Ridwan Omar Adalah Putra dari Kyai Sulaiman Omar pemilik Salah satu Pesantren di daerah Jawa, Ibunya bernama Rahma. Di usia yang kini telah menginjak 28 tahun Ridwan masih melajang jangan kan untuk berpacaran atau menjalin hubungan dengan seorang wanita bahkan untuk sekedar berinteraksi dengan kaum hawa adam sangat membatasinya, Dan rencananya Ridwan Akan berta'aruf dengan salah satu Anak pemilik Pesantren lain yang juga anak teman Kyai Sulaiman.
Di usia yang bisa di katakan masih muda Ridwan sudah menyelesaikan pendidikan S2 nya di Mesir. latar belakang keluarga serta ke adaan ekonominya membuat dirinya banyak di perbincangkan di kalangan masyarakat apalagi Ridwan di anugrahi para rupawan, siapa yang tidak terpesona dengan dirinya.
'Cuupp'
tiba tiba seorang gadis seksih dengan pakaian minim bahan menghampiri dirinya mencium bibirnya begitu saja
Ridwan yang saat ini tengah makan di restoran membulatkan matanya dan secara refleks berdiri dari duduknya, "Apa yang anda lakukan?, kenapa menciumku sembarangan?.."Ridwan merasa geram dengan tindakan gadis itu mengapa bisa ada wanita asing yang tiba tiba menciumnya, untuk pertama kali.
"Tidak ada aku hanya mencicipi sedikit bibirmu"
Ada desiran dalam darah Pria berbahu lebar itu jantungnya seakan memompa darah lebih cepat untuk mengalirkan perasaan asing ke setiap darah serta saraf dirinya, "Astaghfiirullah... Astaghfiirullah... Ya Allah perasaan apa ini" Namun amarah dalam dirinya lebih mendominasi.
"Kurang ajar sekali dirimu dengan lancangnya mengambil ciuman dari seorang Pria." Dada Ridwan naik turun wajah pria jangkung itu sudah merah padam
"Astaghaaa,,, Aku hanya mencium bibirmu sekilas bukan memperkosah mu".
"Apa kau bilang hanya?.. sebegitu lazim kah hal ini untuk dirimu". Ridwan berkata dengan sangat keras sampai sampai semua pengunjung restoran menetapkan mata mereka ke sepasang yang tengah berdebat.
Ridwan marah tentu saja, sudah 28 tahun lamanya ridwan hidup di bumi ini Namun baru kali ini ada gadis yang mencium dirinya bahkan di tempat umum, bagai mana bisa ada gadis yang tidak mempunyai urat malu sama sekali.
Berbeda dengan Ridwan justru gadis barbar yang bernama kimmy ini malah mengulum senyum, merasa bangga karna ia yakin bahwa ini adalah ciuman Pria ini, jiwa adrenalin kimmy sedang tertantang saat ini.
"Lalu apa harus aku bertanggung jawab?. baiklah baiklah mari kita menikah kalau kau merasa di rugikan". kimmy berkata dengan mata berbinar.
"Dasar tidak waras!!!". Ridwan mengambil uang dari dompetnya dan meletakan uang tersebut di atas meja untuk membayar makanan yang belum ia habiskan, kemudian dia pergi dengan langkah lebar".
"Max cari tahu tentang laki laki itu dan berikan datanya pada ku satu jam dari sekarang."
"Baik". Max adalah asisten dari Nona Kimmy dia di tugaskan oleh kakaknya Jasson untuk mengikuti kemanapun Kimmy pergi.
_____________
Ridwan mengendarai mobilnya dengan perasaan kesal dan perasaan asing yang bersarang pada dirinya, kemudian di tengah ia melajukan kemudi tangannya terangkat keatas jarinya terulur untuk menyentuh bibirnya entah apa yang merasukinya indra perasaanya ia julurkan ke luar sedikit," Astagfirullah... Apa yang ku lakukan, maafkan aku ya allah".
hari ini ini harusnya Ridwan kembali ke rumah orang tuanya di pesantren namun di karnakan hari sudah hampir malam akhirnya Ridwan memutuskan untuk menginap di salah satu penginapan terdekat dan segera memberikan kabar kepada orang tuanya.
___________
Entah pukul berapa Ridwan terbangun dari tidurnya di kejutkan dengan banyak orang di sekitarnya ada pula Abi dan Umi nya di sana, tunggu dulu ia berada di atas ranjang tanpa busana dan di sebelahnya ada seorang gadis yang menangis terisak. tatapan kecewa Abi begitu nyata bahkan Uminya sampai menangis
Apa yang terjadi....
Apa yang terjadi?
Ridwan benar-benar di buat gila dengan keadaannya sekarang, bagai mana bisa dirinya tidur dihotel dengan seorang gadis yang bukan mahramnya di kamar yang sama bahkan tanpa busana.
"Abi, Umi, Ridwan sungguh tidak mengetahui apapun yang terjadi sebelum ini, tolong percaya sama Ridwan, Ridwan tidak melakukan hal hina ini umi". Ridwan menghiba menatap Umi dan Abinya bergantian meyakinkan keduanya jika dirinya tidak bersalah.
"Kenakan pakaian kalian Abi dan yang lain tunggu di ruang depan". Abi berucap lemah, tanpa bisa di sembunyikan lagi kekecewaannya, ini sungguh aib bagi keluarganya, dirinya seorang Kyai yang sering berdakwah dari mejlis ke mejlis tapi apa yang di perbuat putranya sama saja telah melempai lumpur di wajahnya, seandainya masyarakat sekitar tahu sudah pasti dirinya akan sangat malu.
Setelah kepergian Abi, Umi serta Kakak laki-laki nya Kimmy, Riwan sungguh marah pada gadis di sampingnya.
"jangan berpura-pura lugu dan sok suci menangis di sisiku, dasar wanita murahan, kau melempar tubuh dan dan harga dirimu kepada seorang Pria, bermimpi ingin memilikiku Heh?, kau tidak layak untukku, ingat ini dalam otak licikmu itu, Laki-laki yang baik hanya untuk wanita baik, begitupun sebaliknya, eanita buruk untuk lakilaki buruk juga. gadis kotor sepertimu tidak pantas untuku". Ridwan mengenakan kembali pakaiannya tanpa meninggalkan kamar, Satu lagi kelebihan yang di miliki Ridwan, mulutnya tercipta sangat pedas jika berucap kepada orang yang tidak di sukainya.
Kimmy tersinggung dengan ucapan tanpa filter laki-laki itu, meskipun benar adanya. Tangannyapun ikut mengepal merasa tertohok dengan ucapan Ridwan. "Ya jika harusnya sepeti itu bila Tuhan menakdirkan kita berjodoh itu berarti hanya ada dua kemungkinan, pertama gadis kotor ini bida bersih dan pantas untukmu yang suci, atau kau sama kotornya denganku" Kimmy tersenyum sinis bisa menyauti ucapan Ridwan
keduanya keluar menghampiri orang tua Ridwan serta Abang Kimmy selaku wali gadis itu.
"Abang ayo pulang!"
"Pulang! " Beo Sam dengan bingung.
"Lalu kau mau tetap di sini, Ya sudah". secepat kilat Sam meraih pergelangan tangan adiknya itu.
"Tunggu!, kau sudah tidur dengan Gus Ridwan kau tidak ingin minta pertanggung jawaban?".
"Ya, Cah ayu duduklah dulu, kita bicara baik baik, ya" Umi meminta dengan sopan
"Tidak perlu Bu, wanita kotor sepertiku tidak membutuhkan pertanggungjawaban dari Laki-laki suci sepertinya!, Permisi" tadinya ia dan abangnya akan menuntut pertanggung jawaban dengan berbagai cara setelah rencananya berjalan lancar, tapi sepertinya ia sudah Terlanjur sakit hati, Kimmy melangkahkan kaki keluar tanpa menoleh.
Semua orang mengejar lagkah Kimmy tanpa terkecuali Ridwan sendiripun mengikuti kedua orang tuanya.
"Tunggu nak, bagai mana jika kau benar-benar telah berjima dengan Ridwan? " kali ini Abi yang berbicara, dan sukses menghentikan langhah Kimmy.
"Anggap saja itu hadih dariku untuk putra Sucimu".
Deg.. Abi merasa tersentil dengan ucapan gadis itu, sedangkan Ridwan hanya memelototkan matanya tidak percaya ada orang yang berani berbicara tidak sopan kepada Abinya, selama ini Abinya selalu di hormati dan di segani oleh setiap orang di sekitarnya. Tanpa di sadari Kimmy dan Abangnya telah hilang entah kemana.
"Le apa kau berbicara tidak baik kepada gadis itu? " Setelah masuk kembali ke dalam bilik umi bertanya dengan tatapan teduhnya.
"Memang kebenarannya seperti itu umi, jika dia wanita baik tingkah lakunya takan seperti itu? caranya berpakaian juga terbuka Umi"
"Lalu apa yang kau katakan? sampai dia tersinggung dan emosi seperti itu"
"Aku hanya mengatakan, jika Pria baik untuk wanita baik begitupun sebaliknya, hanya itu".
"Kau salah nak, itu hanya pribahada yang di tunjukan agar kita selalu berbuat baik demi mendapatkan yang terbaik, bukan sebagai rumus ataupun ketetapan, buktinya wanita sesholehah siti Asyiah berjodohkan Raja Fira'un yang terkenal orang terburuk sepanjang masa" Abi menjelaskan seraya menepuk bahu sang anak
"Jangan keliru dan buru-buru untuk menilai sesuatu, sungguh Allah tidak menyukai orang yang berburuk sangka, lagi pula tidak ada orang baik mengaku dirinya baik" sambung Abi kemudian.
Karna permintaan Abinya, Ridwan menikahi Kimmy dan Sam sebagai walinya, ijab kabul berjalan lancar, meskipun mendadak tapi keduanya menikah secara resmi di Kantor urusan agama setempat, Ridwan dan kedua orang tuanya tak membuang waktu dengan cara menginap di rumah. Ridwan memboyong Kimmy untuk tinggal bersamanya di pondok pesantren Nurul Huda.
Perjalanan udara hanya menempuh waktu satu jam tiga puluh menit, dan di lanjutkan dengan mobil yang menjemput mereka.
"Bangun! ini sudah sampai" Tidak ada sahutan sama sekali.
"Kau tidur apa mati Heh? "
"Le, jangan berbicara seperti itu, tidak baik, bertutur katalah yang sopan". Umi menegur Ridwan yang mana menurutnya keterlaluan.
"Le, perhatikan sikapmu, tutur katamu tidak mencerminkan seorang muslim yang baik", Kali ini Abinya ikut menimpali.
"Baik Abi, ".
Dengan berat hati Ridwan membangunkan istri barunya dengan sedikit di paksa lembut. menepuk-nepuk pipi mulus itu, Wajah cantik itu mengalihkan dunia Ridwan untuk sesaat, bulu mata lentiknya, alis yang menukik indah, dengan tulang hidung yang menjulang tapi mungil sangat pas bermukim di wajah cantik itu, sungguh Allah telah menciptakan gadis ini denga penuh kehati-hatian serta dengan porsi yang pas.
"Bangunlah! ".
"Emmp,". Kimmy menggeliat dari tidurnya, merasa terusik dengan sentuhan di wajahnya, beberapa kali kimmy mengerjapkan mata indahnya dengan sangat menggemaskan tapi segera di sangkal oleh Ridwan.
Saat turun dari mobil Ridwan baru sadar jika istri barunya tidak mengenakan hijab, memamerkan rambut indah panjang yang bergelombang dengan beberapa warna yang sengaja ia bubuhkan
"Tunggu! "
"Astagfirullah". Cepat-cepat Ridwan meraih tas ranselnya di dalam mobil dan mengambil sarung kemudian ia balut kepala dan tubuh istrinya persis seperti ninja warior.
"Apa-apan sih?, kok kaya orang maling ayam gini sih? "
Abi dan Umi hanya menggelengkan kepala, merasa heran dengan sikap putra mereka. tapi segera meninggalkan pasangan baru itu
Beberapa santri yang berpapasan dengan mereka menunduk dan menyapa.
"Assalamualaikum Gus" Kalimat itu Kimmy dengar berulang kali sampai ia tiba di rumah mertuanya.
"Oh jadi namanya Agus".
Tanpa mereka sadari Riwan menggenggam jemari istrinya menuju kerumah bahkan sampai ke kamar.
"Ini kamarku, ingat jangan menyentuh apapun tanpa seijinku! "
"Hm, Baiklah". Kimmy mengiyakan tanpa membantah saat ini ia tengah kelelahan dan malas berdebat dengan suami idamannya. Kimmy menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang dengan kaki menjuntai ke bawah.
"Aku bebersih dulu dan sekalian mau kemesjid, waktu Ashar sebentar lagi tiba,".
...
Sepulang dari Mesjid Ridwan masih mendapati istrinya dengan posisi sama seperti tadi masih tertidur pulas.
"Hey bangunlah!, Ini sudah sore, lekas bersihkan tubuhmu". perlu perjuangan untuk membangunkan Kimmy yang notabendnya tidurnya seperi kebo hibernasi sulit untuk siuman.
Kimmy segera memasuki kamar mandi tanpa protes, lima belas menit kemudian Kimmy keluar dengan handuk yang hanya menutupi sebatas pertengahan pahanya, Riwan melotot melihat hal indah itu, ia tak lantas membuang pandang, jujur ia menikmati keindahan itu, lagi pula ini istrinya halah untuk ia nikmati.
"Kenakan pakaianmu lalu Sholatlah Ashar terlebih dahulu, setelahnya baru kita makan. " Sebisa mungkin Ridwan bersikap tenang meskipun jiwanya sedang bertalu-talu.
"Sholat? ". Kimmy hanya membeo serta mengerutkan kening bingung.
"Ya Sholat, tidak mungkin kau tidak mengetahuinya"
"Aku tahu tapi aku tidak bisa Shalat".
"Kau sedang datang bulan? "
"Tidak! " Kimmy menggelengkan lambat kepalanya. Dan dengan santainya Kimmy berpakaian dihadapan seorang Pria.
"Lalu... "
"Aku tidak bisa mengerjakannya". Untuk sementara Ridwan diam mencerna ucapan gadis itu.
'Ya Allah, sebenarnya wanita seperti apa yang kau jadikan jodohku" Menarik nafas frustasi
"Kau muslimkan? setidaknya itu yang tertera di kartu pengenalmu".
"Ya aku muslim, tapi aku tidak bisa mengerjakannya".
"Baiklah akan ku ajarkan, Wudhulah terlebih dahulu"
"Berwudhu itu apa? "
'Astagfirullah, sabar-sabar monolognya'
"Berwdhu itu bersuci dari hadas kecil sebelum kita memulai Sholat. Apa kau tidak bisa juga".
"Ya aku tidak bisa, tolong ajarkan aku"
Untuk kesekian kalinya Ridwan menghembuskan nafas ia beranjak dari duduknya buku dalam tangannya juga ia letakan di atas nakas.
"lihat, dan ikuti perintahku," mulai dari niat wudhu dan cara-cara apa saja dan batas saat membasuh anggota Wudhu. Setelah berulang kali akhirnya Kimmy bisa mengerjakannya sendiri meskipun niatnya belum hapal hapal banget, Kimmy cerdas ia cepat tanggap dalam belajar sesuatu.
"Terima kasih telah mengajariku Berwudhu " Kimmy berjinjit mengecup pipi Ridwan sebagas ucapan terimakasih.
"Lepas mukenamu dan berwudhulah kembali".
"Kenapa? kan tadi sudah"
"Kau batal Wudhu Kimmy"
"Aku tidak membatalkannya"
"Kau..! "
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!