Nama : Fina Eka Putri ( Putri Pertama)
Nama Panggilan : Fina
Pekerjaan : Guru Sd
Sifat : Baik, Penyayang dan Sabar
Status : Menikah
Nama Suami: Rizki Yanuar
Fina anak pertama sekaligus putri pertama dari pasangan suami istri Dikin dan Eli. Dikin dan Eli memiliki tiga orang anak, ke tiga orang anak Dikin dan Eli perempuan. Dikin dan Eli menginginkan anak laki - laki untuk bisa meneruskan usaha perkebunannya.
Walaupun tidak mendapatkan anak laki - laki Dikin dan Eli sudah merasa bahagia karena Fina sudah menikah dengan Rizki. Sehingga Dikin dan Eli memiliki menantu laki - laki. Fina yang berkerja sebagai guru honor di sekolah dasar.
Di antara ke tiga orang putri Dikin, Fina yang terbilang tidak pintar. Setiap kali Eli mengambil lapor Fina cuma bisa berharap Fina naik kelas. Fina naik kelas dan lulus dengan nilai yang standar.
Fina berhasil wisuda berkat bantuan dari kedua orang adeknya yang membantu mengerjakan skripsinya. Fina merasa bahagia karena memiliki dua orang adek yang pintar dan mau membantunya.
Nama : Liana Dwi Putri (Putri kedua)
Nama Panggilan : Lia
Umur : 20 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa Kedokteran
Sifat : Sombong, Angkuh dan Galak
Status : Berpacaran
Nama Pacar Pertama : Abi Fahreza
Nama Pacar Kedua : Eril Surya Wardana
Lia putri ke dua dari pasangan suami istri Dikin dan Eli. Lia yang paling pintar di antara ke dua orang saudaranya.Lia kecil yang sering melihat Dikin membaca koran setiap pagi menjadi penasaran dan ingin membaca koran tersebut.
Dikin yang mengajarkan Lia kecil membaca, Dikin yang terkejut karena Lia kecil begitu cepat bisa belajar membaca. Lia berumur 4 tahun sudah bisa membaca buku pelajaran Fina.
Lia memiliki IQ yang tinggi sehingga selama dia bersekolah selalu mendapatkan peringkat pertama. Lia juga mendapatkan biaya siswa karena kecerdasan dari sekolah sampai kuliah.
Karena kecerdasan Lia sehingga Eli begitu menyayangi dia di bandingkan ke dua orang anaknya. Lia menjadi kebanggaan Dikin dan Eli, Lia juga selalu ikut serta dalam cerdas cermat se kabupaten. Lia selalu berhasil menang dalam lomba tersebut
Nama : Mentary Tri Putri ( Putri ketiga)
Nama Panggilan : Tary ( Ry )
Umur : 17 Tahun
Pekerjaan : Pelajar
Sifat : Ramah, Cerewet dan Ceria
Status : Jomblo
Pasangan suami istri Dikin dan Eli begitu berharap memiliki anak laki - laki saat Eli mengandung anak ke tiganya.Dikin dan Eli menerima kenyataan saat anak ke tiga lahir ternyata perempuan. Karena kondisi Eli yang sering sakit - sakit saat hamil anak ke tiga sehingga Dikin memutuskan untuk hanya memiliki tiga orang anak saja.
Ry yang berbeda dari ke dua mbaknya, kedua mbak Ry bersifat feminim sementara Ry itu tomboy. Ry yang lebih suka mengunakan celana dari pada rok. Di sekolah pun Ry mengunakan celana.
Nama : Abi Fahreza
Nama Panggilan : Abi
Umur : 20 Tahun
Pekerjaan : Mahasiswa Keguruan
Sifat : Ramah, Baik, Sopan Dan Santun
Status : Pacar Lia
Berpacaran : 3 Tahun
Abi senior Ry di Smk, Abi yang ketua osis di Smk mengantarkan Ry pulang ke rumah karena sakit saat saat mos. Saat sampai di rumah Ry, Abi bertemu dengan Lia sehingga dia jatuh cinta ama Lia. Abi yang sering main ke rumah Ry hanya untuk bertemu Lia. Berjalannya waktu akhirnya Lia dan Abi berpacaran sampai sekarang.
Nama : Eril Surya Wardana
Nama Panggilan : Eril
Pekerjaan : Ceo perusahaan
Sifat : Cool, Setia Dan Baik
Eril yang tidak sengaja bertemu dengan Lia saat mengadakan acara seminar di hotel S yang ada di sumbar. Pertemuan itu membuat Eril jatuh cinta setelah mengetahui Lia mahasiswa terpintar di universitas.
" Si cantik bukan milik si tampan, tapi si cantik milik yang tampan."
Lia yang masih tertidur pulas di atas tempat tidur padahal jam sudah menunjukkan pukul 09.00 Wib. Tetapi Lia masih enggan untuk membuka matanya. Begitu juga dengan ponselnya yang sudah berbunyi berkali - kali.
Ceklek.........Ceklek
Pintu kamar Ry buka lalu berjalan ke arah Lia yang masih tertidur.
" Mbak Lia bangun udah siang," kata Ry.
" Mbak Lia kalau tidur kayak mayat, susah di bangunin," Ry yang sudah duduk di pinggir tempat tidur.
Ry yang mendengar suara ponsel Lia berbunyi, Ry mengambil ponsel Lia yang berada di dekat bantal. Ry melihat panggil telpon dari nama Soulmate.
" Angkat, enggak, angkat, enggak." Ry yang bingung mau mengangkat panggilan telpon itu atau gak.
Ponsel itu terus berbunyi tetapi Lia masih tidak terbangun, akhirnya Ry memutusakan untuk mengangkat panggilan telpon itu.
📞" Assalamualaikum, kamu siapa?"tanya Ry.
📞"Walaikumsalam, ini abang Abi dek,"jawab Abi.
📞"Oo, ternyata abang Abi," kata Ry.
📞"Kakak Lia mana dek?" tanya Abi.
📞"Masih bobok abang," kata Ry.
📞"Lah, jam segini belum bangun kakak Lianya dek?" tanya Abi.
📞"Belum abang," kata Ry.
📞" Pantas aja abang telpon berkali - kali gak di angkat ama dia," kata Abi.
📞" Abang ada perlu apa nelpon mbak Lia?" tanya Ry.
📞" Gak ada sih, emang gak boleh ya abang nelpon pacar abang?" tanya Abi.
📞" Boleh, tapi mbak Lia masih tidur abang," kata Ry.
📞" Apa dek lagi sibuk?" tanya Abi.
📞" Gak cuma Ry mau sarapan dulu ya abang," jawab Ry.
📞" Ya udah kalau gitu dek sarapan dulu, kasih tahu kakak Lia abang tadi nelpon ya," kata Abi.
📞" Iya abang." Ry mematikan panggilan telpon dari Abi.
Setelah panggil telpon mati, Ry kembali meletakan ponsel di dekat bantal Lia. Ry mencoba membangunkan Lia tetapi Lia tidak bangun juga. Ry yang berniat membangunkan Lia dengan menyiram mengunakan segayung air di urungkan.
Ry yang takut kalau Lia marah, Lia itu kalau marah mengeringkan Ry begitu takut kalau buat Lia marah. Lia itu kalau marah mirip ama singa jadi jangan pernah membangun singa lagi tidur.
Ry membuka gorden jendela sehingga cahaya matahari mulai masuk ke dalam kamar.
" Mbak Lia bangun," kata Ry.
" Lu apa - apaan sih, pagi - pagi udah berisik aja." Lia yang membuka kedua matanya.
" Pagi dari Hongkong, ini itu siang mbak Lia," kata Ry.
" Emang ini jam berapa?"tanya Lia.
" Pukul 09.10 Wib," jawab Ry.
" Nah kan gue benar masih pagi." Lia duduk di atas tempat tidur.
" Tuh mbak Lia lihat matahari udah tinggi," kata Ry.
" Mentary yang itu baru pendek." Menujuk jarinya ke arah Ry.
Ry yang sudah duduk di kursi yang ada di dapur. Lia berjalan menghampiri Ry.
" Lu mau sarapan?" tanya Lia.
" Iya mbak." Ry menangguhkan kepalanya.
" Lu sarapan apa?" tanya Lia.
" Lontong sayur," jawab Ry.
" Kalau punya gue mana?" tanya Lia.
" Nih buat mbak Lia." Ry memberikan sebuah kantong plastik.
" Ini apa?" Mengambil sebuah kantong plastik dari tangan Ry.
" Mbak Lia buka aja," jawab Ry.
" Bubur kacang hijau." Lia membuka kantong plastik yang berisi bubur kacang hijau dalam cup.
" Mbak sana cuci muka dan gosok gigi biar kita sarapan bareng," kata Ry.
" Iya, awas lu sarapan duluan." Lia berjalan ke arah kamar mandi.
...~ Bersambung ~...
" Jangan terlalu seenaknya, hanya karena kamu tahu bahwa aku akan selalu memaafkan kamu."
30 menit kemudian.........
Ry yang sudah lapar karena menunggu Lia untuk sarapan bersama. Tetapi Lia belum juga keluar dari kamar mandi. Ry berdiri dari kursi lalu berjalan ke arah kamar mandi.
Tok.....Tok
" Mbak lagi ngapai di dalam kamar mandi? kok lama." Ry yang berdiri di depan pintu kamar mandi.
" Gue lagi cuci muka." Wajah Lia yang masih ada sabun lalu di bilas dengan air yang ada di dalam gayung.
" Mbak gpl, Ry udah lapar nih." Perut Ry yang sudah berbunyi.
" Iya nih gue udah selesai." Lia membuka pintu kamar mandi.
Setelah selesai sarapan, Lia berdiri dari bangku lalu berjalan.
"Mbak tunggu dulu," kata Ry.
" Apa?" Lia berhenti berjalan lalu menoleh ke arah Ry.
" Ini siapa yang beresin?" Ry yang menunjuk meja makan yang berantakan, ada piring, gelas dan sendok kotor.
" Ya Lu lah," jawab Lia.
" Lah kok Ry sendiri, mbak bantu juga lah. Kitakan makannya bareng," kata Ry.
" Gue malas." Lia berjalan pergi meninggalkan Ry.
Akhirnya Ry yang membereskan semuanya sendiri. Sedangkan Lia yang berada di dalam kamar lalu Lia mengambil ponselnya. Lia melihat beberapa panggilan tidak terjawab dari Abi. Kemudian Lia melihat satu panggil masuk dari Abi.
Lia membawa ponselnya sambil berjalan ke arah dapur. Sesampai di dapur Lia melihat Ry yang sedang mencuci peralatan makan yang kotor.
" Lu ngomong apa ama Abi?" Lia yang menghampiri Ry.
" Ry gak ngomong apa -apa ama abang Abi." Ry yang menoleh ke arah Lia.
" Awas aja kalau lu ngomong macam - macam ama Abi. Gue robek mulut lu." Lia yang menatap tajam ama Ry.
" Kalau mbak gak percaya telpon aja abang Abi," kata Ry.
Lia yang kesal lalu menghungi nomor ponsel Abi.
Tuuutt......Tuuutt
📞" Halo, Cinta," kata Abi.
📞" Sayang tadi nelpon aku ya?" tanya Lia.
📞" Iya Cinta, berkali - kali aku telpon gak di angkat," kata Abi.
📞" Terus terakhir Sayang telpon di angkat ama Ry, Sayang ngomong apa ama Ry?" tanya Lia.
📞"Aku tanya Cinta mana, kata Ry masih tidur," jawab Abi.
📞" Terus Sayang cuma ngomong itu aja ama Ry?" tanya Lia.
📞" Iya Cinta, emang ada apa?" tanya Abi
📞" Gak ada apa Sayang, terus Sayang kenapa nelpon aku berkali - kali?" tanya Lia.
📞" Entar malam aku mau ngajak Cinta noton di biskop bisakan?" tanya Abi.
📞" Bisa tapi cuma kita berdua aja kan?" tanya Lia.
📞" Bertiga lah Cinta, Ry juga di ajak masak di tinggal sendirian di rumah," jawab Abi.
📞"Tapi aku maunya berdua aja ama Sayang," kata Lia.
📞"Terus gimana ama Ry?" tanya Abi.
📞" Ry biarin jaga rumah aja Sayang," jawab Lia.
📞" Jangan doang Cinta, aku kasih lihat Ry sendirian di rumah. Aku takut dia kenapa - kenapa, jadi kita aja aja dia." Abi yang mencoba membujuk Lia.
📞" Gini aja deh Sayang, coba Sayang tanya sendiri Ry mau ikut gak," kata Lia.
📞" Ya udah Cinta kasih ponselnya ama Ry aku mau ngomong ama dia," kata Abi.
" Nih ada yang mau ngomong ama Lu." Lia memberikan ponselnya ama Ry.
📞" Assalamualaikum." Ry mengambil ponsel dari tangan Lia.
📞" Walaikumsalam dek," kata Abi.
📞" Ada apa abang Abi?" tanya Ry.
📞" Entar malam abang mau noton di biskop ama kakak Lia, ada mau ikut?" tanya abang Abi.
Ry yang masih terdiam mendengar perkataan Abi.
📞"Gimana dek?" tanya Abi.
📞"Loh kok diam dek," kata Abi.
...~ Bersambung~...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!