Hai hai....
Ketemu lagi sama saya, author recehan 🤣🤣🤣.
Setelah Vakum (bukan vakum cleanser yaa..., vakum istirahat dari goyang jari) sekarang author recehan ini mau kembali bergoyang jari.
Semoga bermanfaat untuk hiburan, dan maaf jika masih buanyak typo typo bertebaran...
Ah...
Enthor gak pandai berkata-kata, langsung cekidot aja lah yaa...
...🙈🙈🙈👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻👇🏻...
...💞...
...❤️...
...🌸🌸🌸🌸🌸🌸...
...☘️☘️☘️☘️☘️...
...🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼🌼...
Disebuah kota kecil di negara Inggris...
" Natalia, apa kau sudah menyiapkan barang barangmu dengan benar?. Ibu tidak mau jika harus mengantarkan barang mu yang ketinggalan."
Seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik sedang berteriak dari arah dapur.
" Tidak akan Bu.." Natalia menjawab dengan berteriak, karena dia berada di lantai dua tepatnya di dalam kamar.
Natalia Aurora. Gadis cantik berambut pirang panjang keriting, keturunan Inggris - Amerika yang tinggal bersama sang Ibu di Durham.
Durham dikenal dengan kampus universitasnya yang indah dengan arsitektur Romawi.
Kastil Durham, yang dibangun pada abad ke-11, sekarang berfungsi sebagai akomodasi mahasiswa tertua di dunia.
Natalia sendiri adalah mahasiswa akhir di universitas itu. Dan sebelum wisuda, Natalia harus menyelesaikan tugas akhir. Yaitu KKN.
Nathalia dan ke 8 teman nya memilih kota Chester, sebuah kota menawan dengan asal-usul Romawi dan berlokasi tepat di perbatasan Welsh.
Daya tarik terbesar kota ini mungkin adalah Katedral Chester, struktur menakjubkan yang merupakan salah satu dari sedikit bangunan dari masa Henry VIII yang masih bertahan karena terlalu indah untuk diruntuhkan.
Hari ini, Natalia akan memulai perjalanannya sebagai siswi KKN.
Tap
Tap
Tap
Natalia berjalan menuruni tangga dan langsung mencium pipi Mama Lauren Aurora yang sedang memasak.
Cup
" Good morning Mom." Sapa Nathalia.
" Too sayang."
Natalia segera meletakkan bokongnya di kursi meja makan yang bijak untuk menerima makanan yang akan dihidangkan sang Mommy.
Lauren kemudian mengambilkan makanan dan memberikannya kepada Nathalia.
Walaupun Natalia sudah besar, tapi Lauren masih memperlakukan Natalia seperti anak berumur 8 tahun dan Natalia tidak mempermasalahkan itu karena bagi Natalia Lauren adalah mama sekaligus Papa untuknya.
Natalia tidak pernah berani bertanya di mana papanya karena itu akan membuat mamanya bersedih dan Natalia tidak ingin membuat mamannya bersedih.
" Thanks mom." Ucap Natalia ketika Lauren sudah mempersiapkan makanan.
" Makanlah."
Mereka berdua kemudian mulai memakan makanan mereka.
" Makan yang banyak karena hari ini adalah hari pertama kamu menjadi siswa KKN, Momy tidak mau di hari pertama kamu kekurangan stamina." Ucap Lauren.
" Momy bisa aja."
" Kalian jadi berangkat ber 8?"
" Yaa, tapi barusan Bella mengabari bahwa akan ada satu anggota lagi yang akan ikut dalam KKN bersama dengan kami."
" Benarkah?"
" Ya, Bella bilang dia adalah temannya, namanya Nathan."
Deg !!
Nathan?
Lauren tiba tiba berhenti makan, dia terlihat melamun sebentar sebelum akhirnya memilih melanjutkan makan dan minum.
Ah tidak, pasti ada banyak nama Nathan. Tidak mungkin nama Nathan hanya satu orang.
"Mom?, apa Momy baik baik saja?" Tanya Nathalia saat melihat ibunya makan sambil melamun.
" Ha? apa?. Ya, tentu. Momy baik baik saja." Ucap Lauren sambil tersenyum.
Tin
Tin
Tin
" Itu pasti mereka." Ucap Nathalia saat mendengar suara klakson mobil.
" Habiskan dulu makanannya." Ucap Lauren saat melihat Natalia akan bangun dari tempat duduknya sebelum menghabiskan makanan yang ada di piring.
" Tentu."
Natalia segera menghabiskan makanan yang ada di piringnya kemudian meminum air dan langsung ke depan untuk memastikan bahwa yang mengklakson itu adalah mobil dari teman-temannya.
" Natalia...." Kedelapan teman nya bersorak saat melihat Nathalia membuka pintu.
" Astaga kalian seperti tidak bertemu selama satu tahun saja." Keluh Nathalia.
Bela, Elsa, Jacob dan olaf turun untuk membantu membawakan barang Nathalia sekaligus berpamitan kepada Momy Lauren.
" Morning mom..." Sapa mereka berempat.
" Hai, kalian terlihat bersemangat sekali." Ucap Lauren.
" Hehe, itu karena sebentar lagi kami akan menyelesaikan kuliah yang membosankan." Ucap Olaf.
" Benar, bukankah kita sudah selangkah lebih dekat untuk pergi ke dunia yang sebenarnya." Sambung Elsa .
" Aku sudah tidak sabar ingin terjun kedunia orang dewasa." Ucap Bella.
"Sudah sudah, jangan berkhayal sekarang, masa kalian untuk sampai ke dunia itu masih jauh." Ucap Lauren.
" Hehehe.."
Jacob dan Olaf kemudian membantu Nathalia memasukkan barang ke dalam mobil
" Hati hati sayang." Lauren memeluk Natalia.
Mata Lauren mencoba mencari seseorang dalam rombongan yang akan berangkat bersama putrinya. Lauren seperti ingin memastikan sesuatu tapi dia tidak bisa menemukan yang dia cari.
Semoga saja hanya namanya yang kebetulan sama.
Lauren melepaskan pelukannya dan melambaikan tangan ke arah mobil yang mulai membawa Nathalia menjauh.
...Flashback singkat....
" Aku berjanji akan merawat nya."
" Dari mana aku bisa tahu jika kau akan merawatnya dengan baik sementara kau sendiri tengah berupaya merebut suamiku." Hardik seorang wanita yang baru saja melahirkan sepasang bayi kembar.
" Tolonglah, aku mohon. Aku berjanji akan menjaga dan menyayangi nya seperti anak ku sendiri."
" Tidak, sekali tidak tetap tidak. Aku tidak akan mempercayakan anak ku kepadamu."
" Jangan egois, bukankah dokter sudah mengatakan bahwa mereka harus hidup terpisah jika tidak ingin salah satu dari bayi mati."
" Jangan sok memperdulikan tentang anak anakku."
" Aku hanya...."
" Keluar!!!!"
" Aku mohon, biarkan aku membawa nya dan merawatnya. Aku berjanji akan pergi sejauh mungkin dari kehidupan kalian."
" Ck, kau pikir aku akan dengan mudah mempercayai kata kata mu? Bisa saja kan kau justru menggunakan anakku untuk menarik simpati suamiku."
" Pergilah."
" Tidak, aku bersumpah demi hidupku sendiri. Aku akan ..."
" Keluar..." Berteriak dengan lantang hingga suster terpaksa masuk dan memaksa wanita itu untuk keluar.
Diluar ruangan, terlihat seorang laki laki, Ayah dari kedua bayi kembar yang berumur satu bulan termenung memikirkan kata kata dokter.
" Anda harus memisahkan mereka agar mereka bisa hidup sehat dan normal. Penyakit yang di derita putra putri Bapak adalah salah satu penyakit langka di dunia. Hanya satu dari sekian ribu bayi kembar yang mengalami ini."
" Huft.." Laki laki itu menghela nafas panjang.
Wanita yang diusir dari ruangan wanita bersalin perlahan mendekati pria itu dan berkata,
" Ijinkan aku untuk merawat salah satu bayimu. Aku janji akan membawanya jauh dari kehidupan kalian. Setidaknya akan ada bagian dari dirimu yang akan menemaniku."
...Flashback off...
" Tidak, semoga saja Nathan yang dimaksud Nathalia bukan Nathan yang aku tahu. Ya Tuhan semoga itu hanya sebuah mana yang kebetulan sama." Pekik Lauren.
Sementara itu, dalam perjalanan menuju Chester. Nathalia duduk di tengah antara Nathan dan Bella.
" Nathan, kenalkan ini adalah Nathalia, siswi paling pintar di kelas. Bahkan mungkin terpintar di kampus."
" Hei."Protes Nathalia.
" Oke oke maaf silahkan berkenalan sendiri."
Keduanya saling berpandangan sebelum akhirnya saling berjabat tangan.
" Nathan."
" Nathalia."
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
...----------------...
Sepanjang perjalanan menuju Chester. Nathan dan Nathalia rupanya sudah saling mengenal.
Terbukti mereka selalu asik bercerita sambil sesekali bercanda tawa.
Nathan juga sepertinya terpesona dengan Nathalia, seperti ada sesuatu dalam diri Nathalia yang menarik dirinya.
Seperti saat Nathalia tertidur, Nathan terus memandangi wajah nya. Dia seperti melihat dirinya sendiri dalam Nathalia.
5 jam kemudian rombongan Natalia dan teman-temannya sudah sampai di kota Chaster.
Olaf yang punya banyak keluarga membuat mereka dengan mudah mendapatkan tempat KKN dan tempat yang nyaman untuk mereka tinggal selama melakukan KKN.
" Mau ku bantu?" Tanya Nathan saat Nathalia akan turun dari mobil.
" Ck, aku bisa sendiri." Ucap Nathalia sambil tersenyum dan berjalan melewati Nathan.
Nathan harus merelakan tangan yang sudah siap membantu Nathalia tetep mengambang di udara.
Nathan melihat tangannya yang tetap berada di tempat.
" Sudahlah bro, lupakan keinginan mu untuk menggoda Nathalia. Dia terlalu keras untuk kau cairkan hatinya." Pekik Olaf sambil menggandeng Nathan untuk pergi memasuki kamar tempat mereka tinggal.
Siang hari itu mereka gunakan untuk beristirahat...
Sore harinya, Olaf mengajak semua rekan rekannya untuk berkeliling kota tersebut dan mengenal lebih dalam tempat mereka melakukan KKN.
Bersepeda.
Ya. Karena Olaf mendapatkan tempat sejuk, dimana mayoritas di sana adalah kebun teh dan tidak ada kendaraan bermotor roda dua selain sepeda.
Mereka ber sembilan memutuskan untuk menaikkan sepeda, sepanjang perjalanan Nathan tentu saja selalu mengawasi gerak-gerik Nathalia. Hingga saat Natalia memilih untuk berada di danau dan berpisah dari rombongan yang masih ingin berjalan-jalan. Nathan juga berada di danau.
" Kau disini?" Tanya Natalia yang terkejut saat mengetahui Nathan yang duduk di sebelahnya.
" Memangnya kenapa?. Tidak boleh?"
" Boleh, hanya saja kenapa kau tidak ikut bersama dengan mereka. Dan ya, Kenapa kau bisa termigrasi dari golonganmu sehingga masuk dalam kelompokku di KKN ini?" Tanya Natalia.
" Mungkin ya karena aku terlalu tampan sehingga mereka mengusirku keluar." Ucap Nathan dengan bangga sambil membenarkan rambutnya yang bergelombang.
" Haha., ya ya ya cukup menarik."
" Tadi itu mama kamu?" Tanya Nathan.
" Iya, kenapa?"
" Tidak apa, hanya saja aku melihat kasih sayang yang begitu besar kepadamu."
" Hmm ya. Momy sampai sekarang selalu memperlakukan aku seolah-olah aku ini masih berumur 8 tahun. Padahal aku sudah hampir 20."
" Wah kalau begitu kita sama. Aku juga hampir 20."
" Ohya?. Bulan apa kamu lahir?" Tanya Nathalia.
" Juli."
Nathalia tertegun, dia menatap sekilas Nathan sebelum akhirnya kembali memandangi genangan air yang begitu jernih di danau.
" Kalau kamu?" Tanya Nathan yang juga penasaran dengan bulan lahir dari Natalia ketika Nathan bisa melihat ekspresi terkejut dari wajah Natalia.
" Hehe Kau pasti tidak akan menduga jika aku juga lahir bulan juli tepatnya tanggal 23."
" Wow, aku juga lahir tanggal 23." Jawap Nathan dengan antusias.
" Wah kalian seperti saudara kembar." Teriak Olaf yang saat itu tertinggal oleh rombongan.
Sontak saja suara Olaf membuat Nathan dan Natalia menoleh kemudian saling berpandangan.
" Saudara kembar?, siapa?" Tanya Elsa yang datang entah dari mana.
Semua anak kemudian tiba tiba berkumpul yang langsung memandangi Nathan dan Natalia secara bergantian.
" Kalian saudara kembar?" tanya semuanya.
" Bukan."
" Tidak."
Jawab Nathan dan Nathalia bersamaan. Mereka kemudian langsung menatap tajam ke arah Olaf.
" Olaf...." Pekik Nathalia.
" Begini gaes, mereka bukan saudara kembar, bulan dan tanggal lahir mereka itu sama jadi aku sontak mengatakan mungkin mereka adalah saudara kembar karena tanggal dan bulan lahir sama. Kenapa kalian langsung menyimpulkan jika mereka adalah saudara kembar." Ucap Olaf.
" OH Seperti Itu....." Ucap semuanya.
" Eh tapi kalau dilihat-lihat muka mereka sama nggak sih?" Ucapan Olaf sontak saja membuat semuanya langsung memandangi Nathan dan Natalia secara bergantian sampai membuat Natalia malu.
" Apa.an sih. Udah ah aku mau pulang aja.Aku sebenarnya ingin menikmati indahnya matahari tenggelam di danau ini malah dikacaukan oleh kalian." Ketus Natalia sambil berdiri dan mulai menggayung sepedanya meninggalkan para teman-temannya yang saling berpandangan.
Di dalam perjalanan pulang Natalia tiba-tiba teringat dengan perkataan teman-temannya.
" Hmm, mungkin senang ya jika mempunyai saudara kembar pasti aku tidak akan kesepian dan ada teman untuk berbagi." Ucap Nathalia sambil tersenyum.
Malam harinya, Olaf dan teman-temannya diundang oleh Pak kades dalam acara penyambutan siswa dan siswi KKN di desanya.
Acara berjalan lancar. Beberapa di antara warga juga mengira bahwa Nathan dan Natalia adalah saudara kembar mengingat wajah mereka yang sama. Hal itu membuat Nathan dan Natalia menjadi begitu akrab dalam waktu singkat.
Hingga tanpa mereka berdua sadari benih-benih cinta mulai tumbuh di hati keduanya.
Tiga bulan sudah mereka menjalani KKN, yang selama itu juga Nathan dan Natalia sering diam-diam pergi berdua untuk sekedar berjalan-jalan.
Seperti malam ini, Nathan mengajak Natalia untuk melihat kunang-kunang yang biasanya akan menyinari di sekitar danau.
" Bagaimana apa kamu suka disini?" Tanya Nathan.
" Aku suka di manapun asal itu bersama mu." Ucap Nathalia sambil menyandarkan kepalanya di pundak Nathan.
Mereka sedang duduk di bawah tempat duduk yang tidak jauh dari danau. Hari ini bulan bersinar terang seolah-olah ingin menjadi saksi dua insan yang sedang jatuh cinta, ditambah kelap-kelip lampu yang dihasilkan oleh kunang-kunang membuat suasana romantis semakin tercipta dan mendukung keduanya yang sedang dalam masa-masa pertumbuhan cinta.
" Nathalia, kita selalu berkencan hampir setiap malam tapi kamu tidak pernah mengatakan apa isi hatimu." Ucap Nathan yang begitu penasaran dengan isi hati dari Natalia karena Nathan yang selama ini selalu menunjukkan rasa cintanya kepada Natalia.
" Apa itu harus?" Tanya Natalia masih dalam posisi yang sama, tapi kali ini Natalia memilih untuk memeluk lengan Nathan.
" Tentu saja, karena itu akan menentukan hubungan kita kedepannya."
" Nathan...."
Natalia membenarkan posisinya dan menghadap kepada Nathan, mereka berdua saling berhadapan sekarang, mungkin jika ditambah dengan alunan musik romantis akan sangat mendukung momen mereka berdua yang akan saling menyatakan cinta.
" Aku tidak tahu sejak kapan rasa nyaman ini ada di dalam hatiku, Awalnya aku sangat risih dengan sikapmu yang selalu membuntutiku kemanapun aku pergi. Tapi ketika kamu tidak lagi mengikutiku aku penasaran dan aku mencari-cari keberadaan dirimu, dan mungkin saat itulah aku menyadari bahwa aku juga mempunyai perasaan yang sama seperti mu."
" Maksud mu, kamu juga mencintai ku?" Tanya Nathan yang sudah tidak sabar menunggu lanjutan dari perkataan Natalia.
Natalia mengangguk dengan perlahan.
" Yes.... Woho..."
Natalia yang berpikir bahwa Nathan akan memeluknya ketika dia telah mendengar pernyataan cinta harus kembali terkejut karena Nathan justru berlompatan dan berteriak.
Natalia menepuk dahinya sendiri, sebenarnya dia mencintai makhluk seperti apa yang tidak memberi pelukan ketika telah mendengar sebuah pengakuan cinta.
Jauh mata memandang, ada sosok yang rupanya tidak senang melihat Nathan dan Nathalia bersama.
" Nathan hanya milikku, tidak ada yang boleh memilikinya selain aku"
...🌼🌼...
...☘️☘️...
...🌸🌸...
Hari begitu cepat berlalu, tidak terasa mereka hampir menyelesaikan tugas KKN.
Dan siapa sangka juga jika dalam masa itu hubungan Nathan dan Nathalia semakin dekat. Mereka seolah tidak bisa jauh satu sama lain.
" Nathalia, apa kau serius menjalin hubungan dengan Nathan?" Tanya Bella.
" Nathan itu lucu. Dia selalu bisa membuat mood ku berubah. Aku juga tidak bisa terlalu jauh darinya. Kita seperti saudara yang terpisah dan selalu ingin bersama." Ucap Nathalia.
" Saran aku jangan kamu terlalu cepat percaya pada seseorang yang baru kamu kenal. Ya walaupun kalian sudah bersama selama 3 bulan ini. Tapi menurutku kalian terlalu cepat menyatakan cinta kan?" Imbuh Elsa.
" Hmm kau benar. Tapi jujur, aku merasa ada sesuatu dalam hatiku yang mengatakan bahwa Nathan adalah orang baik."
" Ya semoga saja apa yang dikatakan hatimu benar." Ucap Bella sambil memeluk Nathalia.
Elsa juga mendoakan hal yang sama, dia bergabung bersama dengan kedua sahabatnya itu.
Nathalia, Elsa dan Bella adalah temen sejak mereka duduk di bangku SMP. Entah kenapa mereka selalu saja masuk kedalam sekolah, bahkan selalu masuk kedalam satu kelas yang sama.
Orang tua mereka bahkan ikut menjalin hubungan persahabatan seperti anak anak mereka.
Karena lama nya persahabatan itulah, ketiga berjanji untuk saling menjaga satu sama lain. Termasuk menjaga dari makhluk yang bernama laki laki.
Di sisi lain Olaf yang tanya juga menaruh hati kepada Nathalia sedang berbincang-bincang dengan Nathan.
" Kalau aku boleh tahu sebenarnya kamu datang dari planet mana?"
" Kenapa?, jika aku menjawab aku datang dari Arendelle apa kamu akan percaya?" Tanya Nathan sambil tersenyum gila karena pertanyaan Olaf.
" Ya mana tahu jika kamu benar-benar dari sana maka aku akan sangat berbahagia dan memintamu untuk menuntunku kembali karena aku sedang dalam misi mencari Anna yang hilang."
" Uwow, bukankah kau adalah sahabatnya. Kenapa kau bisa kehilangan Ana?"
" Ya, karena saat itu ana terlalu banyak menghabiskan waktu bersama dengan Kristoff, dan Elsa yang sudah terbang ke dunia manusia dan menjadi Elsa yang sekarang bersama kita, membuat merasa kesepian sehingga aku mengikuti jalan yang dipilih oleh Elsa."
" Dan sekarang kamu merindukan Arendelle dan Ana?" Nathan mencoba menerka-nerka apa yang ada di dalam pikiran Olaf.
" Ya."
" Satu pertanyaan Olaf."
" Ehem."
" Bagaimana caranya manusia salju berubah menjadi manusia sungguhan?"
Olaf menatap tajam Nathan sebelum akhirnya dia menjitak kepala Nathan.
Pletak ...!!!!
" Dasar panci gosong. Apa dari tadi kamu menganggap perkataanku itu sebuah kebenaran?"
" Kau sendiri kan yang bilang."
" Ah dasar semvak." Keluh Olaf.
" Hahahaa..., oke oke. Sekarang begini sebenarnya tanpa aku memberitahumu pun kamu sudah tahu kalau aku dan kamu sama-sama dari planet bumi kan?"
" Aku tahu, maksud ku kamu dari belahan bumi mana sehingga dengan mudah mendapatkan hati Nathalia yang selama ini dikenal sangat sulit untuk didekati." Terang Olaf sambil mengingat momen di mana dia berusaha untuk menjadi orang yang paling dekat dengan Natalia namun berujung dengan persahabatan mereka.
" Wah kalau begitu aku harus mendapat predikat lelaki teristimewa karena sudah berhasil menaklukkan hati Natalia."
" Wuh, itu sih maunya kamu." Ucap Olaf.
" Btw, apa yang membuatmu bisa mendapatkan hati Nathalia?. Apa ada semacam mantra atau kata-kata aja biar kamu ucapkan kepada Natalia?"
" Tidak, aku hanya punya api yang dapat melelehkan hatinya yang membeku." Ucap Nathan sambil memperagakan bagaimana rupa dan wujud es yang mencair serta meleleh.
" Cih sejauh yang aku tahu tidak ada yang sakti selain Ana yang dapat membuat dirinya sendiri terbebas dari jantung beku."
" Haha tentu saja kamu membelanya bukankah dia adalah salah satu sahabatmu juga."
" Sudah lah kenapa kamu selalu saja membahas tentang film itu?"
" Apa lagi yang ingin kamu ketahui?" Tanya Nathan.
" Tidak ada, aku hanya ingin tahu itu saja. Bagaimana kamu bisa mendapatkan hati Natalia dengan mudah."
" Olaf sepedanya aku tidak tahu apa yang membuatku begitu tertarik dengan Natalia, dan bicara soal dia tiba-tiba ada kupu-kupu yang bergejolak di dalam hatiku yang menari-nari seakan-akan mewakili perasaanku yang sangat merindu padanya."
" Oh astaga apa sekarang kau menjadi buncin?"
" Kau benar Olaf. Bucin. Ah...., aku menjadi bucin." Pekik Nathan.
Olaf yang merasa bahwa Nathan akan mulai bertingkah lebai karena terkena paparan virus bucin memilih untuk pergi dan kembali ke tempat peristirahatan karena besok mereka akan kembali ke kota mereka.
" Hei Olaf kamu mau kemana?" Tanya Nathan setengah berteriak karena Olaf sudah sedikit lebih jauh darinya.
" Aku tidak ingin dekat-dekat denganmu karena aku takut akan terpapar virus bucin sepertimu."
" Hei bucin itu menyenangkan ayolah aku akan menularkan nya padamu."
" Big no.."
Olaf segera berjalan menjauh tanpa mendengarkan teriakan dari Nathan lagi.
Olaf sengaja melewati tempat dimana Nathalia dan kedua temannya beristirahat.
Dan Olaf sangat senang ketika melihat Nathalia ada di dekat jendela dan sedang tersenyum menatap bulan.
" Semoga kamu mendapatkan kebahagiaan Nathalia. Dan aku akan terus mengawasi Nathan. Aku tidak akan membiarkan dia menyakitimu ataupun membuatmu terluka walaupun hanya seujung kuku saja yang dia sakiti."
Olaf kemudian memilih kembali ke rumah peristirahatan nya karena tidak ingin teman-temannya mengetahui bahwa dia sedang melihat Nathalia.
Ya sampai detik ini tidak ada yang tahu bahwa sebelumnya Olaf mencoba untuk mendekati Nathalia, tidak ada yang tahu bahwa sebenarnya Olaf juga menyimpan rasa terhadap Natalia.
Namun nyatanya perasaan yang dirasakan oleh tidak terbalas dan Natalia sekarang sudah menjadi milik Nathan.
Keesokan harinya...
Semuanya berpamitan kepada seluruh penduduk desa, kepala desa sangat berterima kasih kepada mereka karena berkat kedatangan mereka segala pekerjaan di desa itu menjadi sangat terbantu dan sekarang para penduduk desa itu sudah bisa menggunakan alat-alat modern yang dibawa serta diciptakan oleh mahasiswa KKN.
Dalam perjalanan pulang tentu saja adalah hal yang paling menguntungkan bagi Nathan dan Natalia.
Mereka bisa saling berdekatan dan menghabiskan waktu bersama.
" Anggap mereka semua adalah nyamuk nyamuk nakal yang sebentar lagi akan di gigit cicak di dinding." Bisik Nathan yang membuat Natalia tertawa geli.
" Ini kan mobil, mana bisa menganggap mereka nyamuk, mereka itu besar, para cicak pasti sudah kabur dulu sebelum memakan mereka." Ucap Nathalia.
" Ya namanya juga perumpamaan." Ucap Nathan.
" Haha iya deh asal kamu senang."
" Tapi aku senang jika kamu senang."
" Kalau begitu ayo kita saling bersenang-senang."
Nathan dan Nathalia selalu menemukan cara untuk menciptakan rasa bahagia dalam hati masing masing.
" Aku akan selalu merindu mu. Kamu seperti obat dari rasa yang jauh ada di relung hati terdalam." Pekik Nathan saat melihat Nathalia tertidur.
...----------------...
...----------------...
...----------------...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!