Happy reading
♥♥♥♥♥♥♥♥
"Duh nggak nyangka satu minggu lagi aku orang ke Indonesia... cek. cek... suara ku udah merdu belum ya? misalnya kayak suara burung bernyanyi hehehe." Canda seorang gadis di Negeri seberang pagi itu, sedang luluran di dalam balkon kamarnya
"Maju mundur maju mundur cantik... cantik... kedip mata biarkan kau menarik." gadis itu berdiri lalu memaju mundurkan tubunya dan menatap wajahnya di cermin yang ada di balkon kamarnya itu, sambil bernyanyi ia memutar-mutar tubuhnya seperti penari.
Namun saat gadis itu sedang asik bernyanyi gembira tiba-tiba telpon nya berdering "Ada apa lagi sih?" gumam nya melihat siapa yang menelpon dari ponselnya itu
"Hallo... jadi pulang kan?" ucap penelpon di HP gadis itu
"Nggak jadi Ma, Cinta perpanjang kontrak kerja disini. satu tahun lagi Cinta baru selesai,udah ah Cinta bukan anak kecil lagi Mah.. bye mamah, jaga kesehatan.. muachh." gadis itu langsung mematikan ponselnya
Cinta Liana Pratiwi, dia anak kedua atau bungsu dari pasangan Dev dan Mentari. sifat nya tak jauh beda dari mama nya karna kembali lagi buah jatuh tak jauh dari pohon nya, gadis itu bar-bar, gesrek, lucu dan ceria. dia gadis manis dan imut namun karna obsesi nya terhadap satu orang laki-laki membuat dirinya bertekad merubah segala akan dirinya baik itu penampilan.
Jika semasa SMA Cinta yang terkenal bertubuh lumayan berisi bisa dibilang gendut namun berbeda jauh dengan Cinta yang sekarang, badannya memang berisi namun sem ok, wajahnya yang dulu tanpa polesan apapun namun kini ia baru bisa mengenal yang namanya skincare juga perawatan tubuh dan itu semua ia lakukan hanya demi laki-laki yang ia cintai, bahkan ia rela kerja sendiri agar tidak meminta uang kepada orang tua nya.
"Owh iya, aku harus membuat surat lamaran ku agar nanti tinggal mengantarkan nya saja." ucap Cinta dan kembali masuk ke dalam kamar nya.
Saat sedang menulis surat lamaran nya dengan tulisan tangan mata Cinta tak sengaja melirik kearah uang nya yang ada diatas meja "No.. No.. No.. ternyata dulu aku goblok juga ya." Cinta bermonolog sendirian didalam kamar nya
"Bisa-bisa nya aku waktu kecil beli uang mainan pake uang beneran, kan Pe'ak namanya." ketus Cinta mengutuk kebodohan nya dimasa kecil dulu
"Kalau bukan demi masa depan dan masa percintaan, Cinta ga bakal sampe kek gini amat."gumam nya menatap langit-langit kamarnya
" Enak banget jadi kuntilanak haha hihi doang, kaga mikirin masa depan."Cicit Cinta mengatai hantu sejenis kuntilanak tersebut.
Gadis itu lalu mengambil boneka teddy bear kecil miliknya yanga di atas meja lalu menatap boneka itu dengan lama, namun tiba-tiba Cinta seakan sedang bicara dengan boneka tersebut dan Cinta pun membuat boneka itu bicara padahal itu adalah suara dirinya.
"Sabar ya Cinta, ada saatnya kamu bahagia ngantri dulu, bukan kamu doang yang pengen." ucap Cinta menjadi boneka tersebut.
"Ya baiklah."
*********
INDONESIA
Angga Group
"Ganti sekertaris juga staf tidak berguna di kantor ini, lakukan perintah saya dengan cepat." ucap seorang wanita muda memberi perintah kepada Asisten pribadi CEO juga karyawan tetap disana.
Saat di kantor sedang ribut-ribut karna ada nya karyawan berbuat curang atau korupsi, direktur utama perusahaan itu pun datang dengan wajah rak bersemangat.
"Pagi, pak." sapa semua orang namun saat wanita yang tadi memerintahkan semua orang hendak menyapa dan mendekati Direktur tersebut dengan cepat sang CEO memberi peringatan.
"Jangan ganggu aku, aku butuh waktu sendiri."
Bersambung.....
"Kisah akan dimulai, selamat membaca."
"Novel ini akan update setiap hari ya, jadi mohon di tunggu, berikan komentar membangunnya biar othor makin bagus dalam menulis. Terimakasih ♥"
Happy Reading
🌹🌹🌹🌹🌹
"Udah jangan ganggu aku, aku lagi butuh sendiri." Angga benar-benar jenuh oleh wanita yang suka sekali ngatur-ngatur hidupnya bahkan pekerjaan nya itu.
"Tapi sayang, kantor mu ini karyawan nya pada nggak bener... aku harus disiplinkan mereka." ucap wanita cantik itu duduk berhadapan menatap Angga dengan begitu berkuasanya dia.
"Sudah cukup Sella, aku butuh waktu. pulang dan urus diri kamu sendiri." usir Angga dengan begitu tak berperasaan nya bahkan terkesan sangat tidak menghargai wanita itu.
"Inget ya Ngga, aku dan kamu itu apa." ucap wanita bernama Sella itu lalu ia pergi meninggalkan ruangan Angga dengan wajah kesal dan hati nya yang dongkol.
"S h i t.. " umpat Angga kesal lalu melempar kertas yang ada di meja nya itu ke lantai sampai membuat kertas-kertas itu semua jatuh berhamburan.
"Aaaagggghhhhh... kau mengacaukan setiap hari ku." kembali Angga berteriak kesal memaki wanita bernama Sella tadi yang sudah pergi.
Angga Wijaya, laki-laki itu sebenarnya bersifat berwibawa, lemah lembut kepada siapapun mau dia pria ataupun wanita, dia baik namun selalu di manfaatkan, ganteng dan gagah karna sering sekali nge gym membuat Angga banyak di idolakan para wanita. tapi sayang nya nasib nya tak semulus wajah nya yang tampan, dia mengalami tekanan dari keluarga nya membuat Angga menjadi egois dan tak peduli siapapun itu,.
"Permisi Pak, ada yang bisa saya bantu?" Asisten pribadi Angga bernama Bima itupun datang menghampiri bos nya karna mendengarkan suara teriakan .
"Bawakan aku rokok kemari." perintah Angga kepada bawahan nya itu
"Baik, pak." ucap Bima mengiyakannya, Bima adalah orang jalanan yang lihai berkendara juga pandai bela diri dan tak sengaja waktu itu ketemu dengan Angga dan mereka berdua berbincang dan dari situ pula lah Angga mengangkat Bima sebagai karyawan nya walau tanpa ijazah.
Tak lama Bima pun datang menghampiri bos nya dan memberikan apa yang diperintahkan tadi kepadanya. "Bima, temani aku bicara sebentar." perintah Angga
"Baik, pak." Bima langsung berdiri dihadapan Angga yang duduk di sofa yang ada diruangan itu.
"Kalau aku minta di temani bicara maka duduk lah, bim. kenapa kau seperti patung?" Angga mendengus kesal melihat tingkah anak buahnya itu yang selalu bersikap tak seperti orang pada umumnya,.
"Maaf, Pak. "Bima pun langsung duduk berhadapan dengan tuan nya.
" Aku mau bertanya?"ucap Angga kepada Bima
"Siap, Pak."ucapnya
" Kau pernah berdoa?"tanya Angga
"Selalu, Pak." jawab Bima
"Apa yang kau minta dalam doa mu?" Angga kembali bertanya kepada anak buah nya itu.
"Saya selalu meminta begini Pak (Ya Allah berilah hambamu cobaan dengan menjatuhkan uang satu karung, walaupun berat saya akan tetap menerimanya) begitu, pak."ucap Bima dengan wajah polos dan tanpa ekpresi ia menjelaskan kepada atasan nya itu.
" Kau ini, Doa macam apa itu,,, Cihh.... apa kau pernah punya kekasih?"Angga kembali bertanya entah kenapa fikirannya sedari tadi pusing dan ia hanya bisa melampiaskan semua nya dengan bertanya konyol kepada Bima si Asisten muka tembok.
"Saya selalu gagal dalam percintaan, pak. Semua nya hanya memandang status dan tampang, dan saya yang kek begini bisa apa?" ucap Bima yang seharusnya jika orang seperti itu bicara bermuka murung namun laki-laki itu tetap tanpa ekpresi alias wajah tembok.
"Kau tidak mau berjuang?" tanya Angga lagi
"Kalau saya saja yang berjuang sama aja bohong pak, dimana-mana yang namanya berjuang itu berdua pak, kalau sendirian itu namanya uji nyali." ucap Bima pada akhirnya mengeluarkan kata-kata sakral nya.
Bersambung....
"Novel ini akan update setiap hari ya, jadi mohon di tunggu, berikan komentar membangunnya biar othor makin bagus dalam menulis. Terimakasih ♥"
Happy Reading...
❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Siang ini dengan begitu percaya dirinya Cinta memasukan seluruh pakaian nya ke dalam koper, setelah dirinya mendapatkan kabar bahwa dirinya dapat panggilan dikantor Angga Group membuat gadis itu lebih tambah semangat untuk pulang ke Indonesia.
Cinta pun mengambil ponsel di dekatnya itu lalu membuka galeri ponselnyaponselnya lalu melihat wajah laki-laki yang ia curi fotonya dari akun medsos. "Tukang kayu bawa kayu, gak tau pokoknya l love you." ucap Cinta bicara sendiri melihat wajah orang yang ada didalam ponselnya itu.
"Aghhhh.... pokoknya udah ga sabar bisa ketemu pak Angga, gimana ya wajahnya sekarang?" Cinta bicara sendiri sambil mikir dan membayangkan mantan bos nya itu.
"Pokoknya pak Angga hanya buat Cinta, kalau dia terlahir bukan untuk Cinta, mending ga usah lahir aja." ucap nya mulai ngebanyol ga jelas.
"Stop dan jaga images, Cinta." gadis itu langsung memukul kepalanya yang mulai dan suka memalikan dirinya sendiri.
********
Disisi lain tepatnya di Negara Indonesia semua keluarga Angga sedang kumpul,mama Vera ya dia adalah mama dari Angga wanita cantik yang tak lagi muda itu sedang menatap satu persatu anaknya. seakan sedang di sidang Angga hanya bisa diam dan berwajah jutek, bahkan dirinya sangat tertekan sekali akan hal seperti ini.
"Di antara kalian siapa yang mau memegang perusahaan papa kalian?" tanya mama Vera begitu lantang dan tegas kepada ketiga anak laki-laki nya itu, wajah sangar wanita tua itu pun tercetak jelas di wajah nya, sedangkan yang ditanyakan semua hanya diam bahkan termasuk Angga.
"Kau tau kan, itu perusahaan dibangun dari nol oleh papa kalian, dan kalian nyerah gitu aja?" mana Vera seakan sedang melatih mental anak-anaknya itu
"Angga, gimana?" ucap Mama Vera begitu tegas kepada anaknya, bukan karna apa? mama Vera selalu menjadi orang tua yang tidak bisa lemah di depan anak-anak nya.
"Kau sebagai kakak, ngga. apa kau tak punya keputusan?" ucap Mama Vera lagi menekankan kata-katanya
"Ya baiklah, biar aku tanggung semua." ucap Angga lalu langsung pergi meninggalkan tempat itu dengan perasaan kesal dan tertekan.
Dulu Angga begitu semangat menjadi direktur perusaan miliknya itu namun sekarang? bahkan untuk dia hanya bisa jalani saja. entah apa permasalahan nya.
Angga pun masuk kedalam mobil nya lalu tancap gas menuju rumah teman nya entah siapa itu dan tak lama Angga pun tiba dan sebelum turun mobil dia pun mengirimkan pesan singkat dari ponsel nya.
"Gue udah sampai." ucap nya dengan bahasa sehari-hari
Angga langsung turun dari mobil dan langsung naik ke lantai dimana itu adalah apartemen milik temannya.
Tak lama ia memecet bell orang yang di dalam rumah pun membuka pintu.
"Masuk, bro."
"Ganggu nggak, Dit?" tanya Angga sambil masuk duduk di sofa ruangan itu
"Nggak, tenang aja." ucap Adit
"Kenapa muka Lu kusam banget? ngga secerah Angga yang dulu." sindir Adit
"Apaan sih Loe." ucap Angga
"Lah beneran, rambut dah mulai panjang, kumis tu gak di potong,, lu idola adik ipar gue. kalau dia lihat lu yang sekarang kayak begini ni, ah gue rasa nggak banget deh." ucap Adit menirukan gaya bicara Cinta
"Puppsssttt... "
"loe itu ada-ada aja." ucap Angga
"Makanya merried biar ada yang ngurus contohnya gue." ucap Adit bangga
"Tapi nemui loe kok susah banget harus di hari minggu baru bisa?" tanya Angga menaikan satu alisnya
"Ya karna ini hari suami sedunia jadi gue bebas." ucap Adit
"Loh... nggak kebalik ya? " tanya Angga yg seharusnya ini tu hari istri nggak ngapa-ngapain
"Kalau hari minggu istri dan anak-anak gue ngungsi ketempat oma nya jadi gue bisa bernafas." ucap Adit begitu lega
"Enak nggak sih nikah plus punya anak itu?" Angga penasaran
"Nikah si enak apalagi ni dikasih keturunan behh.. tambah bahagia." ucap Adit
"Dari makan, mandi, tidur dan segalanya ada yang temenin ada yang urus."
"Tapi apa kau loe tau kelebihan menikah dan punya anak?" tanya Adit
"Gimana mau tau orang gue belum pernah menikah." ucap Angga
"Ah ha bener."
"punya istri cantik dan penyayang itu adalah bonus plus plus, punya anak kembar rewel minta ampun juga bahagia sekaligus uji mental dan kesabaran."
"Dan semenjak punya anak saya lebih pintar sekarang apalagi soal nyanyi, gue jadi hafal tu lagu anak-anak." ucap Adit dan Angga pun menahan tawa nya.
"yang nggak enak tu pas istri dan kita nya lagi ribut," Adit menarik namanya kembali
"Kalau seorang istri lagi marah pada anaknya, percayalah dia sedang menyindir bapak dari anaknya, dan itu paling sering gue alami." keluh Adit mengingat semua yang sering ia alami.
Bersambung...
bantu like, vote dan komen ya biar othor tambah semangat 🙏🙏🌹🥰
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!