NovelToon NovelToon

LOVE Is BACK

Orlando Jaka Abisatya

"Yes, baby kau begitu nikmat." Dua buah benda bulat tapi juga lonjong seperti pepaya bergelantungan naik turun, sedangkan pohonnya asik bergoyang diatas pohon tunas yang begitu keras hingga membuat keduanya sama-sama keenakan.

Siapa sangka ketika melihat gitar bergoyang membuat tongkat baseball miliknya meronta dengan sendirinya meminta untuk mencicipi gitar bergoyang itu.

Dengan bermodalkan tampang dan juga isi dompet Pria Jawa blasteran bule itu siap untuk menggoyangkan gitar itu dengan tongkat sakti milikinya.

"Kau sungguh nikmat Beby." Rancaunya lagi.

Dengan gesit dan bergerak cepat tubuh yang seperti gitar itu naik turun diatasnya dengan penuh semangat empat Lima.

"Aarrgh." Tubuh wanita itu bergetar dengan kepala mendongak, menekan pinggulnya yang terasa ngilu-ngilu sedap.

"Emm." Ando menggeser tubuh wanita itu dari atas miliknya. Dia, melihat tongkat saktinya yang langsung lemas tak bertenaga, padahal dia belum menyemburkan bisa premiumnya yang berkecepatan tinggi.

Ando menjatuhkan kepalanya kembali, sudah satu Minggu dirinya mengalami hal yang sama, hanya bisa memuaskan tanpa bisa terpuaskan, membuat kepalanya ingin meledak.

Sedangkan wanita disampingnya terkapar tak berdaya, lemas setelah mencapai puncak yang luar biasa.

"Ck, Kalian bisa menikmati dengan puas, tapi tidak memikirkan aku yang memuaskan kalian." Ando berdecak sebal. Pria itu bangkit berdiri dan kembali menggunakan pakianya, sebelumnya dia sudah melepas pengaman yang di pakai tadi, bahkan sebelum melepasnya pengaman itu sudah terlepas karena miliknya yang langsung seperti terong rebus, mleyot.

Ando menatap kesal wanita yang terkapar tanpa pakaian di atas ranjang, dia melempar bayaran untuk wanita itu.

"Sial..!" Umpatnya ketika sudah keluar dari kamar yang dia sewa.

"Olive sialan..!"

Dia berpikir jika yang dia alami sekarang adalah gara-gara gadis itu, gadis yang sudah mengutuknya.

Meskipun tidak ingin percaya, tapi Ando merasa ini ada kaitannya dengan kata-kata Olive yang waktu itu, dan dia yakin jika ucapan Olive menjadi karma untuknya.

Ando berjalan keluar dari hotel yang dia pesan, dia menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi, mobil sport keluaran terbaru hasil taruhannya dengan bos tempatnya bekerja, karena Ando hanya bekerja sebagai asisten pribadi dengan bayaran yang sesuai dengan pekerjaan yang dia lakukan.

Ando bukanlah anak orang terpandang ataupun orang kaya, hanya saja dia memiliki keluarga yang harmonis, kedua orang tuanya hanya pensiunan negeri, yang kini ikut dirinya di Jakarta.

Orlando Jaka Abisatya adalah pria tampan dan juga panas.

Pria yang sudah berumur tiga puluh tahun itu, belum juga mendapatkan pasangan, lantaran dirinya yang masih suka berkelana dari gunung, dan lembah lembab yang berbeda rasa. Orlando atau Ando nama panggilannya adalah pria keturunan Jawa dan bule, sehingga membuat pria itu digilai banyak wanita, apalagi tubuhnya yang menggoda dengan usia yang sudah matang.

Sebelum bertemu dengan gadis belia yang masih memakai seragam putih abu-abu itu, kehidupan Ando tentram dan lurus-lurus saja, bahkan pria itu dengan bebas menikmati gunung dan lembah lembab dengan sesuka hati. Tapi sekarang si belalai gajah yang berukuran premium itu tidak bisa bekerja dengan baik, lantaran sebuah ucapan seseorang membuat belalai gajahnya tidak bisa mendapat kepuasan yang sebelumnya dia rasakan, akibat ucapan seorang gadis Ando mengsugesti perkataan gadis itu adalah sebuah kutukan atau karma. Padahal hanya pikiran otak mesum pria yang bernama Orlando Jaka Abisatya saja yang selalu ternodai.

.

.

Hayy.. reader kesayangan author 🥰

Author tepati janji, untuk cerita Ando dan Olive..😍

Dukung terus karya Author yaaa...

Jangan lupa... LIKE....KOMEN...(Tinggalkan jejak) 🥰🥰🥰🥰🥰

Kilas balik

"Bos laporan hari ini." Ando memberikan berkas yang sudah dia teliti, Dan bos-nya yaitu Nathan Adhitama hanya tinggal mengecek ulang dan menandatanganinya saja. Karena semua berkas yang sudah diatas meja bosnya itu berarti sudah Ando teliti lebih dulu.

"Oke, setelah ini gue mau pergi." Ucap Bosnya yang langsung beranjak berdiri.

"Lah, main pergi. Gue ngak di ajak?" Tanya Ando dengan wajah berharap.

Ando dan bosnya, yaitu Nathan adalah teman semasa sekolah kini mereka dipertemukan kembali menjadi atasan dan bawahan.

"Ck, ku boleh nyusul kalau kerajaan lu udah beres." Ucap Nathan dan berlalu pergi.

Ando mendelik. "Ehh, lu mau kemana, gue harus nyusul kemana!" Teriak Ando yang tidak digubris oleh bosnya.

"Dasar bos edan!" Umpat Ando dengan kesal.

Tidak ada pilihan lain dirinya harus segera menyelesaikan pekerjaannya, agar bisa menyusul bos sialannya itu.

Ando seorang asisten yang begitu solid dengan atasan, persahabatan mereka tidak membuat pekerja yang Ando lakukan terbengkalai, justru pria itu terus giat dan semangat untuk bisa menjadi orang yang Nathan percaya. Karena kepercayaan itu mahal harganya.

Ando memang pria slengean, tapi pria itu cukup proposional dalam bekerja. Menjadi tangan kanan pemilik perusahaan tidak membuat Ando semena-mena, dia menunjukan sisi tegasnya kepada bawahan yang memang patut untuk Ia beri peringatan.

"Ah, akhirnya." Ando meregangkan otot tangan dan juga lehernya setelah menyelesaikan pekerjaannya untuk hari ini.

"Okelah kita lihat dimana Natadecoco itu berada." Ando mengotak-atik ponselnya guna untuk melihat lokasi bosnya berada.

Setelah mendekatkan alamat bosnya, Ando segera membereskan meja kerjanya dan bergegas keluar kantor pada jam lima sore. Pria itu begitu semangat untuk menyusul Nathan, dan entah ada apa dia sendiri tidak tahu, yang jelas Ando berharap sesuatu.

Mengendari mobil hitam sport miliknya hadiah dari si bos, lebih tepatnya menang taruhan, Ando membelah jalan kota sore hari dengan wajah sumringah.

"Ck, perasaan gue kaya ABG jatuh cinta." Ucapnya pada diri sendiri, dirinya tidak tahu apa yang akan terjadi, dan kenapa pula jantungnya seperti genderang mau perang.

Ando memarkirkan mobilnya disamping mobil sports berwarna putih, dan yang pasti itu mobil Nathan.

Rumah sederhana tapi menjadi parkiran mobil sport keluaran terbaru, membuat tetangga yang melihatnya menjadi melongo dan berbisik-bisik tetangga.

"Boss..!" Ando masuk rumah istri bosnya dengan santai, pria itu seperti lupa jika dirinya sedang bertamu.

Nathan hanya menoleh sekilas, dia sibuk dengan sang Istri yang sedang menyiapkan makanan untuk mereka makan bersama.

"Eh, ada si Endut." Ucap Ando yang melihat gadis belia memakai seragam putih abu-abu dengan porsi tubuh yang kelebihan daging, tapi wajah manis yang begitu chaby membuat Ando suka meledeknya.

Olive mencebik, gadis itu menatap Ando culas.

"Aduh Ndut, jangan ditatap kayak gitu dong, nanti hati kakak_"

"Apa? meleleh kayak es, meluber kayak adonan dikasih pernipan!" Ketus Olive menyambar ucapan Ando yang suka lebay. Padahal pria tidak mencerminkan umurnya yang sudah kepala tiga.

"Ale-aleee... sepertinya kamu suka donat, makanya tubuhmu bulat-bulat seperti donat." Ucap Ando dengan wajah tanpa dosa.

Olive yang mendengarnya membulatkan kedua matanya, tersinggung tentu saja, meskipun memang tubuhnya bulat, tapi tidak seperti donat yang bolong tengahnya.

"Waahh si Om tua, ngajak warr ini."

.

.

Jangan Lupa RATE BINTANG 5 🌟🌟🌟🌟🌟 Sayang 😘😘😘😘

Kilas balik 2

"Kalian ini ribut terus, jodoh loh entar." Ledek Ami yang baru muncul dari belakang.

Olive membulatkan matanya disertai bibirnya yang terbuka lebar dengan potongan kue yang siap untuk masuk kedalam mulut.

"Dih, ogah. Rugi gue kasih makan dia, yang ada malah ngabis-ngabisin." Ucap Ando melirik Olive yang menatapnya julid.

Ando hanya suka meledek gadis manis dengan porsi badan yang kelebihan daging itu, dia menyukai ekspresi Olive yang lucu dan menggemaskan ditambah dengan mata bulatnya.

Ando terseyum smirik dan berdiri mengikuti Nathan masuk kedalam.

"Ck, Mii laki kamu ngak stress apa punya asisten kaya dia." Ucap Olive sambil memakan kue yang dia pegang, dan belum sempat masuk mulut. "Udah tua tapi mulutnya not amit."

Ami hanya geleng kepala. "Udah ayo makan, keburu mereka lama nungguin." Ucap Ami yang menarik tangan sahabatnya itu.

Olive Sujita Nareswari adalah gadis manis dengan kulit putih, tapi memiliki porsi tubuh yang sedikit subur membuatnya kerap kali menjadi ledekan teman-temannya di sekolah, apalagi jika dirinya kena apes dibully oleh geng Nesya dan Loli, murid yang terkenal suka membuli.

Olive berteman dengan Ayana atau Ami, mereka satu kelas dan duduk di bangku bersampingan.

Olive sekolah hanya mengandalkan beasiswa, meskipun kedua orang tuannya memiliki usaha kecil-kecillan, tapi otak cerdas Olive membuat gadis itu sekolah gratis.

Usia Olive belum genap tujuh belas tahun, dan Olive juga gadis rumahan dan hanya memiliki satu sahabat yaitu Ami.

Setelah selesai makan malam, Olive membantu Ami dan juga bundanya yang bernama Raya, Olive memebantu membereskan sisa makanan mereka dan mencuci piring.

Sedangkan Ando dan Nathan duduk di teras rumah, kedua pria itu masih membicarakan pekerjaan mereka di kantor, hingga jam sudah menunjukan pukul sembilan malam.

"Lah, pak Husein mana?" tanya Olive yang baru saja keluar dari dalam rumah. Diluar Olive tidak melihat mobil dan supir pribadi sahabatnya lagi.

"Mungkin sudah pulang." Jawab Ami dengan santai.

"Lah, kok kamu ngak bilang sih Mii, terus aku pulang naik apa?" Olive melihat jam di ponselnya dan sudah menunjuk pukul delapan lewat hampir jam sembilan.

Kedua pria yang merasa terganggu dengan suara Olive menoleh.

Ando menghela napas kasar. "Balik sama gue." Ucapnya dengan ketus.

Bibir Olive komat kamit tidak jelas. "Piling simi gui." Ucap Olive menye-menye.

"Lu antar balik dia, ingat bau kencur." Ucap Nathan datar.

Ando mendelik kesal. "Dih, lu pikir gue demen sama yang bau kencur." Ketus Ando tidak terima.

Nathan hanya mengedikkan bahunya, terserah.

"Ayo Ndut, lu mau pulang kagak." Ucap Ando yang sudah berdiri disamping mobilnya.

Olive menghela napas sebelum beranjak dari duduknya. "Aku pulang Mii." Pamit Olive pada sahabat.

"Oke, hati-hati jangan lengah sama Om pedofil." Bisik Ami diakhir kalimat yang membuat Olive merinding.

Blem

Olive menutup pintu mobil Ando setelah masuk dan duduk dikursi penumpang dengan benar dan memasang sabuk pengaman.

Ando segera menjalankan mesin mobilnya, pria itu sama sekali tidak bersuara, lebih memilih diam dengan tatapan lurus kedepan.

Hening tidak ada yang buka suara, hingga bunyi ponsel Ando memecah keheningan mereka.

"Halo Beby." Jawab Ando dengan suara seksual, membuat bulu kuduk Olive merinding.

"Em, tentu saja Beby, bersiaplah sebentar lagi aku sampai dan jangan lupa malam ini kau harus memanjakan belalai gajahku dengan puas." Ucap Ando dengan seseorang diseberang sana.

Olive sampai menelan ludahnya kasar, hingga tanpa sadar arah matanya melirik bagian perut bawah Ando yang sidikit menggembung.

"Belalai gajah." Gumam Olive sambil memikirkan besar dan panjang ukuran belalai gajah itu.

.

Jangan lupa, RATE BINTANG 🌟🌟🌟🌟🌟 sayang, dan LIKE, KOMEN kalian semua 🥰🥰🥰🥰🥰

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!