"Ibu, Aku ingin mobil mewah keluaran terbaru, harganya cuma 5 miliar saja!" Ucap Rossa pada Loren.
Loren yang sedang duduk membaca buku langsung meletakkan bukunya ke sampingnya, lalu perempuan itu menatap Putrinya dengan hangat, "apapun untuk bunga mawar Ibu, jadi sekarang Cepat pergi ke ayahmu dan katakan padanya bahwa ibu sudah menyetujuinya." Ucap Loren langsung membuat Rossa bersorak kegirangan.
"Terima kasih Bu! Muah!! Muah!!!" Rosa langsung mencium pipi kiri dan kanan ibunya.
"Sama-sama sayang," ucap Loren tersenyum melihat putrinya yang kini berlari ke lantai 2 untuk menemui Christian yang sedang sibuk bekerja di ruangannya.
Tok tok tok..
"Masuk," suara seorang pria dari dalam ruangan.
Saat itu, Christian sedang memeriksa berkas-berkas yang dikirim oleh putranya dari kantor.
Sebab jika putranya terlalu banyak pekerjaan, maka biasanya Christian membantu putranya agar putranya tidak terlalu kelelahan.
"Ayah!!!" Teriak Rossa langsung berlari ke arah ayahnya dan mencium pipi kiri dan kanan ayahnya.
"Muah!! Muah!!!" Suara ciuman langsung membuat Christian menatap putrinya yang kini tersenyum semeringah ke arahnya.
"Bunga mawar Ayah sedang ceria sekali, Ada hal baik apa yang akan kau katakan pada Ayah?" Tanya Christian sembari meninggalkan pekerjaannya lalu pria paruh baya itu memegang tangan anaknya sembari menatap putrinya yang tampak bahagia.
"Iya Ayah!! Ibu baru saja memberiku izin untuk membeli mobil sport keluar terbaru yang hanya bernilai 5 miliar!! Murah bukan?!!" Ucap Rossa sembari menatap ayahnya dengan mata bulat bersinar menandakan bahwa perempuan itu sangat bahagia.
Christian mengerutkan keningnya menatap putrinya, lalu dia berkata, "Kenapa kau tertarik pada mobil yang hanya seharga 5 miliar?"
Pertanyaan ayahnya langsung membuat Rossa berpikir-pikir. Lalu setelah beberapa saat, dia kembali menatap ayahnya, "hm....! Karena desainnya sangat bagus!! Aku suka fitur-fiturnya dan terlebih hanya ada satu di negara kita!!! Jadi biarkan Aku membeli mobil itu ya,,, Ayah!!!" Ucap Rossa merayu ayahnya.
"Baiklah," jawab Christian mengeluarkan sebuah kartu dari laci lalu memberikannya pada anaknya.
"Di dalam situ ada 10 miliar, kau gunakan yang lainnya untuk berbelanja. Tapi jangan lupa, kau harus berterima kasih pada ibumu!!" Ucap Christian.
"Siap Ayah!!" Ucap Rossa lalu kembali mencium pipi ayahnya.
"Muah,, muah!! Aku sayang ayah seribu persen!!!" Seru gadis itu lalu dia berlari keluar rumah dan menghampiri ibunya untuk berterima kasih.
"Hah,,,,,,,,,,,,," Rossa yang mengingat kejadian masa lalunya bersama ayah dan ibunya langsung meneteskan air matanya di depan kakaknya.
"Jangan menangis, air matamu Tidak akan bisa merubah keputusan!!" Tegas Hoshi sembari menatap adiknya dengan helaan nafas panjang mengiringi tatapannya.
"Hiks,, hiks,,, tapi ini hanya mobil sport seharga 7 miliar saja, Aku bahkan tidak akan membeli mobil yang berharga 10 miliar lebih, tapi kenapa Kakak tidak mengizinkan Aku membelinya?" Tanya Rossa sembari meneteskan air matanya dengan wajah perempuan itu tampak sangat mendung menatap kakaknya yang tegas.
"Jangan menangis di depanku, aku bukan ayah dan ibu yang akan langsung luluh dengan air matamu!" Tegas Hoshi lalu pria itu kembali fokus pada pekerjaannya.
Melihat kakaknya yang tidak memperdulikannya langsung membuat Rossa bangkit berdiri lalu menatap kakaknya sembari menggerakkan giginya.
"Aku akan melaporkanmu pada ayah dan ibu!!!" Teriak Rossa lalu perempuan itu berlari keluar dari ruangan kakaknya sambil terisak karena amarahnya terhadap pria berumur 27 tahun itu.
Hoshi yang melihat kepergian adiknya hanya bisa menghela nafas, "hah,, entah apa dosaku di kehidupan sebelum ku, hingga Aku memiliki adik yang terlalu manja itu!!!" Lalu Hoshi kembali fokus pada pekerjaannya.
Setelah meninggalkan ruangan kakaknya, Rossa Langsung kembali ke rumah sambil melemparkan semua barang yang bisa ia lemparkan ke lantai.
Rumah menjadi sangat berantakan dan berbagai-bagai barang terhambur di bawah lantai dalam keadaan pecah ataupun penyok.
"Kenapa hidupku jadi menderita begini??? Hah,,,!!! Hanya uang 7 miliar saja dan kakak tidak mau memberikannya padaku!!! Hah....!!!!" Teriak Rossa lalu dia mengambil sebuah vas untuk dilemparkan ke lantai.
Tetapi ketika dia melihat vas itu berisi bunga mawar, dia langsung menggertakan giginya lalu mengembalikannya ke meja.
Perempuan itu lalu menatap foto ayah dan ibunya sambil berkata, "Ayah,, Ibu,, teleponlah aku sekarang juga!! Kakak menyiksaku di sini! Bunga mawar Kalian sedang layu!!"
Perempuan itu terisak memandangi foto ayah dan ibunya.
Loren dan Christian sedang berada di istana Lorensia dan mereka berkata akan menikmati masa tua mereka di sana.
Segala urusan perusahaan, rumah, dan bahkan urusan Rossa diserahkan pada Hoshi.
Dan lebih buruknya lagi, kedua orang tuanya membuang ponsel dari tangan mereka sebab keduanya tidak mau diganggu oleh gadget itu.
Keduanya hanya ingin menikmati waktu mereka berdua saja, tanpa ada gangguan dari manusia lain apalagi dari benda pintar yang bernama ponsel.
Dan yang lebih parah lagi, bahwa Hoshi tidak mengijinkannya untuk pergi ke pulau Lorencia.
Apapun yang dilakukan untuk pergi ke sana selalu dicegah oleh anak buah Hoshi.
Hal itu membuat Rossa menjadi sangat marah dan kebingungan harus melakukan apa untuk membujuk kakaknya agar mau memenuhi kehidupan mewahnya.
"Sial!! Aku harus mencari cara agar bisa menghubungi ayah dan ibu!! Atau harus mencari cara agar bisa meluluhkan kakakku, tetapi pilihan kedua terlalu mustahil!!!" Ucap Rossa terisak, lalu perempuan itu naik ke kamarnya sembari melirik ke arah pelayan yang langsung berlari dari belakang untuk membereskan semua barang yang telah Ia hancurkan.
Begitu tiba di kamar, Rosa terus menangis sembari memandangi foto ayah dan ibunya.
"Aku kangen Ayah dan Ibu! Hiks,, hiks,,,," Isak Rossa sembari mengusap-usap foto Christian dan Loren yang selalu ia pajang dalam kamarnya.
Setelah beberapa menit terus terisak, tiba-tiba saja ponselnya berbunyi memperlihatkan nama Windy yang merupakan teman sekelas Rosa di universitas.
"Halo, hiks,,," ucap Rossa menjawab telepon dari temannya.
"Ada Apa denganmu?" Tanya Windy yang merasa aneh dengan gelagat perempuan dari seberang telepon.
"Kakakku tidak mengizinkan aku untuk membeli mobil sport keluaran terbaru!! Padahal aku sudah memilih mobil dengan harga yang paling rendah!! Itu hanya mobil seharga 7 miliar, dan kakakku tidak mau mengeluarkan uang untuk itu!!!" Rossa bercerita pada temannya.
"Aah,,, sayang sekali aku tidak bisa membantu permasalahan itu. Tapi aku menghubungimu Karena sekarang kita ada tugas tiba-tiba yang waktunya hanya 3 jam untuk dikumpulkan!!
"Kau tidak mau kan kalau nanti kakakmu sampai memarahimu lagi, karena ditelepon oleh dosenmu? Bisa-bisa jajanmu yang sudah dikurangi itu semakin menipis jika kakakmu tahu kau tidak mengerjakan tugas lagi!!!" Seru Windy dari seberang telepon langsung membuat Rossa menggertakan giginya.
"Sialan!! Uang jajanku setiap hari kini dikurangi menjadi 10 juta saja, kalau dikurangi lagi,,, dengan apa aku menabung untuk membeli banyak barang-barang mewah??!!" Gerutu Rossa sembari menghapus air matanya, lalu perempuan itu mengambil tasnya dan berkata pada orang di seberang telepon, "cepat kirimkan alamatnya padaku!!!"
"Ok!" Jawab Windy dari seberang telepon lalu mereka mengakhiri panggilan telepon itu.
Rossa langsung pergi ke alamat yang diberikan oleh Windy, dan ternyata mereka tiba di sebuah rumah sakit yang terletak di bagian barat ibukota.
"Hah,, apa yang kita lakukan di rumah sakit?" Tanya Rossa sembari memperhatikan alat lukis yang dibawa oleh Windy di tangannya.
Windy menatap rumah sakit yang besar dan berkata, "Jangan tanya padaku, tugas kali ini ialah melukis suasana di rumah sakit!! Entah apa yang dipikirkan oleh dosen, tapi dia ingin kita mendapatkan lukisan yang dramatis di rumah sakit ini!!"
"Hah?" Rossa menghembuskan nafasnya dengan kasar lalu dia melihat ke arah banyaknya teman-temannya yang juga sudah berkumpul di sana.
Windy mengikuti pandangan Rossa dan perempuan itu berkata, "mereka sedang berbicara dengan penjaga rumah sakit agar mengizinkan kita untuk masuk.".
Rossa hanya menganggukkan kepalanya lalu perempuan itu menatap sebuah kursi dan pergi ke sana untuk duduk.
Baru saja keduanya duduk ketika salah seorang perempuan muda yang tampak seumuran dengan mereka ikut duduk di samping Rossa sembari menatap biaya tagihan rumah sakit yang ada di tangannya.
"Kenapa biaya tagihannya sangat banyak? Bagaimana aku akan mendapatkan uang untuk membayar semua ini?" Ucap Bintang memandangi biaya tagihan pada kertas yang ia pegang.
Rossa yang duduk di samping bintang mendengarkan ucapan perempuan itu lalu dia menatap ke arah kertas di mana jumlah yang tertera sebanyak 300 juta.
'Astaga,, hanya 300 juta saja dan dia sudah mengeluh bahwa itu terlalu banyak? Bahkan uang sebanyak itu hanya bisa kumpulkan dalam waktu beberapa hari saja!' pikir Rossa dalam hati, lalu dia melihat penampilan perempuan yang duduk di sampingnya.
Pakaian yang sudah melar karena dipakai berkali-kali, sepatu yang Sudah usang, jeans yang sudah memudar dan rambut yang terurai berantakan menandakan bahwa perempuan itu tidak sempat memperhatikan penampilannya.
Tetapi ketika Bintang mengangkat wajahnya sembari menatap langit yang berwarna cerah, Rosa langsung mengerjapkan matanya menatap perempuan cantik itu.
'Astaga,, Dia sangat cantik, tapi kecantikannya tertutupi oleh penampilannya yang kusam dan jelek.' pikir Rossa dalam hati lalu perempuan itu mengalihkan pandangannya sembari berpikir-pikir dalam hatinya.
Setelah beberapa saat, dia menatap ke arah Windy yang duduk di sampingnya, "kau bilang Kita harus mencari sesuatu yang dramatis di rumah sakit ini?" Tanya Rossa langsung diangguki oleh Windy.
Windy mengangguk, "Ya,, sesuatu yang dramatis, mungkin seperti pasien yang sedang sakit parah atau keluarga yang menangis, atau mungkin adegan lain yang akan membuat lukisan kita memberikan kesan yang menyedihkan dan--"
"Sepertinya aku sudah menemukannya!!!" Ucap Rossa langsung membuat Windy kebingungan menatap perempuan itu.
Tetapi Rossa mengabaikan Windy dan langsung menatap ke arah perempuan yang duduk di sampingnya lalu dia berkata, "halo."
Sapaan Rossa langsung membuat Bintang mengalihkan pandangannya dari langit di atas mereka lalu perempuan itu menatap Rossa dengan bingung.
"Halo," ucap Bintang dengan kikuk.
'Kenapa perempuan ini tiba-tiba menyapaku? Jangan-jangan tadi dia mendengarku mengeluh soal biaya rumah sakit ibuku.' pikir Bintang dalam hati lalu perempuan itu dengan segera melipat kertas tagihan biaya rumah sakit orang tuanya, lalu menyimpannya ke dalam sakunya.
"Aku minta maaf, tapi sepertinya tadi aku melihatmu sedang mendesah karena kekurangan uang. Bagaimana kalau kami membantu biaya rumah sakit yang harus kau bayar, namun kau harus membiarkan kami melukismu." Ucap Rossa langsung membuat Bintang menyempitkan matanya menatap perempuan di depannya.
"Melukis?" Tanya Bintang.
"Iya, kau hanya perlu kami lukis selama 1 jam dan aku akan memberikanmu setengah dari uang jajanku yaitu senilai 5 juta. Bagaimana menurutmu?" Tanya Rossa dengan mata penuh harap agar perempuan itu mau memenuhi keinginannya.
Dan sesuai dugaannya, Bintang langsung menganggukkan kepalanya, karena perempuan itu merasa sangat senang bahwa dia hanya akan dilukis selama 1 jam dan sudah mendapatkan uang senilai 5 juta. Bisa memenuhi jumlah yang harus ia kumpulkan untuk membayar biaya rumah sakit ibunya!!!
"Kalau begitu, kita sudah sepakat!!" Seru Rossa merasa sangat senang lalu dia langsung menjabat tangan Bintang dan mereka memperkenalkan nama.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!