NovelToon NovelToon

The Over Lord : Rise Of New Lord

Prolog

Di suatu tempat alam semesta atas...

Sebuah pulau besar dengan istana megah berkilau emas melayang diantara luasnya angkasa berbintang, pulau itu terdapat juga hutan, sungai, danau, laut, gunung dan binatang-binatang yang hidup dalam ekosistem. Wilayah kekuasaan dari sang penguasa tertinggi di alam semesta, sosok terkuat tiada banding untuk berdiri di puncak kekuatan semua makhluk.

Pintu besar yang terbuat dari emas di ruang singgasana perlahan terbuka, ribuan makhluk segera membungkuk dan memberi hormat untuk satu kehadiran saat berjalan masuk.

Sosok lelaki tampan menggenakan jubah emas menempatkan posisi untuk duduk di atas kursi singgasana. Dialah sang penguasa tertinggi yang mendapat segala penghormatan dari semua pasukan. Lord Davendra.

"Selamat datang, my lord..." Ucap semua pengikutnya memberi sambutan.

Tapi ekspresi wajah penuh wibawa kini berubah datar, nafas berat terhembus dan menunjukan adanya masalah yang sedang dialami Davendra.

Satu orang yang berdiri di sebelah kiri dari penguasa tertinggi datang mendekat, menghadap langsung dengan tertunduk patuh untuk menyampaikan sesuatu kepada junjungannya.

"Tuanku, Raja semesta wilayah timur, wilayah barat dan wilayah selatan mengirimkan hadiah kepada anda."

"Apa itu..."

Pelayan itu memberi perintah kepada pasukan di luar untuk membawa masuk hadiah ke hadapan sang penguasa.

Tatapan malas ditunjukkan Davendra, ketika dia melihat benda yang menjadi hadiah untuknya.

"Raja semesta wilayah timur memberikan pedang yang terbuat dari tulang lord demon....." Ucap sang pelayan.

"Apa bagusnya pedang dari tulang iblis busuk yang hidup di tempat kotor dan gemar makan bangkai, bahkan jika menjadi pajangan dinding, celana dalamku masih lebih baik untuk di lihat." Ditolak oleh Davendra.

Selanjutnya....

"Kitab pusaka dari ilmu raungan naga langit sembilan matahari adalah pemberian raja semesta wilayah barat."

"Raungan apa ?.... Apa jika aku menggunakannya harus meraung-raung, begitu ?, Dan juga nama yang di gunakan benar-benar memalukan sekali." Davendra tidak tertarik.

Selanjutnya... Itu bukanlah benda, melainkan sebuah makhluk hidup yang tertutup oleh kain sebagai bentuk hadiah kepada sang penguasa tertinggi.

Pelayan membuka cadar yang menutupi wajahnya, tampak jelas sebuah kecantikan dari seorang gadis dengan satu tanduk di atas kepala, gigi taring kecil, bibir merah muda, ekor dan tatapan mata merah penuh kesedihan yang menunduk tanpa berani bersuara.

Ini cukup membuat mata sang penguasa terbuka, dia adalah gadis yang memiliki darah half demon, manusia dan iblis, tapi diantara semua benda dari raja penguasa lain, gadis half demon ini membuatnya tertarik.

"Gadis ini adalah keturunan seorang lelaki berasal dari manusia yang menikahi seorang iblis wanita di temukan tinggal dalam hutan, raja semesta wilayah selatan yang memusuhi ras iblis menjadikan gadis half demon ini sebagai budak ....." Pelayan itu menjelaskan cukup rinci untuk semua yang terjadi.

Penguasa tertinggi memahami tragedi kehidupan gadis separuh iblis ini, dia adalah anak yang dianggap sebagai darah terhina oleh ras manusia, sehingga raja semesta wilayah selatan itu benar-benar menyiksanya.

"Kau kemarilah." Panggil Davendra.

Patuh gadis separuh iblis itu mendekat, meski ada rasa takut karena dia adalah budak yang dijadikan sebagai hadiah kepada orang lain. Tentu terbayang akan penyiksaan karena darah di dalam urat nadinya dianggap menjijikan oleh siapa pun.

Davendra menarik tangannya dan membiarkan gadis itu duduk diatas pangkuan, tangan perlahan membelai rambut merah dan sesekali mengusap tanduk sang gadis.

"Kau sangat cantik, siapa namamu gadis muda."

"Aku... Aku Serra."

"Baiklah, Serra, apa kau dendam kepada orang yang menjadikanmu sebagai budak." Ucap Davendra bertanya.

Serra mengangguk sebagai jawaban dari pertanyaan penguasa tertinggi.

"Aku berikan kau pilihan, tinggal di istanaku sebagai istriku dan akan aku biarkan kau membalaskan dendam kepada mereka. Atau mendapat kebebasan dan pergi kemana pun kau suka."

Mata Serra berkaca-kaca, itu menjadi satu keajaiban yang dia dapatkan dari satu lelaki ras manusia tanpa perduli dengan garis keturunan iblis di tubuhnya.

"Aku tidak memiliki apa pun, tapi akan memberikan segalanya kepada anda tuan, jadi biarkan aku memenuhi dendam ini." Ucap Serra dengan suara lirih.

"Baiklah...." Penguasa tertinggi menyetujui.

Hanya dengan satu anggukan kepala Davendra sebagai penguasa tertinggi, pelayanannya memahami perintah sang tuan, dan beberapa makhluk beranjak pergi untuk menyelesaikan tugas yang dia berikan.

Pernyataan Davendra yang membuat Serra sebagai istrinya tentu para pelayan menunjukkan rasa hormat untuk membawa Serra ke dalam istana.

Tapi pelayan masih memiliki urusan lain..."Jadi apa yang tuan ingin lakukan dengan barang-barang ini."

Setelah mendengar semua penjelasan dari pelayannya, sang penguasa tertinggi menjawab .... "Buang semuanya, atau berikan saja kepada orang lain yang lebih membutuhkan, aku tidak menyukai hadiah mereka."

"Baik tuan."

Seakan semua harta yang diberikan hanya menjadi sampah dihadapan Davendra, karena dia tidak kurang satu benda pun untuk dibanggakan.

Tapi masalah yang di alami oleh Davendra belumlah selesai, karena dia sudah mencapai titik dimana hidupnya tidak lagi menarik. Mengingat kembali awal perjalanan sebagai seseorang dari kasta terendah, merangkak naik dengan banyak perjuangan.

Untuk sekali lagi, nafas berat terhembus dengan lemas, penguasa tertinggi pun berkata.

"Bisakah ada hal menarik terjadi, misalnya seperti .... Ada seseorang yang dengan gagah berani datang mengetuk pintu istana dan berkata.. 'Mari kita bertarung untuk menentukan siapa yang terkuat di alam semesta ini '.. kurang lebih seperti itu ."

Salah satu pelayan menjawab.

"Beberapa ratus tahun yang lalu, tuan sudah mengalahkan delapan raja wilayah alam semesta ini secara bersamaan. Tentu saja tidak ada yang berani melawan Anda lagi."

"Kau tahu Yorza, semua ini sangat membosankan, kehidupan ku selama 300.000 tahun dipenuhi pertarungan untuk menjadi yang terkuat, semakin kuat hingga berdiri di puncak. Tapi setelah aku mendapatkan tujuanku, semua jauh dari kata menyenangkan, aku merindukan saat dimana harus bertarung mati-matian demi mengalahkan seseorang."

Dan dari pernyataan penguasa tertinggi itu, sang pelayan memberikan satu solusi yang mungkin bisa memuaskan hasrat dari tuannya.

"Kalau begitu bagaimana jika Tuan melakukan renkarnasi untuk memulai kembali semua dari awal, hanya saja tuan harus menyegel semua kekuatan Anda, agar perjalanan anda menjadi menarik."

"Itu ide yang sangat bagus, aku akan melakukannya sekarang ."

Dengan pendapat dari pelayannya itu. Tanpa pikir panjang sang penguasa tertinggi segera menciptakan lingkaran prasasti kuno di bawah kakinya, cahaya keemasan mulai menyelimuti seluruh tubuh.

Tapi sebelum pergi dia berkata. "Tolong beritahu semua istriku, aku akan bermain sebentar dan juga jangan lupa beri makan semua binatang peliharaan ku."

"Baik tuanku." Yorza menjawab dengan patuh.

Tubuh sang penguasa tertinggi lenyap tanpa jejak bersamaan dengan redupnya cahaya dari lingkaran renkarnasi.

Teknik meditasi Dewa : Dunia nirwana tanpa batas.

Benua Angin biru, Wilayah timur di Kerajaan Losborn.

Jauh ke arah tenggara dari pusat kota kerajaan Losborn, melewati beberapa bukit, lembah dan sungai, berdiri sebuah pemukiman kecil yang bernama desa Maresha. Sebuah pemukiman penduduk yang berlokasi di ujung perbatasan dan dikelilingi hutan lebat dengan pepohonan besar berusia ratusan tahun.

Di dalam rimbunnya pohon itu menjadi tempat tinggal bagi para monster atau pun biasa di sebut sebagai binatang iblis yang berkeliaran untuk saling memburu mangsa demi menjaga hidup mereka.

Tapi di sisi lain bukit kecil yang hanya bisa dilalui oleh jalan setapak. Tampak terlihat kepulan asap hitam menjulang tinggi menutupi langit hingga menjadi kelabu.

Malam itu angin berhembus membawa rintikan gerimis, gemuruh petir dan aroma amis dari darah mengalir di atas tanah yang basah. Desa Maresha terbakar. Api semakin besar terus ******* setiap rumah penduduk yang terbuat dari kayu jati hingga menjadi arang.

Seorang lelaki berjalan memasuki gerbang desa, tatapan mata kosong dan kaki telanjang tanpa alas menapaki tanah lumpur yang basah oleh air hujan bercampur darah.

Ratusan tubuh manusia berserakan sepanjang mata lelaki itu melihat, tertumpuk menjadi gundukan daging tanpa nyawa, dan bergelantungan seakan menjadi hiasan pohon saat festival.

Gerimis yang turun dari langit tidak mampu memadamkan api, gemuruh petir menyambar beberapa kali, sisa pertarungan bisa terlihat jelas, tidak terdengar tangisan, tidak ada suara meminta tolong atau pun kehadiran manusia yang masih hidup.

Semua penduduk desa Maresha di bunuh tanpa sisa.

Malam itu adalah malam terpanjang yang tak akan pernah dia lupa, mata melihat tubuh dari semua kerabat kini terbujur kaku tidak utuh, mereka mati tanpa tahu dosa apa yang mereka perbuat.

Langkah kaki berjalan lemah, tidak bergeming dan terus melangkah tanpa takut melihat semua bagian tubuh manusia di sekitarnya. Di seret kain selimut putih yang sudah kotor dalam genggaman tangan sekuat tenaga. Berjalan dan terjatuh, mencoba bangkit seakan tidak perduli dengan baju yang kotor karena lumpur dan cipratan noda darah.

Aroma amis tercium menyengat di hidung, gerimis membasahi kepala, menetas bersama air mata dari kesedihan yang dia miliki.

Tubuhnya kurus layaknya pohon kering yang akan roboh tanpa alasan tumbuh di atas tanah. Kini dirinya hanya diam dengan tatapan kosong, ketika mengetahui bahwa dua wajah di halaman rumah itu adalah sosok yang dia kenal.

"Ayah .... Ibu.... " Ucapnya lirih dan pelan.

Dia telah pasrah dengan semua yang terjadi atas kehancuran desa Maresha, kini hanya tersisa puing-puing bangunan menjadi arang. Tatapan kosong berlinangan air mata, ekspresi lelaki itu bukan kesedihan, tapi sebuah tekad untuk pembalasan dendam.

Tapi malang nasib yang dimiliki oleh lelaki itu, ketika reruntuhan puing bangunan mulai roboh dan menimpa tubuh. Dia tidak mampu bergerak, hanya terisak kesakitan, mengingat penyesalan bahwa tekad balas dendam akan berakhir tanpa pernah terselesaikan.

"Apa aku akan mati disini." Gumamnya dalam keadaan sekarat dan mata redup hanya menyisakan air mata.

"Apa kesalahan mereka semua, hingga harus menerima takdir yang begitu kejam, aku .... Tidak .... Ingin .."

"Aku tidak mau... Aku tidak mau mati dengan semua kebencian ini." Lenyap suara dalam keheningan, nafas pun berakhir.

Tidak berselang lama, lingkaran simbol terbentuk di atas tanah. Sosok tubuh bayangan muncul dari gabungan partikel cahaya kuning keemasan yang terkumpul menjadi satu.

"Bocah, sungguh malang nasibmu."

Tatapannya tertuju kepada sosok lelaki di tempatnya berdiri. Dia bisa melihat sisa-sisa pertarungan, namun tumpukan tubuh manusia tidak ubahnya sampah berserakan.

Satu kehadiran asing itu seakan tahu apa yang harus dia lakukan."Kalau begitu, biar aku yang melanjutkan pembalasan dendam untukmu."

Satu jari tangan dia tempelkan di kepala sang lelaki malang, memunculkan ledakan energi yang mulai mengguncang langit. Gemuruh seakan badai datang.

Lingkaran simbol kembali muncul, tubuh sosok bayangan asing menjadi partikel cahaya dan perlahan masuk kedalam tubuh dari lelaki yang sudah mati itu.

Secara ajaib tubuhnya kembali bangkit dengan kekuatan maha dahsyat mengguncang bumi dan langit. Itu adalah kekuatan dari penguasa tertinggi yang kini mengambil alih tubuh serta ingatan orang lain.

"Baiklah aku mengerti, jadi sekarang namaku Raynor Avya."

Sang penguasa tertinggi Davendra tersenyum, dia sudah mendapatkan tubuh untuk digunakan sebagai awal perjalanannya yang baru.

*******

Sekarang Davendra sudah mengambil alih tubuh serta ingatan bocah bernama Raynor Avya.

Menggunakan teknik penggabungan jiwa, semua kejadian semasa hidup lelaki remaja bernama Raynor Avya, tergambar jelas di dalam pikiran, termasuk beberapa informasi tentang dunia yang Davendra tempati sekarang.

Dunia ini, terbagi menjadi lima benua besar, wilayah tempat hidup Raynor Avya adalah benua terkecil sekaligus terlemah dari semua benua. Benua Angin Biru, daratan wilayah timur di kerajaan Maresha.

Selama masa hidup Davendra dalam perjalanan dari orang normal biasa saja menjadi sang penguasa tertinggi. Dia sudah berpetualang melewati ribuan dunia di seluruh bagian alam semesta. Mendapat segala pengetahuan dan teknik bertarung maha dahsyat yang membawanya melangkah ke puncak dominasi tingkat tinggi dalam status sebagai penguasa tertinggi.

Hanya saja, pertama kali untuk Davendra berada di sebuah dunia dengan energi alam dibawah standar kelayakan hidup, tentu ini membuatnya merasa aneh.

Sedikit Davendra coba memasukkan energi alam ke dalam tubuh Raynor Avya, tapi setelah beberapa percikan cahaya datang memutar di sekeliling, tiba-tiba pecah dan pudar.

"Energi alam di dunia ini sangat terbatas dan terlalu tipis."

Selain itu juga....

Davendra merasa, jika kekuatan energi tenaga dalam yang ada di dalam tubuh Raynor sangat dibatasi.

Terlalu lemah dan belum membangkitkan sepenuhnya kekuatan tenaga dalam.

Jika dia harus menggunakan kekuatan penuh sebagai sang penguasa tertinggi, bisa saja tubuh Raynor Avya akan hancur menjadi debu.

'Aku tidak bisa membayangkan kalau itu sampai terjadi...'

Dan juga, awal rencananya melakukan renkarnasi ini adalah untuk mengisi kebosanan yang tidak laku bahkan jika harus di jual.

Ketika Davendra berada di puncak kekuatan di alam semesta atas sana, tidak ada lagi lawan yang mau mengajaknya bertarung, bahkan sekali menampakkan diri dihadapan mereka, semua orang itu segera berlutut meminta pengampunan.

Davendra sudah cukup bersemangat ketika tahu ada orang yang dengan sombong mengatakan 'aku mudah saja mengalahkan, penguasa tertinggi, tapi itu hanya membuang waktu ku saja.'

Kenyataannya orang itu hanya membual, dan itu membuat Davendra sedikit kecewa....

'Baiklah, lupakan masalah pribadi ini untuk sekarang.'

Davendra sudah siap menggunakan, 'Ilmu segel tujuh lapis langit surgawi'.

Teknik itu dia gunakan untuk menahan energi dari kekuatan nyata sebagai penguasa tertinggi.

Perjalanan untuk mengembangkan kekuatan penuh bocah Raynor Avya sangatlah panjang, dimana penyerapan energi alam sangat tipis, sehingga dirinya harus bersabar.

Tapi ini membuat petualangannya yang baru semakin menarik.

Lingkaran prasasti tujuh lapis mulai tergambar di depan dada, setiap lapisan akan mampu melepaskan 14,2857143% dari kekuatan penuh yang Davendra miliki.

Sedangkan untuk mencapai pelepasan penuh, dia harus membawa tubuh Raynor di tingkat tertinggi dalam kultivasi kekuatan tenaga dalam.

"Untuk masalah ini sudah selesai, selanjutnya...."

Selesai membentuk segel yang tergambar di depan dada, kini dia harus menentukan teknik meditasi untuk mengembangkan potensi tenaga dalam di tubuh Raynor.

Kecepatan perkembangan tenaga dalam memiliki banyak faktor.

Selain bakat dan kerja keras, hal lain adalah penggunaan teknik meditasi yang sesuai dengan tubuh sang Kultivator.

Ada teknik meditasi yang memiliki kecepatan yang singkat, tapi kekuatan pondasi tubuh menjadi lemah. Ada pula yang memiliki kekuatan tubuh kuat, namun kecepatan pertumbuhan sangat lambat. Dan beberapa diantara teknik meditasi ada yang mengharuskan syarat-syarat khusus, membuatnya tidak bisa menggunakan teknik meditasi secara asal.

Selama perjalanan yang Davendra lakukan untuk menjadi sang penguasa tertinggi, ada banyak pengetahuan tentang teknik meditasi yang sempat dipelajari.

Ratusan ribu teknik meditasi masih teringat dengan jelas di dalam pikiran. Tentu tidak perlu kebingungan untuk memilih satu diantara ratusan ribu, karena hanya ada satu teknik meditasi yang pantas digunakan.

"Aku sudah putuskan...."

Teknik meditasi Dewa : Dunia nirwana tanpa batas.

Seperti yang di gambarkan, tingkat dewa adalah tingkat tertinggi, sangat istimewa, tidak sembarang orang mampu memahami cara kerjanya kekuatan tanpa batas untuk dimiliki.

'Tapi sebelum itu.....'

Dengan semua pemandangan penuh mayat berserakan yang ada di sekitarnya, tentu membuat Davendra merasa tidak nyaman. Jika dibiarkan aroma amis dan sedikit busuk itu akan menarik banyak binatang iblis untuk berdatangan.

"Eeemmm... Baiklah pertama-tama mari kita bersihkan tempat ini terlebih dahulu."

Buta arah

Di dalam dunia kultivasi seni beladiri, terdapat beberapa tingkatan pada tubuh manusia biasa sebagai bentuk permulaan :

*Tingkat penguatan tubuh .

*Tingkat pembentukan jiwa .

*Tingkat pemahaman bumi .

Setelah manusia yang berlatih kultivasi beladiri mencapai ke lima tingkatan dan melewatinya, tubuh manusia itu akan berevolusi menjadi lebih kuat sebagai seorang king atau tingkat Raja.

Di dalam tingkat raja. Kekuatan, umur dan tenaga dalam akan melampaui batas normal dari manusia biasa. Tetapi dalam berlatih kultivasi akan menjadi lebih sulit hingga berkali-kali lipat.

Tapi itu bukanlah akhir, tidak pula sebagai pertengahan, karena ada tingkat yang lebih tinggi.

King, Lord, Master, Sovereign, Saint, immortal, God dan God Exalted....

Sebuah perjalanan panjang, teramat sangat panjang sekali untuk Davendra membawa Raynor menuju puncak kekuatan sejati.

Tidak terasa tiga hari berlalu dengan cepat untuknya menyelesaikan pembersihan seluruh mayat yang ada di desa.

Davendra secara sengaja menempatkan semua mayat di tanah lapang tidak jauh dari desa agar ada orang lain yang bisa melihat tempah ini ketika berkunjung.

'Sungguh melelahkan menggali 237 liang kubur untuk memakamkan mereka semua.'

Jika saja dia tidak memperbaiki struktur tubuh Raynor dan tidak melakukan meditasi untuk mengawali pertumbuhan kekuatan menjadi seorang ahli beladiri tenaga dalam, maka semua pekerjaan ini akan terlalu sulit dilakukan, karena keterbatasan kekuatan dan ketahanan tubuh bocah Raynor Avya tidak lebih seperti anak remaja usia 16 tahun pada manusia biasa.

Tapi untuk sekarang, kekuatan tubuh Raynor sudah berkembang pesat ketika memasuki tingkat penguatan tubuh tahap menengah dan menjadi puluhan kali lebih kuat dari manusia normal.

"Semua sudah selesai."

Davendra membersihkan keringat di dahi, dan meneguk air kelapa untuk melepas lelah.

"Entah kapan terakhir aku merasa kelelahan seperti ini."

Bagi Davendra ini cukup sebagai sarana olahraga dan berlatih menguatkan pondasi tubuh agar menjadi lebih stabil. Walau ada hal lain terlintas didalam pikiran Davendra setelah menemukan ingatan lain dari bocah Raynor Avya.

Raynor memiliki seorang adik perempuan yang usianya masih 12 tahun, tapi secara jelas, tidak ada satu pun mayat anak perempuan seperti adiknya itu.

Selama terjadinya pembantaian Raynor pergi ke luar desa untuk berburu, dia tidak tahu apa yang terjadi ketika pembantaian berlangsung. Namun dalam setengah hari seluruh desa berubah menjadi kubangan darah dengan tumpukan mayat berserakan.

Memang terdengar menyedihkan, tapi Davendra tidak menunjukan perasaan apa pun. Bukan seperti dia tidak perduli kepada nyawa semua orang yang terbunuh tanpa alasan. Selama ini dirinya sudah melangkahi banyak mayat dan itu jauh lebih dari apa yang bisa di hitung oleh jari tangan dan kaki.

Jutaan makhluk dari berbagai ras sudah tewas selama perjalanannya untuk mencapai puncak kekuatan yang tiada tanding. Sahabat, keluarga, kekasih dan saudara tidak ada satu pun tersisa dari mereka semua.

Davendra pun tahu, bahwa ini adalah takdir yang harus diterima tanpa bisa menawar.

Tapi memang ada sedikit rasa iba setelah menggabungkan jiwanya ke dalam tubuh Raynor Avya.

'Mungkin inilah yang di namakan sebagai ikatan batin.'

Di depan pusara makan kedua orang tua dari lelaki yang tubuhnya Davendra gunakan, dia membawa banyak bunga liar dari dalam hutan, menaburkan ke atas langit dan jatuh menyebar ke tanah.

"Aku tidak tahu kalian mati dengan tenang atau pun bergentayangan, tapi aku pinjam tubuh Raynor Avya, aku berjanji akan membalaskan dendam kalian dan semua orang di desa ini."

Setelah semua hal yang harus Davendra lakukan telah selesai, dia memutuskan untuk pergi menuju kerajaan Losborn. Desa Maresha berlokasi di ujung tenggara hutan wilayah kerajaan Losborn, sangat terpencil dan jarang dikunjungi oleh para pengembara.

Jarak perjalanan yang cukup jauh, melewati beberapa desa dan kota-kota kecil, setidaknya membutuhkan waktu lima hari bahkan lebih untuk pergi ke wilayah kota kerajaan.

Tapi dengan kekuatan tenaga dalam yang sekarang dia miliki, itu cukup untuk melawan binatang iblis saat mereka tiba-tiba datang menyerang.

Davendra tidak banyak membawa barang, sebagian besar harta keluarga sudah hangus terbakar bersamaan dengan rumah milik orang tuanya. Beberapa koin emas sebagai bekal dan sebilah pedang kecil yang pasti dia butuhkan untuk menjaga diri.

Tapi tanpa sengaja ketika dia coba mencari harta lain yang bisa dibawa, terlihat sebuah kalung berbentuk pahatan harimau merah membuatnya tertarik, termasuk ingatan Raynor Avya tentang kalung itu adalah miliki oleh sang Ayah sebagai harta berharga yang selalu tersimpan.

"Aku ambil ini, semoga menjadi benda keberuntungan untukku."

Davendra memakai kalung harimau merah itu di leher.

Banyak hal yang terlintas didalam pikiran Davendra sekarang, kenangan para penduduk bagi Raynor Avya, tapi tidak dia pedulikan, karena untuknya, mereka hanya orang asing yang dia kenal dari ingatan orang lain.

'Setidaknya aku sudah berjanji untuk membalaskan dendam semua orang yang sudah tewas di desa ini. Aku pun kini memiliki alasan dan tujuan kemana diriku akan pergi.'

Berada di gerbang Desa Maresha, itu satu-satunya jalan keluar masuk bagi setiap orang untuk bepergian. Karena desa ini berada wilayah terpencil, sehingga hanya ada satu menuju desa selanjutnya.

Berhenti sejenak untuk membuka tas perbekalan dan mengeluarkan selembar kertas yang berisi gambar wilayah daerah sekitar. Itu adalah peta dimana meliputi seluruh jalan untuk menghubungkan satu desa ke desa lain hingga berakhir ke kota kerajaan Losborn.

Davendra membaca penuh konsentrasi, memutar peta ke kiri dan ke kanan, bahkan dibaliknya ke belakang, tapi terlihat jelas dia menunjukkan wajah bingung ketika harus membaca arah di dalam peta.

"Aku tidak pernah suka dengan gambar ini, semua terlihat aneh dan membuatku pusing."

Merasa kesal kepada dirinya sendiri dan meremas kertas peta itu lalu dibuangnya jauh.

Davendra adalah penguasa tertinggi yang berdiri di puncak kekuatan tanpa ada satu orang pun mampu menandingi, tapi di sisi lain dia memiliki satu masalah pribadi yaitu buta arah.

"Jadi arah mana yang harus aku tuju...."

Satu jari dia jilat dan diangkat tinggi ke atas, merasakan semilir angin berhembus dari arah barat, seakan menjadi petunjuk jalan yang harus dia ikuti.

"Baiklah aku akan pergi ke sana."

Davendra tidak perduli dengan jalan setapak yang ada di depan mata, dia jauh lebih mempercayai insting sebagai petunjuk arah.

'Semua sudah siap, mari kita mulai petualangan baru.'

Menikmati waktu saat langkah kaki membawa Davendra pergi memasuki hutan dengan bersiul, hanya mengikuti arah angin yang menjadi tujuannya.

Matahari perlahan tergelincir ke arah barat dan lenyap dibalik pegunungan.

Setelah Davendra memasuki hutan cukup dalam, malam kini telah datang.

Dia sudah bersiap dengan satu belati yang tersembunyi di belakang pinggang. Telinga selalu terpasang untuk mendengar pergerakan dari segala arah ketika ada binatang iblis datang.

Lebih dari sekedar latihan, ini adalah pengalaman yang Davendra miliki selama berpetualang sebelum menjadi penguasa tertinggi. Insting sebagai pemburu sangat terasah dalam mengantisipasi serangan binatang iblis ketika bersembunyi di balik semak-semak.

Ada pun binatang iblis yang berkeliaran di hutan sekitar hanya binatang-binatang kelas rendah tanpa perlu bersusah payah untuk melawan, mereka akan pergi jika tahu mangsa memiliki aura lebih kuat.

Nyatanya Davendra sedikit mengharap jika ada binatang iblis datang dan bertarung melawannya.

Sudah lama dia tidak merasakan sensasi tegang di dalam hidup. Ini jelas membuatnya bersemangat.

Hingga sebuah bayangan datang melompat menunjukan cakar dan taring dari belakang. Davendra sudah mengantisipasi hal tersebut, bergerak sedikit ke belakang untuk menghindar.

Dia bisa menemukan celah melepaskan satu serangan belati dari tangan kanannya, menghujam cepat dan tepat menembus jantung binatang iblis.

"Serigala merah darah kah... sepertinya tempat ini adalah wilayah kawanan mereka..."

Tanpa perlu menunggu lama, tubuh serigala merah yang telah tertusuk tepat di bagian dada, jatuh dan meregang nyawa seketika.

Davendra cukup memahami informasi dari binatang iblis serigala merah.

Bagi sebagian besar orang yang baru saja menumbuhkan kekuatan tenaga dalam, berhadapan dengan bintang iblis sekelas serigala merah terbilang sangat berbahaya.

Kelincahan, kekuatan dan dan kecepatan dalam menyerang benar-benar mampu mengalahkan ahli beladiri setingkat pembentukan jiwa dengan mudah.

Namun mereka salah memilih lawan, meski Davendra berada di tubuh yang terbilang lemah, tapi pengalaman bertarung jauh lebih banyak, sehingga mencari celah mengalahkan serigala merah begitu mudah.

Tapi satu hal yang membuatnya penasaran...

"Serigala merah adalah binatang iblis dalam kelompok, sedangkan satu ini menyerang ku sendirian, apa dia terpisah dari kelompoknya."

Seakan pertanyaan itu langsung terjawab, ketika telinga mendengar langkah kaki cepat di arah yang lain. Davendra segera melompat naik ke dahan pohon dan bergerak menuju ke tempat dari lokasi serigala merah.

Tidak terlalu jauh dari tempatnya. Davendra berdiri di atas pohon selagi memperhatikan seorang gadis muda berpakaian kotor dan sobek terkepung oleh dua ekor serigala merah darah.

Tentu bisa disimpulkan, jika situasi dari gadis itu berada dalam bahaya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!