NovelToon NovelToon

Lady Devil

Bab 1 Lady devil

Seorang gadis cantik tengah berbaring di atas ranjang sembari membaca buku. Sebuah novel yang sudah menjadi buku cetak lebih tepatnya. Ya, itulah kebiasaanya setiap malam jika tidak ada tugas, hanya menghabiskan waktu di dalam kamar sembari membaca novel kesukaannya dan memakan cemilan ringan.

Gadis itu melirik jam dinding.

“Sudah pukul delapan.” gumamnya sembari menutup buku yang dia baca.

“Bodoh sekali putri Leona, mau saja dia ditindas seperti itu oleh Ibu tiri dan saudari tirinya. Jika aku yang menjadi putri Leona, maka akan ku cakar wajah mereka menggunakan kuku ku yang indah ini.” Mikhayla terus mengoceh geram setelah membaca buku novel itu. Dia turun dari ranjang guna bersiap, malam ini Mikhayla atau sering di sapa Kayla akan mengadakan balap liar.

Setelah bersiap, Kayla berlari kecil menuruni anak tangga dengan bersenandung.

“Kayla!” seru seorang pria paruh baya yang kala itu tengah duduk di sofa.

Kayla langsung menghentikan langkahnya, dia menoleh sedikit ke arah pria paruh baya itu.

“Mau kemana kamu malam-malam begini?” tanya pria paruh baya itu.

“Biasalah, Pah. Kay ada janji sama teman,” jawab Kayla santai.

“Jangan bilang kamu mau balapan liar lagi! Mikhayla Winata, sudah cukup kenakalan kamu selama ini! Belajar lah menjadi gadis yang anggun dan hentikan hobi balap motor mu itu!!!’’ teriak sang pria paruh baya yaitu Papa Kayla.

“Ck!” Kayla berdecak kesal.

Mikhayla ingin melangkahkan kakinya lagi, tetapi suara Mama berhasil menghentikan langkah Kayla.

“Kayla sayang... Tolong sekali aja kamu dengarkan ucapan Papa dan Mama. Apa kamu gak kasihan dengan kami berdua?” ujar Mama Kayla sendu.

“Udahlah, Mah. Kay udah besar, Mama sama Papa gak perlu khawatir dengan apa yang Kay lakukan.” Kayla berbicara dengan nada santai.

Tanpa menghiraukan ucapan kedua orang tuanya lagi, Kayla langsung pergi keluar dari rumah.

“MIKHAYLA!!! KAYLA!!!” teriak Papa Kay yang bernama Ando Winata sembari berdiri dari duduknya.

Terdengar suara moge milik Kayla yang sudah pergi meninggalkan halaman rumah.

“Anak itu benar-benar, huft!” Ando menghela nafas kasar.

“Pah, sudahlah. Jangan berteriak seperti ini, ingat tekanan darah kamu...” ucap Mama Kayla yang bernama Indah dengan mengelus punggung Ando.

Ando kembali duduk dengan menumpukan kakinya di paha dan memijit pelipisnya yang berdenyut.

“Semakin hari kelakuan Kayla semakin melunjak. Aku akan mengirimnya ke luar negeri agar dia melupakan kegiatan gila nya itu.”

“Luar negeri? Maksud kamu?” Indah menatap wajah Ando yang terlihat marah.

“Aku akan mengirim Kayla ke Selandia Baru. Biarkan dia berada di sana sampai beberapa bulan, aku akan bicara pada Nora dan suaminya agar mendidik Kayla menjadi anak yang baik.” Keputusan Ando

“Tapi, Pah—“ ucapan Indah terpotong.

“Tidak ada tapi-tapian, Mah! Aku sudah lepas tangan dalam mendidik anak itu. Bicara padanya hanya akan membuat tensi ku naik saja, dia sama sekali tidak mendengarkan ucapan kita.”

Indah hanya menghela nafas pasrah.

Setelah selesai merayakan kemenangan bersama dengan para timnya, Kayla pun langsung pulang ke rumah. Di jalan yang sangat sepi Kia mengendarai sepeda motornya dengan kencang guna melampiaskan amarah yang masih terkenang di benaknya tentang Boy dan Ninda.

Di jam yang menunjukkan pukul 23.00wib, jalan raya memang tidak terlalu ramai hingga Kayla bebas membawa motornya dengan begitu kencang.

“Kenapa aku tidak bisa menerima jika Boy harus menjadi milik orang lain?” Kayla meneteskan air mata mengenang kisah asmara nya yang sangat menyedihkan.

Kayla mengendarai sepeda motor gedenya dengan kecepatan 120/km hingga ketika di jalan tikungan tajam, Kayla ingin berbelok tetapi naas ketika dia menginjak pedal rem ternyata rem nya blong, begitupun dengan rem depan.

“Eh, kenapa ini? Kok remnya gak bisa di gunain, perasaan tadi bisa deh.” Kayla menjadi khawatir, dia menurunkan gigi sepeda motor ninjanya dan kemudian.

BRAK!!!!

“AAAA!!!!!” teriak Kayla dengan panjang.

Tubuh Kayla terpental dan sepeda motornya hancur dilindas oleh sebuah truk yang melaju lumayan kencang dari depan motor Kayla.

Pandangan mata Kayla gelap, dan akhirnya dia menutup matanya.

*

Keesokan paginya.

Kayla mengerjapkan mata secara perlahan, kepalanya masih sedikit pusing bahkan badannya juga terasa sakit semua.

“Dimana aku?” lirih Kayla pelan ketika matanya terbuka sempurna.

Kayla segera beranjak dari berbaring dan dia berjalan mengelilingi ruangan yang sangat asing di mata nya.

“Tempat apa ini?” Kayla belum menyadari perubahan suaranya ketika dia berbicara.

Kriet!

Pintu ruangan itu terbuka dan Kayla langsung menoleh.

Masuklah seorang wanita dengan pakaian yang sangat berbeda seperti orang biasa, lebih tepatnya wanita itu memakai pakaian kerajaan.

Kayla terkejut dan baru menyadari sesuatu. “Kerajaan Barat Daya.” gumamnya sembari membekap mulutnya sendiri.

Kayla kembali mengingat kejadian yang menimpanya malam itu, sebuah truk besar melintas berlawanan arah dengan motor Kayla, rem nya blong dan mulutnya menganga ketika melihat dia yang ternyata masuk ke dalam novel “Putri Kerajaan Barat Daya”.

“Aku masuk ke dalam novel kesuakaan ku? Tidak mungkin, ini sangat mustahil.” Kayla menatap seorang wanita yang berjalan ke arahnya.

**TBC

HAPPY READING

JANGAN LUPA UNTUK MENINGGALKAN JEJAK SERTA DUKUNGANNYA, TERIMA KASIH 🙏**

Bab 2. Lady devil

Bola mata indah ber-manik biru bening milik Putri Leona menatap tajam ke arah Auora.

“Hei gadis lemah, kau sudah bangun ternyata.” ejek Aurora dengan senyum remeh.

Kayla berjalan mendekat ke arah Aurora, dia tidak sangat tidak suka jika dirinya di anggap remeh ataupun lemah.

Tatapan keduanya sangat tajam hingga pada akhirnya Aurora mengangkat sebelah tangan untuk menampar pipi Kayla.

“Singkirkan tangan kotor mu itu dan jangan pernah menyentuh ku!” ucap Kayla tajam, dia sangat heran dengan suara Putri Leona yang sangat lembut meskipun dalam keadaan marah.

Aurora hanya tertawa jahat.

“Anak kucing yang lemah sepertimu tidak akan bisa melawanku.” Aurora menarik tangannya tetapi tidak bisa karena Kayla mencekal lengan Aurora dengan kuat.

'Mengapa tenaga anak kucing ini kuat sekali?’ gumam Aurora merasakan cekalan tangan Kayla yang terasa sakit ditangannya.

Putri Aurora sangat membenci Putri Leona, meskipun begitu setiap kali Putri Leona bertanya mengapa Auora membencinya, tetapi Aurora tidak pernah mengatakan itu.

Putri Leona di kurung dalam gudang karena suatu masalah, begitulah sikap Aurora dan sang Ibu jika paduka Raja tidak ada di Istana. Ibu dan anak itu selalu menyiksa Putri Leona dengan kejam dan kasar.

“Dengar, kakak! Mulai hari ini aku tidak akan membiarkan dirimu dan Ibumu memperlakukan aku seperti budak.” Kayla menghempaskan kasar tangan Aurora hingga Aurora terhuyung ke belakang.

“Kau ingin mengancamku? Apa kau pikir aku takut dengan ancaman bodohmu itu?” Aurora bersedekap.

Kayla mengepalkan kedua tangannya dengan erat, dia sangat kesal karena Putri Aurora ternyata sama sekali tidak memiliki rasa takut.

“Jangan pernah meremeh'kanku lagi jika kau dan Ibumu masih ingin hidup dengan tenang.” Kayla langsung pergi dari hadapan Aurora.

Aurora menganga tidak percaya dengan ucapan Putri Leona.

“Mengapa dia bisa berubah secepat itu? Dia berani mengancamku? Hebat sekali.”

Kayla berjalan mencari kamar milik Putri Leona. “Dimana kamarnya? Istana ini sangat megah dan luas sekali hingga aku bingung mencari kamar Putri Leona.”

Seorang maid berjalan melewati Kayla.

“Tunggu!” Kayla menghentikan langkah maid itu.

Maid sebenarnya tau jika Putri Leona dikurung di dalam gudang, tetapi dia tidak bisa berbuat apapun karena takut terkena imbasnya dan disakiti oleh Aurora serta sang Ibu.

“Dimana kamarku? Maksudku, tunjukkan kamarku. Kepala sangat pusing,” Kayla mencari alasan.

“Mari, Tuan Putri.”

Mereka berjalan bersama ke kamar Putri Leona.

Sesampainya di kamar, Kayla langsung masuk ke dalam dan mengunci pintu dari dalam. Dirinya berjalan ke arah cermin dan menatap pantulan Putri Leona dari cermin tersebut.

“Aku akan berusaha memberikan yang terbaik untuk hidupmu, Putri Leona. Aku tidak akan membiarkan mereka menyentuhmu ataupun menyakitimu lagi,” Kayla memberikan semangat kepada Raga Putri Leona.

Dia segera membersihkan diri dan berganti pakaian.

*

Sore harinya.

Paduka Raja telah tiba di Istana setelah beberapa hari berkunjung ke kerajaan lain.

“Dimana Putriku?” ucapnya ketika baru menginjakkan kaki di Istana.

Maid langsung naik ke atas tangga dan memanggil Kayla.

Beberapa saat kemudian, Kayla turun dengan senyum di bibir.

“Ayah?" Kayla menghambur ke dalam pelukan Raja Vincent.

“Putriku, bagaimana kabarmu? Maaf Ayah pergi terlalu lama.”

“Aku baik, Ayah. Ayah tidak perlu risau.” Kayla tersenyum.

Terlihat Ratu Elisabeth dan Aurora menghampiri Raja Vincent.

“Suamiku.” Ratu memeluk tubuh Raja ketika Kayla sudah mengurai pelukan.

‘Cih, sok baik. Dasar ular bermuka dua!’ decak Kayla kesal bicara dalam hati.

“Kau baru sampai, aku yakin kau pasti lapar. Ayo kita makan." Ratu menarik pelan tangan Raja Vincent dan mereka berjalan ke arah meja makan.

Maid ke dapur dan langsung mempersiapkan makanan untuk Raja.

“Suamiku, aku akan segera kembali.” Ratu tersenyum manis dan berlalu pergi dari meja makan.

Ratu melihat ke sekeliling untuk memastikan tidak ada yang melihatnya masuk ke dalam dapur. Setelah dirasa aman, Ratu segera masuk ke dalam dapur dengan menggenggam botol kecil di telapak tangannya.

Dugaan Ratu salah karena Kayla yang memang curiga akan gerak-gerik dirinya langsung mengikuti dengan perlahan agar tidak ketahuan. Kayla mengintip dari tembok yang memisahkan dapur dengan ruang masak.

“Ya Tuhan, apa yang dia lakukan?” Kayla membekap mulutnya karena terkejut.

Kayla bersyukur karena dia mengikuti Ratu Elisabeth jadi bisa tahu sesuatu jahat yang akan Ratu lakukan.

**TBC

HAPPY READING

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SERTA DUKUNGAN, TERIMA KASIH BANYAK 🙏**

Bab 3. Lady devil

Kayla melihat Ratu Elisabeth memasukkan ramuan seperti serbuk ke dalam makanan yang akan disajikan untuk Raja.

“Dia benar-benar jahat, sebenarnya apa tujuan wanita ular itu memberikan racun kepada Raja? Aku juga bodoh sekali, mengapa aku belum membaca hingga bab dimana Ratu mengatakan alasan meracuni Raja?” Kayla merutuki kebodohannya.

Ratu Elisabeth telah selesai dan Kayla pun dengan cepat berlalu pergi dari persembunyiannya.

Beberapa detik kemudian, Maid datang dengan membawa nampan berisi makanan serta minum untuk Raja.

Raja pun segera melahap makanannya karena memang dia sudah sangat lapar.

Prang!

Kayla melempar piring dan mengambil sendok yang berada di dalam genggaman Raja.

“Putri Leona, apa-apaan kau ini?” bentak Raja dengan suara meninggi.

“Ayah tidak boleh memakan makanan itu!” teriak Kayla kesal.

Ratu meneguk Saliva nya kasar, dia berpikir apakah Putri Leona mengetahui semua rencana jahatnya?.

“Tapi mengapa!” Raja menatap Kayla dengan bola mata yang seperti ingin keluar.

“Kare—“ Kayla ingin mengatakan tetapi Ratu Elisabeth dengan cepat menyela.

“Suamiku, sudahlah. Mengapa kau harus memarahi Putri Leona?” Dia sangat peduli terhadapmu dan kau tidak suka akan hal itu?” Ratu mencoba mengembalikan suasana yang terlihat mencekam.

“Tapi dia sudah keterlaluan, aku sedang makan dan dia dengan kasar melemparkan piring ke lantai. Apa kau lupa dengan sopan santun Putri?” Raja melirik Kayla sejenak.

‘Aku tidak lupa akan sopan santun, aku hanya mencoba menyelamatkan mu dari ular berbisa itu, Raja. Selama ini mungkin Putri Leona hanya diam saja, tetapi tidak denganku.’ Batin Kayla.

“Mungkin makanan itu sudah basi atau tidak enak lagi, aku akan memerintahkan maid agar memasakkan makanan yang baru untukmu.” Bujuk Ratu Elisabeth.

“Tidak perlu, aku sudah tidak lagi berselera untuk makan.” Raja pergi berlalu dan melewati sang Putri begitu saja dengan lirikan tidak terbaca.

Raja heran mengapa sikap sang Putri sangat berbeda hari ini.

Setelah melihat Raja yang menjauh, Ratu Elisabeth mendekati Kayla.

“Kau sudah berani denganku?” Ratu menatap tajam mata Putri Leona.

“Apa kau pikir aku takut? Saat ini bahkan rasanya aku ingin sekali mencongkel bola matamu itu.” Senyum remeh menghiasi sudut bibir Putri Leona.

“Kau benar-benar keterlaluan Putri Leona! Lihat saja apa yang akan aku lakukan besok jika Raja tidak ada di Istana.” Geram Ratu dengan wajah memerah menahan emosi.

“Mengapa harus menunggu Ayah pergi? Jika kau ingin memberikan hukuman padaku sekarang maka aku tidak akan takut ataupun peduli. Aku akan menunggu hukuman apa yang kau berikan,” Kayla berlalu pergi meninggalkan Ratu Elisabeth yang diam mematung serta heran dengan sikap berani yang Kayla tunjukkan.

Ratu juga pergi dengan membawa emosi yang memuncak dalam hatinya.

Kayla sampai dalam kamar milik Putri Leona.

“Aku harus memikirkan alur yang sangat menguntungkan untuk Putri Leona, tapi apa?” Kayla menggigit kuku nya karena bingung.

Dia berjalan ke ranjang dan merebahkan diri di sana.

“Sebaiknya aku tidur dulu sambil memikirkan apa langkah selanjutnya.” Kayla memejamkan mata guna menenangkan otak agar lebih fresh dalam berpikir.

*

Keesokan paginya.

Raja Vincent berpamitan untuk pergi berpetualang kembali bersama dengan para sahabatnya.

Kayla melepaskan kepergian Raja dengan berat hati, sebagai seorang Putri tentu dia tidak ingin berjauhan dengan orangtuanya.

Saat Kayla ingin masuk ke dalam Istana, Ratu Elisabeth mendorong tubuh Kayla dengan kencang hingga Kayla terjatuh ke lantai.

“Haha.. Kau kemarin sudah berani melawanku, aku tau jika kau bersikap seperti itu karena ada Ayahmu. Sekarang ayo lawan aku, kita lihat seberapa besar keberanian mu jika tidak ada pelindungmu itu.” Ratu bersedekap dengan menatap Kayla yang masih berada di lantai.

Kayla beranjak dengan tatapan mata yang tajam dan hati terbakar api emosi, dengan kasar Kayla mendorong Ratu Elisabeth hingga Ratu tersungkur ke lantai.

“Bagaimana? Apa kau masih perlu bukti bahwa aku berani melawan mu karena ada Ayah atau tidak?” Kayla bergantian melipat kedua tangan di dada dan berjalan mendekat ke arah Ratu Elisabeth yang terduduk di lantai.

Ratu ingin berdiri tetapi Kayla segera mendorong bahu Ratu hingga dia kembali terjatuh.

“Mulai sekarang jangan macam-macam lagi denganku jika kau masih ingin hidup tenang di Istana ini.” setelah mengatakan kata itu, Kayla langsung pergi dari hadapan Ratu Elisabeth.

Ratu Elisabeth menatap punggung belakang Kayla dengan rasa tidak percaya.

“ARGH!” pekiknya kesal karena melihat Putri Leona yang sudah mulai berani membangkang dan melawan.

Kayla masuk ke dalam kamar, dia berjalan ke arah meja rias lalu mendudukkan diri di kursi meja rias.

“Wajah ini, dia sangat cantik sekali. Tapi sayang, dia selalu di siksa bahkan mendapatkan perlakuan tidak adil dari Ibu dan saudari tirinya. Aku akan berusaha mengubah hidupmu, Tuan putri Leona. Aku akan mengatasi kejahatan dan mewujudkan keadilan. Aku akan menuntun mu dalam menuju kebahagiaan.” gumam Kayla pelan sambil memang wajah putri Leona yang menjadi raganya, Kayla menatap raga putri Leona dari pantulan cermin.

**TBC

HAPPY READING

JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK SERTA DUKUNGAN, TERIMA KASIH BANYAK 🙏**

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!