NovelToon NovelToon

HANTU TAMPAN

Awal

“Kenapa gue masih ada di alam manusia?”

Cowok tampan itu kebingungan mengapa hanya dirinya yang tidak bisa pergi ke alam selanjutnya. Dia mencoba untuk berpikir keras apakah ada yang belum tertuntaskan di alam manusia?

Hari sudah mulai gelap, seorang anak kecil dan kakak perempuannya sedang berdiri menunggu angkot datang.

“Kak Lea, kenapa dengan kakak itu?” tanya Reno sembari menunjuk ke arah seorang lelaki yang terlihat seumuran dengan kakaknya.

“Kakak gak tahu. Sudah lah, kita jangan ikut campur sama urusan orang lain. Lebih baik kita segera pulang angkot juga sudah datang,” jawab Lea tanpa melihat ke arah yang di tujukan sang adik.

“Hm baiklah kak.”

Cowok tampan yang bernama Farid itu mengikuti Lea dan juga Reno, dia penasaran apakah anak kecil tadi dapat melihat dirinya?

Adik kakak tersebut pun telah sampai di rumahnya, rumah yang tidak begitu besar dan bagus. Keduanya mengetuk pintu lalu seseorang membukanya. Terlihat aura sedih dari wajah tampan Farid setelah melihat kedua orang tua dari Lea dan Reno yang begitu sayang pada anak anaknya.

“Gue jadi kangen sama bokap- nyokap, tiga tahun gue berada disini.”

Hi..hi..hi..hi...

Suara perempuan yang sangat melengking membuat Farid tersadar, dia berbalik badan dan melihat sepasang hantu yang sedang duduk diatas pohon.

“Kunti sialan,” decak Farid kesal.

“Apakah dia juga hantu?” bisik salah satu kuntilanak.

“Sepertinya iya, tapi selama kita tinggal disini gak pernah lihat tuh hantu tampan kayak dia.”

“Halah kamu nih, kemarin si pocong Udin kata kamu paling tampan,” ucap kuntilanak satunya.

“Lah beda lagi dong sekarang mah.”

“Terserah kamu lah.”

Farid menggelengkan kepalanya mendengar perbincangan kedua kuntilanak itu.

“Baru tahu gue kalo kuntilanak suka ghibah juga”

Setelah itu Farid melanjutkan langkahnya masuk kerumah Lea. Di dalam rumah, dia melihat jika ternyata Lea dan keluarganya merupakan family yang sederhana. Namun, dari kesederhanaan itu mereka terlihat bahagia.

“Kak Leaaa.....,” panggil Reno dengan keras.

Lea yang ada di dalam kamarnya langsung menghampiri Reno yang memanggil dirinya.

“Ada apa sih teriak teriak, udah maghrib tahu reno.”

“Maaf kak, tadi Reno lihat kakak itu lagi.”

“Kakak yang mana sih? Kakak kamu tuh cuman satu, kak Lea seorang,” jawab nya.

“Is bukan kak Lea tapi kakak kakak yang waktu sore tadi kita lihat,” decak Reno.

“Haduh kamu ini, mana mungkin kakak yang tadi masuk kerumah kita. Sudah lah kamu itu kelelahan mending pergi mandi terus kita makan malam.”

Reno sedikit kesal dengan kakak nya yang tidak mempercayai dia. “Orang aku serius lihat kakak itu lagi, eh tapi kakak nya kemana ya?”

Farid tersenyum akhirnya dia menemukan orang yang dapat melihat dirinya. Dia berpikir mungkin kedua orang itu yang tak lain Reno dan Lea dapat membantu dirinya untuk bisa pergi dari alam manusia.

\Fov

Tanggal 8 Agustus 3 tahun yang lalu, seorang anak laki laki sedang berkumpul dengan teman temannya. Pada saat itu pukul 24:00 pada malam minggu. Anak laki laki tersebut di ajak oleh temannya untuk mengikuti balapan.

Karena tidak mau di anggap lemah oleh sang lawan, dia pun menerima tantangan itu. Teman teman dia sangat antusias dan bersemangat melihat dia akan balapan dengan musuhnya. Awalnya semua berjalan dengan lancar. Namun, saat pertandingan kedua tiba tiba saja motor yang di kendarai cowok itu rem nya tidak berfungsi. Hal itu membuat cowok tersebut jatuh.

“FARIIIDDDD.....,” teriak dari teman temannya.

Semua temannya langsung membawa Farid ke rumah sakit terdekat. Lalu salah satu teman dekatnya menelpon keluarga Farid untuk memberitahu jika anaknya ada dirumah sakit.

Mamanya yang sudah terlelap tidur pun terbangun setelah mendengar jika telponnya berdering. “Farid?”

...📞: Ada apa Farid?...

^^^📞: Halo Tante ini Revan.^^^

...📞: Revan? Ada apa telpon pakai handphone nya Farid?...

📞: Begini Tante, Farid sekarang ada dirumah sakit.

Seketika mama nya terdiam dan telpon yang ada di tangannya terjatuh. Dia segera bertanya dimana rumah sakitnya. Setelah mendapatkan alamat rumah sakit, sang mama memberitahukan suaminya jika Farid kecelakaan.

Tak lama kemudian keduanya sampai. Sang mama bertanya kepada Revan bagaimana bisa Farid masuk rumah sakit.

“Maaf Tante, tadi Farid ikut balapan dan tiba tiba saja rem nya gak berfungsi dan akhirnya Farid terjatuh dari motor.”

Mama Farid menangis, lalu sang dokter keluar dan memberitahu semuanya jika Farid tidak dapat terselamatkan. Mendengar itu Mama Farid pun semakin menangis dan sampai pingsan.

“Innalilahi wa innailaihi rojiuunn,” ucap semua teman teman Farid.

Keesokkan harinya, acara pemakaman pun dimulai. Semua teman dan keluarga Farid menangis.

“Gue gak nyangka kalo Farid bakal secepat ini ninggalin kita,” ucap salah satu temannya.

“Iya baru juga kemarin pagi kita bercanda sama dia, dan sekarang......”

Sahabat Farid menyuruh teman temannya diam dan tidak membicarakan nya lagi. Lalu dia menghampiri kedua orang tua Farid. “ Tante, Om yang ikhlas ya.”

“Terima kasih nak Panji,” ucap kedua orang tua Farid.

// Fov End

Farid mencoba untuk mengajak Reno berbicara dengannya. Dia pergi menyusul anak kecil itu ke kamar mandi. Di dalam kamar mandi Farid sedikit tertawa melihat milik Reno yang sangat mungil. Tawaanya itu ternyata didengar oleh Reno yang sedang memakai sabun.

“Kakak!!”

Reno kaget dengan ada nya Farid didalam kamar mandi.

“Shuutt! Diem ya, kamu bisa melihat aku?”

“Iya lah kak, kalo ngga kenapa aku tadi bertanya sama kakak,” jawabnya dengan santai tanpa tahu jika yang mengobrol dengannya adalah hantu.

“Kamu tidak takut sama aku?”

“Untuk apa aku takut, emang nya kakak ini hantu?” Reno yang polos malah bertanya balik kepada Farid.

“Jika aku hantu apakah kamu takut?”

“Ah kakak ini banyak tanya, aku sedang mandi kak.”

Mendengar jawaban yang terlontar dari mulut Reno membuat Farid berpikir jika anak kecil itu mengusirnya pergi.

Beberapa saat kemudian, Reno keluar dari kamar mandi. Dia langsung pergi ke kamar kakak perempuan nya untuk memberitahu jika dirinya baru saja berbicara dengan kakak laki laki itu.

Panjang lebar Reno menceritakan semuanya. Namun Lea tidak percaya dengan ucapannya itu, dia malah menyuruh Reno untuk segera berpakaian dan pergi makan.

“Ibu, Ayah Reno kenapa sih?” tanya Lea kepada kedua orang tuanya.

“Ada apa emang nya dengan adik kamu?”

“Jadi tadi, waktu aku sama Reno nunggu angkot untuk pulang, Reno gak sengaja melihat seorang cowok yang sedang berdiri tidak jauh dari kita,” jelas Lea.

“Terus?”

“Gak tahu kenapa daritadi dia ngomong gak jelas, katanya dia melihat cowok itu dirumah kita bahkan barusan katanya dia baru selesai berbicara.”

“Haduhhh kamu ini, mungkin adek mu lagi berhalu. Sudah lah biarin saja jangan di ambil pusing, mending sekarang kita makan dulu.”

Lea menganggukkan kepalanya

Disisi lain, Reno yang sedang memakai pakaian dia kembali di kejutkan dengan kedatangan Farid.

“Aduh kakak ini kenapa sih ikutin aku mulu,” ucapnya sambil menepuk kepala.

......................

Halo! Salam hangat dari author, cerita hantu tampan ada sedikit perubahan. Karena author berpikir ceritanya kurang menarik. Jadi jika ada kesalahan dalam penulisannya jangan sungkan untuk memberitahu. Author dengan senang menerima saran juga kritik dari kalian.

HT 1

Disisi lain, Reno yang sedang memakai pakaian dia kembali di kejutkan dengan kedatangan Farid.

“Aduh kakak ini kenapa sih ikutin aku mulu,” ucapnya sambil menepuk kepalanya.

...----------------...

Reno melangkahkan kakinya keluar, namun tiba tiba saja dia berhenti setelah mendengar ucapan Farid.

“Kakak ini hantu?” tanya Reno tak yakin.

“Iya,” menganggukkan kepalanya pelan.

Anak kecil berumur 8 tahun itu terdiam cukup lama. Dia tidak menyangka jika dirinya bisa melihat hantu padahal dia tidak memiliki kekuatan istimewa, seperti indera ke 6.

“Kaaa—kakk ini beneran hantu?” ucap Reno dengan gugup.

“Kenapa? Kamu takut sama aku, tadi di kamar mandi kamu biasa aja,” jawab Farid.

Reno langsung berlari dan tidak menghiraukan perkataan dari Farid. Kedua orang tua dan kakaknya heran melihat Reno yang berlari seperti ketakutan. Sang kakak pun bertanya pada adiknya itu.

Mendengar penjelasan dari Reno, mereka semua malah tertawa. Sang ibu menyangka jika anak kecil nya itu sedang berhalu saja.

“Sudah sudah, lebih baik cepat kita makan malam abis itu kalian belajar,” titah sang ibu.

“Baik Bu,” ucap Lea dan Reno barengan.

Saat sedang asik makan, mata Lea tidak sengaja teralihkan oleh seseorang yang sedang berdiri di dekat kamarnya.

Cowok itu? Apakah dia yang Reno maksud? Bagaimana bisa dia masuk kerumah ku, dan apakah yang di bilang Reno tadi benar?

“Lea mau kemana kamu?” tanya Ibu.

“Lea udah kenyang Bu, mau ke kamar duluan.”

Reno penasaran dengan tingkah sang kakak, dia pun segera menyusulnya. Disana Reno melihat sang kakak yang sedang berbicara dengan Farid, dia langsung bergidik setelah mengetahui jika yang daritadi berbicara dengannya merupakan hantu.

'Aku harus kasih tahu kak Lea kalo dia itu hantu,' gumam Reno.

Farid tahu jika Reno sedang mengintip dirinya di dekat lemari, Saat Lea tidak memerhatikan Farid. Hantu itu pun menghilang.

“Kemana cowok itu pergi? Jangan sampai ibu dan ayah lihat dia ada didalam rumah.”

“Kakak...,” teriak Reno.

“Kamu ini kenapa sih Reno, suka banget teriak sekarang ada apa?” tanya Lea dengan sedikit jengkel.

Reno memberi kode agar kakaknya mendekat, lalu setelah itu Reno pun membisikkan sesuatu yang tak lain ialah untuk memberitahu jika cowok yang berbicara dengannya tadi adalah Hantu.

Lea mengernyitkan dahinya, dia berpikir jika yang dibilang Reno ada benarnya juga. Karena hilang nya Farid yang secara tiba tiba tadi.

“Kak gimana ini sekarang dirumah kita ada hantunya,” ucap Reno ketakutan.

“Tapi kakak masih belum yakin kalo dia hantu Ren, gimana kalo kita cari aja dia terus tanya.”

“Kak Lea dia sendiri yang bilang ke aku kalo dia itu hantu makanya tadi Reno lari pas keruang makan,” jelas Reno.

Pas sekali Farid seperti biasa datang dan menghilang secara mendadak. Dia bertanya pada Lea dan Reno bagaimana bisa mereka berdua dapat melihat dirinya. Lea pun bingung mengapa dia bisa melihat Farid yang bukan manusia.

Dua adik kakak itu, Lea dan Reno. Bukanlah seorang indigo namun bagaimana bisa mereka berdua dapat melihat arwah Farid. Itulah yang Hantu tampan pikirkan.

“Kamu beneran hantu,” tanya Lea dengan wajah serius.

Farid menganggukkan kepalanya dengan berkata, “Iya”

“Ngapain kamu ngikutin aku sama Reno kerumah?”

“Gue gak tahu, mungkin kalian berdua bisa bantu buat menyelesaikan masalah gue di dunia manusia ini,” jawabnya.

Lea bingung harus menjawab apa pada Farid. Sedangkan Reno dia masih bersembunyi di belakang sang kakak. Lea mencoba berbicara dengan hantu tampan itu, dia menjelaskan jika dirinya tidak tahu harus membantu dan berbuat apa.

“Awal mula kamu meninggal gimana?” tanya Lea sambil mengangkat sebelah alisnya.

“Gue meninggal kenapa ya?” ucap Farid malah balik bertanya.

“Kamu mati aja gak tahu sebabnya apa, ckckckck.”

“Justru itu gue minta bantuan sama kalian berdua, cuman kalian yang bisa ngelihat gue. Gue mohon sama kalian bantu gue agar gue cepat tenang dan pergi ke alam selanjutnya,” Farid memohon kepada Lea dan membuat gadis berusia 18 tahun itu merasa kasian.

Lea menghela napasnya dengan kasar, “ Ughhh baiklah aku akan bantu kamu.”

Farid senang mendengar jawaban dari Lea, dan secara tiba tiba sang hantu tampan bernama Farid itu memeluk tubuh Lea yang mungil. Akan tetapi, pelukannya malah menembus. Reno yang sedari tadi dibelakang Lea tercengang melihat kakak nya yang di peluk hantu walau tidak bisa.

“Apaan sih kamu.”

“Lagipula pelukannya nembus neng,” jawab Farid.

“Thanks ya udah mau bantu gue,” ucapnya dengan gembira.

“Dan iya gue janji bakal selalu lindungi lu sama adik lu yang penakut ini,” sambungnya.

Di katain penakut oleh Farid. Reno yang tadinya sembunyi langsung memberanikan diri mendekati Farid.

“Aku gak takut.”

Lea mulai meledek adiknya itu, “Apa iya kamu gak takut? Bukannya tadi kamu lari dan bersembunyi dibelakang aku.”

“Kak Lea mah,” ucap Reno sembari cemberut.

“Adik lu lucu,” kata Farid.

“Kakak juga ganteng tapi sayang bukan orang,” timpal Reno yang masih saja cemberut.

Hari sudah semakin malam, Lea mengantarkan sang adik ke kamarnya untuk tidur. Setelah mengantar Reno, Lea pun tidur karena besok harus berangkat pagi untuk bersekolah.

•••

Keesokkan harinya. Lea dan Reno sudah siap dan rapi dengan seragamnya untuk sekolah. Tidak lupa juga sang ibu selalu memberikan bekal nasi untuk kedua anaknya makan saat istirahat. Walau Lea sudah dewasa dia tetap saja menerima bekal itu, karena dia tahu dengan keadaan ekonomi keluarga.

Lea dan Reno tidak pernah sama sekali mengeluh jika uang jajannya sedikit, mereka tetap bahagia sebab sang ibu selalu memberikan bekal nasi yang di buat dengan kasih sayang.

“Ya udah Bu, Lea sama Reno berangkat dulu.”

“Hati hati ya kalian berdua,” ucap sang ibu sambil memegang dua kepala anaknya.

Setelah berpamitan, seperti biasa sepasang kakak beradik itu menunggu angkutan umum. 10 menit sudah mereka menunggu dan akhirnya kendaraan yang mereka tunggu pun datang. Lea dan Reno masuk kedalam angkot, ternyata disana sudah ada Farid yang sedang duduk dipojokkan.

“Kamu?" ucap Lea pelan.

Farid hanya tersenyum dengan manis dan tidak menjawab perkataan Lea.

Kenapa kamu manis banget sih kalo senyum, ucap Lea di dalam hatinya.

Farid mendengar isi hati Lea lalu dia pun tersenyum.

“Apa bener kalo gue senyum manis?”

Lea diam dan berpikir bagaimana Farid mengetahui apa yang dibilang nya dalam hati. Karena banyak orang dan tidak mau di sebut aneh jadi Lea pun hanya bisa diam saja.

Mereka berdua sampai disekolahan, sekolah Reno ternyata berada disebelah sekolah Lea. Jadi mereka satu arah.

“Ya udah Ren, kamu masuk sana belajar yang pokus,” titah Lea kepada adiknya itu.

“Iya kak Lea, kakak juga belajar yang pokus jangan lihatin kakak hantu tampan ini terus.”

“Apa sih Reno udah lah sana masuk.”

“Hihihi, pipinya kak Lea merah. Daah masuk dulu ya,” ledek Reno.

Halo kak makasih ya udah mau baca novelnya, jangan lupa abis baca like dan komen. Tambah ke favorit nya dan bantu share.

HT 2

“Apa sih Reno udah lah sana masuk,”

“Hihihi, pipinya kak Lea merah. Daah masuk dulu,” ledek Reno.

...----------------...

Lea melanjutkan langkahnya, sesampainya dikelas Farid masih saja mengikuti Lea. Karena merasa risih dia pun tidak sengaja berbicara keras sampai teman temannya mendengar.

“Lu kenapa hah?”

“Gak. Aku gak papa kok, ta—tadi itu cuman hm...,” jawab Lea bingung.

“Udah aneh malah makin aneh lu,” ledek salah satu temannya.

Lea hanya bisa diam mendengar perkataan dari teman temannya itu. Dia tidak berani melawan pada mereka semua. Karena orang tua mereka sangat berarti disekolahnya. Lea takut jika dia melawan maka akan mendapatkan surat teguran.

'Harusnya lu lawan mereka Lea, jangan diem doang kalo misalkan lu dibully dan lainnya.' Batin Farid.

Pukul 11:30, Lea keluar kelas. Dia duduk didepan kelasnya untuk melihat orang orang yang sedang istirahat dan bermain basket. Karena lapar, Lea pun masuk dan mengambil bekalnya yang ada di tas. Saat Lea akan mulai makan, tiba tiba saja salah satu siswi mengejek Lea dan menumpahkan minuman nya ke makanan Lea.

Hal tersebut di ketahui oleh Farid. Dia merasa kesal dengan sikap tema teman Lea.

“Udah kelewatan mereka semua, kayaknya harus gue kasih pelajaran.”

Suasana kelas seketika berubah menjadi mencekam, salah satu rambut siswi tiba tiba saja ada yang menariknya. Dia begitu terlihat ketakutan dengan semua kejadian itu. Saat mereka akan melarikan diri keluar dari kelas, tiba tiba pintu tertutup sendiri dengan sangat keras.

“Farid,” gumam Lea.

Lea melihat Farid sedang asik dan santai mengerjai teman temannya, dan Farid malah mengedipkan matanya kepada Lea.

Karena sudah merasa cukup, Farid pun berhenti mengerjai mereka. Kini tinggal Lea dan Farid yang ada didalam kelas.

“Lu tadi kenapa gak lawan mereka, dan waktu pagi juga?” tanya Farid dengan nada agak kesal.

“Dulu aku udah pernah lawan mereka, tapi malah aku yang mendapatkan surat tegur dan orang tuaku disuruh datang ke sekolah,” jawab Lea sambil menundukkan kepalanya.

“Lu jangan pernah takut, lawan terus saja mereka.”

“Tapi....,”

Farid menyimpan telunjuknya di bibir Lea. “Shuuttt, lu itu cewek kuat jangan pernah takut akan apapun itu. Gue yakin,”

Lea terkejut dengan perlakuan Farid kepadanya. “Kita baru kenal tapi kenapa kamu sangat peduli sama aku?”

Hantu itu pergi begitu saja tanpa menjawabnya, Lea hanya bisa menghempaskan napasnya dan memikirkan ucapan Farid barusan.

Merasa bosan dikelas, Lea memutuskan pergi ke lantai atas untuk menenangkan diri. Namun, langkah Lea terhenti setelah mendengar perbincangan kepala sekolah dengan salah satu orang tua murid.

“Ada apa dengan malam jum'at?” pikirnya

Takut ketahuan, Lea pun segera melanjutkan langkahnya dengan pelan agar tidak diketahui oleh kepala sekolah. Sampainya dia di atas, dirinya kembali memikirkan kata ' malam jum'at itu' .

“Lu mikirin apaan?” ucap Farid yang tiba tiba saja nongol

“Astaga!! Ngagetin aja sih, kayak hantu tahu untung aku gak jantungan,” omel Lea.

Farid menjawab perkataan Lea sambil memelaskan wajahnya. “Gue kan emang hantu”

“Eh lah iya juga ya, hehehe.”

Farid kembali bertanya pada Lea, hal apa yang sedang di pikirkan sampai dia terbengong.

“Aku tadi gak sengaja denger perbincangan pak kepala sekolah sama salah satu orang tua murid, mereka lagi ngomongin malam jum'at. Kira kira dimalam jum'at ada apa ya?” jelas Lea sambil memegang dagunya.

“Eh lu tahu gak? Tadi gue kan abis keliling lihat lihat nih sekolah. Dan ternyata disini banyak banget penunggu nya,” ucap Farid dengan wajah serius.

Lea menepuk jidatnya mendengar cerita Farid, pantas saja jika sekolahannya ini banyak penunggu. Karena sekolah ini sudah berdiri sejak ibu nya masih kecil, bahkan ibu Lea alumni dari sekolahan ini. Dan pastinya setiap sekolah mempunyai banyak penunggu.

“Gue serius Lea, penunggu disini beda. Mereka memiliki aura yang sangat kuat dan juga jahat,” ucapnya

“Maksudnya?” tanya Lea dengan mengernyitkan dahi.

“Ya makhluk itu ada yang jahat dan ada juga yang baik, jika makhluk itu baik maka auranya bakal positif tapi ini sebaliknya. Bahkan disekolahan ini aku tidak merasakan aura positif sama sekali.”

Belum sempat Lea bertanya lagi tiba tiba bel masuk sudah kembali berbunyi, dia pun segera turun.

......................

Sore hari pun tiba, kini Lea sedang membereskan alat tulisnya dan memasukan nya kedalam tas. Setelah itu dia langsung menuju post jaga untuk menemui sang adik yang telah menunggu.

“Reno maafin kakak ya, kamu jadinya harus nunggu kakak dulu kalo pulang sekolah,” kata Lea dengan memegang tangan sang adik.

“Halah kakak ini, aku kan udah terbiasa lagipula aku nunggunya gak sendirian. Aku ditemenin sama bapak satpam itu, dia baik banget eh tapi aku baru lihat dia kak,” jawab Reno.

“Pak Agus maksud kamu?” tanya Lea

“Bukan kak, pak Agus gak ada pas aku kesini dan malahan cuman ada bapak satpam itu,” jawab Reno sambil menunjuk.

“Gak ada.”

“Ya ampun kak Lea masa orang segede gitu kakak gak lihat sih,” ucapnya agak kesal.

“Udah lah mending pulang.”

Mereka hari ini tidak perlu capek capek lagi berdiri, entah kenapa sekarang angkotnya sangat cepat datang. Lea dan Reno masuk kedalam, mereka berdua melihat jika banyak sekali penumpangnya.

“Kak tumben sekarang di sore hari angkot datang cepet terus penumpangnya banyak,” tanya Reno.

“Kakak gak tahu Ren, kamu di saja gak usah banyak tanya kakak lagi capek nih.”

Seperti biasa sang hantu tampan datang secara tiba tiba, Dia berbisik pada Lea jika penumpang yang ada didalam angkot bukanlah manusia melainkan para mahluk halus.

Mendengar itu sontak saja Lea berteriak dan memeluk Reno yang ada disampingnya. Orang orang yang ada didalam angkot pun melihat ke arahnya dengan wajah pucat pasi.

“Aku harus gimana ini,” bisik Lea pada Farid.

“Kamu harus nunggu semua penumpang angkot ini turun semua, baru deh kamu sama Reno bisa sampai dirumah.”

“Penumpangnya banyak loh ini, kapan aku sampai dirumahnya? Bisa bisa nanti kedua orang tuaku khawatir jika aku dan Reno pulang malam hari.”

“Lu gak usah khawatir, cukup diam gak usah banyak bicara dan mereka semua gak bakal ganggu lu. Lagipula disini ada gue yang bakal jagain lu berdua.”

Lea hanya bisa menganggukkan kepalanya tanpa mengatakan sepatah kata pun.

Reno tertidur karena terlalu lama, dia capek sebab sejak dari sore dirinya bel sampai juga di rumahnya.

Pukul 18:15, mereka baru sampai dirumah. Kedua orang tuanya sudah menunggu didepan rumah. Mereka bertanya mengapa Lea begitu lama pulang sekolahnya. Sang anak hanya bisa tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan sang ibu. Lea mengalihkan pembicaraan itu pada Reno yang masih memejamkan mata.

“Astaga anak ibu yang tampan ini sampe ketiduran,” ucapnya dengan menggendong Reno masuk kedalam.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!