"Aleena?" panggil Larasati ibu Aleena, seseorang yang berperan sebagai ibu dan juga teman bagi aleena.
Bukan tanpa alasan Larasati ingin berperan sebagai teman bagi Aleena, sebab putrinya itu gadis yang pandai menyembunyikan apa yang sedang ia rasakan.
Dengan menjadi teman Aleena, Larasati berharap putrinya bisa berbagi apa yang ia rasakan dengannya.
"ya buk, sebentar na lagi mandi" teriak gadis itu yang tak lain adalah Aleena.
Gadis yang berusia 20 tahun itu baru pulang bekerja disalah satu toko sandangan didesanya, sedangkan ibunya pun belum lama pulang dari ladang seperti halnya wanita desa lakukan.
Sedangkan Andi bapak Aleena belum pulang bekerja dari salah satu toko mebel yang ia bangun beberapa bulan lalu, sebelumnya ia hanyalah karyawan biasa namun karena keuletannya ia bisa membuka toko sendiri.
"jangan lama-lama na udah mau magrib" jawab Laras
"nggih buk"
Magetan, jawa timur tempat tinggal Aleena beserta keluarganya, Sebuah kabupaten yang terletak di kaki Gunung lawu itu memiliki destinasi yang sangat populer dengan Telaga Sarangan nya.
Wilayahnya yang sejuk membuat semua orang akan betah jika disana, tak terlalu dingin ataupun panas namun tak jarang ada orang yang kurang betah karena sebelumnya tinggal ditempat yang panas dan saat datang bertepatan dengan musim dingin ataupun penghujan.
Lain halnya jika sudah naik ke berbatasan Jawa Timur dengan Jawa Tengah atau daerah Tawangmangu akan lebih terasa dinginnya.
Tepat habis maghrib Andi baru pulang dengan mengendarai motor miliknya, hanya ada dua motor dirumah ini satu dibawa Andi dan satu lagi dibawa Aleena. bagaimana dengan Laras? dia memilih jalan kaki sebab jarak antara sawah pun tak jauh dan jalannya pun masih perlu perbaikan.
"Buk, pak besok Aleena mau ke kampung susu lawu boleh?" ijin Aleena, bagaimana pun bapak dan ibuknya harus ia takzim'i
"sama siapa nduk, lagi musim hujan kalau bisa jangan sendiri" pesan Andi yang khawatir dengan putrinya, bukan apa selain jalannya yang menanjak juga terdapat banyak belokan.
"nggak sendiri pak, sama Revan, Laila dan Ikal"
"hati-hati tapi"
"jangan ngebut juga lho na, inget kalau jatuh sakit" tambah sang ibu
"iyalah bu"
Karena waktu isya sudah lewat dan hari semakin malam, Aleena segera masuk ke kamar berniat membaca salah satu koleksi novelnya ataupun menonton drakor.
Semakin malam hari semakin dingin ditambah rintik hujan yang mulai jatuh ketanah, karena sudah bosan dengan membaca ataupun menonton aleena berniat membuka ponsel yang sedari tadi belum ia aktifkan.
Lailaa
"lee, kirim link tenpat kamu beli novel *** itu dong"
^^^SayaAleena^^^
^^^"Yang itu beli di gramedia il"^^^
Lailaa
"Besok pulang dari kampung susu temenin ya, sekalian gitu kita keluarnya"
^^^SayaAleena^^^
^^^"iya syantik"^^^
Masih banyak lagi chat yang Aleena dan Laila tukarkan, mungkin umur laila lebih tua satu tahun namun teman itu tak memandang umur bagi mereka.
Karena sudah mengantuk aleena bersiap untuk tidur, tanpa mematikan lampu karena aleena memang tak akan bisa tidur di tempat yang gelap.
Disisi lain, dikota Jakarta tepatnya disebuah rumah mewah terdapat satu keluarga yang tenagh berkumpul usai berpisah 2 bulan lamanya.
Dialah Azriel Deandra Pradania putra pertama dari pasangan Restu Pradania dengan Erliana Permesta, hari ini dengan sangat antusias Azriel dengan Azkara menyambut kedatangan kedua orang tuanya yang sudah dua bulan berada di luar negeri.
Azkara merupakan adik perempuan Azriel yang mempunyai sifat manja tak terkira, tapi tentunya hanya kepada papa, buna, dan juga abang laki-lakinya. berbeda dengan Azriel yang sifatnya sangat dingin dan terkenal angkuh diluaran sana.
"Bang az kenapa sih dingin banget, pantes nggak ada yang mau. Padahal tuh umur abang udah 28 tahun masa nggak pengen nikah terus launcing keponakan buat ara, lagian ya pasti papa sama buna nggak mahu kalau bikinin ara adek lagi apalagi abang pasti bakalan nolak, jadi abang cepet deh nikah biar nggak dikatain om om karatan upss" cerocos Azkara yang panjang kali lebar
Dia dan Azriel memang terpaut 10 tahun dalam arti masih berumur 18 tahun untuk saat ini, itupun hasil rengekan Azriel yang sangat menginginkan teman.
"iya tuh bang, buna sama papa juga pengen loh nimang cucu"
"abang belum mikir sampe situ buna, lagian abang masih muda biarlah abang fokus ke karir abang dulu" elak Azriel halus
"Assalamualaikum aleena berangkat pak buk" pamit Aleena yang hendak pergi ke destinasi di wilayah Magetan.
"wa'alaikumussalam hati-hati, nak Revan sama Ikal jagain yang cewek nggak boleh lecet pokoknya" jawab Andi dengan candaan diujung katanya.
"siap pak, bakal kami jagain nanti"
Dua motor yang dikendarai Ikal dan Aleena pergi meninggalkan pelataraan rumah pak Andi, sebelum pergi ke kampung susu mereka terlebih dahulu mampir di jt (jalan tembus), dengan suguhan pemandangan yang amat elok dipandang.
Rencana setelah mereka dari kampung susu akan langsung ke Telaga Sarangan barulah akan pulang, tapi tidak dengan aleena dan laila yang sudah janjian akan ke Gramedia.
"huhh sweger, tambah enak makan mie rebus pasti" gumam Ikal yang masih terdengar.
Sebenarnya namanya bukan Ikal tapi Haikal, lha tapi kan di desa kalau pakai nama yang panjang juga rumit pasti di ganti dengan nama julukan saja.
Contoh saja Aleena tak jarang di panggil nana, Revan sering dipanggil repan ataupun ipan dan Laila menjadi lila.
Lidah orang desa wabil khusus jawa pasti gitu, nggak heran juga tak terkecuali author ini.
"enak kayanya, yuu pesen lah dingin gini enaknya yang anget anget" sahut Aleena
"biar aku yang pesenin kalian disini dulu, empat kan berarti?" tanya Laila
"iya mbak lila masak sepuluh" gerutu Aleena.
Usai Laila yang pergi untuk memesan beberapa mangkuk mie rebus dengan telur dan juga potongan tomat yang terdapat diatasnya akan menggugah selera, apalagi disajikan dengan hawa dingin dingin gimana gitu.
Mungkin beberapa orang beranggapan hanya mie rebus biasa namun jika tempat makannya didaerah sarangan keatas akan terasa sangat menggiurkan. Banyak juga yang heran kenapa rasa mie nya berbeda dengan saat kita membuat sendiri yang terkesan eneg gitu.
Hari ini di kampung susu memang ada pagelaran seni reog dan juga 1000 penari yang akan di bawakan langsung oleh warga Sengolangu atau lebih dikenal dengan kampung susu lawu.
Namun acara akan di mulai pukul 10.00 dan sekarang masih pukul 09.10 dan masih ada waktu untuk mereka yang tengah menikmati semangkuk mie rebus dan juga kopi susu dengan view yang sangat indah.
Mereka tiba pukul sepuluh lebih sedikit dan berpapasan itu acara akan dimulai, saat ini tengah dilakukan sambutan oleh ketua panitia penyelenggaraan acara tersebut.
Acara berlangsung dengan meriah, alunan musik magetan kumandang mengiringi setiap gerakan yang di persembahkan oleh para penari.
...****************...
Seharian mengahabiskan waktu diluar rumah membuat aleena merasa tubuhnya seakan sudah lemas tak bertenaga.
Namun, baru saja ia rebahkan dirinya diatas ranjang ponsel yang berada di atas nakasnya berbunyi, menandakan ada pesan atau Panggilan masuk.
"assalamualaikum na, saya minta tolong buatkan dokumen sesuai email yang masuk ke akun kamu"
Sebuah pesan singkat yang berasal dari bu bos nya membuat Aleena bangkit dengan menghembuskan nafas lelah, tapi bagaimana pun inilah pekerjaannya.
"sebentar bu biar saya selesaikan" jawab Aleena.
Bila ditanya seberapa pintar si Aleena sampai sampai dia bisa menjadi kepercayaan boss nya dalam membuat file, tentunya jangan ragukan lagi disekolah dulu prestasi aleena jauh diatas teman temannya.
Meski begitu tak jarang Aleena mendapat perlakuan yang kurang pantas dari temannya yang iri kepadanya sebab selalu mendapat rangking dan menjadi lulusan terbaik.
Dengan segera aleena menyiapkan apa yang boss nya minta, tepat pukul setengah sepuluh file yang aleena buat telah terkirim ke nomor bu Fenti bos Aleena.
Keesokan paginya aleena bangun saat matahari belum menampakkan sinarnya, ia segera mengambil wudhu dan turun untuk jama'ah subuh bersama bapak dan ibunya.
Andi dan larasati melatih agar putrinya selalu taqwa kepada tuhan dan melakukan perbuatan yang senantiasa memberi manfaat kebagusan bagi diri sendiri dan juga orang di sekitarnya.
"buk, kemarin waktu bude harti kesini kemaren kenapa?" tanya aleena
"mau matun disawah bude harti"
Tau kan gaes matun itu apa? Sini biar author jelasin dikit, mungkin ya sedikit banyaknya tuh matun itu kayak mencabuti atau membersihkan rumput liar yang tumbuh disekitar padi, jagung ataupun tanaman yang ditanan diarea persawahan yang lain.
"bukanya udah ta buk?"
"yang kemaren itu di trmpate mbak inah"
"wealah"
"pak nanti beli pupuk ya pulang kerja, sawi disawah udah waktunya dipupuk"
"ya buk"
Percakapan di akhiri karena aleena juga harus bersiap untuk bekerja begitu pula dengan andi sang bapak, sedangkan laras dirinya langsung cekatan pergi kedapur untuk membuat lauk sarapan suami beserta putrinya.
Waktu menunjukan pukul tujuh kurang seperempat, aleena segera berangkat sebab jarak antara rumah dengan tempat bekerja lumayan jauh.
Dengan mengendarai motor vario yang ia beli dengan hasil keringatnya sendiri sudah melaju menyusuri jalanan yang sudah ramai.
Karena bertepatan dengan jeberangkatan para siswa ataupun pekerja yang mulai menjalankan aktivitas dihari senin.
Brakk......
"shh astagfirullahaladzim" gumam aleena, darah segar keluar dari hidungnya dan juga beberapa luka ringan di telapak tangannya.
Dengan segera ada beberapa warga yang mebolong aleena dan diantara mereka juga terdapat saksi yang melihat betul kejadian tersebut.
Sampai dirumah sakit aleena yang tidak sadarkan diri langsung dilarikan menuju IGD, darah yabg tadi keluar dari hidungnya masih keluar.
Karena terdapat ponsel didalam tas aleena beberapa orang tersebut menghubungi keluarganya, dan telepon pun tersambung dengan nomor ponsel andi bapak aleena.
"*hallo assalamualaikum pak, benar ini dengan pak andi bapak dari mbak aleena yang kecelakaan tadi"
"wa-wa'alaikumussalam benar, saya bapaknya bagaimana bagaimana keadaan putri saya sekarang"
"saat ini berada di rumah sakit pak, dan untuk motor mbak nya tadi sedang di urus oleh polisi"
"baik baik saya ke rumah sakit sekarang*"
Sambungan telepon terputus, tak berfikir lama andi segera menjemput sang istri dan langsung ke rumah sakit.
Sampai dirumah sakit bertepatan dengan dokter yang menangani aleena keluar.
"Keluarga pasien?"
"saya bapaknya dok, bagaimana putri saya"
"mbak aleena masih belum sadarkan diri, tapi mungkin sebentar lagi. Beliau hanya syok dan jika sudah mulai tenang maka akan seperti semula lagi"
"apakah ada hal serius dok" Hati ibu mana yang kuat melihat putrinya terbaring dirumah sakit, bagi sebagian orang rumah sakit adalah hal yang ditakuti dan jangan sampai kita masuk kedalamnya.
"mbak aleena hanya mengalami mimisan atau dalam dunia medis disebut dengan epistaksis merupakan salah satu hal yang sering terjadi pada trauma kepala dimana hal ini adalah satu keadaan perdarahan yang keluar melalui lubang hidung dan dapat disebabkan oleh berbagai penyebab. Ada 2 tipe mimisan:
-Tipe anterior (yang paling sering terjadi) mimisan atau perdarahan berasal dari bagian depan hidung sehingga umumnya sumber perdarahan dapat terlihat
-Tipe posterior perdarahan yang berasal dari bagian belakang hidung, umumnya mimisan tipe ini lebih hebat dan berisiko tinggi menghambat saluran napas.
Penyebab terjadinya mimisan diantaranya :
· Trauma atau cedera pada hidung
· Kelainan bentuk anatomis hidung
· Konsumsi obat-obatan tertentu seperti obat pengencer darah dan lain sebagainya.
Setelah mimisan berlangsung maka kemungkinan bisa terdapat bekuan darah yang terkadang membuat bau yang kurang enak pada hidung.
Namun alhamdulilah mimisan yang mbak aleena alami tipe satu dan tadi sudah kami tindak lanjuti maka Insyaallah bisa sembuh seperti semula"
(Karena info berasal dari google dan author juga belum berpengalaman maka harap maklum dan bisa dikasih kritik atau saran bagi yang lebih mengetahui)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!