Setelah ibunya kayla meninggal ayah Kayla menikah dengan seorang janda beranak satu.
Awal nya ibu sambung Kayla sangat menyayangi kayla melebihi anak kandung nya tersebut hingga suatu hari ketika ayah nya sudah tak ada ibu sambung Kaila memaksa Kayla untuk menikahi laki-laki yang seumuran dengan ayahnya tersebut.
yang Kayla tak habis pikir adalah ibu sambung Kayla berkata bahwa dia mempunyai hutang kepada Broto untuk pengobatan sang ayah.
Malam ini entah mengapa suasana rumah menjadi sangat ramai sekali tak seperti biasanya.
"Bu Tuti kasian ya non kay padahal dia masih muda tapi kenapa mau nikah sama bandot tua itu" ucap salah seorang tetangga yang sedang membantu masak di rumah Kayla yang cukup besar di kampung nya.
Kayla tak sengaja mendengar dua tetangga nya yang sedang mengobrol tanpa mereka sadari Kayla berada di sana.
Sebenarnya Kayla tak mengetahui akan acara yang di adakan dirumah nya ini karena ibu dan saudara tiri Kayla tak menceritakan hal apapun kepada nya.
Betapa terkejutnya kayla mendengar itu dia tak menyangka ibu nya Setega itu pada nya padahal selama ini tak ada tanda-tanda nya mereka jahat kepada Kayla.
"Aku nggak mau dinikahkan dengan orang itu" ucap Kayla tanpa sadar dan kembali ke kamar dengan tergesa-gesa.
Kayla ingin segera meninggalkan rumah ini sebenarnya Kayla berat meninggalkan rumah masa kecil yang penuh kenangan antara diri nya dan orang tua yang selama ini menyayangi dan melindungi nya.
Tetapi Kayla tak mau dinikahkan dengan orang yang seharusnya pantas menjadi ayah untuk Kayla bukan suami karena pak Broto sudah mempunyai empat orang istri jadi apa bila Kayla menikah dengan pak Broto, dia akan menjadi istri ke lima nya.
Saat ini Kayla sudah berada di kamar dia membereskan baju yang akan dia bawa dan barang-barang yang dia punya.
Kayla akan keluar rumah saat semua orang di sana terlelap tidur agar tak ada yang bisa menahan nya.
Flashback
"Kay kamu harus menikah dengan pak Broto" ucap Mamah Caca ketika mereka berkumpul di ruang keluarga.
"Tapi mah kenapa harus menikah dengan pak Broto? Sedangkan mamah tau pak Broto itu sudah mempunyai empat orang istri mah" ucap Kayla yang tak mau menikah dengan orang tua itu.
"Kalau kamu tak menikah dengan pak Broto maka semua harta peninggalan orang tua kamu akan dia sita dan kita akan menjadi gelandangan Kay" ucap mamah Caca tegas pada Kay.
"Sudah lah kak key terima aja lagian ya kalau kakak menikah dengan pak Broto itu aku yakin kakak tak akan kekurangan apapun, dia akan mencukupi semua kebutuhan kakak dan kami juga akan tenang kakak akan ada yang menjaga" ucap Layla agar Kayla menyetujui apa yang mamah nya ucapkan.
"Maaf mah aku gak mau menikah dengan pak Broto, kenapa gak mamah saja yang menikah dengan beliau?" tanya Kayla yang membuat mamah Caca emosi
"Kamu ini Kay mamah cuma ingin kamu hidup berkecukupan dan hutang-hutang ayah kamu itu terbayar! kenapa kamu menyarankan mamah untuk menikah?!" suara mamah Caca meninggi karena emosi nya terhadap Kayla
"Maaf mah Kay gak bisa" Kayla berdiri lalu meninggalkan ruang keluarga menuju kamar nya yang selama ini membuat dia nyaman.
"Sudah lah mah dari pada si Kay itu gak mau mending acara nya gak usah dia tau sekalian nanti waktu nya langsung saja dia nikahkan agar dia gak bisa mengelak lagi kan" ucap Layla sambil tersenyum sini melihat arah kamar Kayla.
Mamah Caca yang mendengar pun seketika mata nya berbinar mendengar usulan anak tersayang nya ini.
"kalau Kayla gak mau nikah sama pak Broto kita nanti akan jadi gelandangan iiii aku gak mau mah" Layla bergidik membayangkan kalau dia menjadi miskin kembali.
"Ya mamah juga gak mau sayang maka dari itu kita harus usahakan Kayla menikah dengan orang tua yang sebentar lagi akan masuk tanah itu" mamah Caca bergidik membayangkan pak Broto.
"Ya sudah mah kita gak usah meminta izin Kayla juga lah langsung saja kita buat perayaan jangan pake pesta-pesta juga kan? Kayla kan akan jadi istri ke lima juga jadi gak usah membuat acara mewah mending uang yang dikasih pak Broto untuk kita belanja saja dan sisa nya nanti buat beli bahan-bahan makanan untuk pernikahan mereka bagaimana mah?" usul Layla.
"Hm... benar juga apa kata kamu Layla, yuk sekarang kita pergi berbelanja dari pada mamah stres mikirin Kayla yang tak mau menikah dengan si bandot tua itu" akhirnya usulan Layla disetujui juga oleh sang mamah dan Layla merasa senang karena mamah nya menuruti apa yang dia mau.
flashback off
Kayla akhir nya telah selesai melipat baju yang akan dia bawa untuk pergi dari rumah masa kecil nya dan tak lupa Kayla pun membawa perhiasan yang diberikan oleh orang tua nya dulu.
Kayla mengendap-endap melewati tangga melihat sekeliling nya memastikan tak ada orang yang melihat Kayla pergi.
Sesampainya di depan gerbang, Kayla melihat ke arah pos satpam memastikan tak ada orang di sana sebab satpam yang dulu di pecat dan di gantikan yang baru mungkin agar tak ada yang membangkang kepada mamah Caca dan lebih mudah untuk memberikan perintah.
untung nya di pos satpam tak ada orang di sana dan Kayla pun leluasa untuk keluar dari rumah nya tersebut.
Sebenar nya Kayla tak tau akan kemana saat ini apa lagi ini sudah tengah malam tak ada orang yang berada di luar rumah Kayla memutuskan untuk memesan ojek online, setelah menemukan ojek yang dia pesan baru lah Kayla akan memutuskan akan kemana.
Kemungkinan Kayla kan mencari kost-kostan untuk sementara atau motel agar lebih simpel dan tak repot untuk Kayla saat ini yang ada di pikiran Kayla adalah pergi sejauh mungkin dari ibu sambung nya tersebut.
"Maaf ini dengan Kayla?" tanya ojek online yang baru saja sampai didepan Kayla.
"Iya mas"
"Mau kemana mbak?"
"Jalan saja dulu mas nanti saya akan bilang di jalan"
"Baik mbak silahkan pakai dulu helm nya"
Kayla pun mengambil helm yang disodorkan oleh pak ojek tersebut dan segera naik ke atas motor nya.
"Cepet mang kita jalan" ucap Kayla dengan buru-buru.
Tanpa banyak pertanyaan mereka pun meninggalkan perumahan itu walaupun tak megah tapi perumahan itu cukup nyaman dan para tetangga nya pun saling gotong royong karena dekat juga dengan perkampungan jadi masih terasa akan kehidupan bertetangga.
"Mas kita ke motel ya" ucap Kayla setelah agak jauh dari tempat nya tadi.
"Baik mbak"
Akhirnya Kayla bernafas dengan lega setelah terlepas dari ibu sambung nya dan pernikahan yang tak ia inginkan.
Tetapi hati Kayla sedih harus meninggalkan rumah yang selama ini yang menjadi tempat nya tumbuh dengan segala kasih sayang kedua orang tua nya.
Kayla hanya dapat memandangi foto kedua orang tuanya yang tersimpan di memori telpon genggamnya sekarang dan tak terasa air mata Kayla menetes lagi tanpa ijin.
"Mamah ayah semoga kalian tenang di sana, Kayla akan berusaha selalu tegar dan kuat" ucap lirih Kayla.
Sekarang yang perlu Kayla lakukan adalah be istirahat agar besok dia lebih segar dan tak kelelahan.
****
Di rumah Kayla saat ini terjadi keributan yang di sebabkan oleh hilang nya sang pengantin wanita.
"Mamah........!!!!" Teriak Layla dari lantai dua yang terdengar hingga lantai satu rumah nya UPS bukan rumah Layla ya sebenarnya rumah ini rumah Kayla yang di kuasai oleh mamah Caca dan Layla.
Mamah Caca yang mendengar teriakan sang anak pun bergegas untuk mendekati Layla.
"Ada apa sih teriak-teriak kaya di hutang saja kamu itu, banyak orang Layla malu...!!" mamah Caca memarahi Layla ketika melihat anaknya terlihat panik.
Layla pun menarik mamah Caca agar mengikuti nya menuju depan kamar Kayla.
"Ada apa? jangan berisik nanti Kayla bangun bagaimana?" ucap mamah Caca sedikit menghentakkan tangan nya yang di pegang oleh Layla
"Maaah.... Mamah harus liat ini mah!" Layla sambil membuka pintu kamar Kayla dan menunjukkannya pada mamah.
Seketika mamah Caca masuk dan melihat ke arah ranjang yang biasa Kayla tempati nampak masih rapih dan sepertinya tak di pakai tidur semalam.
"Kemana Kayla?" Tanya mamah Caca pada anaknya, Layla menggelengkan kepala nya tanda dia juga tak tau Kayla kemana.
"Cepat kamu panggil si Ujang pasti dia tau kalau Kayla pergi dari rumah sebab dia semalam yang berjaga di post depan!!" perintah mamah Caca dengan panik nya
Dengan patuh dan tergesa-gesa Layla langsung pergi untuk memanggil mang Ujang agar menemui mamah nya di dalam.
"Mang Ujang di panggil mamah tu" ujar Layla langsung menyuruh Ujang untuk menemui mamah nya di dalam rumah.
"Baik non" jawab Ujang tanpa bertanya apa yang menjadikan dia harus di panggil nyonya besar nya itu karena selama bekerja dia tak pernah di minta langsung oleh sang nyonya besar atau pun anak nya itu.
Setelah masuk ke dalam rumah Ujang langsung menemui nyonya nya itu " Maaf nyonya memanggil saya?"
"Iya apa semalam sampai sekarang kamu yang jaga?"
"Iya nyonya saya yang jaga karena bagian saya, sedangkan mang Dadang kebagian pagi hingga sore nanti" ucap Ujang menjawab pertanyaan nyonya nya dengan detail.
"Apa selama kamu menjaga kamu melihat Kayla keluar?" tanya mamah Caca lagi.
Ujang mengernyitkan alis pasalnya selama semalaman dia menjaga tak melihat Kayla melintasi post satpam itu.
"Tidak nyonya saya tidak melihat non Kayla lewat, saya hanya melihat orang-orang yang akan membantu acara nya non Kayla"
"Ya sudah kamu boleh kembali ke tempat mu dan jaga dengan baik pintu pagar itu!!" ucap mamah Caca emosi Karena Kayla pergi tanpa ada yang mengetahui.
"Mah bagaimana ini Kayla tak ada?" Layla tak dapat menyembunyikan ketakutannya.
"Diam kamu Layla!! Bukannya membantu berfikir kemana Kayla pergi ini malah membuat aku semakin pusing dengan rengekan mu itu!!" mamah Caca memarahi anak nya padahal selama ini mamah Caca tak pernah sekali pun memarahi ataupun membentak Layla.
Layla yang mendapati ucapan mamah nya pun seketika terdiam dan mulai memikirkan akan jalan keluar yang terbaik untuk mereka.
"Mah... ingat apa yang dikata kan Kayla kemarin malam?"
Seketika mamah Caca menoleh ke arah nya dan memandang penuh pertanyaan karena mamah Caca tak pernah menanggapi ucapan Kayla.
" Bagaimana kalau mamah aja yang menikah dengan bandot tua itu? setidak nya kita tak akan takut miskin lagi mah" bujuk Layla berharap mamah nya menyetujui usulan yang diberikan Kayla kemarin malam.
"Kamu ini ya!!! Sudah diam kalau tidak bisa memberikan informasi dimana keberadaan Kayla saat ini!!! Setidak nya kamu diam dan itu membantu aku untuk berfikir!!" mamah Caca kembali membentak Layla.
"Mah-"
"Apa lagi layla.... kalau kamu tak bisa membantu mending kamu diam!!"
"mah.... mungkin Kayla ke rumah sahabat nya yang miskin itu mah" ucap Layla lirih takut mamah nya marah kembali pada nya
Mamah Caca terdiam akan ucapan Layla baru saja, kemungkinan besar Kayla akan ke sana sebab Kayla tak punya tujuan kecuali ke rumah sahabatnya itu.
"Kamu benar Layla, yuk sekarang kita berangkat ke sana untuk membawa Kayla pulang dan langsung menikahkan dia dengan si Broto itu. Semoga waktunya masih sempat" Dengan tergesa-gesa Caca dan Layla pergi menggunakan mobil mereka dan menuju rumah Citra.
Sesampainya di rumah Citra mamah Caca dan Layla langsung saja menggedor-gedor pintu dengan tak sopan nya.
"Kayla.... Kayla ... cepat keluar kamu!!! Mamah gak mau tau ya kamu harus pulang sekarang!!" mamah Caca berteriak-teriak memanggil Kayla dari luar rumah Citra.
Citra yang sendiri di rumah pun menjadi kaget mendengar orang teriak-teriak didepan rumah nya dan segera membukakan pintu rumah nya.
"Maaf ada apa ya? dan anda ini siapa?" tanya Citra kepada dua orang tamu yang berada di depan nya
"Kamu jangan banyak tanya!!! Mana Kayla!! cepat suruh dia keluar, saya akan membawa nya pulang!!"
"Maaf Tante ini siapa?"
"Saya ibu nya Kayla!! sekarang cepat mana Kayla!!" mamah Caca mendorong pintu yang sedang di pegangi oleh citra.
"Maaf Tante tapi Kayla tak ada di sini semenjak ayah nya meninggal kami sudah jarang berkomunikasi entah kenapa? Saya juga gak tau" jawab jujur citra pada mamah Caca.
"Alah kamu jangan berbohong kepada saya sebab kemana lagi Kayla kabur kalau tidak kerumah atau bisa di bilang gubuk reyot ini!!' ucap sarkas mamah Caca sedangkan Layla hanya memandangi mamah nya yang sedang menggila itu.
Sadar akan Layla yang semenjak tadi hanya melihat dia dan citra berdebat, mamah Caca pun memerintahkan Layla untuk mencari di setiap sudut rumah itu.
"Layla cepat kamu cari Kayla sebelum dia pergi lagi!!" mendapatkan perintah dari mamah nya Layla pun langsung mencari di setiap sudut rumah tersebut.
"Eh kalian mau apa? sudah saya bilang kalau Kayla gak di sini!!" ucap citra mulai terpancing emosi nya karena mendapati Layla dan mamah Caca yang tak ada sopan santu nya ketika bertamu.
Setelah memeriksa satu persatu diikuti oleh citra di belakang pun Layla akhirnya kembali kepada mamah nya untuk melaporkan apa yang dia lihat tadi.
"Mah tak ada di sini tanda-tanda nya pun tak ada mah" ucap Layla mendekati mamah Caca.
"Sudah aku bilang Kayla tak ada di sini, sudah berapa kali aku beritahu sama kalian tapi kalian ngeyel!! Sekarang silahkan tinggalkan rumah saya, kalian sudah puaskan mengobrak-abrik rumah saya!!" usir citra pada kedua tamu yang tak diundang itu.
Pagi yang sangat cerah pun datang menyapa Kayla yang masih terlelap dalam tidur nya, Kayla merasa terusik ketika sang Surya menerpa wajah nya yang cantik.
Kayla pun seketika membuka mata dan langsung merai telpon genggam nya untuk melihat jam, tetapi dia lupa kalau telponnya mati sesaat setelah dia datang ke motel ini tak habis akal Kayla meraih telpon yang ada di meja dekat tempat tidur nya dan menghubungi resepsionis untuk memesan makanan dan bertanya jam berapa sekarang.
"Hallo, Ada yang bisa saya bantu?" suara yang ada di sebrang telpon pun terdengar sangat ramah.
"Iya hallo mbak maaf saya bisa memesan sarapan? dan juga ini jam berapa?" tanya Kayla kemudian.
"Bisa Bu, ini sudah jam delapan"
"oh baik lah terimakasih saya tunggu di kamar ya mbak"
"Baik sebentar kami akan siapkan"
"Terimakasih" Telpon pun di tutup dan Kayla buru-buru menuju kamar mandi untuk menunaikan ritual pagi nya.
"Hari ini aku harus ke rumah Citra, sudah lama semenjak ayah meninggal aku tak berjumpa dengannya" Kayla bermonolog sendiri.
Setelah ritual pagi selesai Kayla pun bergegas keluar kamar mandi dan bertepatan dengan pelayanan kamar yang tadi Kayla pesan.
"Tolong langsung letakan saja di meja ya mas" ucap Kayla dengan sopan dan di angguki oleh si pelayan tadi.
Setelah selesai menata makanan di meja yang Kayla tunjuk pelayan tadi pun meninggalkan kamar Kayla,tak lupa Kayla memberi nya tips sebagai ucapan terimakasih.
"Hari ini aku akan ke rumah Citra aku kangen sekali dengannya" ucap Kayla berbinar ketika membayangkan sahabat nya itu.
Setelah selesai semua nya Kayla bergegas keluar kamar dan menitipkan kunci kamarnya kepada resepsionis dan memesan ojek agar lebih cepat sampai rumah Citra, Kayla sudah tak sabar ingin memeluk sahabat yang rasa saudara itu.
Tak terlalu lama Kayla sampai di tempat tujuan tetapi ketika Kayla ingin melangkah lebih dekat Kayla melihat ada ibu dan adik tiri nya sedang mengamuk di depan rumah Citra.
"Itukan mamah sama Layla? ngapain mereka ke sini??" Kayla langsung bersembunyi di sekitaran rumah Citra tak ingin mereka melihat Kayla dan membawa nya pulang ke rumah yang seperti neraka untuk saat ini.
Setelah dirasa aman dan melihat kedua orang perusuh itu pergi baru lah Kayla keluar dari tempat persembunyiannya untuk menjumpai sahabatnya.
tok...tok.....
"Ada apa lagi sih..... kan udah di bilang Kayla nya gak ada disini!!" ucap citra yang ngomel ketika akan membuka pintu rumah nya.
Kayla langsung menghambur ke pelukan citra yang baru membuka pintu rumah nya dan tak bergerak ketika Kayla memeluk nya dengan erat.
"Aku tak di izinkan masuk rumahmu?" ucap Kayla yang membuat citra tersadar kembali, dengan cepat citra menguasai diri nya dan segera menarik sahabatnya itu masuk ke dalam rumah.
"Kamu kemana aja? kok gak ada kabar?" ucap citra khawatir sambil menelisik setiap.inci tubuh sahabatnya tersebut.
"Aku ada di rumah, setelah ayah meninggal mereka tak mengijinkan aku untuk keluar rumah barang seinci pu" ungkap Kayla yang melihat wajah khawatir sahabatnya ini.
"Terus tadi kenapa ibu dan adik tiri mu itu mencari kamu? Aku sampai bingung melihat mereka sampai kalap lihat lah rumah ku seperti kapal pecah di buat mereka" ucap citra yang kesal terhadap perbuatan ibu dan anak itu.
Kayla terkekeh mendengar keluhan sang sahabat yang mengoceh panjang lebar tak ada jeda.
"Mungkin mereka begitu karena mereka marah ketika tak melihat aku di kamar"
"Bagus dong berarti mereka sayang sama kamu"
Kayla menghela nafas mendengar ucapan terakhir citra yang belum mengerti situasi yang Kayla alami.
"Bukan karena itu cit.... Mereka bukan sayang tetapi cemas karena kau tau aku akan mereka jadi kan untuk membayar hutang pada orang yang lebih lebih tua bahkan mungkin lebih cocok aku sebut ayah atau kakek" ucap Kayla yang menjadi lesu ketika mengingat hal itu.
Citra melongo mendengar ucapan Kayla pasalnya yang citra tahu ibu dan adik tiri Kayla sangat lah sayang kepada Kayla.
"Tapi bukannya mereka sangat sayang dan tak membedakan kamu sama adik mu itu?"
"Iya mungkin itu semacam untuk kedok mereka agar aku mau menjadi bayaran utang-utang mereka, tapi malah aku kabur" Kayla tersenyum melihat ke arah citra
"Tapi apa aku tak di kasih minum atau cemilan nih cit? Aku lapar tau" Kayla cemberut karena temannya ini lupa untuk memberikan ya minuman, citra pun terkekeh setelah menyadarinya dan segera meminta maaf kepada Kayla.
"Oh ya maaf ya aku lupa, kamu mau minum apa?" citra bangun dari duduk nya dan menuju dapur untuk mengambil minuman itu.
"Air putih aja cit"
"Kamu tahu aja Kay kalau di rumah hanya ada air putih" citra tersenyum dan mengambilkannya dengan cemilan seadanya di dapur.
"Makasih ya kamu memang sahabat ku yang terbaik"
"Ya udah minum dulu setelah itu kamu ceritakan semua nya ok"
Kayla pun menganggukkan kepala tanda setuju sambil meminum air yang tadi di bawa citra, setelah selesai minum akhirnya Kayla menceritakan semua hal tentang ibunya tersebut sampai dia yang akan menikahi bandot tua yang sudah mempunyai istri empat.
Citra tak habis pikir tentang ibu sambung temannya ini karena setahu citra keluarga Kayla adalah keluarga terpandang bahkan citra pun dibiayai sekolah oleh mereka ketika mereka masih hidup.
"Terus sekarang kamu mau kemana? Tak mungkin kamu di rumah ku Kay. Bukan karena aku tak mau menampung kamu tapi pasti ibu dan adik kamu itu mencari kamu ke sini lagi" citra mengungkapkan pendapatnya pada Kayla.
Kayla pun setuju dengan ucapan sahabatnya itu maka dari itu dia akan pergi dari daerah nya dan membuka lembaran baru di daerah lain.
"Ya kamu benar citra, maka nya aku ke sini ingin berpamitan dengan kamu. Aku akan pergi mungkin jauh dari tempat ini"
"Kamu mau kemana? jangan lupa kamu harus selalu memberiku kabar"
"Iya nanti aku akan sering-sering menghubungi kamu tapi sekarang aku mau ganti nomer telpon biar tak bisa dihubungi mereka"
"Baiklah lalu kapan kamu akan pergi? sebaik nya lebih cepat lebih baik Kay sebelum mereka menemukan kamu terlebih dahulu"
"Iya aku pikir juga begitu cit, Setelah aku dari sini aku akan berangkat"
"Aku akan antar kamu"
"Tak usah citra aku bisa kok lagian kamu juga akan bekerja bukan?"
"Iya sih aku kerja siang dan sebentar aku akan siap-siap, tapi setidak nya aku akan antar kan kamu Sampai terminal" tawar citra kemudian.
"Hm.... Baiklah bagaimana kalau kamu mengantar kan aku ke motel tempat aku semalam menginap saja?"
"Oya aku sampai lupa semalam kamu kemana?"
"Aku menginap disalah satu motel dekat dengan rumah kamu, karena aku yakin mereka akan mencari aku ke rumah kamu dan gak mungkin aku melibatkan kamu dan keluarga kamu dalam masalah aku"
"Baiklah aku akan siap-siap dulu ya tunggu hanya sebentar"
Kayla pun hanya tersenyum sahabatnya ini selalu begitu kalau ada mau nya tetapi itu lah ungkapan sayang yang citra berikan pada Kayla, selalu memperhatikannya.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!