Suara sahutan kata sah terlontar lantang dari kedua saksi pernikahan yang digelar secara sakral di dalam rumah yang terbilang sederhana. Semua kerabat yang turut menghadiri pernikahan itu pun sama-sama menengadahkan kedua tangan dengan khusyuk saat sang penghulu melantunkan doa kebaikan untuk pasangan pengantin yang baru saja sah dimata hukum agama dan negara sebagai pasangan suami istri.
Senyum merekah terus saja menghiasi seluruh kerabat dari kedua pasangan pengantin itu. Merasa sangat bersyukur karena gelaran pernikahan yang sejatinya berlangsung secara mendadak itu rupanya berjalan dengan lancar dan aman.
Tak terkecuali Cinta. Pengantin wanita itu sangat merasa bahagia saat takdir menyatukannya dengan seorang pria yang menjadi cinta pertamanya, beralih menjadi pasangan hidupnya yang sah dan halal.
Gadis itu tak pernah menyangka secepat ini takdir menyatukannya dengan sang pujaan hati dalam sebuah pernikahan. Binar mata itu kentara begitu bercahaya, saat semua netra menyorot kagum padanya ketika sudah keluar dari kamarnya untuk menemui pria yang kini sudah sah menjadi imam hidupnya.
Gaun kebaya modern berwarna gading itu melekat indah ditubuh proporsional Cinta. Kerudung panjang yang hanya menutup sebagian kepalanya, didukung riasan MUA pilihan dari ibu mertuanya, menambah kesan anggun pada gadis yang masih belum genap dua puluh tahun usianya.
"Ibu, aku kok deg-degan ya?" gumamnya pada sang Ibu, yang saat ini sedang menuntunnya melangkah menuju suaminya yang masih menunggu ditempat ia mengikrarkan janji pernikahan.
Rahayu, ibu kandung Cinta, tak menyahut apa-apa. Senyum manisnya yang mengembang, usapan tangannya yang hangat, seakan menjadi jawaban penyemangat untuk anak gadisnya yang wajar saja bila saat ini merasa nervous.
Menjadi pengantin saat sebagian teman-teman seusianya masih asyik dengan masa mudanya, sama sekali tak pernah terbayangkan sebelumnya. Akan tetapi garis takdir yang mengharuskan semua ini terjadi, tentu mau tidak mau, siap tidak siap, Cinta harus menerima segala proses bahtera rumah tangga yang akan penuh dengan kejutan.
Tetapi jika melihat siapa yang menjadi suaminya, Cinta tak begitu memusingkannya. Bisa berjodoh dengan seseorang yang dicintainya saja sudah lebih dari kata syukur yang ia panjatkan. Selebihnya Cinta hanya bisa menyerahkan segala alur hidupnya kepada sang pemilik hidup. Sebab ia sangat meyakini, pernikahan adalah sebuah ladang ibadah panjang yang bisa memanen pahala didalamnya andai bisa bersabar dengan segala cobaan rumah tangga diusianya yang terbilang masih muda.
Kini gadis itu telah duduk bersanding bersama suaminya. Sekilas pria itu hanya melirik kepada Cinta, tanpa mau berlama-lama menatap pada gadis yang sudah resmi menjadi istrinya.
Walau tadi ia sangat lantang saat menyerukan kata akad nikah dengan penghulu, tetapi tidak dengan sebenarnya yang terjadi dihatinya. Sebuah pernikahan yang sejatinya tak pernah ia rencanakan, apalagi menikah dengan Cinta yang sebelumnya hanya menjadi pegawai di restoran miliknya, tentu hati kecilnya masih menolak pernikahan ini.
Andai semua ini tidak terjadi. Andai waktu bisa berputar kembali. Tetapi semua sudah percuma. Saat beberapa menit yang lalu janji suci itu terpaksa ia ikrarkan, demi melihat wajah ibunya yang terus merona bahagia saat menyaksikan pria itu menikah dengan gadis yang entah mengapa ibunya itu setuju begitu saja.
"Keanu,"
Ratih, mama dari Keanu, menyikut lengan Keanu.
Tanpa disadari rupanya pria itu sedari tadi tengah melamun dengan pikirannya sendiri. Hingga saat tiba season penyematan cincin nikah, Keanu sedikit terkesiap dari alam lamunannya.
"Cincinnya..." bisik Ratih, tepat ditelinga Keanu.
Keanu meraih kotak cincin itu. Mengambil satu buah cincin milik Cinta, lalu segera menyematkannya dijari manis gadis itu masih dengan wajah datarnya.
Sesaat kemudian giliran Cinta yang akan menyematkan cincin nikah milik Keanu. Pria itu terlihat sedikit ragu untuk mengulurkan tangannya. Hingga sampai disenggol lagi lengannya oleh Ratih, barulah Keanu mengulurkan tangannya dan cincin itu segera melingkar masuk dijari manisnya juga.
Selanjutnya Cinta mengulurkan tangannya, bermaksud ingin mencium telapak tangan pria yang sudah menjadi imam hidupnya. Jangan tanya bagaimana reaksi pria itu, sebab Keanu lagi-lagi terbengong dengan pikirannya sendiri.
"Maklum pengantin dadakan, jadinya sama-sama gugup mereka. Tapi lucu sih.."
Seorang tetangga samping rumah Cinta tiba-tiba berseru begitu. Tujuannya memang hanya ingin menggoda agar suasana tidak tegang, yang nyatanya berhasil mengundang kekehan sebagian orang yang menyaksikan sendiri bagaimana kikuknya pasangan pengantin baru itu.
Dengan sedikit tak bergairah Keanu mengulurkan tangannya lagi. Gadis itu segera mencium punggung tangannya dengan penuh takdzim. Seakan benar-benar telah memasrahkan seluruh hidup matinya ditangan suaminya itu.
Sesaat setelah Cinta selesai menyalim kepada Keanu, sebagian kerabat berseloroh menyuruh Keanu untuk mencium kening Cinta, yang nantinya bisa mereka abadikan dalam album foto pernikahan.
Merasa terdesak, akhirnya Keanu memilih menuruti kemauan mereka. Perlahan wajahnya condong kepada Cinta, dan dengan ragu-ragu Keanu pun akhirnya mencium kening itu.
"Tahan... Tahan..."
"Jangan dilepas dulu..."
Cekrek
Cekrek
Cekrek
Seakan seluruh kerabat sangat senang menggoda pasangan pengantin baru itu.
Setelah itu Keanu segera menarik diri dan sedikit menggeser jaraknya dari Cinta. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya Keanu mencium gadis itu. Bahkan beberapa bulan sebelumnya mereka pernah saling bertukar saliva, walau saat itu Keanu melakukannya dalam keadaan pengaruh miras.
Seluruh kerabat yang datang mulai maju dengan tertib untuk sekedar memberi selamat kepada mereka. Hampir semua kerabat dari keduanya turut berbahagia atas pernikahan ini, karena memang pernikahan ini terjadi murni bukan karena kecelakaan atau hamil diluar nikah.
"Nak Keanu, ibu titip Cinta, Nak. Tolong bimbing dia dengan sabar. Ibu tahu anak ibu ini masih sangat labil, jadi ibu minta sama Nak Keanu untuk bisa sabar sesabar-sabarnya membimbing Cinta sehingga menjadi istri sholihah buat Nak Keanu." ucap Rahayu, saat dirasa seluruh kerabat sudah selesai season salamannya.
Keanu tak merespon apa-apa. Ia hanya bisa mengangguk, walau sebenarnya hati masih berkata entah untuk pernikahan ini.
"Cinta," Rahayu meraih tangan anaknya.
Sesaat tangan Cinta dan Keanu sudah berada dalam satu genggaman tangan Rahayu.
"Jadi istri sholihah ya, Nak. Ibu harap kamu bisa menjaga kehormatan suamimu, menyanyangi, taat dan patuh sama semua perintah suami." ucapnya sendu.
Cinta mengangguk patuh. Kedua matanya mulai mengembun saat melihat netra ibunya yang basah oleh airmata yang mulai menetes dipipinya.
"Ibu jangan nangis, aku ikutan sedih. Seharusnya Ibu bahagia, karena akhirnya aku menikah dengan seseorang yang selama ini memang--"
Cinta sengaja menjeda bicaranya. Sekilas ia mencuri pandang pada Keanu yang rupanya sedang memperhatikannya juga.
Rahayu tersenyum hangat. Tanpa dilanjutkan apa yang akan dikatakan Cinta itu, ia sudah paham. Sebab seminggu sebelum gelaran pernikahan ini, Cinta sudah menceritakan bagaimana perasaannya terhadap Keanu yang sudah lama menjadi penghuni hatinya, bahkan disaat gadis itu masih berusia empat belas tahun dulu.
Sesaat ibu dan anak itu saling berpelukan. Dan Ratih yang kebetulan berada disebelah Keanu hanya bisa tersenyum bahagia. Rasanya sangat bersyukur telah memiliki menantu manis seperti Cinta.
Hanya satu harapan Ratih yang selalu tersemat dalam doanya. Semoga saja hati Keanu segera terbuka kepada Cinta. Sebab Ratih sendiri tahu bagaimana sebelumnya anaknya itu menentang keras dengan pernikahan ini.
*
Hai Readers semua...
"Cinta Milik Keanu" adalah karya baru othor. Semoga kalian suka ya...
Tak bosan othor selalu meminta dukungan dari kalian. Tekan tanda favorit, Like dan jangan lupa tinggalkan komentar kalian ya...
😘
Bergantian seluruh kerabat yang datang mulai pulang. Tinggal beberapa keluarga inti dari Cinta, termasuk sang kakak dan istrinya. Jika dari keluarga Keanu sendiri yang datang hanya mamanya dan seorang teman karib Keanu.
Saat tadi semua kerabat bersalaman memberi ucapan selamat kepada pengantin baru itu, hanya ada satu orang yang sampai saat ini belum menyapa mereka kembali. Dialah Zayn, kakak satu-satunya Cinta.
Setelah tadi pria itu menjadi wali nikah saat pelaksanaan ijab qobul, rupanya saat pelaksanaan itu selesai Zayn berubah lebih dingin dari sebelumnya.
Ia bahkan tidak menghampiri sang adik walau sekedar menyampaikan ucapan selamat. Seperti terkena imbas perang dingin antara Zayn dan Keanu, yang mana Cinta masih belum tahu ada apa gerangan yang membuat hubungan keduanya kurang baik.
"Mas, kita ke Cinta yuk?" ajak Ara, kepada Zayn. Tetapi suaminya itu hanya bergeming, seperti sedang terlena dengan pikirannya sendiri.
"Ayo lah, Mas. Jangan begini dong, kasihan Cinta." Ara berusaha merayunya.
Zayn mendengus nafas kasarnya. Ia menatap lagi kepada adiknya yang terlihat sumringah, berbalik keadaan dengan wajah Keanu yang beraura datar saja.
"Aku capek. Aku mau ke kamar, mau tidur sebentar." ucap Zayn, yang kemudian pergi begitu saja meninggalkan Ara yang menatapnya dengan sendu.
Ara tahu jika suaminya itu terpaksa merestui pernikahan ini terjadi. Dan semakin berat pula saat akhirnya Zayn harus menjadi wali nikah Cinta, setelah dua minggu kemarin sang ayah pergi menghadap Sang khalik.
Saat Malik, ayah Cinta, meminta dan menitipkan Keanu untuk bisa menjaga Cinta, saat itu Zayn tidak ada ditempat itu. Bahkan sampai sang ayah menghembuskan nafas terakhirnya, saat itu Zayn masih perjalanan pulang dari luar negeri bersama Ara.
Makanya Zayn tak habis pikir dengan apa yang terjadi sekarang. Sangat tidak menyangka jika mantan kekasih istrinya, satu-satunya pria yang pernah menjadi rivalnya, kini beralih menjadi adik iparnya.
Kemudian Ara pun pergi menghampiri Cinta. Gadis itu langsung tersenyum riang begitu melihat kakak iparnya datang sambil membawa sebuket bunga mawar merah ditangannya.
"Selamat menempuh hidup baru, Cinta." Ara menyerahkan bunga itu, dan Cinta meraihnya dengan senang.
"Makasih, Kak." balasnya, sambil sesekali menghirup wangi bunga itu.
"Selamat ya, Ken. Tolong titip adik iparku yang sedikit ceriwis ini. Dimohon bersabar ya sama dia.."
Ara menyalimi Keanu. Pria itu hanya tersenyum sekilas, tetapi genggaman tangannya seperti enggan terlepas dari tangan Ara.
Andai Cinta bukan adik kandung Zayn, mungkin bisa saja Keanu tidak sedilema begini. Setiap saat harus bertemu bahkan berkumpul lagi dengan Zayn dan juga Ara, tentu membuatnya semakin kesulitan menata hatinya yang sempat remuk oleh kenyataan Ara memilih Zayn untuk menjadi kekasihnya. Yang sampai sekarang berlanjut menjadi pasangan suami istri, yang otomatis akan menjadi kakak iparnya.
"Aunty..."
Suara sapaan Ziyyan kepada Cinta membuat Keanu terhenyak dan langsung melepas tangannya dari Ara.
"Hei, keponakan aunty yang tampan bingits.." Cinta balik menyapa dengan menoel pipinya yang sedikit berisi.
"Aunty Cinta cantik." pujinya, sambil menarik-narik gaun pengantin Cinta. Merasa terpana melihat aunty nya yang berubah pangling setelah memakai gaun pengantin.
"Waaah... terimakasih. Tapi bukannya aunty memang sudah cantik ya?" Mode narsis Cinta kambuh lagi.
Bocah kecil itu hanya menyeringai riang. Diikuti senyum hangat Ara yang kini sedang membelai lembut pucuk kepala anaknya.
"Mm, abang Zayn kemana Kak?"
Gadis itu celingukan ke sekitar mencari keberadaan abangnya.
"Di kamar, lagi mandi." jawab Ara dusta.
"Ooh..." Cinta hanya ber-oh saja.
"Eh, Ziyyan. Aunty tanya nih, lebih cakep mana om ini sama ayah Zayn?"
Bocah itu melirik ketakutan pada Keanu. Kejadian buruk yang harus ditonton oleh mata kepala Ziyyan sendiri saat itu masih lekat diingatannya. Bahkan hingga detik ini image om jahat masih Ziyyan sematkan untuk Keanu.
Menyadari sorot mata Ziyyan yang berubah ketakutan, Ara segera berusaha menenangkannya. Ia berencana dengan akan menggendong bocah berusia empat tahun itu, tetapi kemudian langsung dilarang oleh Cinta.
"Kakak jangan gendong Ziyyan. Kakak lagi hamil kan?" ujarnya, ikutan cemas.
Keanu terkesiap saat mendengar Ara hamil lagi. Walau sebenarnya ia merasa sangat senang akhirnya Ara hamil lagi, tetapi kesalahannya beberapa bulan lalu kepada Ara membuatnya kembali cemas. Akibat kecerobohannya itu yang akhirnya membuat Ara pernah keguguran. Dan semakin menambah catatan buruk antara dirinya dan Zayn yang pada dasarnya memang tak pernah baik.
"Nggak papa, aku kuat kok." ujar Ara.
Akhirnya Ziyyan sukses pindah dalam gendongan Ara. Tetapi bocah itu masih saja menyembunyikan wajahnya, kentara begitu menghindari tatapan dari Keanu kepadanya.
"Duuuh kasihannya... Semoga calon ponakanku yang disini kuat ya Dek." Kini tangan Cinta ikut mengelus perut Ara yang masih rata.
"Harus kuat dong, biar nanti adiknya Ziyyan ini juga punya teman dari anak kalian."
Seketika Cinta dan Keanu sama-sama salah tingkah.
"Semoga nanti kalian lekas diberi momongan ya?" ucap Ara lagi.
Cinta hanya nyengir kikuk. Momongan? Membayangkan bagaimana nanti unboxing nya sudah geli duluan. Sekilas Cinta melirik kecil pada suaminya, tetapi rupanya pria itu kedapatan sedang menatap lekat kepada Ara.
"Bunda, ayo pergi.." rengek Ziyyan, masih tak berani mengangkat wajahnya.
"Mm, aku mau ke kamar mandi." Keanu mulai bersuara.
Berada di posisi ditakuti oleh Ziyyan, membuatnya semakin bertambah tak enak sendiri. Mungkin lebih baik pergi membersihkan badan saja, dari pada terus melihat Ziyyan yang ketakutan kepadanya.
Keanu langsung beranjak begitu saja. Padahal ia sendiri sebenarnya kebingungan harus mandi di kamar mandi mana.
"Ta, susulin dong suaminya." Ara langsung menyuruh Cinta mengejar Keanu.
"Eh, i-iya.." sahutnya sedikit gugup.
Siapa yang tak gugup duluan saat nanti akan berada berdua saja didalam kamar bersama seorang pria yang sudah sah menjadi suaminya itu.
Bermodal hembusan nafas yang diatur berulang-ulang, akhirnya Cinta menyusul Keanu ke kamar pengantin mereka.
"Mm-Mas..." sapa Cinta, sangat gugup saat mulut itu merubah panggilan kepada pria yang selama ini menjadi bos di restoran tempatnya bekerja.
Keanu langsung menoleh kaget. Walau merasa aneh dengan sebutan itu, tetapi kenyataannya dirinya sekarang memang sudah menjadi suami Cinta. Jadi wajar saja bila gadis itu merubah panggilannya. Bukankah akan lucu jika Cinta tetap memanggilnya dengan panggilan pak bos seperti sebelumnya?
"Mas mau mandi?" tanyanya kemudian.
Keanu hanya mengangguk.
"Ayo aku antar, Mas."
Cinta segera melangkah lagi menuju kamar pengantinnya. Disusul Keanu yang hanya bisa pasrah mengekor karena memang tidak tahu yang mana kamar Cinta.
Ceklek.
Pintu kayu berwarna coklat itu terbuka lebar. Mereka berdua sempat tertegun diambang pintu. Melihat tatanan kamar pengantin yang dihias begitu indah lengkap dengan taburan kelopak mawar merah membentuk love diatas kasurnya.
Cinta tahu siapa yang merubah kamarnya seperti ini, siapa lagi kalau bukan sang kakak ipar. Bahkan senyum menggoda itu terus saja terukir dari Ara yang sengaja melihat mereka dari kejauhan.
"Kenapa tiba-tiba jadi merinding nggak jelas begini?" batin Cinta mulai gelisah. Saat seketika menyadari aliran darahnya seakan berdesir begitu memasuki kamar pengantin yang akan menjadi kenangan tak terlupakan bagi pasangan pengantin pada umumnya.
*
Cinta lebih dulu masuk ke kamarnya, disusul kemudian Keanu yang mengikutinya dibelakang. Sorot mata pria itu menyapu hingga ke seluruh ruang kamar itu, yang memang terbilang lebih kecil ukurannya dibanding dengan ukuran kamarnya di rumahnya sendiri.
Tetapi mau bagaimana lagi, ia memang telah menikahi seorang gadis dari keluarga yang terbilang sederhana. Bahkan bangunan rumah milik istrinya itu tak lebih dari sepertiga dari bangunan rumah miliknya.
"Mas," Cinta menyapanya, sambil menyerahkan handuk bersih kepada Keanu.
Keanu meraihnya tanpa menyahut apa-apa. Tatapan matanya kentara terbaca oleh Cinta jika suaminya itu merasa kurang nyaman dengan kondisi kamarnya yang sederhana ini.
"Kamar mandinya dimana?" tanya Keanu.
"Itu," Cinta menunjuk ke arah pintu yang terbuat dari bahan plastik berwarna biru warna kesukaannya.
Keanu langsung melangkah ke arah Cinta menunjuk. Setelah membuka pintu itu, pria itu kembali tertegun diambang pintunya.
"Maaf, kamarku memang seperti ini adanya. Pasti Mas kurang nyaman kan sama kamar ini." seru Cinta, merasa bersalah sendiri.
Sebenarnya Keanu sendiri bukanlah asli keturunan orang kaya melintir. Semasa papanya hidup, keluarganya memang sudah menjadi kalangan elite menengah ke atas. Akan tetapi setelah Keanu fokus dengan bisnisnya yang berjalan dibidang kuliner dan memiliki beberapa cabang restoran yang cukup terkenal di ibu kota hingga ke luar pulau, dari situ kekayaan pria itu semakin berkembang sampai sekarang.
Kendati begitu Keanu bukanlah tipekal orang sombong. Ia selalu ramah dengan siapapun, termasuk dengan karyawannya juga, lebih-lebih akan selalu patuh dengan segala perintah ibunya. Salah satu contohnya menjalani pernikahan ini yang sebenarnya terpaksa ia lakukan.
Keanu tak menyahuti omongan Cinta. Entah mengapa pria itu sedikit menjadi dingin dengan gadis itu. Padahal sebelum ada kata pernikahan diantara keduanya, pria itu sama ramahnya dengan Cinta.
Akhirnya mau tidak mau pria itu masuk juga ke kamar mandinya. Menutup pintu itu dengan sangat pelan, karena sedikit takut pintu plastik itu akan rusak bila ia menutupnya dengan keras.
Cinta masih berdiri ditempat semula. Memandang entah pada Keanu yang sudah masuk ke kamar mandi itu. Sebenarnya ia sudah bisa membaca aura dingin suaminya itu, akan tetapi jangan sebut Cinta jika gadis itu nanti tidak berhasil mendapatkan perhatian dan hati suaminya itu.
"Santai Cinta, Ayangmu masih shock aja. Entar kalau dah kena jurus mautmu, beeee.... Bucin bucin dah!" Gadis itu bermonolog sendiri dengan begitu jumawa.
Sedangkan keadaan didalam kamar mandi itu, Keanu tak segera melepas pakaiannya. Pria itu kebingungan sendiri nanti harus mengganti pakaian bersihnya dimana. Ia sangat yakin di kamar ini tentu tidak ada ruangan khusus untuk mengganti pakaian. Dan karena itulah pria itu masih memutar otak bagaimana nanti ia mengganti pakaiannya.
"Ya ampun, ini bukan kesialan kan?" gumamnya sendiri, seakan merasa mati kutu oleh keadaan ini. Yang sebenarnya bisa diakali jika ia mau menenangkan pikirannya, karena ini hanya hal sepele, masalah mengganti baju saja sudah bingung sendiri.
Pria itu melepas dasinya dengan tarikan kasar. Jengkel dan segenap perasaan entah telah menjalar dibenaknya. Setelah akhirnya pria itu selesai melepas pakaiannya, ia pun segera mengguyur tubuhnya menggunakan gayung, karena kebetulan shower yang juga ada di kamar mandi itu sedang tidak berfungsi.
Entah sudah berapa menit Keanu berada di kamar mandi itu, hingga sampai merasa bosan sendiri berlama-lama berada diruangan yang baginya agak sulit bergerak bebas.
"Ah, sial! Kenapa tadi aku nggak sekalian bawa baju ganti juga. Masa harus keluar seperti ini?"
Keanu meneliti seluruh tubuhnya yang hanya berbalut handuk sebatas perut dan lutut. Lalu perlahan ia membuka pintu dengan begitu hati-hati, menongolkan kepalanya sedikit, memastikan tidak ada orang lain di kamar itu.
Netranya membulat sempurna saat tahu jika masih ada Cinta di kamar itu. Gadis itu sedang fokus melucuti pakaian pengantinnya seorang diri, hingga tidak menyadari jika Keanu sedang memperhatikannya dengan sorot mata tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Lekuk tubuh gadis itu terekspos nyata, tetapi masih terbalut tanktop Bra kekinian yang melekat ditubuhnya. Sedang tubuh bagian bawahnya memamerkan kaki jenjangnya dengan paha mulusnya yang menggoda.
Walau belum ada rasa apa-apa terhadap istrinya itu, tetapi lelaki mana yang tidak akan tergoda melihat suguhan seduktif seperti itu. Apalagi Keanu akui, jika istrinya itu sebenarnya cantik dan tidak pernah membosankan bila dipandang. Hanya masalah hatinya saja yang masih belum bisa menerima adanya gadis itu.
Setelah selesai melepas bajunya, Cinta berencana akan menghapus make up nya sebelum nanti ia akan mandi juga. Belum juga gadis itu duduk di kursi riasnya, matanya tak sengaja membentur sosok suaminya yang sedang menyorotnya dari ambang pintu kamar mandi.
Gadis itu terkesiap. Lalu seketika menarik selimut tebal yang tertata rapi di kasurnya untuk bisa menutupi tubuhnya, hingga membuat ruangan kamarnya semakin berantakan karena kelopak bunga mawar itu jadi berserakan kemana-mana.
Diam-diam Keanu menyeringai samar, merasa lucu melihat aksi Cinta yang seperti sedang kepergok mesum.
"Aku nggak tahu kalau Mas sudah selesai." ujarnya. Merasa sangat malu ketahuan berpenampilan seperti itu didepan Keanu, walau sebenarnya apa yang ada didirinya itu sudah halal dipandang oleh suaminya.
Keanu hanya tertunduk sambil menggaruk-garuk tengkuknya sendiri. Sudah kepalang ketahuan, ia pun memilih keluar dari kamar mandi itu, tentu dengan hanya berbalut handuk saja.
Cinta menatap tontonan itu sambil kesulitan menelan salivanya sendiri. Otot dadanya yang mengeras, dengan bentuk perut rata yang menggoda iman, sangat membuat gadis itu semakin terpana karenanya.
Apalagi dari ujung rambutnya masih ada air menetes yang mengalir di kening mulusnya, menambah kesan wauw bagi Cinta, seakan menonton live oppa oppa aktor tampan khas Korea.
"Gantengnya suamiku.." pujinya, hanya dalam hati saja.
Keanu sangat tahu jika saat ini istrinya itu tidak menggeser sedikit pun tatapan matanya darinya, tetapi jika menuruti polah Cinta yang hanya bengong maka sampai malam pun ia tidak akan tahu dimana baju gantinya diletakkan oleh Cinta.
"Kamu ada baju ganti buat aku nggak?" tanya Keanu.
Cinta mengangguk kecil.
"Mana?" Pria itu menengadahkan sebelah tangannya, meminta baju gantinya kepada Cinta.
"Astaga!" seru Cinta, tiba-tiba ternganga sambil membungkam mulutnya sendiri dengan telapak tangannya.
Keanu mengangkat dagunya, isyarat bertanya ada apa gerangan yang membuat Cinta bereaksi begitu.
Sorot mata Cinta menjurus ke arah pakaian pria yang sudah berserakan dilantai. Pasti itu karena ulahnya yang main tarik selimut, padahal juga ada pakaian ganti milik Keanu diatasnya.
Keanu mengikuti arah mata Cinta memandang. Ia dibuat kaget tak percaya, saat melihat pakaian bersihnya berserakan di lantai itu. Kali ini pria itu hanya bisa menggeleng kepala, saat tahu istrinya telah sukses membuat kamarnya seperti kapal pecah saja.
"Hehe... Maaf, nggak sengaja." ucap Cinta kemudian.
Belum juga Keanu melangkah akan mengambil pakaian itu, terdengar ketukan pintu kamarnya berbunyi.
"Cinta, Keanu, mama boleh masuk ya?" Rupanya Ratih yang memanggilnya.
"M-masuk, Ma." sahut Cinta.
Ceklek.
"Astaga!"
*
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!