NovelToon NovelToon

Menggenggam Asa

Bab 1

"Nanda!! Ingat jangan sampai ada yang tahu aku adalah Riana yang mereka kenal, usahakan mereka tidak curiga," perintah Riana.

Seorang pimpinan perusahaan yang harus menyembunyikan informasi jati dirinya dari siapapun demi menjalankan misinya yang tidak ingin bertemu dengan orang-orang di masa lalunya.

"Aku harus bertemu dengan pemilik tertinggi Perusahaan Centec, karena aku yakin ada sesuatu yang disembunyikan oleh CEO mereka," gumamnya Risma

Sedangkan di dalam ruangan yang begitu megah dan dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang sangat modern dan canggih itu. Seorang perempuan sedang berdiri memunggungi asisten pribadinya.

"Ada yang penting?" tanyanya.

"Perwakilan dari Perusahaan Reza sudah berada di bawah dan ingin bertemu dengan Nona," tuturnya dengan menundukkan wajahnya.

"Kamu pasti tahu apa yang harus kamu lakukan tanpa Aku katakan," ucapnya dengan tanpa mengalihkan pandangannya dari sebuah foto anak kecil yang sedari tadi dipandanginya.

Selama ini Riana Naomi Campbell tidak ada yang mengetahui jika dia adalah pemilik Perusahaan Mega itu.

Orang-orang hanya tahu jika pemiliknya adalah perempuan yang menjadi asisten pribadinya saja. Ini semua sudah keinginannya untuk menyembunyikan identitasnya dari khalayak umum maupun dari kliennya.

Sehingga tidak ada yang menyangka jika Asistennya itu yang sering mereka temui sebagai CEO kenyataannya hanya lah asisten saja. Riana hanya bekerja dibalik layar.

Setiap kali datang ke perusahaannya pasti akan melewati jalan khusus hanya untuk dirinya dan anak buah kepercayaannya. Karyawan Perusahaannya pun tidak tahu fakta tersebut.

Ananda Putri Smith adalah asisten pribadinya sekaligus pengawal pribadinya yang selalu menggantikan posisinya sebagai CEO Perusahaan Centex, jika akan mengadakan rapat dengan jajaran direksi. Ataupun bertemu dengan semua kliennya.

Sedangkan Riana hanya sebagai pelaksana dan otak dari segala keputusan yang akan diambil oleh mereka. Ananda satu pun tidak akan ada yang tahu kalau dia hanya sekedar berperan sebagai asisten saja, karena pakaian dan sikapnya hampir sama dengan Riana bahkan harus sama dengan segala merek pakaian yang dia pakai untuk tidak memunculkan kecurigaan dari orang luar.

Riana pun sudah diperkenalkan oleh Kakeknya sebagai pewaris tahta kerajaan bisnisnya, tapi Tuan besar Edward hanya mengatakan kalau cucunya tidak ingin berkecimpung di dunia bisnis, tapi hanya akan menjaga dan mendidik buah hatinya saja atau hanya sebagai ibu rumah tangga.

Dan sejak itu, kabar dan kehidupan Riana bagaikan di telang bumi dan satupun berita tentangnya tidak ada lagi yang muncul ke permukaan sehingga, orang-orang tidak mencurigai kalau dia adalah pemegang puncak pimpinan Perusahaan Centex.

Dan baru-baru ini ada isu yang beredar yang mengatakan bahwa Tuan besar Edward memiliki tiga orang cucu yang akan nantinya meneruskan tampuk pimpinan tertinggi Perusahaannya.

Sedikit pun kehidupan pribadi mereka tidak terekspos keluar bahkan sangat rahasia sehingga tidak ada satupun yang bisa mengetahui kebenarannya.

Risma dan Rudi duduk di kursi Lobby Perusahaan, sambil menunggu informasi selanjutnya.

"Semoga perjalanan kami kali ini berhasil, dan tender proyek kerjasama kami bisa sukses," batinnya Risma.

"Ini keempat kalinya kami datang ke London, semoga CEO Perusahaan Centex setuju bertemu dengan kami," Rudi membatin.

Wajah keduanya nampak sangat serius dan tersirat ada kekhawatiran di sana. Sudah sering kali mereka datang ke sini, tapi hasilnya selalu pulang dengan tangan kosong. Mereka berharap besar kepada kesempatan mereka kali ini.

Mata mereka langsung beralih menatap ke arah beberapa orang yang bergabung dalam rombongan tersebut. Orang tersebut langsung berhenti berjalan pas di hadapan Risma dan Rudi.

"Maaf Pak silahkan ikuti kami," titahnya.

"Baik Pak," ucap Rudi.

Mereka saling berpandangan dan tersenyum penuh arti, sebelum mereka mengikuti langkah kaki beberapa orang tersebut.

Mereka dituntun hingga ke dalam ruangan khusus dan di sana sudah ada seorang yang duduk di kursi kebesarannya yang menghadap ke arah jendela kaca yang sangat tinggi itu.

Risma dan Rudi berdiri di belakang kursi CEO Perusahaan Centex. Mereka harap-harap cemas dengan apa yang akan terjadi dengan nasib perusahaannya.

Rudi berharap kedatangannya kali ini ke Inggris membawa angin segar bagi perusahaannya. Dan bonus bulan madu sudah menantinya, jika berhasil menggolkan proposal kerja sama mereka kali ini.

Bab. 2

Reza harus hidup dalam kesendiriannya selama Istrinya diam-diam meninggalkannya karena Rania tidak menyukai dan tidak menerima Reza yang tidak pernah mau jujur dan berterus terang kepada Rania tentang jati dirinya yang sebenarnya.

Reza pun harus terpuruk dalam kehidupannya. Hingga dia memutuskan untuk mencari terus menerus dan melakukan segala cara dan upaya untuk menemukan istrinya yang seperti ditelan bumi saja.

isma dan Rudi berdiri di belakang kursi CEO Perusahaan Centex. Mereka harap-harap cemas dengan apa yang akan terjadi dengan nasib perusahaannya.

Rudi berharap kedatangannya kali ini ke Inggris membawa angin segar bagi perusahaannya. Dan bonus bulan madu sudah menantinya, jika berhasil menggolkan proposal kerja sama mereka kali ini.

Perjalanan dari kota London Inggris ke Berlin Jerman hanya butuh kurang lebih satu jam lebih saja. Jika mereka kembali ke Jakarta akan butuh waktu sekitar kurang lebih 17 jam lebih dengan satu kali transit saja.

"Sayang gimana kalau malam nanti kita makan di luar saja dan cari tempat yang bagus," usul Rudi saat mereka sudah berada di dalam mobil yang sedari tadi sudah standby di Airport yang menunggu kedatangannya.

"Ide yang bagus juga Bang, tapi Aku mau istirahat dahulu beberapa jam, masih banyak waktu sebelum shalat Ashar juga," jawabnya Risma yang membuka aplikasi waktu sholat di hpnya.

"Ok, kita istirahat saja dahulu nanti aku bangunin Kamu kalau kita udah mau jalan," ucap Rudi saat mereka sudah berada di depan kamar Hotel Mereka masing-masing.

Rudi sudah di dalam kamar hotelnya dan bersiap istirahat, sedangkan Risma Erlene Keysha awalnya sudah ingin menutup pintu kamarnya tapi, dia melihat sepintas punggung seseorang yang mirip dengan orang yang dia kenali.

"Itu kan Riana, Aku yakin itu dia," gumamnya Riana.

Riana kembali menutup rapat pintunya dan berjalan mengejar langkah orang yang dia anggap kakak iparnya itu. Ia meninggalkan kamarnya tanpa pamit terlebih dahulu kepada suaminya yang kebetulan sudah berbaring di atas ranjang. Sedangkan Rudi sudah terlelap menuju alam mimpinya.

"Semoga apa yang aku lihat benar apa adanya kalau dia itu Riana kakak ipar sekaligus sahabatku," lirihnya Riana.

Riana terus mengikuti arah jalan perempuan yang dia sangka Riana. Maya diam-diam mengikuti dari belakang. Cewek yang dikiranya Riana masuk ke dalam kamar VVIP dengan beberapa orang yang mengikutinya dari belakang.

Riana berjalan hingga langkahnya terhenti karena dihadang oleh beberapa orang yang bertubuh tegap tinggi, besar.

"Maaf Anda mau ke mana dan cari siapa?" tanya Bapak itu.

"Maaf Pak Saya lihat tadi teman saya masuk ke dalam kamar hotel ini," ucapnya Risma dengan menunjuk ke arah kamar tersebut.

Ke dua Bapak tersebut saling pandang dan bingung dengan perkataan Risma.

"Maaf kalau boleh tahu nama temannya siapa?" tanya Bapak yang satunya.

"Namanya Riana Antoinette Perkasa," jawabnya dengan terus celingak-celinguk mencari keberadaan perempuan itu.

Bapak tersebut kembali berpandangan sebelum menjawab pertanyaan dari Risma.

"Maaf perempuan yang ada di dalam tidak ada satupun dari mereka yang bernama Riana," tuturnya dengan tegas.

"Pasti bapak salah, karena saya yakin banget kalau dia itu sahabat saya yang dari Indonesia," ucap Risma yang tidak percaya dengan penuturan Bapak tersebut.

Salah satu dari Bapak tersebut menghubungi salah satu orang yang berada di dalam kamar tersebut dengan memakai alat khusus.

"Ada seseorang di luar yang mengatakan nona Ananda adalah sahabatnya," jelasnya.

"Bagaimana apa yang dikatakan oleh Nona Muda?" tanya bapak yang satu.

"Nona Muda akan kesini menemui Nona," jawabnya.

"Ok." Jawabnya singkat.

Risma dan kedua pengawal itu berdiri di depan pintu sambil menunggu kedatangan Nona Ananda.

"Aku yakin dia itu Riana, gak mungkin orang lain," cicitnya Risma dengan keyakinannya yang besar.

"Nona di luar sana ada yang mengenali Nona dan katanya ingin bertemu dengan Nona," ucap Ananda.

"Mana tab kamu, sini saya periksa," ucap Riana yang sudah duduk di kursi kebesarannya sambil meminta tab.

Riana pun melihat siapa perempuan itu dan ternyata itu adalah sahabatnya yang sudah hampir tujuh bulan tidak ditemui.

Air matanya menetes membasahi pipinya

Nanda hanya melihat pimpinannya tanpa harus berkomentar sedikitpun di hadapan Riana.

"Suruh dia masuk dan kamu pasti tahu apa yang harus kamu lakukan agar dia tidak curiga dan berhenti berharap," jelasnya.

"Baik Nona Muda." Jawab Ananda.

Tidak lama kemudian pintu ruangan itu terbuka lebar dan keluarlah seorang perempuan yang mirip dengan perempuan yang dilihat olehnya. Mata Risma membelalak melihat perempuan yang berdiri di hadapannya.

"Dia bukan Mbak Riana, tapi aku yakin sekali kalau tadi yang aku lihat adalah Amairah, dan tidak mungkin aku salah orang, tapi muncul di hadapanku perempuan lain yang jelas-jelas bukanlah Riana," Risma membatin.

"Bagaimana Nona, apa Nona Muda kami ini adalah Sahabat Nona yang tadi anda kejar?" tanya si Bapak.

"Bukan," ucap Riana sendu.

"Karena Anda mencari orang yang salah, tolong pergilah dari sini, karena Nona Kami ingin beristirahat," terang bapak yang satu lagi.

Nona yang mirip dengan Ananda dan Riana berbalik dan masuk kembali ke dalam kamar itu, tapi langkah mereka berhenti sejenak dengan perkataan dari mulut Risma..

Bab. 3

Tidak ada orang yang benar-benar kuat, terkadang mereka bersedih dengan cara tersenyum.

Kadang kita lupa, ujian paling berat dalam hidup datangnya dari hal-hal yang kita cintai.

Reza masih sering merenungi penyesalannya, karena ketakutannya yang terlalu berlebihan itu sehingga membuatnya tidak memiliki kemampuan untuk berani berkata jujur di hadapan istrinya.

Suatu hari, Reza tanpa sengaja berbicara dengan asistennya yaitu Danu dan Rudi lewat telpon. Rania tanpa sengaja mendengar percakapan mereka itu. Dan dari situlah awalnya kesalahpahaman terjadi di antara mereka.

Hingga suatu hari kedatangan mantan pacarnya Reza kerumahnya yang membuat semakin kacau balau lah hubungan mereka berdua. Suatu malam, Rania memutuskan untuk meninggalkan rumah mereka diam-diam tanpa pamit terlebih dahulu sebelum pergi ke suaminya.

Air matanya menetes membasahi pipinya ketika dia kembali teringat saat itu. Penyesalan selalu datang menghampirinya.

"Rania!!" Teriaknya Reza saat berada di dalam kamar mandi sambil mengguyur seluruh tubuhnya dengan air shower.

Sedangkan dibelahan dunia lain...

"Karena Anda mencari orang yang salah, tolong pergilah dari sini, karena Nona Kami ingin beristirahat," terang bapak yang satu lagi.

Nona yang mirip dengan Ananda dan Riana berbalik dan masuk kembali ke dalam kamar itu, tapi langkah mereka berhenti sejenak dengan perkataan dari mulut Risma..

"Apa saya boleh masuk ke dalam, saya hanya ingin memastikan bahwa dugaan saya memang keliru dan saya sudah salah paham?" pinta Risma.

Mereka kembali saling berpandangan sebelum perempuan yang berambut panjang menjawabnya.

"Baik, mari masuk ke dalam, agar Nona yakin karena kami sudah berkata jujur," ucapnya.

Mereka bertiga berjalan ke dalam kamar tersebut, sedangkan sang pengawal tetap berdiri di depan untuk menjaga keamanan tetap kondusif.

"Semoga kecurigaanku terjawab, tapi aku tidak mungkin salah lihat, dan aku sangat yakin dengan penglihatan ku tadi," batinnya.

Risma dan dua yang lainnya sudah berada di dalam kamar yang sangat luas dan megah dan pastinya sangat mewah.

Risma mengitari seluruh ruangan tersebut, tapi tetap tidak menemukan keberadaan sosok orang yang dia cari dan sedikit pun tidak ada tanda-tanda yang mencurigakan.

"Bagaimana Nona apa yang Anda cari sudah ketemu?" tanya Ananda.

"Maaf, sepertinya dugaan saya salah besar, dan Maaf sudah mengganggu aktivitasnya dan waktunya," ucap Risma sambil menundukkan sedikit punggungnya.

"Sepertinya Nona Ananda ini CEO Perusahaan Centex kalau tidak salah ingat dan aku yakin itu, berarti aku sudah menggangu pemilik Perusahaan, semoga ke depannya mereka tidak mempermasalahkan apa yang sudah Saya lakukan ini," ujarnya Riama.

"Tidak apa-apa kok, santai saja dan hal seperti ini biasa terjadi," tutur Ananda dengan wajah khasnya yang tanpa ekspresi.

"Kalau gitu saya permisi dan sekali lagi maaf," ucap Risma yang kembali meminta maaf dengan tulus.

Risma meninggalkan kamar itu dengan wajah kecewa dan sedih, karena dugaannya salah besar dan ada rasa khawatir yang menggerogoti hati dan pikirannya dengan kontrak mereka.

Risma berjalan gontai hingga ke dalam kamarnya. Dia sangat sudah yakin sekali dengan penglihatannya, tapi kenyataannya berkata lain, Maya kembali meneteskan air matanya yang sedari tadi berusaha dia tahan.

"Mbak Riana aku saya merindukanmu, di mana kamu sekarang berada, tolong kembalilah, apa kamu tidak merindukan kami yang selalu berharap dan menunggu kepulanganmu?" Risma membatin.

"Apa dia sudah pergi?" tanyanya.

"Iya Nona, Nona Risma sudah kembali ke dalam kamarnya," jawabnya.

"Makasih kamu sudah bekerja maksimal, berikan dia bonus dan mulai sekarang kamu harus selalu standby di dekat Kami, karena kapan-kapan kami butuh bantuan Kamu," tuturnya.

"Baik Nona Muda dan makasih banyak," jawabnya.

"Nanda atur kontrak kerja sama kita dengan Nathalia, karena mulai hari ini Kita bekerja sama dengannya," perintah Riana kepada asistennya sekaligus bodyguardnya itu.

"Baik Nona, perintah siap dilaksanakan," ucap Nanda sambil menundukkan sedikit kepalanya.

"Maaf belum saatnya kita bertemu, tunggulah dan bersabarlah karena waktu itu pasti akan tiba, saya yang akan datang langsung ke Indonesia, tapi putra saya harus ketemu terlebih dahulu, sampai Revan belum ketemu keberadaannya," Cicitnya Riana.

Risma menangis tersedu-sedu di dalam kamarnya, dan menutup wajahnya dengan bantal. Sedangkan Rudi yang berbaring di sampingnya, masih asyik tertidur pulas hingga sore hari.

Setiap manusia punya rasa cinta

Yang mesti dijaga kesuciannya

Namun ada kala insan tak berdaya

Saat dusta mampir bertahta

Kuiginkan dia

Yang punya setiia

Yang mampu menjaga kemurniannya

Saat ku tak ada

Ku jauh darinya

Amanah pun jadi penjaganya

Hatimu tempat berlindungku

Dari keheningan malamku

Tuhanku merestui itu

Dijadikan engkau Istriku

Engkaulah bidadari Surgaku

Tiada yang memahami

Sgala kekuranganku

Kecuali kamu bidadariku

maafkan aku

Dengan kebodohanku

Yang tak bisa membimbing dirimu

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!