Pukul 10.00
Tepuk tangan dan sorak sorai tamu undangan memenuhi seisi ruangan yang menjadi tempat pengucapan janji suci Zico Grey dan Viola Peach saat melihat pasangan yang telah sah menjadi pasangan suami-istri tengah berciuman mesra di depan altar.
"I love you Viola." Ucap Zico setelah melepaskan tautan bibir mereka.
"I love you too Zico." Balas Viola.
Ciuman Zico dan Viola menjadi penutup acara sakral pengucapan janji suci.
Zico dan Viola pun turun dari altar dan berjalan menuju pintu keluar sambil mereka melempar senyum pada tamu undangan yang datang.
Setelah Zico dan Viola keluar dari ruangan itu pembawa acara pun mengarahkan para tamu undangan yang menyaksikan acara sakral itu untuk berpindah ke taman yang menjadi tempat resepsi.
• • • • •
Kini Viola dan Zico sudah berada di taman yang menjadi tempat resepsi.
Jika biasanya resepsi, tamu undangan yang menghampiri pengantin, di resepsi pernikahan Zico dan Viola justru pasangan pengantin ini lah yang menghampiri para tamu undangan.
Tamu undangan yang datang sebagian besar rekan bisnis Zico dan sebagian lagi teman Zico dan Viola.
"Aku kesana dulu yah Sayang." Izin Zico pada Viola sambil menunjuk meja di mana rekan bisnis ZG Group yang sudah bekerja sama dengan ZG Group selama berpuluh tahun dari zaman Ayah Zico masih hidup sedang berkumpul.
Viola menganggukkan kepalanya.
Zico pun pergi meninggalkan Viola.
Setelah melihat Zico sudah berada di meja bersama rekan-rekan bisnisnya, Viola berjalan menuju meja di mana tempat makanan dan minuman berada, bukan untuk mengambil makanan dan minuman melainkan untuk menghampiri seorang pria yang sejak tadi berdiri disana sambil memperhatikan Viola.
Sesampainya di meja itu, Viola berpura-pura mengambil makanan.
"Apa semuanya sudah siap?" Tanya Viola.
"Tenang saja. Semua sudah siap." Jawab pria itu.
"Apa kau yakin? Ini adegan yang sangat berbahaya, jangan-jangan nanti aku yang malah celaka!!!"
"Tidak mungkin aku membuat mu celaka Sayang, semua sudah ku perhitungkan dengan matang. Percaya lah padaku, dan jangan ragu saat kau melakukannya nanti!" Jawab pria itu.
"Baiklah kalau begitu aku percaya padamu." Balas Viola seraya hendak berjalan meninggalkan pria itu.
"Hei, mau kemana kau? Apa kau tidak mau menemani ku disini?" Cegah pria itu saat Viola ingin meninggalkannya.
"Jangan gila Sam!! Apa kau mau Zico melihat kita dan mencurigai kita? Sangat konyol kan kalau rencana kita belum terealisasi tapi kita sudah ketahuan!!" Balas Viola.
"Bercanda Sayang, pergilah jangan buat pria bodoh itu mencurigai kita!" Balas pria itu.
Ya, pria itu adalah Sam Brown, kekasih Viola, bahkan hubungan mereka sudah terjalin sebelum Viola menjalin hubungan dengan Zico dan Sam jugalah yang meminta Viola untuk mendekati Zico untuk menguras harta Zico yang tidak akan habis dua belas keturunan.
Viola pun meninggalkan Sam dan berjalan menghampiri teman-temannya.
• • • • •
Di sisi lain.
Setelah beberapa menit menyapa para rekan bisnis ZG Group, Zico pun menghampiri asistennya. Paman Dark Blue atau biasa di panggil Paman Dru, Paman Dru adalah asisten sang Ayah, namun setelah sang Ayah meninggal, kini Paman Dru menjadi asistennya.
"Apa semua sudah siap Paman?" Tanya Zico.
"Sudah Tuan Muda." Jawab Paman Dru.
"Vila juga sudah selesai di dekor?"
"Sudah Tuan Muda. Tuan Muda dan Nona Viola sudah bisa menikmati bulan madu yang aman dan menyenangkan di pulau ZG." Jawab Paman Dru.
"Baiklah. Kalau begitu, aku dan istri ku pamit dulu."
"Apa Tuan Muda akan meninggalkan acara resepsi?"
"Hish Paman seperti tidak pernah muda saja." Balas Zico seraya mengerlingkan matanya dan menepuk lengan Paman Dru pelan lalu berlalu meninggalkan Paman Dru.
"Cih.. dasar anak muda. Tidak sabaran sekali!!" Decih Paman Dru seraya menggeleng-gelengkan kepalanya dan senyum tipis yang mengembang di bibirnya.
"Tuan Zio, Nyonya Cornelia, lihat lah, sekarang putra kalian sudah menjadi laki-laki dewasa dan bahkan sudah menjado seorang suami. Saya yakin di atas sana kalian sangat bangga melihat putra tunggal kalian yang sekarang." Gumam Paman Dru seraya menatap langit lalu kembali melihat punggung Zico yang sedang berjalan menghampiri Viola.
Sesampainya di dekat Viola, Zico langsung memeluk istrinya itu dari belakang.
"Boleh aku bawa pergi istri ku ini sekarang?" Izin Zico pada teman-teman Viola.
"Bawalah. Kalau perlu kurung istri mu tiga hari tiga malam di dalam kamar dan buatlah dia tidak bisa jalan." Jawab salah seorang teman Viola.
"Baiklah, kalau begitu aku bawa pergi dulu istri ku ini dan akan mengurungnya tiga hari tiga malam di kamar. Dan kalian jangan coba-coba menolong teman kalian ini." Balas Zico.
Teman-teman Viola hanya tertawa kecil menanggapi balasan lelucon Zico.
"Ayo Sayang kita pergi dari sini. Ada sesuatu yang ingin aku tunjukkan pada mu." Bisik Zico lalu menarik tangan Viola meninggalkan teman-temannya.
"Kita mau kemana Sayang?" Tanya Viola pura-pura tidak tahu kemana Zico akan membawanya.
"Emmmm... kemana yah? Kita lihat saja nanti." Jawab Zico.
"Cih.." decih Viola seraya tersenyum tipis menanggapi teka-teki Zico.
Zico dan Viola pun berjalan menuju mobil.
"Kalian semua tidak perlu mengantar ku, aku hanya ingin berduaan saja dengan istri ku." Perintah Zico saat empat orang bodyguard pribadi Zico mengekori Zico dan Viola.
"Tapi Tuan Muda.."
"Sudah turuti saja kemauan Tuan Muda. Toh dari tempat ini ke landasan tidak terlalu jauh." Potong Paman Dru.
"Kau memang yang terbaik Paman." Balas Zico.
Supir pun membukakan pintu untuk Viola.
"Silahkan naik Nyonya Grey." Ucap Zico mempersilahkan Viola masuk.
Setelah Viola masuk ke dalam mobil, baru lah Zico yang masuk ke dalam mobil dan duduk di kursi kemudi. Ia ingin menyetir sendiri mobilnya menuju landasan helikopter.
Tak sampai sepuluh menit mobil yang Zico kendarai pun sampai di landasan helikopter.
"Kita mau kemana dengan helikopter Sayang?" Tanya Viola saat melihat helikopter yang sudah siap terbang.
"Ke sebuah pulau kecil. Dan kita akan menghabiskan waktu bulan madu kita disana selama seminggu. Jadi bersiaplah." Jawab Zico seraya mengerlingkan sebelah matanya lalu turun dari dalam mobil.
"Cih... " decih Viola dengan wajah jijiknya. Namun mimik wajahnya berubah seketika saat Zico membuka pintu mobil di sebelahnya.
"Aaargh..." teriak Viola karena tiba-tiba Zico langsung menggendongnya ala bridal style.
"Turunkan aku Zi, aku bisa jalan sendiri." Ronta Viola.
"No!! Aku tidak ingin kau membuang tenaga mu hanya untuk berjalan. Jadi lebih baik kau simpan saja tenaga mu untuk bulan madu kita." Balas Zico.
Viola pun pasrah dan mengalungkan lengannya di leher Zico.
Zico pun berjalan sedikit membungkuk menuju helikopter yang baling-balingnya sudah berputar itu.
Sesampainya di dalam helikopter, Zico pun memasangkan sabuk pengaman dan headset ke telinga Viola sebelum mereka terbang. Setelah itu barulah Zico memasang sabuk pengaman dan headset untuk dirinya.
Melihat Zico dan Viola sudah memakai alat-alat keamanan sebelum di lakukan penerbangan, pilot helikopter pun mulai lepas landas.
Dan helikopter pun mulai terbang di udara menuju pulau ZG. Pulau yang sengaja di beli Zico untuk Viola sebagai hadiah pernikahan untuk sang istri
• • • • •
Baru kurang lebih dua puluh menit helikopter mengudara tiba-tiba saja pilot menemukan adanya masalah di bagian mesin.
Tuuut.. tuuut.. tuuut.
Bunyi tanda peringatan dari helikopter yang menandakan kalau mesin dalam masalah.
"Ada apa ini?" Tanya Zico. Wajahnya sudah sangat panik.
"Maaf Tuan Muda, sepertinya helikopter mengalami masalah?"
"Apa?! Bukan kah sudah di periksa sebelumnya? Kenapa sekarang ada masalah."
"Saya juga tidak tahu Tuan, tadi semuanya baik-baik saja." Jawab sang pilot.
"Maaf Tuan, sepertinya kita harus segera terjun. Jadi saya harap Tuan dan Nyonya memakai alat safety untuk terjun darurat." Kata pilot lagi.
Tanpa banyak bertanya lagi. Zico pun langsung mengeluarkan alat terjun darurat yang ada di bawah tempat duduk mereka, begitu pun dengan pilot.
"Zic, bagaimana ini? Kita akan selamat kan?" Tanya Viola panik. Jujur, ia memang sangat panik karena rencana ini semua Sam lah yang mengatur.
"Tenang Sayang, kita semua akan baik-baik saja." Jawab Zico seraya memakaikan rompi parasut ke tubuh Viola.
Setelah selesai memakaikan rompi parasut ke tubuh Viola, barulah Zico memakai rompi parasut ke tubuhnya.
"Sekarang kamu terjunlah lebih dulu. Pegang ini, lalu tarik begitu kamu terjun. Kamu paham kan?"
"Lalu bagaimana dengan mu?"
"Aku akan terjun setelah kamu terjun."
"Tapi Zic.."
"Cepat Viola, waktu kita tidak banyak!!!"
Viola pun menarik nafasnya dalam-dalam.
"Jangan panik, jangan ragu, jangan panik, jangan ragu!!" Viola berusaha memberi sugesti pada dirinya sendiri setelah itu barylaj Viola terjun bebas dan menarik parasutnya hingga parasut itu mengembang.
"Tuan Muda sekarang giliran Anda." Ucap sang pilot.
"Tidak!! Kamu duluan!!"
"Tapi Tuan Muda..."
"Cepat!!! Ini perintah!!!" Tegas Zico.
Mau tak mau sang pilot pun menuruti perintah Zico dan terjun lebih dulu dari Zico.
Setelah sang pilot turun barulah Zico terjun, tapi sayangnya begitu Zico keluar dari pintu helikopter dan belum sempat membuka parasutnya, helikopter langsung meledak di udara dan membuat Zico terlempar karena tekanan ledakan yang di hasilkan.
• • • • •
Tempat Resepsi.
"Apa?!!!" Teriak Paman Dru saat mendengar helikopter yang membawa Zico dan Viola meledak.
"Cepat kerahkan semua orang untuk mencari Tuan Muda dan Nona Muda!!!" Perintah Paman Dru pada orang yang membawa kabar padanya.
"Baik Tuan." Jawab orang itu.
"Ayo kita susul ke tempat perkara!!" Ucap Paman Dru pada keempat bodyguard Zico.
Paman Dru dan semua orang-orang Zico pun bergegas meninggalkan tempat resepsi dan pergi ke tempat kejadian perkara.
Setelah dua jam melakukan pencarian, akhirnya Zico di temukan dalam kondisi tidak sadarkan diri dan kritis dengan tubuh penuh luka, sedangka pilot di temukan satu jam sebelum mereka menemukan Zico. Tapi mereka belum menemukan Viola.
"Bagaimana, apa sudah ada titik terang keberadaan Nona Muda?" Tanya Paman Dru pada ketua Tim SAR.
"Maaf Tuan, kami belum menemukan titik terang. Kalau mendengar keterangan pilot, seharusnya Nona Muda jatuh di pepohonan, tapi kami sudah menyusuri titik dimana seharusnya Nona Muda jatuh, tapi kami tidak menemukan adanya tanda-tanda jatuhnya Nona Muda disana." Jawab ketua Tim SAR.
"Lakukan terus pencarian Nona Muda. Dan ingat, kejadian ini harus di rahasiakan dari media. Apapun yang kalian butuhkan, baik itu dana atau tenaga, katakan saja padaku!" Pinta Paman Dru.
"Baik Tuan." Jawab ketua Tim SAR.
Sengaja Paman Dru meminta tim SAR merahasiakan dari media, karena selain untuk menjaga kestabilan saham perusahaan ZG Group, Paman Dru mengantisipasi dari rekam jejak digital kalau seandainya hal paling buruk terjadi pada Viola saat Zico tersadar nanti.
• • • • •
Satu minggu berlalu.
Setelah satu minggu tidak sadarkan diri, akhirnya Zico pun sadar dari koma-nya.
Mata Zico mengerjap.
Paman Dru yang melihat Zico mengerjapkan matanya langsung menekan tombol untuk memanggil dokter yang menangani Zico.
Para dokter dari berbagai spesialis dan perawat pun berdatangan ke dalam kamar rawat Zico.
Mereka pun dengan sigap memeriksa kondisi Zico.
"Bagaimana keadaan Tuan Muda Zico?" Tanya Paman Dru setelah dokter selesai memeriksa Zico.
"Luar biasa, semuanya dalam keadaan normal." Jawab dokter.
Paman Dru pun berjalan menghampiri Zico.
"Tuan Muda, akhirnya Anda sadar juga." Ucap Paman Dru.
"Kamu siapa?" Lirih Zico.
Paman Dru langsung menoleh ke arah dokter yang tadi mengatakan kalau Zico dalam keadaan baik-baik saja.
Dokter itu pun kaget mendengar pertanyaan Zico yang tidak mengenali Paman Dru, asistennya sendiri.
"Cepat siapkan ruangan MRI!! Kita periksa kondisi Tuan Muda secara keseluruhan!!" Perintah dokter yang mengepalai perawatan Zico.
Perawat pun berhamburan keluar dari kamar rawat Zico untuk menyiapkan ruang MRI.
"Tenang Tuan Dru, saya yakin ini bukan masalah besar." Ucap dokter itu untuk menenangkan Paman Dru yang kelihatan sangat tegang sekali.
• • • • •
Bersambung...
...Jangan lupa LIKE, KOMEN, HADIAH dan VOTE-NYA....
...💋💋 Sarangbeo 💋💋...
...Zico Grey...
...30 th...
...CEO ZG GROUP...
Satu jam kemudian.
Setelah kurang lebih satu jam menjalani pemeriksaan, Zico kembali di pindahkan ke ruang intensif.
"Bagaimana hasilnya? Kepala Tuan Muda tidak cidera serius kan?" Tanya Paman Dru khawatir.
"Dari hasil MRI, kepala Tuan Muda tidak mengalami cidera yang serius. Bagian dalam tubuhnya juga baik-baik saja, hanya tulang bahunya saja yang mengalami sedikit pergeseran." Jawab dokter Sonny White.
"Lalu kenapa Tuan Muda tidak mengingat saya?"
"Ini hanya amnesia sementara Tuan Dru, mungkin di sebabkan oleh shock berat karena tragedi yang di alaminya. Kita akan melakukan pengobatan hypnoterapi untuk membantu mengembalikan ingatan Tuan Muda." Jawab dokter Sonny.
Paman Dru menghela nafasnya kasar.
"Berikan pengobatan terbaik untuk Tuan Muda. Dan ingat jangan sampai berita Tuan Muda yang hilang ingatan tersebar kemana-mana. Ini tanggung jawab mu untuk merahasiakan kesehatan Tuan Muda." Ucap Paman Dru.
"Iya Tuan, saya mengerti." Balas dokter Sonny.
Paman Dru pun keluar dari ruangan dokter Sonny.
"Tuan Dru..." bodyguard Me menghampiri Paman Dru saat melihat Paman Dru keluar dari dalam ruangan dokter.
"Ada apa? Apa sudah ada berita tentang Nona Viola?"
Bodyguard Me menggelengkan kepalanya.
"Tapi tim SAR menemukan sepatu Nona Viola di aliran sungai yang jaraknya tiga kilometer dari tempat yang seharusnya menjadi titik jatuhnya Nona Viola." Jawab bodyguard Me.
"Kalau sepatu itu di temukan di sungai, hanya ada dua kemungkinan. Yang pertama, Nona Viola jatuh ke sungai dan terbawa aliran sungai dan ke dua, mungkin saja sepatu itu terlepas saat Nona Viola terjun dan sepatu itu jatuh ke sungai." Lirih Paman Dru mencoba menganalisa.
Paman Dru lalu menghela nafasnya kasar.
"Tetap lakukan pencarian." Perintah Paman Dru.
"Baik Tuan. Tapi Tuan, tim SAR juga menanyakan apa ada batas waktu untuk melakukan pencarian Nona Viola?" Tanya bodyguard Me.
"Untuk saat ini saya tidak memberikan batas waktu, mengingat Tuan Muda sedang mengalami amnesia, jadi kita memiliki banyak waktu untuk melakukan pencarian Nona Viola, setidaknya sampai ingatan Tuan Muda kembali." Jawab Paman Dru.
"Baik Tuan, saya mengerti." Balas bodyguard Me.
Bodyguard Me pun menjauh dari Paman Dru untuk menghubungi ketua tim SAR dan menyampaikan pesan dari Paman Dru.
Sedangkan Paman Dru berjalan menuju kamar perawatan Zico.
• • • • •
Empat belas hari berlalu.
Sudah empat belas hari Zico dirawat di rumah sakit, merasa bosan terkungkung di dalam kamar rawat, Zico pun meminta keluar dari rumah sakit.
Merasa kasihan dengan Tuan Muda-nya, Paman Dru pun meminta dokter untuk memindahkan perawatan intensif Zico ke ZG Mansion.
Zico pun diizinkan keluar dari rumah sakit. Dan saat kamar Zico sudah di sulap menjadi kamar rawat intensif, barulah Zico keluar dari rumah sakit.
Dengan menggunakan kursi roda yang di dorong oleh bodyguard Hi. Zico dan keempat bodyguard pribadinya serta Paman Dru keluar dari kamar rawat dan turun ke lantai bawah dengan menggunakan lift khusus.
Ting. Pintu terbuka.
Bodyguard Me dan Bi keluar lebih dulu dari dalam lift lalu disusul bodyguard Hi sambil mendorong kursi roda Zico, setelah itu barulah bodyguard Pu, Paman Dru, dokter Sonny dan dua orang dokter lainnya yang ikut mengantar Zico keluar dari rumah sakit.
Saat berjalan dari lift menuju pintu keluar, mata Paman Dru tak sengaja melihat sosok wanita berseragam cleaning servis yang sedang mengepel area lobi yang sangat mirip dengan Viola.
Sontak Paman Dru menghentikan langkahnya dan memicingkan matanya untuk mempertajam penglihatannya melihat wanita yang mirip dengan istri Tuan Muda-nya itu. Sambil otaknya berpikir.
Apa Nona Viola juga mengalami amnesia makanya sekarang dia menjadi cleaning servis.
Begitulah yang terlintas di kepala Paman Dru.
"Ada apa Tuan Dru?" Tanya dokter Sonny.
"Apa gadis itu sudah lama bekerja disini?" Tanya Paman Dru sambil dagunya ia arahkan pada gadis yang memakai seragam cleaning servis.
Mata dokter Sonny dan dua dokter lainnya mengikuti arah mata Paman Dru memandang.
"Sepertinya gadis itu sudah tiga bulan lebih bekerja di rumah sakit ini." Jawab salah seorang dokter.
"Berarti itu bukan Nona Viola." Gumam Paman Dru dalam hati.
Paman Dru pun kembali meneruskan langkah kakinya menyusul Zico dan keempat bodyguardnya.
Sambil berjalan, otak Paman Dru sambil berpikir.
Si gadis cleaning servis itu sangat mirip dengan Nona Viola. Apa sebaiknya aku menjadikan gadis itu untuk menjadi pengganti Nona Viola saja sampai Nona Viola di temukan. Karena kalau Nona Viola tidak di temukan juga sampai ingatan Tuan Muda kembali, bisa-bisa Tuan Muda menjadi depresi dan menyalahkan dirinya sendiri.
Pikiran Paman Dru berkecamuk memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada.
Sampai akhirnya Paman Dru pun memutuskan untuk mencari tahu lebih dulu latar belakang gadis cleaning servis itu, jika latar belakangnya baik, maka Paman Dru akan mengajak gadis cleaning servis itu bekerja sama.
"Dokter Sonny, cari tahu tentang gadis cleaning servis itu." Perintah Paman Zico.
"Baik Tuan." Jawab dokter Sonny tanpa melontarkan pertanyaan apa-apalagi.
• • • • •
ZG Mansion.
Kini Zico sudah sampai di mansionnya. Tapi tetap saja, ia tidak bisa mengingat mansion yang memiliki banyak kenangan bersama almarhum kedua orangtuanya itu.
"Selamat datang kembali di Mansion, Tuan Muda Zico." Sapa Bibi Bee Yellow atau yang biasa di panggil Bibi Below, kepala pelayan di ZG Mansion seraya membungkukkan tubuhnya dan diikuti oleh kurang lebih sepuluh pelayan yang lainnya yang ada di belakang Bibi Below.
Meski Zico tidak mengingat siapa yang menyambutnya, tapi Zico tetap membalas sapaan Bibi Below.
Setelah Zico membalas sapaan Bibi Below dan para pelayan lainnya, bodyguard Hi pun kembali mendorong kursi roda dan membawa Tuan Muda-nya itu masuk ke dalam mansion.
Kini Zico sudah berada di dalam kamarnya.
"Apa Anda mengingat kamar Anda ini Tuan?" Tanya Paman Dru setelah bodyguard Hi mendudukkan Zico di ranjang.
Mata Zico berkeliling melihat dekorasi kamarnya dimana ada bingkai besar foto dirinya.
"Tidak asing, tapi kenapa aku tidak bisa mengingatnya?" Gumam Zico dalam hati.
Mata Zico pun beralih pada foto dirinya dan Viola yang ada di nakas sebelahnya.
Melihat arah mata Zico melihat foto dirinya dan Viola, sontak mata Paman Dru membulat sempurna, jantungnya juga berdegup kencang.
"Astaga!! Kenapa mereka lupa menyimpan foto Nona Viola!!!" Omel Paman Dru dalam hati. Paman Dru takut kalau tiba-tiba ingatan Zico kembali sedangkan Viola belum di temukan.
Zico memicingkan matanya mencoba mengingat siapa gadis itu.
"Aaargh..." tiba-tiba saja kepalaya terasa sakit saat sedang berusaha mengingat siapa gadis yang berfoto bersamanya dengan pose yang sangat mesra.
Paman Dru berlari mendekati Zico.
"Anda tidak kenapa-kenapa Tuan Muda?" Tanya Paman Dru khawatir.
"Hemh.. saya tidak pa-pa. Kepala saya hanya sedikit sakit." Jawab Zico seraya memegang kepalanya.
"Jangan di paksa mengingat sesuatu Tuan. Biarlah ingatan Anda datang dengan sendirinya." Ucap Paman Dru dan di balas dengan anggukkan kepala oleh Zico.
"Lebih baik sekarang Anda istirahat." Ucap Paman Dru.
"Aku sudah empat belas hari beristirahat. Bukankah kamu bilang saya adalah seorang CEO? Berarti sebagai seorang CEO saya harus mengerjakan sesuatu. Berikan saya pekerjaan yang bisa saya kerjakan." Tolak Zico.
"Apa Anda mengingat bagaimana tanda tangan Anda?" Paman Dru malah balik bertanya.
Zico mengernyitkan keningnya mencoba mengingat bagaimana bentuk tanda tangannya. Zico pun menggelengkan kepalanya.
"Bagaimana Anda mau bekerja kalau tanda tangan Anda sendiri saja, Anda tidak bisa mengingatnya. Jadi sekarang, lebih baik Anda perbanyak istirahat saja. Nanti kalau ingatan Anda sudah pulih, baru kembali bekerja. Anggap saja ini cara Tuhan untuk membuat Anda cuti dari pekerjaan Anda." Ucap Paman Dru.
"Tidak mau!! Pokoknya saya tetap tidak mau beristirahat!! Berikan saya sesuatu yang bisa saya kerjakan!!" Tolak Zico tegas.
"Meski ingatan Anda hilang, tapi jiwa pekerja keras Anda tidak ikut hilang dan tetap berkobar. Darah Tuan Besar Zio sangatlah kental memgalir di tubuh Anda, sampai-sampai penyakit apapun tidak bisa menghalangi Anda untuk tetap bekerja." Gumam Paman Dru dalam hatinya.
"Baiklah kalau begitu. Karena Anda tidak mengingat tanda tangan Anda sendiri, bagaimana kalau kita mulai dengan berlatih tanda tangan?" Tawar Paman Dru.
"Saya setuju. Tanda tangan CEO itu sangat penting. Percuma saja saya menjadi CEO kalau bentuk tanda tangan saya sendiri saja saya tidak ingat." Jawab Zico.
Paman Dru pun tersenyum lalu memerintahkan bodyguard Bi untuk mengambil satu rim kertas kosong, pena dan tidak lupa contoh tanda tangan Zico.
Setelah semua itu tersedia, Zico pun mulai meniru tanda tangannya sendiri.
TRING..
Saat sedang menemani Zico berlatih membuat tanda tangan, tiba-tiba ponselnya berbunyi, tanda notifikasi pesan masuk.
Paman Dru pun merogoh saku jas-nya lalu membuka pesan masuk itu.
Ternyata pesan dari dokter Sonny yang memberikan informasi tentang gadi cleaning servis.
"Menarik. Sangat cocok di jadikan istri pengganti sementara untuk Tuan Muda." Gumam Paman Dru dalam hati.
Paman Dru memasukkan kembali ponselnya ke dalam saku jas.
"Tuan Muda, saya permisi kembali ke perusahaan. Ada klien yang ingin bertemu." Izin Paman Dru.
"Apa saya boleh ikut?" Tanya Zico dan di balas dengan gelengan kepala Paman Dru.
"Maaf Tuan, sebelum kondisi Anda pulih serarus persen, saya sarankan Anda tidak kemana-mana dulu. Karena kalau sampai ada yang tahu Anda mengalami amnesia, itu akan di jadikan senjata oleh saingan bisnis Anda untuk menjatuhkan ZG Group. Anda harus memikirkan nasib jutaan karyawan Anda, Tuan Muda." Ucap Paman Dru.
Zico terdiam lalu menganggukkan kepalanya pelan, setuju dengan kata-kata Paman Dru.
"Ya sudah, pergilah sana." Ucap Zico.
"Kalau begitu saya permisi dulu Tuan." Pamit Paman Dru lalu keluar dari dalam kamar Zico.
"Me, ikut aku." Perintah Paman Dru pada salah satu bodyguard Zico seraya berjalan menuju lift.
"Kita mau kemana Tuan?" Tanya Me.
"Menjemput pengganti sementara Nona Viola." Jawab Paman Dru.
"Maksud Tuan Dru apa?"
"Nanti kamu juga akan tahu." Balas Paman Dru.
• • • • •
Rumah Sakit.
Sebelum Paman Dru dan bodyguard Me sampai di rumah sakit, Paman Dru meminta dokter Sonny untuk membawa si gadis cleaning servis ke ruang rapat.
Dan disini lah sekarang mereka, Paman Dru dan si gadis cleaning servis, di dalam ruang rapat yang biasa di pakai untuk dokter-dokter rapat.
"Maaf Tuan, ada keperluan apa yah Anda ingin bertemu dengan saya?" Tanya si gadis cleaning servis karena sudah hampir sepuluh menit mereka ada di dalam ruangan, Paman Dru tidak mengeluarkan satu patah kata pun dan hanya mengamati wajah-nya.
"Langsung saja Nona Nirmala Azure-"
"Anda tahu nama saya?" Potong Nirmala kaget karena pria paruh baya yang tidak ia kenal itu tahu nama lengkapnya. Karena biasanya orang-orang hanya memanggilnya dengan panggilan Nima atau Lala.
"Jangan kan nama Anda, nama Ibu dan kedua adik Anda saja saya tahu. Bahkan tempat tinggal dan penyakit Ibu Anda saya juga tahu."
"Apa Anda cenayang Tuan?"
Paman Dru menggelengkan kepalanya.
"Status saya lebih tinggi dari cenayang dan lebih rendah dari Tuhan." Jawab Paman Dru.
"Oh..." Nirmala membulatkan mulutnya dengan wajah polosnya.
"Polos sekali gadis ini. Meski wajahnya mirip dengan Nona Viola dan penampilannya bisa di ubah menjadi seperti Nona Viola, tapi sifatnya yang polos pasti bisa membuat Tuan Muda curiga." Gumam Paman Dru.
"Tapi biarlah toh ini juga untuk sementara. Mudah-mudahan sebelum ingatan Tuan Muda pulih, Nona Viola sudah di temukan." Gumam Paman Dru.
"Langsung saja. Tujuan saya ingin bertemu dengan mu karena saya ingin mengajak Anda bekerja sama dengan saya."
"Bekerja sama? Bekerja sama bagaimana Tuan, pendidikan saya hanya sampai tamat SMP, saya pernah sih merasakan bangku SMA tapi itu hanya sampai tiga bulan saja, karena saya tidak punya biaya untuk melanjutkan sekolah saya. Ayah saya meninggal dan Ibu saya yang sakit-sakitan, sedangkan kedua adik saya masih sangat kecil jadi-"
"Stop!" Potonh Paman Dru.
"Tidak perlu Anda jelaskan Nona, saya sudah tahu semua latar belakang Anda dan keluarga Anda." Ucap Paman Dru.
"Dan tolong sebelum saya selesai bicara, Anda jangan dulu memotong kata-kata saya." Kata Paman Dru lagi.
Nirmala pun langsung melipat bibirnya rapat-rapat.
Paman Dru pun mengeluarkan foto Viola dan menyodorkannya pada Nirmala.
"Ini adalah Nona Viola, istri dari Tuan Muda Zico. Dan sekarang Nona Viola kami menghilang karena sebuah tragedi dan untungnya Tuan Muda Zico hilang ingatan. Karena wajah Anda sangat mirip dengan Nona Muda kami, apakah Anda mau bekerja sama dengan saya untuk menjadi istri pengganti untuk Tuan Muda Zico sampai Nona Viola di temukan?"
"Hah???" Nirmala menganga kaget untuk beberapa saat.
"Lalu kalau Nona Viola tidak ditemukan juga bagaimana?"
"Maka Anda lah Nona Viola itu." Jawab Paman Dru simple.
"Ta-"
"Saya akan membiayai pengobatan Ibu Anda sampai sembuh dan membiayai pendidikan kedua adik Anda sampai ke jenjang dan sekolah yang mereka mau. Hidup keluarga Anda akan saya jamin jika Anda mau menerima tawaran saya."
Nirmala diam sejenak untuk berpikir. Merasa ini adalah keputusan yang berat, Nirmala pun meminta waktu untuk berpikir.
"Bolehkah saya meminta waktu untuk memikirkan tawaran ini?"
Paman Dru menganggukkan kepalanya.
"Saya akan memberikan waktu lima belas menit untuk Anda berpikir. Lewat dari lima belas menit Anda tidak memberi jawaban, saya anggap Anda menolak tawaran ini. Dan saya akan mencari gadis lain yang wajahnya mirip dengan Nona Viola. Bukan kah di dunia ini kita memiliki enam orang yang berwajah mirip dengan kita? Itu berarti masih tersisa lima orang lagi yang memiliki wajah yang mirip dengan Nona Viola." Jawab Paman Dru.
"Cih.. memberikan aku kesempatan berpikir tapi sembari mengintimidasi." Decih Nirmala pelan namun masih bisa di dengar oleh Paman Dru.
Paman Dru hanya menggelembungkan pipinya menahan tawa mendengar gerutuan Nirmala.
BRAAAK.
Tak sampai lima menit, Nirmala menggebrak meja.
Paman Dru yang sedang memperhatikan detik-detik jam digital di ponselnya sampai terkaget karena ulah Nirmala itu.
"Baik, saya setuju. Tapi sebelum saya ikut Anda, saya ingin memastikan kalau Anda memenuhi janji Anda terlebih dahulu." Ucap Nirmala tegas.
Paman Dru tersenyum tipis lalu mengangkat ponselnya dan melakukan panggilan pada seseorang.
"Berikan pengobatan terbaik untuk Ibu Aruni Jingga dan tunjangan pendidikan yang tidak terbatas untuk kedua anak laki-lakinya. Dan jangan lupa belikan rumah di kawasan real estate di daerah itu untuk tempat tinggal mereka." Perintah Paman Dru pada seseorang di seberang telepon.
Nirmala hanya melongo mendengar Paman Dru memberi perintah mensejahterahkan keluarganya seperti sedang menyuruh membeli permen saja.
• • • • •
Bersambung...
...Jangan lupa LIKE, KOMEN, HADIAH dan VOTE-NYA....
...💋💋 Sarangbeo 💋💋...
...Nirmala Azure...
...25 th...
...Sang Istri Pengganti...
Setelah menandatangani surat perjanjian kerjasama untuk menjadi istri pengganti Tuan Muda Zico. Paman Dru pun mengajak Nirmala untuk langsung melakukan tugasnya, namun sebelum membawa Nirmala ke ZG Mansion, sudah pasti Paman Dru akan me-make over terlebih dulu penampilan Nirmala.
"Mmm.. Tuan.." bolehkah saya menemui keluarga saya terlebih dulu? Saya hanya ingin memastikan kalau Anda memang sudah memberikan kesejahteraan untuk Ibu dan adik-adik saya." Ucap Nirmala.
Saat ini mereka sedang dalam perjalanan menuju salon.
Paman Dru hanya melirik dengan ekor mata-nya lalu melihat jam yang melingkar di pergelangan tangannya.
"Me.." panggil Paman Dru pada bodyguard Me yang sedang mengendarai mobil.
"Iya Tuan." Jawab bodyguard Me seraya melihat Paman Dru dari kaca spion.
"Kita pergi ke daerah D dulu. Kita antar dulu Nona ini menemui keluarganya." Ucap Paman Dru.
"Baik Tuan." Jawab bodyguard Me.
"Nona, bisa Anda memasukkan alamat Anda di ponsel pintar ini." Pinta bodyguard Me seraya memberikan ponsel pada Nirmala.
Nirmala pun mengambil ponsel itu lalu memasukkan alamat tempat tinggal Ibu dan kedua adiknya.
• • • • •
Satu jam kemudian.
Kini mobil yang di kendarai bodyguard Me sudah berada tepat di depan gang kecil dimana kontrakan tempat tinggal Ibu dan kedua adik Nirmala.
Begitu mobil berhenti, Nirmala pun turun keluar dari dalam mobil dan diikuti Paman Dru dan bodyguard Me.
"Tuan, kenapa Anda ikut turun? Anda tunggu saja di mobil." Pinta Nirmala. Ia tidak mau dengan ikutnya Paman Dru dan bodyguard Me ke rumahnya akan membuat para tetangga berspekulasi tidak baik tentangnya.
"Kenapa? Apa kamu takut para tetanggamu bergosip tentang mu?" Tanya Paman Dru.
"Tenang saja, saya sudah menutup mulut mereka semua. Jadi siapa yang berani bergosip yang tidak-tidak tentang mu dan keluarga mu, maka mereka akan menerima akibatnya." Jawab Paman Dru.
"Cepat jalan dan temui Ibu dan adik mu, waktu kita tidak banyak!" Perintah Paman Dru.
Dengan wajah cemberut, mau tak mau Nirmala berjalan lebih dulu menuju kontrakan tempat tinggal Ibu dan adik-adiknya.
Dan benar saja, saat Nirmala hendak berjalan menuju rumah-nya para tetangga tidak ada yang berani bergunjing dan malah tersenyum ramah pada Nirmala. Nirmala hanya membalas sapaan ramah para tetangganya dengan senyuman terpaksa.
"Dasar manusia munafik!!" Umpat Nirmala dalam hatinya.
Kini Nirmala sudah sampai di depan rumahnya
Ceklek. Nirmala membuka pintu rumah.
"Ibu, Chandra, Galang." Panggil Nirmala seraya masuk ke dalam rumah.
Adik bungsu Nirmala pun keluar dari kamar.
"Kak Nirmala..." Teriak adik bungsu Nirmala itu sambil berlari menghampiri sang Kakak lalu memeluk Kakak-nya sangat erat.
"Terimakasih Kak Nir, sudah berkorban banyak untuk keluarga kita." Ucap Galang, adik bungsu Nirmala.
"Sama-sama Sayang." Balas Nirmala seraya mengelus rambut Galang, meski ia tidak tahu apa yang sebenarnya sudah di berikan Paman Dru untuk mensejahterahkan keluarga-nya.
"Ibu sama Chandra mana?" Tanya Nirmala.
"Ibu sama Kak Chandra sedang ke rumah sakit. Tadi ada yang datang katanya orang suruhan bos Kak Nirmala. Katanya mereka mau membawa Ibu berobat ke rumah sakit." Jawab Galang.
Nirmala menoleh ke arah Paman Dru sesaat.
Nirmala tidak menyangka kalau pergerakan orang-orang suruhan Paman Dru sangat cepat.
"Tuan, apa Anda tidak keberatan kalau kita menunggu Ibu ku pulang dulu?" Tanya Nirmala.
"Me, telepon mereka, apa mereka masih lama di rumah sakit." Perintah Paman Dru.
"Baik Tuan." Bodyguard Me pun menghubungi orang yang di tugaskan Paman Dru mengantar Ibu Aruni ke rumah sakit.
"Mereka sedang dalam perjalan kesini Tuan." Ucap bodyguard Me setelah selesai menelpon orang suruhan yang mengantar Ibu Arumi itu.
"Baik lah, kita tunggu sebentar lagi, tapi jika dalam setengah jam mereka tidak datang, kita pergi." Ucap Paman Dru dan di balas dengan anggukkan kepala oleh Nirmala.
Tak sampai lima belas menit Ibu Arumi dan Chandra pun pulang.
Paman Dru pun menceritakan secara spesifik tentang perjanjian kerjasama antara dirinya dan Nirmala. Karena orang suruhan Paman Dru itu hanya mengatakan kalau Nirmala sekarang adalah orang penting di ZG Group.
Ibu Arumi yang sempat menolak anaknya di jadikan istri pengganti, akhirnya merelakan anaknya menjadi istri pengganti karena Nirmala yang terus meyakinkan dirinya kalau semua akan baik-baik saja dan Paman Dru bertanggung jawab penuh atas kerja sama ini.
Setelah setengah jam berada di rumah sang Ibu, Nirmala, Paman Dru dan bodyguard Me pun undur diri dan kembali melanjutkan perjalan mereka menuju salon untuk me-make over Nirmala agar penampilan Nirmala seratus persen mirip dengan Viola.
• • • • •
ZG Mansion.
Pukul 20.00
Kini Paman Dru, Nirmala dan bodyguard Me telah sampai di ZG Mansion.
Mata Nirmala memandang takjub melihat kemegahan di dalam ZG Mansion.
"Wow.. begini ternyata dalam-nya rumah sultan." Lirih Nirmala pelan namun masih bisa di dengan oleh Paman Dru.
Mengetahui Paman Dru datang, Bibi Below yang sedang ada di dapur pun langsung beranjak dari dapur untuk menemui Paman Dru. Niatnya ingin memberitahu Paman Dru kalau Tuan Muda Zico tidak mau makan malam dan terus saja berlatih tanda tangan.
Tapi sesampainya di ruang tamu tempat Paman Dru dan Nirmala berada sekarang, mata Bibi Below membulat sempurna saat melihat wanita yang mirip dengan Viola.
"No-nona Viola." Lirih Bibi Below.
"Apa ini benar-benar Nona Viola? Bukan kah Nona Viola belum di temukan?" Tanya Bibi Below.
"Hai Bibi, kenalkan nama saya Nirmala." Ucap Nirmala memperkenalkan dirinya seraya menjulurkan tangannya untuk berkenalan dengan Bibi Below.
Bibi Below menyambut uluran tangan Nirmala tapi matanya mengarah pada Paman Dru.
"Nona Viola belum di temukan. Dan Nona Nirmala ini hanya menjadi istri pengganti sementara Tuan Muda Zico, sampai ada kabar yang pasti tentang Nona Viola." Ucap Paman Dru menjelaskan siapa Nirmala.
"Oh..." Bibi Below hanya membulatkan mulutnya.
"Saya Bee Yellow, panggil saja Bibi Below. Saya kepala pelayan disini." Ucap Bibi Below.
"Senang berkenalan dengan Bibi." Balas Nirmala.
"Beritahu pada staf mu yang lain tentang Nona Nirmala dan ingat jangan ada yang sampai membocorkan siapa sebenarnya Nona Nirmala." Perintah Paman Dru.
"Siap Tuan." Balas Bibi Below.
"Bagaimana dengan Tuan Muda?" Tanya Paman Dru.
"Itu dia yang ingin saya laporkan tadi. Tuan Muda menolak makan malam sampai dirinya berhasil membuat tanda tangannya." Ucap Bibi Below.
Paman Dru menghela nafasnya kasar lalu melirik Nirmala yang sedang menatap kagum isi dalam ZG Mansion.
"Ekhem.." dehem Paman Dru. Dan deheman Paman Dru berhasil membuat Nirmala mengalihkan pandangannya ke arah Paman Dru.
"Apa kamu mendengar kata-kata Bibi Below tadi?" Tanya Paman Dru pada Nirmala dan di balas dengan anggukkan kepala oleh Nirmala.
"Kalau begitu mulai lah bekerja. Bujuk suami mu untuk makan malam."
Nirmala pun menganggukkan kepalanya mantap. Pikirnya hanya membujuk makan malam saja itu tidak terlalu sulit karena dirinya juga sering membujuk adiknya untuk makan.
"Yang mana kamarnya?" Tanya Nirmala.
"Below, antar Nona Nirmala ke Tuan Muda." Perintah Paman Dru pada Bibi Below.
"Mari Nona Muda, ikut saya." Ucap Bibi Below lalu berjalan lebih dulu menuju lift yang akan membawa mereka ke lantai dua dimana kamar Tuan Muda Zico berada.
"Bibi, bisakah jangan memanggil ku dengan panggilan Nona Muda. Panggilan itu terlalu berat untuk ku." Ucap Nirmala.
"Maaf Nona, tidak bisa. Meski Anda hanya istri pengganti, tapi status Anda adalah istri dari Tuan Muda kami, jadi kami harus memanggil Anda dengan panggilan Nona Muda." Jawab Bibi Below.
Nirmala hanya menghela nafasnya kasar. Ingin kembali protes pun rasanya akan percuma, peraturan di rumah sultan hanya si sultan itu sendiri yang bisa merubahnya.
Kini Nirmala dan Bibi Below sudah berada tepat di depan kamar Zico.
"Ini kamar Tuan Muda." Ucap Bibi Below seraya membuka pintu kamar Zico.
"Silahkan masuk Nona." Kata Bibi Below lagi.
Nirmala menghela nafasnya kasar.
"Ayo Nirmala kamu bisa!!" Ucap Nirmala memberi semangat pada dirinya sendiri. Setelah itu, Nirmala pun masuk ke dalam kamar Zico.
Nirmala berjalan dengan langkah kecil memasuki ruang tidur Zico.
Sesampainya di ruang tidur, mata Nirmala membulat saat melihat sosok Zico, yang ternyata lebih tampan dari foto yang di tunjukkan Paman Dru. Di foto, wajah Zico terlihat sangar tapi saat melihat aslinya Nirmala melihat wajah Zico yang sangat manis.
"Jangan memaksa ku makan!! Aku tidak akan makan kalau aku belum berhasil menulis tanda tangan ku sendiri!!" Ucap Zico saat menyadari ada seseorang yang sedang memperhatikannya dari balik dinding yang menuju ke ruang tidur tanpa melihat ke arah orang itu.
Zico masih fokus melatih tanda tangannya sendiri diatas ranjang.
Sudah banyak kertas berserakan di lantai karena Zico yang selalu gagal meniru tanda tangannya sendiri.
"Aduh.. kenapa jantung ku berdebar sangat kencang seperti ini? Jangan gugup Nirmala, jangan gugup, kamu harus terlihat natural layaknya seorang istri pada suaminya." Gumam Nirmala dalam hati.
Setelah beberapa detik menata hatinya agar tidak gugup, Nirmala pun berjalan menghampiri Zico dengan senyum yang mengembang di bibirnya.
"Sayang...." Panggil Nirmala.
Panggilan Nirmala untuk Zico itu pun berhasil membuat Zico menoleh ke arah Nirmala yang sedang berjalan mendekatinya.
"Siapa kamu?! Kenapa kamu memanggil ku Sayang?" Tanya Zico kaget.
"Astaga aku lupa kalau Tuan Muda ini sedang amnesia!" Pekik Nirmala dalam hati.
"Aku Viola, istri mu. Masa kamu juga tidak mengenali ku?"
"Istri ku?" Lirih Zico sambil memicingkan matanya melihat Nirmala dari ujung kaki sampai ujung rambut.
"Wanita ini mirip dengan wanita yang ada di foto. Tapi kenapa aku merasa berbeda?" Gumam Zico.
"Akh.. mungkin itu karena tadi aku berusaha keras mengingatnya." Gumam Zico lagi.
"Darimana saja kau?! Kenapa baru muncul sekarang?" Tanya Zico.
"Maaf Sayang, aku mengalami trauma karena kejadian itu, jadi aku harus di rawat beberapa hari di tempat khusus." Jawab Nirmala. Untung saja saat dalam perjalanan tadi Paman Dru sudah memberitahu-nya apa saja yang harus ia jawab, jadi ia tidak gugup menjawab pertanyaan Zico.
"Dan hari ini aku baru boleh diizinkan pulang oleh dokter yang menangani ku." Kata Nirmala lagi.
Nirmala pun berjalan menghampiri Zico dan duduk di pinggiran ranjang sebelah Zico.
"Maafkan aku Sayang, aku tidak ada saat kamu membutuhkan ku." Ucap Nirmala seraya mengambil tangan Zico dan mengelus-elus punggung tangan Zico.
Terpaksa Nirmala melakukan ini karena dari informasi yang di berikan Paman Dru, Viola adalah wanita yang agresif makanya Zico tergila-gila dengan Viola.
Zico menepis tangan Nirmala lalu mengalihkan pandangannya dari Nirmala dan kembali fokus berlatih meniru tanda tangannya.
"Sayang, aku lapar. Apa kamu tidak mau menemani ku makan?"
"Aku belum lapar. Makan lah sendiri. Di bawah banyak pelayan yang akan melayani mu." Jawab Zico.
"Kalau begitu aku juga tidak mau makan. Kamu tahu kan kalau aku punya GERD, dan kamu tahu kan kalau GERD seseorang kambuh bisa membuat orang itu meninggal."
"Biarlah aku meninggal. Yang penting aku meninggal disamping mu." Ucap Nirmala.
"Haish!!!" Geram Zico.
"Baiklah, baiklah. Kita makan malam dulu." Ucap Zico terpaksa.
"Yes. Apa kamu mau pelayan mengantar makan malam kita ke sini?"
"Tidak perlu! Aku bosan di kamar ini terus. Aku ingin makan di ruang makan. Panggil bodyguard ku untuk menurunkan ku dari tempat tidur ini." Perintah Zico.
Nirmala pun berdiri dari tempat duduknya dan berjalan menuju pintu untuk memanggil bodyguard Zico.
Melihat Nirmala berhasil membujuk Zico makan, Paman Dru tersenyum senang.
"Aku memang tidak pernah salah pilih." Gumam Paman Dru.
• • • • • •
Satu bulan kemudian.
Sudah satu bulan Nirmala menjadi istri pengganti untuk Zico. Berkat perawatan Nirmala dengan penuh kasih sayang, fisik Zico kini sudah pulih, hanya tinggal menghilangkan bekas luka di tubuh Zico.
Untungnya saat ini Zico sedang hilang ingatan, jadi Nirmala tidak perlu mengurus Zico dalam urusan ranjang. Bahkan tidur mereka pun terpisah atas permintaan Zico.
Walaupun menerima kehadiran Nirmala sebagai istrinya tapi karena dirinya masih hilang ingatan, maka dari itu Zico meminta Nirmala untuk tidak tidur dengannya. Dan itu sangat di syukuri oleh Nirmala.
Tim SAR pun juga memutuskan untuk menghentikan pencarian Viola karena sudah hampir dua bulan melakukan pencarian, keberadaan Viola tak kunjung di temukan dan keputusan itu di setujui oleh Paman Dru yang juga sudah mulai putus asa.
Tapi untungnya sudah ada Nirmala yang menggantikan posisi Viola sekarang, jadi Paman Dru tidak terlalu pusing seperti sebelum dirinya menemukan Nirmala.
Dengan di berhentikan-nya pencarian Viola, maka dari itu Viola di nyatakan meninggal. Dan posisi Nirmala kini bukan lagi menjadi istri pengganti sementara, melainkan menjadi istri sah Zico meski harus seumur hidup dengan nama Viola Peach.
• • • • •
Bersambung...
...Jangan lupa LIKE, KOMEN, HADIAH dan VOTE-NYA....
...💋💋 Sarangbeo 💋💋...
...Viola Peach...
...25 th...
...Istri Tuan Muda Zico...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!