NovelToon NovelToon

Cowok Cupu Vs Cewek Bar Bar

Hukuman

Kriinnng! Kriinnng!

Suara bel berbunyi nyaring sampai kepenjuru sebuah sekolah ternama di Jakarta, menandakan Jam pelajaran pertama akan segera di mulai

Di gerbang sekolah, terlihat seorang gadis baru saja datang dengan motor sportnya

"Pak bukain gerbangnya, saya mau masuk" teriak gadis itu dari atas motornya

"Aduh nggak bisa neng Bella, neng udah telat jadi nggak boleh masuk sampe guru BPnya datang" ucap Pak Satpam

"Bukain dong Pak. Lagian, saya cuman telat 5 menit doang kok. Biasanya, kalo saya telat di izini masuk, trus sekarang nggak bisa sih?" tanyanya

"Itu karena sekarang saya takut di pecat neng Bella" ucap Pak Satpam lagi

"Jadi sekarang, Bapak nggak takut sama saya?"

"Takut atuh neng. Siapa coba yang nggak takut sama neng Bella"

"Yaudah bukain gerbangnya saya mau masuk" ucap Bella geram

"Waduh nggak bisa atuh neng, saya takut di pecat kalo biarin neng masuk"

"Owh gitu? Yaudah"

"Eh neng Bella mau kemana?" tanya Satpam saat Bella menyalakan kembali motornya

"Mau masuk lah" ucap Bella membuat Pak Satpam mengenyit bingung

"Masuk? Caranya?"

"Itu mah gampang Pak. Liat nih"

Mmeeeemmm! Mmeeeemm!

Braakkk

Pak Satpam terbelalak melihat apa yang sudah di lakukan Bella dengan motor Sportnya

"Yaampun neng Bella!!! Kenapa gerbangnya di tabrak atuh. Aduh gimana ini, gerbangnya rusak pasti kenapa marah kepala sekolah ini" ucap Pak Satpam

"Dasar si neng Bella, sifatnya beda jauh ama Ibunya. Saya akan laporin neng Bella ke kepala sekolah" Pak Satpam segera pergi menemui kepala sekolah, melaporkan apa yang sudah di lakukan Bella.

Sementara Bella kini sudah memarkirkan motornya di tempat parkir.

"Makanya, jangan main-main sama gue. Siapa suruh nggak ngijinin gue masuk, rusak juga kan tuh gerbangnya" ucap Bella.

"Tapi motor gue bonyok deh kayanya. Arghh! Dasar Satpam sialan lo, ganti motor lagi kan gue" ucap Bella keasl sambil menendang ban motornya

(😂😂Ada-ada aja sih Bella. Jangan di tendang dong bannya Bel, entar kakimu sakit nanti)

Setelah melampiaskan kekesalannya, Bella pun berjalan

menuju kelasnya, kelas 11 MIPA 1 kelasnya.

Sesampainya di kelas, ternyata pelajaran sedang berlangsung. Dengan santainya, Bella berjalan menuju bangkunya

"Eh eh, Bella, berhenti kamu" ucap Pak Ical menghentikan langkah Bella

"Ada apa sih Pak?"

"Sini kamu" dengan malas, Bella mendekati Pak Ical

"Kamu ini ya, udah telat, main nyolonong aja. Kamu nggak liat apa, saya lagi ngajar di depan?" Pak Ical menatap tajam Bella. Namun yang di tatap hanya menyunggingkan senyum tanpa dosanya

"Aduh maaf Pak, saya bukannya nggak liat, tapi Pak Icanya aja yang kependekkan, jadi jangan salahin saya dong kalo saya nggak liat Bapak ngajar, salahin aja badan Bapak yang pendek itu"

Hahaha!

Tawa seluruh siswa di dalam kelas membuat Pak Ical semakin geram

"Diam semuanya!" seketika kelas kembali hening mendengar teriakkan Pak Ical

"Sekarang kamu keluar. Bapak hukum kamu, berdiri dengan satu kaki sambil hormat bendera sampai jam istirahat" suruhnya pada Bella.

"Bapak ini gimana sih, saya kan nggak salah, kok saya di hukum?" ucap Bella tak terima.

"Siapa bilang kamu nggak salah? Udah telat, pake ngejek saya lagi. Cepat kamu keluar dari kelas saya, SEKARANG!" tegasnya

"Iya-iya, saya keluar" ucap Bella dengan kesal

"Saya akan laporin kamu ke kepala sekolah" ucap Pak Ical membuat Bella berbalik

"TERSERAH! Gue nggak peduli" ucapnya kembali berjalan menuju lapangan untuk melaksanakan hukumannya

"Bisa-bisa makan hati saya gara-gara anak itu" gumam Pak Ical kemudian melanjutkan mengajar

--Lapangan

Disinilah Bella, di lapangan upacara yang entah kenapa terasa sangat panas baginya meskipun cuca masih pagi. Tapi panasnya seperti jam 12 siang saja

"Ini gara-gara Pak Satpam sama Pak Ical sialan. Awas aja, gue bakal balas mereka nanti" gerutu Bella di tengah-tengah hukumannya

Saat Bella terus merutuki Pak Satpam dan Pak Ical, tiba-tiba tangan kananya terasa sangat sakit

Awhh!

Ringis Bella yang memegangi tangan kanannya. Dia pun terkejut saat melihat pergelangan ttangannya yang memerah dan ada goresan di sana

"Ada yang nggak beres nih, gue harus cari tau" gumamnya kemudian Rara meninggalkan lapangan dan berlari ke arah toilet wanita

Sesampainya disana, dia melihat beberapa Siswi sedang membully seorang siswi dengan menggoreskan silet di tangannya

"Udah gue duga, pasti ada yang Nggak beres" ucap Bella lalu dia segera mendekati para siswk tersebut dan...

Brukk!

Brukk!

Dengan menggunakan kakinya, Bella menendang dua Siswi itu cukup keras, membuat mereka tersungkur ke lantai

"Qu-Quen" ucap salah satu Siwi bernama Sara yang melakukan pembuliayan. Dia terlihat takut saat melihat Bella yang menatapnya tajam, begitupun dengan Aril temannya

"Nggak ada kapoknya ya lo berdua, bully sisa-siswa disini. Mau gue hajar lagi lo"

"Ma-maaf Quen, kita cuman di suruh kok, iya Kan Sara?" tanya Aril pada Sarah dengan gugup.

"I-iya Quen kita cuman di suruh Findi kok" ucap Aril.

"Oh jadi si ratu drama yang nyuruh lo? Bilang sama dia, gue bakal hajar si Findi kalo dia masih bully Siswa-Siswi disini, dia bakal abis di tangan gue. Dengar nggak lo!" bentak Bella.

"De-dengar Quen. A-ayo Sara, kita pergi" ucap Aril yang langsung di anggukki Sara kemudian mereka berdua pun segera berlari pergi, tinggallah Bella dan Siswi yang di bully tadi. Siswi tersebut memakai kacamata dengan rambut yang di kepang dua

"Kak" panggilnya yang langsung menahan tangan Bella yang akan pergi dari sana. Namun Bella segera menepis tangannya.

"Cepat lo obatin tangan lo. Gue nggak mau ikutan ngerasain sakitnya" ucap Bella datar tanpa menoleh sidikitpun pada gadis yang kini sudah menangis itu saat Bella menepis tangannya darinya.

"Iya Kak" Bella tidak menghiraukan ucapannya dan malah meninggalkannya dan kembali ke lapangan.

"Felisya" yap. Gadis itu bernama Felisya.

Felisya segera mengusap air matanya saat mendengar suara sang sahabatnya Meli.

"Fel, lo kenapa nangis? Dan ini kenapa tangan lo berdarah gini?" tanya Meli saat melihat pergelangan tangan Felisya yang terus mengeluarkan darah akibat goresan silet.

"Mereka bully gue lagi Mel dan..."

"Dan Quen nolongin lo?"

"Lo tau darimana Kak Bella nolongin gue?" tanyanya tanpa sadar.

"Kak? Kok lo manggil dia Kak?" selidik Meli.

"Maksud gue Quen"

"Owh. Itu, tadi pas gue kisini gue nggak sengaja liat lo bicara sama Quen.

"Gue nggak habis pikir sama Ratu drama and the genk itu, kok mereka bisa se tega itu ya sama siswa-siswa disini. Padahalkan, mereka nggak buat salah sama dia. Tapi kok bisa segitunya ngebully sampe lukain fisiknya" ucap Meli tak habis pikir.

"Udahlah nggak usah dipikirin. Biarin aja, entar karmanya datang sendiri. Yaudah temanin gue ke UKS yuk" ajak Felisys

"Iya lo benar, Ayo" Felisya Meli pun pergi ke UKS untuk mengobati luka Felisya.

Kedatangan Murid Baru

Di kelas 11 MIPA 2, seorang Guru baru saja masuk bersama seorang siswa dengan memakai kaca mata dan rambut yang di sisir ke depan.

"Selamat pagi anak-anak"

"Pagi Buuu!"

"Baiklah. Hari ini di kelas kita akan kedatangan murid baru. Ayo silahkan masuk!" suruh Bu Rani pada Siswa tersebut.

Siswa itu pun masuk ke dalam kelas. Semua siswa-siswi di kelas menahan tawa mereka saat melihat penampilan siswa tersebut.

"Hhuuu! Nambah lagi nih cupu di kelas kita" ucap salah satu siswa.

"Yoi. Kaga elit lagi ni sekolah lama-lama. Lagian kebanyakan cupu sih" sahut yang lain.

"Sudah-sudah. Andi, Rio diam kalian berdua atau Ibu hukum" Rio diam Andi pun bungkam.

"Yasudah, perkenalkan nama kamu."

"Hai semuanya, perkenalkan, nama aku Bastian Ardiyansyah Dirga. Aku pindahan dari SMA Nusa Bangsa" ucap Bastian.

"Palingan pindah karena bea siswa, sekolahnya aja kampungan" ucap Findi.

"Eh! Lo abis mandi di kali ya? Baju lo lusuh amat kek muka lo" ucap Rio.

"Findi, Rio jaga mulut kalian berdua ya, mau ibu hukum kalian Hahh!" ucap Bu Rani marah.

"Ayo Bastian kamu duduk di bangku kosong di sampingnya Jack" ucap Bu Rani.

"Malas ah Bu. Saya nggak mau duduk bareng si cupu. Suru aja dia duduk di tempat lain, jangan di sini" ucap Jack.

"Jack..."

"Udah Bu, nggak papa. Saya duduk di bangku lain aja" ucap Bastian menyela perkataan Bu Rani.

"Yaudah kalo itu mau kamu. Kamu duduk di bangku kosong di belakangnya Meli. Owh ya, Meli sama Felisya kemana? Ada yang tau mereka berdua kemana?" tanya Bu Rani.

"Meli ke ruang guru Bu. Kalo Felisya dia lagi ke toilet" jawab salah satu siswa.

"Ayo Bastian silahkan duduk di bangku kamu"

"Baik Bu" Bastian pun berjalan menuju bangkunya.

"Eh Jack, kayanya dia cocok sama pacar lo si Felisya" ucap Andi.

"Iya Jack, sama-sama cupu" sambung Rio.

"Duduknya aja sebangku" lanjutnya.

"Ck! Udahlah, diam lo berdua" ucap Jack pada kedua temannya yang sedang menahan tawa mereka.

"Baiklah anak-anak, kita mulai pelajaran kita hari ini. Buka halaman, 141 tentang proposal" ucap Bu Rani memulai pelajaran.

"Maaf Bu telat" ucap Meli yang datang bersama Felisya.

"Nggak papa, silahkan duduk di bangku kalian berdua"

"Fel, kenapa tangan kamu di perban?" tanya Bu Rani saat melihat tangan Felisya.

"Nggak papa Bu, tadi dirumah nggak sengaja keiris pisau Bu" ucap Felisya.

"Owh, yasudah" Meli dan Felisya berjalan menuju bangku mereka.

"Siapa dia Fel? Kok duduk di samping lo?" bisik Meli.

"Aku juga nggak tau, mungkin murid baru" ucap Felisya.

"Felisya, Meli, duduk" ucap Bu Rani.

"I-iya Bu" sahut Felisya dan Meli lalu duduk di bangku mereka.

"Hai! Kenalin, nama Aku Felisya, aku teman sebangku kamu

"

"Hai juga, Aku Bastia tersenyum.

"Owh ya, kamu boleh pinjam catatan bahas Indonesia punya aku aja. Kebetulan, aku udah nyatat duluan. Nih!" ucap Felisya meminjamkan bukunya pada Bastian.

"Terima kasih"

"Sama-sama"

Tanpa mereka ketahui, seseorang menahan amarah melihat kedekatan mereka berdua.

*****

Jam pelajaran pertama akhirnya berakhir. Kini waktunya para siswa dan siswi mengisi perut mereka di kantin.

"Felisya, kantin yuk" ajak Meli.

"Basrian, kamu nggak mau pergi ke kantin?" tanya Feli.

"Kalian duluan aja, aku mau nyelesain catatan dulu" ucap Bastian.

"Owh. Yaudah, Ayo Mel" ucap Feli lalu dia dan Meli keluar kelas menuju kantin sekolah.

--Lapangan

Setelah menyelesaikan hukumannya, kini Bella terlihat capek dan berkeringat.

"Woi! Bella, tangkap nih" ucap Ana- sahabat Bella, dia melempar sebotol air dingin ke arah Bella. Dengan sigap, Bella menangkapnya dan langsung meneguknya hingga tandas.

"Aus banget Bel?" tanya Ana.

"Pake nanya lagi, ya haus lah. Lo nggak liat gue keringatan gini" ucap Bella kesal.

"Ini semua gara-gara Satpam belagu sama si Pak Ical sialan" sambungnya.

"Udahlah lagian, ini salah lo juga. Ngapain lo pake telat segala" ucap Ana.

"Gue kan telat karena balapan semalam. Eh, btw, ada yang nantangin lagi nggak nih buat balapan atau tanding MMA? Gue mau ikut, soalnya gue mau ganti motor lagi. Motor gue bonyok gara-gara nabrak gerbang" ucap Bella.

"Nati gue cariin deh buat lo"

"Aaaa makasih Ana, lo emang sahabat terbaik gue" ucap Bella memeluk Ana.

"Sama-sama. Yaudah Ayo kita pergi"

"Kemana?" tanya Bella melepaskan pelukkannya.

"Gue baru ingat kalo lo di suruh Bu kepsek ke ruangannya sekarang" ucap Ana.

"Ck! Malas ah, gue nggak mau ketemu dia" ucap Bella.

"Ayolah Bel"

"Iya-iya, Ayo" ucap Bella dengan kesal.

Bella dan Ana pun pergi ke ruang kepsek

*****

Bastian akhirnya sudsh menyelesaikan catatannya. Kini di sedang berjalan menuju kantin.

"Kantinnya sebelah mana ya? Aku lupa nanyain sama Feli kantinnya sebelah mana lagi" ucap Bastian kebingungan.

"Bastian awass!" teriak seseorang saat sebuah bola basket sedang melambung ke arahnya.

Bugh!

Brukk!

Bola itu berhasil mengenai Bastian membuat pria itu tersungkur.

"Hahaha! Heh, cupu. Lo lemah banget sih, kena bola gitu aja langsung jatoh" ucap Jack.

"Tauk, dasar lemah lo" ucap Andi.

"Ayo bangun lo" ucap Rio menarik tangan Bastian.

"Ayo! Lo ikut main basket sama kita" lanjut Rio.

"Alah! Mana bisa dia main basket, kena bolanya aja jatoh gimana mainnya" ejek Andi.

HAHAHA!

"Udah nggak usah di ketawain, entar orangnya mewek lagi" ucap Rio.

HAHAHA

"Eh, tapi kita coba aja dulu, siapa tau dia bisa jadi cadangan di tim kita" ucap Jack.

"En-enggak, aku nggak bisa main basket, aku mau ke kantin. Permisi" ucap Bastian.

"Eh, mau kemana lo?" ucap Rio menghadang Bastian yang akan pergi ke kantin.

"Lo nggak bisa pergi gitu aja. Lo harus ikut main sama kita" ucap Rio.

"Ul bolanya siniin" suruh Rio lalu Andi melempar bole ke arahnya.

Rio langsung menerima bolat tersebut kemudian melemparnya kembali pada Andi. Begitulah seterusnya hingga Andi melempar bola tersebut pada Jack kemudian Jack langsung melemparnya pada Bastian dengan cukup keras hingga dia kembali tersungkur.

"Bastian" ucap Feli yang ingin membantunya, namun Jack langsung mencekal lengannya.

"Mau ngapain lo?"

"Aku mau bantu dia Jack. Lepasin tangan aku" ucap Feli.

"Udahlah biarin aja. Dia kan cowok, pasti bisalah bangun sendiri" ucap Jack.

"Tapi..."

"Lo itu pacar gue Feli, jadi, lo harus dengarin kata-kata gue" ucap Jack.

"Kaca mata aku dimana? Aku nggak bisa liat tanpa kaca mata aku" ucap Bastian yang sedang berusaha mencari kaca matanya yang sempat jatuh.

"Kaca mata murahan aja di cari sampe segitunya. Nggak bisa beli yang bagus kali ya lo" ejek Andi.

Saat Bastian sedang sibuk mencari kaca matanya, tiba-tiba seseorang menyodorkan kaca mata itu padanya.

Rio dan Andi terlihat ketakutan saat melihat siapa orang tersebut. Berbeda dengan Jack yang terlihat santai.

"Q-quen" gumam Rio dan Andi bersamaan.

Mempermalukan

Rio dan Andi terlihat ketakutan saat melihat siapa orang tersebut. Berbeda dengan Jack yang terlihat santai.

"Q-quen" gumam Rio dan Andi bersamaan.

"Ini kaca mata lo" ucap Bella dan Bastian langsung memakai kaca matanya.

"Terima kasih" ucap Bastian yang berdiri dengan bantuan Bella.

"Bel, kenapa lo bantuin si cupu ini? Ayolah Bel, lo ikut juga. Senang tau ngebully dia" ucap Jack.

"Mmm boleh juga" ucap Bella membuat Feli dan Bastian menatapnya.

"Lo mau ikut bully dia juga Bel?" tanya Jack memastikan.

"Iyalah. Siniin bolanya" Ucap Bella lalu Rio melempar bola di tangannya pada Bella.

Setelah bola itu di tangannya, Bella langsung melemparnya cukup kuat kearah Bastian namun dia langsung membalikkannya ke arah Jack. Membuat pria itu tersungkur cuku keras karna bola basket yang juga berat.

"Jack" pekik Feli, Andi dan Rio.

"Jack ayo bangun" ucap Feli membantu Jack berdiri.

"Itu hukuman buat lo karena udah seenaknya sama siswa cupu di sekolah ini. Dan kalian" ucap Bella menunjuk Rio dan Andi. "Kalo kalian berani lakuin ini lagi atas perintah dia dan dia" Rara menunjuk Jack dan Findi yang baru datang bersama teman-temannya. "Gue pastiin, kalian nggak akan punya tangan lagi saat itu juga. Kalian tau kan siapa gue? Gue adalah orang yang nggak pernah main-main sama ucapan gue" tekannya.

Bella lalu berjalan ke arah Jack dan Feli.

"Dan lo Jack. Apa lo bilang barusan? Lo bilang cowok ini cupu dan lemah?" Bella menarik Feli ke hadapan Jack.

"Lo bilang dia cupu dan lemah kan? Liat ini, orang yang lo pacarin juga sama kaya dia, sama-sama cupu"

Degh!

Bagai tersayat seribu pisau hati Feli saat mendengar perkataan Bella.

"Cih! Bisanya ngehina orang doang, tapi dia lupa, pacarnya nggak beda jauh sama orang yang dia hina"

Setelah mengatakan itu, Bella mendorong Feli pada Jack kemudian dia pun pergi dari sana bersama Ana. Mereka melanjutkan langkah mereka yang tertunda untuk ke ruang kepala sekolah.

--Ruang_Kepala_Sekolah

Tok! Tok! Tok!

"Masuk"

Pintu ruang kepsek terbuka menampakkan Bella dengan wajah datarnya disana.

"Ada apa anda manggil saya" tanyanya datar.

"Duduk" suruhnya lalu Bella pun duduk di depan Bu Sari tersebut.

"Saya baru dapat laporan kalo pagi ini kamu sudah merusak gerbang sekolah dan juga sudah mengejek Pak Ical di kelas. Apa lagi pembelaan kamu soal ini?"

"Saya rusakin gerbang sekolah itu karena salah Pak Satpam sendiri karena dia nggak biarin saya masuk. Soal Pak Ical, saya nggak ngejek dia kok. Dianya aja yang baperan. Dikit-dikit main lapor ke anda. Dia pikir saya takut sama ancaman dia" ucap Bella santai.

Huuftt!

Dengan napas beratnya, Sari bangkit dari duduknya kemudia dia berdiri di tepat di samping Bella yang kini sudah berhadapan dengannya.

"Kamu ini perempuan Bella, tapi kenapa sikap kamu kaya cowok begini? Mau sampai kapan kamu kaya gini terus? Kamu udah buat Bunda kamu malu dengan tingkah laku kamu ini" ucap Sari menahan marah.

"SAYA NGGAK PEDULI teriak Rara tepat di depan wajah Sari.

Plakkk!

Satu tamparan keras di layangkan Sari pada Bella. Membuat wajah gadis itu berpaling kesamping.

"Jaga ucapan kamu Bella, biar bagaimanapun, saya ini masih Ibu kandung kamu, orang yang sudah melahirkan kamu dan membesarkan kamu dengan penuh cinta dan kasih sayang" ucap Sari marah.

Menyadari kesalahannya yang telah menampar Bella, Sari berjongkok di depan Bella dan meraih tangan gadis itu yang berada di pipinya

"Ma-maafin Bunda sayang. Bunda nggak sengaja nampar kamu Bunda benar-benar minta maaf" ucap Sari menyentuh pipi Bella dan langsung memeluknya.

"Kenapa sayang? Kenapa Bella berubah jadi kaya gini. Dulu kamu nggak kaya gini. Mana Bella yang dulu selalu baik sama orang. Mana Bella yang dulu yang selalu jadi kebanggaan Bunda? Sekarang kamu udah nggak kaya dulu lagi sayang" ucap Sari yang memeluk Bella dengan air mata yang membasahi pipinya.

Setelah cukup lama, Sari mengurai pelukkannya.

"Udah selesai dramanya?" ucap Bella santai sambil menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Bella kamu--"

"Boleh aku pergi sekarang?" tanya Bella yang berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah pintu. Sebelum pergi, dia membalikkan badannya menghadap Sari yang masih setia di tempatnya.

"Aku cuman mau bilang sama Bunda, jangan pernah ikut campur dalam hidup aku lagi. Karena aku nggak butuh Bunda dalam hidup aku. Dan jangan pernah nunjukkin kasih sayang palsu sama aku karena aku juga nggak butuh semua itu" ucap Bella membalikkan badannya.

Namun saat akan melangkah, dia kembali berbalik.

"Oh iya, aku hampir lupa ngasih tau ini sama Bunda. Tadi pagi adik kembar aku, Ups! Maksud aku, anak kesayangan Bunda dan adik kesayangan Kakak habis di bully sama teman-temannya Findi. Mereka goresin silet ke tangannya" ucap Bella yang membuat Sari tercengang.

Yap, Bella dan Feli adalah saudara kembar. Wajah Feli yang mirip dengan Bella sengaja di tutupi dengan penampilan cupunya untuk mendapatkan seseorang yang tulus ingin dekat dengannya. Itulah sebabnya semua orang tidak tau kalau Feli dan Bella adalah saudara kembar.

Setelah mengatakan itu, Bella akhirnya keluar dari ruang kepala sekolah.

"Permisi Bu" Sari segera berdiri dan menghapus sisa-sisa air matanya.

"Iya ada apa Ana?" tanya Sari sambil berdiri.

"Bu Bella nyuruh saya kasih ini ke ibu" ucap Ana.

"Apa ini?"

"Ini video rekaman saat Findi dan teman-temannya melakukan pembulyan terhadap Feli selama ini Bu" ucap Ana memberikan sebuah benda kecil pada Sari.

Ana pun pamit untuk pergi ke kelas meninggalkan Sari.

"Bunda pikir kamu udah nggak sayang lagi sama adek kamu Bella. Tapi ternyata selama ini Bunda salah, kamu masih tetap Bella yang dulu. Bella yang selalu sayang sama Feli dan selalu menjaganya" ucap Sari.

*****

Di sisi lain, lebih tepatnya di belakang sekolah, Jack dan teman-temannya juga Felisya atau Feli sedang berada disana. Mereka berusaha menenangkan Jack yang marah karena Rara sudah mempermalukan dirinya.

"Arghh kurangajar. Gue nggak terima penghinaan ini" teriak Jack.

"Tenang Jack, lo harus bisa kendaliin emosi lo" ucap Rio menenangkan.

"Jack kamu harus tenang ya" ucap Feli memegang tangan Jack.

"Lepasin" Bentak Jack lalu menghempaskan tangan Feli. Membuat gadis itu terkejut.

"Jack ka--"

"Lo mau ngomong apa lagi? Hah? Mau ngomong apa lagi?" bentak Jack.

"Dulu gue udah pernah bilang kan sama lo buat rubah penampilan lo ini?tapi nggak. Lo nggak pernah nurutin kata-kata gue. Dan lo liat apa akibatnya? GARA-GARA LO, HARI INI GUE DI PERMALUIN DI DEPAN BANYAK ORANG. DAN ITU HANYA KARNA LO" bentaknya.

"Ak-aku minta maaf Jack" isak Feli.

"Udahlah Jack ngapain coba, lo pertahanin orang yang udah buat lo malu di satu sekolah ini. Mendingan lo putusin aja dia. Lo itu ganteng, kaya, pasti banyak cewek di luar sana yang mau sama lo. Si cupu ini mah nggak ada apa-apanya" ucap Findi.

"Nggak! Jack kamu jangan dengarin dia ya, aku mohon" mohon Feli.

"Findi benar. Gue nggak akan pertahanin lo Feli. Lo udah buat gue malu dan gue malu punya pacar kaya lo" ucap Jack.

"Jack kamu nggak boleh lakuin ini sama Aku, aku mohon sama kamu Jack. Aku cinta dan sayang sama kamu, tolong jangan lakuin ini " ucap Feli lalu memeluk Jack.

"Heh cupu. Lo itu harusnya sadar diri dong. Lo itu nggak cocok sama Jack yang punya segalanya di banading lo. Jadi lo pergi dari deh dari sini" ucap Findi sambil menarik Feli

dari pelukkan Jack.

"Aku nggak mau pergi, aku mau sama Jack ucap Feli menepis tangan Findi darinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!