Di suatu kota bernama Longnan, di dalam sebuah Apartemen terdapat seorang remaja di tempat tidur.
"Aah! Saya! Saya masih hidup? Fyuh.. Saya pikir saya sudah mati!"~
"Dan dimana ini?" tanyanya dengan wajah bingung.
Remaja itu bernama Chu Xian, seingatnya dia sudah mati sewaktu dia sedang mabuk dan terjatuh di sebuah Jembatan Layang.
"!?"
[Selamat datang anak muda!] sebuah suara mengagetkan nya.
"Siapa! Tunjukan dirimu, apakah kamu hantu?" tanya Chu Xian berteriak.
[Anak muda! Saya bukan hantu, akan tetapi seorang yang Mulia atau panggil saya dengan sebutan Dewa!]~
[Pertama-tama saya akan menjelaskan kepadamu bahwa sekarang kamu sudah mati!] suara itu berkata lagi.
"Tunggu! Tunggu, sekarang tunjukkan dirimu dulu baru mulai bercerita!" pinta Chu Xian.
"Aduh! Ini suara ada, tetapi orangnya kok nggak ada sih!" pikir Chu Xian.
'.......' (Sistem terdiam)
Setelah hening yang lama.
[Anak muda! Saya ada didalam diri mu, sekarang coba kamu pejamkan mata, lalu buka kembali.]
"?"
"Apakah saya bodoh, atau kamu yang bodoh! Ngapain juga saya menuruti permintaan yang tidak masuk akal itu."
'.......' (Sistem semakin terdiam)
"Bajingan kecil ini! Kok saya dapat tuan rumah bajingan seperti ini sih, akan tetapi bajingan kecil ini adalah anak pilihan takdir, dan aku harus bersabar dengan dia terlebih dahulu." pikir Sistem nya.
[Ahem! Dengarkan dulu penjelasan saya, coba kamu pikiran, sebenarnya kamu itu sudah mati, sewaktu kamu terjatuh dari jembatan layang itu, lalu jiwa kamu saya bawa, menyebrang ke tubuh ini.] Sistem berusaha untuk menjelaskan nya secara perlahan.
"Tunggu dulu!" Chu Xian mengangkat tangannya.
Dan berkata, "Saya masih tidak percaya!"
'.......' (Sistem semakin terdiam dan jengkel)
"Aah! Bajingan kecil, jika begitu saya akan membuka ingatan yang ada pada tubuh orang yang telah kamu masuki ini!"
Sistem tidak tahan dengan Chu Xian. Lalu membuka ingatan yang ada ditubuh Chu Xian.
"Agh! Apa? Apa yang telah memasuki kepalaku?"
Memegang kepalanya dengan kesakitan.
Gambaran masa lalu dari tubuh ini pun mengalir di benak nya, seperti dia sendiri yang telah mengalami nya.
"Ini! Ini ingatan! Dan ingatan ini bukan milikku!" kata Chu Xian kaget.
Selama satu jam Chu Xian merasa kesakitan, menerima ingatan dari pemilik tubuh sebelumnya.
"Stop! Berhenti sial ini sangat sakit!" pinta Chu Xian masih memegang kepalanya.
[Kamu cerna saja dulu informasi nya! Hehe.. Dah! Saya pergi dulu.] ucap Sistem menghilang.
"Aah!"
Tidak tahan dengan rasa sakit yang dirasakan oleh nya, akhir nya Chu Xian pun pingsan.
Setelah waktu yang lama Chu Xian pun bangun.
"?" (Chu Xian bingung sejenak)
"Aku! Benar-benar menyebrang sungguh tak bisa dipercaya, hal yang ada di dalam cerita-cerita fantasi benar-benar terjadi kepada-Ku"
"Dan pemilik tubuh sebelumnya, merupakan seorang petarung beladiri yang secara misterius terluka dan mati!"
"Tapi karena saya sudah disini! Chu Xian akan membantu kamu membalas dendam."
Chu Xian merasakan tubuhnya yang lemah akibat dari luka yang dialami oleh pemilik tubuh ini sebelumnya.
"Hei dimana kamu, saya sekarang sudah percaya dengan ucapanmu!" Chu Xian memanggil Sistem.
[Hoam! Anak muda! Kenapa kamu mengganggu tidur dari dewa ini.] kata Sistem dengan suara malas.
'.......' (Chu Xian terdiam)
Chu Xian tak bisa menahan muntah, dia bertanya-tanya apakah Sistem ini bisa diandalkan.
[Ok! Kembali ke bisnis! Karena sekarang kamu sudah tau bahwa kamu menyebrang ke dunia ini,] Sistem berkata.
[Biar saya ceritakan tentang situasinya terlebih dahulu, dunia ini adalah dunia paralel, hampir sama seperti Bumi yang kamu tempati sebelumnya, dan disini disebut bintang Blue Water.] Sistem berkata secara perlahan.
[Sekarang, kamu akan saya berikan sebuah Sistem, yang disebut SYSTEM ACHIEVEMENT kamu mengumpulkan titik Point yang bisa ditukarkan untuk segala macam kebutuhan mu!]
"Bagaimana cara mengumpulkan titik Pointnya?" tanya Chu Xian yang sudah sedikit mengerti.
[Cara mengumpulkan nya adalah dengan membuat prestasi mu sendiri didunia ini!]
"Apa itu?" tanya Chu Xian lagi.
[Jika itu, kamu cari saja sendiri, sekarang saya sudah menjelaskan nya kepadamu,] kata Sistem.
[Sudah ya! Nanti jika ada pertanyaan, panggil saja saya, saya ada meeting hari ini! Dah!]
Suara Sistem menghilang.
'.......' (Chu Xian terdiam, karena dia masih belum sepenuhnya mengerti dengan perkataan Sistem)
[Ah! Saya lupa memberikan Sistem nya kepadamu!]
Suara Sistem kembali, melemparkan sesuatu kedalam tubuh Chu Xian.
Ting!
[Sistem sedang mengikat tuan rumah, hitung mundur 5..4..3..2..1.. Ting! Pengikatan Sistem berhasil.]
"?"
Ini.. Chu Xian semakin tidak mengerti, bukankah yang bersuara wanita itu sudah membawanya ke dunia ini, harusnya Sistem sudah mengikat dirinya sejak awal.
Tak bisa berkata-kata, Chu Xian menggeleng kan kepalanya, tidak memikirkan nya lagi.
Hidupnya di dunia sebelumnya juga sudah berakhir, jadi dikehidupan ini ia ingin memperoleh kehidupan yang lebih baik, dan itu dimulai dari Sistem ini.
Ting!
[Selamat anda mendapatkan peti harta karun pemula, mohon dibuka ruang penyimpanan Sistem untuk melihat hadiah nya.]
Lalu didepan Chu Xian terdapat antar muka, persegi dan berwarna ungu keemasan.
Terdapat daftar menu dilayar Sistem, dan Chu Xian menekan menu ruang penyimpanan Sistem.
KLIK..
Ting!
[Selamat! Anda mendapatkan hadiah dari membuka peti harta karun pemula, berupa penyembuhan cidera dan pemulihan seni bela diri Wingchun!]
'.......' (Chu Xian terdiam)
"Uh! Apakah hanya itu saja?" tanya Chu Xian berharap lebih.
[Tuan rumah! Ini sudah merupakan harta karun tertinggi untuk para pemula! Dimohon jangan terlalu serakah.] Kata Sistem nya.
Lalu sebuah cahaya memasuki tubuh Chu Xian, arus hangat memasuki tubuh nya, ia pun merasakan tubuh nya di cuci dan dibersihkan dari penyakit, cidera, dan terasa memperkuat tubuh nya.
"Aah! Nikmat sekali!" Chu Xian berkata dengan penuh kesenangan.
'.......' (Sistem terdiam)
Tadi dia berteriak-teriak dan sekarang.
Setelah beberapa saat, Chu Xian pun bangun dari kondisinya.
Tapi tak berhenti di situ, sebuah cahaya masuk lagi ke tubuh nya, dan ini bukan kenikmatan yang seperti tadi ia rasakan, akan tetapi!
"Agh! Sakit! Sistem sialan! Apa lagi yang kamu perbuat kepada ku?" tanya Chu Xian berteriak kepada Sistem.
'.......' (Sistem hanya diam tidak menjawab pertanyaan dari Chu Xian)
Seluruh skill beladiri Wingchun membekas di ingatan nya, seakan dia sudah berlatih selama Puluhan tahun.
Setelah beberapa saat yang singkat.
"Ini! Seni beladiri Wingchun!"
Chu Xian kaget, lalu ia pun mulai mempraktikkan seni beladiri tersebut.
Selang beberapa menit yang panjang, Chu Xian mengakhiri sesi pelatihannya, merasakan tubuhnya penuh dengan kekuatan ledakan.
"Saya bisa menggunakan seni bela diri ini, seakan sudah berlatih selama puluhan tahun! Haha! Hebat Sistem kamu hebat." teriak nya girang.
'.......' (Sistem terdiam melihat Chu Xian)
Perubahan wajah ini, secepat membalikan buku.
[Ahem! Tuan rumah diminta untuk mengumpulkan titik Point dan akan diberikan hadiah yang semakin menarik!] ucap Sistem. Akhirnya berbicara setelah lama hening.
"Ya! Lalu apa yang harus kulakukan untuk mulai mengumpulkan titik Point nya?" tanya Chu Xian.
[Tugas pertama adalah.. membuat prestasi di bidang apa saja dan akan diberikan, seratus poin pertama.] kata Sistem kepada Chu Xian.
"Ok! Sekarang prestasi apa yang akan saya buat?"
[Jika itu, silahkan anda pikirkan sendiri!]
"Presetan! Saya tarik kembali ucapan saya, bahwa kamu Sistem yang hebat, cara mendapatkan sebuah prestasi saja disuruh cari sendiri! Bagaimana caranya coba?" Chu Xian menyumpahi Sistem nya.
"Aah! Sudah lah, pertama-tama mari mencari kerja dulu," kata Chu Xian tidak lagi mengurus Sistem nya.
"Hmm! Jika pekerjaan pemilik tubuh yang sebelum nya itu nggak ada dan saya juga sedang bersembunyi di sini, jadi apa yang akan saya lakukan?" Chu Xian memikirkan nya dengan keras.
Setelah lama berpikir, tetapi tidak mendapatkan hasil, Chu Xian pun pergi ke komputer nya dan mencari-cari informasi yang ada.
"Ahh! Ternyata disini nggak terlalu mirip dengan Bumi, banyak kejadian di Bumi yang tidak pernah ada disini."
"Aha! Ada satu komik populer di Bumi! Biar saya menjadi plagiat aja, demi untuk mencari Uang di dunia ini!"
TAK.. TAK.. TAK..
Chu Xian pun mulai membuat sketsa komik nya, menggambar, memoles, dan mengedit nya.
Seharian ia mulai berkerja, setiap dirinya lapar, maka dia akan memesan makanan dari online.
Dari pagi sejak ia sampai di sini sampai sekarang, yang sudah sekitar tengah malam, ia tak berhenti juga sampai dirinya selesai melakukan pekerjaannya.
"Hah! Akhirnya selesai juga," ucap Chu Xian menghela nafas lega.~
"Besok saja sambungnya."
Chu Xian bangkit dari kursinya berjalan menuju kamarnya berniat untuk tidur.
****************
(akhir bab)
Sudah satu bulan sejak Chu Xian tiba didunia ini, dan ia cuma berada dirumah, membuat komik dengan menggunakan komputer nya.
Tak.. Tak.. Tak.
Hanya suara komputer yang terdengar di dalam kamar Kerjanya, Chu Xian fokus dengan pekerjaannya, hingga sampai larut Malam.
"Aah! Akhirnya selesai juga! Dan hari ini sudah sampai chapters Ke-tiga puluh!Tidur aja dulu Ah! Besok baru disambung lagi." kata Chu Xian.
Dia pun beranjak dan pergi ke kamarnya.
----------
Di pagi harinya.
Ting...
Bunyi komputer membangun kan Chu Xian dari tidur nyenyak nya.
"Hoam.. Siapa sihh yang pagi-pagi ngirim pesan! Nggak tau apa, saya itu capek akibat kurang tidur! (Memang nggak ada yang tau sihh.)" kata Chu Xian masih menguap.
Chu Xian memeriksa komputernya dan membuka isi pesan yang tertera dengan perasaan curiga.
"Apaan nih?" kata Chu Xian. Lalu membaca isi pesannya.
"Selamat! Karya anda sudah di tonton sebanyak 100000x, apakah anda berkenan untuk menandatangani kontrak dengan kami? Kami akan membantu anda untuk mendapatkan rekomendasi di website kami! Dan akan ada banyak keuntungan yang bisa anda dapatkan!"
"Apa! Ternyata sudah sebanyak itu yang menonton karya ini, haha! Memang, karya plagiat dari bumi memang hebat." kata Chu Xian setelah membaca isi pesannya.
"Ok! Jika begitu dikontrakkan saja!" Chu Xian meng-klik nya.
Ting..
"Dompet anda mendapat kan kiriman uang senilai 1000 Yuan dari xxxxx312" bunyi pesan di HP nya.
"Wow, lumayan juga buat makan besar hari ini, tiap hari bosan makan dari pesanan online terus!"
Ting..
"Selamat, anda mendapatkan 10 titik point dari hasil prestasi mu, dibidang karya, tingkatkan kerja keras anda ya!"
"Haha! Ternyata menghasilkan titik point dari Sistem juga, hari ini untung besar." kata Chu Xian girang.
"Jika begitu, mari kita rayakan hari ini" Chu Xian pergi mandi dan bersiap untuk pergi ke luar.
Chu Xian mencari resto terdekat dari Apartemen nya.
"Sepertinya makanannya semua pada enak-enak!" Chu Xian memasuki restoran itu.
"Mbak, pesan ikan bakarnya satu, sama nasi nya extra ya!" kata Chu Xian memberitahukannya kepada seorang Pramusaji di sini.
"Ok, Kak! Silahkan menunggu! Dan ohh ya Kak, hari ini kami sedang promosi menu baru apakah kakak berkenan untuk merasakan nya, kami akan men diskonnya 50%" kata pramusaji itu kepada Chu Xian.
"Ok!"
Chu Xian dengan senang hati menerima nya, merasakan bahwa hari ini dia benar-benar beruntung.
"Baik Kak! Kakak mau pesan minuman apa?" tanya pramusaji itu.
"Es jeruk aja mbak!" jawab Chu Xian.
"Ok Kak, silahkan menunggu!"
Chu Xian duduk, memilih sebuah meja kosong di sudut restoran.
Chu Xian melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul sembilan.
Sambil menunggu hidangan nya sampai. Chu Xian membuka ponselnya.
Melihat apakah ada berita penting hari ini.
Selang beberapa saat.
"Kak, hidangan yang di pesan sudah siap, dan silahkan menikmati!"
"Ok!" kata Chu Xian.
Ia pun mulai menyantap hidangan itu dengan lahap.
"Uh, enaknya! Serasa udah lama nggak makan makanan yang seperti ini!"
Selesai makan Chu Xian memanggil Pramusaji dan membayarkan tagihannya.
Keluar dari restoran, Chu Xian pergi mencari toko, untuk membeli rokok.
"Fuhh.. Bagus juga hidup seperti ini! Dari pada kehidupan ku yang dulu! Hidup nggak jelas!" kata Chu Xian sambil menghembuskan asap rokoknya.
Mengenang hidupnya yang dulu,
Chu Xian sekarang berada di sebuah halte bus, tujuannya sekarang adalah untuk pergi ke pusat Kota untuk refresing.
Selang beberapa menit kemudian, aebuah bus pun berhenti didepan halte bus, tempat Chu Xian berada sekarang.
"Ayo! Siapa yang mau ke pusat kota, silakan masuk?" seorang kernet bus, turun dan bertanya.
Chu Xian melangkah masuk kedalam bus.
"Bang! Dilarang Merokok di dalam bis!"
'.......' (Terdiam)
"Uh.. Ok!" kata Chu Xian.
Dia pun membuang puntung Rokoknya.
Masuk ke dalam bus Chu Xian mencari tempat untuk duduk.
Menemukan sebuah tempat yang kosong, tetapi semua kursi sudah penuh.
Chu Xian melihat sebuah tempat yang kosong, akan tetapi di sebelah nya terdapat seorang wanita.
"Permisi mbak! Apakah saya boleh duduk di sini?" tanya Chu Xian dengan sopan.
"Ya!" jawab wanita itu singkat.
'.......' (Chu Xian terdiam merasa wanita ini terlalu dingin)
Chu Xian pun duduk disamping wanita itu, dan sepanjang jalan tak ada dari keduanya yang berbicara sepatah kata pun.
Setelah lama di jalan.
"!?"
Tiba-tiba mobil bus berhenti mendadak! Karena ada sebuah mobil lain yang hampir saja menabrak bus ini.
"Sialan tuh mobil! Hampir saja tertabrak!" sumpah supir bus.
Tetapi dibelakang.
Cup..
"?"
Chu Xian dan wanita yang ada di sebelahnya, reflek Chu Xian dan wanita itu saling berpelukan dan berciuman.
'.......'
'.......'
Mereka berdua terdiam agak lama.
Setelah hening yang lama.
"Maaf mbak! Saya nggak sengaja, jika mbak mau menyalahkan, salahin aja sopirnya! Dia nggak bawa Mobilnya dengan Hati-hati!" kata Chu Xian membela dirinya.
'.......' (wanita itu hanya diam)
Huh..
Dengus wanita itu dengan dingin.
"Siapa kamu?" tanya wanita itu.
"Saya bukan siapa-siapa mbak! Saya cuma lagi mau ke pusat kota!" kata Chu Xian jujur.
"Maksudnya siapa namamu?" tanya wanita itu lagi.
"Owhh, nama saya Chu Xian! Dan jika mbak sendiri namanya siapa?" tanya Chu Xian sambil tersenyum.
"Oohh! Lalu kejadian tadi anggap aja nggak pernah terjadi!" kata wanita dengan dingin, tidak menjawab pertanyaan Chu Xian.
'.......'
"Orang yang aneh, dia menanyakan namaku, tetapi tidak memberikan nama-Nya" pikir Chu Xian.
"Uh, iya mbak!" jawab Chu Xian setelah agak lama.
'.......'
Di sepanjang jalan pun, tidak ada dari mereka yang berbicara lagi.
Setelah satu jam, akhirnya mobil bus yang ditumpangi Chu Xian pun tiba dipusat kota.
Chu Xian turun dan membayar ongkosnya.
Melihat peta di google map, dia tidak tau denah dari kota ini, lagipula dia baru sekarang menempuh kota ini.
Memilih untuk pergi ke bioskop, sebelum pergi ia membeli minuman dingin terlebih dahulu.
Chu Xian membeli satu tiket, lalu ia memasuki salah satu ruangan bioskop untuk menonton salah satu film favorit dirinya.
Setelah dua jam, film pun berakhir.
Chu Xian keluar, melihat sekelilingnya, ia bingung mau kemana lagi.
Akhirnya ia memilih untuk mencari tempat untuk makan terlebih dahulu, karena dia sudah merasakan lapar sejak tadi.
Berjalan di trotoar, hari sudah mulai malam.
Chu Xian melihat orang yang berjualan sate dipinggir jalan, dia menghampiri nya.
"Bang, sate nya satu, porsi extra ya!" kata Chu Xian, duduk dan memesan sate kepada penjual satenya.
"Ok, siip!" kata penjual sate itu.
Penjual sate itu membuatkan satu porsi sate untuk Chu Xian.
Chu Xian melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan jam 8 malam.
"Sudah malam, apa menginap aja dulu di kota ini aja ya?"
Chu Xian membuka aplikasi di ponselnya, dan memesan sebuah kamar untuk dirinya.
"Ini dek satenya." kata penjual sate itu meletakkan satenya di meja Chu Xian.
"Ok!" Chu Xian menyimpan ponselnya dan mulai makan.
Selesai makan ia pun mengambil sebatang rokok dan menyalakannya.
"Dek, kamu bukan orang sini ya?" tanya penjual sate itu duduk mendekati Chu Xian.
"Iya bang, saya dari distrik 99 Longnan di pinggir kota bang!" jawab Chu Xian.
"Apakah adik sedang ada urusan dikota ini?"
"Iya bang!"
"Ok, disini adik harus hati-hati ya! Soal nya di daerah ini sering terjadi Perampokan!" kata penjual sate itu mengingatkan Chu Xian.
'.......' (Chu Xian terdiam)
Siapa juga yang mau merampok dirinya, dia yang seorang master bela diri, jik ada yang mau merampok nya, maka orang itu tidak beruntung bertemu dengannya.
"Ok bang! Saya ingin pergi dulu! Dan ini bayaran nya." kata Chu Xian, meninggal kan sejumlah uang.
Ia pun mencari lokasi hotel tempatnya memesan kamar, Chu Xian yang tidak familiar dengan kota ini, mencarinya dengan menggunakan peta untuk mencari jalan ke hotel.
Sampai di hotel Chu Xian pun masuk dan menunjukkan pesanan nya dari aplikasi ke Resepsionis hotel.
Setelah melakukan beberapa prosedur, Resepsionis itu memberi kunci kamar kepada Chu Xian dengan nomor 12.
Chu Xian mengambil kuncinya, masuk kedalam kamarnya, dia menuju kamar mandi membersihkan tubuhnya.
Setelah mandi Chu Xian langsung tidur, menanti hari esok.
(Akhir bab)
Hari ini, hari yang lain lagi.
Chu Xian baru saja bangun dari tidur nya.
"Ahh.. mau kemana hari ini ya? Apa pulang aja dulu ya! Tapi masih nggak puas main di sini nya.."
"Akkh! Nginap aja satu malam lagi dan yang paling penting nyari sarapan dulu"
Chu Xian meninggal kan Hotel. Berjalan menyusuri trotoar, dicari nya sebuah Resto terdekat.
Sampai di sebuah Restoran, Chu Xian masuk dan memesan makanan. Dan setelah sarapan ia melanjutkan perjalanan nya yang cuma keliling kota.
Sambil menghisap rokok, Chu Xian sampai ketempat yang lumayan sepi.
"Ayo! Serahkan semua uang yang kamu punya!" terdengar sayup-sayup ada orang yang berteriak-teriak.
Chu Xian yang mendengar itu pun bergegas menuju sumber suara.
"Oi.. Kenapa kalian menggertak anak kecil!" Chu Xian yang baru sampai melihat beberapa orang Preman memalak seorang anak kecil.
"Wah! Wah! Ada yang mau jadi Pahlawan nih! Jangan ikut campur urusan kami!" ucap salah satu Preman itu.
"Sebenarnya saya nggak terlalu perduli dengan kalian! Tetapi yang tidak saya terima adalah kamu menggertak seorang anak kecil!" Chu Xian melangkah maju.
"Sialan! Kamu kira siapa kamu! Sini kamu biar kami hajar." teriak Preman itu dan langsung mencoba memukul Chu Xian.
"Huh.. tak tau hidup dan mati!" Preman tersebut mendengus.
Tapi yang tidak ia sangka adalah pukulan di tahan oleh Chu Xian, Dan.
PLAK...
Chu Xian menampar orang bodoh ini.
'........'
'........'
"Sialan.. Orang ini agak hebat, kawan-kawan tolong bantu saya!" ujar nya memanggil rekannya.
"Ayo bunuh anak ini!"
"Hah!"
Chu Xian menggunakan seni beladiri Wingchun nya, mulai memukul orang-orang itu.
Bag.. Bug.. Bag.. Buk.
Agh!
Huk!
Semua Preman sudah tumbang hanya tinggal satu lagi, yaitu Ketua nya.
"Kamu! Kamu.. Jangan mendekat! kamu tak tau siapa aku? Saudara ku adalah Cheng Hai! Dia itu seorang petarung bela diri terkenal di dunia bawah! Jika kamu menyentuh ku sedikit saja! Maka.. Maka.. Kamu tunggu saja pembalasan nya!" memberanikan diri mengancam Chu Xian.
"Oh! Apakah orang yang bermarga Cheng ini begitu hebat? Jika begitu panggil dia!"
PLAK...
Chu Xian menampar nya. ~
"Tak peduli siapa dia! Mau sehebat apa dia! Coba panggil! Saya mau melihat petarung hebat dari dunia bawah didunia ini!" sambung Chu Xian.
"Sialan! Xxxxx tunggu saya menelpon nya!" ucap nya yang sudah berwajah seperti xxxx.
Chu Xian pun melepaskan nya, dan menunggu orang itu memanggil Dekingan nya.
Sambil menunggu, Chu Xian mendekati anak yang digertak tadi.
"Kamu nggak apa-apa Dek? Apakah mereka memukul mu?" tanya Chu Xian.
"Tidak Kak.. Makasih sudah menolong saya, mereka tiap hari meminta pajak jalan kepada anak-anak di sekitar sini Kak!" jawab anak itu berterimakasih.
"Owh ya sudah! Kamu pergi aja dulu, biar di sini Kakak yang beresin." ujar Chu Xian.
"Ok Kak!" Anak itu meninggal kan tempat tersebut.
"Ahem.. Apakah masih lama manggil nya? Kalo masih lama, saya akan segera pergi! Waktu saya banyak yang terbuang."
"Ok! Sebentar lagi saudara saya akan datang! Dan kamu jangan lari!" ucap Preman itu memberanikan diri untuk mengancam Chu Xian.
"Owh.. Begitu ya! Jika begitu ok.. Saya tunggu aja sebentar lagi" Chu Xian duduk menyalakan rokoknya.
Tak lama setelahnya.
"Siapa yang menantang saya berdiri kamu?" ucap seseorang yang baru datang.
"Dia orang nya Saudara! Dia menghajar anak buah ku!" ucap Preman tadi menunjuk Chu Xian.
Orang itu menatap Chu Xian dan berkata, "Huh! Siapa yang mau menjadi saudara mu? Saya datang gara-gara mendengar ada orang yang mau menantang saya bukan nya menolong kamu!"
"Dan kamu! Sini kamu! Saya sudah lama nggak menghajar orang! Apalagi orang yang kuat hahaha!" ucapnya menunjuk Chu Xian.
'........'
Chu Xian diam.
"Apa! Apakah kamu takut? Jika begitu coba kamu menghadapi anak buahku terlebih dahulu!"
Lalu ia menyuruh anak buah nya yang berjumlah 15 orang untuk menyerang Chu Xian.
'Semua anggotaku adalah orang-orang yang terlatih! Nggak mungkin dia bisa menang.' pikir nya.
Ada yang membawa Tongkat, Rantai, dan Kayu.
Chu Xian melihat itu. Dia yang sedari tadi diam pun berdiri.
Membuang rokok nya, dan mulai menghajar mereka.
Bag.. Bug.. Bag.. Bug.
Sama situasi nya dengan para Preman yang tadi menyerang Chu Xian.
Dalam 5 menit semuanya tumbang.
Plok.. Plok.. Plok.
"Hebat! Jadi kamu seorang seniman bela diri ya? Seorang master yang tak tau datang dari mana! Siapa kamu? Ayo hadapi aku!"
Mengambil kuda-kuda. ~
"Saya Cheng Hai seorang petarung Wushu! Mohon bimbingannya! Dan jika kamu menang, maka saya akan mengakui kamu sebagai Bos kami." sambung nya.
"Chu Xian! Seni Beladiri Wingchun." ucapnya juga bersiap.
Hah!..
Bag.. Bug.. Tak.
Mereka pun bertarung dengan sengit, sampai akhir nya Chu Xian memukul nya dengan keras.
Boom!
Uhuk! Cheng Hai memuntahkan darah!.
Apa!
"Apakah kamu menyerah?" tanya Chu Xian.
"Ok! Kamu menang dan mulai hari ini kamu adalah Bos kami!" ucap nya menundukan kepalanya.
"Salam hormat kami Bos!" ucap para anak buah nya pula.
'.......'
"Saya nggak mau main geng-gengan! Itu melanggar hukum!" Chu Xian menolak nya.
"Tidak Bos! Apakah kamu pikir kami melakukan tindakan yang melanggar hukum? Kami cuma kadang-kadang menggertak saja! Dan kami tak pernah membunuh orang!" ucap Cheng Hai memberikan rokok ke Chu Xian dan membantu menyalakannya.
"Kami juga membuka bisnis yang legal Bos! Dan Bos juga bisa memeriksa nya." tambah nya.
"Uh! Ok jika begitu, kamu saya terima menjadi anak buah saya! Tetapi apa yang akan kita perbuat, saya lagi mencari Uang ini?" ujar Chu Xian menghisap rokoknya.
"Tenang Bos! Biar saya yang mengurus masalah ini dan oh.. Ya Bos! Jika kamu kekurangan Uang biar saya memanggil seorang teman saya! Soalnya dia menghubungi saya untuk meminta tolong untuk menghadapi seorang petarung hebat karena ia di ancam untuk mencari seseorang yang bisa menghadapi nya!" ucap Cheng Hai.
"Dan karena ada Bos! Biar Bos aja yang menghadapi nya dan soal bayarannya pasti menggiurkan bos!" sambung nya.
'.......'
Chu Xian pun memikirkan nya, menimbang Pro dan Kontra, setelah agak lama ia pun mengangguk setuju.
"Ok! Jika begitu coba kamu hubungi teman kamu itu." ucap Chu Xian.
'Kan tidak melanggar hukum!' pikir nya.
"Ok Bos!" Cheng Hai menghubungi teman nya.
"Hallo! Pak tua Si? Bukankah kamu kemarin meminta saya untuk mencari seorang master untuk membantu urusan kamu! Dan sekarang saya sudah mendapatkan nya." Cheng Hai pun meminta untuk ketemuan.
"Ok! Ayo Bos biar saya bawa kamu menemui Pak tua Si!" Cheng Hai membawa Chu Xian pergi dengan mobilnya.
Meninggalkan Preman-Preman yang terlupakan.
Sampai di sebuah rumah besar milik orang yang bernama Si Ma itu pun Cheng Hai membawa Chu Xian.
"Cheng Hai! Dimana Master yang kamu bawa itu apakah dia sudah datang?" tanya Pak tua Si bergegas dan langsung bertanya kepada Cheng Hai.
"Ini Bos ku! Dia yang akan membereskan urusan mu." menunjuk Chu Xian.
'.......'
"?"
"Cheng Hai! Apakah kamu bercanda! Yang akan kita hadapi ini adalah seorang Master besar! Kamu kok malah membawa seorang yang masih anak-anak?" ucap Pak tua Si melihat Chu Xian yang masih sangat muda untuk bisa dipanggil Master.
'.......'
"Hei Pak tua! Dia itu Bos ku! Dan orang yang kuakui! Jangan memandang nya masih muda tapi dia itu seorang Master besar." ucap Cheng Hai.
Membuat Pak tua Si sadar bahwa Cheng Hai tidak sedang bercanda.
"Oh gitu ya! Jika begitu saya minta maaf kepada Master umm.. Maaf siapa nama nya?" ucap Pak tua Si.
"Chu Xian!" jawab nya singkat.
"Iya maaf Master Chu! Jika saya sudah nggak sopan! Dan bisakah kita memulai bisnisnya?"
"Ok ayo!" ucap Cheng Hai.
Chu Xian pun diajak untuk bertemu lawan nya.
(Bersambung)
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!