...I'll Became a Villain's Daughter...
...Bab 1...
...🍀🍀🍀...
Seorang wanita berambut pirang dengan pakaian lusuh, diarak ke tengah-tengah alun-alun kota, wanita berambut pirang itu menjadi tontonan banyak orang disana. Dia berjalan tanpa alas kaki.
Mereka menatapnya dengan tatapan benci dan sinis. Bahkan mereka tak ragu memaki bahkan melempari si gadis malang itu dengan batu dan sampah.
"Bunuh penjahat itu! Bunuh!" teriak seorang pria ditengah kerumunan dengan penuh kebencian.
"Memang ya, kalau turunan penjahat, maka tetap jadi penjahat!"
Hingga akhirnya gadis itu dibawa ke tengah-tengah mereka. Dalam kondisi terluka, kaki yang tanpa alas dan tangan terikat. Gadis itu di perlakukan dengan kasar oleh mereka semua.
"Roselia Mariana Edenbell, karena kejahatanmu yang telah mencelakai putri mahkota Stella Van Gamarcus, terimalah hukuman ini sebagai penebusan dosamu!" kata seorang pria berambut pirang dengan tegas, atensinya begitu tajam pada Roselia.
Disampingnya ada seorang gadis berambut perak, menatap sendu dan iba kepada Roselia. "Yang Mulia Putra Mahkota, apa kita harus melakukan ini? Roselia adalah teman baikku!"
"Tidak Putri Mahkota, aku harus tetap melakukan ini...dia sudah mencelakai calon ibu dari negri ini. Meski dia teman baikmu, aku tidak akan membiarkannya." kata si pria yang disebut sebagai putra mahkota itu dengan tegas.
"Akan saya terima semua ini, Yang Mulia putra mahkota, Yang Mulia Putri Mahkota." jawab Roselia dengan pasrah dalam kondisi duduk berlutut dihadapan sang putri dan putra mahkota.
Air mata membasahi pipinya, Roselia tersenyum sendu menatap kedua orang itu. Satunya orang yang dia cintai dan satunya lagi adalah sahabat baiknya.
"Roselia..." lirih Stella melihat sahabatnya sudah berada di tiang pancungan. Air matanya mengalir deras melihat Roselia yang akan dihukum mati.
"Kalian hanya mempercayai apa yang kalian lihat dan kalian dengar tanpa memastikan faktanya. Aku harap kalian dapat melihat kebenaran. "ucapnya seraya tersenyum sendu, sebelum tiang pancungan itu memisahkan kepala dari tubuhnya dengan mengenaskan.
*****
Kyaaakkk!!
Seorang gadis berambut coklat dengan mata berwarna biru, melempar ponsel yang ia pegang ke ranjang empuknya dengan kesal.
"Ah! Menyebalkan! Kenapa Roselia harus mati? Apa salahnya? Dia itu baik, hanya saja dia terlahir dari seorang penjahat...bukan berarti dia orang jahat! Yang lebih menyebalkan lagi, kenapa dia harus pasrah di perlakukan seperti itu? Kau benar-benar lemah Roselia!" Seru Ariana, ketika ia baru aja membaca novel online yang ada di dalam salah satu aplikasi novel di ponselnya.
Dia selalu saja begitu ketika membaca novel kesukaannya yang sudah dia baca lebih dari 10 kali. Meski sudah tau bagaimana akhirnya, dia tetap membacanya.
"Dan kau juga Roselia! Kenapa kau diam saja diperlakukan seperti itu? Kenapa kau mau saja ditindas oleh mereka? Ayahmu yang bersalah, bukan dirimu...kau bukan penjahat, kau orang baik. Euh..aku benar-benar geregetan denganmu, Roselia!"
Gadis berambut pirang itu lagi-lagi meneteskan air mata karena sebuah novel kesukaan, novel berjudul "Love for Stella", dimana pemeran utama Stella seorang saintess yang akan hidup bahagia bersama putra mahkota di akhir cerita.
Namun bukan Stella si pemeran utama yang membuat Ariana menangis, perhatiannya tertuju pada sosok Roselia. Dia merasa bahwa nasibnya memiliki persamaan dengan Roselia yang hanya seorang figuran di novel itu, berakhir tragis dengan kematian di tangan orang yang dia cintai yaitu putra mahkota kerajaan Gamarcus. Wajah cantiknya dulu menjadi dambaan semua orang di negeri Paman Sam itu. Dia adalah aktris terbaik, dari usia 6 tahun dia sudah memulai karirnya. Dia disukai semua orang, namun sebuah skandal dan masa lalunya membuat semua karirnya hancur dan semua orang yang memujanya membencinya.
"Ya terkadang orang hanya mendengar dan melihat apa yang mereka percayai padahal belum tentu itu benar." gumam Ariana, sambil melihat ke arah televisi yang saat ini terus memberitakannya. "Oh tuhan! Kalau aku menjadi Roselia, aku tidak akan diam saja...aku akan membalas semua orang yang menindasku. Kasihan sekali kau Roselia...kau harus mati ditangan orang yang kau cintai karena kesalahpahaman. Dan si bodoh Mikhael itu, dia sama sekali tidak merasa bersalah, dia malah hidup bahagia dengan Stella!"
Lagi-lagi Ariana memaki pemeran utama pria di dalam novel online yang dia baca itu, ia sangat tak suka dengan Mikhael, sosok putra mahkota yang dingin pada Roselia.
Ting...tong!
"Siapa yang datang pada malam-malam begini?" gumamnya pelan.
Suara bel berbunyi membuat Ariana terpaksa harus beranjak dari ranjangnya, gadis cantik itu berjalan mendekati pintu rumahnya. Kemudian dia membuka pintu itu setelah melihat siapa yang datang. Seorang pria bertopi dengan rambut pirang, wajahnya tampan, memiliki hidung mancung dan jangan lupakan ada tahi lalat di bawah mata sebelah kirinya.
"Mau apa kau kemari Frans?" tanya Ariana sambil menyilangkan kedua tangannya di dada, dia menetap sarkas kepada pria bernama Frans itu.
"Apa begini sambutanmu padaku? Aku ini kekasihmu Ariana!" Frans langsung masuk ke dalam rumah Ariana.
Keduanya naik ke lantai dua, dimana kamar Ariana berada. Frans beradu mulut dengan Ariana tentang skandal Ariana bersama pria lain. "Jadi, apa benar kau dan sutradara film itu sudah melakukan seksss?!"
"Frans, apa sekarang kau sedang menuduh aku?"
"Aku bukan menuduh, tapi aku melihat fakta! Fotomu dan sutradara itu didalam kamar!"
Ariana berdecak kesal, "Hah! Baiklah kalau kau memang berpikir begitu. Maka terserah padamu, aku tidak akan memintamu untuk percaya padaku karena hanya aku yang tau benar tentang DIRIKU! Lalu, dimana dirimu saat semua orang memojokkanku? Kau malah sembunyi seperti tikus mati," kata wanita itu sakit hati.
Frans memegang tangan Ariana, matanya melotot menatap gadis cantik itu. "Jangan memancing emosiku Ariana! Kau tau kan kenapa aku harus bersembunyi dari wartawan? Demi dirimu juga, aku bahkan kesulitan untuk datang kemari!"
"Alah! Bilang saja kau tidak mau ikut campur dengan urusanku, kan? Setelah karirku jatuh, pasti kau tidak mau bersama denganku lagi. Kau bahkan menuduhku berselingkuh." Ariana tersenyum tipis, ia tak percaya dengan ucapan kekasihnya yang berasal dari kalangan biasa itu.
"Ariana! Katakan padaku, apakah kau benar-benar melakukan hal seperti itu dengan bajingan tua itu?!"
Frans mencengkram kedua tangan Ariana semakin erat, hingga gadis itu tersudut ke pagar balkon rumahnya di lantai dua.
"Frans...sa-sakit... lepaskan!" Ariana melihat kabut amarah dalam tatapan mata Frans padanya.
"ARIANA! Apa kau benar-benar tidur dengannya atau tidak?!" teriak Frans emosi.
Saat Ariana menepis tangan Frans, gadis itu kehilangan keseimbangan dan jatuh dari atas balkon. "Aaakhh!!!"
"ARIANA!" teriak Frans panik melihat kekasihnya melayang di udara, tubuhnya semakin ke bawah.
Oh tuhan, apa begini akhir hidupku? Sialan kau Frans!
*****
"Hey bangun! Jangan tidur terus, cepat bangun!" teriak seorang wanita dengan galaknya.
Seseorang itu berteriak bahkan memukul-mukul tubuhnya dengan sapu ijuk. Gadis berambut pirang itu terbangun di atas lantai yang dingin, tubuhnya lusuh, namun tidak mengurangi kecantikannya.
"Aku masih mau tidur. Kenapa kau memukulku? Dan siapa pula kau?!" tanya Ariana pada wanita gemuk didepannya itu.
Siapa wanita ini dan kenapa pakaiannya seperti pakaian gadis-gadis Eropa,sana?. Ariana tertegun melihat wanita gemuk itu. Dia lebih kaget lagi, seingatnya dia jatuh dari balkon setelah bertengkar dengan pacarnya. Kenapa sekarang dia malah bertemu dengan orang asing?
Tiba-tiba saja wanita itu menjambak rambut si gadis pirang dengan kasar. "Ack!!"
"Wah...wah...Roselia! Tampaknya kau cari mati, berani ya kau melawanku?!" si wanita gemuk itu semakin kencang menarik rambut Roselia.
Ariana terbelalak mendengar perkataan si wanita gendut itu yang memanggilnya Roselia. "Roselia?" gumam Ariana terkejut.
Aku? Roselia?
...*****...
Hai Readers, bantu komen, like, vote, gift dan ratenya ya untuk novel baruku 😍😍
...🍀🍀🍀...
Si wanita gemuk ini memanggilku apa barusan? Roselia? Aku? Pasti aku berhalusinasi karena kebanyakan membaca novel si Stella.
Roselia alias Ariana terkejut, dia mencoba benarkah apa yang sedang terjadi kepadanya saat ini. Tiba-tiba saja dia terbangun, ada seseorang yang menjambak rambutnya, memanggilnya Roselia dan siapa pula wanita gemuk didepannya ini?
"Roselia sialan! Sekarang kau berani menatapku seperti itu?" wanita gemuk itu meninggikan suaranya, manakala ia melihat sepasang mata biru menatapnya dengan berani.
Ada apa dengan gadis ini? Dia yang selalu diam saja dan menundukkan kepalanya di hadapanku, kenapa menatapku seperti ini?
Wanita gemuk itu mendengus kesal, dia menarik rambut Roselia semakin keras. Hingga gadis cantik itu meringis kesakitan.
"Auwww....sakit bodoh!" pekik Roselia marah, kemudian dia menepis tangan wanita gemuk itu dan mendorongnya.
Hah? Kenapa suaraku berbeda? Dan tubuhku kenapa terasa ringan begini?. Begitu banyak pertanyaan didalam batin Ariana saat ini, apa yang terjadi pada dirinya.
"Apa kau bilang? BODOH!" si wanita gemuk itu marah dan kembali mendekati Roselia. "Kau pasti sudah gila Roselia anak sialan!" teriak si wanita gemuk, lalu dia mencengkram tangan Roselia dengan kuat.
"Apa aku sedang bermimpi? Mengapa kau memanggilku Roselia?" kening Roselia berkerut, dia menepis tangan si wanita gemuk itu dengan sekuat tenaganya. "Sial! Kenapa tubuhku sangat lemah?" gumamnya dengan suara pelan.
"Rupanya kau sudah tidak waras, anak sialan!" mata si wanita gemuk itu melotot pada Roselia penuh kebencian.
Roselia berteriak pada wanita gemuk didepannya itu. "Jangan marah-marah padaku! Kau bilang aku Roselia, bukan?"
"Ada apa dengan anak ini?!" Wanita gemuk itu mendorong Roselia, hingga ia tersungkur ke lantai tempat didepan cermin besar di kamar yang kotor itu.
Roselia alias Ariana memandang dirinya sendiri didalam cermin. Ia yakin itu bukan wajahnya. Roselia kembali memejamkan matanya sampai beberapa kali, dia melihat wajah cantik dengan bola mata biru dan rambut pirang yang sama sekali bukan dirinya.
Ini bukan aku!. Pekik Roselia dalam hatinya.
Plakkk!!
Gadis itu menampar dirinya sendiri untuk menyadarkannya. "Aw! Sakit! Sial! Rupanya ini bukan mimpi...tapi mengapa aku--"
"Hey gadis sialan! Cepat kau pergi beres-beres ke dapur, akan ada tamu dari ibu kota datang ke mansion ini!" teriak wanita gemuk itu para Roselia. "Cih! Dasar si pembawa sial! Kenapa juga kau harus tinggal disini? Seharusnya ayahmu membawamu mati saja bersamanya." ketus si wanita gemuk itu.
Roselia masih terdiam membeku ditempatnya, dia mencoba menerka apa yang terjadi dengannya saat ini. Semua begitu tiba-tiba dan Roselia pusing. Dia berpikir ini mimpi, namun jika ini mimpi maka tidak akan senyata ini. Bahkan tubuhnya merasakan sakit, pipinya yang berwarna putih sebelumnya juga berwarna merah karena terkena tamparannya sendiri.
"Hey! Kenapa kau malah bengong?!" wanita gemuk bernama Annie itu mendengus marah, dia menarik Roselia untuk berdiri.
Sementara Roselia masih tenggelam dalam pikirannya sendiri. Memikirkan dia siapa dan dimana dia saat ini. Semua ini bukanlah mimpinya tetapi nyata.
Aku Roselia. Kalau begitu... dunia ini adalah dunia novel. Astaga! Apa ini yang namanya isekai? Apa aku benar-benar menjadi Roselia dan berada disini? Astaga! Aku tidak habis pikir, bagaimana semua ini bisa terjadi?. ucapnya dalam hati.
Annie menyeret Roselia keluar dari ruangan yang sempit dan gelap itu. Roselia dan Annie berjalan menaiki tangga, ternyata Roselia tinggal di ruang bawah tanah. Annie memegang erat tangan Roselia dan akhirnya gadis itu melawan. Dia melotot pada Annie, tatapannya begitu tajam dan sinis.
"KAU! Berani kau melotot padaku? Rupanya kau sudah gila!" Annie hendak melayangkan tangannya lagi pada Roselia, namun kali ini gadis itu tak tinggal diam.
Dia mencengkram tangan Annie yang berukuran 3 kali lipat lebih besar dari tangannya yang kurus seperti papan itu.
"Jangan beraninya kau memukulku lagi!" Roselia menampik tangan Annie dengan kasar.
Jika aku adalah Roselia dan dunia ini adalah dunia novel, mungkin ini adalah cara Tuhan untuk menyelamatkanku dari kematian. Sebab, jika aku terjatuh di duniaku dari atas balkon itu, aku pasti sudah mati.
"HEY! Apa kau sudah GILA anak sialan!" Teriak Annie murka.
"HEY! Aku bukan anak sialan, aku adalah Roselia...aku adalah majikanmu, An--annie.." balas Roselia dengan berteriak juga.
Kalau aku tidak salah si gemuk ini adalah Annie, pelayan yang selalu menyiksa Roselia di mansion Sullivan tempat Roselia bekerja. Ya, benar.
Annie terbelalak mendengar Roselia membentaknya, karena hal itu adalah sesuatu udah pernah dilakukan oleh Roselia sebelumnya. Biasanya gadis itu selalu menundukkan kepala, dan kalau diperintahkan untuk melakukan sesuatu pasti dia akan manggut-manggut saja dan menurut. Lalu mengapa sekarang gadis itu terlihat berbeda.
"Kau..."
"Annie, harusnya kau itu sadar diri. Kau hanyalah seorang pelayan rendahan, sedangkan aku adalah putri dari Duke Edenbell...ya meski diriku adalah Putri penjahat, tapi kedudukan ku jauh lebih tinggi dibandingkan dirimu. Lalu, Apa yang akan terjadi apabila orang-orang tahu bahwa kau selalu menyiksa diriku di mansion ini. Oh... mungkin mereka semua akan berpikir bahwa keluarga Sullivan jahat kepadaku, karena pelayannya saja memperlakukanku dengan semena-mena!" Roselia mendorong-dorong tubuh gemuk itu dengan jarinya, matanya menatap sinis pada Annie.
Annie menelan salivanya kuat-kuat, ia merasakan aura berbeda dari Roselia. Dia masih tidak percaya dengan perubahan sosok Roselia saat ini, mengapa gadis itu melawan?
"A-apa karena tercebur kolam...lalu kau jadi gila?! Tunggu saja...akan aku laporkan kau pada duchess Sullivan!" Annie mengancam akan mengadukan sikap Roselia pada duchess Sullivan, wanita yang menjadi nyonyanya di rumah itu. Dan wanita itu tak lain adalah bibi Roselia yang terkenal jahat.
Setelah ayah Roselia di hukum mati, harta ayah Roselia di titipan pada bibinya, dan Roselia tinggal bersama bibi dan kedua sepupunya. Ya, itulah cuplikan cerita dari bab 2 novel love for Stella yang sangat Ariana ingat benar bagaimana alurnya.
Annie berlari meninggalkan Roselia, seperti melihat setan saja. Tentu perubahan Roselia saat ini, begitu mengejutkannya. "Sialan! Bagaimana bisa aku menjadi Roselia? Karakter favoritku, karakter terlemah dan akan berakhir dengan kematian mengenaskan. Tapi tidak apa Roselia, mungkin ini jalan dari Tuhan agar aku bisa menyelamatkanmu dari kematian, kau tenang saja...aku akan membuatmu hidup bahagia. Aku akan ciptakan kebahagiaan untukmu, hidup kaya, terkenal dan mencari seseorang yang mencintaimu. Kau pasti akan mendapatkannya dalam kehidupan kali, karena aku yang akan melakukannya, aku akan mewujudkannya!" Roselia bicara pada dirinya sendiri, dia mengepalkan tangannya dengan erat.
"For now onwards, I'm not Ariana Morenia anymore, but I'm Roselia Mariane Edenbell!" Roselia bertekad bahwa dirinya saat ini bukanlah Ariana melainkan Roselia.
"Baiklah, pertama-tama aku harus pergi ke kamarku. Aku harus mencatat alur dan siapa saja yang ada di dunia novel ini!"
...*****...
...🍀🍀🍀...
Love for Stella, adalah sebuah novel online karangan Stephanie Suzie yang memiliki banyak pembaca dan juga terkenal di dunia Maya.
Berkisah tentang pemeran utama Stella Maris Volton, ia cantik, memiliki rambut perak yang indah dan dia juga adalah seorang saintess. Awalnya Stella adalah seorang budak yang dijual dari kerajaan tetangga yaitu kerajaan Albarca. Stella dijual oleh pamannya dan dia tinggal juga bekerja di kediaman Sullivan, disitulah dia bertemu dan berteman dengan Roselia.
Alih-alih yang awalnya bersahabat, semuanya hancur ketika Roselia dan Stella jatuh cinta pada pria yang sama yaitu putra mahkota, pertemuan pertama mereka dengan sang putra mahkota Mikhael Ellenio Gamarcus adalah di sebuah hutan saat putra mahkota menyamar sebagai rakyat biasa. Saat itu ia terluka dan dibantu oleh Stella dan juga Roselia.
Lalu tumbuhlah benih-benih cinta antara Stella dan Mikhael, sedangkan Roselia memiliki perasaan sepihak pada pria tampan itu. Singkat ceritanya, Stella memiliki kekuatan penyembuhan dan diyakini sebagai Saintess yang dicintai semua orang. Hingga akhirnya tragedi dan konflik dalam kematian Roselia dimulai. Roselia yang iri, berkali-kali mencoba menjatuhkan Stella dan mencelakainya.
Akhirnya dia di jatuhkan hukuman mati atas perbuatannya, tapi setelah Roselia mati, semuanya terbongkar dan Roselia hanya dituduh saja. Namun kehidupan Stella dan Mikhael tetap bahagia tanpa merasa bersalah pada Roselia.
Terlihat Roselia sedang menulis sesuatu di kertas dengan kuas yang sudah diisi tinta. Dia menulis dengan bahasa Korea, sebab dia tidak mau ada orang yang tau tentang tulisannya itu. Roselia alias Ariana adalah keturunan Korea-Amerika, itu sebabnya di bisa bahasa Korea juga.
"Apa salahnya jatuh cinta? Dia hanya mencintai tapi caranya salah. Dia bahkan tertuduh sebagai seorang pembunuh! Tapi kau tenang saja, aku adalah Roselia dan aku tidak akan membiarkan kau mati. Ah... maksudku diriku tidak akan mati!"
Setelah menulis nama pemeran utama novel dan alur novelnya, seseorang masuk dengan tiba-tiba ke ruangan kecil itu. "Hey gadis tidak tahu diri!"
Seorang wanita paruh baya dengan riasan menor dan di tubuhnya banyak perhiasan mewah nan mahal, tengah berjalan ke arahnya. Roselia menatap wanita berambut coklat itu tajam.
*Rambut coklat, menor, terlihat membenci Roselia dan selalu membenci Roselia, dia adalah Duchess Amber Sullivan, dia adalah bibi dari Roselia*. Kata gadis berambut pirang itu dalam hatinya dengan yakin.
"Benarkah kau melawan perintah Annie! Kau bahkan mengancamnya?!" bentak Amber emosi.
"Kenapa aku harus mengikuti perintahnya? Dia kan hanya seorang pelayan, memangnya ada ya seorang nona mengikuti perintah pelayannya?" sindir Roselia dengan mata menatap tajam pada Amber, bibinya tanpa rasa takut.
*Kalau di dalam novel yang aku baca, saat ini Roselia hanya bisa menangis dan bersedih. Oh tapi aku tidak begitu*!
Terlihat Amber begitu terkejut dengan sikap dan perkataan keponakannya ini. "Benar kata Annie... sepertinya kau sudah gila Roselia!" teriak Amber marah.
Roselia dengan santainya mengorek kuping didepan Amber, wajahnya tampak malas dan terganggu dengan teriakan Amber padanya. "Oh Roselia, bagaimana kau bisa menahan semua ini? Astaga, kupingku sakit!" gerutu Roselia dengan suara pelan.
"Sepertinya aku memang harus mendidikmu!"
Saat Amber melayangkan tangannya pada wajah Roselia, sepasang tangan menangkap tangan itu dan menahannya. "Cukup ibu!"
Roselia menatap orang yang menolongnya itu, dia adalah pria tampan yang memiliki rambut perak. Derrick Andante Sullivan, putra sulung keluarga Sullivan. Si genius kebanggaan kerajaan Gamarcus.
...\*\*\*\*...
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!