NovelToon NovelToon

Terpenjara Cinta Tuan Keenan

BAB 1

30 tahun kemudian

Fabrizio menyerahkan kepemimpinan Diamon Corp pada Keenan Argantara anak pertamanya sejak Keenan berumur 25 tahun. Fabrizio ingin menikmati masa tuanya bersama istri tercintanya Jihana Almayra dengan berkeliling dunia.

Semenjak Sonia dan Anggara sudah meninggal dunia lima tahun lalu. Keenan menjadi pribadi yang dingin, arogan, dan kejam. Apalagi saat ia sudah di kantor emua karyawannya menatap takut pada Keenan bahkan mereka tak berani menatap wajah Keenan.

Keenan manjadi seperti itu karena ia tak terima Grand Ma yang ia sayangi harus meninggal dengan cara yang mengenaskan. Sonia menjadi korban tabrak lari lima tahun lalu hingga Sonia merenggang nyawa. Semua tampak kehilangan Sonia hingga membuat Keenan menjadi murung dan berubah sikap.

Belum lama Sonia tiada, Anggara juga berpulang ke pangkuan yang maha kuasa karena terserang penyakit jantung. Anggara menjadi sakit-sakitan setelah Sonia tiada hingga membuat kondisi kesehatannya memburuk.

"Kapan Mommy akan pulang ? Mommy seorang Dokter dan direktur rumah sakit, seharusnya Mommy ada di rumah sakit melayani pasien dan mengurus rumah sakit." Omel Keenan pada Mommy nya di saluran telepon.

Telpon itu di matikan secara sepihak oleh Mommy nya tentu saja itu membuat Keenan menjadi kesal. Sebenarnya Jihan sudah pensiun menjadi seorang Dokter, karena ia ingin menemani kemanapun Zio pergi. Soal rumah sakit ia sudah mempercayakannya pada Kinanta Argantara Putri yang merupakan anak keduanya, yang saat ini sudah menginjak umur 25 tahun.

"Kakak apa kau tidak makan malam ?" Tanya Kinan saat ia masuk ke dalam kamar Kakaknya itu.

"Bisakah kau mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum masuk ke kamarku !" Ucap Keenan dengan ketus ia benar-benar tidak menyukai adiknya itu yang suka keluar masuk ke kamarnya tanpa izin darinya.

"Huh...aku ini adikmu, Apakah aku tidak boleh masuk ke kamarmu ? Kakak bahkan mengundang teman wanita Kakak ke kamar ini !" Protes Kinan pada Kakaknya. Ia bahkan memasang wajah ditekuk dan bibir yang mengerucut.

"Baiklah Kakak minta maaf." Lirih Keenan membujuk adiknya yang sudah dalam mode merajuk padanya.

"Ayo kita makan, aku sudah lapar." Ajak Keenan pada adiknya agar tidak merajuk lagi padanya.

"Ayo !" Jawab Kinan antusias.

Setelah makan malam Keenan masuk ke dalam ruang kerjanya, sedangkan Kinan masuk ke dalam kamarnya karena besok ia harus bekerja di kantor rumah sakit sebagai seorang direktur yang baru saja di tunjuk satu bulan lalu.

"Apa kau sudah menemukan orangnya ?" Tanya Keenan pada dua anak buahnya saat menghadap padanya di ruang kerja.

Salah satu anak buahnya menyodorkan beberapa foto pada Keenan. Mata Keenan memerah, rahangnya mengeras ia mengepalkan kedua tangannya saat melihat foto tersebut.

"Cari dia dan bawa dia ke rumah pribadiku !" Titah Keenan dengan tegas.

"Baik Tuan." Jawab anak buahnya

Nafas Keenan memburu ia tak sabar untuk bertemu dengan seseorang yang sudah merenggut orang yang ia sayangi selama ini. Ia akan membalaskan dendamnya.

Keenan harus membuat orang tersebut merasakan luka yang ia rasakan. Ia akan membuat orang itu menderita dengan tangannya sendiri. Karena baginya nyawa harus dibalas dengan nyawa begitupun air mata, orang tersebut harus merasakan bagaimana kesedihan yang pernah ia rasakan

.......

"Sampai kapan hubungan kita seperti ini, Kinan ?" Ucap seorang pria di dalam sebuah panggilan pada Kinanta.

"Ayolah Kak jangan terus bertanya seperti ini padaku, aku lelah jika kau selalu bertanya yang sudah pasti jawabannya tidak ku ketahui."

"Tapi aku seorang Pria dewasa dan normal, aku ingin menikah, mempunyai anak dan hidup bahagia apalagi jika bersamamu !"

"Kak Please, aku mohon beri aku waktu. Tidak mudah menjalin sebuah rumah tangga."

"Akan terasa mudah jika kita menjalaninya bersama dan saling menguatkan bersama." Jawab lelaki itu meyakinkan Kinan.

"Aku mengantuk, besok akan ku hubungi lagi." Kinan memutuskan panggilannya secara sepihak di sisi lain lelaki yang menelfon Kinan menjadi kesal karena Kinan memutuskan panggilannya.

Lelaki itu terlihat kesal karena Kinan selalu saja menghindar darinya saat ia menanyakan kejelasan mengenai hubungan mereka.

Sedangkan Kinan merebahkan dirinya di atas kasur. Ia begitu bingung bagaimana memberitahu kedua orang tuanya mengenai hubungannya. Apakah kedua orang tua mereka akan menyetujui hubungannya. Atau malah menjadi sebuah perseteruan antar keluarga.

Kinan menghembuskan kasar nafasnya harus dengan siapa ia menceritakan masalah percintaannya itu, dengan Kakaknya Keenan ? Tidak mungkin, yang ada malah Kakaknya akan menyuruh dirinya memutuskan hubungan mereka.

Lagi pula bicara soal cinta pada Kakaknya pun percuma. Sebab Kakaknya yang sudah berumur 30 tahun ia masih saja setia tanpa pasangan. Karena Keenan selalu disibukkan dengan bekerja dan bekerja, tidak ada waktu untuk berpacaran apalagi mengenal wanita.

Tiba-tiba Kinan terpikirkan akan Kak Valeria mungkin saja Valeria bisa memberikan solusi untuk masalah percintaannya.

Valeria kini menjadi seorang dosen di sebuah universitas ternama dan sudah menikah bahkan sudah memiliki anak. Bahkan Valeria sudah mengetahui siapa ayah biologisnya, yaitu Gabriel yang merupakan salah satu CEO Entertainment.

Romi terpaksa memberitahu siapa ayah biologis Valeria, sebab waktu itu Valeria mengalami kecelakaan dan membutuhkan transfusi darah. Romi mendatangi Gabriel dan berbicara mengenai Valeria padanya.

Gabriel tidak terkejut lagi jika ia mengetahui prihal Cindy mengandung anaknya. Tapi ia terkejut jika Cindy mempertahankan anak mereka dan anak mereka sudah tumbuh dewasa.

Hati Gabriel tersentuh saat melihat Valeria yang merupakan anak kandungnya. Ia pun kemudian mau mendonorkan darahnya untuk menyelamatkan Valeria. Dengan kejadian itulah Valeria kemudian tahu siapa sebenarnya ayah kandungnya.

Setelah kejadian itu Valeria menerima Gabriel sebagai ayahnya dan memaafkan Gabriel dan bahkan hubungan mereka sangat baik sampai saat ini.

"Sepertinya aku memang harus meminta pendapat dengan Kak Valeria." Kinan bermonolog pada dirinya sendiri.

BAB 2

Sudah satu bulan Keenan mengetahui wajah pelaku yang menabrak Grand Ma Sonia. Namun sampai detik ini anak buah Keenan belum juga menemukan keberadaan pelaku tersebut.

Bugh

Keenan melayangkan tinjunya pada anak buahnya saat ia tengah berada di ruang kerjanya.

"Sudah satu bulan ! Kenapa kalian tidak menemukannya juga !" ucap Keenan dengan suara yang meninggi. Ia begitu kesal karena anak buahnya belum mendapatkan pelaku yang menabrak Grand Ma Sonia.

"Maafkan kami Tuan, kami sudah berusaha." balas anak buah Keenan dengan takut melihat wajah Bosnya tersebut.

"Keluar kalian semua !" bentak Keenan mengusir anak buahnya. Ia begitu marah kenapa sulit sekali menemukan keberadaan pelaku yang menabrak Grand Ma Sonia. Keenan membanting apa saja di hadapannya. Ruangan kerja yang tampak rapi awalnya itu berubah menjadi seperti kapal pecah dalam sekejab.

"Tunggulah sebentar lagi Grand Ma, aku akan mendapatkan pelakunya dan membuat perhitungan padanya." ucap Keenan bermonolog seorang diri dengan menatap langit-langit ruang kerjanya.

Di luar ruangan kerja nampak berdiri seorang lelaki tampan bernama Miko Romiansyah. Yang merupakan anak kandung Romi dan Bianca. Setelah Romi pensiun menjadi asissten Zio, ia membantu Bianca istrinya dalam mengembangkan klinik milik Bianca. Saat putra mereka Miko sudah tumbuh dewasa, Romi meminta pada Zio agar Miko berkerja dengan Keenan.

Dan sudah tujuh tahun terakhir Miko bekerja dengan Keenan sebagai asissten pribadi Keenan dan membantu Keenan mengurus perusahaan.

Miko masuk ke ruangan kerja Keenan tampak ruangan tersebut begitu berantakan. Miko membereskannya satu persatu. Meletakkan kembali ke tempat semestinya.

Keenan hanya diam saat Miko masuk ke dalam ruang kerjanya dan membereskan barang-barang yang berhamburan. Ia melihat pemandangan dari kaca jendela ruang kerjanya dengan perasaan berkecamuk di hatinya.

"Apa kau tidak lelah, Keenan ?" tanya Miko menatap Keenan yang membelakangi dirinya.

Keenan hanya diam tak menanggapi ucapan Miko. Ia tahu jika Miko menyuruhnya berhenti untuk mencari keberadaan orang yang menabrak Grand Ma Sonia.

"Aku berbicara tidak sebagai asisstenmu, tapi sebagai sahabatmu. Tidak baik jika kau terus menerus seperti ini Keenan, Grand Ma Sonia pasti lebih terluka melihatmu seperti ini. Berdamai lah dengan hatimu, jangan menyimpan dendam berkepanjangan. Aku tahu kau kecewa karena perbuatan orang itu, tapi kau juga harus memikirkan dirimu dan juga kedua orang tuamu bahkan adikmu." ucap Miko panjang lebar.

Keenan hanya tersenyum smirk mendengar ucapan Miko rasanya ia sudah tidak peduli lagi dengan ucapan sahabatnya itu, seperti angin lalu saja baginya.

"Kau tidak perlu repot menceramahi ku, Miko. Ini urusanku !" sarkas Keenan berbalik arah melihat Miko.

Miko hanya menghembuskan kasar nafasnya ia sudah lelah jika terus memberikan nasehat pada Keenan yang sudah pasti Keenan tidak akan mendengarkannya.

"Baiklah aku tidak akan bicara lagi." balas Miko dengan nada pelan.

Keenan mendudukkan dirinya kembali di kursi kebesarannya. Sedangkan Miko kembali ke ruangan kerjanya. Keenan memijit keningnya ia merasa pusing, ingin sekali ia menghabiskan waktu dengan ke sebuah klub hari ini menghilangkan penat hari ini.

Keenan keluar dari ruangannya dan memanggil Miko untuk menemaninya. Mereka pun pergi ke sebuah klub tempat biasa Keenan kunjungi. Saat mereka telah sampai di klub, Keenan mengernyitkan dahinya ketika melihat seorang gadis yang sangat ia ketahui identitasnya sedang bekerja sebagai seorang pelayan.

Keenan tersenyum jahat dan ia kemudian memerintahkan anak buahnya dalam sebuah panggilan untuk mengawasi gerak-gerik gadis yang tak jauh dari pandangan matanya.

"Kena kau kali ini !" ucap Keenan dengan suara beratnya hanya dapat ia dengar dari telinganya sendiri.

BAB 3

Seorang gadis berusia 20 tahun berjalan melewati gang tak jauh dari tempat ia bekerja di suatu klub malam. Hari yang sudah menunjukkan pukul satu dini hari, gadis itu menuju rumahnya dengan menggunakan mantel bewarna merah. Kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana menghilangkan ketakutannya karena berjalan seorang diri.

Tiba-tiba ia merasa ada seseorang yang mengikutinya dari arah belakang. Ia menghentikan langkah kakinya dan membalikkan badannya, namun tidak ada seorangpun yang mengikutinya.

Bulu kuduk gadis itu bergedik ngeri kemudian melangkahkan kakinya dengan tergesa-gesa bahkan berlari. Tiba-tiba betapa terkejutnya ia saat ditarik oleh dua orang pria berpakaian serba hitam. Mereka membekap mulut gadis itu dengan obat bius hingga tak sadarkan diri. Kemudian membawanya masuk ke dalam mobil hitam.

... ....

BERLIANA AYUNDA POV

Aku membuka kedua mataku, kepalaku pusing saat aku terbangun dari tidurku. Ku lihat di sekelilingku jika aku tengah berada di sebuah ruangan yang begitu pengap dan berdebu.

Aku mengingat kejadian beberapa jam lalu jika aku baru saja pulang bekerja saat diperjalanan menuju rumahku, aku dibawa oleh dua orang asing.

Betapa terkejutnya diriku saat aku menyadari jika aku sudah dalam ruangan yang begitu kotor. Mataku menangkap sosok lelaki yang sedang duduk di sebuah kursi dengan sambil memantik kan api di rokoknya.

"Si..siapa kau ?" tanyaku dengan takut, tubuhku bergetar hebat. Aku sangat takut jika diapa-apakan olehnya.

Lelaki itu tak menjawab pertanyaan ku ia sibuk dengan rokok di tangannya, menghisapnya, dan menghembuskan nya ke sembarang arah.

Aku mencoba bangun dari dudukku kemudian melihat sebuah pintu. Dengan cepat aku berjalan dan hendak membuka pintu tersebut. Namun sialnya pintu itu terkunci.

Aku semakin takut kala tak bisa keluar dari ruangan yang begitu mengerikan bagiku. Apalagi tatapan tajam lelaki yang duduk di kursi tersebut selalu mengarah kepadaku.

klek

klek

klek

"Tolong buka pintunya ! siapapun tolong aku !" teriakku semakin takut. Apalagi lelaki yang duduk di kursi tersebut bangkit dari duduknya dan berjalan ke arahku.

"Jangan mendekat !" teriakku pada lelaki yang berusaha mendekatiku.

Ia menyunggingkan senyuman padaku seolah ia mengejekku. Aku semakin ketakutan dibuatnya. Tiba-tiba lelaki itu menarik tanganku dan menyeret ku bahkan menghempaskan aku hingga tubuhku membentur dinding.

"Aaww.." teriakku karena bahuku kesakitan saat terbentur dinding.

Lelaki itu menjambak rambutku hingga aku meringis kesakitan dan menatap wajahnya. Hingga bulir bening jatuh di pelupuk mataku.

"Aaaahh...Tolong lepaskan aku." dalam tangis aku berucap.

"Melepaskan Mu ?" tanya lelaki itu padaku.

Aku menganggukkan kepalaku seraya memohon kepadanya, namu sepertinya lelaki di hadapanku kini tak akan melepaskan aku.

"Jangan bermimpi untuk lepas dariku !" ucap lelaki itu padaku dengan suara beratnya aku tambah takut mendengarnya.

"Aku tidak mengenalmu, lepaskan aku !" kali ini aku memberontak saat ia menarik tanganku kuat bahkan lelaki itu menggendongku layaknya sebuah karung beras keluar dari ruangan kotor dan berdebu itu.

Dia membawaku masuk ke dalam sebuah kamar yang begitu megah dan mewah. Ia menghempaskan tubuhku masuk ke dalam kamar mandi dan menghidupkan shower air, kemudian mengguyur ku dengan air yang sangat dingin.

Dengan tanpa perasaannya ia seolah memandikanku seakan aku hal kotor yang harus dibersihkan. Tubuhku basah kuyup, ia kemudian menarik tanganku lagi dan mendorongku hingga jatuh dan terjerembab di lantai.

Aku memegangi lutut ku yang terasa sakit bahkan lecet, dengan tanpa kasihan nya lelaki itu membuang sebuah pakaian kepadaku.

"Pakai itu ! mulai sekarang kau akan menjadi budak ku !" ucap lelaki itu dengan tegas dan suara beratnya.

Aku menatap pakaian yang bukan layak pakai sebuah pakaian tipis dan menerawang yang biasa di sebut orang Lingerie.

Lelaki itu kemudian meninggalkanku keluar dari kamar. Aku mencoba berlari mengejarnya dan ingin keluar dari kamar namun apalah daya pintu kamar itu terkunci dari luar.

"Buka pintunya !" teriakku

hiks

hiks

hiks

Aku meratapi nasib diriku, aku tak menyangka akan berada di situasi yang begitu mengerikan seperti ini. Aku menangis ke sunggukkan tak memperdulikan tubuhku yang sudah menggigil karena pakaian yang basah masih melekat dalam tubuhku.

"Kakak tolong aku." aku meraung menyebut nama Kakakku berharap ia datang menolongku.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!