Hari ini adalah hari yang kami tunggu-tunggu, karena kampus akan membawa seorang pebisnis handal untuk mata kuliah manajemen bisnis, untuk memberikan materi kepada kami semua.
Aku sudah hadir di kampus satu jam sebelum mata kuliah dimulai, aku memang paling ambisius dalam hal ini. Karena aku memang begitu mencintai jurusan yang saat ini sedang aku jalani.
Aku duduk di bangku taman kampus menunggu Rita sahabat kental ku yang masih belum sampai .
"Key, Pagi bener Lo datang!" Teriak Rita yang baru sampai.
"Lo enggak bisa apa Ta, kalau ngomong nya pelan. Aku enggak budek tau!" Jawab ku kesal.
"Ya habisnya aku bingung lihat Lo bisa cepat hari ini!" Jawab Rita.
"Kan emang gue selalu cepat Ta, yang lama itu Lo. Masa Lo enggak nyadar Ta!"
Rita hanya nyengir, karena memang dialah yang selalu terlambat ke kampus dengan berbagai alasan.
"Tapi Key, siapa sih yang mau datang ke kampus kita hari ini?"
"Mana gue tau, memang nya gue peramal."
"Enggak gitu juga kali Key. Tapi mana tau kan itu temannya bokap Lo."
"Tau ah!"
"Tapi Key, Lo kenapa malah pakek celana jeans? Lo lupa kata pak rektor kita ini mahasiswi management, pakai pakaian yang menampakkan kalau kita itu perempuan."
"Emangnya aku mirip laki?"
"Ya, coba deh Key, Lo lihat penampilan Lo itu. Cocok nya Lo kuliah di jurusan teknik sipil aja!"
"Sialan Lo Ta, Yang penting kan bukan pakaian nya Ta, tapi ilmu nya."
"Iya gue tau Key, itu juga penting, tapi Lo harus tau untuk menjadi seorang sekretaris saja kita harus Modis, anggun, nah Lo kayak laki gini."
"Udah ah Ta, Lo jangan bahas penampilan gue, yang penting gue enggak pernah bolos kan? kuliah gue benar."
"Emang susah tau Key ngomong sama Lo, kalo Lo gini terus ,cowok mana ada yang mau deketin Lo. Pada takut semua."
"Emangnya gue apaan sampe bisa nakutin cowok-cowok?"
"Ya takut kalau di bogem sama Lo nya!"
"Bagus dong Ta, jadinya kan enggak ada yang Berani jahat sama gue."
Saat sedang berdebat, sebuah mobil mewah memasuki halaman kampus, keduanya mengalihkan pandangan ke arah mobil tersebut, Namun yang didalam mobil tak juga turun.
"Apa ini ya Key yang mau menjadi tamu kampus kita hari ini?"
"Enggak tau Ta, Udah lah enggak usah penasaran kali Lo ini, yang datang itu pebisnis handal dan terkenal, pastinya udah tua, enggak cocok sama Lo tau enggak sih Ta."
"Emang kenapa key?"
"Ya yang datang kakek -kakek, emang Lo mau dijadikan istri Ta?"
"Ha Haha ha!" keduanya tertawa renyah.
"Lo benar juga Key, mana mau gue dijadikan istri simpanan kakek-kakek."
Keduanya tertawa sambil berjalan menuju ke aula kampus, mereka merasa lucu karena membayangkan kalau yang akan memberikan materi di kampus mereka adalah kakek-kakek berjas.
Kayra dan Rita berjalan menuju kursi yang berada didalam aula yang akan digunakan untuk acara hari ini, banyak mata yang memperhatikan Key, Bukan karena pakaian nya hari ini, namun memang pesona key begitu terpancar walupun gadis itu terlihat tomboy.
Tubuhnya yang semampai dan rambutnya yang hitam di kuncir sepeti ekor kuda, kulit yang putih dan hidung mancung nya membuat banyak pria ingin bisa menggenggam tangannya saat itu, namun mereka hanya bisa menghayal untuk itu, karena belum ada satu pun pria yang bisa menaklukkan hatinya.
Key yang selalu bersikap cuek dengan para cowok, membuat mereka tidak berani mendekatinya, entah pria seperti apa yang di idamkan oleh Kayra.
Orang tua Key sendiri, kadang sampai kehabisan akal untuk membujuk putrinya agar berpakaian feminim seperti layaknya anak perempuan lain nya, namun Key tak mau ambil pusing, untuknya yang terpenting saat ini adalah menuntut ilmu, menjadi sukses seperti papanya saat ini.
Suara rektor terdengar menggema di ruangan Aula pagi itu, yang meminta seluruh mahasiswa dan mahasiswi memasuki gedung aula, karena tamu yang akan memberikan materi sudah hadir.
semua mahasiswi terlihat begitu anggun dengan pakaian yang feminim, namun beda halnya dengan key, dia menggunakan jeans dan kemeja , Namun untuk nya itu biasa saja.
Key bahkan tak perduli dengan mata mahasiswi yang memandang nya, karena cara berpakaian nya yang tomboy, bahkan ada teman-teman yang berpikiran sama dengan Rita tadi kalau dirinya salah jurusan.
Semua sudah berkumpul di aula, menunggu tamu masuk ke gedung aula, semua mata terfokus ke atas panggung, bahkan terdengar desas-desus tentang siapa tamu yang datang.
Namun saat itu Key masih sibuk dengan buku yang sedang dibacanya, karena dia paling jenuh menunggu tanpa melakukan sesuatu.
Rita yang saat itu juga fokus ke atas panggung, melihat seorang pria tampan dan gagah berdiri menatap ke arah mereka , Rita sampai berulang kali menelan ludah nya, ternyata yang dipikirkan oleh nya dan Kayra berbanding terbalik, yang datang adalah seorang pengusaha muda.
"Key, Key!" Rita memanggil Kayra yang masih sibuk Dengan bukunya.
"Hemmmm!" Kayra menjawab tanpa memandang Rita disamping nya dia masih fokus ke halaman buku.
"key Lo lihat dulu siapa yang datang!"
"Kenapa sih Ta, Emang yang datang Bokap gue?"
"Lo lihat sendiri dong Key, Makanya Lo jangan hanya fokus membaca buku, lihat dong lihat!"
Key yang masih fokus ke arah Rita pun mengalihkan pandangannya, karena Rita terus saja mengguncang tubuh dan tangan Kayra untuk melihat ke atas panggung. Kayra menepis tangan Rita, Dengan kesal dia pun mengalihkan pandangan nya ke atas panggung, Dan saat itu juga key sepeti terhipnotis oleh sosok dihadapan nya.
Dia melongo menatap pria yang saat itu berada diatas panggung. Benar-benar dia tak menyangka kalau yang datang bukanlah seorang kakek-kakek melainkan seorang pemuda tampan dan gagah.
"Sungguh indah ciptaan yang kuasa!" Ucap Key Tanpa disadarinya.
"Udah key, tutup mulut Lo nanti kemasukan lalat."
"Apaan seh Lo Ta."
Mata Key terus fokus ke arah panggung, namun saat itu bukan karena mendengarkan materi dengan serius melainkan dia malahan melamun sendiri, ini mungkin adalah kali pertama key tidak fokus pada kuliah nya.
Namun karena pesona seorang Raditya Wijaya meruntuhkan pondasi dihatinya, Key yang selalu mengatakan tak ingin jatuh cinta dan hanya akan fokus untuk meraih kesuksesan. Namum hari ini terlena dengan pandangan pertamanya pada Raditya.
Rita yang melihat sahabatnya tersenyum sendiri membuat kedua alisnya menyatu, dia bingung ada apa dengan Kayra hari itu, Rita melambaikan tangan nya dihadapan Key, tapi nampaknya Key tak menyadari itu. Dia benar-benar larut dalam lamunannya.
Sedangkan Radit yang sedang menyampaikan materi melihat ke arah Rita dan juga Kayra yang sedang tak fokus pada apa yang dia sampaikan.
"Tolong kamu maju kedepan!" Panggil Radit sambil menunjuk ke arah Key dan Rita.
Semua mata mengarah ke mereka berdua, spontan Rita jadi panik.
"Saya pak?" tanya Rita pura-pura tidak paham.
"Iya kamu, dan kamu juga!" menunjuk ke arah Key.
Namun yang ditunjuk sama sekali tidak tau, Key masih larut dalam lamunannya, Rita yang melihat Key masih belum juga fokus, kembali mengguncang tubuh sahabatnya.
"Key, Lo ngapain sih, ngelamun aja!"
"Apa sih Ta, ganggu aja!"
Dan begitu mengalihkan pandangannya, betapa kagetnya Key, ternyata banyak mata yang sedang menatap dirinya. Key mengarahkan pandangan ke arah Rita, yang saat itu berada disamping nya.
"Key gimana ini?" tanya Rita gugup.
"Tampaknya hari ini kita apes Ta." ucap key yang tambah membuat Rita takut.
Tapi apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur kira-kira apa yang akan dilakukan Raditya kepada keduanya?
Pagi itu nampaknya memang hari yang apes untuk Key , dengan langkah mantap dia berjalan menuju ke atas panggung, dimana Raditya masih berdiri disana menatap ke arah dirinya.
Namun lain hal nya dengan Rita, Dia berjalan dibelakang Key, dengan memegang tangan Key, Rita begitu takut kalau rektor akan marah terhadap dirinya.
keyra naik ke atas panggung, berjalan pelan kehadapan Radit, Namun tatapan Radit bukan malah membuatnya takut, Key menatap pria itu dengan senyuman, Bahkan Key sampai lupa kalau sedang berada dihadapan banyak orang.
Raditya berbicara kepada dirinya, Namun Key saat itu larut dalam lamunannya dia tidak mendengar apa yang dikatakan Radit.
"Tampan sekali." ucap Key pelan.
"Kamu bicara apa?" tanya Radit.
"Eh, iya pak kenapa?" tanya Key balik.
"Tadi kamu bicara apa?"
"Maaf pak, saya bilang materi hari ini menarik"
Raditya menaikkan alisnya, Karena seperti nya bukan itu yang tadi dia dengar. Namun Radit tak ingin mempermasalahkan hal itu. Dia ingin memberikan hukuman kepada gadis dihadapannya.
"Siapa nama kamu?"
"Kayra Aurora Pak, tapi saya biasa dipanggil key!" ucap key sambil tersenyum.
"Kenapa kamu tidak mendengar apa yang saya sampaikan?"
"Saya dengar kok Pak?"
"Tapi saya melihat kamu dan teman kamu sedang bicara."
"Saya tidak bicara, hanya melamun." jawab Key, yang disambut gelak tawa mahasiswi di ruangan itu.
"Kalau begitu, Itu artinya kamu tidak mendengarkan."
"Maaf Pak, kalau begitu, apa bapak akan menghukum saya?"
"Tentu saja!"
"Baik pak, saya akan terima hukumannya."
"Karena kamu tidak mendengarkan saya menyampaikan materi, jadi hari ini kamu yang akan menggantikan saya menyampaikan materi."
"Saya pak?"
"Iya, lalu siapa lagi apa teman kamu ini."
"Tidak pak." jawab Rita dengan cepat.
"Bagaimana apa kamu sanggup, kalau tidak saya akan hukum kamu untuk keluar ruangan."
"Baik pak saya sanggup, Tapi kalau saya berhasil menyampaikan materi dengan baik, bapak harus memberikan saya honor bagaimana?"
Pak rektor yang melihat Key Berani melakukan tawar-menawar dengan Raditya menelan ludahnya, dia takut karena Raditya merupakan salah satu Orang penting di kampus itu.
"Oke, Saya setuju ,Tapi kalau kamu gagal saya akan skorsing kamu selam satu bulan ." jawab Raditya.
"Tapi pak, kenapa harus satu bulan?"
"kamu setuju atau tidak?"
"Oke saya setuju."
Sebenarnya sat itu Key sedikit ragu, kalau di gagal berarti dia harus berada dirumah selama satu bulan, tapi bukan Key namanya kalau mundur sebelum bertempur.
Raditya berjalan disudut panggung Dimana rektor dan dosen lainnya sedang duduk, pak rektor saat itu langsung meminta maaf atas apa yang dilakukan Kayra. Mereka tidak menyangka insiden itu akan terjadi karena setau mereka Kayra adalah mahasiswi terbaik.
Bahkan selama ini tidak pernah Kayra lalai dalam kuliah nya, karena untuk Kayra kuliah itu nomor satu.
Kayra terlihat berjalan ke arah sebuah laptop yang berada diatas meja, sedang kan Rita sudah kembali ketempat duduk nya, Rita tentu saja berdo'a saat itu untuk Kayra agar bisa menyelesaikan semuanya dengan baik, walaupun dia sedikit ragu.
Kayra mulai berbicara meminta semua mahasiswa yang hadir disana untuk memperhatikan kedepan layar in fokus.
Key mulia menyampaikan materi demi materi yang tadinya sudah disiapkan oleh Raditya.
Sekitar dua jam Key berada disana, pertama Key sedikit ragu-ragu. Namun akhirnya key berhasil menguasai materi dengan baik.
Bahkan seluruh materi disampaikan oleh key Tampa cela, semua yang berada di ruangan aula bertepuk tangan termasuk rektor dan dosen-dosen. Kecuali Raditya, namun didalam hati dia mengakui kemampuan Kayra namun dia tetap bersikap dingin.
Key berjalan menuju kehadapan Raditya, dia membungkuk kan badannya dan tersenyum ke arah Raditya. Namun pria dihadapannya, Hanya menatap nya sekilas.
"Maaf pak, Untuk kesalahan saya hari ini. Dan terimakasih telah memberikan saya kesempatan untuk bisa banyak belajar."
Raditya menatap ke arah Kayra, ternyata gadis dihadapannya itu adalah gadis yang tau akan kesalahannya.
"Saya akan memberikan kamu honor, kamu sudah melakukannya dengan baik."
"Terimakasih pak, tapi bapak tidak perlu memberikan saya honor, karena tadi saya Hanya bercanda."
"Tidak masalah, Saya akan tetap memberikan kamu uang."
"Tapi pak!"
Namun perkataan key terhenti, karena ternyata asisten Radit sudah menyiapkan uang nya, Radit memberikan uang Sepuluh juta kepada key saat itu.
"Tapi pak uang ini terlalu banyak."
"Tidak apa-apa, kamu bisa gunakan untuk keperluan kuliah kamu kan. Atau mungkin mentraktir teman-teman hari ini!"
Key hanya tersenyum, sebenarnya kalau untuk membayar kuliah Key tidak pernah kekurangan karena papa nya juga merupakan pemilik sebuah perusahaan. Namun dia menerima uang itu untuk menghargai Raditya.
Sekitar pukul 12 siang, acara di aula pun selesai. Raditya terlihat meninggalkan kampus siang itu, Key pun langsung menuju keruang rektor dia ingin minta maaf karena telah berbuat salah.
Namun pak rektor Hanya tersenyum, karena Key malah menunjukkan prestasinya. Dan membanggakan kampus mereka.
Siang itu benar saja uang yang di berikan Raditya digunakan Key, untuk mentraktir teman-teman nya di cafe yang berseberangan dengan kampus.
Key tidak ingin menikmati uang itu sendirian, tentu saja teman-teman nya semua kegirangan mendapatkan traktiran.
Sekitar pukul setengah empat key baru kembali kerumah, dia jalan-jalan ke taman bersama dengan Rita. Key melajukan mobilnya menuju rumah, setelah mobil merah milik nya terparkir sempurna di garasi Key pun turun dan menuju pintu utama rumah nya.
Key membunyikan bel rumah, dan terlihat seorang wanita paruh baya membuka pintu dan tersenyum ke arah key.
"Non key udah pulang?"
"Iya bik, Mami udah pulang bik?"
"Udah, ibu lagi di kamar katanya mau istirahat sebentar."
"Hmm, ya sudah bik, Key juga mau istirahat dulu ya bik."
"Iya non, jangan lupa nanti turun untuk makan."
"Iya bik."
Key masuk kekamar dan membersihkan dirinya, mengganti bajunya dan menggunakan baju kaos berwarna putih, dan hotpants.
Setalah selesai Key pun turun kebawah, sebenarnya Key tidak ingin turun karena dia masih kenyang. Tapi Key ingin bertemu Maminya.
Berjalan ke meja makan, dan ternyata disana ada Maminya yang sedang membantu bik Minah menyiapkan makan malam.
"Sayang!" Panggil Bu Indira maminya kayra.
"Iya Mi, Papi mana Mi?" tanya nya.
"Papi malam ini lembur Key, katanya ada hal yang harus diselesaikan malam ini juga. Karena besok pagi akan berangkat ke luar negeri."
"Luar negeri Mi?, Mami ikut juga?"
"Iya, Tapi Mami enggak ikut, Mami banyak yang mau dikerjakan di butik."
Key duduk disalah satu kursi dimeja makan, rencana dia tidak iku makan malam. Tapi key tidak mau kalau maminya makan sendirian, Karena kakak nya juga sedang berada diluar daerah urusan pekerjaan.
Malam itu, Key dan Mami makan berdua saja. Tadinya Key mau bercerita tentang yang terjadi di kampus tapi di diurungkannya. Karena mami sedang capek dan ingin cepat istirahat.
Key berjalan ke kamarnya,merebahkan tubuhnya di atas spring bed , dan mencoba memejamkan matanya yang juga sudah mulai mengantuk.
Keesokan paginya, key berencana untuk joging , karena kebetulan hari ini dia libur ke kampus, key turun menggunakan baju kaos lengan pendek dan celana olah raga sepanjang lutut.
key turun ke bawah, namun saat itu mami nya belum terlihat didapur, hanya ada bik minah saja, key pun menitipkan pesan pada bik Minah, jika mami mencarinya dia sedang pergi joging.
key berlari pelan melewati jalanan menuju ke taman yang tak begitu jauh dari rumah nya, Disana banyak orang yang juga lari pagi.
Setiba di taman, key langsung berlari memutari lapangan Sampai tiga kali putaran, setelah itu key berhenti untuk membeli minuman.
Key berjalan ke arah tukang minuman keliling, namun perhatian nya teralihkan , Key melihat seseorang yang familiar dimatanya. Key berjalan perlahan menuju sebuah mobil berwarna hitam yang terparkir tidak jauh dari tempatnya tadi berdiri.
"Selamat pagi pak!" sapa key dengan senyum lebar nya.
mungkin kalau cowok-cowok lain yang disapa dengan senyuman begitu mereka akan klepek-klepek, namun lain hal nya dengan cowok yang ini, di hanya memasang tatapan dinginnya.
"Kalau jumpa Orang itu ucapakan Assalamualaikum, jangan mengagetkan!" jawab Raditya tanpa menatap ke arah key.
Key menyandarkan tubuhnya ke mobil Radit, dan menatap pria itu dari spion mobilnya, namun Radit saat itu belum menyadari kalau key sedang menatap dirinya.
"Pak, apa bapak mau joging disini juga?" tanya Key asal.
Karena saat itu key juga melihat kalau Radit menggunkan jas, pasti lelaki itu ingin ke kantornya. Radit hanya menatap ke arah key, tak juga memberikan jawaban apapun.
Namun bukan key kalau diam saja dicuekin oleh Radit. dia berpindah kedepan dan bersandar di jendela mobil Radit.
"Apa yang kamu lakukan?"
"Tidak ada!"
"jangan bersandar di mobil saya ,kamu bisa merusak cat mobil saya!" Ucap Radit.
key melongo, menatap ke arah Radit, bisa-bisa nya lelaki dihadapannya itu bicara sepeti itu, Emangnya bajunya terbuat dari besi Sampai bisa merusak mobilnya.
Namun key tetap memperlihatkan senyum nya, senyum yang dibuat-buat.
"Apa kamu kesini untuk menjaga saya ,atau kamu ingin joging?"
"Dua-duanya!" jawab key sambil menaik-turunkan alisnya.
Radit nampak sedikit kesal ternyata gadis dihadapan nya tak perduli dengan apa yang dikatakannya.akhirnya Raditya memutuskan untuk pergi dari sana.
"Apa kamu bisa minggir, saya ingin ke kantor" ucapa nya .
"Oke, dengan senang hati."
key menyingkir dari mobil Radit, dan mesin mobil pun terdengar di hidupkan , key masih menatap pria itu dari spion mobil yang masih terbuka kaca nya.
"Sampai bertemu lagi ya!" key melambaikan tangannya.
namun Radit langsung menutup kaca jendelanya, dalam hati dia berharap tak berjumpa lagi dengan key, gadis itu selalu. membuatnya emosi.
Namun key Hanya tersenyum, walupun dia tak mendapat jawaban dari Raditya, itu bukan masalah untuk nya, key melanjutkan lari paginya, dan mengarahkan langkahnya untuk pulang kerumah, Karena hari sudah menunjukkan pukul 08.00 pagi.
Saat akan masuk ke halaman rumah nya key berpapasan dengan maminya dipintu pagar.
"Sayang baru pulang? mami mau ke butik dulu, kalau kamu tidak ada kegiatan datang lah kesana!"
"Iya mi, nanti key Kesana,Oya mi , Apa Papi sudah berangkat keluar negeri?"
"Belum sayang, Papi masih istirahat dikamar, malam tadi papi pulang sudah larut malam."
"Ya udah mami hati-hati ya!"
"Iya sayang."
Mobil berwarna putih itu pergi meninggalkan Halaman rumah key, dan key pun berjalan masuk kedalam rumah nya. key menuju kekamar untuk membersihkan diri dan sarapan pagi.
Sebelum turun ke lantai bawah, Key duduk disudut tempat tidurnya, tersenyum sendiri membayangkan wajah Raditya, Yang sebenarnya membuatnya jengkel tapi juga membuatnya ingin bertemu dengan nya lagi.
Key belum pernah merasakan perasaan yang saat ini dia rasakan, kehadiran Radit benar-benar mengusik tidurnya, entah apa yang membuatnya begitu tertarik untuk bisa dekat dengan pria dingin itu.
Key turun dari kamarnya untuk sarapan, dan ternyata sudah ada papi juga disana, Sedang ingin sarapan pagi.
"Papi sudah bangun rupanya!"
"Iya key, Papi mau ke luar negeri, ada pekerjaan yang harus papi kerjakan disana, do'akan Papi ya sayang semuanya lancar."
"Iya Pi, Pasti."
"Papi tapi harus ke butik dulu untuk menjemput mami."
"Kalau begitu papi bareng key saja, biar key yang mengantarkan papi ke bandara."
"Apa kamu tidak ke kampus key hari ini?"
"Kebetulan tidak Pi."
"Kalau begitu kita sarapan dulu, baru jemput mami di butik."
"Iya Pi."
Keduanya sarapan pagi dan berangkat ke butik untuk menjemput maminya. Key yang pagi itu mengemudikan mobil, Karena papi memang begitu lelah.
mobil melaju dengan kecepatan sedang dan berhenti disebuah butik terkenal milik maminya key, ternyata mami sudah menunggu mereka.
mobil kembali dilajukan ke bandara untuk mengantarkan papi nya, mereka langsung menuju kursi tunggu penumpang, karena pesawatnya masih akan berangkat sekitar dua puluh menit lagi.
key berbincang-bincang dengan orang tuanya, Sampai terdengar suara panggilan untuk keberangkatan ke new York, Papi berjalan masuk menuju tempat keberangkatan.
Key hanya melambaikan tangannya saja setelah papi mulai menjauh, ini bukan kali pertama dia dan mami ditinggal perjalanan bisnis, bahkan key pernah ditinggal keduanya untuk urusan itu.
Key berjalan menuju ke mobil bersama maminya, dan mengantarkan mami kembali ke butik, Namun key tidak langsung pulang, dia ikut duduk di butik mami , namun bukan membantu maminya, Karena dia pun tidak mengerti tentang gaun-gaun yang dijual maminya.
Key berjalan melihat-lihat baju-baju yang **** dan modis itu, namun bukannya dia tertarik malah dia bergidik sendiri. Dan akhirnya key sampai di tempat penjualan baju busana muslim, begitu banyak baju yang Indah yang dijual disana, Namun key Hanya suka melihatnya belum ada keinginannya untuk menggunakan baju seperti itu.
Dan pada saat sedang melihat-lihat key bertemu dengan seorang ibu-ibu mungkin sedikit lebih tua dengan maminya, Dia sedang memilih-milih Baju muslim. Dan dia pun mendekat ke arah key.
"Maaf nak, apa boleh Tante Pas kan baju ini ditubuh kamu?"
"Saya Tante?"Tanya key ragu-ragu.
"Iya nak, Tante ingin mencarikan hadiah untuk menantu Tante." Ucap wanita itu.
"Iya tante boleh."
Dan saat akan meminta key mengetes baju, tiba-tiba mami key datang menghampiri mereka.
"Ada apa mbak ? Apa ada yang bisa saya bantu?"
"Ini jeng , saya ingin meminta tolong gadis ini mengenakan baju ini."Menunjukkan sebuah baju gamis modern berwarna biru muda.
Saat itu mami malah tertawa, Sampai-sampai tante-tante yang tadi sedang memegang baju gamis terheran-heran.
"Kenapa jeng , apa ada yang salah?"
"Tidak mbak, Tapi ini anak saya !"
"Maaf kalau begitu jeng ."
"Tidak apa-apa mbak, saya bukan tidak izinkan anak saya, tapi coba mbak lihat penampilannya ini, jadi mbak pasti tidak akan cocok bajunya dipakai putri saya."
"Mami apaan seh!"
"Iyakan sayang mami cuma bingung kalau kamu pakai baju seperti ini."
"Tapi putri jeng cantik kok, Cantik banget malah, pasti bajunya bagus kalau dipakai."
"Saya juga mengakui kalau dia ini cantik mbak, bahkan terlalu Cantik, Tapi masalah nya saya bingung bagaimana cara membuatnya menjadi perempuan."
K'ey memanyunkan bibir nya karena perkataan maminya, Tapi memang kenyataan nya dia tidak bisa menjadi seperti gadis-gadis yang lain yang berpakaian modis.
Namun saat itu tiba-tiba key melihat Radit berada disana ,tak jauh dari tempat mereka berdiri, sedang apa sebenarnya Radit di butik khusus baju perempuan?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!