"ampun, apa salahku Ibu,?" teriakan dan tangisan getir dari seorang gadis kecil berusia lima taun. Saat tubuh mungilnya di cubit oleh sang ibu.
"janga panggil aku ibu! Karena aku bukan Ibumu!!" bentak seorang wanita Dewasa yang tengah memukul si gadis malang itu.
"nyonya, sudah nyonya, saya mohon kasihan Nirmala ," seorang wanita pa, mrruh baya datang menghampiri sang Majikan yang tampak tengah murka itu.
Ny. Kania yang mendengarnya, menatap tajam kearah Maid yang berani menghentikan tindakanya itu.
"kau, kau berani menghalangi aku,?!" tanya Ny.Kania berapi api. Tangannya dengan cepat menyambar rambut gadis kecil itu dan menariknya dengan kuat.
"akh sakit Ibu, hiks hiks," Nirmala mebangis sejadi jadinya dan meronta sekua tenaga.
Namun sayangnya, tenaga gadis itu tak sabanding dengan kekuatang Ibu.
"kau dengar anak si**n, aku aka perlahan tapi pasti, akan selalu menyiksamu. Hingga kaulah yang memutuskan untuk mengakhiti hidupmu sendiri!!" bentaknya seraya mendorong tubuh mungil Nirmala.
Sehingga tubuh gadis itu menghantam pingguran meja hingga berdarah. Maid yang ada di sana, segera menggendong dan membawa tubuh mungil Nirmala ke dalam kamar Maid.
"kasihan sekali kamu Nirmala, masih sekecil ini sudah mendapatkan siksaan," Maid itu tak kuasa menahan air matanya agar tak jatuh.
Sementara itu, Maid yang lain, hanya bIsa melihst tanpa bisa berbuat apa apa. Mereka hanya bisa berharap, Tuan Seno segera pulang kenegara ini.
Agar penderitaan Nirmala segera berakhir.
Begitulah Ny.Kania jika sedang marah, maka yang akan menjadi sasaranya adalah Nirmala. Anak kandungnya.
Gadis mungil itu bahkan harus menahan lapar selama satu hari. Saat ia tak sengaja memecahkan gelas kaca milik Ibunya.
dan perlakuan tidak adilnya itu, ia dapatkan semenjak bayi. Bahkan ia sering di beri susu bssi oleh Ibunya sendiri.
Dan untungnya, baby Nirmala tak mengalami hal yang serius.
"Siti!!" teriak Ny. Kania membuat lima Maid yang ada dikamar, segera berhambur keluar. Jangan sampai, wanita kejam.itu tau jika mereka membantu Nirmala.
Jika sampai ketahuan, bukan para Maid yang akan di hukum melainkan Nirmala. Gadis itu akan menerima satu cambukan ikat pinggang dalam satu kesalahan Maid.
"i-iya Nyonya, ada apa,?" tanya Maid yang bernama Siti itu.
"kenapa lama,?" tanya My. Kania dengan nada rendah dan lembutnya.
Hal itu membuat para Maid itu seketika merinding. Karena Ny.Kania berubah lembut dan anggun itu tandanya bakal ada bencana besar.
"Ma-maf Nyonya, sa-saya,.." belum sempat Siti melamjutkan kata katanya, Ny.Kania telah memotong ucapannya dengan menempelkan jarinya di depan bibir.
Pertanda para Maid harus berhenti berbicara. " panggil.anak itu kemari," titahnya dengan sorot mata dingin.
"ta-tapi Nyo,.." belum sempat melanjutkan, Ny.Kania lagi lagi menempelkan jari di depan bibirnya.
"sekarang, atau anak kamu yang menggantikanya," ucapnya tersenyum tipis.
Dengan segera Siti menuju kamar Maid dan membawanya kehadapan My.Kania.
"hei, bangun!!" sentak Ny.Kania pada gadis yang masih pingsan itu.
Namun, tidak ada respon sama sekali. Hal itu membuat Ny.Kania semakin geram di buatnya.
"ambilkan satu ember air!!"7 titahnya pada wanita paruh baya itu. dengan segera, Maid itu membawakan pesanan majikan mereka.
Byur
Satu ember air menghantam tubuh mungil Nirmala. Hal itu membuat gadis itu gelagapan.
"hmpp hmpp," deru nafas Nirmala yang tersengal sengal. Gadis itu segera duduk di lantai.
"siapa yang menyuruhmu tidut hem,?" tanya Ny.Kania dengan mencengkeram dagu gadis kecil itu.
"ampun Bu, sakit hiks hiks " Nirmala mulai meringis dan meraung untuk minta di lepaskan.
Nsmun, bukanya melepaskan cengkramanya, Wanita muda itu malah mencengkeramnya lebih kuat. Hingga kuku panjangnya, menembue kulit tipis gadis malang itu.
"sakit, aku justru lebih sakit lagi karena harus melahirkan anak sialan sepertimu!!" bentaknya.
plak
plak
plak
Tiga tamparam keras itu, mendarat mulus di pipi, punggung dan lengan Nirmala. Hingga membuat gadis itu menjerit kesakitan.
"awh sakit ampun!!" teriakan yang menyayat hati menggema di seluruh ruangan. Membuat Para Maid yang ada di sana, memejamkan matanya karena merasa ta sanggup melihat adegan horor di depan mata mereka.
Namun, hal itu tak.berlaku untuk Ny.Kania. Karena sepertinya, hati perempuan muda itu telah lama mati.
Entah setan apa yang merasukinya sehingga bisa sekejam itu terhadap anak kandunya sendiri.
"diam kau setan kecil," bentak Ny.Kania pada gadis berusia lima tahun kurang itu.
Hingga membuat Nirmala kecil seketika terdiam ketakutan.
"sekarang,kamu bersihkan seluruh gudang yang ada di rumah ini," titahnya dengan menatap tajam Nirmala.
Sontak saja, gadis itu menunduk ketakutan dan segera mengerjakan apa yang di perintah ibunya.
Sementara itu, para Maid itu hanya bisa memandang keoergian Nona muda mereka dengan wajah sendunya.
"kalian kalau merasa kasihan, kalian bantu dia. Tapi jangan salahkan jika,.." Ny.Kania sengaja menggantung.
Hal itu membuat kelima Maid yang menyadari jika mereka tengah di amcam oleh majikannya.
"baik Nyomya," mereka berlima segera menunduk hormat dan segera berlalu pergi darl sana.
Sementara itu, Ny.Kania yang melihat raut wajah keempat Maid itu, hanya bisa tersenyum menyerigai dan berlalu pergi dari sana.
"kalian akan melancarkan aksiku nantinya," ucapnya seraya berlalu menuju kamar pribadinya.
Begitulah Ny.Kania. Wanita muda itu akan melakukan segala cara agar bisa memuluskan aksinya.
termasuk mengancam para Maid guna menuntaskan dendamnya. Entah setan apa yang merasuki tubuh wanita berusia dua puluh sembilan tahun itu, sehingga bisa berlaku setega itu pada gadis kecil.
Terlebih lagi, gadis kecil itu tak lain adalah anak kandungnya sendiri.
"aku membencimu! Aku bersumpah akan membuat hidupmu hancur!!" teriak Ny.Kania seraya berteriak histeris.
Beruntungnya, kamar itu di lapisi oleh alat peredam suara. Sehingga umpatan demi umpatan, tak sampai di telinga Nirmala.
Bisa di bayangkan jika Nirmala sampai memdengarnya, betapa hancur dan terlukanya hati gadis kecil itu
Tok tok tok
Fokus Ny.Kania teralihkan .saat mendengar ada ywng mengetuknya.
"masuk!!"perintah wanita itu. Dan tak lama kemudian, menyembulah kepala seorang gadis kecil yang sangat menggemaskan.
Dengan pipi yang begitu chuby dan rambut yang di kepang dua tengah menatap kearah sang Ibu dengan senyum di bibir mungilnya.
Namun, hal.itu sepertinya tidak berlaku untuk Ny.Kania. Karena wanita itu telah menatap gadis kecil itu dengan tatapan horornya."Mau apa kau,?!" bentaknya berapi api.
Sontak saja, Senyuman yang sempat tersungging di bibirnya, seketika lenyap. Berubah menjadi wajah ketakutan.
"a-aku ma-mau kasih ini sama ibu" ucapnya gemetar ketakutan.
Bugh
Satu lemparan bantal, mendarat mulus di wajah mungilnya.
Jangan Lupa Tinggalkan Jejak Kalian ya, agar otornya semangat 💕💕
Nb: mampir di karya othor keche yuk Umma_bhie
Blurb.
Catherine Zeta Jones, sosok gadis pekerja keras yang hanya hidup sebatang kara.
Pekerjaan sebagai buruh pemetik anggur di salah satu perkebunan anggur terbesar di desanya. Ia harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari dan untuk menyisihkan sebagian gajinya untuk bisa melanjutkan pendidikan di perguruan ke dokteran.
Nasih baik membawanya, pada keberuntungan, saat menyelamatkan nyawa seorang wanita setengah baya, yang ternyata nyonya besar dan pemilik perkebunan anggur tempatnya bekerja. Nyonya Margaretha, wanita yang ia tolong menjodohkan dirinya dengan putra semata wayangnya.
Siapa yang menduga, kalau putra nyonya Margaretha sudah memiliki seorang istri yang dalam keadaan koma. Bagaimana kah' nasib Catherine selanjutnya? Apakah kebahagiaan atau penderitaan yang ia dapat?
dengan segera, Ny.Kania beranjak dari ranjang empuknya. Kemudian berhegws menghampiri Nirmala.
"apa kau tadi bilang,?" tanya Ny.Kania dengan lembut seraya berjongkok di depan gadis mungil itu dengan tersenyum manis.
"aku mau membawakan ini pada Ibu," Nirmala tersenyum pada sang ibu.
Begitulah Nirmala. Walaupun telah di siksa dengan kejam, ia akan tetap bersikap baik.
Namun, tindakan Ny.Kania selanjutnya, membuat Nirmala kembali ketakutan.
dug
Dengan keras, Ny.Kania membenturkan kening Nirmala kepinggiran pintu.
Hingga membuat gadis itu terpental dan jatuh kebelakang.
"hiks sakit hua!!" tangisnya seketika pecah.karena merasa kepalanya sangat pening.
" hey diam kau setan kecil !!" teriak Ny.Kania. Hingga membuat gadis itu seketika terdiam.
tak berselang lama, para Maid itu seketika berdatangan. Karena mendengar suara keributan dari lantai atas.
begitu tiba di sana, mereka berlima sangat terkejut karena mendapati Ny.Kania tengah berdiri dan menjewer telinga Nirmala.
Sementara gadis itu, hanya menagis sesenggukan seraya menyentuh dahinya yang berdarah.
"ya Allah Nyonya, apa yang terjadi,?" tanya Siti sebagai kepala Maid disana.
Seketika itu juga, Ny.Kania menatap Siti dan yang lain, dengan tatapan tajamnya. "Kalian bawa setan kecil ini dari sini!!" teriak Ny.Kania menggelegar.
Dengan swmecepat kilat, Siti dan yang lain, segera membawa tubuh gadis malang itu. agar segera menjauh dari sana.
"non, kenapa masih nekat juga untuk mendekati Nyonya,?" tanya Siti saat mereka telah berada di kamar para Maid.
Ya begitulah mereka. Jika sedang tak ada Ny.Kania, mereka semua akan memanggil dengan sebutan "Non" namun jika ada Ny.Kania, mereka akan memanggil dengan nama.
Nirmala yang mendengarnya, hanya tersenyum kecil. " gak papa, kan nggak sakit,$ senyumnya tersungging di bibir mungilnya.
Hal itu sukses membuat air mata para Maid itu tumpah seketika. Mereka tak tau lagi, mengapa gadis di depan mereka ini sangat baik.
Bahkan, masih sempat tersenyum tipis. wulaupun baru saja mendapatkan siksaan.
*****
Sementara itu, Ny.Kania yang masih berada di dalam kamarnya, mengamuk eeperti orang gila. Ia bahkan memecahkan semua isi kamarnya.
"kenapa rasanya kasih aakit, padahal itu sudah berlangsung lima tahun lalu,?' teriaknya seraya memukul dinding.
Tring
Tak lama, terdengar suara deringan ponsel dari atas nakas. dan dengan segera, wanita muda itu segera meraih benda pipih itu.
Dan dengan segera, wanita itu segera membersihkan wajahnya.
"halo sayang, ada apa ini, anak kesayangan Mama kok tumben telpon,?" tanyanya lembut.
"iyalah, kan Dhelisa kangen sama Mama. Eh, papa juga deh," gadis berusia delapan tahun itu tertawa renyah.
Ny.Kania yang mendengarnya, juga ikut tertawa. Tak lama, seorang pria berusia tiga puluh tahun juga tampak ikut bergabung.
"halo Mama Kania yang cantik dan seksi, Papa Seno datang," ucapnya seraya memeluk tubuh Dhelisa dengan erat.
Seakan tengah memanas manasi sang istri. Ny.Kania yang melihatnya, memasng wajah cemberitnya.
seolah olah, tengah cemburu berat."kalian mag, bikin mamah cemburu aja," Ny.Kania mendegus kesal.
Hal itu membuat Tn.Seno dan Dhelisa tertawa terbahak bahak.
Mereka terlihat sangat bahagia dengan potret seperti keluarga bahagia. Dengan canda dan tawa.
"kan ada Nirmala Mah, " ucapan Dhelisa yang baru saja keluar dari mulutnya, seketika membuat wajah Ny.Kania berubah.
Namun, dengan cepat, air muka Ny.Kania segera berubah menjadi seperti sedia kala.
"eh iya, papa sampai lupa kalau punya peri yang satu lagi. mana dia Mah,?"tanya Tn.Seno dengan senyum tipis.
Dengan perasaan malas, Ny.Kania memanggil anak keduanya itu.
'sayang, sini nak," Ny.Kania dengan perlahan, memanggil anak keduanya itu.
Dan dengan segera, Nirmala kecil segera muncul dari balik pintu.
"sayang, kamu apa kabar,?"tanya Tn.Seno dengan melambaikan tanganya.
"kak Dhelisa, Papa!!" teriak gadis kecil itu dengan sangat gembira.
"Dek, keningnya kenapa,?" tiba tiba, Dhelisa berkata dengan menunjuk kearah keningnya swndiri.
Nirmala yang mendengarnya, meraba keningnya yang terluka. " oj, ini jatuh karena lari lari," jawabnya terswnyum tipis.
"hmm makanya, kalau main, jangan lari larian ya,"pesan Tn.Seno pada anak keduanya itu.
Nirmala hanya menganggukan kepala dan kembali menyunggingkan senyumnya.
"hufft coba, kamu juga sekolah di sini dek, pasti kakak swneng banget," ucap Dhelisa memasang wajah sedih.
"iya, kenapa mamah nggak ngebolehin kamu ada di sini sama Papa dan Kak Dhelisa," ucap Tn. Seno cemberut.
Ny.Kania yang mendengarnya, mendegus kesal. Namun, sebisa mumgkin menutupi ekspresi wajahnya.
"ya kalau ikut sama Papa semua, nanti Mama sama siapa,?"tanyanya dengan mengelus kepala Nirmala.
Sebisa mungkin, Ny.Kania mencoba menahan amarahnya jika berdekatan dengan Nirmala. Jika tidak, wanita muda itu, akan melampiaskanya pada Nirmala di depan suami dan anaknya.
"ya makanya, Mama Sama Nirmala ikut kesini, biar kita sama sama lagi," ucap Tn.Seno.
Hal itu membuat Ny.Kania seketika tertawa dengan keras. " haha, Mamah mana mumgkin mau kesana, disini lebih enak," wanita itu tertawa dengam ekspresi wajah yang sulit di artikan.
"emm besok, Papa ada kejutan buat Niemala," ucapnya dengan tersenyum tipis.
Ny.Kania yang mendengarnya, menautkan alisnya. Karena wanita muda itu juga sangat penasaran. Dan lebih tepatnya, bisa berjaga jaga.
"hehehe, ada deh, Mama kepo," Dhelisa yang mendengarnya, malah mengatai sang Mama.
Setelah mereka selesai melakukan panggilan vidio cal, Ny.Kania segera menyeret tubuh kecil Nirmala dan mendorongnya dengan keras.
"keluar kau setan kecil!!" bentaknya dengan wajah garangnya.
Seketika itu juga, Nirmala kecil segera keluar dengan ketakutan. Dengan gerak cepat, gadis mungil itu segera keluar.
"Nirmala, kamu kenapa,?'tanya Siti yang melihat anak majikannya ketakutan.
Dengan segera, Nirmala berlalu pergi dari sana. Gadis kecil itu segera masuk kedalam kamar kecil yang lebih mirip gudang.
"Ibu, kenapa Ibu benci sekali sama Nirma, Nirma salah apa,? Hiks hiks," suara isakan terdengar dari mulut kecil itu.
Sudah hampir satu tahun ini, Nirmala tinggal di gudang yang telah di renovasi menjadi kamar oleh para Maid.
"Bu, aku sayang sama Ibu," tangan mungilnya meraih foto sang ibu dan memeluknya. Dan akhirnya, gadis itu ketiduran dengan memeluk foto sang ibu.
Pagi harinya,..
Byur.
hmmpp hmpp
Maira yang masih terlelap, di guyur pakai satu ember air hingga membuat gadis itu gelagapan dan tersengal sengal.
" bangun!! Mandi!!"Ny.Kania berteriak dengan memukul tembok kamarnya.
hal itu membuat Nirmala menjadi ketakutan dan segera terbangun dari posisinya sekarang.
Dengan cepat, gadis kecil itu berlari kearah luar dan segera melaksanakan perintah ibunya.
Sementara itu, Ny.kania yang baru saja dari kamar gudang, segera mengibaskan tanganya.
Jangan Lupa Tinggalkan Jejak Kalian ya, agar otornya semangat 💕💕
Nb: Mampir yuk di karya teman otor ini Azallea rensima
Sinopsis :
Namanya Sassya Bellvara. Di masa lalunya ia hidup layaknya seorang putri yang bisa mendapatkan segala sesuatu dengan mudah. Namun karena penghinatannya dan ibunya pada keluarga William di masa lalunya membuat kehidupan serba mewah yang dulu mudah ia dapatkan,kini tidak lagi ia rasakan.
Kondisi perekonomian mereka kian sulit,sampai dimana Sassya kembali terlibat masalah dengan seorang pengusaha bernama Sky Aska Ghatama. permasalahan mereka membuat Sassya terjebak dalam pernikahan kontrak.
Bagaimanakah kehidupan Sassya setelah dinikahi oleh Aska? Akankah pernikahan mereka yang di dasari kepentingan masing-masing membuahkan hasil? Ataukah mungkin pernikahan mereka akan berakhir dengan perceraian setelah kontrak mereka selesai?
Seakan yang baru saja di sentuh adalah sebuah kotoron yang sangat menjijikan. Tak lama, Ny.Kania duduk sofa ruang tamu dan membaca buku atau majalah kesukaanya.
"Nyonya, ada panggilan masuk dari Tuan," seorang Maid berlari menghampiri majikannya dengan langkah tergopoh gopoh.
Ny.Kania yang mendengarnya, segera mererebut telpon rumah itu dari tangan Maid itu.
"halo Pah, " ucap Ny.Kania pada sang suami. Wqnita itu bersikap anggun dan sangat lemah lembut pafa sang suami.
Sehingga, orang yang melihatnyq, tak akan pernah percaya jika wanita itu adalah wanita kejam
"hslo Mama, Dhelisa sama papa, udah mau sampai rumah, jangan beritau Nirmala ya, kalau kita pulang " bocah berusia delapan tahun itu, berkata dengan sangat ceria.
Sementara itu, Tn.Seno yang mendengar celoteh anaknya, hanya dapat tersenyum geli. Saat kelihat dengan seksama ekspresi putri sulungnya itu.
begitupun dengan Ny.Kania. Wanita muda itu juga ikut tersenyum. Namun, bukan tersenyum bahagia yang ia tunjukan.
Melainkan senyum mengerikan yang amat sangat menakutkan entah apa yang ia rencanakan.
"iya sayang, Mama nggak bakal bocorin kok sama adik kamu," ucapnya dengan tenang.
Ia sekuat tenaga merendam amarahnya saat mengatakan jika Nirmala adalah adik Dhelisa.
Karena sampai kapanpun, wanita muda itu tidak akan pernah rela menyebut mereka sebagai saudara.
Walaupun, pada kenyataannya, hal itu benar adanya. Namun, Ny.Kania tidak akan pernah rela sampai kapanpun.
Bahkan, mungkin sampai dirinya menjemput maut sekalipun, tak akan pernah rela.
"hore, makasih ya Mah, Dhelisa sayang Mamah,"gadis berusia sembilan taun itu, begitu girang. Di ikuti dengan Tn.Seno Dan Ny.Kania.
Mereka juga ikut tersenyum saat melihat putri mereka tertawa bahagia swperti ini.
"Mama," ucap Seorang gadis kecil dari balik pintu. hal itu membuat Ny.Kania menoleh dan menatap tajam ke arah gadis yang berdiri di ambang pintu.
Seketika itu juga, Nirmala yang melihat tatapan ibunya, menunduk ketakutan.sedangkan Ny.Kania, wanita itu hendak bangkit dan menghajar gadis kecil itu.
Namun, pergerakanya terhenti saat mengingat suami dan anak kesayangannya, telah hampir sampai di kediaman mwreka.
"eh,sayang, sini nak," tangan Ny.Kania melambai kearah Nirmala. Membuat gadis kecil itu tersenyum riang.
Dengan segera, wanita itu memangku Nirmala dan membelai wajahnya yang begitu menggemaskan. Sontak saja, hal itu membuat semua Maid yang ada di sana, tercengang sekaligus bergidik ngeri.
Mereka sangat ketautan jika tiba tiba saja, Ny.Kania melakukan hal yang tidak tidak pada gadis kecil itu.
Namun, hingga lima belas menit berlalu. Semua masih baik baik saja. hal itu membuat para maid itu, bernafas lega.
Tak lama kemudian, ada sebuah suara dari balik pintu utama. Gegas para maid itu membukakan pintu.
Dan tak lama, seorang pria dan seorang gadis kecil, menghampiri Ny.Kania dan Nirmala yang masih terduduk di sofa.
"Mama!! Nirmala!!" teriakan Dhelisa, membuat mereka berdua seketika menoleh.
"kak Dhelisa, Papa," dengan segera Nirmala turun dari pangkuan sang Mama dan berlari memeluk kakak dan ayahnya yang sangat ia rindukan.
"sayang, Papa sama kak Dhelisa, kangen banget sama kamu," Tn.Seno menggendong dan memutar mutarkan tubuh mungil Nirmala.
Sehingga, tawa bahagia, akan terdengar dsri bibir kecil Nirmala.
Hal itu membuat Maid yang menyaksikannya, ikut bahagia. Karena bisa melihat tawa dan keceriaan nona kecil mereka. Walaupun hanya bertahan satu minggu.
Karena setelahnya, Tn.Seno dan Nona Dhelisa akan kembali ke negara prancis untuk mengikuti kegiatan masing masing.
Perusahaan Tn.Seno memang tengah berkembang dengan pesat. Untuk itulah Tn.Seno menetap di negara perancis.
Sementara perusahaan di negara ini, di tangani oleh Ny.Kania sendiri.
"Pah, Mandi dulu sana, kan baru perjalanan jauh," Ny.Kania mencoba mengingatkan sang suami.
"kan naik jet pribadi Mah, jadi nggak ada kuman yang menempel," ucap Tn.Seno yang masih enggan berpisah dari putri keduanya itu.
"pah!!" tegur Ny.Kania pada suaminya itu. Dan dengan swgera, akhirnya Tn.Seno menurut dan segera berlalu daro sana.
Begitupun dengan Dhelisa. Gadis kecil itu juga ikut melangkahkan kakinya menuju kamar pribadinya.
****
Mereka kini berada di ruang makan dan tengah menyantap makanan. Dan terlihat di sana, Nirmala tampak lahap sekalienyantap nasi dan kawan kawanya.
"sayang, mskannya pelan pelan dong, nanti kalau kesedak gimana,?" tanya Tn.Seno yang melihatnya, sembari tertawa.
ia merasa lucu saat melihat anak.anaknya, menikmati dengan sangat lahapnya. Berbeda dengan Nirmala.
Anak berusia lima tahun itu, menikmati dengan cara demikian, karena ada sebabnya.
Di rumah ini, Nirmala tidak pernah sama sekali di beri makan enak oleh sang ibu. Ia lebih sering di beri makanan sisa dan terkadang basi.
Hal.itu membuat Nirmala begitu lahap setiap menyantap makanan yang menurutnya enak itu.
****
Selesai makan, mereka semua bersantai di tepi kolam renang. Dengan menikmati tingkah anak anaknya
lebih tepatnya, Tn.Seno yang terswnyum bahagia melihat tingkah lucu Nirmala dan Delisa. Karena Ny.Kania memasang wajah datannya saat melihat Nirmala.
Terkadang, wanita muda itu juga melotot menatap Nirmala. Hal itu membuat gadis kecil itu menunduk ketakutan
" dek, kenapa ketakutan begitu,?"tanya Dhelisa dengan menyentuh bahu sang adik.
Nirmala seketika menggelengkan kepalanya dan kembali bermain dengan ceria.
****
"Mah, Nirmala udah di daftarkan sekolah,?" tanya Tn.Seno saat mereka tengah duduk di bangku taman seraya menatap kearah anak anaknya yang tengah bermain lompat tali.
"belum pah. kan Mamah sibuk, jadi belum sempat ke sekolah," ucap Ny.Kania memberi alasan logis.
"hmm kalau begitu, kita daftarkan saja di sekolah paling mahal," tawar Tn.Seno dengan bersemangat.
"hehehe iya Mama setuju," ucap Ny.Kania pasrah. karena jika ia sampai menolak, sang suami akan curiga padanya dan itu sangat bahaya.
Seketika, Tn.Seno bangkit dari duduknya dan menghampiri anak anaknya.
"sayang, kalian siap siap ya, nanti kita mau pergi," Tn.Seno tampak berjongkok di depan kedua bocah itu.
Seketika itu juga, Nirmala dan Dhelisa gembira bukan kepalang. Terutama Nirmala. Karena akhirnya, ia bisa keluar dan bermain di rumah.
"emang,kita mau pergi kemana Pah,?" tanya Dhelisa penasaran
"emm kita akan mendaftarkan Nirmala sekolah sayang," ucap Tn.Seno dengan penuh kelembutan.
"horeee!!" seketika Nirmala bergembira. Ia bahkan sampai meneteskan air matanya.
"kok princesnya papa nangis,?" tanya Tn.Seno dengan mengusap kepala Nirmala.
Gadis itu menggelengkan kepalanya dan kemudian memeluk tubuh laki laki yang berstatus ayahnya itu.
"Nirmala sayang Papa," serunya dengan mengecup kening Tn.Seno.
Kemudian, di balas oleh Tn.Seno.
Nb: mampir kesini yuk kak, di jamin nggak nyesel.
Sinopsis :
David Walker tewas di tangan paman dan sepupunya sendiri yang serakah akan peninggalan harta kekayaan keluarga Benjamin dari pihak ibu.
David tewas di tepi danau Ray Hubbard, Dallas. Karena kesalahan Brayan, David kembali hidup ke 336 jam sebelumnya.
Ada harga yang harus di bayar oleh David untuk kehidupan keduanya. Dia harus menjaga Elaina, yang tak lain adalah salah seorang maid di mansion miliknya.
Apa kaitannya Elaina dengan kehidupan kedua David?
Akankah David kembali tewas jika gagal melindungi Elaina?
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!