Di sebuah sekolah SMK Pelita Bangsa, ada dua siswa - siswi yang selalu meraih prestasi di sekolahnya. Mereka berdua selalu terpilih dalam kegiatan lomba atau yang lain. Siswa dan siswi itu bernama Anna dan Bahtiar atau biasa di panggil Tiar.
Anna dan Tiar berasal dari keluarga yang berbeda. Anna terlahir dari orang yang sederhana, sedangkan Tiar terlahir dari keluarga yang cukup berada.
Anna adalah anak kedua dari keluarga bapak Yudi dan ibu Rissa. Dia mempunyai kakak perempuan bernama Alin yang sudah menikah 2 tahun yang lalu, namun belum juga di karuniai seorang anak. Kakak Anna tinggal bersama suaminya yang berbeda kota. Jadi di rumah hanya ada ayah, ibu dan Anna.
Hidup mereka tak jauh dari kata mewah, Anna melanjutkan sekolah juga karena di biayai oleh suami kakaknya. Dia berangkat sekolah naik sepeda setiap hari, karena lokasi sekolah lumayan jauh, jadi Anna harus bangun lebih awal supaya bisa tepat waktu masuk ke sekolah.
Pekerjaan ayah dan ibu Anna hanya sebagai buruh. Ayahnya bekerja di sawah, itupun kalau musim panen atau musim tanam, kalau lagi gak musim, pekerjaan mereka menjual keripik singkong di jalan, tapi untungnya gak seberapa, hanya cukup untuk makan saja.
Namun dengan keadaan Anna yang seperti itu, tidak membuat Anna patah semangat dalam mencari ilmu di sekolah, dia adalah sosok perempuan yang mandiri.
Dia sangat aktif dan cermat dalam mengerjakan setiap pelajaran yang di berikan oleh gurunya. Nilai Anna di sekolah selalu bagus, sehingga dia selalu terpilih dalam acara sekolah, termasuk lomba cerdas cermat dan dalam bidang olahraga.
*****
Pindah membahas tentang Tiar.
Tiar adalah anak pertama dari keluarga bapak Bromo dan ibu Nani. Dia mempunyai seorang adik perempuan yang bernama Lala. Lala itu cantik, lucu, dan pinter ngomong.
Meskipun dia baru kelas 5 SD, tapi kelakuan dia seperti anak SMP, setiap hari tak pernah lepas dari gadget-nya, bahkan dia juga sudah punya IG. Alat make up punya ibunya juga suka dipake kalo ibunya pergi kerja. Ada - ada saja adik Tiar ini.
Ayahnya bekerja di kantor setiap harinya. Dan ibunya bekerja sebagai guru bahasa inggris. Setiap hari sabtu, minggu dan tanggal merah, ayah dan ibunya libur bekerja, biasanya mereka pergi berempat untuk berlibur.
Gaji ayah dan ibunya Tiar cukup banyak, sehingga apapun yang di minta anaknya, selalu di turutin.
Tetapi dengan keadaan Tiar yang serba ada, tidak membuatnya malas untuk pergi ke sekolah, bahkan dia itu satu - satunya anak yang paling rajin dan pintar di kelas. Gak heran kalo cewe - cewe disekolahnya pada suka sama dia. Sudah ganteng, putih, pinter, rajin, kaya juga.
Tiar juga tidak sombong seperti anak orang kaya yang lain, dia mau berteman dengan siapa saja, tanpa memandang fisik maupun harta.
Pada suatu hari, kepala sekolah mendapat surat dari pusat. Kemudian di baca surat itu yang isinya tentang lomba cerdas cermat. Di harapkan agar SMK Pelita Bangsa dapat membawa satu siswa dan satu siswi. Karena Anna dan Tiar terkenal pintar di sekolah, kepala sekolah tak ragu lagi untuk memilih mereka berdua.
Kepala sekolah masuk ke kelas Anna. "Permisi bu, bolehkah saya mengganggu pelajaran ibu sebentar, saya ingin memanggil Anna untuk bisa mengikuti lomba cerdas cermat besok" izin kepala sekolah kepada guru yang sedang mengajar di kelas Anna saat itu.
"Oh iya pak boleh silakan, akan saya panggilkan. Anna, silahkan keluar di tunggu bapak kepala sekolah" ucap ibu guru memanggil Anna yang sedang fokus mengerjakan soal.
Anna keluar menemui bapak kepala sekolah yang sedang menunggu di luar kelas.
"Anna, kamu disini dulu sebentar yah. Bapak mau manggil Tiar sekalian di kelas" ucap kepala sekolah meminta Reva untuk menunggu sebentar di kursi depan kelas.
Giliran kepala sekolah memanggil Tiar yang sedang mengikuti pelajaran juga di kelas.
"Permisi pak, bolehkah saya mengambil Tiar sebentar, saya ada perlu dengan dia supaya bisa mengikuti lomba cerdas cermat besok" ucap kepala sekolah meminta izin kepada guru yang sedang mengajar Tiar. Pak guru yang sedang mengajar pun mengizinkan.
Tiar meninggalkan bangkunya, dan ikut keluar bersama kepala sekolah. Tiar dan Anna di minta kepala sekolah untuk masuk ke ruangan-nya, supaya bicaranya lebih enak. Mereka berdua beriringan mengikuti langkah kepala sekolah.
"Ayo masuk silakan" ucap kepala sekolah mempersiapkan Anna dan Tiar masuk ke ruangan kepala sekolah.
"Iya pak baik" jawab Anna dan Tiar serentak. Mereka duduk beriringan.
"Maaf saya ganggu waktu kalian. Begini, saya tadi dapat surat dari pusat, isi suratnya itu akan diadakan lomba cerdas cermat untuk nanti besok, apa kalian bisa mengikutinya,,?" Tanya kepala sekolah kepada Tiar dan Anna.
"Besok pak,,? Ko mendadak banget, biasanya kan di kasih waktu 3 harian buat belajar pak" jawab Tiar kaget.
"Iya dari pusat katanya telat kirim surat, jadi ya mendadak begini" ucap kepala sekolah sambil menaikkan alis.
"Terus mata pelajaran yang akan di lombakan apa aja pak,,?" Tanya Anna kepada kepala sekolah.
"Matematika, bahasa inggris, dan ipa. Saya percaya sama kalian, walaupun belajar hanya satu malam, saya percaya bahwa kalian itu bisa. Kalaupun gagal juga gak masalah, yang penting saya sudah mewakilkan siswa - siswi saya untuk mengikuti lomba cerdas cermat. Gimana,,? Kalian bisa,,? Jawab kepala sekolah dan kembali bertanya kepada Anna dan Tiar.
"Iya pak kami mau" jawab Anna dan Tiar serentak.
"Yasudah kalo begitu terimakasih, kalian boleh kembali ke kelas masing - masing, jangan lupa belajar supaya besok bisa menjawab pertanyaan dengan mudah" ucap kepala sekolah mempersilakan Anna dan Tiar masuk ke kelas.
Anna dan Tiar meninggalkan ruang kepala sekola, mereka jalan beriringan berdua.
"Kamu kira - kira besok siap gak,,?" Tanya Tiar kepada Anna.
"Harus siap yar, coba aja deh sekali - kali kita ngikutin lomba hanya dengan belajar satu malam. Anggap aja ini tantangan buat kita" jawab Anna dengan tenang.
"Benar juga yah kata kamu, yaudah kita berdoa aja supaya besok bisa mengerjakan dengan mudah" ucap Tiar.
"Ehh aku lupa tanya, besok jam berapa yah kita lomba, takutnya telat. Soalnya kan aku pake sepeda, barangkali telat nanti di tinggal deh, tanya lagi yuk sama kepala sekolah" ucap Anna mengajak Tiar untuk kembali lagi ke ruang kepala sekolah.
Mereka berdua kembali menemui kepala sekolah di ruangan.
"Permisi pak, saya mau tanya lombanya jam berapa ya pak" tanya Anna kepada kepala sekolah.
"Jam 7 harus sampe sini yah, supaya kalian bisa punya waktu belajar lagi disini" jawab kepala sekolah.
"Oh, baik pak, kalo begitu kita permisi lagi ya pak, makasih" jawab Anna dan Tiar serempak.
"Tiar, aku takut besok telat, perjalanan aku dari rumah kesini kan satu jam" ucap Anna sambil jalan dengan Aldi.
"Yaudah, nanti aku jemput kamu aja biar cepet, paling setengah jam doang ko kalo pake motor" jawab Tiar sambil merogoh kedua saku celananya yang ada di samping.
...****...
Mohon saran dan masukannya. Author masih tahap belajar dalam menulis novel.
Jangan lupa like dan komen biar author makin semangat dalam menulis.
Terimakasih atas pengertiannya🙏🏻
Anna kembali masuk ke ruang kelasnya. Teman sebangkunya yang bernama Sarah bertanya. "Di suruh ngapain sama pak kepala sekolah,,?? Pasti lomba lagi yah, enak yah jadi kamu" ucap Airin teman sebangku.
"Iya di suruh ikut lomba, tapi waktunya besok, gak tau nih aku bisa apa engga. Hemmm" jawab Anna sambil duduk kembali ke bangku.
"Kamu pasti bisa Anna, semangat yah. Oh iya jadi main engga nih pulangnya, nanti sepeda kamu taruh di sekolah dulu deh, biar kamu boceng aku aja pake motor" ucap Airin mengajak main.
"Aku gak jadi main yah, mau belajar buat besok. Kamu duluan aja deh" jawab Anna.
Pelajaran hari ini telah selesai, ibu guru mempersilahkan murid - muridnya untuk pulang ke rumah masing - masing.
"Yang bener nih kamu gak papah kalo aku tinggal sendirian,,?" Tanya Airin sambil menggendong tas miliknya.
"Iya bener gak papa ko" jawab Anna.
Airin keluar meninggalkan Anna yang masih di bangku kelasnya, dia mulai berkemas - kemas membereskan buku dan alat tulisnya, lalu di masukkan ke dalam tas.
Anna keluar dari ruang kelas. Tiba - tiba Tiar menghampiri Anna.
"Bareng yuk, kamu sendirian kan,,?" Tanya Tiar kepada Anna.
"Tadi sih temenku ngajak bareng, ngajak main juga, tapi aku mau belajar aja buat besok" jawab Anna.
"Pulangnya bareng yah,,?" Ajak Tiar menoleh ke arah Anna.
"Aku kan pake sepeda, kamu pake motor, jelas aku kalah lah, mau bareng gimana coba" ucap Anna manyun.
"Ya nanti aku pelan - pelan aja naik motornya, kamu ko gak pernah ngeluh sih, tiap hari pake sepeda apa gak cape,,?" Tanya Tiar sambil berjalan beriringan dengan Anna.
"Ngapain ngeluh, apa yang saya pakai, itulah yang saya punya. Di rumah aku hanya punya sepeda gak ada lagi, menurut saya cape itu sudah biasa, jadi apa yang perlu aku keluhkan, sekolah kan juga buat kepentingan masa depan aku" jawab Anna tegas.
"Salut aku sama kamu, gak gengsian jadi orang" ucap Tiar memuji.
Mereka berjalan menuju ke arah parkiran depan. Anna mengambil sepeda dan Tiar mengambil motor gedenya.
"Aku keluar dulu yah" ucap Anna kepada Tiar.
"Iya kamu duluan aja nanti aku nyusul" jawab Tiar sambil mengeluarkan motor dari parkiran.
Di jalan mereka berdua beriringan, Tiar sengaja jalan pelan - pelan supaya bisa bareng sama Anna.
"Anna, belajar bareng yuk...!!" Ajak Tiar menoleh ke Anna.
"Engga ah, aku mau pulang aja, kapan - kapan aja yah, aku takut gak konsen" tolak Anna dengan halus.
"Yaudah, oke deh kalo begitu. Semangat belajar buat besok" ucap Tiar yang masih beriringan dengan Anna.
"Kamu duluan aja gak papa, aku jalannya lama pake sepeda" ucap Anna.
"Gak papa kali, sini aku tarik biar cepet, mana tangan kamu" ucap Tiar, lalu menggandeng tangan kanan Anna supaya bisa jalan lebih cepat lagi.
"Ihhhhh, aku takutt.... ini cepet banget, aku gak bisa ngimbangin nanti nabrak kamu yang tanggung jawab loooh" ucap Anna ketakutan.
"Tenang aja sih, aku yang ngimbangin kamu" kata Tiar sembari memegang kuat tangan kanan Anna.
Beberapa menit kemudian, sampai juga di dekat gang rumah Anna.
"Makasih yah, udah bantuin. Kamu mau mampir ke rumahku,,?" Ucap Anna basa - basi.
"Engga lain kali aja, barangkali kamu cape, biar istirahat" tolak Tiar secara halus.
"Yaudah, hati - hati yah, jangan ngebut. Bye......." Anna melambaikan tangan untuk Tiar.
Tiar pergi meninggalkan Anna untuk melanjutkan perjalanan pulang.
Anna memasuki gang rumahnya, akhirnya sampai juga dirumah. Dia langsung berbaring di tempat tidurnya.
"Bentar lagi aku kelas 3 SMK, abis itu aku lulus sekolah. Pengin lanjut kuliah sih sebenernya, tapi gak ada biaya. Pengin pegang duit juga sih, selama ini kan aku jarang di kasih uang saku sama orangtua" batin Anna mengucap, sambil berbaring.
Anna terbangun dari tempat tidurnya, dia menyiapkan buku - buku yang harus di pelajari untuk lomba besok.
Dia membaca buku - buku itu dengan sangat konsentrasi. Dia juga tidak punya Hp, jadi tidak ada yang mengganggu kegiatan belajar dia.
*****
Beberapa menit yang lalu, Tiar sudah sampai di rumahnya. Begitu dia sampai, dia langsung memasukkan motornya di dalam rumah. Duduk sebentar di kursi ruang tamu, menaruh tas di kursi dan segera mengambil air dingin yang sudah tersedia di lemari es.
Dia melihat ibunya sudah pulang mengajar.
"Mah besok bangunin Tiar lebih awal yah, mau ada lomba soalnya" ucap Tiar kepada ibunya sambil meminum segelas air dingin.
"Ada lomba apa besok,,?" Tanya ibunya Tiar.
"Lomba cerdas cermat mah, tapi waktunya mendadak banget, jadi nanti malem Tiar harus belajar banyak" jawab Tiar.
"Wahhh pintar yah anak mamah, semoga kamu bisa menang yah, dan membuat bangga sekolah kamu. Mamah yakin kamu bisa ko, walaupun hanya belajar satu malam saja" ucap ibunya memberi semangat.
*****
Malam kemudian.
Anna dan Tiar fokus belajar di rumahnya masing - masing. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 10 malam. Mereka harus bangun lebih awal dari biasanya, maka dari itu mereka tidak ingin tidur larut malam.
"Mah, besok bangunin Anna lebih awal yah, mau lomba soalnya" ucap Anna kepada ibunya. Dia pun kembali masuk ke kamarnya lagi untuk tidur.
*****
Esok kemudian.
"Tiar bangun, katanya kamu mau berangkat lebih awal" tepuk mamahnya ke pundak Tiar yang masih tertidur pulas.
"Emmmm iya mah" jawab Tiar segera bangun dari tempat tidurnya, dan langsung pergi ke kamar mandi.
Ibunya Tiar menyiapkan sarapan pagi dan segelas susu untuk Tiar. Sedangkan di rumah Anna, ibunya hanya menyiapkan ubi rebus untuk sarapan, dan segelas teh manis untuk Anna.
"Kamu sekolah yang pinter yah nak, biar bisa sukses gak kaya orangtuamu ini, hanya bisa kasih ubi atau singkong untuk sarapan" ucap ibunya Anna dengan perasaan sedih.
"Iya mah, gak papa tiap hari makan ubi, yang penting bisa buat isi perut, daripada gak makan sama sekali nanti malah sakit" jawab Anna bersyukur.
Selesai mandi, Tiar langsung bersiap - siap, kemudian dia pergi ke ruang makan, untuk menyantap sarapan yang sudah di sediakan ibunya di meja makan.
"Makasih yah mah, tiap hari mamah selalu nyiapin makanan kesukaan aku, love you mam" Tiar mencium kening ibunya, kemudian meletakkan jaketnya di kursi. Dan kembali menghabiskan sarapan pagi.
Setelah sarapan pagi selesai, dia memakai jaket dan menggendong tas untuk bersiap - siap menjemput Anna.
Tiar pamit kepada ibunya, dan langsung pergi menuju rumah Anna.
Tiar pamit kepada ibunya, dan langsung pergi menuju rumah Anna.
20 menit kemudian. Tiar sampai di depan rumah Anna. Dari jendela depan, Anna melihat Tiar sudah sampai di halaman depan rumahnya.
"Mah aku berangkat dulu yah, itu Tiar udah ada di depan rumah" pamit Anna kepada ibunya.
"Iya hati - hati nak" jawab ibunya Anna.
Anna membonceng Tiar, dan langsung pergi ke sekolah tanpa basa - basi dengan orangtua Anna, karena memang waktunya sudah mepet.
Setengah jam kemudian, mereka sampai di sekolah. Anna dan Tiar siap melaksanakan lomba cerdas cermat.
"Pak kami siap untuk lomba" ucap Anna dan Tiar kepada kepala sekolah.
"Baiklah kalo begitu, kita langsung ke tujuan aja yah" jawab kepala sekolah.
Mereka berdua ikut dengan kepala sekolah menggunakan mobil milik kepala sekolah.
Anna dan Tiar duduk berdampingan di kursi mobil tengah, mereka sama - sama berdoa, meminta keberhasilan untuk hari ini.
Anna, Tiar dan bapak kepala sekolah telah sampai di tempat perlombaan. Anna dan Tiar di minta untuk mengambil nomor peserta sebelum mengikuti kegiatan lomba.
"Tiar, kamu bawa pulpen berapa,,? Pulpenku ketinggalan di rumah, aku cuma bawa papan" tanya Anna pada tiar.
"Aku bawa lagi ko, nih pake aja buat kamu, gak usah di kembaliin" jawab Tiar, kemudian memberi 1 buah pulpen untuk Anna.
"Makasih yah. Eh waktunya bentar lagi di mulai, kamu udah siap,,??" Tanya Anna.
"Alhamdulilah sudah siap. Jangan lupa berdoa sebelum mengerjakan soal yah" jawab Tiar.
5 Menit kemudian.
"Kalian sudah siap semua,,?? Jangan lupa siapin pulpen sama papan yah, yang terakhir jangan lupa berdoa" ucap kepala sekolah kepasa Anna dan Tiar.
"Kami sudah siap pak" jawab Anna dan Tiar serentak.
Waktu lomba di mulai dari sekarang.
Anna dan Tiar segera mengerjakan tugas yang diberikan oleh panitia lomba. Mereka bersaing dengan beberapa sekolah lain. Waktu mengerjakan soal hanya 30 menit per mata pelajaran.
Satu mata pelajaran telah selesai. Masing - masing jawaban di kumpulkan. Sekarang ganti dengan mata pelajaran yang lain. Mereka semua mengerjakan soal sebangku hanya ada satu orang, dan pengawas sangat ketat sekali kepada peserta lomba.
Karena mata pelajaran yang di lombakan hanya 3 saja, jadi waktunya hanya 1 jam setengah saja. Waktu sudah habis, saatnya semua di kumpulkan, lalu di koreksi oleh pihak lain yang bertugas mengoreksi lomba. Pemenang lomba akan di umumkan 5 jam kemudian.
Sambil menunggu hasil pengumuman, peserta lomba diharapkan mengikuti kegiatan rekreasi alam.
"Habis ini ngapain pak,,?" Tanya Anna kepada kepala sekolah.
"Setelah ini kita semua mengikuti kegiatan rekreasi di Taman Safari. Bentar lagi bus pariwisata jalan, kalian bersiap - siap yah" jawab bapak kepala sekolah.
"Haduh, aku gak bawa bekal, gak bawa uang saku juga. Waktunya pasti lama, pasti aku kelaperan disana. Ya allah bantu aku supaya disana tidak merasakan lapar" ucap Anna dalam hati sambil merenung.
"Kamu kenapa Anna,,? Ko bete gitu, soalnya sudah semua kan tadi,,??" Tanya Tiar memperhatikan Anna.
"Iya udah semua ko. Emm kita di Taman Safari pasti bakalan lama kan, aku gak bawa bekal apa - apa. Air minum aku di botol sudah habis" jawab Anna jujur.
"Tenang aja aku bawa uang ko, nanti kita makan bareng disana. Kamu gak usah khawatir" ucap Tiar menenangkan.
"Makasih yah Tiar, kamu selalu baik sama aku, padahal aku gak pernah ngasih apa - apa ke kamu" ucap Anna kembali tersenyum.
Bus pariwisata sudah datang. Mereka semua membawa tas masing - masing. Anna menggandeng tangan Tiar, dia takut ketinggalan dan terpisah dari Tiar.
"Tungguin aku, kamu jangan cepet - cepet dong, nanti aku ketinggalan" ucap Anna manja sambil menggandeng tangan Tiar. Mereka berdua masuk ke dalam bus. Sedangkan bapak kepala sekolah menaiki mobil khusus untuk para pendamping tiap - tiap sekolah.
Perjalanan sekitar 1 jam dari tempat lomba. Anna duduk di sebelah Tiar. Di dalam bus, ada seorang pria pedagang keliling yang menjual berbagai macam minuman dingin.
"Bang beli dua bang, kamu mau rasa apa Anna,,?" Tanya Tiar menawarkan minuman kepada Anna.
"Terserah kamu deh, apa aja boleh, air putih juga gak papa" jawab Anna menerima tawaran Tiar.
"Yaudah bang rasa strawberry aja, ini uangnya" Tiar membeli dua minuman untuknya dan untuk Anna.
"Panas banget yah, ini buat kamu, seger banget looh masih dingin" ucap Tiar memberikan minum kepada Anna.
"Makasih" jawab Anna dengan lemah lembut.
Tiar lanjut duduk di sebelah Anna. Dia mengeluarkan ponselnya sebentar untuk berfoto dengan Anna.
"Foto yuk, sekali - kali lah, kita kan belum punya foto bareng" ucap Tiar mengajak foto Anna.
Saat mereka berdua mau foto, tiba - tiba bus berhenti, tak terasa sudah sampai di tempat tujuan. Tiar memasukkan ponselnya lagi ke dalam tas.
"Kita foto di sana aja yah" ucap Tiar.
"Iya gak papa santai aja" jawab Anna sambil berdiri membawa air minum dari Tiar.
Mereka berdua turun, tak lupa juga bergandengan tangan. Menurut mereka bergandengan tangan itu hal yang biasa saja. Anna dan Tiar belum memikirkan tentang perasaan cinta. Mereka selalu mengutamakan prestasi, karena mereka tau, cinta itu membuat kosentrasi mereka menjadi terganggu.
Sampai di pintu masuk Taman Safari, mereka bergerombol dengan siswa - siswi yang lain. Berjalan mengelilingi seluruh bagian taman. Tiar mengeluarkan tongsisnya untuk foto bersama Anna.
"Anna kita foto yuk buat kenang - kenangan, sekali - kali lah" ucap Tiar menyiapkan tongsis dan ponselnya.
"Emmm yaudah boleh" ucap Anna.
Mereka berdua berfoto - foto cukup banyak di area taman itu, ada yang memegang kelinci, pegang bunga, dan masih banyak lagi gaya foto - foto yang lain.
Setelah lama menikmati keindahan taman, kepala sekolah datang.
"Ayok kita pulang, sudah sore ini. Bentar lagi kan pengumuman" ucap kepala sekolah kepada Anna dan Tiar.
Anna dan Tiar bergegas pergi meninggalkan taman itu, dan kembali menaiki bus pariwisata yang mereka tumpangi tadi. Anna tak lupa menggandeng tangan Tiar. Mereka kembali duduk berdua di kursi bus pariwisata tadi.
1 Jam kemudian sampai juga ditempat lomba. Mereka bertiga kembali duduk di kursi peserta untuk mendengarkan pengumuman pemenang lomba cerdas cermat.
"Tiar aku deg - degan nih, kita bakal menang gak yah" ucap Anna menoleh ke arah Tiar
"Berdoa saja, mudah - mudahan kita tidak mengecewakan sekolah kita" jawab tiar positif thinking.
Pengumuman segera dimulai.
"Dengarkan baik - baik untuk semua yang ada di sini, berdasarkan hasil koreksi, nilai tertinggi di raih oleh siswi dari Pelita Bangsa, atas nama Anna silahkan maju ke depan untuk mengambil mendali dan piala" ucap ketua panitia.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!