NovelToon NovelToon

Menikahi Duda Tampan Ayah Mantan Tunanganku

Episode 1: Pemutusan Pertunangan

Saat ini disebuah Aula Besar suatu Hotel, terlihat diadakan sebuah pesta yang terlihat sangat mewah.

Ini adalah sebuah pesta pernikahan dari Felix Chastielo dan Stella Chastalope.

Seorang CEO Kaya Pewaris Bisnis Keluarga Chastielo dengan seorang Nona Muda dari Keluarga Chastalope.

Pernikahan yang mungkin menurut orang-orang terkesan aneh karena perbedaan umur mereka yang cukup banyak.

Beberapa tamu yang datang bahkan sempat terkejut dengan siapa mempelai Pria dalam Pesta itu.

Semua orang memang tahu jika pernikahan ini dari Keluarga Castillo dan Keluarga Chastalope, namun Pengantin Prianya harusnya bukan ini...

Namun kenapa?

Sayangnya semua orang hanya bisa menyimpan dalam-dalam pertanyaan mereka.

Ditengah ruangan, saat ini bintang utama pesta ini baru saja menyelesaikan Ijab Kabul mereka.

Sang Mempelai Wanita lalu, mulai mencium tangan mempelai Prianya itu.

Disana, Stella menatap seseorang berwajah dingin yang menjadi Suaminya itu sekarang.

Ekpersi dari Pria ini yang terlihat sangat tidak menyukai pernikahan ini.

Pria disampaignya itu, ketika mencium dahi Stella berbisik padanya,

"Jangan Harap kamu bisa memanfaatkan ku untuk Acara Balas dendam mu ini, aku pastikan kamu tidak akan betah dengan Pernikahan ini,"

Kata-kata yang jelas terlihat sangat dingin, karena Pria didepannya itu dipaksa untuk menikah dengan dirinya, dan dirinya sendirilah yang meminta hal ini.

Bukan berarti dirinya mengira ini benar-benar akan terjadi...

Kemudian tatapan Stella berubah menuju kursi di samping Pria itu.

Disana duduk, Putra dari Suaminya yang sekarang, yaitu Allen Chastielo yang juga merupakan mantan tunangannya.

Ya, Stella mulai memikirkannya, bagaimana hal-hal bisa menjadi seperti ini?

Kilasbalik

Ini dimulai dari beberapa hari yang lalu, sejak dirinya sadar dari Rumah Sakit, lalu tiba-tiba Allen datang kepadanya.

"Stella! Mulai sekarang Pertunangan Kita Di Batalkan!"

Itu adalah kata-kata pertama yang dirinya dengar dari Tuangannya, Allen Chastielo begitu dirinya sadar di salah satu Ruangan di Rumah Sakit.

Tentu saja, Stella tidak mengerti apa yang barusan didengarnya itu.

Itu semua terasa tidak nyata sama sekali.

Allen, Tuangannya yang sangat dirinya cintai selama lima tahun terakhir...

Satu-satunya miliknya yang sebenarnya...

Namun kenapa....

"Allen!! Berhenti bicara omong kosong, kamu tahu Pernikahan kita tinggal sepuluh hari lagi, semuanya sudah siap, bahkan undangan sudah di sebar,"

"Aku hanya begitu muak denganmu Stella, dan semua perbuatan jahatmu itu!! Aku sungguh lelah menjalin hubungan denganmu dan perjodohan ini!!" Kata Pria itu dengan ekpersi marah.

"Allen!! Kamu tidak masuk akal! Kita akan segera menikah!" kata Stella lagi dengan penuh emosi

"Stella! Sungguh, aku benci denganmu! Dan aku tahu perbuatan jahatmu, kamu mencoba mencelakakan Chyntia dengan mendorongnya ke Kolam Renang, namun malah kamu yang jatuh sendiri!!"

Stella tidak mengerti omong kosong apa yang Allen katakan, jelas jika Chyntia lah yang mencoba mendorong dirinya ke Kolam Renang, dirinya yang korban disini, dan hampir mati namun kenapa?

"Apa yang kamu katakan hah?"

"Sudah jangan mengelak lagi, pokoknya sekarang kita Putus, dan Pernikahan kita di batalkan, aku tidak mau menikah dengan wanita jahat sepertimu!!" Kata Allen sambil mau keluar dari ruangan itu, namun Stella langsung berdiri dari tempat tidur mencoba menahan tangan Allen.

Dirinya tidak bisa seperti ini.

Allen tidak bisa memutuskan pertunangan mereka....

Pernikahan mereka tinggal sebentar lagi....

Allen adalah satu-satunya yang dirinya miliki saat ini sejak Chintya kembali....

"Lepaskan aku Stella!!" Kata Allen dengan marah.

"Tidak.... Aku tidak akan melepaskanmu, Allen kamu tahu bukan, bahwa kamu adalah satu-satunya yang aku miliki sekarang setelah Keluargaku meninggalkanku, kamu adalah satu-satunya milikku, kita sudah berjanji untuk menikah dimasalalu, kamu tidak bisa membatalkan ini.... Jika ini sampai batal, apa yang akan terjadi padaku.... Allen... Kumohon, jangan seperti ini...." Kata Stella yang mulai mengeluarkan air matanya, dan memeluk Allen.

Namun Allen merasa sangat tidak suka.

"Stella!!! Lepaskan aku! Aku sudah bilang kalau hubungan kita berakhir!!"

"Tidak!! Allen ini tidak bisa!!"

"Stella!! Jangan keras kepala!!"

"Tidak Allen!!"

Allen yang kesal itu lalu mendorong Stella darinya, membuat Stella jatuh ke lantai, namun Allen tidak peduli.

Stella tidak tahu harus berbuat seperti apa, melihat Allen pergi seperti ini memubuat hatinya hancur....

"Apakah ini karena Cynthia itu?"

Mendengar teriakan Stella itu, Allen lalu berbalik dan menatapnya.

"Itu bukan urusanmu!!"

"Hah.... Kamu benar-benar tergoda oleh dia? Jadi apa yang aku tuduhkan selama ini benar bukan? Jika dia mengodamu dan merayumu?"

Allen jelas menjadi marah,

"Stella ini tidak ada hubungannya dengan dia!! Bahkan sebelum dia datang, aku memang sudah muak dengan mu!! Kalau tidak demi mendapatkan hati Kakek dan Nenek aku tidak akan mau bertunangan denganmu!! Karena aku sudah sangat membencimu sejak lama!!!"

Stella jelas tidak mengerti apa yang Allen katakan.

Karena menurut dirinya, Allen yang selama ini selalu baik padanya itu ada disisinya dan mencintai dirinya.

Selamat beberapa tahun ini, sejak mereka di jodohkan, padahal dirinya selalu mendukung Allen agar dia sampai pada posisi ini dan di akui di Keluarganya.

Menemaninya belajar sejak dulu, membantunya belajar soal mengurus Perusahaan sejak mereka muda, dan bahkan sampai membuat Allen sekarang mendapatkan posisi bagus di Perusahaan milik Keluarganya itu.

Mereka harusnya saling mendukung satu sama lainnya.

Namun kenapa?

Kenapa Allen menjadi seperti ini?

Dirinya benar-benar tidak mengerti....

Saat ini sejak kedatangan Cynthia, Keluarganya menjadi membencinya dan menajuhi dirinya.

Dirinya tidak pernah marah karena itu semua memang milik Cyntia sejak awal.

Karena dirinya hanya pengganti Putri mereka yang hilang saat itu...

Tapi pertemuannya dengan Allen tidak ada hubungannya dengan semua itu.

Dirinya sellau mengira, pertemuannya dengan Allen adalah hal yang baik, bahwa dirinya bisa menjadi dirinya yang sebenarnya ketika bersama dengan Allen...

Namun sekarang bahkan Allen benar-benar meninggalkan dirinya...

Sejujurnya, mungkin dirinya sudah mengira hal-hal ini sejak dirinya melihat Allen bersama dengan Cynthia beberapa saat lalu.

Dan Allen selalu mengelak, jadi dirinya memilih untuk percaya pada orang yang di cintainya itu....

Namun hari itu...

Dirinya memang sangat marah, karena saat itu harusnya menjadi hari bahagia mereka setelah Allen dan Keluarganya melamar dirinya secara resmi.

Namun apa yang diirnya lihat saat itu?

Cyntia dan Allen berciuman disana....

Hatinya hancur saat itu...

Namun dirinya masih tetap menolak kenyataan itu...

Dan akan mencoba menasehati Cynthia agar tidak dekat-dekat dengan Allen, karena Allen akan segera menikah dengan dirinya.

Lalu mereka sedikit terlibat perdebatan, namun Cynthia itu malah mencoba menjauhkan dirinya ke kolam.

Namun sekarang Allen malah lebih mempercayai Cynthia?

Kenapa?

Dirinya dan Allen sudah bersama cukup lama...

Namun ini tidak bisa...

Allen tetap menikah dengan dirinya...

"Allen!! Aku akan bilang pada Nenek dan Kakekmu soal ini!! Kamu tidak bisa membatalkan pernikahan kita nanti!! Mereka sangat menyayangiku!!"

"Inilah yang aku tidak sukai dari kamu!! Kamu tidak usah khawatir, aku sendiri yang akan bilang pada Nenek dan Kakek untuk membatalkan perjodohan ini, Cythia yang akan bilang pada mereka betapa jahatnya kamu, mereka pasti setuju denganku. Benar begitu Cythia? Kamu akan membantuku kan?"

Dari ujung pintu lalu muncul seorang gadis cantik yang terlihat lugu dan manis, mulai sedikit mengeluarkan air matanya.

"Allen... Aku.... Akan membantumu, aku juga merasa Kak Stella mulai keterlaluan, aku awalnya ingin memaafkannya, namun bahkan dia mulai mencoba mengancammu, aku tidak bisa menerima ini..."

Stella yang melihat gadis itu tentu saja menjadi begitu marah.

"Cynthia!! Berhenti berbohong!! Apa yang kamu katakan pada Allen Hah?"

Mendengar bentakan itu, Cynthia menunjukan wajah ketakutan dan terlihat hendak menangis.

Jelas, Allen yang melihat bagaimana Cynthia dibentak itu, merasa tidak tega, lalu memeluk Cynthia mencoba menenangkannya.

"Stella!! Kamu ini apa-apa! Kamu masih berani bersikap kasar pada Cynthia? Setelah apa yang coba kamu lakukan membaut dia trauma, apakah kamu tidak tahu?" Kata Allen dengan ekspresi marah sampai menatap Stella.

Namun ekpersinya sesegera berubah menjadi wajah yang tenang, dan mencoba menenangkan Cynthia dalam pelukannya.

"Cynthia, jangan takut. Aku ada disini, aku akan melindungimu, dan membantumu mengungkapkan kebenaran tentang semua kejahatannya Stella padamu,"

"Hiksss... Aku.... Aku tahu hal-hal ini pasti sulit untuk Kak Stella, dia pasti sangat membenciku setelah aku datang.... Bagaimanapun juga selama ini, Kak Stella sudah menjadi penggantiku di Keluargaku selama ini saat aku hilang, pasti sulit menerima kedatanganku yang tiba-tiba ini, merasa posisinya tergantikan, namun Kak Stella... Dia..." Kata Cynthia dengan ekpersi sedih, dan menagis dalam pelukan Allen, seolah-olah tidak sanggup mengatakan apa yang terjadi.

Stella tentu saja tahu, bahwa Cynthia ini benar-benar sangat pintar bersandiwara, selain didepan Keluarganya, sekarang bahkan di depan Allen...

Dirinya tidak mengerti kenapa Cynthia menjadi seperti itu.

Padahal dirinya sungguh sangat senang, karena Putri Asli Keluarga Chastalope akhirnya kembali....

Jadi dirinya tidak perlu lagi bersikap dan berpura-pura sebagai Putri mereka...

Dirinyalah yang paling muak harus hidup sebagai orang lain selama ini....

Stella mulai mengigat lagi bagaimana ini semua dimulai...

Apakah itu hari ketika dirinya di panti Asuhan?

Saat itu dirinya menjadi begitu senang ketika ada sepasang suami istri yang ingin mengadopsi dirinya lalu.

Mereka membelikannya boneka lucu dan baju yang bagus, memberikannya kamar yang indah...

Namun....

'Kamu sekarang adalah Cynthia Chastalope, buang namamu sebagai Stella sekarang kamu adalah Putri Keluarga Chastalope, kamu harus hidup sebagai dia dan bersikap seperti dia terutama didepan Mama barumu, kamu mengerti?'

Setelah dirinya di adopsi, dirinya baru sadar jika dirinya telah dimanfaatkan hanya karena wajahnya ini sedikit mirip dengan Putri mereka yang hilang.

Ibu angkatnya ternyata sedikit mengalami gaguan kejiwaan karena terguncang setelah Putri mereka hilang, untuk mengobatinya, itulah kenapa dirinya di bawa ke Rumah Keluarga itu.

Dirinya diberikan boneka bagus,

'Ini adalah boneka kesukaan Cynthia, kamu harus menyukai ini sekarang,'

Ternyata itu adalah sesuatu yang bukan miliknya.

'Kamu harus memakai baju ini, Cynthia kami sangat suka baju-baju model ini, ini sangat lucu ketika dia pakai, kamu juga harus mulai memakai semua ini mulai sekarang,'

'Ini adalah Kamar milik Cynthia, kamu harus mulai terbiasa tinggal didalam sini, namun ingat untuk menjaga isinya dan jangan sampai ada barang-barang Cynthia yang kamu rusak,'

'Cynthia biasanya sangat suka Kue Stroberry, jadi kamu harus memakannya di depan Mamamu, kamu mengerti?'

Padahal dirinya sangat tidak suka dengan stroberi.

Tidak suka dengan dekorasi warna pink yang begitu mencolok di kamar itu.

Tidak suka dengan gaun mewah yang terlibat sangat susah untuk bergerak.

Seolah mimpinya untuk mendapatkan Keluarga yang begitu tulus hilang dalam sekejab.

Dirinya hanya dianggap sebagai pengganti Putri mereka yang hilang, dan harus bersikap seperti Putri mereka yang hilang.

Saat dirinya masih kecil, sebagai seorang anak yang tidak memiliki orang tua tentu saja dirinya hanya bisa patuh, dengan harapan suatu saat nanti mereka benar-benar akan tulus menyayagi dirinya.

Dirinya berusaha sangat keras untuk memenuhi ekspektasi orang tua angkatnya, belajar bermain piano agar bisa seperti Putri mereka yang pandai bermain piano.

Pelayan Keluarganya sangat ketat dalam memantaunya agar bisa bersikap seperti Cynthia, jika ada kesalahan, dirinya akan mulai di hukum seperti dipukul bagian tangannya atau sesuatu.

Dirinya juga di paksa belajar rajin di sekolah agar mendapatkan prestasi yang bagus agar tidak membuat malu mereka.

Selain itu, ketika di rumah dirinya juga harus menghadapi Kakak angkatannya yang membenci dirinya karena berpura-pura menjadi Cynthia adiknya, selalu menjahili dan nakal padanya, dan suka membuat dirinya malu, bahkan di sekolah Kakak angkatnya ini jelas membullynya bersama teman-temannya.

'Dasar Peniru Murahan!! Selamanya kamu tidak akan pernah menjadi adikku, Cynthia!!'

Ya, bukan berati dirinya ingin menjadi Cynthia namun dirinya tidak punya pilihan lainnya selain berpura-pura menjadi Cynthia terutama di hadapan Ibu angkanya.

Melakukan hal-hal yang juga tidak dirinya sukai.

Di tengah-tengah ketidakadilan Keluarga Chastalope ini, suatu hari dirinya bertemu dengan Allen kecil.

Allen yang saat itu masih begitu muda, saat itu sedang dijahili oleh beberapa anak lainnya, mereka mengatakan bagaimana Allen tidak mirip dengan Ayahnya, dan menuduh Allen hanya anak angkat atau anak hasil Selingkuhan Ibunya.

Allen kecil, terlihat putus asa dan sedih mendegar itu.

Stella kecil yang melihat pemandangan itu jelas tidak tega, lalu mulai mendekati mereka dan mengusir para anak nakal itu, dan menghibur Allen.

"Sekarang tidak apa-apa mereka sudah pergi, lagipula apa mereka katakan itu mungkin salah, lihat jika kamu bukan anak kandung orang tua mu, apakah mereka mungkin tetap merayakan hari Ulang Tahun mu? Mereka bahkan mewaratmhu sampai seperti ini, memberikan pakaian bagus, mereka pasti sangat menyayangi mu,"

Stella kecil mengatakan itu karena dirinya dari kecil hidup di panti asuhan, tidak tahu kapan hari ulang tahunnya, hanya tau hari ketika dia dibawa ke panti asuhan saat bayi, dan membuat hari itu sebagai hari ulang tahunnya.

Namun tidak ada yang merayakan Hari Ulang Tahunnya itu.

Saat memasuki Keluarga Chastalope, diirnya harus merayakan hari ulang tahun tepat pada tanggal Ulang Tahun Putri Keluarga Chastalope yang hilang.

Sangat sedih ketika memikirkannya, jika dirinya benar-benar hanya hidup sebagai pengganti.

"Apakah begitu menurutmu? Namun Ayahku memang jarang peduli padaku, juga Kakek Nenekku... Aku.... Aku begitu takut jika apa yang mereka katakan soal aku benar...." Kata Allen kecil kala itu dengan sedih.

"Mereka pasti benar-benar bohong. Untuk membuktikan bahwa kamu benar-benar anak dari Ayahmu, buktikan pada semua orang jika kamu layak,"

"Apakah bisa?"

"Ya, aku yakin kamu bisa,"

Itu adalah awal dari Pertemuan mereka.

Stella awalnya hanya memiliki beberapa simpati pada anak seumuran dengannya yang sama-sama memiliki hidup yang sulit di Keluarganya.

Setelahnya, mereka menjadi dekat, perlahan-lahan melihat Allen walaupun tidak begitu pintar itu terus belajar agar menjadi seorang yang layak di Keluarganya, dirinya juga menjadi bersemangat mengikutinya.

Berharap suatu saat Keluarga Angkatnya menerima dirinya dan tulus mencintai dirinya, tidak hanya sebagai pengganti.

Dalam waktu-waktu berlalu ini, tanpa sadar Stella akan menyukai Allen, dan mereka akhirnya di Jodohkan oleh Orang Tuanya.

Mereka selalu bersama dalam menghadapi hal-hal ini sejak kecil, hingga sekarang dewasa, dan Allen mendapatkan tujuannya.

Walaupun, tujuan Stella tidak berhasil pada akhirnya, apalagi setelah kedatangan Cynthia yang asli tahun lalu.

Namun dirinya yang bisa bertunangan dengan Allen dan dekat dengan Keluarga Allen, sudah sangat senang.

Berharap dengan mereka segera menikah, walaupun mereka masih cukup muda, ini akan membuat mereka berdua sama-sama bahagia, dan lagi dirinya setidaknya bisa pergi dari Keluarganya yang menyebalkan itu.

Namun ketika perasaan lega ini akhirnya dirinya dapatkan semuanya menjadi berantakan.

Hari itu, ketika Cynthia bertemu dengan Allen...

Dan semua kekacauan datang....

Setelah kedatangan Cynthia, hidupnya menjadi semakin buruk.

Awalnya tentu saja dirinya menerima Cynthia dengan senang hati, dan mengagapnya sebagai saudara.

Namun untuk beberapa alasan, Cynthia itu sering mengerjai dirinya, dan menjebak dirinya seolah-olah dirinya jahat padanya Cythia.

Mulai menebar banyak berita bohong dengan sandiwara nya.

Membuat Keluarga Angkatnya menjadi membenci dirinya...

Membuat teman-teman di Sekolah juga menjauhi dirinya dan ada di pihak Cythia satu demi satu.

Stella sudah menjadi lelah ketika memikirkannya, namun asalkan ada satu orang saja di pihaknya, Stella selalu tidak merasa ada masalah.

Ya, dirinya memiliki Allen yang selalu ada dipihaknya dan mencintai dirinya...

Dirinya tidak butuh Pengakuan orang lain...

Hanya cukup Allen untuk ada disampaignya...

Namun bahkan, sekarang Allen meninggalkan dirinya....

Allen satu-satunya miliknya yang berharga yang selalu menjadi semangat dan penopang hidupnya....

Dirinya selama ini juga sudah berusaha keras agar bisa menjadi Calon Istri yang layak bagi Allen...

Melakukan banyak hal untuknya...

Namun seolah semua usahanya sia-sia ketika dirinya melihat Cythia dan Allen di Hari Lamaran mereka...

Hari yang harusnya menjadi hari bahagia...

Berubah menjadi Tragedi...

Ya...

Kalau dirinya harus mengalami semua ini...

Kenapa dirinya harus selamat?

Harusnya dirinya tengelam di kolam renang saja....

"Cynthia, cukup kamu tidak perlu mencoba membela Stella itu. Dia sudah berbuat jahat padamu, dia pasti begitu kesal sejak kamu datang, padahal dia hanya pengganti dan hidup senang selama ini di Keluarga Chastalope namun ini yang dia balas pada Putri Kandung mereka?"

"Allen.... Ini.... Aku tahu ini sulit untuk Kak Stella...."

Stella benar-benar merasa tidak tahan dengan drama didepannya itu.

"Allen!! Kamu.... Kamu benar-benar tidak percaya padaku?"

"Apa yang bisa aku percaya padamu? Ayo, Cythia sebaiknya kita pergi saja, tidak ada gunanya ada disini dan berbicara dengannya," kata Allen dengan kesal, lalu kembali menatap Stella dan berkata,

"Setelah kamu keluar dari Rumah Sakit, Keluargaku akan datang untuk meresmikan pembatalan Pertunangan kita,"

Begitu Allen keluar, Stella hanya bisa menagis di kamar rumah sakit.

Berpikir sekarang dirinya sudah tidak memiliki siapa-siapa lagi...

Dari awal dirinya hanya pengganti...

Dan ketika yang Asli kembali..

Tidak ada tempat untuk dirinya ...

Kenapa semua menjadi seperti ini....

Episode 2: Kamu Harus Bertanggung jawab

Hari-hari cepat berlalu, sudah empat hari lebih sejak Stella berada di Rumah Sakit.

Namun, sejak dirinya berada disini, tidak ada seorangpun yang menjenguknya.

Jadi dirinya hari ini akan pulang, jadi setidaknya dirinya akan mengabari orang rumah.

Dirinya sudah mengirimkan pesan pada Ayah angkatnya sejak tadi pagi, juga mengirimkan pesan pada Ibu angkatnya untuk kepulangannya hari ini.

Namun, tentu saja tidak ada balasan dari mereka, seolah mereka akan peduli apakah dirinya akan pulang atau tidak.

Stella menatap ponselnya dengan ekpersi sedih.

Dirinya juga melihat sejak beberapa hari lalu, ada gosip di Grub Chat Kelas di Kampusnya.

Seperti gosip soal dirinya yang mencoba kecelakaan Cynthia ke Kolam, malah berakhir denah Cynthia yang menyebarkan gosip ini...

Sial!!

Cynthia itu, hanya kelihatannya saja baik, ternyata dia duri dalam selimut.

Namun bagaimana cara dirinya membuktikannya?

Semua orang ada di pihak orang itu.

Degan perasaan yang masih sedih, akhirnya Stella memesan taksi, dan menuju ke Rumah Keluarga Chastalope.

Namun, apa yang dirinya lihat saat turun dari taksi?

Dari Arah Gerbang dirinya melihat di halaman Keluarga Chastalope, disana ada Cynthia dan Allen yang sedang mengobrol.

Dari arah samping, Stella sedikit menguping ingin dengar apa yang ingin mereka katakan.

"Allen, aku dengar Keluargamu akan ke Rumah ini nanti sore untuk mengurus pembatalan Pertunanganmu dan Pernikahanmu dengan Stella?"

"Ya, aku sudah dengar dari Mamamu, soal kepulangan Stella nanti sore, agar semua menjadi cepat selesai, itulah kenapa aku menyuruh Keluargaku untuk datang, lebih cepat lebih baik,"

"Mereka sudah setuju?"

"Emm.... Ini sebenarnya cukup sulit, sebenarnya Ayahku sangat marah dengan ini, namun setelah perdebatan panjang.... Yah, pokoknya, semua akan segera di batalkan,"

"Sebenarnya, aku memiliki sebuah Ide bagus,"

"Apa itu?" Tanya Allen dengan nada penasaran.

"Allen, bagaimana jika dari pada membatalkan Pesta Pernikahan itu, lebih baik, di ganti saja Pestanya," kata Cynthia dengan senyuman cerahnya.

"Apa maksudmu, Cynthia?" Tanya Allen tidak mengerti.

"Kamu kan tahu kondisiku saat ini.... Dari pada perencanaan Pernikahan itu sia-sia saja, lagipula dari Gedung, Ketering, Undangan, Dekorasi, semuanya sudah selesai bukan? Dan bahkan sudah mengundang banyak teman-temanmu, bagaimana jika kita berdua saja yang menikah?"

Mendengar itu, Allen sedikit terdiam,

"Tapi, Cynthia ini...."

"Ayolah, Allen... Tidak apa-apa, kamu menyukaiku bukan? Kamu bilang kamu akan bertanggung jawab,"

"Itu benar, aku Menyukaimu,"

"Jadi, ayo? Kenapa tidak? Ini demi aku, aku ingin segera menikah denganmu,"

"Ya, aku akan mencoba membujuk Keluargaku soal ini,"

Cynthia yang terlihat senang itu, segera memeluk Allen dengan senang hati.

Stella tentu mendegar semua yang mereka katakan dengan ekpersi syok dan tidak percaya.

Jadi...

Mereka sudah sejauh itu?

Sejak kapan mereka berhubungan?

Jadi, selama ini Allen berselingkuh dibelakangnya dengan Cynthia?

Kenapa?

Kenapa kamu melakukannya?

Padahal jelas, kita bertunangan dan akan segera menikah.

Tapi, kenapa kamu malah memiliki hubungan dengan Cynthia di belakangku?

Perasaan Stella benar-benar hancur ketika mendengar itu.

Kemarahan...

Kesedihan....

Dan keputusan muncul dalam pikirannya.

Hatinya yang sudah rapuh, semakin tidak tahan lagi.

Mereka berdua sungguh berani melakukan ini padanya!!

Mereka benar-benar kurang ajar!!

Tidak bisa dimaafkan....

Sialan!!

Dengan perasaan kesal, Stella lalu berniat masuk ke Gerbang depan, ingin segera ke kamarnya untuk menenangkan dirinya.

Namun begitu dirinya memasuki Rumah itu, dirinya bertemu dengan Kakak angkatnya.

Kakak Angkat Stella, Theo Chastalope, dia langsung mendorong Stella hingga Stella jatuh ketanah.

"Hah, kamu masih berani menginjakan dirinya di Rumah ini? Sungguh tidak tahu malu,"

Stella hanya diam di tanah.

Ini bukan hal pertama yang dirinya terima dari Kakak angkatnya ini.

Dan lagi, sekarang Susana hatinya benar-benar buruk, dan sedang tidak ingin berdebat dengan Kakaknya itu, segera Stella berdiri, mengabaikan Kakak angkatnya itu.

Namun, tentu saja Theo marah ketika di abiakan, dia lalu menarik tangan Stella dengan marah.

"Kamu berani mengabaikanku hah? Dasar tidak tahu diri!!"

"Apa mau Kak Theo? Aku baru pulang dari Rumah Sakit dan ingin Istirahat di Kamar,"

"Yang aku inginkan? Jelas yang aku inginkan adalah kamu pergi dari Rumah ini!! Aku sungguh muak melihat wajahmu!!"

Stella sangat ingin membalas, dirinya juga begitu muak melihat wajah Saudara Angkatnya itu, namun dirinya tahu harus menahan emosinya dulu.

Pertama, dirinya butuh ketenangan saat ini untuk memikirkan rencana berikutnya.

"Maka dari itu, aku akan segera ke kamar, agar Kakak tidak perlu melihat wajahku lagi,"

"Kamu...."

Stella tidak memperhatikan lagi apa yang Kakaknya katakan itu, segera pergi dan berjalan dengan cepat ke Kamarnya.

Ya, walaupun itu tidak benar-benar bisa di panggil sebuah Kamar.

Stella menatap pintu tua didepannya.

Ini sebelumnya adalah gudang, sejak Putri Asli mereka datang, ruangan yang sebelumnya menjadi kamarnya, menjadi milik Putri Asli mereka lagi, dan dirinya di pindahkan ke Gudang yang di modifikasi menjadi kamar ini.

Stella masuk ke ruangan itu, begitu pengap, dan memiliki dekorasi yang buruk, dengan ukuran tempat tidur yang cukup kecil.

Stella segera membaringkan dirinya di tempat tidur, mencoba memengakan dirinya.

Dirinya tiba-tiba merasa begitu lelah, dan jatuh tertidur disana.

####

Ketika Stella bangun, jam ternyata sudah menunjukan pukul setengah empat sore.

Stella lalu melihat kearah jam tangannya dengan panik.

Tunggu, bukankah Keluarga Allen akan datang sore ini?

Bagaimana ini??

Dirinya belum siap dengan rencana apapun!!

Kepalanya benar-benar menjadi blank!!

Dengan panik, Stella lalu keluar diam-diam dari arah kamarnya, menatap ke halaman rumah.

Melihat sepertinya belum ada mobil yang ada di tempat parkir, Stella sedikit bersyukur.

"Syukurlah mereka belum datang,"

Merasa lega, setidaknya dirinya masih memiliki waktu.

Dengan buru-buru, Stella segera ingin kembali masuk kedalam, namun siapa yang tahu, Stella malah menabrak orang karena buru-buru.

"Ah, maaf... Maaf, aku tidak sengaja," kata Stella lalu mundur kebelakang, namun malah dirinya merasa menginjak sesuatu.

Melihat kebawah, ternyata yang Stella injak adalah kacamata, lalu tatapan matanya, menatap kearah Pria yang di tabraknya.

Ini adalah wajah yang familiar namun terlihat tidak familiar.

Walaupun seharusnya orang ini hampir berumur empat puluhan, namun tidak ada tanda-tanda penuaan di wajah itu, apalagi tanpa kacamata seperti itu, Pria itu terlihat sedikit lebih muda, dan dengan pakaian santai yang dia pakai, Pria didepannya ini benar-benar terlihat lebih muda!!

Sepintas, Stella menatap Pria di depannya itu tanpa berkedip, sedikit terpukau entah kenapa.

Ini adalah Ayah Allen, yaitu Felix Chastielo, namun kenapa dia menjadi begitu tampan seperti ini?

Bukankah Ayah Allen itu menyeramkan?

"Maafkan aku, Paman,"

Felix yang melihat kacamatanya itu pecah, hanya bisa menghela nafas panjang, lalu segera berkata,

"Tidak apa-apa, aku yang seharusnya meminta maaf, maaf atas perbuatan Putraku, kamu mungkin tahu untuk apa tujuan aku datang kesini,"

Setelah mendengar kata-kata Ayah Allen itu, tiba-tiba Stella menjadi ingat soal rencana Allen dan Cynthia yang ingin menikah, mengantikan acara pernikahannya dengan Allen...

Tidak....

Ini tidak bisa terjadi...

Ini tidak bisa...

Lalu sebuah ide gila tiba-tiba muncul di benak Stella.

Ayah Allen ini seorang Duda bukan?

Kenapa tidak?

Dan Paman ini tidak terlihat terlalu tua!!

Mari manfaatkan saja bukan, kesempatan ini?

Ya, dirinya juga tidak tahu apakah ini berhasil atau tidak, namun dari pada tidak mencoba sama sekali?

"Jika Paman benar-benar ingin minta maaf atas Putra Paman, lakukan dengan tulus, dan bertanggungjawab lah,"

"Ya, tentu saja aku akan bertanggung jawab atas perbuatan yang Putraku lakukan, aku tahu membatalkan Acara Pernikahan ini pasti akan membuatmu cukup malu," kata Felix dengan ekpersi serius.

"Benar, itu Paman mengerti, jadi Paman harus berjanji untuk bertanggung jawab dan menuruti permintaanku,"

"Tentu saja, ini benar-benar memalukan, namun demi menebus kesalahan Putraku ini padamu, aku akan melakukan apa saja, kamu bisa meminta apapun padaku,"

Stella jelas memanfaatkan hal ini, dengan baik,

"Apakah Paman serius? Paman berjanji?"

"Ya, aku akan memberikan kompensasi yang cukup,"

"Kalau begitu, Paman harus menikah denganku untuk mengantikan Putra Paman yang payah itu, terlalu memalukan jika Pesta Pernikahanku batal... Bagaimana aku harus mengahadapi dunia setelahnya? Jadi Paman harus tanggung jawab,"

Felix tentu saja terkejut dengan apa yang barusan dirinya dengar.

Apa tadi yang dia minta?

"Apa tadi katamu?" Tanya Felix lagu memastikan.

"Paman Felix harus menikahiku," kata Stella dengan senyuman di wajahnya itu, sambil menatap Felix dengan serius.

Felix menatap gadis didepannya dengan ekpersi heran, masih tidak percaya apa yang didengarnya.

"Jangan membuat lelucon seperti ini,"

Stella terlihat memperlihatkan ekspresi seriusnya, lalu segera berkata,

"Aku tidak bercanda, Paman. Aku ingin menikah dengan Paman,"

"Sudah, jangan mengada-ada, sebaiknya pikirkan lagi apa yang kamu mau,"

"Tapi yang aku mau adalah menikah dengan Paman Felix, tadi bukankah Paman sendiri yang berjanji untuk menuruti permintaanku? Paman mau menjilat ludah sendiri dan mengingkari janjinya?"

Felix jelas merasa kata-kata gadis didepannya ini penuh jebakan.

Sial, dirinya tidak mengira gadis ini benar-benar akan meminta hal-hal yang begitu luar biasa yang tidak akan pernah terlintas dalam benaknya.

"Nona Stella, aku tahu kamu masih sakit hati atas perlakuan Putraku, jadi aku akan memaklumi ucapanmu sekarang sebagai lelucon, jadi mari pikiran hal-hal lain sebagai kompensasi sampai Kakek dan Nenek Allen datang, lalu katakan apa yang kamu mau," kata Felix sambil tersenyum, mencoba menahan emosinya, lalu pergi meninggalkan Stella.

Stella sendiri tidak berniat mengejar Felix, karena dirinya memiliki rencananya sendiri.

Mari katakan hal-hal ini nanti di Depan Orang Banyak!!!

Dirinya harus bisa membuat Paman Felix menikah dengannya apapun caranya!!

Lihat saja, Allen aku tidak akan membiarkan rencanamu menikah dengan Cynthia berjalan dengan mulus diatas penderitaanku.

Aku akan membalas kalian!!

Lihat saja, Allen aku tidak akan membuat hidupmu tenang!!

Setidaknya, aku akan membuat beberapa adik kecil untukmu agar bisa berbagi harta warisanmu itu!!

Dan membuat Keluarga Chastalope tidak bisa berbuat apa-apa padanya karena dirinya akan tetap bisa menjadi Nyonya Keluarga Chastielo.

Karena dirinya lah yang paling tahu betapa Allen sangat teropsesi menjadi Pewaris Keluarga Chastielo.

Juga soal Keluarga Chastalope yang dari awal memang mengincar Keluarga Chastielo untuk mendukung Perusahaan mereka dengan ikatan pernikahan, dan memanfaatkan dirinya ini.

Hah, orang-orang kurang ajar itu akan menerima balasannya!!

Kilasbalik berakhir

Episode 3: Pesta Pernikahan (Revisi)

Kembali ke masa kini, yaitu Ke Acara Pernikahan Stella dan Felix yang diadakan disebuah gedung mewah.

Stella juga mendegarkan kata-kata dingin Suami barunya itu, yang mana dia jelas tidak menyukai Pernikahan ini.

Stella yang mengigat berbagai macam hal dimasalalu menjadi memiliki perasaan yang cukup rumit.

Tentang bagaimana perhianatan Allen, lalu bagaimana dirinya bertemu dengan Felix dan memiliki Ide Gila soal pernikahan mereka.

Dan begitulah sekarang akhirnya mereka resmi menikah.

Ini semua masih terasa tidak nyata untuk Stella.

Rasanya seperti baru kemarin, ketika dirinya dan Allen masih bersama, namun hal-hal benar-benar berubah dengan drastis.

Dan sekarang, statusnya secara resmi adalah Ibu Tiri Allen.

Bagaimana pendapat Allen soal ini?

Memikirkannya membuat Stella merasa cukup penasaran juga.

Hari itu, Pesta di Adakan disalah satu Hotel Bintang Lima Paling Mewah di Kota ini yang juga merupakan milik Keluarga Chastielo.

Banyak tamu undangan yang merupakan rekan bisnis dari Keluarga Chastielo.

Pesta ini memang sudah didesain sangat megah dan begitu mewah karena yang akan menikah pada awalnya adalah Calon Pewaris Keluarga Chastielo yaitu Allen Chastielo.

Namun siapa yang menduga bahwa yang menikah hari ini adalah Felix Chastielo, yaitu Pewaris Lansung Keluarga Chastielo saat ini, yang juga merupakan CEO saat ini.

Hal-hal ini jelas menemui banyak kontroversi, banyak tamu mulai bergosip soal hal-hal ini, dimana perbedaan umur antara Mempelai Pria dan Wanita adalah dua puluh tahun.

Namun melihat kearah Pengantin, dimana Sang Pengantin Pria memang terlihat tidak sama dengan umurnya, terlihat lebih muda, dan lagi, entah bagaimana, Pria itu ketika bersanding dengan wanita yang jelas dua puluh tahun lebih muda itu, masih sangat terlihat cocok.

Pasangan yang baru menikah itu, benar-benar terlihat serasi entah bagaimana.

Stella hanya memasang senyumannya ketika menyapa berbagai tamu dari Keluarga Chastielo itu.

Felix disampaignya jelas juga memasang wajah datar yang sama, dan menyapa tamu-tamunya itu.

Stella berbisik ke Felix, sambil berkata,

"Felix sayang, tersenyum sedikit lah, kamu tampan jika tersemyum,"

Mendengar kata-kata godaan dari bocah disampaignya itu, jelas Felix merasa risih,

"Diamlah, tidak ada hal baik yang membuatku ingin tersenyum," kata Felix dengan ekpersi kesalnya itu.

"Paman benar-benar tidak asik," kata Stella dengan ekpersi lesu, namun Stella masih tidak menyerah dan menggagu Felix selama acara itu, untuk menarik perhatian Ayah Allen itu tentu saja.

Disisi lainnya, Cynthia datang ke Acara Pernikahan itu bersama dengan Keluarganya.

Namun dirinya sudah merasa tidak nyaman ketika memasuki Ruang Pesta itu dari tadi.

Saat ini, dia berjalan bersama Allen mendekati meja prasmanan untuk mengambil minuman.

Dirinya melihat dari jauh, bagaimana saat ini Stella berada didepan Kamera, dan direkam oleh berbagai stasiun televisi, untuk menyiarkan Pernikahan ini secara langsung.

Cynthia juga melihat betapa mewahnya desain Ruangan ini, penuh dengan mawar putih dan terlihat begitu indah.

Baju yang Stella pakai juga sangat bagus dan begitu mewah, terlihat seperti Tuan Putri dalam Acara ini, dan entah bagaimana Stella terlihat sangat serasi bersanding dengan Ayah Allen itu, yang ternyata terlihat lebih muda ketika melepaskan kacamatanya.

Melihat pemandangan pesta itu yang bah di negeri dongeng itu, tentu saja membuat Cynthia menjadi begitu kesal dan marah.

Kenapa Stella itu selalu saja beruntung?

Dia selalu mendapatkan hal-hal baik, berbeda dengan dirinya.

Harusnya dirinya dan Allen yang akan memiliki pesta yang begitu megah dan mewah ini, namun semuanya gara-gara Stella dan ide gilanya itu, buat dirinya gagal menjadi bintang utama dalam pesta ini.

Stella itu benar-benar sangat menyebalkan!!

Lalu, Cynthia mulai menatap Allen di sampingnya, yang saat ini masih terlihat memiliki ekpersi linglung.

Dengan kesal, Cynthia lalu berkata pada Allen itu,

"Allen, kamu lihat itu? Sekarang Stella benar-benar sudah menikah dengan Ayahmu, dia sekarang secara resmi menjadi Ibu Tirimu,"

Ekpersi Allen jelas menunjukkan ketidak senagan dari awal pesta ini dimulai.

Perasaannya menjadi begitu rumit melihat betapa bahagianya Stella menikah dengan Ayahnya itu.

Dia yang mengenakan gaun pengantin itu terlihat sangat cantik dan memukau mata.

Yang seolah membuat Allen terkesima.

Namun, itu hanya perasaannya saja setelah Allen mengigat kenyataan.

Bahwa gadis itu benar-benar tidak tahu diri dan Menikahi Ayahnya yang jelas berbeda umur dua puluh tahun lebih tua dari pada dirinya.

Dan memikirkannya sekarang Allen menjadi tambah kesal.

"Cih, aku benar-benar tidak sudi memiliki Ibu Tiri seperti itu. Aku tidak akan pernah mengakui pernikahan ini," kata Allen yang terlihat hendak pergi dari ruangan Pernikahan itu bersama Cynthia.

Namun hal-hal itu gagal karena Stella dan Felix yang kebetulan menyapa tamu card dengan keberadaan dua orang itu, segera menyapa mereka didepan banyak orang.

"Felix, bukankan itu Putramu Allen ah maksudku Putra kita Allen sekarang? Kita belum sempat berfoto dengannya bukan? Ah? Bahkan ada Cythia...." Kata Stella keras-keras sampai hal itu terdengar ditelinga Allen.

Allen kemudian menatap kearah itu, dimana Stella mengandeng dengan erat Ayahnya, dan menuju ke tempat dirinya berada.

Wajah Allen langsung menjadi pucat setelah mendengar kata-kata tidak tahu malu Stella barusan itu.

'Putra Kita Allen,'

Siapa yang Putramu!

Dasar Sialan!!!

Cynthia juga memiliki wajah gelap, melihat betapa bahagianya Stella itu.

Cynthia lalu segera kembali berakting, dan memasang senyum palsunya.

"Ah, Kak Stella, Kakak pakai repot-repot segala kesini, padahal aku juga akan ke sana untuk berfoto dengan Kak Stella,"

Stella yang tahu bagaimana Cynthia ini suka berakting, mengikatinya.

"Astaga, ini benar. Mari kita segera berfoto, mari Allen juga kamu harus ikut," kata Stella dengan nada ramah.

Namun Allen jelas membalas dengan tidak senang.

"Aku tidak ingin berfoto,"

"Astaga, Allen kamu tidak bisa begitu, ini adalah Pernikahan Ayahmu satu-satunya, kamu tentu harus berfoto, dan lagi sekarang aku adalah Ibu Barumu, kamu tidak bisa bersikap tidak sopan padaku," kata Stella dengan senyuman sok akrab itu.

"Siapa yang sudi memiliki Ibu seperti kamu!!! Bahkan umur kita sama!! Aku benar-benar tidak menerima ini!!" Kata Allen dengan penuh emosi, saat ini Allen benar sudah tidak bisa menahan dirinya lagi.

"Tapi mau tidak mau, sekarang kamu harus menerima jika aku menjadi Ibu barumu, dan kamu harus memanggilku, Mama,"

Jelas sekali ekspresi kemarahan terlihat di wajah Allen dan itu membuat Stella sangat puas.

Felix dari samping belum berkomentar melihat kelakuan Istri Barunya ini.

Allen yang begitu marah itu, langsung pergi dari sana dan menarik Cynthia bersamanya.

Sungguh Allen merasa tidak tahan berada di pesta itu.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!