NovelToon NovelToon

Perjalanan Cinta Sang Dokter

POV Naila

Perkenalkan nama ku Naila Salsabila aku bekerja sebagai dokter bukan Dokter cantik yg banyak di kagumi bukan pula wanita cantik nan cerdas aku hanya wanita jelek jika menurut orang tapi kakak ku Rafi mengatakan sebenarnya aku sangat cantik hanya saja kulit tubuh ku gelap serta penampilan ku yg tidak terawat apa daya ku karna aku dari keluarga yg pas pasan jadi dokter aja aku sangat bersyukur .Ibu ku seorang ibu rumah tangga dan ayah ku hanya seorang karyawan biasa yg bekerja di pabrik meski begitu ayah ku pria hebat meski dia seorang karyawan pabrik dia bisa membuat kakak ku bekerja di perusahaan besar karena bisa jadi sarjana sedang kan aku dia bisa membuat aku jadi seorang dokter sekarang ini aku tidak akan pernah melupakan dia sosok yg amat aku sayang itu.Awal karir ku jadi dokter juga nggak bagus amat pertama aku magang di klinik sekitar rumah karna aku orang yg ramah yg tidak mempersulitkan aku ,jadi setelah aku lulus dan mendapatkan gelar dokter umum aku bekerja di klinik meski begitu aku sangat senang meski gaji ku ngak besar aku tetap tidak mengeluh karna tujuan aku jadi dokter itu bukan gaji atau pun karir tapi biar aku bisa membantu banyak orang,sebulan aku bekerja aku sudah membuat masalah aku nggak tau siapa dia tapi yg pasti aku telah membuat dia rugi karna aku mengagalkan dia menjual organ tubuh manusia dan aku laporkan dengan polisi karena aku sok pahlawan aku di keluar kan dari rumah sakit itu tapi seperti biasa aku tidak menyerah begitu saja aku bekerja lagi di rumah sakit kecil tidak terlalu besar aku di terima jadi dokter anak tapi 5 bulan bekerja seperti biasa entah takdir apa aku mengagal kan lagi pria yg seperti kasus sebelumnya setelah aku teliti seperti nya dia seorang mafia ya ampun mati aku dua kali aku mengagal kan dia menjual organ tubuh ilegal di rumah sakit karna itu juga aku di keluar kan lagi dari rumah sakit ini sejenak aku berfikir ada apa dengan orang orang masak aku memperjuangkan sesuatu yg benar di benci ini ngak adil apa memang itu jalan nya hidup yg benar dan lemah selalu di tindas ,aku tetap tidak menyerah mencari tempat bekerja tapi sepertinya aku di cap buruk tidak ada yg mau menerima ku membuat aku benar putus asa tapi aku mengigat perjuangan ibu dan ayah yg tidak menyerah membuat semangat ku bangkit sampai suatu ketika aku bertemu dengan teman lama ku semasa SMA dia seorang perawat bekerja di rumah sakit Arthur ada yg tau rumah sakit itu ,itu rumah sakit terbesar di negara ini bahkan terkenal sampai ke luar negri ini waw aku sangat beruntung jika bekerja di sana bekerja di sana itu adalah impian ku.Singkat cerita aku di terima bekerja di sana waw aku senang luar biasa direktur yg sekaligus dokter bedah di sana memuji kejujuran ku dia adalah dokter Arvin dia pria yg tampan seperti pria bule ahh rasanya jika menatap nya membuat aku merasa terlindungi dia juga sangat baik dan ramah tidak hanya tampan tapi dia sangat baik pria yg idaman

Aku menatap diri ku di cermin memang tidak secantik wanita di luar sana mau bagaimana aku juga tidak mengerti perawatan di luar sana aku menghembuskan nafas ku menyambar handuk ku segera keluar dari kamar karna kamar mandi kami terletak di luar kontrakan iya kami tinggal di kontrakan karna kami tidak mau tinggal di rumah ibu tiri kami rumah ayah juga sudah kami jual karna kakak ku mau membantu ku untuk membangun rumah sakit yg akan aku diri kan untuk yg kurang mampu kami juga menabung sama sama kak Rafi sudah menikah dengan gadis biasa juga meski begitu kami sangat dekat kak Rani juga sangat baik cocok untuk kakak ku.Sepertibiasa aku mengantri bersama orang sekitar karna kamar mandi itu hanya ada satu

"Naila cepatan nanti kamu telat"teriak kak Rani mengagetkan aku yg lagi berfikir bagaimana bisa kami mendapat kamar mandi sendiri

"Ehh dokter duluan aja kan mau kerja banyak yg pasti memerlukan dokter"ujar pria yg seumuran ayah ku aku hanya tersenyum lalu masuk ke kamar mandi itu ,Gaji ku di rumah sakit Arthur senilai 5 juta cukup besar aku pun mau menyewa tempat yg sedikit nyaman tapi kakak ku berkata uang gaji ku itu di tabung aja buat membeli bahan untuk rumah sakit jadi karna menurut benar aku pun menurut dan gaji kakak ku senilai 7 juta dia bagi satu juta untuk kontrakan 2 juta uang belanja dan satu juta untuk ongkos jalan nya selebihnya dia berikan untuk ku mengumpulkan untuk tabungan ku jika kak Rani menyangkalnya karna kak Rafi memberi uang nya pada ku kalian salah karna kak Rani juga setuju dia bilang itu hal yg baik tidak boleh berfikir dua kali aku sangat beruntung hidup bersama dia orang yg sangat baik ini

"Nai makan aja telur punya kakak kamu kan butuh tenaga nanti nya"ujar kak Rani memberikan telur dadar nya kami sarapan harus terlur atau tempe goreng karna mau berhemat

"Ngak usah kamu mau ngurus anak dan butuh tenaga aku bagi punya aku aja dan punya mu kita bagi dua"ujar kak Rafi tersenyum rasanya aku ingin menangis akan hal ini

"Kak makasih aku makan nasi aja juga udah cukup makan ku kan ngak banyak"ujar ku tersenyum

"Udah ngak papa kamu makan yg banyak ya kakak ngak mau lihat kamu ujar"ujar kak Rani mengusap kepala ku umur nya sekitar 28 tahun sama seperti kak Rafi dan umur ku baru menginjak 24 tahun masih sangat muda

"Makasih kak"ujar ku tersenyum aku pun mulai sarapan ku lirik jam ponsel hampir terlambat aku segera makan

"Pagi dok"sapa Anandita yg sering di panggil Dita dia perawat sekaligus sahabat ku yg membantu ku melamar bekerja di rumah sakit besar ini

"Pagi Dita"ujar ku tersenyum merangkul nya kami berjalan pelan

"Cih orang jelek lewat"ucap Clara sinis dia adalah mantan adik tiri ku dia juga seorang perawat dan dia yg sering membully ku dan mempersulit ku di sini

"Ya ngak pernah lihat orang jelek dia ,kagum ya sama kita"ujar Dita tertawa kecil

"Naila"panggil pangeran tampan berlari kecil ke arah kami seketika kami menatapnya kagum siapa lagi jika bukan dokter Arvin yg tampan ahh rasanya mau aku peluk dia

"Pagi dok"sapa kami bertiga

"Udah makan"tanya nya pada ku itu udah biasa dia tanya kan semenjak aku kerja di sini itu juga membuat semua orang iri pada ku karna perlakuan nya

"Udah kak"jawab ku dengan tersenyum dia seperti tidak mengangap Clara dan Dita tidak ada lihat saja tatapan nya hanya tertuju pada ku

"Nanti siang makin bareng ya"ujar nya tersenyum ya ampun senyum nya itu lho manis banget ahh aku rasanya mau di peluk sama dia karna aku juga sayang pada nya

"Emm sama Dita ya kak aku ngak enak"ujar ku jujur karna ya emang semua orang jadi tidak menyukai ku karna perlakuan dokter Arvin ini berlebihan terhadap ku

"Ya udah nanti aku tunggu di kantin ya bya"ujar nya mengusap kepala ku lalu lari kecil seperti nya karna dia juga ada jadwal

"Apa sih yg di lihat dokter Arvin itu terhadap kamu udah jelek item kerempeng lagi"kesal Clara lalu pergi aku hanya terduduk sungguh cacian mereka kadang membuat aku minder tidak percaya diri

"Udah jangan dengarin ucapan burung hantu itu"ujar Dita menepuk bahu ku membuat aku tersenyum dengan julukan nya dia juga sama tidak cantik amat cuman kadar percaya diri nya itu lho mau di caci atau di hina dia tetap enjoy dan santai

"Iya kerja yuk"ajak ku berlalu kami segera melaksanakan pekerjaan kami yg menumpuk

Singkat cerita entah kebetulan atau apa dokter Arvin melihat ku yg lagi membantu orang miskin yg kekurangan biaya setelah selesai dia tersenyum pada ku menghampiri ku

"Ini yg aku suka dari mu jujur dan baik"ujar nya tersenyum

"Makan yuk udah selesai kan"ucap nya menatap ku

"Iya kak"ujar ku membalas tersenyum kami beriringan menuju kantin karna seperti biasa Dita menunggu ku di kantin

"Ohh ya nanti bunda ku akan berkunjung kamu siapa siap ya"ucap nya tersenyum what aku kaget mendengar nya dia adalah Nandira Arthur ya nyonya Arthur sebelumnya aku sudah ketemu sama dia di saat dia sakit beberapa bulan yg lalu tapi kali ini berbeda karna dia akan datang aku menemui pada saat dia ngak sadar dan sekarang beda aku sangat gugup pada nya

Selama kami makan aku sangat gugup dan gelisah akan bertemu dan menyambut nyonya Nandira terlihat jelas di wajah ku Dita hanya mengeleng melihat ku sangat cemas hal berlebihan.Saat selesai makan ku lihat semua staf berbaris dengan rapi aku makin gugup tanpa ku sadari aku meremas jas dokter putih ku yg sedikit kumel karna aku cuman punya satu

"Ayo ikut dengan ku"ujar dokter Arvin menarik ku yg ternyata menuju ruangan nya yg begitu besar aku melihat nya dia menuju meja nya lalu mengambil sesuatu

"Aku tau kami gugup jadi aku sengaja membeli kan kamu baju tugas ini jangan khawatir bunda ku wanita baik kamu tidak akan di makan oleh nya"ujar nya tersenyum lalu dengan pelan melepaskan jas dokter ku dan memakai kan yg dia beli sangat bagus terlihat dari bahan nya aku menyukai nya

"Makasih kak aku sangat senang"ucap ku tersenyum manis padanya

"Nah gitu dong kan jadi cantik dari pada cemberut"ujar nya terkekeh mengacak kepala ku lalu kami berjalan menuju ke luar.Setela sampai aku di perintah kan dokter Arvin berdiri di samping nya jadi aku hanya berdiri ku lihat ada sebuah mobil berhenti di depan rumah sakit dokter Arvin membuka nya keluar lah wanita elegan dan sangat cantik dia memakai kaca matanya ku lihat dokter Arvin memeluk nya

"Bun"ujar nya tersenyum

"Kedatangan bunda kesini mau melihat keadaan rumah sakit dan kamu Arvin"tegas nya jantung ku berdetak dengan cepat mendengar suaranya yg tegas

"Aku kenapa bun"ujar Dokter Arvin binggun pasal nya setiap hari mereka selalu bertemu lalu kenapa harus dia di jenguk bunda nya

"Selain bunda mau memeriksa rumah sakit bunda dengar kamu dekat sama perempuan yg tidak baik"ujar nya membuat semua menuduk melihat mimik wajah nya aku pun begitu

"Maksud bunda apa "ucap dokter Arvin dengan binggun

"Mana cewek yg nama nya Naila yg menggoda kamu dengan tubuh nya itu"ujar nya dengan lantang rasanya jantungku akan berhenti berdetak aku takut pada nya

"Apa"ucap dokter Arvin kaget menghembuskan nafas nya kasar

"Bun Naila itu wanita baik bunda jangan salah paham dan marah di depan semua orang"ujar dokter Arvin dengan lembut

"Itu tujuan bunda datang ke sini mau mempermalukan nya dan juga membuat dia sadar diri untuk menjauhi mu dia harus sadar diri jika dia hanya seorang penggoda mau dekat sama kamu yg pewaris Arthur apa itu pantas Arvin"ujar nya dengan lantang bisa di dengar desas desus orang di belakang yg ku yakini tengah membicarakan aku astaga kenapa karir dokter ku tidak bagus amat apa aku emang ngak pantas jadi dokter tanpa ku sadari air mata ku jatuh mendengar kata penggoda hati ku benar sakit amat sakit mendengar nya

Timbulnya masalah

Naila menunduk dalam menyeka air matanya nyonya Arthur mendekat lalu membaca nama identitas Naila yg di dada melirik Arvin yg hanya diam tanpa berkata

"Saya harap kamu sadar diri jangan lagi mendekati anak saya jika tidak kamu akan saya pecat secara tidak hormat"ujar Nandira lalu berlalu Arvin mengikuti bunda nya

"Nai ngak papa"ucap Dita menyentuh bahu Naila yg gemetar

"Iya ngak papa"ucap Naila tersenyum terpaksa Naila berlalu masuk ke ruangan nya menangis sampai dadanya terasa sesak Naila meneguk air di atas meja nya lalu menghembuskan nafasnya

"Nai yuk"ajak Dita karna masih ada pekerjaan penting untuk staf rumah sakit itu setelah merasa lega Naila beranjak mengikuti Dita

"Naila"panggil Arvin berlari kecil

"Maafkan bunda ku ya ngak tau siapa yg mengatakan ini semua"ujar Arvin berfikir

"Ngak papa kak aku paham kok"ujar Naila tersenyum

"Nai aku tau perkataan bunda ku ngak bagus aku ngak percaya kamu baik baik saja"ujar Arvin cemas menangkup wajah Naila

"Kak aku ngak mau buat nyonya Nandira makin salah paham"ujar Naila menurun kan tangan Arvin

"Maaf kan bunda ku"ujar Arvin dan langsung memeluk Naila membuat Dita melongo merasakan pelukan itu membuat hati Naila tidak mampu dia segera menumpahkan segala rasa menangis di pelukan Arvin

"Apa aku emang ngak pantas jadi dokter"ujar Naila sesegukan

"Tidak kata siapa seorang dokter itu mengunakan hati bukan pantas dan tidak pantas nya "ucap Arvin menghapus air mata Naila

"Tuan ayo nanti nyonya semakin marah"ucap asisten Arvin yg mendekat

"Jangan sedih ya Nai aku ngak mau lihat kamu sedih"ujar Arvin mengusap kepala Naila lalu berlalu pergi bersama asisten nya

"Nai kayak nya dokter Arvin suka deh sama kamu"ujar Dita berlanjut kan langkah nya bersama Naila

"Aku ngak mau salah paham lagi Dita "ujar Naila lalu terdiam banyak hal yg dia pikirkan di otaknya

Arvin mengumpulkan perawat dan dokter karna dia akan mengirim lagi seseorang untuk merawat tuan Mahendra dia adalah seorang yg sangat sukses perusahaan yg dia bangun adalah perusahaan raksasa tidak ada yg bisa menandingi kesuksesan nya tapi sekarang dia hanya mampu berbaring hanya mata nya yg bisa bergerak semua nya tidak berfungsi , Arvin mengirim kan orang sudah 5 orang tapi semua di usir oleh anak tuan Mahendra yg kejam itu dia adalah Kenzo Mahendra orang bilang Kenzo tidak memiliki hati atau pun perasaan nya karna kelakuan nya itu.Keluarga Arthur dan Mahendra sudah sejak lama bersahabat itu kenapa Arvin tetap membantu tuan Mahendra

"Baik semua saya akan mengirim kan lagi seseorang yg akan merawat tuan Mahendra"jelas Arvin serius

"Jadi siapa yg akan mengajukan dirinya soal gaji kalian jangan khawatir lumayan besar tapi pekerjaan nya juga tidak lah mudah"ucap Arvin lagi

"Tuan kami mau saja tapi apa tuan Kenzo tidak akan mengusir kami menjadikan kami orang sekian kali yg terusir"tanya dokter itu

"Ya benar tuan "ucap yg lain

"Maaf dokter Arvin saya mau melaksanakan tugas itu"ujar Naila mengankat tangan nya semua menoleh ke arah nya

"Kamu yakin Nai"ucap Dita cemas

"Ya aku yakin lah kan cuman merawat tuan Mahendra "ucap Naila tersenyum

"Baik jika tidak ada yg mau dokter Naila bisa tapi sebelum itu saya akan menjelaskan penyakit apa yg di derita tuan Mahendra"ucap Arvin serius karna tidak ada yg mau Arvin berdiri

"Meeting nya sampai di sini dokter Naila ikut saya"ucap Arvin lalu berlalu Naila segera mengikuti Arvin menuju ruangan teratas banyak sekali ruangan yg mereka lalui sampai Naila melihat sebuah ruangan yg banyak sekali orang berbadan besar

"Nai apa kamu yakin"tanya Arvin melirik Naila membukakan pintu segera mereka masuk

"Iya dok aku yakin"ujar Naila tersenyum mereka mendekati paru baya yg terbaring

"Jadi tuan Mahendra ini kecelakaan membuat seluruh tubuh nya tidak bisa di gerakan hanya mata nya yg bisa"jelas Arvin

"Tuan Mahendra lagi pemeriksaan nanti besok dia harus pulang kamu harus tetap di sana dari jam 7 pagi membantu tuan Mahendra dari sarapan menemani nya sampai jam 8 malam dia tertidur kamu rawat dia dengan sebaikya"jelas Arvin

"Dan juga kamu nanti tau melalui kode mata nyaa apa yg haruss kamu lakukan"ucap Arvin menjelaskan semua nya dan menyerahkan buku agar Naila gampang menghapalkannya

"Aku ngerti"ucap Naila membuka catatan itu

"Nai ingat jangan mencari masalah dengan Kenzo yg lain terusir karna membuat masalah kamu hati hati aku percaya kamu bisa"ujar Arvin tersenyum

"Aku ngerti kak"ucap Naila tersenyum

"Ohh ya nanti besok kamu langsung saja ke museum Mahendra tau kan"ucap Arvin menatap Naila

"Emang tuan Mahendra punya museum"tanya Naila pada Arvin

"Punya la"ucap Arvin cepat

"Museum apa kak"tanya Naila serius

"Museum rumah Nai emang kamu pikir apa"ucap Arvin geli

"Aku kira Musem kayak yg sering di kunjungi itu seperti mesum pahlawan museum barang antik"ucap Naila , Arvin habya tertawa geli

"Ya udah kamu balik ya "ucap Arvin mengeleng lalu mengajak Naila pergi

###

Seperti yg di bilang Arvin Naila datang di Museum Mahendra tepat waktu setelah menyerah kan surat dari Arvin dan pemeriksaan identitas dia di persilahkan masuk Naila sangat merasa takjub dengan rumah itu seperti istana sampai membuat Naila menganga maklum baru pertama kali dia melihat keindahan rumah itu

"Dokter Naila ya"ucap kepala pelayan mengagetkan Naila

"I...iya"ucap Naila gugup

"Silahkan masuk"ajak nya Naila berjalan melihat tuan Mahendra memakai kursi roda di dorong oleh istri nya yg sibuk bicara di telpon wanita yg cantik itu memberi kode pada kepala pelayan untuk menganti kan wanita bernama Siti itu mendorong pelan kursi tuan Mahendra mengerakkan mata tidak suka

"Masak tuan Mahendra sudah tidak suka pada ku "gumam Naila

"Dokter tunggu saya ambilkan sarapan tuan Mahendra"ucap nya lalu berlalu

"Selamat pagi tuan Mahendra"ucap Naila berjongkok dan tuan Mahendra hanya menatap Naila

Kreok

"Hehe maaf tuan saya belum sarapan"cengir Naila merasa perut nya berbunyi tuan Mahendra menarik bibir nya meski senyum itu tipis tapi membuat Naila malu karna tuan Mahendra pasti tertawa

"Aduh Nai santai santai karna gugup jadi cacing di perut mu bunyi"ucap Naila menepuk jidatnya

"Kamu siapa"karna suara itu keras membuat Naila kaget dia segera berdiri

"Saya dokter yg di kirim tuan Arvin tuan"ucap Naila pelan

"Kamu ingat lakukan tugas mu dengan baik saya tidak suka kesalahan jika kamu melakukan kesalahan kamu sudah tau apa yg akan saya lakukan"ucap nya dengan wajah garangnya

"Emang apa yg tuan lakukan"tanya Naila

"Kamu tau siapa saya"ujar nya sudah geram.

"Tidak tau"jawab Nalia memang dia tidak tau siapa pria di depannya ini

"Saya adalah Kenzo kamu tau Kenzo jika tidak cari tau"ketus Kenzo berjalan dengan pelan Naila segera mengeluar ponselnya

"Kamu Kenzo"ujar Naila spontan membuat Kenzo berbalik menatap Naila

"Iya apa kamu sekarang sudah tau"ujar Kenzo dingin

"Kenzo yg membunuh istri nya karna selingkuh"ujar Naila melihat berita yg nama Kenzo

"Apa kamu bilang"suara Kenzo sudah memenuhi museum itu

"Ini"ucap Naila menunjukkan ponsel jadulnya melihat kan pelaku K atau Kenzo membunuh istrinya karna cemburu

"Mencari nya Kenzo Mahendra"teriak Kenzo kesal sampai Naila menutup telinganya kesal

"Tuan saya tidak budek bicara nya santai aja jika tuan ngomong dari awal jika tuan anak tuan Mahendra tidak perlu menghabiskan internet saya mencari tentang tuan"ucap Naila mengambil ponselnya yg di pegang Kenzo

"Kenzo kenapa kamu menghabiskan tenaga mu ayo sana istirahat"ujar nyonya Mahendra ,Kenzo segera pergi karna dia memang butuh istirahat

"Kami rawat suami saya dengan baik jika kamu berani saya akan memberi mu pelajaran"ucap nya lalu berlalu

"Dokter ini sarapan tuan besar"ucap nya menyerahkan piring nya Naila memegang nya dan tersenyum mendorong kursi roda tuan Mahendra menuju sofa Naila duduk

"Waw sofa nya empuk banget lebih empuk dari kasur ku"batin Naila takjub tapi dia segera menyuapi tuan Mahendra yg seperti nya menolak sampai mulut nya belepotan

"Tuan ngak suka ya makanannya"ucap Naila dengan teliti membersihkan mulut tuan Mahendra

"Tuan makan lah minum obat biar cepat sembuh"ujar Naila menyuapi lagi tapi tuan Mahendra tetap menolak karna tuan Mahendra hanya ingin istri atau anak nya yg merawat nya bukan perawat atau pun dokter

"Ohh tuan ngak mau saya suapin pasti tuan mau di suapin istri atau anak nya"ujar Naila

"Tuan ngak appa saya kan di gaji besar lagi jadi saya akan mengurus tuan Mahendra dengan baik kok sama seperti ayah saya dulu"ujar Naila menyuapi dengan telaten dengan pelan tuan Mahendra makan meski pelan dan belepotan tapi Naila tetap merawat nya

####

Satu hari bekerja merawat tuan Mahendra membuat Naila sedikit capek karna ada penolakan dari tuan Mahendra tapi Naila dengan sabar merawat nya entah kenapa Naila merasa damai perasaannya tenang saat bersama tuan Mahendra sangat aneh tidak ingin berfikir macam macam Naila segera tidur

☀️☀️☀️

Pagi sekali Naila sudah bangun karna harus pagi sekali berangkat Naila sudah siap tapi saat akan sarapan malah meja makan kosong membuat Naila keheranan tidak biasa kakak nya tidak membuat sarapan lalu Naila mengintip melihat kakak nya menangis

"Kak kok nangis"ucap Naila cemas

"Naila"ucap Rani memeluk Naila

"Kakak kamu"ucap nya menangis

"Ada apa dengan kak Rafi kak"ucap Naila rasa cemas mulai melanda hati nya

"Dia di tahan oleh tuan Kenzo karna ada yg mengambil uang atas nama nya"ucap Rani menangis

"Apa"ucap Naila kaget

"Berapa nilai nya kak"tanya Naila cemas dengan kakak nya

"500 juta padahal kakak kamu ngak pernah merasa meminjam uang itu dia ngak pulang semalaman karna di tahan sebelum kakak bayar uang nya maka kakak kamu ngak akan di bebaskan"ujar Rani menangis

"Ayo kak kita temui kak Rafi"ujar Naila cemas dengan Rafi mereka segera berangkat selama ini uang nya sudah dia beli kan tanah untuk di jadikan rumah sakit mereka akan membeli bahan bangunan jika uang nya 100 juta dan uang Naila hanya tersisa 10 juta karna bulan kemarin mereka membeli alat bangunan

"Gimana apa ada uang nya"ucap pria datar itu bernama John dia adalah asisten Mahendra grub

"Kami mau ketemu dulu sama kak Rafi"ucap Naila membuat John berdiri dan mengajak nya masuk ke ruangan bos nya setelah dapat izin mereka segera masuk

"Tuan Kenzo bebas kan kakak saya"ujar Naila serius

"500 juta mana"ujar Kenzo memejamkan matanya

"Apa tuan udah periksa kakak saya ngak mungkin pinjam uang sebanyak itu"ujar Naila kurang yakin seketika mata Kenzo terbuka seperti menusuk leher Naila

"Kamu pikir saya ini penipu iya"triak Kenzo

"Nai kita turuti saja nanti kita bicara pada kakak mu apa yg terjadi"bisik Rani

"Saya yg akan membayar nya ambil lah di ATM saya ini ada 10 juta anggap saja saya menyicil tuan"ucap Naila meletakkan kartu ATM nya

"10 juta"ujar Kenzo berdiri

"10 juta itu seperti makanan kucing saya di rumah"ucap Kenzo meremehkan

"Emang tuan Kenzo punya kucing"tanya Naila pasal nya kemarin dia tidak melihat kucing

"Kamu itu mau bayar apa ngak sih jangan banyak bicara"kesal Kenzo

"Ya saya mau bayar cuman tuan yg ngak mau"ucap Naila

"Saya mau 500 juta bukan 10 juta"ucap Kenzo tegas

"Tuan saya kan bekerja dengan tuan Mahendra nanti potong gaji saya saja tuan"ucap Naila

"Kamu kerja di gaji satu bulan 10 juta sedangkan hutang kakak mu itu 500 juta berarti kamu harus kerja 50 bulan bisa membayar hutang kakak mu dalam satu tahun ada 12 bulan berarti kamu harus bekerja 4 tahun 2 bulan baru bisa membayar semua nya bagaimana jika dalam satu tahun ayah saya sembuh"jelas Kenzo dengan datar

"Aduh harus bagaimana ini"ucap Naila kehabisan ide

"Nai lakukan sesuatu"bisik Rani, Kenzo memberi kode John pergi tidak lama dia kembali

"Rafi apa kamu bisa membayar hutang mu itu"ujar Kenzo santai

"Tuan maaf saya hanya pria miskin sebanyak itu saya mana ada uang nya"ucap Rafi memelas

"Saya mohon tuan ampuni saya sungguh saya tidak merasa meminjam uang itu"mohon Rafi

"John baca kan"ucap Kenzo kembali duduk John mengambil berkas itu lalu membuka nya

"Saya Rafi akan meminjam uang pada tuan Kenzo senilai 500 juta dan jika saya tidak bisa membayar nya saya akan memberikan adik saya sebagai jaminan"baca John dan menunjuk kan surat itu ada juga tanda tangan Rafi di sana

"Apa"ucap Rani dan Naila kaget sebenarnya Rafi sudah membaca nya tapi di jujur dia tidak merasa meminjam uang sebanyak itu

Di nikahi karna hutang

"Bagaimana Rafi kamu mau bayar"ujar Kenzo santai

"Tuan tolong ampuni saya"mohon Rafi dia tidak ingin adik nya kenapa -napa ,Kenzo perlahan mendekat memegang dagu Naila

"Wanita jelek kayak gini saya mana sudih dengan nya"ujar Kenzo melepaskan cengkraman nya dan berdiri senyum iblis nya terbit begitu saja Kenzo menjambak rambut Rani

"Istri mu jika di nikmati saya rasanya itu akan membuat kamu mengingat tengah berhadapan dengan siapa"ujar Kenzo datar

"Tuan saya mohon jangan lakukan"ujar Rafi tidak berdaya lalu Kenzo menjambak Naila

"Jadi kamu mau saya menyandra adik mu atau istri mu"ujar Kenzo menyunggingkan senyum iblis nya

"Tuan saya mohon lebih baik saya di pecat tuan kami akan pergi tapi tolong jangan mengambil salah satu dari mereka saya mohon"mohon Rafi memeluk kaki Kenzo

"Kak jangan"lirih Naila menahan tangis nya melihat ketidak berdayakan kakak nya

"Meski kita miskin tapi kita harus mempertahankan harga diri kita"ucap Naila

"Harga diri emang punya"ujar Kenzo dengan sinis

"Ehh tuan Kenzo meski kami miskin ya kami ini punya harga diri anda jangan mempertanyakan harga diri kami"kesal Naila karna rasa kesal dia ingin memukul Kenzo tapi Kenzo dengan cepat memegang tangan Naila yg kecil dan menarik dagu Naila

"Saya suka yg melawan yg akhirnya tidak berdaya"ucap Kenzo terkikik Naila menarik tangannya melihat pergelangan tangannya yg sakit

"John sudah siap kan saya sudah memikirkan sesuatu"ujar Kenzo membelakangi mereka semua

"Sudah siap tuan"ujar John mengerti lalu John beserta anak buah yg lain menarik dengan paksa keluarga Naila

###

"Kak aku ngak mau hidup sama tuan Kenzo"ujar Naila sesegukan memeluk Rafi ya Kenzo menikahi Naila sekarang mereka sah jadi suami istri entah rencana apa dan permainan apa yg tengah Kenzo main kan

"Nai maafkan kakak sudah memberi mu penderitaan"ucap Rafi memeluk Naila dengan erat

"Kak aku ngak mau"ujar Naila sesegukan

"Ayo cepetan"ujar Kenzo sudah menunggu di mobil

"Silahkan nona nanti biar saya mengambil barang anda"ujar John membuka kan pintu mobil karna Naila engan masuk Kenzo menarik nya dan mobil segera melaju

"Saya menikahi mu hanya sekedar kakak kamu berhutang pada saya dan saya akan melepas kan jika nanti saya merasa waktunya telah pas dan hutang di anggap lunas jika tidak kakak mu akan saya jebloskan ke penjara"ucap Kenzo mempertegas

"Lalu kenapa tuan mau menikahi saya"ujar Naila menyeka air matanya

"Saya tidak suka di bantah apa lagi di atur dan mama saya mau menjodohkan saya yg mau tidak mau wanita itu nanti nya akan mengatur saya jadi dengan Kita menikah mama saya tidak akan menjodohkan saya yg pasti saya tidak di atur"jelas Kenzo tanpa menatap Naila

"Hanya itu kan nanti aku boleh kan kerja"ujar Naila penuh harap

"Boleh"ucap Kenzo dan mereka saling terdiam

"Naila"ucap Arvin dengan raut cemas mendekati Naila yg baru turun dari mobil Kenzo

"Kamu dari mana aku cemas menerima kabar kamu tidak datang dan kenapa kamu bisa bersama Kenzo"ujar Arvin lalu menatap Kenzo yg menyenderkan tubuhnya di mobil

"Maaf kak aku ada sedikit masalah dengan tuan Kenzo makan nya aku telat datang nya"ucap Naila pelan Arvin mendekat pada Kenzo lalu tanpa kata dia mencekram kemeja Kenzo

"Heh kamu jangan pernah menyentuh nya sedikit pun berani kamu lakukan aku ngak segan memukul mu"tajam Arvin mata nya tajam Kenzo hanya terkekeh menepis tangan Arvin

"Kenapa kamu suka sama cewek udik yg item ini"ujar Kenzo tertawa mengejek

"Bukan urusan mu sekarang katakan apa yg kamu perbuat sama dia"ujar Arvin sudah emosi

"Dia aku nikahi karena kakak nya berhutang 500 juta"ucap Kenzo santai

"Apa"ucap Arvin

"Sialan aku bisa membayar nya tidak perlu menikahi nya"ujar Arvin emosi ingin menonjok Kenzo

"Kak jangan"cegah Naila kenapa malah dua pria ini ribut

"Ngak bisa Nai dia udah keterlaluan dan kamu kenapa ngak bilang sama aku "kesal Arvin masih ingin memukul Kenzo

"Kamu pikir aku takut"ujar Kenzo malah ingin memukul

"Tuan Kenzo aku mohon jangan sakiti kak Arvin"pinta Naila menahan tangan Kenzo

"Cih jangan menyentuh saya"ujar Kenzo menarik tangannya

"Sekarang lepas kan, aku yg akan bayar"ujar Arvin serius

"Tidak bisa"ucap Kenzo santai

"Kak aku mohon jangan ribut sama tuan Kenzo aku janji akan jaga diri aku akan baik baik saja dan merawat tuan Mahendra"ujar Naila memohon

"Tapi kamu janji jika ada apa apa telpon aku"ucap Arvin raut wajahnya sangat khawatir

"Iya kak"ucap Naila tersenyum

"Ayo"ajak Kenzo menarik tangan Naila mereka segera masuk

"Kenzo"ujar mama nya terkejut

"Mama ngak usah jodohin aku lagi karna aku sudah menikah"ujar Kenzo merangkul Naila

"Dia"ucap mama nya

"Iya "ucap Kenzo

"Kenzo apa kamu sadar apa yg kamu lakukan kamu menikah dengan gembel ini udah miskin jelek seperti udik malah kamu menikahi nya kamu gila apa gimana"ucap mama nya lantang

"Ma suka aku la mau nikah sama siapa yg penting aku nikah kan selesai"ujar Kenzo mulai kesal

"Kamu pikir mama jodohin kami hanya sekedar mama nikahin kamu engak Kenzo mama mau keturunan kita sama seperti kita mama mau bisnis kita makin maju"ucap mama nya marah

"Terserah deh aku malas berdebat dengan mama"ujar Kenzo malas lalu pergi

"Kamu jangan berharap bisa jadi nyonya muda di sini kamu harus sadar diri"ujar nya lalu berlalu ,Naila menghembuskan nafas nya kasar hari ini sangat melelahkan untuk nya lalu saat Naila ingin pergi dia melihat tuan Mahendra yg dari tadi ad juga di sana Naila berfikir apa keluarga ini tidak punya perasaan tuan Mahendra di biarkan begitu saja

"Tuan mari saya ajak jalan"ujar Naila mulai mengajak tuan Mahendra jalan di taman biar tuan Mahendra tidak suntuk bahka Naila mengajak nya bicara Naila terlihat sangat dekat meski tuan Mahendra hanya diam

"Huh jadi pusing dengan urusan ini"gumam kenzo masuk mobil supir nya segera melaju kan mobilnya

###

Naila menyusun barang nya di kamar Kenzo karna Kenzo mengarahkan di mana di letak kan barang nya karna menjaga tuan Mahendra jadi Naila mengajak tuan Mahendra di kamar Kenzo dengan menyusun barang

"Nah tuan ini ibu saya dan ini ayah saya meraka sudah meninggal saya sangat menyayagi mereka"ujar Naila mengecup poto ayah ibunya tuan Mahendra menatap nya sampai foto itu di letaknkan Naila lagi lalu Naila membuka buku nya menulis sesuatu

"Tuan Mahendra pegel ya saya pijitin ya"ucap Naila memijit kaki tuan Mahendra karna dia sudah menyusun barang nya Naila menatap tuan Mahendra baru 3 bulan tuan Mahendra mengalami Ini semua Naila jasi penasaran dengan rahang tuan Mahendra apa jika dia pijit akan gampang bicaranya tapi saatr Naila akan mengangkat tangannya dia mengeleng kan kepalanya

"Duh ini pasti aku kecapekan"ucap Naila lalu membuka sebuah kotak meminum pil nya meneguk air

"Tuan Mahendra kita istirahat saja ya saya benar cepak butuh istirahat"ucap Naila lalu membantu tuan Mahendra berbaring di kasur Kenzo,sedang kan Naila membentang kan tikar karna Kenzi bilang dia tidak boleh menyentuh kasur dan sofa tidurnya di lantai jadi Naila berbaring dan seketika dia terlelap .Tuan Mahendra mengerak kan tangannya tapi belum bisa dia hanya bisa mengerak kan bibirnya dengan sedikit Naila menjaga nya sangat baik membuat tuan Mahendra merasa mempunyai anak yg peduli terhadap nya karna memang anak istri nya selalu mengabaikan nya semenjak sakit membuat tuan Mahendra kesepian stres dan tertekan bahkan perawat yg pernah di pekerjaan Arvin semua tidak baik memanfaatkan nya ada yg sering mencuri ada yg juga tidak peduli hanya butuh gaji saja dan kebanyakan karna Kenzo memecat nya karna ketahuan dan sekarang Tuan Mahendra menemukan orang yg tepat dia senang Naila merawat nya dengan baik bahkan mengajak nya bicara memperlakukan tuan Mahendra seperti ayah nya sendiri.Melihat Naila seperti sangat kelelahan tuan Mahendra hanya mampu menatap Naila yg terlelap

###

Hari ini Kenzo pulang nya cepat karna akan menghadiri acara penting ya itu pertemuan para rekan bisnisnya tapi harus mengajak pasangan jadi Kenzo malas harus mencari jadi dia mengajak Naila pargi tadi Kenzo sudah mengatakan pada Naila jika dia harus datang memakai gaun yg sudah Kenzo berikan

"Ayo kenapa kamu lama"ujae Kenzo membuka pintu Naila berjalan pelan

"Meski udah memakai gaun mahal tetap aja jelek"ujar Kenzo sinis Naila hanya diam ya emang yg di katakan Kenzo itu benar ada nya

Mereka segera pergi ke hotel ternama karna di situ mereka akan mengadakan pesta nya saat masuk banyak yg menyapa Kenzo dan Naila hanya diam jujur dia tidak nyaman saat di tatap apa lagi dengan penampilan nya yg tidak cantik membuat Naila minder tidak percaya diri

"Silahkan duduk tuan Kenzo"ujar pria itu tersenyum lalu duduk mereka mengobrol dan Naila diam jujur dia tidak mengerti soal penjelasan pria itu dan Kenzo lama di sana membuat Naila ngantuk apa lagi dia tidak melakukan apa apa

"Tuan Kenzo kenapa membawa cewek seperti ini"ujar wanita itu dengan penampilan menggoda bahkan lidah nya sengaja dia lihat seperti menggoda memang banyak yg ingin menggoda Kenzo pria tampan tinggi dan kekar ini banyak yg berminat apa lagi dia sangat kaya harta nya berlimpah bahkan ada yg berani mengambil resiko untuk menggoda Kenzo karna pria dingin ini juga dia ingin menyakiti seseorang tidak pernah pandang siapa pun dia

"Emang kenapa"suara Kenzo menunjuk kan ketidak sukaan soal pertanyaan nya

"Lihat saja tuan Kenzo dia item kurus dekil emang dia siapa"ujar nya santai Kenzo mengepalkan tangannya

"Dia adalah nyonya Kenzo Mahendra"ucap Kenzo dengan dingin Naila kaget kenapa Kenzo memperkenalkan nya karna ayah Kenzo menjunjung tinggi sebuah hubungan apa lagi suami istri jika sampai tuan Mahendra tau Kenzo tidak memperlakukan istri nya sudah pasti tuan Mahendra akan mengambil semua yg Kenzo miliki karna Kenzo yakin ayah nya akan sembuh

"Apa dia istri tuan ck ck ck kenapa istri tuan begitu jelek"ujar nya lalu ada gelak tawa

Brak

"Kamu siapa yg berani menghina saya"triak Kenzo mengebrak meja karna sangat kesal

"Tuan"ujar wanita ini berdiri lalu duduk di pangkuan Kenzo menyentuh wajah Kenzo dengan jemari nya

"Saya cantik dan saya bisa memuaskan tuan tidak seperti istri tuan yg jelek"ujar nya menggoda

"Iya ternyata istri tuan Kenzo jelek ya ngak seperti yg di pikirkan"bisik rekan kerjanya Kenzo berdiri langsung saja menarik rambut wanita itu

"Kamu sudah membuat kekacauan ya lihat saja kehidupan mu akan kacau"tajam Kenzo lalu mendorong wanita itu Kenzo memberi kode pada John dan John segera menyeret wanita itu entah apa yg akan John lakukan.Karna sudah tidak mood Kenzo menarik tangan Naila pergi untuk pulang dia sangat marah Naila pun tidak ingin berkata karna takut dengan Kenzo

"Kamu membuat saya malu percuma saya membeli mu dengan kakak mu jika kamu malah membuat saya malu tidak ada untung nya"ucap Kenzo sangat kesal

"Pokoknya saya tidak mau tau kamu harus mengubah penampilan mu"ujar Kenzo meletakkan kartu hitam

"Bagaimana cara nya tuan"tanya Naila membuat Kenzo makin kesal

"Ya kamu cari makeup kek atau apa lah saya ngak mua tau jika kamu ngak bisa berubah cantik saya akan mengubur mu mengerti"triak Kenzo sangat marah

"I...iya tuan"ujar Naila ngeri meneguk ludahnya susah payah Kenzo memang sangat menakutkan

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!