KRIIIIING !! Alarm berbunyi pertanda hari berganti dan aktivitas baru harus dimulai dengan kata kata semangat dan harus bangun untuk melakukan pagi yang seharusnya menjadi lebih efektif dan efisien. tapi tidak dengan Vina yang memulai pagi dengan lesu, tidak bergerak bahkaaan untuk ke kantorpun males banget, Jadi begini ceritanya..
POV 1
di kantor
"Guys gue balik dulu yaa" ujar Vina yang malem ini Vina baru menyelesaikan tugas Designnya dengan sempurna dimana project itu sangat penting karena besok akan ada rapat untuk proses pembangunan perumahan di daerah bojong gede, dimana proyek perumahan ini harusnya sudah berjalan sekitar 85% tetapi karena ada kendala di design rumah yang kurang tepat revisi bolak balikpun harus diterima tim design karena tidak sesuai dengan kemauan klien, ya gimana dong proyek perumahan belum jadi jadi sedangkan daerah rawan banjir dan juga masih jauh dari kota tim design bingung dong mau design seperti apa karena, permintaan klien Bagaimana membuat perumahan ini nantinya di sukai oleh rakyat Indonesia dengan tema ramah lingkungan, bebas banjir, kiss friendly dan teman-temannya.
"gue males banget jalan ke stasiun" ujar Vina yang saat ini masih bertengger didepan kantor sambil melihat lalu lalang kendaraan.
"tiiit ... tiiitt Vinaaa vinaaa" tiba tiba arah mobil berhenti didepan kantor memanggil Vina yang sedang melamuun
"hiyaaa si bocah tau aja gue lagi bingung mau pulang haha" Vina tertawa melihat kelakuan Mio temannya yang teriak-teriak "Yee bentar" Vina langsung menghampiri Mio
"tauan aja lu gue lagi bingung mo pulang naek mager ke stasiun" ujar Vina yang langsung masuk mobil
"haha iya dong gue langsung kebaca pikiran Lo viiin"
Mio temen Vina dari awal masuk kantor, dulu Vina cupu banget saat pertama kali masuk kantor, mungkin kalo ga berkenalan Ama Mio gimana nasib dia dikantor kaga ada yang mau deketin Vina bahkan makan aja sendiri kali Yee,
"Vin gue liat Lo lembur Mulu " ujar Mio sambil makan Kitkat tanpa nawarin Vina "iya nih klien gue minta revisi Mulu mana besok tuh klien mau meeting dikantor melihat progres desainnya gimane" ujar Vina "gue tau kok lu pasti udah ngerombak tu Desain berkali kali"
"yaiyalah Gilak ratusan ada, gue kehabisan ide dah, Ampe bingung mau gimane lagi ngeditnya"
ujar Vina sambil mengambil permen dalem tasnya
"udahlah hadepin aja besok, semoga klien suka Ama desain lu buat ye" ujar Mio " iya makasih ya mudah-mudahan deh gue dapet Ilham bisa bertemu dengan klien lancarrr tanpa hambatan apapun haha" ujar Vina sambil tertawa dengan menahan getiran tempuran dikala esok hari "hmm"
Yapp... dan pagipun tiba,getiran pagi ini masih terasa di Vina
" ya Allah lancarkan pagi ini kerjaanku " ujar Vina sambil bergegas mengambil handuk dan berjalan menuju kamar mandi, tetapi disaat Vina sebelum memasukinya terdengar suara dari dapur
"Vina opo sudah bangun toh " ujar bapaknya sambil memberikan makan burung
"ya ora Reti mas, mungkin sudah bangun " ujar ibunya sambil mengaduk masakan
"pancen pengen di jodohke opo Yo mau anak wedok ini "
"mungkin mau kali ya pak secara Umurnya sudah Mateng buat menikah, dan ibu juga udah siap untuk menjodohkan anak kita satu-satunya Iki" ujar ibu
Vina yang samar samar mendengar suara ibu dan ayah langsung terkejut
"di jodohkan"
bersambuuungg
POV 2
Apa? Di jodohkan? Apa-apaan bisa bisanya emak dan bapak ingin menjodohkan aku?
"gak bisa gak bisa nih" ujar Vina sembari memegang handuknya "aku tuh bingung apa yang ada di benak babe dan emak" Vina sempat memikirkan panjang tentang dirinya bisa saja ibu dan bapaknya hanya sebatas omongan saja untuk ingin menjodohkannya " ga mungkinlah ya gue dijodohkan zaman Siti Nurbaya huh.."
Vina bergegas mandi dan bersiap siap ke kantor untuk melaksanakan project designnya bersama klien untuk merapatkan apa saja yang perlu di revisi dan tidak " hiyaaa bisa bisa dong hari ini aku meeting tanpa ribet dan revisi" waktu sudah sangat mepet Vina langsung berangkat tanpa sarapan dan hanya pamit ke orangtuanya "vinaa Ikiloh ada yang mau kita omongin" ujar ibunya "iya Buu Vina setelah pulang kerja ya Vina sibuk" ujar Vina sambil menaiki ojek langganannya "pasti mau omongin tentang perjodohan, eh tidak bisa dong belum saatnya wkwk" ujar Vina dalam hati
sesampainya dikantor
"pagiiii" Ujar Vina sambil melambaikan tangannya ke teman-teman kantornya
"pagi vinaa" ujar Reno yang saat itu sedang sarapan lontong dan gorengan tempe kesukaannya
"duh lusuh banget gue, gue mau ke toilet beres2 dan dandan biar cantiik" ujar Vina sambil mengibrit ke Toilet
"ilaaah lu mu dandan gimanapun tetep jelek Vin" ujar Reno sambil meledek
"sial lu ren"
Vinapun langsung bergegas ke toilet dan berdandan cantik "pokoknya hari ini kudu bagus dan meeting harus berjalan sesuai rencana, enak eh tapi, tunggu punya tunggu laptop gue mana ya? lah mana" Vina langsung bergegas ke mejanya dan mengobrak Abrik tasnya " Ya Allah dimana laptop gue dah perasaan gue bawa" ujar Vina sambil mengobrak Abrik tasnya "ga mungkin banget gue tinggal " Vina langsung mengambil hpnya dan menelpon ibunya " ibuuu coba cek kamar Vina sekarang, terus liat di meja ada laptop gak?" ujar Vina dengan nada panik "sebentar nak satu satu loh ngomongnya ibu belum bisa mencerna apa kata kamu Iki loh" ujar ibu sambil bergegas ke kamarnya "iyaaa coba liatin ada laptop gak di kamarku ibuu "iya nak ibu liat dulu sabar toh nduk" ibu melihat laptop Vina bertengger di meja " astaghfirullah Vina, kamu itu ya bisa bisanya coba ketinggalan laptop jadi piye Iki bapakmu itu sudah berangkat kerja" ibu memarahi Vina atas keteledorannya "duh Bu padahal hari ini aku ada meeting design properti dengan klien aku, Hm..gmana ya Bu" Vina panik sambil mengigit jarinya dan melihat jam "Bu udah jam 9 aku meeting sebentar lagi jam setengah 10" "'coba kamu pikir ada solusi lain ga atau pinjam laptop temen kamu" ujar ibu sambil memberikan solusi "duh gimana ya Bu solusi ada tapi kan jarak ke rumah dan kantor agak jauh ya" ujar Vina sambil melihat Reno yang sedang mengetik "Bu begini aja bagaimana jika sekarang ibu buka laptop Vina dan mengirimkan dokumennya ke email Reno? " ujar Vina sambil memberikan solusi ke ibunya " Ya ampun nak ibu aja tidak bisa memainkan laptop dan bagaimana cara mengoperasikan kamu malah menyuruh ibu melakukan hal itu" ucap ibu panik "iya ibu Vina yakin ibu bisa melakukannya sini Vina kasih tau caranya" ucap Vina sambil bersemangat "Vina ibu tidak mengerti kamu ini ada ada saja memberikan instruksi seperti itu ke ibu " ucap ibu dengan Nada kesal "iya Bu habisnya aku bingung mau gimana lagi" ucap Vina sambil memikirkan solusi yang lain
"Bu atau begini saja, ibu tau tetangga kita nano itu yang pake kacamata anak ibu Lita?"
"iya ibu tau tetangga kita yang cupu itukan yang pake kacamata anak rumahan dan jarang kemana-mana pacaran ajapun kayaknya ga pernah hahah" ujar ibu sambil tertawa
"nah iya Bu, dia pake kacamata sepertinya pintar "
"pintarkah seperti itu? " ujar ibu dengan nada mengejek " Ibu.. ga boleh gitu jangan meremehkan anak orang"
"hahaha iya maaf nak ibu keceplosan" ujar ibu sambil tertawa
"ibu ke tetangga sebelah ya minta tolong Nano buat hidupkan laptop Vina"
"iya iya sebentar ibu kerumah ibu Lita" ucap ibu sambil bergegas ke rumah ibu Lita
Rumah Vina
"Assalamualaikum Bu Lita"
"walaikumsalam Bu Chika, eh Bu Chika masuk masuk tumben banget nih kerumah" ujar Bu Chika sambil mengajak masuk Ibunya Vina
"eh iya begini maaf mengganggu Bu"
"haha iya tidak apa-apa bu saya baru saja memasak, menyapu, menanam, berkembang biak eh. . salah maksudnya itu ulat yang berkembang hahahaha" ujar Bu Lita sambil tertawa puas
"haha iya Bu saya disini tidak mau bertele tele dan gamau mendengarkan aktivitas apa yang dilakukan, " ujar ibu sambil melirik2 sekitaran dalam rumah
"mau liat apa Bu Chika"
"hm.. anak kamu Nano dirumah ga sekarang Lit"
ujar Bu Chika sambil melihat sekitaran rumah
"kok ga ada Bu "
"oh nannoo, hahaha ya nano ada dong Bu Chika dia sedang membaca komik di ruang singgahsananya hahaha" ujar Bu Lita sambil tertawa nyaring
"ruang singgahsana? haha ruang apa itu Bu Lita? maklum saya bukan anak muda yang mengerti bahasa begituan"
"iya maksud saya ruangan kamar iya nano lagi dikamar bersemedi di kamarnya "
"Oalah haha gitu toh"
"iya Bu Chika kenapatu dengan nano? dia buat onarkah? " ujar Bu Lita panik
"haha bukan Bu, begini anak ibu si nano bisa mengoperasikan apatuh? itu loh yang ngetik-ngetik" ujar Bu Chika sambil berpikir
"ngetik-ngetik komputer ya" ucap Bu Lita sambil menebak apa yang dimaksud Bu Chika
"hahaha iya Bu itu sejenis itulah"
"Oalah iya ya,ya bisa toh nano mah juga bisa memainkan hal seperti itu"
kriiiingggg handphone ibu Vina berdering
"halooo buuu. gmana bisa ga? waktu aku ga banyak lagi iniiih mah" ujar vina diseberang dengan nada panik
"sebentar Vina ini ibu sudah dirumah Bu Lita "
"iyaaa gimanaaa ibuuu" ujar Vina
"iya bisa bisa sebentar" ujar ibu sambil menutup telpon anaknya
"siapa Bu Chika?" ujar Bu Lita kepo dengan telponnya
"heh iya anak saya sibuk banget, iya jadi Vina ketinggalan laptop, jadi minta tolong Nano buat mengirimkan kerjaannya Via email ke temannya"
ujar Bu Chika
"ya Ampuun Bu Chika, haha ya bisa dong Bu sebentar saya panggilkan Nano"
"Nano...Nanooo" panggil Bu Lita
"Ha iya Bu sebentar" ujar nano sambil berteriak
"nah ini Nano Bu, nano sini sebentar ibu mau minta tolong"
"ya Bu.. ada apa? "
"begini sayang kenalin ini Tante Chika"
"Halo nano ini ibu Chika tetangga kamu loh sebelahan banget hehe"
"halo Tante salam kenal" ujar nano kikuk
" sayang Tante Chika mau minta tolong sesuatu kamu pinter bangetkan main ketik ketik"
" apa itu ketik ketik ibu? " ujar nano bingung
"itu loh yang ada layar-layarnya" sahut ibu Lita
"oh laptop Bu atau komputer gitu"
"nah" sahut keduanya
"iya ibu Chika mau minta tolong buat kirim email tugas ke anaknya "
"oh bisa Bu bisa" ujar nano semangat
"nano bisakan kerumah ibu sebentar"
"bisa Bu sebentar saya siap siap dulu" ujar nano sambil beranjak ke kamar
"tuh bisakan anak saya Bu Chika haha" ujar Bu Lita dengan semangat
"Alhamdulillah ya sesuatu"
nanopun bersiap bergegas ke rumah Bu Chika
sesampainya dirumah
"ini loh anak saya Vina teledor banget, kerja sampe lupa bawa laptop, sampe sarapan aja ga ingat" ujar Bu Chika dengan emosi
" ya mungkin takut telat kerjanya Bu sampe lupa apa yang harus dibawa"
"ini nak laptopnya, saya telpon Vina sebentar ya"
"baik Bu"
Nanopun menghidupkan laptopnya Vina dengan penuh kehati-hatian baru pertama kalinya memegang Makbox AirPro laptop mahal huhu
"Vinaaa ini nano sudah dirumah terus gimana langkahnya" ujar Bu Chika menelpon anaknya diseberang sana
"kasih hp ibu ke nano nanti aku yang jelaskan Bu"
"nano ini telpon nak Vina"
"halo kak aku nano ada yang bisa saya bantu? "
"terbaliiiik saya saya minta bantuan kamuu"
"oh iya kak" sambil menggaruk kan kepala yang tidak gatel
"ok sekarang kamu buka folder proyek penting, disitu ada design untuk klien"
"oke kak sebentar saya Cari dulu" nano sambil mengotak Atik laptop Vina dengan penuh ke hati2an
"ok dapat"
"sekarang kirimkan file itu ke "Reno...@gmail.com"
"oke kak aku kirim sekarang"
nanopun mengirimkan file tersebut sesuai instruksi Vina
"yes sudah terkirim, ok terima kasih nano maaf merepotkan mu"
"iya sama sama Vin"
telpon ditutup
"huaaaa lega, oke bismillah semoga meeting hari ini berjalan dengan baik"
ujar Vina sambil Berjalan keruangan meeting.
...****************...
...bersambung...
Ya.. itulah gue Vina yang sering banget dikatain teledor, Julukan teledor ini pastinya sering banget gue denger dari mulut temen-teman dekat gue, terlebih lagi gue suka lupaan jadi fix double double dah, eh iya setelah lulus gue sering kemana-mana jalan-jalan ke daerah yang belum pernah gue kunjungi, bahkan gue sering banget dapetin pengalaman dari orang-orang sana karena ya seru aja gitu beradaptasi dengan orang-orang banyak, gue suka banget sama hal-hal yang berbau petualangan itu bisa jadi tantangan aja sih buat gue, naik gunung Semeru juga pernah wkwk, gue pernah kapok banget nih sekali naik gunung yakan secara pengkor nih kaki, tapi ya gue dengan penuh keyakinan bisa mencapai tuh puncak, semua puncak dah, puncak percintaan, puncak komedi Halah wkwk.
......................
kantor
"Vina gimana sudah siap" ujar pak Jerry Yang saat ini siap bersama Vina untuk meeting bersama klien
"bismillah pak bisa dan siap" ujar Vina bersemangat sambil bergegas ke ruangan meeting,
"selamat pagi semua" ujar Vina memulai meeting pagi ini
"baik nama saya Vina saya akan memulai meeting dengan pemanasan otot terlebih dahulu"
gelak tawa seisi ruangan meeting menyelimuti ruangan meeting
"hahaha biar ga tegang tegang amat" ujar Vina sambil menyiapkan Laporannya
"oke untuk design kali ini sesuai instruksi dari klien konsep yang minimalis, dan juga di design untuk para lansia yang siap untuk menempati tempat tinggal di masa tuanya"
ujar Vina bersemangat sambil memperlihatkan konsep-konsep yang telah dibuat dengan teman-temannya
"oke bagaimana semuanya"
"semuanya oke sih konsepnya oke dan Mateng" ujar klien yang bernama Riko
"tapi kenapa ya ada yang kurang begitu"
"kurang bagaimana ya pak" tanya Vina
"begini itu tidak mencerminkan konsep yang ada" ujar Riko sambil melihat hasil Laporan
"sepertinya konsep ini sudah pernah kita bicarakan" ujar Riko
"mampus" dalam hati Vina
"njir gue baru ingeet" ungkap Vina dalam hatinya
" inikan konsep design yang gue lontarkan seminggu yang lalu duh gimana sih gue" ujar Vina panik
"hm, begini pak Riko, ya sudah kita bicarakan pada seminggu yang lalu, tetapi ini saya lanjutkan lagi konsep tersebut dan saya kembangkan lagi" ujar Vina dengan lantang
"iya tapi ada yang salah sepertinya"ujar Riko ngotot dengan kesalahan vendornya
"tidak pak ini sudah benar" Vinapun dengan pedenya bahwa konsep tersebut ia kembangkan lagi "mungkin anda lupa" ujar Vina sambil berbicara dalam hati "haha mampus lu"
"maybe yes, maybe no" ujar pak Riko sambil mengkangkat kedua tangannya dan tidak berkomentar lagi
" ya mungkin saya lupa kali atau memang saya benar-benar kelupaan haha" tertawa pak Riko
Vina mengelus dadanya siap- siap akan diterkam kembali oleh pak Jerry setelah meeting selesai.
...****************...
"Vina keruangan sebentar" ujar Jerry sambil memanggil Vina
"baik pak" Vina langsung bergegas ke ruangan pak Jerry
"Vina apakah ada yang salah dengan meeting ini" ujar pak Jerry
"tidak ada pak" ujar Vina yang pada saat itu sudah keringat dingin karena kesalahannya
"sebenarnya ada sih pak, begini tadi laptop saya ketinggalan, dan saya meminta ibu untuk mengirimkan laporan tersebut via email, tetapi saya baru ingat jika laporan yang dikirim tersebut salah dan saya baru teringat sewaktu saya menjelaskan hasil laporan tersebut kepada klien, maaf pak ini memang keteledoran saya"
"duh fatal sekali itu Vina" ujar pak Jerry kesel
"iya pak saya minta maaf"
"ya sudah karena mereka tidak mengetahui hal tersebut besok hasil laporan kamu berikan ke saya terlebih dahulu, saya akan jadwalkan Kembali meeting dengan mereka" ujar pak Jerry yang pada saat itu sedang sibuk untuk melaksanakan meeting lanjutan
"baik pak" ujar Vina sambil keluar ruangan pak Jerry
...****************...
ruangan makan kantor
"gimana Vina" ujar Reno yang saat itu sedang melahap pecel lele
"kacau ren, coba gue inget laptop gue pas dijalan, kaga begini nasib gue ren" ujar Vina sambil menyeruput jus jeruknya
"ya elu sih keteledoran elu kagak ilang-ilang"
"iya ren ga ngerti lagi Ama ketelodoran gue ini" ujar Vina sambil memegang kepalanya
"ren apa gue bilang aja ya atas kesalahan gue tadi ke klien gue, kagak enak gue" ujar Vina yang saat itu memberikan ide yang tidak masuk diakal
"gausah kali Vina, lagian mereka juga ITS okey, juga pak Jerry nanti mau lanjutin meeting keduakan? yauda gak apa apa"
"iya bener juga ren"
"Selo aja gapapa mah kita ngelakuin kesalahan, kan jadi pelajaran dan pengalaman elu juga Vin"
"iyap bener sekali kamu ren tumben sih elu mendadak bijak, apa karena makan pecel lele Bu Tumini wkwk" ujar Vina meledek
"eh ini pecel lele terenak yang pernah gue makan yng lain lewat" ujar Reno semangat menyendok pecel lelenya
"lu ga makan Vin"
"ntar aja gue lagi males makan, gue duluan yak" ujar Vina sambil melengos mendahului Reno
"mau kemana luuuu" teriak Reno
"kemana aja bye" Vina langsung melenggang pergi meninggalkan Reno
...****************...
di taman
"huaaa sendiri aja begini liat danau aja udah seneng gue refreshing otak " ujar dalam hatinya
"apa gue ngelukis aja ya, udah lama ga ngelukis siapa tau aja skill ngelukis gue masih ada haha"
Vina langsung mengeluarkan Kanvas, kuas dan warna dan fokus mengerjakan lukisannya
ya disaat seperti ini sendiri adalah hal yang tepat ketika keruwetan yang sudah terjadi menjadi masalah, padahal ini ada sesuatu yang bisa menjadi acuan untuk Vina menjadi pribadi yang lebih baik lagi,
melihat pemandangan saja sudah membuat Vina menjadi lebih bersemangat untuk menjalani aktivitas kembali, tanpa ada gangguan dari orang lain,
dengan sendiri kita bisa melepaskan kepenatan sejenak, dan otak yang bergerumuh.
lukisan Vina satu persatu telah jadi, Danau yang indah serta penjual balon yang sedang menjajakan balon untuk anak-anak,
anak-anak berlarian kesana kemari membuat lukisan Vina penuh berwarna dan bersahaja
Vina memang hobinya melukis sejak TK, sejak TK Vina menggambar di kanvas, walaupun tidak rapi tetapi ibunya sangat mensupport Vina untuk belajar dan Vina sangat bersemangat dengan itu,
untuk itu Vina sedari kecil sudah diberikan kanvas dan warna oleh orangtuanya, orangtua Vina sangat menyayangi anaknya, Vina sedari kecil memang anak tunggal, kedua orang tua Vina tidak mau mempunyai adik karena Vina harus di beri kasih sayang seutuhnya.
dan saat ini Vina lebih ingin menjadi lebih mandiri dengan tidak bergantung kepada mereka, karena kemandirian dialah Vina Mencari pekerjaan dan diterima suatu perusahaan besar.
"lu ngapain disini"
...****************...
bersambung
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!