NovelToon NovelToon

Cinta Kakak Sepupu

part 1

Delisa Safitri gadis yang biasa di panggil teman teman nya delia kini berumur 16 tahun yang saat ini tengah belajar di salah satu SMA di kota B kelas 11 IPA2. Ya di yang bercita cita menjadi seorang dokter. Oleh karna itu, sejak memasuki SMA dia mengambil jurusan IPA karna menurut nya akan lebih mudah untuk melanjutkan ke universitas kedokteran jika esok cita cita nya tercapai

Pagi pun tiba matahari pun memancarkan sinarnya. Pada saat itu delisa yang masih berbaring di pantai kapuk nya itu dengan sangat nyenyaknya.

"Liaa bangun cepet nanti kamu telat masuk sekolah looh" kata mama laras membangunkan Delia yang masih tidur

"Iya mah bentar lagi, mata Lia masih ngantuk nih" kata Delia yang masih setengah sadar

"kebiasaan deh, ayok sekarang bangun gak ada nanti nanti yang ada kamu telat" kata mama laras sambil membuka selimut Delia agar bangun dari tidurnya

Delia pun membuka perlahan matanya yang masih silau oleh sinar matahari pagi itu, setelah kesadarannya telah berkumpul Delia pun langsung masuk ke kamar mandi dan bersiap siap untuk berangkat ke sekolah

-------

Setibanya di sekolah Delia langsung memarkirkan motornya di tempat yang sudah tersedia untuk para siswa siswi memarkirkan kendaraanya baik yang membawa mobil atau motornya. yah keluarga Delia termasuk golongan menengah karna ayah Delia yang berkerja sebagai sopir taksi online yang penghasilannya tak seberapa.

"Ah Del ahirnya lo sampai juga" Kata Julia yang memang sudah lama menunggu Delia

"Hehe iya lo udah lama nungguin nya?" kata Delia menyambut sapaan Julia sambil menampilkan senyum termanis nya

"Udah lama banget untung gwe gak sampe jamuran cuma karna nungguin lo" kata Julia sedikit kesal

"Ya mangap, gwe telat bangun tadi hehe" Delia dengan tampang polos nya agar Julia tidak mengoceh terlalu lama.

Sebelum berpisah ke kelas masing masing Julia dan Delia membicarakan tentang Erza sosok laki laki yang saat ini Delia tunggu tunggu kehadirannya

"Del, Lo udah tau tentang Erza belom ?"

"Belom" jawab Delia singkat

"Umh, gwe cuman mau ngasih tau lo kalau teman gwe si Farah punya pacar di SMK 2 PARIWISATA, sedangkan lo pernah bilang ke gwe kalau Erza sekolah di SMK PW juga kan" Kata Julia yang memang tau bahwa sahabatnya Delia mencari tahu tentang Erza orang yang dia cari selama 2 tahun terakhir

"Huh serius lo?" kata Delia yang sedikit terkejut. Karna dengan begitu kesempatan Delia untuk bertemu dengan sosok pujaan hatinya yang dia tunggu tunggu.

"iya, nah kalau lo butuh info ato apa nanti lo ke kelas gwe aja ya . Barangkali lewat Farah lu ketemu tuh sama si Erza" kata Julia memberi saran kepada Delisa yang memang sebelumnya Delisa meminta bantuan kepada Julia untuk membantu nya mengorek informasi tentang Erza. secara Julia ini banyak kenalan cowok cowok guys dari beberapa penjuru

"Oh wokeh nanti kalau ada waktu gwe ke kelas lo deh" kata Delisa yang bersemangat karna dia berfikir penantiannya tak akan sia sia

"Ya udah Del, gwe ke kelas dulu ya bay bay" kata Julia berpamitan dengan Delisa, yah memang Julia dan Delisa beda kelas guys, Delisa yang mengambil jurusan IPA dan Julia yang mengambil jurusan IPS

Sesampainya Delisa di dalam kelas delisa memikirkan apa yang akan terjadi bila dia benar benar bertemu dengan Erza walau dia sempat menyerah untuk berhenti mencari tentang Erza. Delisa memikirkan tentang Erza yang kini masih mengingatnya atau bahkan telah melupakan nya, so secara Erza cowok terpopuler di SMK 2 PARIWISATA bohong jika cowok terpopuler tidak disukai banyak wanita. Selain dia terkenal dengan ketampanan nya dia juga terbilang sangat pintar di sekolah baik di bidang Akademik maupun Non Akademik sehingga banyak ciwi ciwi yang tergila gila akan dirinya. Namun Erza terbilang sedikit cuek dan dingin hingga sulit baginya untuk didekati oleh ciwi ciwi.

***********

Maaf author guys kalau banyak typo yang berserakan, karna ini novel pertama author mohon dukungannya ya jangan lupa cocol jempol dan tinggalkan jejak kalian di komentar.

kritik dan saran kalian juga untuk memperbaiki part selanjutnya 😉

part 2

Sedangkan di sisi lain Erza yang kini sedang duduk duduk santuy di dalam kelasnya tiba tiba Cindy masuk dan langsung menghampiri Erza

"Za, gimana persiapan untuk acara besok? lo jadi tampil kan?" Kata Cindy memastikan pada Erza yang akan tampil, karna memang setiap tahun Erza selalu tampil walau hanya membawakan sebuah lagu. Apalagi itu penampilan terakhir dari Erza yang dikarenakan Erza akan segera Lulus dr SMK.

"Jadi, dan persiapan hampir selesai" kata Erza singkat. ya Cindy adalah Mantan sekaligus Sahabat Erza

"Ok gwe tunggu pertunjukan loe besok" Cindy pun berlalu pergi meninggalkan kelas Erza

........

Teeeeet teeeeeet

Bel sekolah pun berbunyi siswa siswi berhamburan keluar kelas, Delisa pun langsung menuju kelas Julia. Tak lama kemudian Julia pun keluar kelas dan menghampiri Delia yang sudah menunggunya di depan kelas

"Del, lo udah lama nunggu nya?" sapa Julia ketika mendapati Delisa yang sudah di depan kelasnya

"Nggak ko, ummh Jul?" Delisa menggantungkan kata nya

"Aa apa?" Julia memandang Delisa heran

"Lo temenin gwe di taman bentar ya" Pinta Delisa dengan wajah yang sedikit terlihat sendu karna entah kenapa mood nya merasa buruk saat itu.

"Ok, tapi bentaran aja ya soalnya tugas gwe dari si guru killer masih numpuk" kata Julia yang mulai mengerti dengan suasana hati sahabatnya itu, Delia pun hanya mengangguki kata Julia

Julia dan Delia pun langsung ke tempat parkiran dan langsung menuju taman yang dimaksud Delisa. Setibanya di taman Delisa dan Julia pun langsung duduk di bangku yang sudah disediakan. tidak ada percakapan dia antara mereka, pikiran Delisa masih tertuju pada Erza yang masih mengingat atau bahkan sudah tidak mencintainya lagi. setelah sekitar tiga puluh menit Delisa dan Julia ahirnya pulang, yang sebelumnya Delia mengantarkan Julia pulang kerumah nya

Delisa pun sampai di depan runah nya

"Assalamu'alaikum Lia pulang"

"Maah ? mamah?" setelah memanggil mama Laras namun tak kunjung ada jawaban Delisa pun ragu untuk memasuki rumahnya sendiri karna dulu dia pernah melihat sesuatu yg menyerupai ayah nya sendiri

*Flashback (saat Delisa masih SD) *

ketika Delisa sedang berada di rumah nya seorang diri yang sedang bermain boneka, tiba tiba dia melihat sosok yang menyerupai ayah nya, reflek Delisa memanggil namun tak kunjung ada jawaban.

"Ayah" Suara Delisa yang pelan.

"Ayah, tumben ayah pulang cepat?" Delisa yang masih polos saat itu tidak tahu bahwa itu adalah penghuni yang berada di belakang rumahnya(secara di belakang rumah Delisa itu sebuah rumah kosong yg sudah lama tak dihuni guys), spontan saja Delisa melihat ke arah kaki nya, namun yang dilihat hanya sebatas lutut nya saja, "Ah mungkin karna rumah yang gelap makanya kaki nya ayah gak keliatan" gumam Delisa dalam hati memang saat itu rumah terlihat sedikit gelap.

"Ayah kenapa ayah gak jawab lia sih" kata delisa kesal karna biasanya jika memanggil "Ayah", ayahnya langsung menyahut panggilan Delia. Delisa yang melihat sosok itu masuk ke kamar mandi pun langsung bangkit untuk memastikan bahwa yang dilihat nya adalah Ayahnya. karna memang ayah Delisa ketika pulang kerja langsung menuju kamar mandi, Delisa tidak menaruh curiga karna memang itu kebiasaan ayahnya. Namun setibanya Delisa di depan kamar mandi Delisa melihat pintu kamar mandi masih terbuka, langsung saja Delisa masuk ke kamar mandi

"Ayah dimana?" kata Delisa, dan mengecek kamar mandi tersebut

"Aah mungkin ayah sembunyi di belakang pintu ya?" kata Delia yang mengira ayah nya mengajak dia bermain, namun ketika Delia tidak mendapati ayahnya di sana seketika bulu kuduk Delia berdiri.

"Ayaaaaah Delia takut hiks hiks hiks" Tangis Delia yang, dan langsung berlari terbirit birit hingga dia lupa memakai alas kaki dan hanya menjinjing nya saja.

*Flashback off*

"Ah ya sudah, tarik nafas --- hembuskan" kata Delia yang mulai membuka knop pintu.

"Ya Allah lindungi Lia dari hal hal yang tidak lia inginkan,, Amin" Doa Delia dan mulai memasuki rumahnya dan langsung masuk ke dalam kamar.

setibanya di kamar Delia pun membersihkan diri karna memang delia merasa bahwa tubuhnya lengket.

"triingg" nada notifikasi yang berarti ada pesan masuk. Setelah keluar dari kamar mandi Delia pun langsung membuka pesan tersebut yang ternyata dari Julia.

Julia: "Del, gwe dah ngomong sama Farah tadi kalau lo mau minta nomer Doi nya dia" dan langsung saja Delisa membalas pesan tersebut.

Delisa: "Trus apa kata si Farah?" kata Delisa yang harap harap cemas karna takut nantinya dia bilang mau nikung si Farah

Julia: "Ya si Farah mah maunya elo yang langsung minta ke dia, sekalian lojelasin maksud lo minta nomer pacar nya gitu" kata Julia panjang x lebar x tinggi et dah kea rumus matika bae 😅

Delisa: " wokeh deh besok gwe ke kelas lo" kata Delisa yang mengakhiri percakapan mereka.

*********

Maaf kalau banyak typo guys, karna ini novel pertama author mohon dukungannya ya🙂 jangan lupa cocol jempol dan tinggalkan jejak kalian di komentar. kritik serta saran kalian juga berarti buat author😊

part 3

Sedangkan di lain tempat Erza sedang duduk duduk sambil memainkan senar gitarnya yang disana ada Rio, Dimas dan Anggra mereka berempat sudah bersahabat sejak mereka masuk di kelas 1 SMK PW (prawisata)

"Za, lu gak niat balik apa sama si Cindy" kata Rio karna setiap harinya Cindy seperti mencuri perhatian Erza setiap mereka bertemu.

"Gak" jawabnya singkat

"Et dah Za, Cindy itu ceweknya tajir, pinter, primadona juga tuh di sekolah kita" timpal Anggra

"Gini ya, sekalinya gwe setia gwe bakal setia, tapi jika gwe dihianati udah deh jangan ngarep gwe balik lagi" kata Erza menimpali kata Anggra

sedangkan Rio dan Anggra hanya manggut manggut sambil ber "Oh" ria karna mereka mengerti sifat Erza. jika di ibaratkan itu seperti "sekali ku kejar tak akan ku lepas, jika ku lepas tak akan ku kejar lagi" yah mungkin seperti itulah prinsip Erza jika mengenai CINTA

Anggra yang hanya duduk sambil mengunyah kacang kacangan yang sedari tadi pun melempar ke arah Dimas yang sedari awal hanya diam diam dan diam seperti patung tak bergerak.. (ya hiyalah mana ada patung goyang goyang😅)

"Woy Dimas diam aja le kea batu bata, gerak kagak ngomong apa lagi, jangan jangan lo kagak nafas juga ya?" kata Anggra pada Dimas sesekali melempari Dimas dengan kulit kacang yang pasti isinya di kunyah trus di telan dong yah hehe. Dimas yang mendapatkan lemparan kulit kacang pun mulai berbicara setelah dari tadi dia hanya diam

"Huanjir lu kalau ngomong saring deket kek tu mulut, gwe masih sehat wal afiat gini di katain kagak nafas, mata lo katarak kali ya, udah main lempar lempar aja mang gwe tempat sampah apa" kata Dimas yang terlihat kesal karna Dimas yang di lempari kulit kacang oleh Anggra.

"Makanya kalau temen ngomong itu lu ikut nimbrung kek, ni malah diem kea patung tak bernafas" kilah anggra

"Lo be*o apa tol*l si, apa jangan jangan otak lu udah kagak waras ya, apa udah berpindah ke dengkul lo makanya gak berfungsi dengan normal" kata Dimas yang tersulut esemosi

"Huenak aja lu, otak gwe masih normal, masih berdiam diri di tempatnya" jawab Anggra dengan gaya santuy nya

Namun Dimas tak membalas perkataan Anggra yang mengajaknya ribut. Yaah memang terkadang Dimas dan Anggra suka beradu argumen gak jelas seperti itu. Walaupun Dimas yang sedikit pendiam namun sekalinya buka suara dia ngomong panjang kali lebar trus diam lagi seribu bahasa.

Erza pun menengenahi perdebatan yang tidak berfaedah nya Dimas dan Anggra

"woy lu pada kagak pada pulang, ngerusuh aja lu pada" kata Erza yang setelah melihat

dimas Dan Anggra selesai adu mulut

dan yang memang kebetulan waktu itu menunjukkan pukul dua puluh satu lebih empat puluh lima menit

"Ae lah Za santai dong bro santai, kagak baek marah marah nanti cepet tuek kata nenek gwe" kata anggra kepada Erza dengan ciri khasnya yang selalu santay kea dipantai, karna ketika Erza sudah marah maka tak akan ada yang bisa membantah perintahnya kecuali sang bunda Saras tercinta. Anggra dan Dimas pun langsung diam tak bersuara

Rio yang dari tadi hanya menyaksikan Anggra dan Dimas berdebat hanya menyaksikan mereka tanpa berniat meminta mereka untuk berhenti

Tepat jam 10 malam Rio pun pamit pulang pada sang empunya rumah

"Ya udah bro gwe pulang dulu, lo siap siap besok untuk tampil" kata rio mengingatkan Erza

"Iya gwe inget, ya udah hati hati lo bro" kata Erza yang sudah tenang

"Ya udah bro gwe juga balik pulang lah" sambung dimas pada Erza dan Anggra hanya menganggukkan kepala

"Ok lo semua pada hati hati lah ya. " kata Erza pada ke tiga sahabatnya itu

Rio, Dimas dan Anggra pun pulang

-------

Di lain tempat, Delisa yang kini tengah memikirkan kata kata untuk meminta nomer telpon pacar nya Farah, agar besok dia tidak dikatakan PHO. Dan menyusun kalimat untuk bisa memastikan si Farah bahwa dia tidak berniat buruk terhadap kekasihnya atau hubungan si Farah. {Perlu diketahui juga disini bahwa Delisa tidak suka merebut kekasih orang lain, walaupun dia sendiri jatuh hati setengah mati pada seorang pria dia tidak akan memaksa orang untuk mencintai atau membalas perasaannya, jika memang orang yang dia cintai mempunyai seorang kekasih dia akan merelakan walau dia juga tahu bahwa sakit hati tak sesakit tergores belati}

"Oh astagaa, kira kira besok Farah reaksinya gimana ya kalau gwe minta telpon pacarnya" gumam delisa dalam hati, sambil mengetuk ngetuk dagu nya dengan jarinya walau dia sendiri sedikit merasa takut dan malu. "Ya udah gwe coba aja dulu, smoga aja Farah gak segalak yang orang orang katakan" gumam nya, karna Farah terkenal galak dan tidak tanggung tanggung untuk membuat orang malu di hadapan teman teman sekelasnya. Apalagi yang sekarang Delisa akan hadapi yaitu meminta nomer telpon kekasih nya Farah secara terang terangan.

Delisa pun mengirim kan pesan untuk Julia karna Julia termasuk sahabatnya Farah

Delisa: "Jul, gwe takut kalau kalau besok Farah akan berfikiran buruk ke gwe"

tidak menunggu lama Julia pun membalas pesan chat dari Delisa

Julia: "Udah lo tenang aja, besok gwe bantu lo ngomong sama si farah Ok😉" kata Julia

Delisa pun langsung membalas pesan Julia

Delisa: "umh iya deh Jul, makasi ya udah mau bantu in gwe" ucap Delisa pada Julia

Julia: "Santai aja Del, lu kek anggap gwe orang lain aja"

Julia yang memang sudah menganggap Delia seperti Saudaranya sendiri

Delisa: "Haha iya si. ya udah Jul smpe ketemu besok👋" kata Delia yang mengakhiri percakapan mereka

Julia: "Hahah woke, tapi lu harus jemput gwe besok ya"

Delia: "Oke deh sahyong 😘"

Julia: "Sumpeh jijik gwe, Gwe gak doyan sesama"

kata Julia dengan bergidik ngeri membaca pesan terakhir dari sahabatnya itu

Sedangkan Delia Yang membaca pesan Julia hanya tertawa tanpa dibalas nya karna jika terus trus an dibalas maka akan menjadi percakapan yang panjang, sepanjang jalan nan ibu kota.

Delisa pun mengingat bahwa besok ada acara untuk merayakan Hari guru bersama kaka kelas, adik kelas maupun teman teman seangkatan dengan nya, Delisa pun berfikir mungkin itu kesempatan yang bagus untuk menemui Farah agar tidak terburu buru di kejar waktu.

"Besok hari guru, gwe ngajak Julia bolos gak ya? kalau bolos paling gwe ajak dia ke perpustakaan Umum buat cari novel novel baru. Tapi si pak satpam yang Killer belum tentu ngijinin murid murid keluar sebelum waktunya." Delisa yang berbicara sendiri, karna Delisa tidak terlalu tertarik dengan acara yang seperti itu, jikalau memang iya harus nonton itupun karna di paksa oleh teman temannya.

Jam dinding pun menunjukkan jam sebelas malam tak terasa mata Delia pun mulai merasa mengantuk Delia pun ahirnya bersiap siap untuk tidur, namun sebelum tidur Delia pergi ke kamar mandi untuk gosok gigi dan mencuci muka nya. Ketika Delia telah keluar dari kamar mandi Delia pun mengambil buku Novel yang dia baca nya sebelum tidur karna itu adalah ritual Delisa sebelum tidur. Setelah mata Delisa terasa lelah ahirnya tanpa disadari Delisa pun tertidur dengan buku novel yang berada di atas wajahnya sebagai penghadang cahaya agar mata nya tidak terlalu silau karna lampu kamarnya yg cukup terang. Delisa sengaja tidak mematikan lampu kamar tidurnya karna Delisa akan diganggu oleh makhluk makhluk yang dia sendiri tidak tahu bahwa itu sengaja atau tidak sengaja mengganggunya karna Delisa sering kali mendengar namanya di panggil panggil, yang terkadang suara itu terdengar seperti suara mama yang bahkan sudah tertidur lebih awal atau sering kali Delisa mendengar suara yang mirip tante nya.

selain Delisa yang mendengar nama nya kerap di panggil kadang Delisa pun mendengar seperti orang tertawa atau bahkan menangis atau bahkan seperti orang yang menyapu halaman seperti suara sapu lidi yg terdengar cukup keras di telinga Delisa.

********

**Author minta maaf guys kalau banyak typo yang berserakan, karna ini novel pertama author. Mohon dukungannya cocol jempol dan tinggalkan jejak kalian di komentar guys.. dan jangan lupa vote novel ini ya agar author semakin bersemangat untuk berkarya

kritik dan saran dari kalian juga penting bagi author untuk memperbaiki part selanjutnya

sarangheo 💖**

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!