NovelToon NovelToon

Alexa

Part 1

happy reading

*****

"papa... mama....!!!! "

"papa... mama!!! "

Teriakan histeris terdengar dari dalam sebuah ruangan,

Terlihat sepasang suami istri bersimbah darah terbaring di lantai rumahnya, sementara itu ia duduk meringkuk menyembunyikan tubuhnya agar tak terlihat, dan sepasang tangan mungil lainnya memeluknya erat, memberikan kekuatan agar sang adik tak menangis. Menyalurkan keberanian yang ada meski sejatinya ia juga ketakutan, mencoba menjaga adiknya sesuai perintah sang mama sebelum tergeletak bersimbah darah bersama sang papa.

mereka meringkuk di salah satu sudut ruangan, disembunyikan sang mama di detik-detik terakhir setelah mendengar perdebatan antara sang papa dan seseorang yang tak mereka kenal.

"Joe, jaga adik mu... keadaan sedang tidak baik, papa sedang ada tamu, tetap disini sampai orang itu pergi, mengerti? "

"tapi kenapa harus bersembunyi di sini ma? " Joe bertanya dengan polosnya, tidak mengerti mengapa harus bersembunyi di lemari, biasanya kalau ada tamu dari papanya ia dan adiknya bahkan ikut menemui mereka.

"untuk sekarang bersembunyi dulu ya, jaga adik mu, anggap saja sedang bermain petak umpet. papa tidak mau kakak dan adik melihat tamu papa, jadi tetap di sini ya"

anak lelaki itu hanya mengangguk mencerna apa yang mamanya sampaikan, ia belum mengerti kondisi yang di maksud sang mama, ntah apa yang terjadi sehingga ia dan sang adik ditarik mamanya saat bermain dan di ajak dan disembunyikan di kolong lemari kecil di salah satu sudut ruangan. Ia pun mendengar sang papa berteriak meminta tamunya pergi.

sementara gadis kecil disampingnya tampak ketakutan mendengar sang papa berteriak, ia genggam erat tangan sang kakak agar memberikan keberanian melawan rasa takutnya,

"Xa, jangan menangis, ikuti kata kakak, menurut sama Kak Joe, ya.." sang mama tampak meneteskan air mata seolah yakin akan terjadi sesuatu hal yang buruk akan menimpa keluarganya. Mama di minta menemui anak-anaknya yang sedang bermain, setelah kedatangan tamu seorang laki-laki yang dikenal suaminya. Sementara saat ini bibi asisten rumah tangga sedang berbelanja bulanan bersama sopir suaminya.

mamapun memeluk erat kedua anak nya dengan mata berkaca-kaka, tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi selanjutnya, perasaan kalut menyelimuti dirinya, mama pun juga heran kenapa ia menyembunyikan anak-anaknya.

"tunggu bibi dan paman kembali ya, jangan keluar sebelum mereka datang, " mama mencium kening lama sang anak secara bergantian,

"mama dan papa sayang sama Joe dan Exa" kalimat terakhir sang mama ucapkan sebelum beranjak meninggalkan mereka dan bermaksud menemani sang papa.

namun belum juga berdiri disamping sang suami mama mendengar dan menyaksikan suaminya tertembak dan jatuh tergeletak di lantai, papa dalam keadaan tak sadarkan diri dengan bersimbah darah dan setelahnya mamapun merasakan hal yang sama sebelum sempat berbalik menyelematkan diri.

Mama ikut luruh tak sadarkan diri kemudian dalam kondisi perut dan dadanya bersimbah darah, tampak sudut matanya yang tertutup meneteskan air mata.

Seorang laki laki bergeges mendekat setelah mendengar seseorang berteriak,

"Xa... Please wake up! Hai.. Xa! "sambil menepuk pelan pipinya

Huh huh...

Alexa terbangun dari mimpi buruknya, teringat akan peristiwa kelam beberapa tahun silam, tanpa sadar air mata menetes begitu saja, bayangan menakutkan akan orang tuanya yang meninggal terbunuh di depannya sedangkan ia dan kakaknya di minta bersembunyi.

"Xa, are you okay?" tanya seorang laki-laki yang membangunkan Alexa dengan raut penuh rasa khawatir

Huh....huh...

Alexa bangkit duduk sambil mengusap wajahnya dan mengatur deru nafasnya, lalu menatap sosok laki-laki di sampingnya

"Ray,.. mimpi itu hadir lagi" bulir bening menetes dari ujung mata Alexa,

"Mama... Papa... " Alexa memejamkan mata mengingat kejadian itu, sembari menutup mata dia menangis sesegukan

Rayhan sang sepupu yang telah membangunkannya ikut merasa khawatir, Rayhan tau betul bagaimana terpuruknya Alexa kecil dulu

" tenang Xa, semua sudah berlalu" ia rengkuh gadis muda yang sedang rapuh itu, mencoba menenangkannya,

" semua akan baik-baik saja, okay.." sembari mengusap halus punggung saudaranya itu.

Alexa menghapus air matanya, melepas pelukan Rayhan dan menatap sepupunya

"thank's Ray" Senyum yang sedikit di paksakan diberikan Alexa agar sang sepupu tidak khawatir,

Selama ini hanya dia yang menemani dan mengiburnya. semenjak kejadian kelam itu Rayhan lah tempatnya berkeluh dan ia lah yang selalu mensuport dan menemaninya.

Sudah lebih dari 15 tahun kejadian itu berlalu, namun nyatanya tak membuat Alexa melupakannya, di tambah beberapa hari setelah kejadian berdarah itu, dia harus kembali merasakan kehilangan,

Sang kakak satu-satunya sampai saat ini tidak di ketahui keberadaannya

Flashback

Setelah kedua orang tua Alexa di makamkan,

Alexa dan Joe di ajak bibi Ratih dan paman Rahmat untuk menginap di rumah mereka,

di saat siang hari Alexa dan kakak laki-laki nya sedang bermain di halaman depan, di kawasan desa yang sejuk dan rumah yang berada di pinggir sawah, membuat mereka nyaman dan perlahan mencoba melupakan hal pahit dalam hidup mereka, ditinggal kedua orang tua untuk selama-lamanya, tetapi tanpa mereka sadari ada seseorang tengah mengintai mereka,

"Kak, kenapa bibi lama sekali? "

Mereka tengah menunggu bibi yang merawat mereka sedari kecil membuatkan minuman dan mengambil cemilan untuk mereka

"tunggu sebentar lagi,."

"tapi aku sudah haus sekali kak" Alexa kecil menampakan wajah cemberutnya, dan itu membuatnya terlihat menggemaskan

Joe terkekeh dan tak tega melihat adik semata wayangnya merasa kehausan, kemudian ia mengajak adiknya untuk masuk ke rumah,

"kalau begitu kita masuk saja, kita bermain di dalam saja"

dengan semangat Alexa bangkit dari duduknya dan berjalan mendahului sang kakak, langkah kecilnya membuatnya begitu menggemaskan dengan ayunan kedua tangannya, dan sang kakak dengan penuh perhatian mengiringi sang adik sambil tersenyum,

tetapi belum juga sampai ke dalam rumah, seseorang menangkap Joe dan menggendongnya pergi,

"kakak....!!! Kak Joe!!! Jangan pergi!! Alexa berusaha mengejar sang kakak yang meronta dalam gendongan seseorang yang tak di kenali wajahnya,

Gadis kecil itu berderai air mata mengejar dengan langkah kecilnya, namun seolah langkah nya tak berarti, kakaknya telah hilang dari pandangannya

"kakak...... "

Flashback end

Rayhan akhirnya bisa tersenyum kembali setelah melihat Alexa kembali tenang,

"oke,....segera bangkit dan mandi, mama dan papa menunggu di bawah! " Rayhan bangkit dari duduknya dan menarik selimut yang di kenakan Alexa, lalu menutupkannya di kepala sang sepupu, "lagian jam segini tidur, anak gadis kok kelakuanya kaya gini, jorok jam segini belum mandi"

Alexa berusaha membuka selimut yang menutup kepalanya, kesal dengan kejahilan sepupunya itu,

"Rayhan...!!!! "

Rayhan pun lari terbirit-birit sebelum kena amukan sang sepupu, segera keluar kamar untuk menyelamatkan dirinya.

#tbc

Hai, hai,.. mohon dukungannya ya.. semoga kalian suka 🤩

Part 2

Happy reading

Setelah kondisi nya lebih tenang, dan Rayhan telah pergi dari kamarnya, Alexa melangkah ke kamar mandi untuk membersihkan diri kemudian bergabung dengan sepupunya untuk makan malam.

Rayhan yang tadi di minta sang mama untuk memanggil saudara sepupunya untuk makan malam malah mendapati saudaranya itu kembali mengalami mimpi buruk.

"selamat malam om, tante... " sapa Alexa saat sampai di ruang makan

"malam sayang" jawab wanita paruh baya yang masih terlihat cantik itu sambil meletakkan piring kosong di depan Alexa

"kenapa aku tidak di sapa? " protes sang sepupu yang cemburu, 'apa aku tak terlihat? Kenapa hanya mama dan papanya yang disapa? bukankah aku yang memanggilnya tadi? ' batin Rayhan dengan wajah di tekuk, tak terima diabaikan

Alexa meghela nafas kemudian menyapa sepupunya

"selamat malam Ray" Alexa menoleh menatap Rayhan, ia lupa jika saudaranya ini sangat cemburuan,

"malam juga xa, " akhirnya Rayhan tersenyum setelah mendapat apa yang diinginkan, sedangkan kedua orang tuanya hanya menggelangkan kepala dengan kalakuan mereka berdua

Mereka akhirnya makan malam dengan tenang tanpa banyak bicara dan setelahnya berkumpul di ruang keluarga sesuai permintaan papa Rayhan, karena ada sesuatu hal yang ingin di bicarakan

***

Suasana hening terasa di ruangan yang cukup luas, hanya terdengar suara detak jarum jam yang terletak di dinding kanan ruangan, papa Rayhan duduk di sofa single dengan tegap menunjukan kewibawaannya dan di samping kanan nya istrinya baru saja duduk bergabung setelah meletakkan kopi untuk suaminya sementara Alexa dan Rayhan duduk berdampingan di sofa sebelah kiri,

Hufff

Papa Rayhan menghela nafas berat, apa yang ingin di sampaikan ini adalah hal yang berat,

" Xa,..mungkin ini akan sedikit berat untukmu, tapi om berharap kamu mulai mempersiapkan diri mengambil alih NRC"

"tapi om,..." Alex menegakkan tubuhnya menatap papa Rayhan

"kamu sudah mau lulus kuliah, jadi kamu harus bersiap" kata papa Rayhan secara tegas.

Alexa menghela nafas berat. Pikirannya begitu berat. Rasanya sungguh tak ingin melangkahkan kakinya ke perusahaan, namun Alexa adalah keturunan yang berhak atas NRC.

Alexa Arini gadis yang mulai beranjak dewasa itu adalah putri bungsu dari pasangan Adi Narendra dan Rini Nastiti. Ayah Alexa adalah pemilik serta pendiri dari NRC, perusahaan yang bergerak dalam bidang properti dan restoran. Joe Arendra adalah nama putra pertama papa Adi dan Mama Rini sekaligus kakak Alexa satu-satunya yang tidak diketahui keberadaannya hingga kini.

Setelah orang tuanya meninggal karena di bunuh dan kakaknya menghilang karena di culik orang yang tak dikenal, akhirnya Alexa di asuh oleh adik dari sang mama, bernama Ardian Darmawan dan istrinya bernama Rasty Diningsih, Om Ardian dan Tante Rasty mulai menjaga Alexa secara langsung beberapa hari setelah kejadian penculikan itu,

Om Ardian dan keluarganya baru bisa pulang ke tanah air, setelah kondisi Rayhan Adiputra, putra mereka satu-satunya membaik. Saat mendapatkan kabar bahwa kakak dan kakak iparnya meninggal, Om Ardian merasa dilema, ingin rasanya segera kembali untuk melihat sang kakak, tapi tak mungkin meninggalkan putra dan istrinya yang tengah di rawat di rumah sakit, ya kala itu Rayhan tengah di rawat di Rumah sakit karena kecelakaan bersama istrinya, beruntungnya tante Rasty tidak terlalu parah dan hanya perlu rawat jalan, sementara Rayhan yang masih kecil harus mendapat perawatan intensif karena benturan di kepalanya, jadi dengan terpaksa om Ardian meminta pertolongan orang kepercayaannya untuk mengurus pemakaman sang kakak.

Berselang sehari setelah pemakaman papa Adi dan mama Rini, Om Ardian kembali di kejutkan dengan berita penculikan keponakan lelakinya, hingga setelah kondisi Rayhan terlihat membaik, om Ardian memutuskan segera menjemput Alexa untuk menjagannya dan akhirnya om Ardian lah yang mengelola perusahaan kakak iparnya karena papa Adi tak memiliki kerabat lain, dan hanya om Ardian lah wali Alexa. Om Ardian yang akan menjaga harta peninggalan papa Adi dan mama Rini hingga Alexa cukup umur dan siap mengemban tugas megelola perusahaan itu kelak.

"om rasa sudah saatnya kamu belajar, dan lagipula ini adalah hak kamu"

Alexa menundukan wajahnya, bayangan orang tua dan kakaknya kembali dalam pikirannya.

Meskipun berbagai terapi psikologis telah Alexa jalani nyatanya peristiwa kelam itu masih tetep terekam jelas dalam ingatannya. Hal itu yang membuat dia ragu apakah dengan menginjakkan kakinya di lokasi yang menjadi perkara pembunuhan itu tidak akan membuatnya kembali di rundung kesedihan. Apakah trauma itu akan kembali hadir saat melangkah ke sana? Apakah Alexa bisa melupakan peristiwa kelam itu? Apakah Alexa bisa mengelola Perusahaan dengan baik? keraguan-keraguan itu selalu menghantui pikirannya.

Alexa masih merasa belum siap untuk mengelola perusahaan peninggalan orang tuanya. Terlebih lagi selama ini sebenarnya Alexa masih sangat merasa yakin bahwa kakaknya masih hidup, hanya saja ia tak tahu dimana keberadaannya, Meskipun pelaku pembunuhan juga sudah tertangkap, akan tetapi seolah ia sendiri masih merasa ragu untuk mengurus perusahaan peninggalan orang tuanya.

"Rayhan saja yang urus om, Exa akan tunggu sampai kakak kembali, Exa yakin kak Joe akan kembali" akhirnya kalimat itu yang terlontar dari mulutnya.

Om Ardian menghela nafas panjang, sudah beberapa kali ia meminta Alexa belajar mengelola perusahaan, tapi jawaban selalu sama, Om Ardian sebenarnya agak ragu dengan keyakinan keponakannya, nyatanya selama ini om Ardian berupaya mencari keponakan lelakinya, tetapi tak kunjung ditemukan, informasi dari orang yang mebunuh papa Adi dan mama Rini tak cukup jelas, sehingga keberadaan keponakan tak kunjung di ketahui, apakah sudah meninggal atau masih hidup.

Sementara Rayhan yang mendengar ucapan Alexa langsung menoleh kepada gadis di sampingnya

"jangan gila Xa!! aku mana sanggup handle 2 perusahaan, ini saja sudah cukup kuwalahan menangani perusahaan papa, apalagi di tambah perusahaanmu, " Rayhan menatap kesal sepupunya, bisa-bisanya bicara seperti itu, memang ia tahu kalau papanya sudah beberapa kali ingin Alexa segera belajar mengurus perusahaan, tapi baru kali ini ia mendengar jawaban yang tak masuk akal menurut logikanya,

Selama ini perusahaan masih di handle Om Ardian dan asisten dari papa Adi, jadi Rayhan hanya fokus pada perusahaan papanya, ya kali harus handle NRC, yang ada aku akan mati muda saking pusingnya, yang ada aku akan sering bermalam di perusahaan, begitu pikir Rayhan

Rayhan begitu tak terima dengan ucapan sepupunya itu. Meskipun ia tau akan ketakutan Alexa, tapi ia juga tidak mau terlalu pusing dengan menghandle 2 perusahaan, Rayhan pun berharap Alexa bisa mengatasi rasa takut dan keraguannya selama ini. toh semua sudah baik-baik saja, asisten papa Adi pun masih membantu mengelolanya.

Tbc

Part 3

Happy reading

Burung bersahutan menambah semarak pagi yang terasa begitu cerah

Sepasang tangan wanita paruh baya dengan cekatan memainkan peralatan dapur dengan cantiknya. Merupakan sebuah kepuasan tersendiri baginya bisa menghidangkan makanan enak untuk keluarga tercintanya.

"pagi ma.. " sapa seseorang dari belakang kemudian mengecup pipi wanita itu,

Wanita itu tersenyum melihat anak lelakinya, sudah beberapa hari tak melihat karena sedang menjalankan tugas kini ia kembali dengan wajah lelahnya.

"pagi sayang, kau sudah kembali?"

Pria itu mengambil gelas dan menuang air dari teko yang tersedia di meja makan depan sang mama

"hmm.. Seperti yang mama lihat, anak mu yang paling tampan ini sudah kembali" jawabnya dengan percaya diri setelah meneguk segelas air yang membasahi kerongkongannya

Sang mama hanya menggelengkan kepala seraya tersenyum melihat jawaban sang anak

"bersihkan dirimu dan kembali turun untuk sarapan bersama kakak dan papa"

"oke ma.. "

***

Seorang gadis tengah berpakaian rapi, bersiap melakukan aktivitasnya,

Dirinya mematut diri dalam cermin, memandang wajah yang sangat mirip dengan sosok yang ia rindukan

'Kak, aku yakin kakak akan kembali, segera pulang kak, Exa kangen kakak'

Suasana ramai sudah terasa begitu ia menginjakan kakinya di ruang makan

"pagi semua"

"Pagi sayang..."

"Pagi Xa.. "

sapa keluarga yang telah mengasuhnya selama bertahun-tahun.

Sungguh ia sangat bersyukur karena ada mereka sebagai tempat sandaran untuk melalui masa yang amat sulit baginya

Setelah sarapan pagi mereka memulai aktivitasnya seperti biasa, hanya sang tante yang tetap stay di rumah. Sedangkan ia pergi ke salah satu kampus swasta yang tak jauh dari rumahnya.

Alexa kini berada di kampusnya, menempuh pendidikan untuk melanjutkan usaha ayahnya kelak, dan untuk mengisi waktu yang terlihat longgar, sementara sang sepupu sudah mulai bekerja sejak kelulusannnya tahun lalu.

Ada suasana berbeda kali ini, kondisi yang semula tenang, tiba-tiba saja berubah mencekam saat dering telpon terus menerus berbunyi setelah ia selesai kelas

Alexa segera menekan tombol hijau dan menempelkan di telinganya

"Hallo om... "

"Xa masih di kampus? " terdengar nada khawatir saat omnya mulai berbicara

" Rayhan dalam perjalanan menjemputmu"

"Exa baru saja keluar kelas om, ada apa? Exa masih ada kelas 1 jam lagi"

"ok, pokoknya begitu Rayhan sampai, ikut dia pulang, tunggu dia ditempat keramaian! "

Alexa tak mengerti kenapa omnya begitu khawatir, "tapi om.. "

"turuti apa kata om Xa, om akan jelaskan kalau kalian sudah sampai rumah, ingat tunggu di tempat yang ramai"

Panggilan terputus setelah Alexa menjawab dan membuatnya tak mengerti, 'ada apa ini? tidak biasanya om bicara seperti ini, kenapa juga Rayhan jemput? ' belum selesai dengan pikirannya dering panggilan telepon kembali berbunyi, kali ini nama sang sepupu yang tertera di layar

Kembali Alexa segera menekan tombol hijau dan menempelkan di telinganya

"Xa, kamu di mana? "

"gedung B4 Ray,"

"oke, tetap di sana aku otw ke sana, jangan kemana-mana! "

Tanpa memutus saluran telponnya Rayhan memutar kemudi menuju area depan gedung Alexa berada,

" Xa... " Rayhan terlihat khawatir dan terengah-engah saat menghampiri sepupunya yang berdiri di depan gedung.

degan dahi berkerut Alexa memandang heran sepupunya,

"kamu kenapa Ray? "

huh huh

Rayhan mengatur nafas sejenak, setelah di landa kepanikan setelah mendengar berita dari sang papa,

"nanti aku jelaskan, sekarang ikut aku pulang"

"tapi aku masih ada kelas Ray, kali ini aku tidak bisa bolos, aku ada presentasi"

"ikut aku pulang Xa, papa juga tunggu kita di rumah"

"kenapa Ray, ini kelas aku penting banget, ga bisa ditinggal juga, "

huhhhfff

Rayhan menghela nafas dengan sikap keras kepala sang sepupu,

"ayolah xa... "

"tapi Ray,.. "

belum selesai Alexa memberikan jawaban, dering telpon Rayhan terdengar

"hallo... "

"Ray. sudah sampai di kampus Exa? sudah ketemu Exa? "

"iya, pa, sudah, Exa di depan ku, ini"

"segera ajak pulang, papa bener-bener khawatir"

"Exa kekeh masih ada kelas pa, "

"hfff... masih ada berapa kelas"

"1 kelas lagi saja, "

"ya sudah, kamu tungguin dulu, awasi dan jaga dia, kalau perlu tunggu di depan kelasnya"

"oke pa, Rayhan tunggu di depan kelas"

nada bicara Rayhan terdengar semakin melemah. Dia harus menurut perintah papa nya, sementara sang sepupu sedang mode keras kepala, pada akhirnya dia juga yang harus mengalah.

Rayhan berpikir lebih leluasa menjaga Alexa di rumah daripada di kampus, dengan situasi yang saat ini, tapi apa mau di kata, sang sepupu belum mengetahui maksud kenapa Rayhan menjemput dirinya, dan kenapa om Ardian begitu mengkhawatirkannya.

"oke Xa, aku tunggu kamu selesai kelas" ucap Rayhan setelah panggilan telephone berakhir

"lah, kamu pulang dulu saja, selesai kelas aku langsung pulang" Alexa merasa tak enak dengan sepupunya itu

"Xa,...aku tunggu atau ikut aku pulang sekarang juga!" Rayhan memberikan pilihan tegas. Ia tak mau berdebat lagi, karena biasanya dia akan kalah kalau berdebat dengan Alexa, jadi kali ini ia memilih aman dengan tak memberikan kesempatan kepada Alexa untuk menang.

"hfffgf

sebenarnya ada apa sih Ray? kenapa aku harus pulang sekarang? tante baik-baik saja kan? " Alexa tiba-tiba terpikir dengan tantenya yang berada di rumah

"mama baik, aku ga bisa ceritain di sini, oke sekarang kamu masuk kelas, aku tunggu kamu di depan, jangan protes, kali ini situasinya tidak main-main"

Alexa melihat raut khawatir di wajah sepepunya, akhirnya memilih menurut dari pada disuruh pulang sekarang juga, sedangkan dia harus presentasi di kelas kali ini, tugas kuliahnya kali ini begitu penting, dengan dosen yang super tegas, ia tak mau ambil resiko mendapat nilai buruk dalam presentasi kali ini atau ia harus mengulang lagi mata kuliah ini.

" ya sudah, ayuh ke kelas aku, ada di lantai 3, tapi sebelumnya ayo ke kantin dulu, aku lapar " Alexa nyengir memamerkan gigi putihnya, kemudian berbalik dan berjalan mendahului sepupunya sebelum kena omel lagi.

"memangnya tadi kamu belum makan siang?" Rayhan berjalan cepet mengikuti Alexa,

"ya belum lah, baru aja aku mau makan, om Ardian telephone, dan kamu juga telephone, mana sempat aku makan" Alexa mengerucutkan bibirnya, kesal karena lapar tapi belum bisa makan, Alexa paling tidak bisa menahan lapar

Rayhan yang paham dengan kondisi Alexa yang tak bisa menahan lapar segera menarik pergelangan tangannya dan berjalan cepat ke kantin

"kalau begitu ayo cepat, sebelum ada korban amukan singa betina yang kelaparan.. "

Rayhan sudah hafal betul ruang dan kondisi kampus ini, karena di kampus ini juga Rayhan mengenyam pendidikannya,

"Ray....!!! " Alexa mencubit pinggang sepupunya yang bicara keras seenaknya

Tbc

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!