NovelToon NovelToon

Mencintai Adik Angkat

Bab 1

Happy Reading

Matahari sudah terlihat sudah menampakkan diri dengan cahaya yang menghangatkan tubuh. Tapi mataku sama sekali enggan untuk terbuka. Wajar saja jika aku malas untuk bangun, tadi malam Zicko benar-benar membuatku sungguh tidak berdaya. Badanku remuk redam akibat ulahnya, semalam Zicko benar-benar membuat tenagaku terkuras habis. Dia melakukan hal itu karena hari ini rencananya aku akan terbang ke Australia untuk melihat kantor cabang milik Papa di sana. Akhirnya ku putuskan untuk tidur sebentar lagi sebelum bangun untuk mandi.

"Zizi, bangun sayang," terdengar suara lembut yang mengusik tidurku. Napas hangatnya menerpa indra pendengaran ku hingga membuat tubuhku terasa geli akibat ulah pria yang semalam telah membuat ranjang ini bergoyang dan berdecit.

"Selamat pagi zizi, betah banget sih tidurnya, ini udah pagi loh, sayang!" sebuah kecupan lembut di bibirku membuatku menggeliat.

Cup, cup, cup.

Dia mengecupnya berkali-kali membuat bibirku basah karena sapuan lidahnya yang menari di atas bibir untuk membuat ku bangun.

Tapi aku masih malas untuk membuka mata, apakah dia tidak ingat kalau tadi malam aku baru tidur jam 3 pagi dengan tubuh yang lelah?

"Bangun donk sayang, nyenyak sekali tidurmu!" Sebuah tangan menyentuh dadaku membuatku langsung membuka mata. Ck, dasar adik mesum, untung cinta!

"Zicko, aku masih mengantuk, semalam kamu membuatku lelah, biarkan aku tidur 10 menit lagi!" Lirihku menutup mata lagi.

Sepertinya Zicko tidak tinggal diam, dia membuka selimut yang menutupi seluruh tubuhku, hawa dingin langsung terasa menusuk di kulit.

"Kalau kamu tidak mau bangun, aku akan tidur di sampingmu kembali, jangan salahkan aku kalau nanti kita semakin kesiangan." Ancamnya.

Aku langsung duduk seketika, tidak mau kalau sampai ancaman itu terjadi, karena setiap Zicko mengancam pasti dia akan melakukan hal itu. Aku tidak mau lagi.

"Iya-iya, aku akan bangun, kamu keluar dari kamarku, kalau Mommy melihatmu di sini pasti dia akan langsung menyeret mu keluar!" Aku pun mengusir Zicko dengan menggerakkan tangan mengibaskan ke arahnya.

"Iya kakak angkatku yang cantik dan seksi," sebuah kecupan dia curi lagi dari bibirku.

Aku pun melotot padanya, mengambil guling dan melempar ke arahnya. Zicko hanya tertawa sambil mengedipkan matanya dan keluar dari dalam kamarku.

Zicko adalah saudara angkatku, yah bisa di bilang adik angkat, karena sejak berusia lima tahun, aku di angkat oleh Papa dan Mama kandung Zicko.

Pria berusia 19 tahun itu sangat muda dan semakin tampan setelah dewasa.

Ya Tuhan, salahkan aku bila mencintainya dan kami saling mencintai, aku sadar bahwa apa yang kami lakukan itu salah.

Cinta kami terlarang, tapi rasa ini benar-benar tidak bisa di pungkiri, Zicko enam tahun lebih muda dariku, saat pertama kali pria itu mengatakan cinta pada waktu dia berusia tujuh belas tahun.

Awal mula aku menolaknya karena tidak mungkin kami mempunyai hubungan yang terlarang, tapi usahanya untuk mendapatkan hatiku ternyata tidak sia-sia.

Pesona pria muda itu benar-benar telah membuatku gila, ya aku gila karena jujur aku juga mencintainya, bukan sekedar cinta untuk saudara tapi aku mencintai Zicko dari hati.

Aku merasa nyaman saat dia memelukku erat, setiap sentuhan yang di berikan Zicko selalu membuat hasrat ku sebagai wanita langsung muncul.

Dari situ aku menyadari bahwa aku juga mencintainya, membutuhkan belaian dan sentuhannya.

Ku lihat jam di nakas sudah menunjukkan pukul 7 pagi. Ah, sebaiknya aku bergegas mandi karena jam sepuluh nanti harus berangkat ke Australia untuk mengurusi cabang perusahaan Mama di sana. Mama dan Papa sibuk dengan pekerjaan di sini, jadi harus aku yang menyelesaikan masalah di perusahaan cabang Australia itu.

Meskipun aku hanyalah anak angkat, tapi aku selalu merasa tahu diri dengan belajar dan belajar, menjadi anak dari kedua orang tua yang pebisnis hebat. Aku lulus dengan nilai terbaik dan membuat Papa dan Mama bangga, sehingga mereka sekarang sangat mempercayakan ku mengurus perusahaan.

"Aduh, badanku rasanya remuk, dasar Zicko! Tidak cukup hanya sekali saja dia melakukannya."

Yah, tadi malam kami baru saja melakukan kegiatan yang sudah sering kita lakukan sejak setahun lalu, Zicko selalu menggodaku dengan segala sentuhan dan kenikmatan yang hakiki.

Mungkin malam ini dia menggempur ku habis-habisan karena sebentar lagi aku akan meninggalkan dia ke Benua lain dengan waktu yang tidak bisa aku tentukan.

Masalah di perusahaan cabang yang mengalami penurunan drastis karena saham anjlok harus segera di selesaikan dengan aku yang harus turun tangan.

Akhirnya setelah tiga puluh menit aku menuntaskan mandi ku dan segera memakai baju yang ada di walk in closet.

Aku Zivana Ferguson, wanita karir yang berusia dua puluh lima tahun, cantik, hidung mancung, bibir seksi, dan juga tubuhku yang berisi, Zicko selalu mengatakan bahwa aku ini seksi, tidak pernah dekat dengan pria lain karena selama ini hanya dekat dengan Zicko, adik tiri ku sendiri.

Kemanapun selalu bersama Zicko, jalan keluar, bermain, makan, minum dan tidur juga bareng Zicko.

Sosoknya sangat tampan, lucu, cerdas terkadang juga nyebelin, tapi Zicko sangat romantis dan bisa bersikap dewasa.

"Zizi, sini sayang, kita sarapan bersama," Ucap Mommy ku, Mommy Liora.

Sudah seperti Mommy kandungku sendiri, meskipun Mommy Liora bukan sosok wanita yang melahirkan ku di dunia ini tapi dia sangat menyayangi ku.

Aku pun melangkah ke meja makan dan duduk di samping Zicko yang sedari tadi memasang senyum yang lebar.

Tampan!

Bagiku hanya Zicko pria paling tampan di dunia ini.

"Daddy sudah menyiapkan semua file-file yang nanti akan kamu data ulang saat di Australia, Zizi, Daddy menyerahkan semuanya padamu," Ucap Daddy ku yang tidak kalah tampan dari Zicko.

Yups, Daddy Nickolas, tentu saja dia setampan Zicko, karena delapan puluh lima persen wajah Zicko mewarisi wajah Daddy. Nickolas Ferguson adalah Papa angkatku yang juga sangat menyayangi ku.

"Iya Dad, tenang saja, nanti Zizi bakal beresin perusahaan cabang yang ada di Canberra. Aku pasti akan sedikit lama di sana," Jawabku.

Karena memang mengurus perusahaan yang sedang dalam keadaan kritis agak sedikit sulit.

"Aku pasti merindukan mu Zi, jaga kesehatan ya, jangan lupa makan yang teratur," Suara Zicko menggema di telinga.

Dia memang sangat perhatian kepadaku.

"Kok jadi Zicko yang ngomong gitu? Seharusnya kan Daddy sama Mommy yang mengkhawatirkan ku," Ucapku membuat semua orang menatap ke arahku.

"Iya sayang, jaga diri dan jaga kesehatan," Ucap Daddy tersenyum lembut.

Tangan Zicko meraba pahaku, duh sangat jahil sekali pria muda tampan ini.

"Eghem! Zicko kamu ada kelas pagi kan? Nanti aku akan mengantarkan mu dulu," Ucapku pada kekasih terlarang ku ini.

"Siap Zizi, dengan senang hati," Jawab Zicko tersenyum lebar.

Bersambung.

Hai akak reader semuanya 🥰 udah ada yang pernah baca kisah mereka belum??

Bab 2

Happy Reading

"Zicko, hentikan!" ku dorong wajah Zicko yang sedari tadi bermain di area dadaku dan meninggalkan bekas Kiss Mark di sana.

Tapi yang dilakukan pria itu tidak berhenti, dia semakin menggila dengan menciumi bibirku dengan sedikit kasar, syarat akan frustasi di dalamnya.

"Sudah cukup, ayo kita berangkat ke kampus sekarang," aku mendorong tubuh Zicko agar dia tidak semakin gila. Pria muda ini hasratnya benar-benar masih liar, kalau tidak di hentikan pasti dia akan kebablasan. Akhirnya aku melajukan mobilnya yang sempat berhenti hanya karena Zicko ingin mencium ku.

Ah, kenapa aku jadi tidak ingin pergi meninggalkan dia, rasanya aku pasti juga akan sangat merindukannya.

Waktu menunjukkan pukul delapan pagi.

Saat ini aku sudah sampai di kampus di mana Zicko kuliah. Mobil terparkir di depan kampus, saat aku akan keluar tiba-tiba Zicko menahan lenganku dan memelukku erat. Pria itu benar-benar tidak bisa lepas dariku sejak tadi, seperti anak ayam yang akan di tinggal induknya, Zicko sejak semalam benar-benar manja.

"Sayang, jangan lupa mengabari ku ya, aku pasti akan sangat merindukanmu!" Zicko mencium bibir dan keningku. Hanya kecupan karena kita berada di area kampus.

"Iya, kamu juga harus kasih kabar, jangan bolos kuliah, jadi anak yang baik untuk Papa dan Mama, kamu harus bisa menjadi kebanggaan untuk mereka," nasihat ku yang hanya di jawab dengan anggukan oleh Zicko.

"Aku harap kamu cepat kembali, aku pasti gak akan kuat kalau lama-lama harus pisah darimu," aku hanya tersenyum melihat tingkah pria satu ini.

"Doakan aku bisa menyelesaikan masalah di sana dengan cepat," hanya itu yang bisa aku ucapkan, tiba-tiba dadaku terasa sesak, tenggorokan ku

Entah kenapa perpisahan kali ini sangat menyesakkan, air mataku jatuh membasahi pipi, seakan merasa bahwa aku tidak akan pernah bisa memeluk tubuh kekasihku ini.

"Zicko, jangan pernah meninggalkan ku, jangan pernah berpaling dariku, meskipun cinta kita terlarang tapi aku tidak peduli, aku hanya ingin bersamamu," aku menangis tersedu seperti gadis remaja saja.

"Ssttt, tenang saja sayang, Zizi ku, aku berjanji padamu tidak akan pernah meninggalkan mu, cintaku hanya untuk mu, aku akan meyakinkan Daddy dan Mommy bahwa kita saling mencintai dan aku hanya ingin hidup bersama mu, setelah kamu pulang dari Australia aku akan melamar mu dan menjadikan mu pengantin ku, aku sangat mencintaimu sayang," Zicko menyatukan bibirnya pada bibirku, menyapukan lidahnya dan membelit di dalam sana.

Aku benar-benar tahluk dalam pesona pria muda ini. Sudah tidak peduli lagi bahwa ini masih area kampus.

"Zicko, tunggu aku ya, aku pasti akan segera kembali," ucapku memeluk tubuhnya erat.

Meskipun usianya enam tahun lebih muda dariku tapi tubuh Zicko lebih tinggi, dadanya bidang dengan perut kotak kotak, maklum dia menang sangat suka berolah raga.

Akhirnya siang ini tepatnya pukul 10 pagi aku pergi ke Australia dari Florida USA.

Selamat tinggal Zicko, tunggu aku!

###

Canberra, Australia

Akhirnya aku menginjakkan kakiku di Negara kangguru ini, bersiap menghadapi perang di dunia bisnis yang memang sudah sering ku geluti. Daddy Nick memberikan kepercayaan ini sepenuhnya padaku karena aku memang sangat kompeten dalam bekerja.

Tidak sabar rasanya untuk segera menyelesaikan semua masalah di perusahaan milik Mommy Liora.

Yah, kedua orang tua angkat ku itu memang orang-orang hebat, mereka mewarisi kekayaan dan mempunyai perusahaan besar sendiri-sendiri.

Aku pun banyak belajar tentang bisnis dari Mommy dan Daddy, sehingga menjadikan ku wanita karir yang hebat dan cemerlang.

Saat ini aku sudah mulai bekerja, melangkahkan kakiku masuk ke dalam perusahaan yang di pimpin oleh seorang presiden direktur yang masih muda, kata Daddy.

Dengan memakai pakaian formal aku berjalan dengan sangat anggun, semua mata memandang ke arahku tanpa berkedip, entah mereka menilaiku bagaimana, cantik, jelek, atau terlalu modis dan seksi aku tidak peduli.

Yang jelas siang nanti aku mulai mengikuti rapat perusahaan yang akan membahas tentang masalah yang menimpa.

Mudah-mudahan aku bisa segera menangani semua masalah ini.

###

Waktu sudah menunjukkan pukul 6 sore, aku masuk ke dalam apartemen dengan wajah yang terlihat letih.

Tapi sesaat kemudian wajahku kembali sumringah karena mendapatkan telepon dari Zicko.

"Halo sayang!" aku duduk di sofa ruang tamu sambil membuka blazer karena gerah sejak tadi.

Dan sore ini aku berbincang dengan Zicko sampai berjam-jam.

"Selalu kabari aku ya Zizi ku, aku akan sangat merindukanmu!"

Ucap Zicko mengakhiri percakapan kami, ya Tuhan aku benar-benar jatuh cinta sedalam-dalamnya dengan pria muda tampan ini.

Lima bulan kemudian.

Hari ini tepat Lima bulan aku kan USA dan kekasih terlarang ku Zicko, kenapa ku sebut dengan kekasih terlarang? Ya karena aku ini adalah kakak tirinya, sungguh hari-hariku di sini terasa berat, karena di tuntut untuk membereskan perusahaan yang hampir bangkrut dan mencari tahu siapa saja dalang di balik anjloknya saham.

Ternyata ada beberapa orang dalam yang membocorkan data perusahaan kepada saingannya, aku harus menemukan beberapa bukti untuk mengungkap semua ini.

Tok, tok, tok!

Ceklek!

Pintu ruangan ku terbuka, sosok pria tinggi dan lumayan tampan masuk ke dalam dengan membawa sejumlah berkas yang harus aku teliti.

Pria itu meletakkan berkas di atas mejaku sambil tersenyum lebar.

"Zivana, sepertinya kamu sangat lelah? Sebaiknya hari ini tidak perlu lembur, lihatlah kantung matamu itu yang semakin terlihat jelas," Ucap pria bernama Stefano.

Dia adalah Presiden Direktur di perusahaan cabang, dan dia yang memegang kendali sebelum aku datang. Sepertinya Stefano juga kocar kacir dalam mengurusi kecurangan di perusahaan ini.

"Baiklah Stefano, kalau begitu aku nanti akan pulang cepat," jawabku sambil tersenyum.

"Jangan terlalu lelah, kita sudah mengantongi dua nama yang akan kita singkirkan, sebenarnya sudah lama aku mencurigai kedua orang itu," Stefano duduk di sofa.

"Sabotase!" Ucapku dan Stefano mengangguk.

"Aku sangat beruntung bisa kedatangan kamu sebagai putri dari pemilik perusahaan yang mau turun tangan agar perusahaan tidak bangkrut."

"Sudah menjadi tugasku," Stefano tersenyum ke arahku.

Pria itu sangat baik dan perhatian, Stefano lebih tua tiga tahun dariku, itu berarti usianya sekarang dua puluh delapan tahun.

Masih sangat muda untuk menjabat sebagai direktur utama, postur tubuh ideal dan juga masih betah menyendiri.

Padahal banyak pengagum pria satu ini bahkan memiliki fans club di antara para karyawan wanita.

Memang Stefano sosok yang sempurna sebagai seorang pria, macho dan cool, terkenal sangat tegas dan dingin.

Tapi banyak kaum hawa yang mengidolakannya, mungkin karena sosok dinginnya yang membuatnya semakin berkarisma itu membuat para wanita menjadi semakin tergila-gila.

Tapi bagiku tetap Zicko yang paling tampan dan sempurna, ah aku jadi semakin merindukan nya.

Bersambung.

Bab 3

Happy Reading

Hari-hari di Australia pasti akan sangat sibuk, mengingat bahwa pekerjaan ini membutuhkan waktu dan energi yang pastinya akan terkuras. Tapi aku akan selalu menjaga kesehatan untuk bisa tetap fit agat aku bisa menyelesaikan tugas di sini tepat waktu.

Zicko, ah aku sudah sangat merindukannya, apakah dia sedang sibuk akhir-akhir ini? Aku penasaran dengan apa yang dia lakukan, mungkinkah dia sedang banyak tugas kuliah?

Pria muda tampanku sekarang lagi apa ya? Sudah seminggu ini kita lose contacts, mungkin dia sedang sibuk karena aku juga sangat sibuk. Aku harus selalu berpikir positif.

Terakhir kali dia hanya memberi kabar kalau sedang menghadiri pesta teman sekampusnya. Hanya kata 'Aku merindukan mu' sudah bisa membuat hati ini membuncah bahagia.

Pesan singkat yang sering dia berikan terakhir kali hanya itu, setelah nya Zicko tidak mengirim pesan lagi sampai saat ini.

Ada apa dengannya, Ya Tuhan, rasa apa ini? Aku harus selalu berpikir positif tentangnya, mudah-mudahan dia baik-baik saja di sana.

Sebentar lagi Zicko, aku akan segera pulang, tunggu aku ya. Jaga dirimu di sana, aku sangat merindukanmu.

Ah jadi teringat bagaimana pria itu begitu posesif padaku, bahkan sehari sebelum kepergianku kita bercinta semalaman. Zicko selalu mengumandangkan cinta berkali-kali di setiap desah nafasnya. Sungguh hatiku benar-benar merasa sangat bahagia.

"Zivana, Zi!" Suara Stefano membuyarkan lamunanku tentang Zicko.

"Eh, ada Fan?" sahutku sedikit terkejut.

"Dari tadi aku memanggilmu Zi, kenapa senyum-senyum terus? Apa ada yang kamu pikirkan? Pasti sesuatu yang indah bukan?"

"Enggak kok Fan, aku hanya rindu keluarga ku," Hanya itu yang bisa ku jawab. Entah dia percaya atau tidak, karena sepertinya mimik wajahnya terlihat aneh saat melihat ku.

"Zivana, apa kamu memiliki kekasih?" tiba-tiba Stefano bertanya hal pribadi. Kenapa dia sampai menanyakan hal itu.

Tentu saja aku terkejut mendengar pertanyaan Stefano.

Kekasih, hmmm ... ya aku memilikinya tapi kekasih terlarang, karena hubungan ku ini pasti tidak akan di restui oleh Daddy dan Mommy. Ucapku dalam hati.

"Zivana?"

"Eh, iya Fan, iya aku memiliki seorang kekasih, memangnya kenapa?" tanyaku menyelidik. Rasanya pria itu tidak pantas menanyakan hal pribadi seperti ini.

Kenapa tiba-tiba pria itu bertanya mengenai aku sudah memiliki kekasih, bukankah selama ini gosipnya Tuan Stefano Collins sangat anti dengan wanita dan sudah menjomblo selama bertahun-tahun.

Lalu kenapa tiba-tiba dia membicarakan masalah kekasih denganku? Dan bertanya seperti itu? sangat mencurigakan.

"Pasti wanita secantik kamu memiliki kekasih ya, kamu cerdas, baik, pintar dan...?"

"Dan??" Aku menaikkan sebelah alisku.

"Dan sempurna," Stefano tergelak.

Eh kenapa tiba-tiba dia bersikap aneh? apa rumor yang beredar selama ini tentang dia itu tidak benar?

"Tuan, anda ternyata bisa ngelawak juga, ya?" sindir ku.

Stefano menghentikan tawanya. "Kalau aku melawak, sehari kamu tertawa, lihatlah, kamu tidak tertawa sama sekali, bahkan terlihat kesal," aku hanya tersenyum menghadapi. Entahlah apa maksud dia, aku tidak ingin terlalu menceritakan masalah pribadi dengannya, meskipun sebenarnya saat ini aku benar-benar butuh teman untuk bercerita.

"Baiklah Zi, aku kembali ke ruangan ku dulu, ya, ingat jangan sampai kelelahan," aku mengangguk atas nasihat pria itu.

"Terima kasih atas perhatiannya," jawabku sedikit hormat.

Stefano keluar dari ruangan ku dengan tampang sedikit berbeda, ku lihat gurat di wajahnya seakan dia sedikit kecewa.

Tapi kenapa dia kecewa? Ah sudahlah lebih baik aku segera menyelesaikan pekerjaan ku agar bisa cepat kembali ke USA untuk bertemu dengan Zicko. Ah, kenapa hatiku selalu berdesir ketika menyebut namanya. Zicko, sedang apa kamu sekarang?

Malam harinya.

Aku sedang berada di dalam apartemen, yah selama tinggal di Canberra aku memang membeli sebuah apartemen karena aku tahu pasti akan sangat lama di sini.

Sehabis mandi aku merebahkan tubuhku di atas ranjang favorit ku, ugh, rasanya semua penat ini bisa hilang hanya dengan mengistirahatkan badan ini.

Zicko sedang apa ya?

Aku mengambil ponsel yang ada di nakas kemudian mendial nomer kekasih hatiku.

Tuuut ... Tuuutt.... Tuuutt

Sudah panggilan ke tiga tapi tetap tidak di angkat. Seharusnya di jam segini Zicko sedang berada di kampus, apa dia sedang sibuk?

Ah sebaiknya aku kirim pesan untuknya.

'Sayang, pria muda tampanku, kekasih ku, aku sangat merindukan mu, mudah-mudahan kamu baik-baik saja ya, tunggu aku kembali'

Send

Mudah-mudahan dia cepat membaca pesanku, rasa rinduku ini sudah sangat tidak tertahan, aku benar-benar merindukannya.

Akhirnya aku memutuskan untuk menutup mata ini, pekerjaan esok hari masih datang menanti, aku pun berharap besok Zicko sudah membalas pesanku.

Mudah-mudahan

###

Pagi itu aku terbangun karena alarm di ponsel berbunyi sangat keras. Sepertinya tidur ku malam ini tidak begitu nyenyak. Beberapa kali aku terbangun karena bermimpi buruk, seolah mimpi itu sangat nyata.

Di dalam mimpi aku melihat Zicko memakai tuxedo berwarna putih sedang mengendarai kuda berwarna putih juga. Dia tersenyum ke arahku dan melambaikan tangan.

Senyum itu bukan senyum kebahagiaan melainkan senyum kesedihan, tiba-tiba kuda yang di tunggangi Zicko berlari menjauh dariku, ku coba untuk mengejar sambil memanggil nama kekasih ku itu tapi kuda putih itu semakin berlari kencang.

Ku kerahkan semua tenagaku untuk berlari mengejar Zicko tapi aku tetap tidak bisa mengejarnya, semakin lama bayangan Zicko pun menghilang di telan awan putih.

Apa artinya ini? Dadaku masih bergemuruh karena mimpi itu. Aku melihat ponsel dan mengecek balasan pesan dari Zicko, mudah-mudahan dia sudah membalasnya.

Mataku berbinar kala melihat 1 notif pesan dari Zicko. Ternyata dia tidak melupakan ku.

'Aku sangat mencintaimu Zizi'

Hanya kalimat singkat itu tapi bisa membuatku semakin semangat untuk menjalani hidup. Ucapan Zicko seperti sebuah mood booster

Aku pun langsung membalas pesan itu. Dengan senyum merekah di bibir ini seakan tidak ingin lepas.

'Lagi apa sayang? Aku kangen banget, kapan kita bisa video call?'

Send

Ponsel itu ku remas di dada, merasakan jantung yang berdegup kencang, padahal hanya kata-kata singkat bisa membuatku semangat seperti ini.

Sepuluh menit, lima belas menit sampai menit ke tiga puluh pesan itu tidak kunjung di balas, akhirnya aku memutuskan untuk meletakan ponselku di atas nakas dan aku akan mandi terlebih dahulu.

Jam sudah menunjukkan pukul 7 pagi, aku bergegas makan sandwich ku dan pergi ke kantor, hari ini ada rapat pagi dengan para petinggi perusahaan.

Dengan mengendarai mobil dengan kecepatan sedang aku terus-terusan memeriksa ponsel, berharap bahwa Zicko membalas pesanku.

Tapi sepertinya Zikco belum membuka pesan dariku. Mungkin dia masih tidur atau sedang apa aku tidak tahu. Sebaiknya aku fokuskan saja untuk bekerja lebih giat lagi.

Bersambung.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!