NovelToon NovelToon

Tali Pernikahan

Bab 1

❤️ Happy Reading ❤️

''Dia bukan perempuan baik Ax.'' seru Shanum.

''Itu cuma alasan mommy saja karena mommy memang dasarnya gak suka sama dia.'' sahut Axel yang tak kalah berseru pada sang mommy.

''Mommy cuma ingin yang terbaik untukmu saja Ax.'' kata Shanum sedikit mencoba melunak dengan menurunkan intonasi suaranya.

''Yang baik buat mommy belum tentu yang terbaik buatku....mommy dengar itu.'' kata Axel lalu pergi meninggalkan sang mommy begitu saja dengan kemarahan di hatinya.

''Axel...tunggu.'' seru Shanum. ''Tunggu Ax.'' seru Shanum lagi namun sang putra mengabaikannya dan malah masuk kedalam mobilnya untuk pergi dari sana.

Karena merasa tak di hiraukan sang putra, akhirnya Shanum memilih untuk mengikuti kemana putranya itu pergi.

Shanum masih ingin membicarakan hal ini secara baik-baik dengan putranya.

''Ikuti mobil tuan muda Axel pak.'' perintah Shanum pada sang supir pribadinya yang selalu standby di tempat.

''Baik nyonya.'' sahutnya dengan patuh.

''Mau ngapain kamu kesini Ax.'' gumam Shanum ketika mereka sampai di pelataran sebuah cafe. ''Kamu sebenarnya ingin bertemu dengan siapa di sini sehingga kamu pergi meninggalkan mommy di saat mommymu ini belum selesai bicara.'' gumamnya lagi.

Begitu melihat Axel turun dari mobilnya, Shanum pun segera ikut turun untuk menghampiri Axel.

''Axel.'' seru Shanum dengan terus berjalan dengan tergesa-gesa tanpa menghiraukan apapun karena saat ini pandangan seta tujuannya hanya tertuju pada putra keduanya itu.

Bukannya tak mendengar namun Axel memang mengabaikan panggilan dari mommynya.

Namun tiba-tiba dan tiada di sangka sebuah insiden terjadi.

BRAAKK

''Mommy.'' seru Axel lalu berlari ke arah dimana mommynya berada karena saat ini dirinya melihat sang mommy sudah tersungkur di pelataran parkir. ''Mommy tidak apa-apa?'' tanya Axel yang telah sampai di hadapan sang mommy.

''Mommy tidak apa-apa Ax, tap...tapi tolong bapak itu Ax.'' kata Shanum sambil menunjuk kearah bapak-bapak yang sudah terkapar lemah tak berdaya. ''Dia sudah selamatin nyawa mommy Ax.'' kata Shanum lagi dengan air mata yang sudah membanjiri pipinya.

'' Nyonya.'' panggil sang supir dengan tergopoh-gopoh menghampiri sang majikan.

''Minta salinan cctv kejadian ini pak.'' perintah Axel pada sang supir sekaligus bodyguard sang mommy.

Karena bagi Axel mustahil cafe sekelas ini tak ada cctv di bagian parkirnya.

Setelah mengatakan itu, Axel langsung menggendong tubuh bapak yang sudah menyelamatkan mommynya itu untuk masuk kedalam mobil, setelah itu barulah dirinya membantu sang mommy yang berjalan dengan sangat pelan juga sedikit tertatih karena luka di tubuhnya.

Ya karena saat Shanum berusaha untuk menghampiri sang putra, ternyata dari arah belakang ada sebuah mobil tangan sedang melaju dan naasnya bukan Shanum yang celaka melainkan ada seorang bapak yang mendorong tubuh Shanum sehingga dialah yang tertabrak karena belum sempat menghindar, kejadian itu begitu sangat cepat terjadi di depan mata Shanum.

...****************...

''Ayo mom, kita obati dulu luka-luka mommy.'' bujuk Axel setelah mereka sampai di rumah sakit milik Shanum yang merupakan pemberian dari sang suami tercinta dan saat ini mereka berdua sedang duduk di sebuah kursi tunggu di depan ruang tindakan.

''Enggak Ax, mommy harus tau lebih dulu bagaimana keadaan bapak itu...malaikat penolong mommy.'' kata Shanum.

''Tapi luka mommy nanti bisa infeksi mom.'' kata Axel lagi yang masih berusaha membujuk.

''Gak akan Ax, kamu jangan terlalu khawatir.'' kata Shanum lagi. ''Angkat saja Ax, mungkin itu telpon penting.'' kata Shanum lagi karena sedari tadi ponsel sang putra terus saja berdering tiada henti.

''Axel angkat sebentar ya mom.'' ijinnya dan tentu saja di angguki oleh Shanum.

📞''Halo.'' ucap Axel begitu sambungan terhubung dan dia sudah sedikit menjauh dari sang mommy berada.

📞''Kamu kemana saja, aku sudah menunggumu dari tadi.'' seru yang di seberang yang langsung melayangkan protesnya.

📞''Maaf honey aku gak bisa ketemu kamu saat ini karena mommyku mengalami insiden kecelakaan.'' kata Axel mencoba menjelaskan situasinya saat ini.

📞''Ya sudah, tau gitu aku gak menunggu kamu di sini sampai sekarang.'' sungutnya dengan sangat kesal. ''Kau hanya membuang-buang waktuku saja.'' sambungnya lagi dengan ketus.

📞''Iya aku minta maaf honey karena lupa untuk mengabarimu.'' sesal Axel. '' Sungguh tadi aku sangat mengkhawatirkan keadaan mommy.'' imbuhnya.

📞''Hem.'' sahutnya lalu mutuskan sambungan secara sepihak.

Axel hanya bisa menghela nafasnya dengan kasar begitu panggilan telpon terputus sepihak karena sudah dapat Axel pastikan bahwa saat ini sang kekasih pasti sudah sangat marah padanya.

Seharusnya dari kejadian itu saja dia sudah dapat menyimpulkan bagaimana sebenarnya kekasihnya itu...tapi lagi-lagi namanya juga sudah di butakan oleh yang namanya cinta...jadi tanpa logika.

''Kalau saja aku tak terluka, pasti aku akan ikut menanganinya.'' gumam Shanum tanpa menyadari kehadiran Axel yang sudah berada di dekatnya kembali.

''Mom.'' panggil Axel dengan suara lirihnya.

''Ax.'' sahut Shanum. '' Apa kamu sudah menghubungi daddymu?'' tanyanya.

''Iya sudah mom.'' jawab Axel.

Mereka berdua kemudian diam dengan pikiran masing-masing.

Shanum yang memikirkan keadaan pria yang telah menolongnya.

Sedangkan Axel memikirkan tentang kekasihnya yang saat ini tengah merajuk.

...****************...

Tap

Tap

Tap

Terdengar jelas sekali bunyi sepatu beradu dengan lantai dengan melangkah secara tergesa-gesa dan tidak hanya satu melainkan bunyi beberapa pasang sepatu.

''Mom.'' seru Arya.

''Dad.'' lirih Shanum lalu berhambur kedalam pelukan sang suami yang ternyata datang bersama Alexa sang putri dan Davin suaminya, juga ada Alvan yang datang bersama sang istri Kinara.

''Tenang mom...semuanya pasti baik-baik saja.'' lirih Arya menenangkan sang istri yang sedang menangis sesegukan di pelukannya.

Shanum sedari tadi berusaha tegar dan menguatkan hatinya tapi begitu melihat sang suami apalagi di dalam dekapannya, luruh sudah semua itu.

Tangis yang di tahannya sedari tadi sehingga membuat dadanya sesak sudah tidak terbendung lagi dan mengalir deras tanpa permisi.

Arya membawa tubuh sang istri untuk duduk di kursi tunggu kembali.

''Lukamu belum di obati mom.'' kata Arya namun Shanum sepertinya enggan sekali untuk menyahut hingga Arya memberi kode pada sang putri untuk mengobati sang mommy.

Ya Alexa Arsha Narendra adalah seorang dokter spesialis gigi, dia mengikuti jejak sang mommy untuk menjadi dokter dan saat ini telah menjadi pewaris seluruh rumah sakit milik Shanum.

...****************...

Alexa duduk berjongkok di bawah sang mommy, karena mommynya enggan untuk pergi dari sana alhasil Alexa mengobati mommynya di sana pula.

Setelah mengobati serta memeriksa keadaan dan memastikan mommynya baik-baik saja, Alexa memilih duduk di samping sang suami karena sudah ada daddy serta abangnya yang duduk mengapit Shanum.

''Ayah.'' seru seorang gadis yang tiba-tiba datang dengan berlari kearah ruang tindakan dimana seluruh keluarga Narendra berada dalam keadaan menangis.

Bab 2

❤️ Happy Reading ❤️

''Ayah.'' seru seorang gadis yang tiba-tiba datang dengan berlari ke arah ruang tindakan dimana seluruh keluarga Narendra berada dalam keadaan menangis.

''Ayah...ayah...ayah...'' gumamnya dengan gelisah sambil berjalan mondar mandir di depan pintu.

Entah mimpi apa dirinya semalam sampai hari ini dirinya mendapatkan kabar buruk yang sangat...sangat mengejutkan.

''Kamu...?'' tanya Alexa yang sudah kembali berdiri menghampiri sang gadis yang saat ini berdiri di depan pintu.

Alexa berniat untuk bertanya pada sang gadis yang kelihatan sangat kacau itu.

Cklek

''Dok...dokter...bagaimana keadaan ayah saya dok?'' tanya Shakila langsung melayangkan sebuah pertanyaan ketika melihat sosok dokter yang keluar dari ruangan.

''Katakan dok, bagaimana keadaan bapak tadi?'' kali ini Shanum yang bertanya sambil berjalan ke arah sang dokter dengan tertatih dan di bantu dengan di papah oleh sang suami.

''Jadi begini...benturan yang terlalu keras membuat keadaan pasien dalam keadaan kritis.'' ucap sang dokter.

''Apakah kami boleh melihatnya dok?'' tanya Alexa.

''Iya silahkan dok, beliau memang ingin bertemu dengan orang yang membawa beliau kesini.'' jawab sang dokter lagi.

''Sa...saya...anaknya dok, saya yang dihubungi oleh pihak rumah sakit tadi jadi saya juga ingin masuk.'' kata Shakila di sela isak tangisnya dan dokter pun menganggukkan kepalanya.

...****************...

''Ayah...'' lirih Shakila melihat sang ayah yang sedang terbaring lemah dengan berbagai alat medis di tubuhnya.

''Ki...Kila...'' lirih sang ayah. ''Nyo...nyonya...'' panggilnya pada Shanum wanita yang telah di tolongnya.

''Iya pak.'' sahut Shanum mendekat bersama dengan Arya. ''Terimakasih karena bapak sudah menolong saya tadi.'' ucap Shanum dengan lirih sekaligus sedih melihat kondisinya.

''I...iya nyonya sudah se...harusnya kita saling tolong menolong.'' ucap sang bapak.

''Nyonya...bolehkan sekarang saya yang...yang meminta tolong pada anda?'' tanyanya.

''Iya tentu saja pak.'' jawab Shanum yang sebenarnya air matanya sudah menetes dari tadi. ''Katakan bapak ingin meminta tolong apa pada saya.'' sambungnya lagi.

''To...tolong jaga putri saya satu-satunya nyo...nya.'' pintanya. ''Hanya dia satu-satunya milik saya yang berharga dan jika saya sudah tidak ada maka dia tak punya siapa-siapa lagi di dunia ini.'' sambungnya. ''To...tolong ja...jaga dia untuk saya nyo...nya.'' pintanya lagi.

''Tentu saja pak saya kan menjaganya seperti saya menjaga putri saya sendiri.'' jawab Shanum.

''To...tolong berjanjilah nyonya.'' pintanya lagi sedangkan Shakila yang sedari tadi menangis sesegukan sudah menggelengkan kepalanya...dia tak mau ini terjadi...dia ingin tetap hidup bersama sang ayah, hanya ayahnyalah yang ia miliki setelah sang ibu meninggal.

''Iya saya dan keluarga saya berjanji pak.'' jawab Shanum.

''Te...terimakasih nyonya...dengan begini saya bi...bisa pergi dengan tenang.'' ucapnya. ''Kila...'' panggilnya lagi yang kali ini tertuju pada sang putri.

''Ayah...ayah harus sembuh...ayah harus sehat lagi...demi Kila yah.'' kata Shakila dengan terus menangis dan tambah menangis karena ucapan ayahnya tadi pada Shanum.

''Ja...jangan me...menangis sayang.'' kata sang ayah. ''Jadi anak yang baik ya nak...kamu harus jadi wanita yang kuat.'' kata sang ayah lagi.

''Iya ayah, tapi ayah...ayah harus bertahan...ayah kuat.'' kata Shakila.

''Maafin ayah ya nak...maafin ayah dan terimakasih sudah menjadi anak yang baik serta membanggakan untuk ayah.'' kata ayahnya lagi. ''Waktu ayah sudah tidak banyak lagi...ibumu sudah menunggu ayah di sana.'' lanjutnya. ''Berjanjilah kamu akan hidup dengan baik setelah kepergian ayah...kamu harus menuruti kata nyonya ini...karena ayah yakin mereka orang baik dan apa pun itu pasti semua untuk kebaikan kamu sayang.'' imbuhnya.

''Iya Kila janji.'' sahut Kila. ''Dan ayah ini bicara apa...ayah adalah ayah Kila yang paling hebat dan paling kuat.'' sergah Shakila. ''Bukankah ayah ingin melihat Kila menikah ayah?'' tanyanya. ''Ayo ayah harus bertahan dan sembuh, Kila janji...Kila akan membuka hati Kila dan akan segera menemukan laki-laki yang baik untuk hidup Kila ayah.'' sambungnya.

''Ma...maafkan ayah nak...ma...af.'' kata sang ayah lagi. ''Ayah sayang sama Kila.'' ucapnya untuk yang terakhir kali.

''Ayah...!'' seru Shakila ketika sang ayah menutup matanya.

''Dokter!'' seru Shanum.

''Biar kami periksa.'' kata sang dokter langsung memeriksa keadaan ayah Shakila.

''Bagaimana dok?'' tanya Shakila namun sang dokter menggelengkan kepalanya.

''Maaf kami sudah berusaha sebaik mungkin.'' kata sang dokter.

''Ayah...!'' serunya lagi lalu tubuh Shakila terkulai lemas karena pingsan.

''Ya ampun, Axel cepat angkat.'' perintah Shanum dengan panik saat dirinya melihat anak gadis itu sudah ambruk di lantai.

''Bang daddy minta tolong urus semuanya ya.'' pinta Arya pada anak sulungnya yang selalu bisa di andalkan..., dan bukan hanya Alvan tapi Alexa dan Axel pun sama juga bisa sangat di andalkan.

''Baik dad akan aku urus.'' jawab Alvan.

''Davin bantu ya bang.'' sahut Davin suami dari Alexa dan di angguki oleh Alvan.

Kedua orang itu kemudian keluar dari ruangan untuk mengurus acara pemakaman sang penolong mommy mereka...wanita pertama yang menduduki urutan pertama dan paling utama di hati Alvan, Axel juga Alexa...wanita yang tak akan pernah terganti oleh siapapun dan sampai kapanpun.

...****************...

''Kasihan sekali gadis ini dad, gadis yang sungguh malang.'' ucap Shanum sambil melihat kearah Shakila yang terbaring di bad rumah sakit. ''Gara-gara mommy dia harus menelan pil pahit karena kehilangan ayahnya.'' ucapnya lagi dengan sendu.

''Ini adalah takdir mom, jangan terus menyalahkan dirimu sendiri.'' kata Arya dengan tangan yang merangkul bahu sang istri yang saat ini sedang sangat rapuh.

''Ayah...'' gumam Shakila. ''Ayah!'' teriaknya begitu sudah sepenuhnya sadar.

Shanum langsung mendekat dan memeluk gadis yang terlihat rapuh...lebih rapuh dari dirinya saat ini.

''Ayah...ayah...'' sebutnya terus sambil menangis.

''Sayang...maafin tante ya sayang.'' ucap Shanum. ''Gara-gara tante, gara-gara menolong tante kamu harus mengalami ini semua...'' imbuhnya.

''Enggak tante, ini bukan salah tante...ini takdir...ini kemauan ayah...'' lirihnya dengan air mata yang tetap tak mau berhenti untuk mengalir.

Cklek

''Dad.'' sapa Alvan yang membuat Arya langsung menoleh. ''Semuanya sudah siap.'' katanya lagi.

''Ayo sayang...kamu harus kuat.'' kata Shanum. ''Apa kamu tidak ingin melihat ayahmu untuk yang terakhir kali hem? tidak ingin memberi penghormatan yang terakhir kalinya untuk beliau?'' tanyanya dan di angguki oleh Shakila. ''Kalau begitu ayo...'' kata Shanum lagi. ''Kita akan pulang kerumah kamu untuk memakamkan jenazah ayah kamu.'' imbuhnya. ''Tapi kamu minum dulu biar kamu kuat.'' pintanya dan Shakila pun menurut.

Bab 3

❤️ Happy Reading ❤️

Masih di hari yang sama, walaupun sudah malam namun prosesi pemakaman ayah Shakila tetap berlangsung.

Shakila tampak masih enggan beranjak dari makam sang ayah meskipun para pelayat sudah banyak yang pulang.

''Sayang...ayo kita kembali kerumah kamu.'' kata Shanum dengan sangat lembut sambil duduk berjongkok dan merangkul bahu Shakila. ''Di rumah sebentar lagi akan ada tahlilan untuk mendo'akan ayah kamu sayang.'' sambungnya lagi.

Mendengar kata tahlilan langsung membuat Shakila menoleh kearah Shanum seolah bertanya, dan Shanum pun menganggukkan kepalanya.

''Ayah...Kila pulang dulu ya...besok Kila kesini lagi jenguk ayah.'' lirih Shakila masih dengan derai air mata yang menghiasi pipinya yang mulus.

Seusai acara tahlilan, Shakila yang tak mempan di bujuk tetap kekeuh ingin di rumahnya...dirumah penuh kenangannya dengan sang ayah, sehingga mau tak mau membuat Shanum menginap di sana di temani oleh sang suami.

Karena mana tega Shanum meninggalkan seorang gadis yang sedang berduka di rumah sendirian, apalagi ini adalah anak dari malaikat penolongnya.

Betapa mirisnya nasib anak ini, sudah di tinggal sang ibu sejak bertahun-tahun yang lalu karena meninggal dan sekarang, dirinya juga di tinggal sang ayah...ayah tercinta dengan sangat tiba-tiba.

Itulah kematian, kita tak akan tau kapan datangnya pada kita...kita hanya menunggu giliran saja sampai saatnya di jemput.

...****************...

Hari demi hari berganti hingga saat ini setelah acara tujuh tari peringatan kematian pak Arif ayah Shakila.

Shanum yang melihat Shakila sudah sedikit lebih tenang dan mengikhlaskan kepergian sang ayah, merasa lebih tenang untuk meninggalkannya dan meminta para pengawalnya untuk menemani Shakila sementara di rumah sedangkan dirinya pulang kerumah utama karena ada sesuatu yang penting yang akan mereka bahas.

Saat sampai di mension utama milik Arya Narendra suaminya, Shanum melihat semua keluarga sudah hadir disana. Ada Satria dan istrinya, Henry juga Lila sang istri, Aurora dan Samudra suaminya, juga ada suami dan ketiga anaknya serta tak lupa kedua menantunya juga ada di sana yaitu Kinara dan Davin.

Tanpa berbasa-basi, Shanum langsung saja ke inti pembicaraan, karena dirinya masih tak tenang meninggalkan Shakila di rumahnya bila terlalu lama meskipun bersama para pengawal pribadi keluarga Arya Narendra.

''Aku tak mau berbasa-basi...langsung ke intinya.'' kata Shanum to the poin. ''Karena Shakila sudah tak memiliki keluarga dan ayahnya pun telah mengamanahkan pada keluarga kita terutama aku jadi aku akan membawa Shakila untuk tinggal di rumah ini.'' sambung Shanum. ''Dan untuk menghindari dosa serta fitnah aku mau Axel menikah dengan Shakila.'' katanya dengan tegas.

''Mommy itu apa-apaan.'' bantah Axel. ''Kalau untuk tinggal di sini Axel gak masalah, tapi kalau untuk menikah dengannya...Axel gak mau.'' sambungnya lagi.

''Terus bagaimana kita menjaganya Ax kalau dia tak menjadi bagian dari keluarga kita?'' tanya Shanum.

''Ya suruh saja tinggal di sini atau kasih pengawal di rumahnya dan kasih uang bulanan...beres.'' jawab Axel dengan enteng.

''Gak semudah itu Ax.'' kata Shanum. ''Kalau tinggal disini tanpa sebuah ikatan nanti akan menimbulkan fitnah seperti kata mommy tadi.'' lanjutnya.

''Tapikan gak harus menikah dengan Axel juga mom.'' kata Axel masih kekeh membantah.

''Terus harus dengan siapa Ax?'' seru Shanum dengan sebuah pertanyaan. ''Di sini yang belum menikah hanya tinggal kamu.'' kata Shanum lagi.

''Suruh nikah sama Abang saja...jadi istri kedua.'' kata Axel dengan entengnya yang membuat Kinara mendelik tajam.

''Apaan...enggak...enggak...aku gak mau ngeduain istri aku.'' kata Alvan.

''Eh Ax jangan asal ya kalau ngomong.'' kata Kirana yang sedikit terpancing dengan omongan Axel barusan. ''Apa-apaan adik iparnya itu...bisa-bisa meminta suaminya untuk menikah lagi...mana ada istri yang mau berbagi.'' pikir Kinara.

''Jangan gila kamu Ax.'' seru Shanum dengan dada yang sudah naik turun menahan emosinya agar tak meledak saat itu juga.

''Mommykan tau kalau aku sudah punya kekasih mom.'' kata Shanum.

''Mommy sama daddy gak pernah menyetujui hubungan kalian.'' kata Shanum menurunkan lagi emosinya.

''Tapi aku cinta mom sama dia, dan aku gak mau menikah sama orang lain...titik.'' kata Axel yang masih bersikeras. ''Lagian kasih alasan kalau mommy gak suka sama kekasih aku?'' tanyanya.

''Karena dia cewek gak bener.'' jawab Shanum yang membuat Axel geleng-geleng kepala. ''Ingat Ax, semua ini terjadi secara tidak langsung juga ada andil kamu di dalamnya.'' kata shanum.

''Maksud mommy?'' tanya Araya bingung dengan ucapan sang istri.

Karena Arya belum memeriksa cctv rumahnya juga karena kemarin fokus ke pemakaman dan Shakila juga orang yang menabrak jadi dirinya belum menerima laporan dari kepala pelayan.

''Iya, sebelum kejadian itu mommy sedikit berdebat dengan Axel yang masih kekeh mempertahankan kekasih j****gnya itu, hingga Axel pergi ke cafe tempat kejadian dan mommy mengikutinya hingga terjadi insiden itu.'' cerita Shanum.

''Stop mom jangan pernah mommy sebut kekasihku dengan sebutan itu!'' bentak Axel.

''Axel!'' teriak Arya memperingatkan sang putra. ''Siapa diri kamu sehingga bisa berbicara dengan membentak istriku yang notabene adalah mommymu?'' tanya Arya dengan penuh kata penekanan serta tatapan yang begitu mengintimidasi. ''Asal kamu tau Ax, aku...suaminya saja tak pernah sekalipun membentak atau berkata kasar dan kamu hanya demi membela wanita yang kamu sebut kekasih itu...berani-beraninya mulutmu itu membentak dan berteriak pada wanita yang telah melahirkan dirimu dengan taruhan nyawanya itu...wah wah hebat sekali kamu Ax.'' kata Arya yang membuat Axel langsung menunduk. ''Apa yang kekasih kamu kasih hingga kamu bisa sekurang ajar ini dengan mommy kamu sendiri?'' kata Arya lagi dengan nada bertanya.

Axel adalah tipe orang yang kalau belum melihat sendiri dengan kedua matanya, maka dia tak akan mudah percaya begitu saja. Meskipun ada bukti dia bisa berpikir rekayasa belaka kalau tak menyaksikannya langsung apa lagi ini menyangkut wanita yang di cintainya.

''Ayah dari gadis itu telah menyelamatkan nyawaku...mommymu.'' kata Shanum. ''Kalau tak ada ayahnya...mungkin saat ini mommymu yang sudah terkubur di dalam tanah Ax.'' lirihnya.

''Daddy putuskan kalau kamu harus menikah dengan gadis itu Ax.'' putus Arya yang tak mau lagi ada perdebatan sehingga membuat sang istri lebih bersedih. ''Daddy tak terima bantahan.'' sambungan lagi saat Axel hendak membuka mulutnya yang pasti untuk membantah. ''Kalau kamu tidak mau...silahkan angkat kaki dari rumah ini dan daddy akan langsung coret nama kamu dari daftar kartu keluarga dan kamu tak akan dapat fasilitas apa-apa dari sini, semuanya akan daddy tarik dan silahkan hidup bersama kekasihmu itu.'' tegas Arya. ''Daddy harap sebelum pernikahanmu dan gadis itu di langsungkan, kamu sudah harus memutuskan kekasihmu itu Ax.'' lanjutnya memberi ultimatum.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!