NovelToon NovelToon

Pura Pura Cupu

Part~1

Billa adalah siswi SMA Rembulan yang dikenal kutu buku, dan karena hal itu ia pun menjadi target bully di sekolahnya.Setiap harinya Billa menghabiskan waktu dengan di bully dan diperlakukan kasar, dan tak jarang pula ia mendapatkan pukulan dari para pelaku bully.

Setiap hari Billa pulang dengan membawa

senyuman palsu agar lbunya tak merasa cemas akan kaadaannya. Selama hampir dua tahun ia sekolah di sana Billa selalu mendapatkan hal yang sama. Setiap kali pulang kerumah Billa selalu membawa memar bekas pukulan di tubuhnya, tapi

ia terus berusaha agar lbunya tak melihat hal itu.

"Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam. Eh, Billa? Kamu udah

pulang? Mau makan dulu?" tanya Bu Rani

kepada Billa.

Billa menggelengkan kepalanya. "Tidak, Bu.

Aku belum lapar, lagipula aku harus

selesaikan tugas sekolahku. Maaf lbu makan

sendiri saja," jawab Billa.

"Hmm .. baiklah. Tidak apa, kamu belajar

saja yang giat dan luluslah dengan nilai

terbaik. Oya, tadi Bella menelpon," ungkap Bu

Rani seketika membuat ekspresi wajah Billa

senang.

"Benarkah? Lalu, apa yang dia katakan? Apa

dia akan menjenguk kita disini?" tanya Billa.

"lya," jawab Bu Rani dengan senyuman.

"Kapan?"

"Setelah ujian. Setelah dia selesaikan

ujiannya dia berjanji akan mengunjungi kita

disini."

"Kali ini dia tidak berbohong kan?"

"Tidak. Dia sudah bersiap-siap untuk kesini,

tapi dia minta syarat dari kamu."

"Syarat? Apa syaratnya?"

"Kamu harus mendapatkan nilai terbaik di

ujian kali ini. Bagaimana?"

"Aku pasti bisa mendapatkan nilai terbaik!"

seru Billa.

"Baiklah, semangatlah."

"Ya. Kalau begitu aku belajar dulu." Dengan

riang gembira Billa masuk kekamarnya dan

langsung membuka buku dan belajar.

Seketika itu Billa melupakan semua hal yang

terjadi padanya hari ini. Billa sangat senang

mengetahui Kakaknya akan mengunjunginya

dan lbunya.

Sepuluh tahun yang lalu Bu Rani dan Pak

llham bercerai, lalu hak asuh anak di bagi

dua. Bella bersama Pak llham, dan Billa

bersama Bu Rani.

Karena kedua orangtua kini sudah hidup

masing-masing Billa dan Bella pun terpisah.

Billa hidup sederhana bersama dengan

lbunya, sedangkan Bella tinggal bersama

Ayahnya di luar negri.

Walaupun terpisah dengan jarak Billa dan

Bella masih tetap berhubungan dan

hubungan mereka malah semakin kuat

dengan adanya jarak diantara mereka.

Hari ujian tlah tiba. Billa berangkat sekolah

dengan biasa yaitu dengan berjalan kaki, lalu

tiba\-tiba sebuah mobil mewah berhenti di

tengah jalan dan menghalangi jalannya.

Dari mobil keluarlah seorang pemuda

tampan dengan memakai seragam sekolah

yang sanma seperti Billa. Pemuda itu

mendekat pada Billa, sedangkan Billa

menatap pemuda itu dengan takut.

"David?"

"Ya, ini aku. Kenapa? Kamu merindukan

aku?" tanya David sambil mengelus lembut

rambut Billa.

Billa memejamkan matanya dan merasa jijik

saat tangan David menyentuhnya. "Hentikan

David! Aku harus berangkat ke sekolah

sekarang. Hari ini aku ada ujian," ucap Billa.

"Aku tahu. Baiklah kalau begitu aku akan

mengantarkan kamu. Ayo naik mobilku," ajak

David.

"Tidak,tidak perlu.aku bisa berjalan kaki saja,"jawab langsung berjalan dengan cepat.

Billa berjalan dengan cepat meninggalkan

David tanpa melihat sedikit pun kearah

belakang. Billa terus berjalan hingga

akhirnya ia pun sampai di kelas tepat pada

waktunya.

Kemudian jam ujian pun datang. Bu Guru

datang dengan membawa kertas soal, dan

kertas jawaban dan membagikan kertas\-

kertas itu kepada murid\-murid termasuk

Billa.

Saat Billa ingin mengisi soa\-soal itu tiba\-tiba

perutnya merasa tidak enak dan ia merasa

sangat mual. Merasa tak kuat lagi dengan

rasa mual itu Billa pun izin ke toilet.

Saat di toilet Billa terus mutah, ia merasa

sangat lemah, lesu, dan pusing. "Emm ..

kenapa aku mual dan pusing ya? Apa aku

salah makan? Atau jangan\-jangan . Tiba\-

tiba ekspresi wajah Billa tampak tegang.

"Itu tidak mungkin! Ini benar\-benar tidak kali dengan dia, jadi itu tidak mungkin! Tapi,

bagaimana jika semua itu benar? Tidak! Billa,

itu semua tidak mungkin, jadi jangan

dipikirkan lagi dan lanjutkan saja ujianmu.

Semangat!" Billa berusaha meyakinkan

dirinya sendiri bahwa tak ada apa pun yang

terjadi dan kembali ke kelas dan menjawab

semua pertanyaan yang di berikan oleh Guru.

setelah selesai menjawab semua pertanyaan Billa pergi meninggalkan sekolah

dan pergi ke apotik untuk membeli sesuatu.

"permisi, bisa berikan tast pack," pinta Billa

sambil berusaha menutupi wajahnya.

"kamu anak SMA? Tast pack buat apa?"

"berikan saja"

"Ini.,"

"Ini uang nya"Billa Mengambil tast pack itu dan kemudian pergi meninggalkan apotik itu.

Billa membawa tast pack itu kembali ke

sekolah dan langsung masuk ke kamar

mandi dan kemudian ia mengeluarkan tast

pack yang tadi ia beli

\#\#\#\#\#\#

gimana??Seru gak??pastinya😂😍

sebelum lanjut baca,sebaiknya sukai halaman dan coment nya yah.aku butuh support😍😢✨

salam author

🖐🏻

Part~2

Billa menatap dirinya di cermin. "Ini tidak

mungkin. Aku tidak mungkin hamil kan? Ini

tidak mungkin! Aku akan buktikan, bahwa

aku tidak hamil!"

Billa melakukan tes yang ia berharap hasil

dari tes itu adalah negatif, tetapi sialnya hasil

yang ia dapatkan adalah positif.

Mendapati akan hal itu Billa merasa sangat

stres dan tertekan. Billa terus berteriak-teriak

histeris mengatakan jika semua ini tidak

mungkin! Tidak mungkin terjadi!

"Ini semua salah dia! Aku harus minta

pertanggung jawaban dia! Apa pun yang

terjadi dia harus bertanggung jawabl" seru

Billa sambil mengeluarkan ponsel dari

sakunya dan menelpon seseorang tapi

sayangnya ia tak mendapatkan jawaban dari

orang ia telpon itu.

Billa kembali berteriak-teriak histeris merasa

frustrasi pada dirinya sendiri. "Apa yang

harus aku lakukan? Semua kacau ." lirih

Billa.

Matahari kini tlah tenggelam dan kini giliran

bulan yang bersinar. Billa yang gelisah terus

menerus menelpon seseorang dan

mengatakan jika ia sedang hamil, tetapi

pemuda yang ia telpon itu mengatakan jika ia

tak peduli dengan apa pun yang dikatakan

Billa.

Billa merasa begitu frustrasi hingga ia tak

keluar kamar sama sekali sampai pagi

berikutnya datang.

Bu Rani yang merasa khawatir pun

mengetuk pintu kamar Billa untuk bertanya

apa yang terjadi, tapi Billa hanya menjawab

jika ia baik\-baik saja dan ia tak bisa ikut

bersama lbunya untuk menjemput Bella di

bandara.

Mengetahui jika Billa tidak ingin ikut Bu Rani

pun pergi ke bandara seorang diri untuk

menjemput Bella. Sesampainya di bandara

Bu Rani menghampiri Bella yang dari tadi

sudah menunggunya.

"Bella." Bu Rani dengan gembira memeluk

erat Bella.

"lbu ." Bella juga merasakan hal yang

sama.

"Bagaimana perjalan kamu?" tanya Bu Rani.

"Semua baik\-baik saja. Oya, dimana Billa?

Apa dia tidak ikut menjemput aku?" tanya

Bella.

"Tidak. Dia sepertinya sedang tidak enak

badan. Bagaimana jika kita sekarang pergi

ke rumah untuk bertemu Billa? Kamu pasti

sudah merindukan Billa bukan?"

"Ya."

Saat sampai di depan rumah Bu Rani dan

Bella pun masuk. Sampai masuk ke dalam

rumah Bella memanggil-manggil Billa, tetapi

tak ada jawaban apa pun dari Billa.

"Mungkin dia tertidur di kamarnya. Kamu

masuk saja, Ibu akan ambilkan air buat

kamu," jawab Bu Rani.

"Ya."

Saat Bu Rani pergi ke dapur mengambil air

minum Bella pergi ke kamar Billa. Kemudian

Bella membuka pintu kamar Billa, tetapi saat

pintu terbuka betapa kagetnya Bella melihat

Billa yang tergeletak di lantai dengan banyak

darah yang keluar dari tangannya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Bu Rani

yang tidak menyangka akan kehilangan Billa

secepat ini. Bu Rani merasa sangat terpuruk

sampai ia pingsan berkali-kali karena masih

tak terima dengan fakta bahwa Billa sudah

meninggal karena ia bunuh diri.

Kesedihan Bu Rani dan Bella makin

memuncak tak kala mereka mendengar saat

ini di dalam tubuh Billa ada nyawa lain, yaitu

tidak lain ada bayi yang juga ikut meninggal

karena tindakan Billa.

Mendengar kebenaran bahwa Putrinya

meninggal dalan kaadaan hamil Bu Rani

semakin terkejut dan akhirnya kembali

pingsan, sedangkan Bella masih tak percaya

dengan apa yang dikatakan Dokter.

"Dokter berbohong bukan? Saudara saja

tidak mungkin sedang hamil! Dia masih SMA,

dan Saya juga yakin dia tidak mungkin

melakukan hal hina itu! Bagaimana bisa

saudara Saya hamil? tanya Bella.

"Yang jelas saudara kamu sedang

mengandung. Kami tidak tahu dia melakukan

hal itu dengan segaja, atau terpaksa. Tugas

kami sudah selesai, jadi Saya permisi

dahulu." Dokter pun pergi.

Bella terdiam memikirkan perkataan Dokter.

"Dia melakukan hal itu dengan segaja, atau

terpaksa?" Bella terdiam kembali. "Ya! Itu

mungkin saja! Billa mungkin di paksa

melakukan hal itu. Aku harus mencari tahu.

Bella bangkit dan berlari kembali ke rumah.

Sesampainya di rumah Bella melangkah

dengan langkah kecil masuk ke kamar Billa

yang kini dipasang garis pembatas oleh

Polisi. Dengan rintikan air mata Bella

mencari sesuatu di kamar itu, dan akhirnya

ia menemukan sebuah buku harian berwarna

hitam putih tergeletak di bawah ranjang

tidur.

Buku harian Billa? Mungkin di buku ini Billa

ada menulis tentang apa yang sebenarnya

terjadi padanya." Bella mengambil buku itu,

kemudian pergi meninggalkan rumah untuk

membaca buku itu di tempat yang tenang.

Bella membawa buku harian itu ke taman

dekat rumahnya, kemudian dengan hati\-hati

ia membuka buku itu dengan takut.

"Apa tidak apa\-apa aku membaca buku

harian Billa? Billa, maafkan aku karena

sudah lancang membaca buku harianmu.

Dengan perlahan Bella mulai membaca buku

harian itu dari awal.

bersambung.

\#\#\#\#yuhu jangan lupa Like and Koment dibawah😍😘.

dan jangan lupa Follow tik tok aku ;ID:chcaamwyn

Ig@chcaa\_923

fb@chcaa

Part~3

"Namaku Billa, saat ini aku tinggal bersama

dengan lbuku di rumah sederhana tapi

bahagia. Saudaraku Bella dia tinggal jauh

dariku, jadi kami hanya bisa berhubungan

lewat ponsel. Hari ini hari pertama aku di

SMA. Awalnya aku kira aku akan menjalani

kehidupan masa SMA ku dengan tenang, tapi

tidak setelah Stela membuatku menjadi

target bully di sekolah. Sejak hari itu teman-

teman mengganggu aku, dan kadang mereka

juga memukulku. Tapi walaupun begitu hal

yang Stela lakukan tidaklah lebih buruk dari

yang dilakukan David padaku. Malam itu saat

ada pesta dirumahnya, dia menodaiku. Aku

hanya wanita lemah dan tak bisa melawan,

yang bisa aku lakukan hanyalah memohon,

tetapi David tak memperdulikan hal itu. Sejak

hari itu aku memutuskan menjauhi

semuanya, tetapi tadi aku baru sadar jika

saat ini aku sedang hamil. Dan bayi yang

sedang aku kandung saat ini tidak lain

adalah bayi David tentunya. Aku sudah

menghubungi dia berkali-kali, tapi dia bilang

dia tidak ingin bertanggung jawab. Aku

bingung! Aku frustrasi! Aku tidak ingin

menjadi beban bagi lbu, Ayah, dan

Saudaraku, jadi aku sudah putuskan. Aku

akan mengakhiri hidupku .." Air mata Bella

pun pecah ketika mengetahui selama ini

saudaranya menjadi korban bully di sekolah.

Bella melemparkan buku itu karena ia

merasa sangat marah karena selama ini tak

bisa membantu Billa. Bella merasa semua ini

terjadi karena ia tak bisa bersama dengan

Billa.

"Ini semua salahku. Andai saja aku lebih

memperhatikan Billa dan sikapnya pasti

semua ini bisa di cegah. Dasar laki-laki

sialan, berani sekali dia melakukan hal itu

kepada Billa. Aku tidak akan mengampuni

dia!' seru Bella.

Bella mengambil kembali buku itu. "Ini tidak

bisa dibiarkan begitu saja! Aku harus

laporkan hal ini ke polisi, tapi ... jika aku

hanya memberikan buku harian ini sebagai

bukti itu tidak akan membuat banyak

pengaruh. Aku harus mencari bukti yang

lebih kuat. Dan aku tahu harus berbuat apa.

Ini akan menjadi pembalasan dendam untuk

Billa."

 

pemakaman keluarga, di sana teman\-teman

sekolah Billa banyak yang datang kecuali

David yang tak tahu kemana hilanganya kini.

Entah dia ketakutan atau merasa bersalah

atas apa yang menimpa Billa, entalah hanya

dia yang tahu.

Bella yang terlambat datang ke pemakaman

itu hanya bisa melihat kuburan Billa saja kini.

Bella tak bisa lagi bertemu Billa untuk

selama\-selamanya, dan hal itu membuat

rasa penyesalan Bella semakin besar.

"Harusnya dari dulu aku menemui Billa. Jika

dulu aku tidak terus menunda keberangkatan

aku untuk bertemunya ini semua mungkin

bisa di cegah,"lirih Bella.

Bella menangis meratapi batu nisan Billa.

"Eh ... itu cewek siapa?" tanya Stela berbisik\-

bisik kepada temannya.

"Nggak tahu. Mungkin dia saudara jauhnya

Billa. Kenapa?" Nia balik bertanya.

"Nggak papa," jawab Stela singkat.

Billa kini sudah pergi dengan tenang ke

tempat Allah SWT, dan di sana Billa pasti

tidak akan merasakan kesedihan lagi. Bella

terus berdoa agar Billa tenang di sana, tapi

Bella juga tahu Billa tidak akan pergi dengan

tenang sebelum murid\-murid jahat itu

mendapatkan hukuman atas perbuatan tak

baik yang seringkali mereka lakukan.

 

Keesokan paginya Bella menghampiri Bu

Rani dengan membawakan makanan

untuknya. "Bu, Ibu makan dulu ya," ucap

Bella.

"lbu tidak ingin makan Bella," tolak Bu Rani.

"lbu jangan begitu dong. Nanti kalau lbu sakit

bagaimana? Kalau Ibu sakit Billa juga pasti

akan sedih disana. Jika lbu tidak ingin

makan ini demi lbu sendiri, setidaknya

makanlah ini demi Billa," pinta Bella

merintikan air mata.

Bu Rani yang melihat Bella menangis juga

ikut menjadi menangis, kemudian ia pun

berkata, "Baiklah. Ibu akan makan, " ucapnya.

Senyuman langsung terukir di wajah Bella.

"Kalau begitu Bella akan suapi lbu." Dengan

penuh cinta Bella menyuapi Bu Rani.

"Kapan kamu akan pulang?" tanya Bu Rani.

Bella terdiam. "Emmm... mungkin aku disini

sedikit agak lama dari rencana awalku,"

jawab Bella.

"Kenapa? Bagaimana jika nanti Ayah

marah?"

"Tidak papa Bu. Nanti aku akan minta izin

pada Ayah agar aku bisa tinggal disini lebih

lama lagi. Lagipula aku tidak mungkin

meninggalkan lbu di saat seperti ini.

"Kamu tidak perlu mengkhawatirkan lbu. Jika

kamu tinggal lebih lama disini, bagaimana

dengan sekolah kamu? Bukankah kamu

sudah naik kelas tiga? Apa kamu mau

menghentikan sekolahmu hanya demi lbu?

Ibu tidak suka dengan hal itu Bella!"

"bu .. Ibu, tenanglah. Aku tidak akan berhenti

sekolah. Tapi, aku akan pindah sekolah,"

ungkap Bella.

"Apa? Kamu mau pindah sekolah? Kemana?"

tanya Bu Rani.

"Aku akan pindah kesekolah Billa," jawab

Bella.

"Kamu yakin dengan keputusan kamu ini?"

Yakin, Bu."

"Baiklah jika memang itu keputusan kamu.

Tapi, jangan lupa minta izin dulu pada Ayah."

"lya, lbu."

bersambung.

\#\#\#\#\#\#Bantu like and koment yah,😍😘\#\#\#\#\#

next.

 

 

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!