Kianara POV
Kianara Fitri Maulana, gadis sederhana, mandiri, Sholeha... Anak ke 2 dari Bunda Ikha Sukma dan Ayah Arya Maulana. Dan memiliki kakak laki laki yang bernama Alif Maulana.
Sang Ayah memiliki usaha Restaurant.
yg di beri nama YaDu Rest (Yatim Duafa Restauran),, yaaa Restauran kelurga Kianara Menggratiskan untuk Anak Yatim dan Duafa.
Mereka Meyakini, Semakin banyak bersedekah...maka rezeki itu pun semakin luas.
dan Restauran mereka cukup terkenal, serta memiliki beberapa cabang di beberapa daerah.
Keluarga Kianara dalam segi Materi tidaklah menonjol. Mereka Sangat Sederhana.
Bahkan Kianara tidak pernah mengandalkan Orang Tua nya dalam segi materi. Dia sangat mandiri, itu di buktikan dengan dia bekerja di salah satu Swalayan Elektronik ternama di Jakarta sebagai Kepala Keuangan.
Alif lah yang terjun ikut andil dalam Restauran sang ayah. sedangkan Kianara akan berjibaku di restauran di saat dia tidak ngantor.
...........
Pagi itu di kediaman Kianara
"Kianara...buruan turun nak" panggil sang bunda dari ruang makan
"iya sebentar bunda..." Saut Kianara dari dalam Kamar
"Bunda...mana tu ci bawel kok tumben belum turun" tanya Alif yang sudah duduk manis di meja makan pada sang bunda
Belum sempat sang bunda menjawab, sudah di sahutin oleh yang bersangkutan
" Afwan Kak... tadi Nara lagi nyiapin berkas berkas"
(Afwan : Maaf)
"hmmmm..." sahut singkat Alif sambil mengunyah makanan nya.
"ya udah buruan sarapan sayang, nanti telat loh" sambung sang bunda
"iya bunda Nara yang ter Best... eh Ayah mana bun, kok gak sarapan"
"Ayah udah berangkat ke Jogja tadi pagi-pagi, ada yg mau di urus di YaDu yang di Jogja" jawab yang bunda
Suasana pun Hening, karna semua sedang menikmati sarapan masing-masing.
Selesai sarapan Alif dan Kianara pun berpamitan dengan sang bunda.
"Bunda,,Nara Berangkat ya..." pamit Kianara sambil mencium pipi dan tangan sang bunda di susul oleh Alif
"Assalamualaikum" salam kakak beradik ini bersamaan
"Waallaikumusallam.. Hati-hati" jawab sang bunda
Di Garasi
"Astaghfirullah...." ucap Kianara
"Ada apa dek...."sahut Alif sambil menghampiri Kianara di tempat dia berdiri
"Ban motor Nara kempes ni kak, kayak nya bocor dech, mana harus buru-buru lagi" jawab Kianara sambil memanyunkan bibir nya
"Ya udah biar kakak antar aja ya, kakak gak buru-buru kok, kebetulan agenda hari ini agak santai" jawab Alif sambil mengelus kepala Kianara yang mengenakan hijab
"Alhamdulillah...Jazaakallah khairan kak" jawab Kianara sumringah
(Bentuk terimakasih sesama muslim ke sesama muslim atas kebaikan hati nya)
"waiyyaki...ukhti...." jawab Alif
"ya udah buruan, ntar telat loh" sambung Alif sambil menuju ke mobil nya
dan Kianara pun ngekorin sang kakak menuju mobil
"ntar pulang perlu di jemput gak, Ra??" tanya Alif sambil fokus mengemudikan mobil nya
"hmmmm....🤔🤔(expresi mikir) emang kakak gak sibuk di restauran, kan ayah lagi ke jogja???" tanya Kianara balik ke sang kakak
"kerjaan itu ya ada aja sih Ra, tapi kalau udah Soal adik kakak yang satu ini, In Syaa Allah di usahakan" jawan Alif sambil mencubit pipi sang adik
"Sakit tau kak...."keluh Kianara dengan ekspresi kesal nya, kakak nya Alif memang paling hobi jahilin sang adik
"hehehe.... makin cantik tau kalau manyun"
gurau Alif yang senang lihat ekspresi sang adik, sambil terus fokus ke jalan yang sudah lumayan ramai oleh kendaraan.
Setelah memakan waktu kurang lebih 30 menit,akhir nya sampai di tempat kerja Kianara, karna sempat terjebak macet, harap maklum yang nama nya di jakarta, itulah yang membuat Kianara lebih suka mengendarai Motor matic nya,,ketimbang mobil... Malas dengan yang nama nya MACET
"Syukran, kakak ku yang ter best tapi ngeselin" pamit Kianara sambil mencium tangan Alif sang kakak
"Afwan adik ku yang Sholeha.... nanti klo memang mau di jemput kabarin kakak ya" jawab Alif
(Afwan bermakna 2 arti, Permintaan MAAF dan Jawaban dari Terimakasih)
"siap..."jawab Kianara Sambil memberi hormat pada sang kakak.
"Assalamualaikum"sambung Kianara
"Waalaikumusalam" jawab Alif
Setelah Kianara turun dari mobil, Alif pun melaju ke Restauran. ya karna Restauran dan Kantor Kianara berlawanan arah.
walaupun berlawanan arah Alif akan bela-belain mengantar sang adik. karna dari dulu Alif sering menawarkan diri untuk mengantar sang adik, hanya saja Kianara sering menolak, terkecuali kalau itu terdesak.
terpampang jelas *BIG SWALAYAN* tempat kerja Kianara.
Setelah masuk ke Swalayan Kianara pun langsung menuju ruang Absen, dan tidak lupa menyapa rekan rekan kerja nya.
"Assalamualaikum"
"eh buk Nara, Waalaikumusalam" jawab Rina petugas resepsionis
"Saya permisi ya semua, yang semangat kerja nya, dan ingat jangan lupa mengawali dengan Bismillah" sambung Kianara sembari mengepal tangan nya memberi semangat kepada para karyawan Big Swalayan.
"Siap bu Nara... semangat" jawab para karyawan dengan kompak
ya itu semua sudah jadi rutinitas pagi untuk Kianara dan seluruh karyawan Big Swalayan.
Mereka semua sangat kagum oleh sosok Kianara yang sangat ramah dan bersahabat.
Bahkan Kianara tidak sungkan untuk ikut membantu mereka memasarkan produk di kala jam kerja nya luang.
Kianara sangat menikmati pekerjaan nya.
Tidak mudah berada di posisi saat ini,,Kianara berjuang dengan semangat nya, walau terkadang ada kerikil yg menerpa nya, dan tak jarang ada juga yg tidak suka dengan diri nya.
.....
Di Kediaman Pak Pranaja Pemilik Big Swalayan dan RS Harapan
"Ma....mana Adit??" tanya pak Pranaja kepada sang Istri, Mama Mega
"Pagi pagi sudah ke Rumah sakit pa, ada pasien Gawat Darurat yang harus segera di Operasi" jawab Mama Mega sambil menuang susu untuk sang suami
"Anak itu tidak pernah kenal waktu kalau soal Rumah Sakit" sahut papa Pranaja samil geleng geleng dan memulai sarapan nya.
"Papa kayak baru kenal Adit saja" Sahut mama Mega sambil ikut duduk dan saran bersama sang suami.
ya mereka cuma berdua, karna Adik aditya sekolah di Kuala Lumpur
jadi dirumah itu hanya ada Aditya, mama,papa dan beberapa pegawai rumah.
"Papa mau minta dia ke Big, untuk membungkus beberapa kado untuk anak rekan kerja papa yang menikah hari ini"
"ya sudah, papa telfon saja dia, kalau adit ada waktu luang, nanti dia pasti ke Big"
jawab mama Mega
"Iya nanti papa Hubungi Adit, hari ini papa harus ke Jogja ketemu rekan Bisnis, sekalian biar Adit yang mewakili papa ke acara pernikahan itu,siapa tau timbul keinginan dia untuk menikah juga" sahut papa Pranaja sambil menyudahi sarapan nya dan pamit untuk kerja
"Aamiin....mama pun berharap demikian, Adit sudah pantas untuk Menikah, tapi entahlah belum ada satu wanitapun yang dia kenalkan ke mama" jawab mama Mega Berharap harap cemas
Aditya POV
Aditya Surya Pranaja, Dokter muda, Sholeh, sedikit Cuek, tapi tidak untuk pasien nya. Kalau sudah mengenai pasien nya, Dia tidak pernah memperdulikan waktu. Kapan pun itu akan dia luangkan waktu nya. Anak dari Pak Pranaja dan Ibu Mega alias Pemilik RS Harapan dan Big Swalayan.
Penampilan nya selalu Casual, simple.
Membuat setiap wanita jika melihat nya akan langsung jatuh hati, usia nya 25th, Masih Jomblo ya.... hehehe
Di RS Harapan
"Suster Icha bagaimana keadaan pasien yang baru selesai di operasi tadi???" tanya Adit kepada Asisten suster nya
"Sudah Mulai stabil dok.. " jawab Suster icha sembari senyum-senyum menatap sang Dokter pujaan hati
disaat sedang mengecek laporan kesehatan pasien, HP Aditya berdering
kriing...Kriing...
tertulis di layar telfon "My Big Bos" alias sang papa.
segera Aditya jawab telfon nya.
sembari mengarahkan Suster Icha untuk keluar. Suster Icha pun keluar sesuai perintah Aditya
"Assalamualaikum pa...???
"Waallaikumusallam, Adit kamu sudah sarapan??" tanya sang papa dari seberang, karna sangat tahu walaupun Aditya Dokter, dia suka lalai kalau sudah berhadapan dengan pekerjaan
"hehehe... papa tau aja dech" jawab Aditya sabil tertawa dan baru tersadar jika dia belum sarapan
"Kamu itu Dokter, kalau kamu sakit siapa yg akan menangani Pasien pasien kamu.???" omel sang papa
"iya paaaaa....setelah ini Adit langsung makan"
"papa lagi di jalan menuju Jogja, ada pekerjaan,.dan papa mau minta tolong ke kamu, tolong ke Big dan bungkusakan beberapa Kado untuk hadiah pernikahan anak dari rekan bisnis papa, daaannn nanti kamu ada di temani staf papa ke acara tersebut, nanti alamatnya papa share Log" Ucap Papa Pranaja panjang lebar dan tidak mau mendengar penolakan
"hmmmm....Baik lah pa..." jawab Aditya dengan malas nya. Walau malas dia tetap menjalankan amanah sang papa
"Baik lah klo begitu, Assalamualaikum, oh iya yang bakal nemenin kamu cantik loh....hehe" Gurau sang papa sambil menutup telfon
"Waalaikumusalam...." jawab Aditya sembari mengerutkan dahi nya
"Papa tu selalu seperti itu, seakan akan anak nya gak bisa menemukan jodoh nya sendiri...ckckck"guman Adit dalam hati
Ya...sang papa memang sering mengenalkan Adit dengan Anak perempuan dari rekan rekan bisnis nya, tapi Adit selalu Cuek, gak mau ambil pusing.
Karna dia merasa belum menemukan Sosok wanita yg dia dambakan bahkan sempat terlintas di dalam doa shalat malam nya.
Entah sampai kapan Aditya akan menanti, tapi sosok wanita itu sungguh menentramkan hati nya.
Belum pernah bertemu, Raut wajah nya pun belum begitu jelas, tapi sosok itu selalu terlintas di dalam doa nya.
Walaupun kadang Sang mama sering mendesak nya untuk menikah, tapi Aditya masih enggan, hati nya menolak. Hati nya ingin mengenal sosok wanita itu. walau entah di mana dia berada.
Yang pasti ada dalam doa sepertiga malam nya...
Di rasa tidak ada yang perlu di tangani, Aditya pun menuju Big Swalayan, melaksanakan Amanat dari sang papa, walau ogah ogahan, karena akan banyak wanita yg akan memperhatikan nya. Dan di tambah lagi dia harus pergi ke acara pernikahan dengan staf papa nya..
hmmmm....siapa ya yang akan menemani Aditya???? Dan kapan Aditya akan berjumpa dengan sosok wanita yang selalu hadir dalam tahajud nya????
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!