NovelToon NovelToon

I'M Sorry

Bab. 1

"Apa salah gue sama kalian semua..??kenapa kalian ngelakuin ini ke gue...??"

Seorang gadis berseragam putih abu-abu berteriak marah kepada 3 orang laki-laki yang juga berseragam putih abu-abu dengan atribut sekolah yang sama dengan gadis itu.Anak laki-laki itu adalah Sakha,Alvin dan Leo.Mereka bertiga adalah pentolan di SMA Nusa Bangsa.

Dan si gadis adalah Salsa,gadis yang dijuluki si cupu oleh Sakha dan teman-temannya.

Penampilan Salsa memang biasa saja.Rambutnya selalu di kepang dua serta poni yang selalu menutupi dahinya.Ditambah lagi Salsa tidak mempunyai teman seperti layaknya siswa-siswa lainnya membuat dia selalu jadi sasaran pembullyan teman-temannya.Seperti yang dilakukan Sakha dan teman-temannya saat ini.

Sakha sengaja merobek dan membuang tugas Salsa,padahal hari ini tugas itu harus dikumpulkan.Alhasil,guru menghukum Salsa karena tidak mengumpulkan tugasnya.

"Salah lo...??"Sakha hanya tersenyum santai menanggapi kemarahan Salsa."Lo gak salah sih,tapi lo cupu..jadinya gue suka ganggu lo...hahahaa..."ucap Sakha lagi lalu tertawa diikuti oleh teman-temannya yang lain.

Salsa tidak bisa menahan emosinya.Perlahan Salsa berjalan menuju Sakha lalu menampar wajah Sakha.Sakha yang terkejut segera menghentikan tawanya.

"Si\*l\*n lo...berani-beraninya lo nampar gue hah...??"Sakha mengangkat tangannya hampir menampar Salsa.Untung saja Alvin dan Leo bisa segera menahan tangan Sakha.

"Sabar bro,,lo gak boleh mukul cewek...!!"Alvin mencoba mengingatkan Sakha.Sakha kembali menurunkan tangannya sambil memgumpat.

"Untung aja lo cewek,kalo enggak udah gue habisin lo...."Ancam Sakha lalu pergi meninggalkan Salsa.Untung saja keributan itu terjadi di kelas dan jam pelajaran telah berakhir.Jadi tidak ada guru yang tahu mengenai hal itu.

Siswa-siswa lainpun hanya diam melihat kejadian itu.Tak ada satupun yang membantu Salsa.Bahkan,beberapa dari mereka malah ikut mentertawakan Salsa.

Setelah kepergian Sakha,Alvin dan Leo,Salsa juga segera meninggalkan kelas diikuti teman-teman yang lain yang juga akan pulang ke rumah mereka masing-masing.

.

.

Salsa berdiri didepan gerbang sekolah untuk menunggu ojek online yang tadi sudah dipesannya.Tiba-tiba,Sakha dan teman-temannya melewati Salsa dengan kecepatan tinggi.Kebetulan di dekat Salsa ada genangan air karena baru saja turun hujan sehingga seragam Salsa terkena percikan air hujan bercampur lumpur.

Sakha sengaja menghentikan motornya di dekat Salsa."Ups,,sorry sengaja ...hahaa..."setelah itu Sakha kembali melajukan motornya meninggalkan Salsa yang terus-terusan mengumpati Sakha.Untung saja ojek online yang dipesannya segera datang.Jadi Salsa bisa segera pulang sebelum yang lain ikut mentertawakannya.

.

.

.

"Sayang,kenapa baju kamu kotor sekali nak...?Apa kamu tadi jatuh...?"Bunda khawatir saat melihat Salsa masuk rumah dengan seragam yang sangat kotor.

"Enggak bun,tadi ada motor lewat jalannya kenceng banget.Jadi airnya ngenain Salsa pas Salsa lagi nungguin ojek..."jelas Salsa.

"Oooh...untung kamu gak kenapa-kenapa.Yaudah,kamu ganti baju dulu sana...terus langsung makan.Bunda mau kedepan dulu..."Bunda berjalan menuju cafe yang terletak depan rumah Salsa.

Ayah Salsa sudah meninggal sejak Salsa SMP.Sejak saat itu,Bunda yang mengambil alih tugas ayah menjadi tulang punggung keluarga.Uang peninggalan ayah digunakan bunda untuk membangun rumah makan kecil di halaman mereka.Walaupun tidak seberapa,namun cukup untuk biaya hidup bunda dan Salsa.Semakin lama,usaha bunda semakin ramai sehingga sekarang bunda sudah bisa memiliki beberapa karyawan.Bunda juga sudah merenovasi rumah makan itu menjadi dua lantai sehingga bisa lebih banyak menampung pengunjung.

Setelah Salsa SMA,Salsa membantu bundanya mengelola rumah makan itu.Salsa menambahkan beberapa menu yang sedang hits di kalangan anak muda,dan sekarang Salsa mengubah rumah makan itu menjadi sebuah cafe yang diberi nama Miracle Cafe.Sejak berganti nama,cafe milik Salsa dan bundanya ini menjadi semakin terkenal di kalangan anak muda,sehingga sekarang cafe itu tidak pernah sepi pengunjung.

Karena kesibukannya mengurusi cafe,Salsa tidak pernah mempunyai waktu untuk bergaul dan bermain seperti teman-teman seumurannya.Itulah yang membuat Salsa tidak mempunyai teman.Tapi Salsa sama sekali tidak memusingkan hal itu.Dia tidak mau membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak penting.Di sela-sela kesibukannya mengurusi cafe,dia menggunakan waktunya untuk belajar.Tidak heran jika dia selalu menjadi juara satu di sekolah.

\*\*\*

Pagi ini di sekolah,seperti biasa.Sakha selalu mencari masalah dengan Salsa.Sakha sengaja menjegal kaki Salsa saatsedang berjalan melewatinya.Akibatnya,Salsa terjatuh dan lututnya pun berdarah.Akhirnya Salsa harus ke UKS untuk mengobati luka di kakinya.

Saat kembali dari UKS,Salsa tidak menemukan tasnya di mejanya.Salsa yakin itu adalah ulah Sakha.Salsa segera menghampiri Sakha yang duduk di bangkunya.

"Lo kan yang nyembunyiin tas gue...??"

Sakha yang asik bercanda dengan teman-temannya hanya menoleh ke arah Salsa dengan santai."Lo punya bukti apa kalo gue yang nyembunyiin tas lo...??Lo coba tanya ke semua orang..!!Mereka lihat gue nyembunyiin tas lo gak...??"Sakha tidak mau mengakui perbuatannya.Ditambah teman-teman yang lain selalu mendukung Sakha,Salsa tidak bisa berbuat apa-apa.

Salsa tidak punya waktu untuk berdebat dengan Sakha karena jam pelajaran akan segera dimulai.Salsa segera keluar kelas untuk mencari tasnya.Untung saja Salsa bisa menemukan tasnya sebelum jam pelajaran dimulai.Dengan tertatih-tatih,Salsa kembali masuk ke dalam kelas karena lelah berlari ditambah dengan kakinya yang terluka tadi saat Sakha menjegal kakinya.

Beberapa saat kemudian,guru yang mengajar di jam pertama masuk ke kelas.Semua siswa mulai tenang mengikuti pelajaran.

Akhirnya jam istirahat tiba.Salsa memilih untuk tetap di kelas karena kakinya sakit.Meskipun perutnya lapar,dia merasa malas jika harus berjalan ke kantin.Terlebih lagi dia takut jika lagi-lagi Sakha menyembunyikan tasnya.

Karena menahan lapar di perutnya,Salsa pun tertidur dengan lelap di mejanya.Salsa tidak sadar bahwa jam istirahat sudah berakhir dan guru yang mengajar sudah masuk kelas.Alhasil,membuat Salsa lagi-lagi terkena hukuman.

Guru menyuruh Salsa untuk berdiri di depan kelas hingga jam pelajaran berakhir.Namun baru lima belas menit berdiri,Salsa merasa pandangannya kabur.Kepalanya terasa berat dan...

"BRUUK..!!"

Salsa tergeletak di depan kelas.Guru menengok ke arah Salsa.Melihat Salsa pingsan,beliau meminta salah satu siswa untuk membawa Salsa ke UKS.Karena Salsa tak punya teman,tak ada satupun yang mau membawa Salsa ke UKS.Akhirnya,Sakha maju ke depan dan bersedia membawa Salsa ke UKS.

Sakha membaringkan Salsa di tempat tidur yang ada di UKS serta merapikan rambut Salsa yang sudah berantakan.Sakha memperhatikan wajah Salsa yang sudah tidak tertutup oleh poni karena tadi Sakha menyampingkan poni Salsa.

"Sebenarnya ni anak kalo di lihat-lihat manis juga...Tapi sayang,penampilannya cupu..."Sakha berbicara pada dirinya sendiri.Tapi dengan cepat dia tersadar dan menggelengkan kepalanya."Waah...udah gak waras ni gue...gue harus cepet pergi dari sini sebelum otak gue makin gak waras...!!"Sakha segera berdiri akan meninggalkan Salsa sendirian di UKS.Tapi tiba-tiba Sakha menyeringai.Terlintas pikiran jahat di benaknya.

Sakha membuka kancing atas Salsa hingga dadanya mulusnya terpampang dengan sempurnya.Sakha segera memotretnya dengan menggunakan kamera handphone miliknya.Merasa kurang puas,Sakha mendekatkan wajahnya ke wajah Salsa,berpose seolah-oleh sedang mencium Salsa dan segera memotretnya.Sakha mengambil beberapa foto dengan berbagai pose yang tidak pantas dilakukan oleh anak SMA.Meskipun sebenarnya mereka tidak melakukan hal itu,namun siapapun yang melihat foto itu akan berpikiran yang tidak-tidak.Setelah selesai,Sakha kembali membetulkan kancing baju Salsa.Sakha akan kembali ke kelas meninggalkan Salsa sendirian,tapi kemudian dia mengurungkan niatnya.Dia membaringkan tubuhnya di tempat tidur yang masih kosong.Dia ikut memejamkan matanya karena malas mengikuti pelajaran.

\*\*\*

Bab.2

Salsa membuka matanya sambil memegangi kepalanya yang masih pusing.Perlahan-lahan Salsa bangun,dia mencoba berdiri tapi kakinya terasa lemas,dia kembali terduduk di tempat tidur hingga menimbulkan suara dan membangunkan Sakha.Sakha membuka tirai yang membatasi tempat tidur yang digunakannya dengan yang digunakan Salsa.Sakha melihat Salsa sudah duduk di sisi tempat tidur,namun dengan wajah yang masih pucat.

"Mau kemana lo...??"

"Mau balik ke kelas..."Suara Salsa terdengar lemas.

"Muka lo masih pucet gitu juga.Udah,lo tidur dulu aja...!!Gue keluar bentar,lo jangan kemana-mana...!!"perintah Sakha lalu keluar dari UKS.

Karena tubuhnya masih lemas,Salsa hanya menuruti ucapan Sakha.Dia kembali berbaring dan mengambil handphone di saku roknya.Salsa membuka sosmed sekedar untuk menghilangkan rasa bosannya.

Tak lama kemudian,Sakha kembali dengan membawa makanan dan minuman lalu mengulurkannya kepada Salsa.

"Apa...??"Salsa heran karena Sakha berperilaku baik kepadanya.

"Lo gak lihat itu makanan sama minuman.Lo tadi belum makan kan...??Makanya lo pingsan..."jawab Sakha sambil membuka bungkus sandwich dan memberikannya kepada Salsa.Karena lapar,Salsa menerima dan memakan sandwich pemberian dari Sakha.Selesai makan,Sakha mengulurkan minuman kepada Salsa,Salsa kembali bingung dibuatnya.

"Lo lagi kesambet ya .??Atau,jangan-jangan lo udah ngasih racun ke makanan ini...??"tanya Salsa yang heran karena Sakha tiba-tiba berubah menjadi sangat baik.Padahal dari tadi,dia lah yang membuat Salsa celaka.

"Ya elah...di baikin bukannya makasih malah nuduh yang enggak-enggak...Lagian lo gak kenapa-kenapa kan makan makanan itu...??"Sakha sewot karena Salsa menuduh yang bukan-bukan.

"Eh...iya,makasih...ngomong-ngomong kok gue bisa disini sih...??"Salsa mencoba mengingat-ingat bagaimana dia bisa berada di ruang UKS.

"Lo lupa...??tadi lo dihukum trus lo pingsan di depan kelas...yaudah,gue bawa kesini.Soalnya gak ada yang mau nolongin lo..karena gue kasihan ya gue tolongin...Makanya,jadi orang tu punya temen..!!Biar kalo kenapa-kenapa ada yang nolongin...!!"Sakha menjelaskan dengan panjang lebar.

"Cih,,lagian gara-gara lo juga gue kayak gini...Lo lupa siapa yang tadi ngerjain gue sampe kaki gue sakit...??yang bikin gue gak bisa jalan ke kantin,trus akhirnya gue kelaperan...hah...??"Salsa tidak mau kalah.

"Gila,ternyata ni cewek bawel juga.Penampilan doang cupu,tapi kelakuannya bar-bar..."batin Sakha.Bahkan diantara semua siswa yang sering dikerjain Sakha,hanya Salsa lah yang berani melawannya.

"Heh....ngapain lo lihatin gue ampe bengong gitu...??Baru sadar kalo gue cantik...??"Salsa mengibaskam rambutnya.

Sakha segera tersadar dari pikirannya."Cih...pede banget sih lo...Nyadar woy...lo itu cewek cupu,gue most wanted di sekolah ini.Gak level gue naksir sama lo...!!"cibir Sakha.

"Cih...Gue gak bilang kalo lo naksir gue ya...!!Lo beneran naksir gue...??"ledek Salsa.

Sakha gelagapan mendengar ledekan Salsa.Memang benar,Salsa tidak mengatakan kalau dia naksir Salsa.Tapi kenapa malah Sakha mengatakan hal itu.Membuat Sakha jadi terlihat kepedean.

"Gue cuman negasin...takutnya lo berharap gue naksir lo,kasihan kalo lo patah hati..."elak Sakha tetap tidak mau kalah.

"Iyain aja deh...biar cepet.Udah ah,gue mau pulang.Udah bel juga..."Salsa segera berdiri karena mendengar bel tanda pulang sekolah.Meskipun kakinya masih sakit,setidaknya dia sudah tidak kelaparan dan sekarang sudah memiliki sedikit tenaga untuk berjalan.

Salsa berjalan menuju kelasnya diikuti oleh Sakha karena dia juga mau mengambil tasnya di kelas.Setelah mengambil tasnya,Salsa bergegas menuju gerbang sekolah.

"Lo pulang naik apa...??"tanya Sakha.

"Naik ojol,emang kenapa...??"

Tanpa berkata apa-apa Sakha segera menarik tangan Salsa menuju ke parkiran.

"Eeee....ngapain sih narik-narik gue...??"Salsa marah-marah ketika Sakha tiba-tiba menarik tangannya membuatnya hampir jatuh.

"Gue anter pulang."jawab Sakha singkat.

"Ee...gue bisa pulang sendiri..."tolak Salsa.

"Udah gak usah bawel..!!"Sakha tetap menarik Salsa ke parkiran.Akhirnya mau tidak mau Salsa pulang diantar oleh Sakha.

.

.

.

Salsa meminta Sakha menghentikan motornya di depan Miracle Cafe.Cafe yang sedang hits di kota itu dan juga merupakan cafe favorit Sakha dan teman-temannya.Selain tempatnya nyaman,cafe itu memiliki banyak varian menu favorit anak muda serta harganya pun terjangkau.

"Lo mau ngajakin gue ngedate...??Jadi lo naksir gue....??"Sakha tidak tahu kalau cafe langganannya itu adalah milik Salsa.

Salsa langsung memukul kepala Sakha karena dari tadi dia kelewat pede.

"Cih...lo jadi orang gak usah kepedean deh..siapa juga yang mau ngajakin lo ngedate...udah lo pulang aja sana.Makasih udah dianter...."Salsa langsung berjalan meninggalkan Sakha yang masih terbengong diatas motornya.

"Sialan...tu cewek beraninya mukul kepala gue..."Sakha mengumpat karena Salsa memukul kepalanya.Tak lama,Sakha segera melajukan motornya untuk pulang kerumahnya.

.

.

.

"Ahh...segarnya..."Sakha baru selesai mandi.Rambutnya tampak masih sedikit basah.Dia membaringkan tubuhnya di kasur,lalu mengambil handphone yang diletakkan di mejanya.

Sakha membuka galeri di handphone nya,dia melihat-lihat foto yang diambilnya saat Salsa masih pingsan di UKS tadi.Rencananya,Sakha akan mengirimkan foto itu di grup kelas untuk mempermalukan Salsa.Sakha ingin memberi pelajaran kepada Salsa karena dia selalu berani melawan Sakha.

Sakha men zoom gambar wajah Salsa..."Kalo dilihat-lihat,ternyata dia cakep juga...Sayang banget penampilannya cupu...Kalo enggak,bisa-bisa gue gebet..."gumam Sakha sambil tersenyum dan melihat wajah Salsa yang ada di galeri handphone nya.

Tiba-tiba Sakha tersadar dan menggelengkan kepalanya."Nggak...nggak...gila..!!wahh...gue udah gak waras nih...kenapa gue jadi ngaco sih ...??Siapa juga yang mau sama cewek cupu kayak dia..."Sakha berbicara sendiri seperti orang gila.

Sakha sudah berniat untuk membagikan foto dirinya dan Salsa di UKS,tapi segera diurungkan niatnya.Dia tidak rela jika wajah cantik Salsa serta kulitnya yang putih itu dilihat oleh pria lain.

"Ahh...gue bener-bener udah gila...Masak gue suka sama si cupu itu sih...??"Sakha melemparkan handphone nya di kasur lalu memejamkan matanya.Tapi,tetap saja bayangan wajah Salsa terus terlintas di kepalanya.

"Siaaal...gue gak bisa berhenti mikirin si cupu itu..."Sakha mengomel sendiri.Dia akhirnya bangun dan mengambil kunci motornya.Dia ingin pergi keluar saja untuk menghilangkan pikirannya dari si cupu itu.

Sakha menghentikan motornya di depan Miracle cafe.Rencananya dia akan mengajak Alvin dan Leo untuk berkumpul.Tiba-tiba matanya tertuju kepada seorang gadis yang baru saja keluar dari dalam cafe.Gadis itu mengenakan hot pant berwarna putih dipadukan dengan baju berwarna maroon yang menampakkan sedikit bahunya,serta memakai sepatu kets warna putih.Rambutnya yang ikal dan panjang dibiarkan tergerai begitu saja namun tetap rapi.Sakha sejenak terpesona memandang gadis itu tanpa berkedip.Gadis itupun melihat Sakha dan langsung menghampiri Sakha.

"Ngapain lo bengong disini...??"Suara gadis itu menyadarkan Sakha.

"Hah...ee...elo....??"Sakha merasa mengenal gadis itu,tapi masih ragu-ragu.

"Kenapa sih lo,kayak orang kesambet tau gak...!!"Ucap gadis itu yang tak lain lagi adalah Salsa.Sakha menepuk pipinya tak percaya.

"Elo beneran si cupu...??"Akhirnya Sakha benar-benar yakin bahwa gadis itu adalah Salsa,gadis cupu disekolahnya.

Salsa hanya melengos lalu segera melangkah akan meninggalkan Sakha.

"Woy...lo mau kemana...??"panggil Sakha.

"Gue mau belanja...lo mau makan kan...??Yaudah,masuk sana gih...!!"Jawab Salsa cuek.

"Gue anter..."Entah kenapa,tanpa sadar Sakha menawarkan untuk mengantarkan Salsa.

"Gue bisa sendiri..."tolak Salsa.

"Udah,pokoknya gue anter...ayo naik..!!"Sakha kembali menyalakan mesin motornya memaksa Salsa untuk segera naik.Akhirnya Salsa mengalah dan segera naik ke motor Sakha.

Sakha melajukan motor ke arah supermarket yang disebutkan oleh Salsa,serta menemani Salsa berbelanja untuk kebutuhan cafenya.

"Lo belanja sebanyak ini buat apa sih..??"Sakha heran karena banyak sekali bahan-bahan makanan yang dibeli oleh Salsa.

"Ya buat kebutuhan cafe lah..."jawab Salsa singkat.

Sakha masih belum tahu jika Miracle cafe adalah milik Salsa.Sakha hanya berpikir,mungkinkah Salsa bekerja separuh waktu di cafe itu.Sakha enggan menanyakannya karena melihat Salsa yang masih sibuk memilih bahan-bahan makanan di supermarket itu.

\*\*\*

Bab. 3

Salsa sudah selesai berbelanja dan Sakha masih setia menemani Salsa.Sakha membawakan belanjaan Salsa yang sangat berat itu.Salsa sudah menolak saat Sakha ingin membantunya tadi,tapi Sakha tetaplah Sakha.Selalu saja memaksakan apa yang dia mau.

Sakha menghentikan motornya di depan Miracle Cafe.

"Sini,biar gue aja yang bawa...!!"Salsa merasa tidak enak karena dari tadi Sakha yang membawa belanjaannya.

"Udah,biar gue aja yang bawa...gue kan cowok,masak ngebiarin cewek bawa belanjaan sebanyak ini...!!"tolak Sakha.

Salsa mau tak mau mengikuti kemauan Sakha.Mereka berdua memasuki cafe.Salah satu karyawan cafe segera meghampiri mereka berdua.

"Ini mbak,,dibawa ke dapur ya...!!"perintah Salsa pada mbak Rara,salah satu pegawai di cafenya.

"Baik mbak..."Mbak Rara segera mengambil belanjaan di serahkan Salsa lalu membawa belanjaan itu ke dapur.

Salsa mengajak Sakha duduk di kursi pelanggan yang ada di pojok ruangan.Salsa mempersilahkan Sakha untuk duduk.

"Lo mau makan apa...??Karena lo udah bantuin gue tadi...jadi hari ini gue traktir lo..."Salsa menyerahkan buku menu kepada Sakha.

Sakha menerima buku menu itu dan memilih menu.Satu porsi chicken steak dan softdrink yang menjadi pilihannya.Salsa segera menuju ke dapur,dan tak lama kemudian kembali dengan membawa pesanan Sakha tadi.Salsa meletakkan pesanan Sakha di atas meja.Lalu duduk dan meminum orange juice yang dibawanya bersama pesanan Sakha tadi.

"Jadi lo.....??"Sakha menggantungkan kalimatnya,dia masih ragu-ragu untuk menanyakan apakah Salsa bekerja di cafe itu karena penampilannya tidak seperti karyawan.Semua karyawan di cafe itu memakai seragam sedangkan Salsa tidak memakai seragam.

"Cafe ini punya bunda gue...Karena gue gak sibuk,gue bantu-bantu ngelola cafe ini...."Salsa menjelaskan kepada Sakha.

"Jadi,cafe ini punya lo...??Gue sering nongkrong disini,tapi gue gak pernah lihat lo..."

"Gue sering lihat lo...lo aja yang gak lihat gue...."jawab Salsa.

Sakha baru ingat kalau sebenarnya dia juga sering melihat Salsa di cafe ini,tapi Sakha sama sekali tidak menyangka bahwa itu adalah Salsa karena Salsa yang Sakha kenal adalah gadis yang berpenampilan cupu di sekolahnya.

"Oh iya...gue baru inget.Gue pernah sih lihat lo di sini,tapi gue gak tau kalau itu elo...Lagian kenapa kalo di sekolah penampilan lo beda banget sih...??"

"Ya gak papa...emang kalo ke sekolah harus dandan kece gitu...??enggak kan..??"

Sakha hanya tersenyum menanggapi ucapan Salsa.Diam-diam,dia merasa kagum dengan Salsa.Disaat teman-teman seusianya masih suka bermain,sementara dia sudah berhasil mengelola usaha.Meskipun begitu,Salsa tidak pernah sombong dan malah cenderung rendah diri.Dia selalu berpenampilan sederhana di sekolah.Berbeda dengan siswa lain yang selalu ingin terlihat menonjol saat di sekolah.

.

.

.

Sakha merebahkan tubuhnya diatas kasurnya yang empuk.Sakha kembali mengingat penampilan Salsa saat di luar sekolah.

"Ternyata cantik juga...anaknya juga asik...Dan juga,ternyata dia tidak kuper dan cupu seperti yang gue kira selama ini..."Sakha tersenyum mengingat Salsa.Sakha sama sekali tidak menyangka jika ternyata Salsa akan secantik itu.

Sakha ingat saat pertama kali dia mengerjai Salsa,Salsa tidak pernah sekalipun merasa takut kepada Sakha.Justru sebaliknya,Salsa selalu berani memarahi Sakha.Itulah sebabnya Sakha selalu senang mengerjai Salsa.Baginya,melihat Salsa marah-marah adalah sesuatu yang menyenangkan karena jika tidak marah-marah dengannya,Salsa jarang sekali berbicara.

Sebenarnya Sakha melakukan itu hanya agar Salsa lebih bisa berkomunikasi dengan orang lain.Terkadang Sakha merasa kasihan jika melihat Salsa yang selau sendirian saja di sekolah.Tapi Sakha terlalu gengsi jika secara langsung mengajak Salsa berteman dengannya.

Mengingat Salsa,Sakha jadi ingin segera bertemu dengan Salsa kembali.Sakha lalu memejamkan matanya.Dia ingin malam ini segera berganti pagi agar dia bisa bertemu kembali dengan Salsa.Berada di dekat Salsa membuat Sakha merasa senang.

.

.

.

Hari ini Sakha bangun lebih pagi dari biasanya membuat mamanya menjadi heran.

"Sakha,,kamu sudah bangun...??Tumben banget..."mama heran melihat Sakha sudah rapi dengan seragam sekolahnya saat mama akan membangunkannya.

"Iya ma...Mulai hari ini Sakha mau berangkat pagi-pagi.Jadi mama besok jangan telat bangunin Sakha ya...!!"

Sakha berjalan menuju ruang makan diikuti oleh mamanya.Mama segera mengambilkan Sakha sepiring nasi goreng yang sudah dimasaknya tadi.

Mama memperhatikan gerak gerik anak semata wayangnya itu.

"Kamu lagi jatuh cinta ya...??"tanya mama tiba-tiba membuat Sakha tersedak nasi gorennya.

"Uhuk...uhuk..."

Sakha segera meminum air putih yang diberikan oleh mama.

"Mama kenapa sih nanya aneh-aneh...??Bikin Sakha keselek aja..."

Mama hanya tersenyum melihat tingkah anaknya itu."Ya udah,,mama gak nanya lagi...Tapi kamu kalo ada yang pengen diceritain ke mama,mama siap kapan aja...!!"ucap mama kemudian.

"Iya ma...udah,Sakha berangkat dulu ya ma..."Sakha mencium punggung tangan mamanya itu lalu segera mengambil tas yang di letakkan di kursi sebelahnya."Oh iya ma...pamitin sama papa juga ya..."teriak Sakha karena sekarang dia sudah berada di garasi.

Papa datang dengan pakain kantornya dan bersiap untuk sarapan.

"Loh,Sakha sudah berangkat ma...??tumben banget...??"papa juga heran karena tidak biasanya Sakha berangkat sekolah sepagi ini.

"Iya pa...mama juga heran.Tadi pas mama mau bangunin Sakha di kamarnya,ternyata Sakha sudah rapi...Mungkin Sakha lagi suka sama perempuan pa,makanya jadi rajin...."mama menjelaskan sambil memberikan sepiring nasi goreng kepada papa.Papa tersenyum sambil menggelengkan kepalanya.

"Dasar anak itu selalu rajin kalau ada maunya saja..."ucap papa.

"Iya,,sama kayak papa dulu..."balas mama.

"Tapi mama suka kan...."

"Eeehm...mau bagaimana pa,,cuma papa yang mau sama mama....hehee..."

Papa dan mama pun tertawa bersama di ruang makan.Begitulah orang tua Sakha,mereka selalu harmonis meskipun usia mereka sudah tidak muda lagi.

.

.

.

Sementara itu,Sakha menghentikan motornya di depan Miracle cafe.Cafe itu masih tutup,tapi tujuan Sakha kesini memang bukanlah untuk makan.Melainkan untuk menjemput Salsa.

Tak lama kemudian,terlihat Salsa keluar dari arah belakang cafe.Karena di belakang cafe itulah letak rumah Salsa.Salsa tampak heran melihat Sakha sudah ada di depan cafenya.

"Lo ngapain di sini...??"

"Jemput elo lah...bareng yuk.Kan searah..yuk ah naik...keburu siang..!!"

Tanpa banyak bertanya lagi,Salsa segera naik ke motor Sakha.Lumayan lah,daripada nunggu ojol.Pikir Salsa.

Sebenarnya Salsa mempunyai mobil,tapi dia enggan untuk menggunakannya.Dia lebih suka pergi ke sekolah naik ojol karena lebih praktis dan lebih cepat pastinya.

Sampai di sekolah,banyak mata yang memandang heran karena tidak biasanya Sakha dan Salsa bersama.Sakha termasuk most wanted di sekolah.Tak heran dia menjadi pusat perhatian.

"Hah...gak salah tuh...??Sakha ayank kuh,cintakuh....kenapa boncengan sama cewek cupu...??Gak level banget..."

"Kenapa cewek cupu kayak gitu bisa boncengan sama Sakha sih....??cantikan juga gue...pasti tu cewek pake pelet..."

Beragam komentar dari fans-fans Sakha.Mereka tidak terima karena Sakha bersama dengan Salsa yang notabene nya adalah cewek cupu di sekolah itu.

Dari jauh,terlihat segerombolan anak perempuan yang juga tengah memandang sinis ke arah Sakha dan Salsa yang kini tengah berjalan bersama menuju kelasnya.Mereka adalah Zoya,Sisca,Manda dan Raya.

"Wah,,gak bisa dibiarin tu Zoy...Masak Sakha boncengin cewek cupu itu sih...mana mereka kelihatan deket lagi .."Manda menunjuk ke arah Sakha dan Salsa.Manda tahu betul bahwa sejak pertama kali mereka masuk sekolah itu,Zoya sudah menyukai Sakha.Zoya sudah berusaha mendekati Sakha,tapi Sakha selalu cuek kepada Zoya.

"Gue heran deh..itu cewek pake pelet atau gimana sih..??Gue yang cantik kayak gini aja ditolak ama Sakha...dia cuman cewek cupu gitu bisa-bisanya deket sama Sakha...Pasti ada yang gak beres ni..."Zoya merasa tidak terima melihat Sakha yang sudah disukainya sejak lama itu malah dekat dengan gadis lain.

"Kayaknya tu cewek harus dikasih pelajran deh Zoy...biar nggak keganjenan...."Saran Sisca dan Raya.

Zoya pun menyetujui usulan temannya itu.Mereka berbisik-bisik menyusun rencana untuk mengerjai Salsa.

\*\*\*

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!