NovelToon NovelToon

Menikah Muda Karena Terpaksa

Bab 1

Indah Putri Alexa, gadis yang kecantikannya di tutupi oleh pakaian dan kaca matanya. Ia memiliki tinggi 168 cm, bisa dibilang bagus. Dan memiliki bentuk tubuh yang indah. Memiliki lesung pipi, dan gingsul yang menambah kecantikannya.

Indah Putri Alexa, anak seorang petani yang mendapatkan beasiswa. Supaya bisa melanjutkan sekolahnya kejenjang SMK. Ia bersekolah, di sekolah yang bisa di bilang sekolah favorit, karena sekolahnya tersebut sangatlah amazing, biayanya hanya anak orang kaya saja yang bisa bersekolah di sana, bagaimana tidak perlengkapan dan fasilitasnya memadai.

Indah anak pertama dari dua bersaudara, ia mempunyai adik laki-laki yang masih butuh biaya sekolah. Ekonomi keluarganya yang sangat di bilang jauh dari kata mencukupi, hidupnya di penuhi dengan lika-liku garis yang sangat teramat sulit.

Pagi hari, tepatnya pukul 03:00 WIB

dimana anak remaja seumurannya masih menikmati mimpinya yang indah. Lain halnya dengan Indah, ia harus bangun dan pergi ke sawah buat mencari singkong. salah satu mata pencaharian untuk mengahasilkan uang dan bisa untuk makan

Di perjalanan menuju sawah di tengah gelapnya malam, ia mencari ikan dengan cara memasang jaring.

Kalian tau pasti ya malam-malam harus menahan dingin demi sesuap nasi.

Waktu sudah menunjukan pukul 05:00 pagi, ia bergegas pulang dan langsung menjual singkong kepada ditempatnya.

Bisa dibilang, uang yang ia hasilkan tidak sesuai dengan kerja kerasnya, setiap pagi ia mencari ikan, dan hanya mendapatkan Rp.20.000 sungguh ironis. Tapi memang ini yang dinamakan kerasnya hidup.

Hidup ditengah- tengah kota, yang sangat susah mencari uang, jika tidak mempunyai keahlian.

Setelah menjualkan ikan tersebut. Indah bergegas pulang untuk siap-siap pergi kesekolah.

Ia pergi ke sekolah menggunakan sepeda, dan jarak yang dia tempuh sangatlah jauh. Karena tempat dia ke sekolahnya itu, memakan waktu lebih dari satu jam jika tidak ada kendala dijalan.

Tapi mau gimana lagi, diperjalanan dia mendapatkan musibah. Ya ban sepedanya pecah karena tertusuk paku yang ada dijalan.

Jadi mau tidak mau, ia harus berjalam kaki untuk menuntut ilmu, ironisnya lagi diperjalanan pakaiannya terkena cipratan mobil yang sedang lalu.

Sungguh malang nasibnya, sudah jatuh tertimpa tangga.

Diperjalanan tidak ada satu orang yang membantu dia.

Malah ada yang mengejeknya dan mencacinya.

"Ih gembel kok pakai seragam,"

"Liat-liat ada orang gila,"

"Jorok sekali dia,"

"Sangat memalukan,"

Begitulah cacian dan nyinyiran yang ia dapatkan.

Tapi Indah dengan sangat sabar menerima cacian tersebut, ia tahu bahwa Tuhan itu adil dan dia tidak akan menguji setiap umatnya. Melebihi kemampuan batasnya.

Berarti Tuhan tau, jika seorang Indah bisa melewati ujiannya sekarang, dipertengahan jalan ia kelelahan.

"Ya Allah kuatkanlah hamba, tegarkan lah hati hamba, dan terima kasih karena masih ada orang yang sangat berarti bagi saya yang harus saya banggakan Semangat Indah"💪🏻 Batin Indah.

Setelah menempuh perjalanan yang lumayan, akhirnya dia sampai disekolah.

Baru saja ia masuk ke gerbang sudah mendapat cacian lagi.

" Ih Kok gembel sekolah disini,"

"Cupu,"

"Niat sekolah gak woyy, pakaian aja kayak gembel gitu,"

"Gembel,"

Begitulah cacian yang dia terima pagi hari.

Di sekolah Indah hanya mempunyai satu teman, yaitu Mawar Siva.

Mawar Siva seorang anak orang kaya, yang memiliki cara hidup yang sederhana. Tidak ada satu orang pun yang tau, jika sekolah tersebut punya kedua orang tuanya, dan tidak ada yang tahu jika Mawar adalah anak dari seorang CEO Nomor dua di negaranya.

Sungguh Identitas yang bisa tertutup rapat.

"Indah," panggil Mawar.

"Iya," balas Indah.

"Kenapa pakaianmu," tanya Mawar.

"Oh ini tadi diperjalanan ada mobil yang sedang melintas, dan ia memasuki lobang genangan air. Saat itu aku lagi jalan tepat didepanya, jadi kena air kotornya deh," jelas Indah.

"Mari ikut aku ke toilet, kita bersihin," ajak Mawar.

"Iya," balas Indah.

Di perjalanan menuju toilet, banyak sekali pasang mata yang melihat Indah dengan tatapan jijik.

"Itu sih mawar kok mau ya temenan sama anak gembel,".

"Mawar Mawar cantik-cantik temennya kayak gitu,".

"Mawar temenan kok sama anak cupu, mending gabung sama kita aja😅,".

Bagi Mawar ucapan temanya, itu hanyalah angin lalu yang tidak perlu di permasalahkan.

Sesampainya di toilet, ia telah menyiapkan pakaian ganti untuk Indah.

Maklumlah ya orang tajir, di mana-mana semuanya tersedia lengkap.

"Indah boleh gak, penampilan kamu saya rubah jangan begini,"kata Mawar.

Di rubah gimana War, orang aku udah jelek sama cupu lagi," jelas Indah.

Gak kamu itu cantik. Mungkin aku kalah jika kamu di dandan," senyum Mawar menyemangati Indah.

Gak deh, mana pula aku orang miskin. Mana pantas dandan, gini aja aku dah cukup kok," senyum Indah.

"Dan kamu, juga kenapa mau berteman dengan aku, aku orang miskin, dan gak punya apa-apa, lalu setiap kamu jalan sama aku. Pasti mendapat hujatan-hujatan terus dari teman-teman," jelas Indah dengan perasaan sedih.

"Gini ya Ndah, aku gak kenal kamu mau anak orang kaya atau miskin. Bahkan atau apalah itu, yang pasti aku nyaman berteman sama kamu," jelas mawar sambil tersenyum.

Mereka berdua berpelukan tanda sayang sebagai sahabat.

Setelah mengganti pakaianya, mereka masuk ke kelas dan mulai mengikuti pelajaran dengan hikmat.

Pelajaran pertama, adalah ekonomi bisnis di mana setiap siswa. Harus mempelajari bagaimana cara mengelola anggaran dasar rumah tangga dan anggaran rumah tangga.

Lalu pelajaran pertama telah usai, dan waktunya istirahat tiba.

Tringgg ...

Tringgg ...

Semua murid keluar dari kelasnya, dan menuju tempat favorit bagi pelajar. Dimana lagi jika bukan kantin sekolah, tempat yang biasa di jadikan seluruh siswa menongkrong bahkan ada juga yang membolos di sana.

Izinya ke toilet tapi singgah dulu kekantin wkwkkw.

Memang begitulah bagi anak sekolah, bolos adalah cara terbaik buat tidak mengikuti pelajaran.

Sesampainya di kantin, Indah dan Mawar memilih tempat duduk yang pojokan. Supaya bisa melihat pemandangan dari arah samping.

Mawar memesan mie ayam dan es teh.

"Ndah mau pesan apa?" tanya Mawar.

"Nggak deh War, aku gak ada uang buat makan," jawab Indah.

"Aku yang trakrir kamu Ndah," jelas Mawar.

"Nggak Mawar, makasih udah selama ini kamu terus yang bayarin aku. Jadi ngerepotin kamu terus," tolak Indah.

"Indah aku gak pernah merasa di repotkan, sama kamu. Jangan pernah menolak apa yang aku kasih, dan jangan pernah merasa di repotkan, aku gak pernah merasa di repotkan sama kamu," terang Mawar kepada Indah sambil tersenyum.

"Makasih ya, karena kamu udah mau berteman dan nerima aku apa adanya," senyum Indah sambil meneteskan air mata.

Indah masih bersyukur karena masih memiliki sahabat yang pengertian😊.

Oke oke sampai sini dulu ya♥

Salam manis♥

Bab 2

Indah masih bersyukur karena masih memiliki sahabat yang pengertian kepadanya.

"Sekarang kita pesan makanannya ya," ujar Mawar.

"Iya," jawab Indah.

"Mau pesan apa kamu?" tanya Mawar.

"Samain aja, kayak punya kamu," balas Indah.

"Oke," jawab Mawar.

"Buk," panggil Mawar.

"Ya Non ada mau pesan apa," jawab Buk kantin.

"Pesen, mie ayamnya dua sama es tehnya dua juga ya bu," ujar Mawar.

"Baik non, di tunggu ya," jawab Buk kantin.

"Iya bu," balas Mawar

Ketika sedang menunggu, ada yang mengahmpiri meja Indah dan Mawar. Ia adalah genk dari Liona yang dikenal kasar dan suka membuat onar di sekolahnya.

"Woy cupu," panggil Liona.

Indah diam dia tidak membalas perkataan dari Liona.

"Woy budek lo ya," ujar Liona lagi.

Indah masih diam tak bergeming, jika di landenin sama saja memberikan nyawa cuma-cuma menurutnya.

"Wahh berani banget lo, gak balas sapaan kita," kata Silvi teman Liona.

"Lo cupu, kerjain Pr gua tuh," Kata Liona memberi perintah.

"Baik," jawab Indah.

"Ehh Lo, seenaknya aja nyuruh-nyuruh orang buat kerjain pr. Siapa lo berani banget nyuruh temen gua," kesal Mawar kepada Liona.

"Eh lo Mawar, diem deh gak ada urusan gua sama Lo," kata Pinkan teman satu genknya Liona.

"Lo disini, hanya sebagai murid bukan atasan ataupun apa itu," tunjuk Mawar kepada Liona.

"Wah berani banget lo, nunjuk gua," balas Liona.

"Iya kenapa gak seneng," balas Mawar.

"Asal lo tau, sekolah ini bokap gua donatur terbesar jadi wajar dong kalo gua, ngasih perintah sama ni anak yang dapet beasiswa," sombong Liona.

"Terus gua harus bilang woww gitu, sambil jingkrak-jingkrak," balas Mawar sambil tertawa.

"Lo habiss sore ini," marah Liona.

"Habis Lo kira makanan habis," jawab Mawar dengan senyum devilnya.

"Udah-udah Mawar, jangan ribut nanti tambah runyem urusannya," pisah Indah.

"Mana buku Lo, nanti gua kerjain Pr nya," tanya Indah.

"Gito dong dari tadi kek," senyum Liona.

"Eh Lo,percuma kalo orang tua Lo yang suksen dan pinter kalo anaknya kayak preman gini, cantik-cantik kelakuan kayak berandal," ejek Mawar.

"Diem gak Lo War, nyari ribut Lo sama gua," geram Liona.

"Udah udah stopp!" pisah Indah kepada Liona dan Mawar.

"Nih buku gua, kerjain sampe selesai jangan ada yang salah," ujar Liona.

"Iya," balas Indah.

"Indah kenapa sih, kamu mau di suruh-suruh, buat ngerjain pr nya si nenek lampir," kesal Mawar kepada Indah.

"Udah Gak papa kok, udah jadi nasib aku aja kayak gini," senyum Indah.

"Indah gua kesian sama kamu," jawab Mawar dengan sendu.

"Kenapa aku, gak papa ko buktinya nih. Masih bisa senyum," balas Indah dengan senyum manisnya yang kelihatan lesung dan gingsulnya.

Tidak lama dari sana pesanan mereka pun sampai.

"Ini non pesanannya," kata Buk kantin.

"Oh Iya Buk, terima kasih," jawab Indah dan Mawar serentak.

"Iya Ibuk tinggal dulu ya," balas Buk kantin.

Indah dan mawar hanya membalas dengan anggukan kepala.

Setelah memesan makanan di kantin, lalu Mawar pum membayarnya.

"Terima kasih ya Mawar, selama ini udah mau baik sama aku," ucap Indah.

"Iya sama-sama," balas Mawar.

"Ke kelas yuk, udah mau masuk nih," ajak Indah.

"Ayoklah," jawab Mawar.

Mereka berdua pergi ke kelas untuk melanjutkan pelajaran hari ini.

Tidak terasa waktu sudah menunjukan pukul 16.00 WIB. Sore waktunya seluruh siswa SMK pulang.

Teng ...

Teng ...

Bunyi bel pulang sekolah,

Semua murid berkemas merapikan alat tulisnya.

"Ndah," panggil Mawar.

"Iya kenapa" jawab Indah.

"Kamu pulang gimana? kan sepedamu ban nya pecah?" tanya Mawar.

"Emm biasa Mawar jalan kaki, kalo mau naik angkutan juga aku gak ada uang," jawab Indah sambil cengengesan😁.

"Pulang bareng aku yuk," tawar Mawar.

"Nggak deh, ntar negerepotin kamu lagi," tolak Indah

"Gak ada yang direpotin, bareng aku yahh pulangnya," ajak Mawar sekali lagi

"Hmm Oke deh, tapi sepeda aku gimana?" tanya Indah.

"Udah tenang aja, sepeda kamu. Nanti aku suruh supir aku Yang bawa" jawab Mawar.

"Iya, terima kasih ya Mawar," ujar Indah.

"Iya sama-sama, makasih mulu dari tadi," jawab Mawar sambil tersenyum

Sesampainya diparkiran, Indah dan Mawar memasuki mobil yang di kendarai Mawar.

"Udah siap?" tanya Mawar.

"Iya udah," jawab Indah.

"Sabuk pengamannya udah di pake belum?" tanya Mawar lagi.

"Udah kok," jawab Indah.

"Oke let'go," ujar Mawar.

Di perjalanan tidak ada yang berbicara, hanya alunan musik saja yang di dengar.

Satu jam berlalu tidak terasa perjalanan menuju rumah Indah telah sampai.

"Eh iya, makasih ya udah mau nganterin," kata Indah.

"Iya sama-sama," jawab Mawar.

"Besok, kamu bareng aku aja berangkat sekolahnya. Dan gak usah lagi pake sepeda," kata Mawar.

"Haa, nggak dehh War. Ini aja aku udah makasih sama kamu," tolak Indah dengan halus.

"Tidak ada penolakan, besok pokoknya kamu harus bareng dan pulang juga sama aku titik," kekeh Mawar.

"Tapi, aku nanti ngerepotin kamu terus," kata Indah

"Ndah gini ya, aku udah anggap kamu sebagai saudara aku sendiri. Jadi jangan merasa sungkan sama aku," jawab Mawar dengan tegas.

Hmm Iya, makasih banyak kamu udah ada untuk aku, dan kamu udah mau jadi sahabat aku," jawab Indah sendu.

"Iya sama-sama," kata Mawar.

Mereka berdua berpelukan sebagai tanda persaudaraan yang terjalin erat♡.

Setelah berpelukan Mawar pamit mau pulang.

"Ndah aku pulang dulu ya," ujar Mawar.

"Iya hati-hati dijalan ya War," kata Indah.

"Iya," jawab Mawar.

"Assalamualaikum," ucap Mawar.

"Waalaikumusalam wr.wb," jawab Indah.

Setelah diantar pulang oleh mawar Indah bergegas masuk ke dalam rumahnya.

"Assalmualaikum wr.wb Ibu, Ayah," kata Indah.

"Waalaikumusalam udah pulang Nak," jawab Ibu Indah.

"Iya Buk udah," jawab Indah.

"Sana bersih-bersih, setelah itu kita makan ya. Ibu sama Ayah tunggu kamu di dapur," kata Ibu Indah.

"Iya Buk, Indah ke kamar dulu ya," jawab Indah.

"Yaudah sana," kata Ibu Indah.

Indah memasuki kamarnya, yang bisa di bilang minimalis hanya ada satu kasur dan satu lemari.

begitulah kamar orang miskin hehehe.

Indah melepas semua pakaiannya dan pergi kekamar mandi.

15 Menit Kemudian Indah telah selesai membersihkan badannya, dan sudah wangi hehe.

Setelah itu ia langsung ke dapur untuk makan bersama keluarganya

sesampainya didapur.

"Eh Indah, udah selesai mandinya?" tanya Ibu.

"Iya udah Buk," jawab Indah.

"Mari makan," ajak Ibu.

Indah hanya membalas dengan menganggukan kepalanya saja.

Sore hari itu keluarga kecil makan dengan cara yang sederhana☺.

"Jangan bangga dengan kekayaan yang ada, jika Allah mau mengambilnya, kapan saja, di sanalah kamu pasti akan tau arti dari rasa bersyukur"♡.

Oke guys sampai di sini dulu😍

jangan lupa like dan vote ya

serta ikuti akun aku.

Tolong jangan jadi pembaca aja, bantu

like dan vote dari kalian ya😊.

SalamManis♡.

Bab 3

"Eh Indah, udah selesai mandinya?" tanya Ibu.

"Iya udah Buk," jawab Indah.

"Mari makan," ajak Ibu.

Indah hanya membalas dengan menganggukan kepalanya saja.

Sore hari itu keluarga kecil makan dengan cara yang sederhana☺.

"Jangan bangga dengan kekayaan yang ada, jika Allah mau mengambilnya, kapan saja, di sanalah kamu pasti akan tau arti dari rasa bersyukur"♡.

Setelah makan selesai, Indah membantu Ibunya memebereskan piring-piring kotor untuk di cuci, Ayah beserta Adiknya menunggu di depan.

"Sini Bu, biar Indah aja yang beresin," kata Indah.

"Udah gak usah, biar Ibu aja, kamu kan cape habis dari pulang sekolah," jawab Ibu.

"Gak apa Bu, Indah gak capek, sini biar Indah aja," ujar Indah.

"Iya, Ibu tunggu kamu di depan ya," kata Ibu.

"Iya Bu," jawab Indah.

Sesampainya di depan Ibu Indah berbicara kepada suaminya.

"Mas," panggil Lina istrinya.

"Iya ada apa," jawab Diimas.

"Mas gimna kalo rahasia kita, kasih tau sama Indah," Kata Lina

"Emm gimana ya, apakah kamu sudah yakin?" tanya Dimas.

"Iya Mas, kasihan aku liat Indah seperti itu terus," kata Lina.

"Tapi Mas masih mau menikmati kesederhanaan kita dulu sayang," kata Dimas sambil mengelus pipi istrinya.

"Emm, tapi aku kasihan sama Indah udah waktunya dia tau kebenarannya," jawab Lina sambil tersenyum.

"Baiklah, nanti kita kasih tau kepada Indah tunggu waktunya saja ya sayang," jawab Dimas.

"Iya Mas" ujar Lina.

Setelah lama berbincang bincang, datanglah adik Indah yang bernama Yudha

"Ibu, ayah," panggil Yudha

"Iya kenapa sayang," jawab ibu

"Ibu yudha mau beli sepatu baru," ungkap Yudha kepada Ibunya.

"Emang sepatu kamu yang lama kenapa sayang hmm?" tanya ibu.

"Sepatu Yudha yang lama udah bolong Bu," jawab Yudha sendu

"Hmm iya, nanti kalo Ibu sama Ayah ada rezeki lebih kita beli sepatu ya," jawab i

Ibu sambil tersenyum.

"Beneran Bu?" Tanya Yudha sekali lagi.

"Iya sayang," jawab Ibu sambil tersenyum.

Indah telah selesai membersihkan piring-piring kotor, dan ia bergegas masuk ke dalam kamarnya, untuk mengerjakan Pr nya dan Pr yang diberikan Liona.

Hari pun sudah larut malam dan Indah pun mulai tertidur.

( berlayar kepulau kapuk).

Pagi Yang cerah seperti biasa setelah Indah menjual ikan hasil tangkapanya, ia langsung bergegas pulang dan membersihkan diri untuk siap-siap berangkat kesekolah.

Lain halnya hari ini dan seterusnya, ia berangkat ke sekolah bersama temannya. Dan Indah tidak lagi menggunakan sepedanya untuk sekolah.

30 menit telah berlalu, Indah telah siap untuk berangkat. Mawar juga sudah menunggu untuk pergi bersama.

"Gimana udah siap, ada yang ketinggalan nggak?" tanya Mawar.

"Siap dan tidak ada yang ketinggalan," jawab Indah.

"Oke kalo gitu let's Go," kata Mawar semangat.

Di dalam mobil Mereka berdua bercanda, mereka berhayal bagaimana nanti jika, sudah lulus dan menikah lalu mempunyai anak ah ternyata seru kayaknya.

Tidak terasa perjalanan mereka sudah sampai, di depan gerbang sekolah, langsung memarkirkan mobilnya di tempat parkiran mobil.

Setelah memarkirkan mobil Indah dan Mawar keluar lalu menuju ke kelas.

Di sepanjang koridor sekolah kali ini tidak ada yang membicarkan mereka, semuanya sibuk mengenai akan adanya siswa baru pindahan dari bandung.

"Lo tau gak bakalan ada siswa baru".

"Cowo lagu orangnya".

"Uhhh ganteng pasti".

"Semoga aja dia masuk kelas kita".

Begitulah yang di dengarkan Indah dan Mawar tentang berita adanya siswa baru.

Begitulah disekolahannya, Indah setiap mendengar ada siswa atau pun siswi pasti heboh nya minta ampun.

"Bener gak sih berita itu ya Ndah?" tanya Mawar.

"Gak tau juga," jawab Indah.

"Kamu mah gitu Ndah, di tanya jawabannya itu melulu," kesal Mawar.

"Hehe, iya emang gak tau aku kalau ada siswa baru," jawab Indah cengegesan.

Tidak ada topik pembicaraan lagi, Indah dan Mawar masing-masing diam dan melanjutkan perjalanan menuju kelasnya.

Sesampainya di kelas Liona dan teman teman sudah menunggu kedatangan Indah.

"Eh cupu," panggil liona.

"Ya kenapa," jawab Indah.

"Mana tugas gue, dah Lo kerjain kan?" tanya Liona.

"Iya udah kok," jawab Indah sembari mengeluarkan buku Liona.

"Nih," kata Indah.

"Oh thanks cupu, lain kali Lo harus kerjain lagi tugas gue," kata Liona.

"Iya," jawab Indah.

Mawar hanya menyimak saja pembicaraan sahabatnya itu.

Sunggu dalam hati Mawar ingin sekali mencakar cakar Liona yang seenaknya saja menyuruh- nyuruh orang.

Bel masuk pun bernunyi

Teng ...

Teng ...

Semua murid masuk ke dalam kelasnya, masing-masing dan memulai pelajarannya.

Lain halnya dengan kelas Indah, hari ini kelas mereka kedatangan siswa baru cowok yang pindahan dari Bandung.

"Pagi Anak anak," sapa Guru ramah.

"Pagi Bu," jawab Murid serentak.

"Hari ini, kita kedatangan teman baru" kata Ibu Vera.

"Oh serius Bu," kata Siswa cewek.

"Iya," jawab Bu Vera.

"Mari nak masuk dan perkenalkan diri kamu," kata bu Vera kepada siswa baru.

"Hai semua," sapa Siswa baru.

"Hai ganteng," jawab siswa cewek, kecuali I dah dan Mawar.

"Kenalin nama gue Devin, pindahan dari Bandung, semoga kita bisa berteman" kata Devin.

"Hai Devin," jawab Siswa serentak.

"Baiklah Devin, kamu duduk di samping Indah" kata Guru memberi arahan.

"Oke bu, sebelumnya Indah yang mana bu?" tanya Devin.

"Indah angkat tanganmu," kata guru

Lalu indah mengangkat tangannya.

"Nah itu dia," kata Guru kepada Devin.

"Oke baik bu," jawab Devin.

Devin berjalan menuju bangkunya yang berada di samping Indah.

Lalu dia duduk dan langsung mengikuti pelajaran tanpa tegur sapa.

3 jam telah berlalu saatnya bel istirahat pun berbunyi

Treng ...

Treng ...

Seperti biasa Indah dan Mawar ke kantin untuk mengisi perutnya yang lapar.

"Ndah gimana si Devin sama kamu tadi, bicara apa dia?" tanya Mawar

"Gak bicara apa-apa kok," jawab Indah.

"Serius?" tanya Mawar meyakinkan.

"Iya, dingin banget orangnya kayak es balok," jawab Indah sambil tertawa.

"Eh masa iya sih," tanya Mawar bingung.

"Iya, udah ah gak usah urusin mending kita makan," kata Indah.

"Kuylah," jawab mawar.

Setelah memesan makanan,

Devin datang menghampiri meja Indah dan Mawar.

"Boleh gabung?" tanya Devin.

"Ya boleh silakan," jawab Mawar sambil tersenyum.

"Ok terima kasih," kata Devin.

Indah hanya diam dan menyimak perkataan mereka berdua.

"Oh Ya kenalin gua Mawar," kata Mawar sambil mengulurkan tangan.

"Devin" jawab devin sambil membalas uluran tangan Mawar.

"Lo pindah kesini karena apa?" tanya Mawar.

"Gue ikut orang tua pindah tugas, jadi gua ikut deh," jawab Devin sambil menatap Indah.

"Oh iya kenalin temen gua Indah," Mawar memperkenalkan Jndah kepada Devin.

"Iya udah tau kok, kita sebangku," jawab Devin.

"Eh iya ya," jawab mawar cengengesan.

"Lo gak pesen makanan?" tanya Mawar lagi.

"Nggak, tadi udah makan," jawab Dwabbevin

Indah hanya diam, dan tidak berbicara, baginya tidak layak dia berbicara dengan orang yang kaya.

Tidak lama dari sana pesanan Mawar dan Indah pun sampai.

"Vin kita makan dulu ya, kalo Lo mau makan pesen aja nanti gua yang bayarin," kata Mawar sambil cengegesan.

"Hehhe, iya santai aja," jawab devin sambil tersenyum.

Oke guys sampai di sini dulu😍

jangan lupa like dan vote ya

serta ikuti akun aku.

Tolong jangan jadi pembaca aja, bantu

like dan vote dari kalian ya😊.

SalamManis♡.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!