NovelToon NovelToon

Anak yang tak dianggap

Episode 1

tujuh belas yang lalu

Seorang wanita sedang menghadiri sebuah pesta mewah bersama kekasihnya, pesta tersebut banyak dihadiri pengusaha dan orang ternama lainnya.

Sebenarnya ia kurang menyukai pesta seperti ini karena ia hanya seorang wanita biasa tapi desakan kekasihnya akhirnya ia mau menghargai pesta ini.

" Sayang, kamu duduk disini aku akan menemui mereka " kata, sang pria menunjuk rombongan pengusaha tak jauh darinya. Wanita tersenyum dan menanggukan kepalanya.

Wanita melihat kekasihnya bicara serius pada mereka.

" Sebaiknya aku ke toilet sebentar ia pasti bicaranya lama" kata wanita, ingin ke toilet.

Saat setelah selesai dengan urusannya dan berniat kembali ke acara tiba saja ia ditarik oleh pria asing, ia mencoba memberontak agar pria asing mau melepasnya tapi pegangangannya sangat kuat.

Dia dapat jelas melihat wajah pria itu yang terlihat gelisah, dia terus mencoba membujuk agar pria asing itu mau melepasnya tapi tak diihiraukan pria asing membawanya ke kamar.

Brak

Wanita terus memberontak sampai ia menarik sesuatu dari lehernya. Sang pria asing sepertinya dipengaruh oleh sesuatu terus melakukan sesuatu yang tak harusnya terjadi.

Akhirnya mereka melewati malam yang penuh dengan rasa sakit dan tak ada seorang pun yang mengetahui kejadian ini kecuali mereka berdua.

Flashblack End

Plak

" Sial wanita murahan katakan anak siapa yang kau kandung itu? " Suami, pada sang istri.

Istri menggelengkan kepalanya.

" Hahaha, kau kira aku percaya dengan apa yang kau katakan, sekarang gugurkan anak dalam kandunganmu itu" kata suami dengan tajam.

" Aku takkan menggugurkannya anak ini tak salah, aku akan merawatnya" kata istri.

" Terserah kau saja ingat satu lagi aku takkan menerima atau menyayangi anak itu sampai kapan pun" kata suami, meninggalkan istrinya yang menangis.

Mereka adalah sepasang kekasih yang menghadiri pesta malam itu, sejak malam itu wanita tersebut menyembunyikan terhadap kekasih sampai mereka menikah.

Tapi takdir berkata lain mereka baru saja tiga bulan menikah tapi sang istri dikatakan hamil dua bulan, Akhirnya ia mengatakannya pada suami dan marah besar yang didapatkannya.

Dia tahu ia berbuat dosa tapi saat diminta digugurkan dia tak terima karena ia tak ingin berbuat dosa lainnya, semenjak istrinya hamil sampai melahirkan suaminya tak satu hari pun bertanya atau melihatnya dia sangat membenci keduanya.

Selama kehamilan suaminya hanya memberikan siksaan dan penderitaan sampai lahiran, tak terasa setelah dua tahun kelahiran sang istri kembali hamil dan suami kembali tak percaya itu anaknya.

Padahal saat ia mabuk dan memaksa sang istri berhubungan, sebagai seorang istri ia berwajiban melayani suaminya walau ia tahu suaminya melakukannya dalam keadaan tak sadarkan diri.

Enam belas tahun berlalu.

Adeeba Putri Emril

Gadis berusia enam belas tahun kelas dua SMA memiliki sifat baik, lugu, pintar.Dia sangat di sayangi oleh sang adik dan ibunya.

Walau sang ayah tak pernah menyayanginya ia tak membencinya sampai suatu kejadian yang menyebabkan kematian sang ibu.

Afril Putra Emril berusia empat belas tahun hanya dua tahun beda dengan sang kakak Adeba, ia sangat membenci sang ayah yang selalu memarahi sang kakak dan ibu. Dia juga merasa sang ayah tidak menyayanginya walaupun materinya dipenuhinya tapi tak mengurangi rasa bencinya terhadap sang ayah.

Ibu dan Adeba sedang pergi berbelanja di mall mereka membeli kebutuhan rumah yang telah menipis, Afril sedang bersama dua sahabatnya belajar bersama di salah satu rumah sahabatnya makanya ia tak ikut.

Brak

Episode 2

Ibu dan putrinya bahagia menghabiskan waktu berdua di mall walau sekedar membeli kebutuhan rumah mereka tertawa tiap orang yang melihatnya senyum. Mereka tak seperti ibu dan anak tapi seperti kakak adik.

Saat menuju ke arah mobil yang terpakir tiba saja ada mobil yang jalan dengan cepat dan

Brak

" Ibu" teriak Adeba, melihat ibunya tertabrak dan mengeluarkan darah yang banyak dari kepalanya.

Adeba berlarian mengangkat kepala ibunya ke pangkuannya, orang telah berkerumum mengelilingi keduanya.

" Ibu, hiks hiks hiks. Tolong panggilkan ambulans " teriak Adeba , salah satu orang menghubungi ambulans.

" Ibu tenang saja ambulans akan segera datang dan ibu akan diperiksa oleh dokter" kata Adeba. dengan lirihnya.

Tiba saja mata Adeba melihat ke arah mobil yang menabrak ibunya betapa terkejutnya dia melihat sepasang orang tertawa, dia sangat mengenal pria itu tapi siapa wanita seusia ibunya.

" Ayah" guman Adeba, menggelengkan kepalanya ia menyangkal apa yang dilihatnya.

Taklama mobil Ambulans datang mengangkat ibu Adeba ke brankar dan masuk kedalam mobil menuju rumah sakit, ia sempat melirik mobil tersebut masih ada.

Dalam mobil

" Mas, kamu tidak mengusul ke rumah sakit" kata wanita.

" Untuk apa aku kerumah sakit biarkan saja mereka, aku tak menyangka putri sialan itu selamat, cih" ayah Adeba sangat marah melihat Adeba tak ikut tertabrak karena saat itu Adeba sedang membaca pesan dari teman sekelasnya.

" Mas mereka itu anak dan istrimu apa kamu tak khawatir pada mereka" kata wanita.

" Dia itu bukan putriku dan dia hanya wanita murahan beruntung aku nikahi, hanya kamu dan mereka keluargaku" kata ayah Adeba. Wanita tersenyum sekarang ia dapat sepenuhnya memiliki pria disampingnya.

Tanpa disadari oleh mereka kejadian itu juga dilihat oleh Afril dan kedua sahabatnya, saat selesai belajar bersama Afril berniat menyusul kakak dan ibunya ke mall dan kedua sahabatnya ikut.

Saat baru saja sampai mereka melihat ibu dan Adeba baru saja selesai berbelanja berniat menuju mobil. Afril akan memanggil mereka tapi yang dilihatnya ibunya di tabrak.

" Ibu, kakak" teriak Afril.

" Afril" kata Deva Mahendra. Deva Mahendra dan Ali Nathama adalah sahabat Afril.

" Itu lihat bukannya itu mobil ayahmu kenapa dia menabrak ibumu?" Deva, dia sangat jelas melihat plat mobil yang baru saja menabrak ibu sahabatnya.

Afril menatap tajam dapat dilihat dengan jelas ayahnya bersama wanita seusia ibunya tertawa bahagia.

" Sebaiknya kita ke rumah sakit kak Adeba pasti khawatir masalah ini nanti kita urus. Keadaan ibumu lebih penting, Af" kata Ali, ia sangat tahu kalau Afril sangat marah.

Afril memikirkannya memang saat ini ibu dan kakaknya sangat membutuhkannya, urusan ayahnya biar nanti di urus mereka akhirnya ke rumah sakit tak jauh dari mall.

Rumah sakit A.

Adeba menangis di depan ruang operasi pakaiannya di penuhi oleh darah ibunya, dia berdoa agar ibunya selamat.

Afril dan kedua sahabatnya berlarian menuju ruang operasi suster telah memberitahunya kalau ibunya sedang di operasi.

" Kakak" Afril, langsung memeluk kakaknya.

" Hiks hiks hiks hiks, ibu Af" Adeba menangis dalam pelukan adiknya. Deva dan Ali duduk disamping Afril.

" Tenanglah kak ibu pasti baik saja"kata Afril, dengan lirihnya. Adeba menggelengkan kepalanya.

" Kakak lihat ayah bersama seorang wanita mereka tertawa Af. Apa mereka yang menabrak ibu? " Adeba, mengangkat kepalanya menatap ke arah adiknya.

Sebelum Afril jawab pintu operasi terbuka dokter yang memeriksa ibu telah keluar.

" Dok gimana ibu kami" kata Afril, dengan suara yang serak.

" Maaf ibu kalian tak dapat kami selamatkan karena beliau terlalu banyak kehilangan darah" kata dokter.

" Ibu".

Episode 3

Pemakaman

Hujan turun membasahi bumi seperti keadaan Adeba dan Afril saat ini mereka mengkuburkan sang ibu tanpa sosok ayah hanya beberapa orang yang menghadirinya.

" Hiks hiks hiks, ibu. Kenapa ibu meninggalkan Deba sendirian"

" Ibu Hiks hiks hiks sekarang siapa yang selalu mengingatkan Deba jika salah".

Adeba menangis di kubur sang ibu dia sangat sedih saat ibunya dikubur dan juga membenci sosok ayah.

" Ibu jangan khawatir Afril akan menjaga kakak dan ayah takkan menyakitinya lagi" guman Afril, mengelus nisan ibunya.

Sahabat Afril mengajak mereka kembali karena hujan semakin lebat.

" Kakak ayo" kata Afril, membantu Adeba berdiri, mereka kembali ke kediaman keluarga Emril.

Mereka membalikan badan terlihat nisan bertuliskan Nindy Emril lahir pada tanggal 4-7-1966, meninggal 2-10-2022.

Nindy Emril dan Rufdolf Emril adalah orangtua Adeba putri Emril dan Afril Putra Emril, keluarga mereka tidak pernah bahagia saat Rufdolf mengetahui kejadian malam kelam itu.

Rufdolf tak pernah sekali memandang Adeba hanya kebencian di perlihatkannya, saat istrinya kembali hamil dia masih tak mempercayainya kalau anak itu adalah miliknya padahal istrinya telah membuktikannya.

Karena rasa bencinya tidak mau mengakuinya dan sejak itu kedua anak mereka hanya kasih sayang ibu yang miliki.

Adeba dan Afril menatap rumah yang selama ini mereka tinggal hanya terlihat hampa. Afril masuk para pelayan menyambutnya kedua sahabatnya sudah pamit kembali ke rumah.

" Kakak masuklah dulu Afril juga mau ke kamar" kata Afril, Adeba tersenyum dan menanggukan kepalanya.

Beberapa hari kemudian.

Tok tok tok

" Bibi" kata Adeba, melihat bibi Lia, bibi Lia adalah pelayan setia ibunya selama ini dia juga merawatnya ketika ibunya sibuk.

Nindy membawa bibi Lia sejak awal menikah dan dia juga membantunya saat masa sulit.

" Nona boleh saya masuk, saya ingin memberikan sesuatu dari nyonya " kata bibi Lia, setelah memastikan tak ada seorang pun melihatnya.

Adeba mempersilahkannya masuk dan duduk.

" Bibi apa ini? " Adeba, saat bibi menyerahkan sebuah tas cukup besar pada Adeba

Bibi menggelengkan kepalanya dia memang tak mengetahuinya, nyonya Nindy hanya mempercayai kepadanya untuk diserahkan padanya.

Adeba membukanya dan terkejut melihatnya dia melihat dua kunci mobil MBW mewah, uang sebanyak 500 juta dalam amplop. Dia membuka sebuah map berisikan kepemilikan atas namaya.

Satu hotel mewah dikotanya di beri nama Hotel Ap, 150 unit apartemen, check bertuliskan 400 milyar.

" Bibi? " Adeba.

Bibi tersenyum. " Nona semua ini milik nyonya dan telah dipindahkan nama atas nama nona, selama ini nyonya sangat bekerja keras sekarang tugas nona untuk menjaganya" kata bibi Lia, memeluk Adeba yang telah dianggapnya sebagai anak.

" Adeba, keluar kau anak sialan" teriak Rodolf.

" Bibi" kata Adeba.

" Nona sebaiknya keluarlah biar saya yang menyimpannya" kata bibi Lia, merapikan semuanya memasukannya ke tas.

Adeba keluar ia melihat ayahnya bersama seorang wanita dilihatnya waktu itu tapi siapa dua remaja di samping ayahnya.

" Ayah" kata Adeba, matanya terus melihat kearah mereka.

" Kau telah datang" kata Rofdolf, minum kopi.

" Sekarang sudah beberapa hari ibumu meninggal dan sekarang kalian harus menerima mereka tinggal di sini, dia istri dan anakku" kata Rofdolf, tanpa menatap mata Adeba.

" Apa maksudnya ayah" kata Adeba, dengan suara yang serak, wanita dan dua anaknya tersenyum membiarkan Rofdolf mengurusnya.

" Mereka adalah keluargaku sedangkan kau hanya anak haram dan adikmu itu entah anak siapa dia" kata Rofdolf.

Kenyataan yang disampaikan oleh Rofdolf membuatnya syok inilah alasannya ayahnya tak pernah menyayanginya dan ibunya tapi Afril beda dia adalah anak dari ayahnya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!