NovelToon NovelToon

Menjadi Kuat

Datang Ke Sekolah

Hari yang cerah di awal tahun memberikan semangat untuk bangun pagi.

Seorang lelaki bernama Jun baru bangun dari tidur nya , dia pun membuka mata dan langsung berdiri dari kasur nya untuk pergi mandi dan pergi ke sekolah.

Jun berumur 17 tahun sekarang , ya harus nya tahun depan dia lulus sekolah nya , namun.

Di sekolah nya dia sering di bully dan tidak berani melawan balik , karena dia adalah orang miskin dan juga yatim piatu.

Dia pun sudah selesai , Jun langsung mengambil seragam nya , memakai sepatu , dan menggendong tas nya yg berisi buku-buku nya.

Lalu dia pun menutup pintu dan berbalik sambil berbicara " Aku sekolah ya Ayah...Ibu...., Sampai jumpa " Ucap Jun setiap hari ketika dia mau pergi , mungkin itu ucapan kasih sayang kepada orang tua nya yang sudah meninggal , Jun pun berbalik dan meninggalkan rumahnya yg bobrok itu

Seperti yg dilihat , rumah nya sudah jelek dan hampir rubuh. Kondisi nya pun sudah seperti rumah yang tidak dipakai selama puluhan tahun.

Tak

Tak

Tak

Dengan semangat di dalam dirinya dan keteguhan di dalam hatinya , Jun kini menuju ke sekolah nya sekarang dengan berjalan kaki.

***

Akhirnya dia pun sampai di sekolah nya.

" Lihat.....lihat......, bocah miskin itu sudah datang " Ucap seorang siswa yg sedang dilantai atas menyoraki nya dari jendela.

Pakaian mereka jauh berbeda dari Jun yg lusuh , lecek , lambang sekolah di dada nya juga hampir pudar , karena dia juga tahu kalau dia tidak bisa membeli baju sekolah baru lagi.

Bisa dibilang sekolah nya cukup mewah , dia berhasil masuk ke sekolah itu karena beasiswa , hampir seluruh nilai nya sempurna

Walaupun miskin dia rajin dan berbakat.

Dia juga bekerja sambilan sebagai pengantar makanan , ya sebut saja Delivery. Perusahaan Delivery nya juga memberi kendaraan berupa motor untuk dia bekerja , tapi hanya saat bekerja saja.

Ketika dia masuk dan berjalan untuk menaiki tangga , Jun tiba tiba tersungkur ke lantai.

" Hahahaha lucu sekali kau , baru juga hari pertama masuk sekolah sudah mencium lantai " Ejek Cao Yun sesudah menyandung kaki Jun.

Jun hanya terdiam menahan amarah nya dan lanjut berdiri dari lantai.

" Kau hanya berani memelototi kami saja , apa kau mau kami pukuli lagi seperti kemarin ? " Ucap Zhang Feng.

Ketika Zhang Feng ingin memukul Jun , Yu Xue menghalangi nya sambil mencegat tingkah mereka yg kelewatan itu. Yu Xue adalah anak dari Yu Xianting , seorang bos besar nomor satu di kota Huǒ.

Perusahaan ayah nya cukup besar , nama dari Perusahaan itu adalah Shènglì Group. Nama Shènglì Group sudah dikenal sekali , perusahaan itu juga pemasok batu intan dalam jumlah banyak.

" Pergi kalian !!! , setiap hari bisa nya cuma mengganggu dan mengeroyok Jun saja , dasar pecundang " Bentak Yu Xue sambil menunjuk mereka.

" Ka-kamu ! " Saut Cao Yun sambil menahan kesal karena ucapan Yu Xue.

Gerombolan pecundang itu pun pergi dengan kesal ketika Yu Xue membentak mereka. Mereka juga tidak berani melawan kata kata Yu Xue , karena latar belakang nya itu.

Yu Xue dan Jun juga satu kelas saat ini di tahun terakhir ini. Mereka berdua akhirnya berjalan menuju ruang kelas dan pelajaran berlanjut hingga jam istirahat pun tiba.

...TONG - TONG ~...

Saat ini Jun hanya duduk di meja saja , karena uang saku nya hanya cukup untuk makan saat dia pulang sekolah saja.

Yu Xue yg duduk disamping Jun dengan tiba tiba meraih tangan nya saat dia terdiam.

" Ada apa nona ? " Ucap Jun sambil menoleh Yu Xue.

" Jangan biasakan memanggilku seperti itu , ayo berdiri dulu hihihi aku ada uang lebih. Kita makan di kantin , aku yg traktir !!! " Saut Yu Xue dengan wajah berbinar mata berseri sambil mengembungkan pipi nya.

Jun lalu berdiri , badan nya langsung tertarik oleh tangan Yu Xue yg menggandeng tangannya.

" Sabar nona , apa kau ingin memutuskan lengan ku ? " Ucap Jun yg hanya pasrah ditarik tangan nya oleh Yu Xue.

Tap

Tap

Tap

Suasana Di Kantin Saat Ini seperti gambar berikut.

***

Ya , bisa terlihat kan kalau sekolah ini untuk kalangan atas , Jun bisa masuk ke sekolah ini dengan kerja keras nya agar tidak menyusahkan orang tua nya.

Tapi naas , setahun yg lalu orang tua nya meninggal karena kecelakaan , sampai berita menayangkan kejadian tersebut.

Karena mereka kecelakaan saat naik bus sesudah menjenguk nenek dari Jun dirumah sakit karena sakit jantung.

Takdir pun berkata lain , mereka berdua dan seluruh orang yg ada di bus itu meninggal karena bus yg mereka naiki jatuh ke jurang.

Dan beberapa hari kemudian nenek Jun juga meninggal karena mendengar tragedi yg menewaskan anak dan juga menantunya.

***

Yu Xue dan Jun sudah sampai di kantin dan mereka pun memesan makanan " Kamu mau apa ? , silahkan pilih yg mana saja , harga bukan masalah hihihi " Ucap Yu Xue sambil mengajak Jun.

" Ta-tapi nona , emmm " Jun kebingungan saat ditanya Yu Xue.

" Pelayan tolong Mie Spesial Musim Semi dua porsi nya ya " Kata Yu Xue langsung memesan makanan ke pelayan , karena melihat Jun yg sungkan di depan nya.

Beberapa menit kemudian makanan mereka sudah siap dan pelayan pun datang " Ini pesanannya nona " Ucap pelayan itu karena memang sudah biasa memanggil Tuan dan Nona di sekolah ini.

Mie Spesial Musim Semi pun dihidangkan dan siap di santap.

Hidangan Mie Spesial Musim Semi nya terlihat mirip seperti hidangan bernama Shanghai Noodles.

Di saat hidangan nya datang Jun terdiam , karena dia tau harga nya yg lumayan mahal.

" Cepat makan lah , kalau habis kau bisa tambah satu porsi lagi " Ucap Yu Xue sambil menyantap makanan yg ada di hadapan nya.

" Baik Nona " Jawab Jun dan akhirnya dia pun memakannya.

" Kau berkata nona sekali lagi , tidak akan aku bayar makanan mu " Ujar Yu Xue sambil menyipitkan mata nya karena tidak senang Jun memanggilnya seperti itu.

" Baik , Yu....Yu Xue " Ucap Jun yg canggung

Walaupun mereka berdua sudah dekat sejak pertama kali Jun masuk sekolah ini , dan mereka sudah sedikit lagi akan lulus sekarang tetap saja perilaku Jun masih sama seperti dulu.

" Nahhhh itu baru Jun yg aku kenal hahaha , makan lah sampai kenyang ! " Ucap Yu Xue sambil tertawa ketika Jun memanggil namanya.

Jun dan Yu Xue mengobrol apa ada nya saat ini sambil menyantap hidangan mereka.

Setelah habis makanan nya , beberapa saat kemudian muncul para pengganggu Jun , yaitu Cao Yun dan Zhang Feng dan ketiga anak buah nya.

" Heiiii bocah miskin , apakah enak ditraktir Nona Muda Yu ? " Ucap Cao Yun sambil tertawa.

" Apa kau tidak puas setiap hari mengejeknya ? Pergi !!! " Saut Yu Xue yg kesal ketika mendengar ucapan Cao Yun.

" Baiklah nona Yu , aku akan pergi. Ayo kita pergi Zhang Feng hahaha " Jawab Cao Yun sambil berbalik meninggalkan kantin dengan Zhang Feng dan juga ketiga anak buahnya.

Yu Xue menoleh kearah Jun dan dia pun kaget , karena pada saat dia menoleh tatapan polos di wajah Jun berubah menjadi seperti layak nya iblis yang sedang ingin menerkam mangsa nya.

" Ju-Jun , tatapan mu sungguh mengerikan. Jangan seperti itu lagi , biarkan saja mereka " Ucap Yu Xue sambil menenangkan Jun dan dia juga tahu kalau Jun sedang marah , tapi Jun tidak bisa membalas mereka.

Setelah beberapa menit , makanan Yu Xue dan Jun sudah habis. Pelayan pun mengambil piring dan gelas bekas hidangan yg mereka pesan dan bel masuk pun berbunyi.

...TONG - TONG ~...

Jun dan Yu Xue bergegas berjalan menuju ke kelas sesaat bel sekolah nya berbunyi.

Waktu berputar dengan cepat , pelajaran terakhir pun usai.

...TONG - TONG ~...

Jun berdiri dan menggendong tas nya sekarang.

" Yu-Yu Xue , aku pulang duluan ya. Terima kasih atas traktiran nya hari ini , suatu saat aku akan membalas kebaikan mu " Ucap Jun sambil menatap Yu Xue dengan serius.

Yu Xue terdiam sesaat , karena omongan Jun barusan dan sedikit terpesona oleh wajah Jun yang tampan itu.

" Ah , kau juga bisa berkata seperti itu hihihi. Ya sudah aku tunggu balasan mu nanti hihihi " Saut Yu Xue dengan wajah merona nya dan Jun pun juga terpesona melihat Yu Xue yang seperti itu.

" Dia cantik kalau sedang tersenyum , memang dia cantik sih " Gumam Jun dalam hati mengatakan hal tersebut sambil berjalan dan mereka pun berpisah.

***

Di Pinggir Jalan Kota Huǒ

Jun sekarang tidak langsung pulang ke rumah nya namun , dia berjalan menuju ke Restoran Delivery tempat dia bekerja sambilan sejak satu tahun yang lalu sebagai Delivery di Restoran Foodey.

Walaupun cukup jauh sekitar lima belas menitan , dia sudah sampai di perempatan dekat tempat kerjanya dan tiba tiba.

Cyiiiiit

Bruuuuuuk

Mobil truk menabraknya.

" Nak , nak , bangun !!! " Ucap seseorang yg tiba tiba menolongnya.

Perempatan jalanan di dekat Restaurant Foodey pun ramai karena kecelakaan tersebut , supir truk pun langsung meminta maaf kepada orang orang disana yang melihat kejadian tersebut dan membawa Jun yg tidak sadarkan diri menuju rumah sakit.

Kepala Jun terluka parah dan mengeluarkan banyak darah , karena benturan keras mengenai kepalanya pada saat tertabrak truk itu.

Tangan kanan nya pun patah , Jun juga merasakan pada saat saat terakhir sebelum dia tak sadarkan diri.

Supir truk itu pun langsung menggendong Jun , karena luka yang dialami Jun sekarang sangat parah. Kondisi nya Jun sekarang sudah tak sadarkan diri.

" Cepat antar ke rumah sakit " Ucap seseorang yang ikut membantu dari keramaian di tengah jalan itu.

Lalu , tubuh Jun langsung direbahkan di dalam truk itu dan tanpa banyak omong si supir langsung menjalankan truk nya dan menuju ke rumah sakit.

Broooooom

***

Rumah Sakit Saat Ini

Broooooom

Mobil truk yang tadi membawa Jun kini sudah sampai di rumah sakit , si supir truk pun membuka pintu dan langsung mengeluarkan tubuh Jun.

" Dokter !!! , aku butuh bantuanmu " Teriak Supir truk dengan wajah yang panik itu.

" Kondisi nya parah sekali , cepat bawa masuk pasien ini " Ucap Dokter dengan melihat kondisi Jun yang sedang di bopong oleh supir truk dan langsung menyuruh suster yang berada di samping nya.

Dengan kekhawatiran nya saat ini , supir truk pun menunggu keadaan Jun di ruang tunggu pasien.

" Tolong bapak bayar dulu biaya administrasi nya ya disana " Ucap Dokter sambil menunjuk ke arah tempat pembayaran nya.

Karena rasa bersalah nya menabrak seorang siswa saat ini , dia pun langsung menuju ke tempat yang ditunjuk dokter itu.

Lalu , si supir truk bertanggung jawab dan membiayai Jun.

Setelah menunggu hampir satu jam , dokter yang tadi merawat Jun sudah kembali dari ruang pasien dan didampingi oleh suster.

" Apakah dia baik baik saja dok ? " Ucap supir truk itu dengan wajah khawatir.

" Maaf keadaan nya saat ini terlalu parah , bisa saja dia terkena amnesia atau geger otak , silahkan bapak tunggu di sini ya , permisi " Jawab Dokter yg menangani Jun.

***

Beberapa Jam Kemudian Di Dalam Ruangan Pasien

" Jun , bangun.... " Ucap seseorang seperti suara ibu nya.

Jun tiba tiba membuka mata nya perlahan lahan , ketika sudah sedikit membaik dan akhirnya tersadar.

Akhhhhhhhh

Aku ingat aku ditabrak , ini dirumah sakit kan ? Bagaimana aku membayar biaya nya ? '' Ucap Jun yg panik ketika sadar mengetahui kalau dia sedang berada di rumah sakit sambil memegang kepala nya yang terluka dan masih saja memikirkan soal biaya.

Pada saat dia terdiam sebentar , dia di kaget kan dengan suara yg ada di dalam pikiran nya sebelum dia sadar yg seperti ibu nya itu " System di aktifkan " Ucap suara yg entah darimana itu.

Namun Jun terkaget lagi dengan pandangan nya yg memang benar benar system seperti yg ada di komik maupun novel yg pernah ia baca saat lagi ada waktu luang.

" Apa aku sedang bermimpi ? " Ucap Jun yg tidak percaya dengan kondisinya saat ini.

*Bersambung

Permulaan

Di Rumah Sakit Saat Ini.

Jun sedang mempelajari System yang muncul di dalam dirinya sekarang.

" Mmmmmm , sepertinya System ini sama seperti di dalam game - game biasanya " Ucap Jun yang sedang duduk sambil melihat System di depan matanya yang seperti monitor itu.

Di dalam System tersebut merinicikan tentang detail pengguna nya dan juga ada opsi membeli barang dan lain lain.

Yang terlihat oleh Jun di depan matanya saat ini sungguh menakjubkan , namun dia masih belum percaya dengan system yang dapat melawan takdir ini.

Klik

Klik

[ 91% , 92% , 93% , 94% , 95% , 96% , 97% , 98% , 99% ]

Swooooosh

 

[ 100% ]

[ Profile Host ]

[ Nama ] : Jun.

[ Poin ] : 100

[ Skill ] : -

[ Seni Beladiri ] : -

[ Item ] : -

 

" Woah , ini profil ku !!! " Ucap Jun saat melihat layar dipojok atas kanan.

Ketika dia sedang fokus melihat lihat isi system nya , tiba tiba dokter datang dan membuka pintu yang berada di depan Jun. Dengan sigap Jun langsung bersikap santai.

Klak

" Ka-kau sudah sadar ? " Ucap Dokter yang merawatnya dengan wajah kaget diikuti juga dengan si sopir truk di belakang nya yang menabrak Jun kemarin.

Dokter langsung mengecek kondisi nya dengan detail dan tangan nya juga meraba seluruh tubuh Jun.

Ketika menyelesaikan nya dia pun kaget melihat kondisi Jun saat ini yang ada didepannya.

" Kau beruntung nak , Tuhan memberikan kamu kesempatan wahaha " Seru Dokter sambil tertawa senang karena melihat kondisi pasiennya.

" MA-maaf nak , aku yang sudah menabrak mu , biaya rumah sakit juga sudah aku tanggung. " Ucap si sopir truk yang sedang berbicara sambil memegang tangan Jun.

" Ahhh iyaa pak tidak apa apa , aku juga sudah membaik kok lihat saja keadaan ku hehe " Sahut Jun menenangkan si sopir truk yang di samping nya.

Dan akhirnya mereka bertiga mengobrol sebentar dan menyuruh pulang Jun karena kondisi nya sudah membaik.

Beberapa jam kemudian dokter dan si sopir truk melihat Jun sambil melambaikan tangan nya yang berjalan pulang menuju keluar rumah sakit.

" Hei pak , apakah kau tahu kalau kondisinya itu mustahil sadar cuman sehari ? " Ucap Dokter di sela sela si sopir truk berjalan dan ingin berpamitan.

" Emmm ya itu cukup aneh dok , malahan dia sangat bugar ketika sadar tadi , kau juga melihatnya sendiri kan ? " Sahut si sopir truk sambil mengerutkan kening sambil berpikir.

Mereka pun berpisah.

***

Di Jalanan Kota Huǒ

Saat Jun di rumah sakit tadi , Jun melihat jam dinding di dekat pintu masuk rumah sakit.

Jam menunjuk pukul 12.45 siang , hari sabtu.

Berarti kemarin dia bolos sehari dari sekolah nya pikir Jun. tetapi , disaat di mengobrol dengan sopir truk dan dokter , dokter berkata kepada Jun.

" Semalam ada yang menjenguk mu seorang wanita , emmm sepertinya seumuran mu tetapi dia tidak memberi tahu namanya ketika aku tanya , agar aku juga memberi tahu mu nak " Di lanjutkan dengan suara obrolan mereka bertiga di dalam kamar pasien.

Jun berpikir sejenak sambil mengerutkan keningnya sekarang dan memikirkan siapa yang menjenguk nya kemarin.

" Mungkin seseorang wanita yang menjenguk ku adalah Nona Yu , tidak dimungkiri lagi , karena hanya dia wanita yang dekat dengan ku " Gumam Jun dalam hati sambil berjalan memutar arah yang tadi mengarah ke rumahnya dan menuju ke tempat kerja nya itu.

Dan tiba tiba telinga nya mendengar suara seperti nada dering notifikasi yang biasa terdengar di ponsel tetapi sedikit berbeda.

Pong

Pong

Beberapa saat langsung muncul layar system yang dia liat di kamar pasien nya dan ada notifikasi dengan tulisan ;

..." MISI MENGANTARKAN MAKANAN UNTUK BAI LIN DAN MENCIUM TANGAN NYA "...

..." SETELAH MENYELESAIKAN MISI INI ANDA AKAN DAPAT 20 POIN SYSTEM "...

..." POIN AKAN DIDAPATKAN SETELAH MENYELESAIKAN SEMUA YG TERCANTUM DI DALAM NYA "...

Keburuntungan dan kesialan didapatkan oleh Jun , karena apa ?.

Misi itu menyuruh nya mengantar , dan dia adalah pengantar makanan / delivery food di Perusahaan Delivery yang bernama Foodey.

Kesialan yang menimpa nya adalah mencium tangan seorang perempuan yang tidak dia kenal sama sekali apalagi ini pertama kalinya.

" Ahhh !! , misi ini sebenarnya adil , ta-tetapi ... , aarghhhh !!! " Ucap Jun dalam hati sambil menuju pintu Perusahaan Foodey.

Benar saja setelah beberapa detik notifikasi yang dia dapat di sistem yang ada dipikirannya itu , pesanan pun datang.

" Hei tampan pas sekali ,, ada pesanan yang akan di antar ke vila keluarga Bai , cepat sini hahaha " Kata seorang pekerja wanita yang berumur 23 tahun ke Jun sambil menarik nya.

Di Foodey ( Perusahaan Delivery ) juga termasuk restoran menengah yang makanan nya enak sekali , makannya itu ada pekerja tadi yang memanggil Jun.

" Ahh iyaa ,, baik kakak Chu " sambil berjalan Jun mengikuti Chu Fei yang menarik nya.

Chu Fei langsung mengambil makanan pesanan tadi yang sudah di packing di dalam box dan memberi nya ke Jun.

" Ini antar sekarang yaa , hati hati tampan ..... " Kata Chu Fei sambil menggoda Jun.

yaa memang Chu Fei sering menggoda Jun setiap hari , karena memang tampan wajah nya.

Wajah Jun juga warisan dari ayahnya yang tampan ketika ayahnya masih muda.

Zzzzzzzztttt

Bruuuuuum

Jun sudah menyalakan motor dan lanjut mengantar pesanan ke vila keluarga Bai dengan ponsel kantor yang menunjukkan arah ke tujuan Jun , diponsel itu hanya bisa menjukkan arah dan tidak bisa dimainkan seperti ponsel biasanya , sebut saja GPS.

Jarak nya pun cukup jauh dari kota Huǒ , vila keluarga Bai ada di sebrang kota ini yang tak lain kota itu adalah Ibukota Fēng.

Ibukota Fēng terkenal dengan orang orang kaya yang ada di sana dan tempat kunjungan dari berbagai negara , turis pun sering berjalan jalan di Ibukota Fēng.

Jun mengetahui itu , langsung mengaktifkan sistem yang ada di dirinya , dan membeli beladari Macan Putih yang hanya mengurangi 25 point nya di shop yang ada di kiri atas fitur sistem tersebut.

 

[ Shop ]

[ Seni Beladiri ] [ Skill ] [ Item ]

 

 

 

Shop sistem tersebut seperti konsep di atas.

Ada bermacam macam seni beladiri , skill dan item yang bisa dibeli dengan poin di dalam sistem tersebut.

" [ Apakah ini asli ? , Apakah aku sekarang bisa beladiri ? , Akan kucoba nanti pada saat yang tepat. ] " Ucap Jun dalam hati yang belum memercayai sistem yang ada dipikirannya sambil melihat lagi profil nya.

 

[ Profile Host ]

[ Nama ] : Jun

[ Poin ] : 75

[ Skill ] : -

[ Beladiri ] : Macan Putih ( Tingkat 1 ) + 20 Poin

[ Item ] : -

 

Tanda tambah itu guna nya untuk upgrade seni beladiri atau skill yang ada di fitur sistem Jun.

[ seperti nya aku harus berhemat dengan poin di sistem ini , karena harga di shop sistem ini sedikit mahal dari yang kukira , aku juga belum tahu seni beladiri yang kubeli bermanfaat atau tidak. ] Ucap Jun dalam hati sambil menggaruk kepalanya.

Dia pun mengendarai motor nya dan mengarah ke tujuan yang dia antar.

***

Akhirnya di melihat vila yang hanya berjarak 100 meter.

Ada dua orang penjaga yang berjaga di depan gerbang nya , badan mereka besar dan kekar.

Dia pun menuju di gerbang vila keluarga Bai. " Permisi , pesanan makanan keluarga Bai datang " Ucap Jun menunggu di depan gerbang.

Dua penjaga itu langsung saling menatap dan masuk kedalam vila tersebut.

Tidak menunggu berlama lama tiba tiba ......

Seseorang gadis cantik berambut pirang pun keluar dari vila besar itu , sepertinya umur gadis itu sama dengan Jun.

" Atas nama Bai Lin ? , Aku Bai Lin " sahut gadis itu dengan suara lembutnya , yang ternyata dia adalah Bai Lin.

" Ya nona , apakah ini pesanan anda ? " Ucap Jun dan sedikit kaget bahwa gadis yang ada di depan nya mempunyai nama yang sama dengan misi yang dia dapatkan.

Bai Lin pun menerima box makanan yang Jun antar tetapi , Jun masih berdiri dan menatap Bai Lin yang sedang berjalan kembali ke vila nya dan berkata

" Nona Bai , a..., apakah aku boleh melihat tangan kanan mu ?" Jun memberanikan diri nya untuk melakukan misi nya.

Bai Lin menengok ke arah Jun sekarang sambil membawa box makanan yang tadi di pesan.

" Ada perlu apa ? , mmm.... , dilihat lihat kau seumuran dengan ku ? sahut Bai Lin menaruh box nya di bawah dekat kakinya yang halus itu , karena memakai rok pendek.

Lalu Jun meraih tangan Bai Lin dan menjawab pertanyaan sebelum nya " Sepertinya tebakan nona benar , aku juga melihat bahwa umur anda sepertinya sama denganku " Jawab Jun yang sedang memegang tangan Bai Lin.

kedua penjaga pun melihat kelakuan nya " apa yang akan kamu lakukan terhadap nona Bai bocah ?!! " Kata salah satu penjaga tersebut.

Melihat kedua penjaga membentak nya , dia pun langsung mencium tangan indah Bai Lin yang dia pegang sekarang.

" MA ....., maaf nona Bai..." Ucap Jun sambil melepas tangan Bai Lin ketika dia sudah mencium nya.

Bai Lin hanya terdiam seketika , bingung akan perkataan si Delivery di depan mata nya sesudah mencium tangannya itu yang tak lain ialah Jun.

" Dasar bocah mata keranjang !!! " Ujar kedua pengawal itu ketika melihat tangan nona nya dicium dan langsung menyergap Jun.

Salah satu penjaga itu pun melancarkan pukulan nya.

Syuuuuut

Penjaga yang melancarkan pukulan itu dan penjaga yang satu nya tercengang karena Jun menghindari pukulannya.

Bai Lin yang mencoba menghentikan mereka juga ikut tercengang karena melihat adegan di depan mata nya.

Dan akhir nya Bai Lin berkata " Ber ,,, hen ,,, " baru mau melerai mereka kedua penjaga nya langsung menyerang Jun lagi.

Buuuuuk

Buuuuuk

Bai Lin lagi lagi tertegun karena pukulan dan tendangan penjaga nya ditangkis dengan mudah oleh Jun.

" Hei bocah , sepertinya kau cukup hebat " Ucap salah satu penjaga keluar Bai tersebut sambil tersenyum ke arah Jun.

Mereka berdua pun mundur beberapa langkah ketika melihat serangan nya ditangkis dengan mudah oleh anak muda seumuran nona Bai.

" [ Sepertinya sistem ini benar benar bekerja hahaha. ] Jun tertawa dalam hati sambil tersenyum melihat kedua penjaga keluarga Bai.

Hari pun menjelang malam , bisa dibilang saat ini menunjukkan pukul 5 sore.

Jun dan dua penjaga keluarga Bai siap melancarkan serangan lagi.

*Bersambung

Orang Terkaya di Ibukota

Suasana saat ini di vila Keluarga Bai.

Bukkkk

Syuuuut

Bugggggggh

Bai Lin ingin melerai mereka , tetapi terdiam ketika melihat mereka bertiga adu pukul.

Jun yang mempunyai postur badan yang lebih kecil dari dua penjaga keluarga Bai itu bisa bertahan selama ini.

Menurut Bai Lin ketika melihat Jun saat ini dia pun berkata dan mengerutkan kening nya.

" Mungkinkah dia mempelajari seni beladiri ? , tetapi di usia yang sama dengan ku kekuatan nya sudah sekuat ini ?!! " sambil melanjutkan tontonan yang ada di depan nya itu.

Selama beberapa menit mereka saling beradu pukulan dan tendangan.

Jun dan kedua penjaga akhirnya mundur beberapa saat karena pertarungan sengit nya.

" Tuan , mohon sudahi dahulu " Ucap Jun sambil tersenyum karena menikmati pertarungan barusan.

" mengapa ? , padahal kita sedang serius sekarang hufftt " sahut kedua keluarga Bai itu sambil kebingungan.

Tiba tiba setelah mereka berdua bertanya terdengar

Kruuuuk

Kruuuuuk

Suara itu yang tak lain dari perut Jun yang lapar , karena sehabis dari rumah sakit setelah dirawat dia belum makan apa apa.

" MA ...., maaf aku sedang lapar sepertinya hehehe " Jun menjawab nya sambil menggaruk kan kepala.

" WAHAHAHA " Sambutan dengan tawa dari kedua penjaga itu saat mendengar suara perut dan kata kata Jun.

Bai Lin pun tiba tiba ikut tertawa juga sambil menutup mulutnya.

Kedua penjaga keluarga Bai yang saat ini sedang tertawa langsung melihat satu sama lain dan mengangguk sambil melihat Bai Lin.

" Nona Bai , apakah boleh aku mengajak bocah ini makan bersama di vila nona ? " Kata salah satu penjaga yang berwajah seram dengan sopan.

" Yaa nona , tetapi aku masih bingung mengapa kau mencium tangan nona ? " Ujar penjaga satunya yang berada di samping berwajah seram sambil menatap tajam ke arah Jun.

Setelah mendengar celotehan kedua penjaga nya Bai Lin berpikir sejenak.

" [ Aku juga penasaran apa maksudnya dengan mencium tanganku ? " Ucap Bai Lin dalam hati sambil melirik tajam ke arah Jun.

Jun pun langsung gugup dan tersenyum kecil.

" Hee..heehee , a .., aku minta maaf nona Bai " Ucap Jun sambil sedikit membungkuk setelah ditatap mereka semua.

" Ya sudah lupakan , tetapi kau berhutang denganku karena sudah mencium tanganku ! " Jawab Bai Lin sedikit kesal dan mengancamnya.

" Feng , Tang ..., bawa dia ke dalam . ayahku juga sedikit lagi pulang " Kata Bai Lin menyuruh mereka berdua mengajak Jun.

Feng adalah penjaga yang berusia 29 tahun , periang , jujur , berwajah seram dan memiliki bekas luka di mata kanan , kepala nya juga botak , dia juga spesialis tinju/pukulan.

dan Tang adalah penjaga satu nya berumur 23 tahun , pendiam , wajah nya sedikit muda dari Feng dan juga sedikit tampan , rambut nya panjang sebahu saat ini sedang di kuncir kebelakang , dia juga spesialis tendangan.

" Terima kasih nona...." Ucap Jun sambil berjalan dengan Feng dan Tang yang berada di belakang Bai Lin.

Kedua nya pun tersenyum.

Mereka juga senang karena ada bocah seumuran Bai Lin yang bisa menandingi nya.

Apalagi Jun seorang diri melawan mereka berdua , itu juga salah satu faktor utamanya.

dan yang paling mereka ingin tahu adalah teknik dan jurus yang Jun pelajari.

Karena gerakan Jun sangat lembut dan halus , walaupun saat di awal sedikit kasar.

Bai Lin , Feng , Tang dan Jun berbincang sebentar di dekat gerbang karena penasaran dengan Jun.

Setelah lima belas menit menghabiskan waktu dengan berbincang Bai Lin berbicara.

" Ayo masuk " Ucap Bai Lin.

" Oh iya , siapa namamu ? , aku lupa menanyakan nya tadi... " sambung Bai Lin sambil menanyakan pertanyaan ke arah Jun.

" Panggil saja Jun nona Bai " Jawab Jun yang sedang mengikuti Bai Lin bersama Feng dan Tang dari belakang.

" Okay baiklah , panggil aku jangan nona. Kita kan juga seumuran " Ucap Bai Lin sambil melirik Jun.

Mendengar ucapan Bai Lin barusan Jun pun bingung mau memanggil dia seperti apa.

" Em....ba...,bagaimana kalau Lin er ? " Ucap Jun setelah berpikir sejenak.

Bai Lin yang mendengar panggilan itu wajah nya langsung memerah , Jun yang memiliki wajah tampan memang sangat mudah membuat Bai Lin seperti itu.

Namun Jun dipandang rendah di sekolahnya karena ekonomi dan kondisi nya yang miskin itu.

" Li ..., Lin er ? " Feng dan Tang langsung kaget ketika Jun berbicara tadi.

" Terserah kau !! , tetapi ..., boleh saja ! " Ucap Bai Lin sambil tersipu malu dan mengiyakan nya.

" Sepertinya akan ada hal yang bagus kedepan hihihi " bisik Feng dan Tang yang membelakangi Bai Lin dan Jun.

Tak

Tak

Tak

Suara langkah kaki mereka ber empat terdengar saat baru masuk dari pintu.

" Nona , makan malam sudah di siapkan. Tuan sedikit lagi sampai " Ucap seorang wanita paruh baya yang berumur 45 tahun dengan sopan.

" Ah iya Bibi Yun , aku membawa tamu panggil saja dia Jun " Ucap Bai Lin sambil menunjuk ke arah Jun.

" Nak Jun , Bibi liat kamu lumayan tampan hihihi , dan sepertinya kamu juga pria yang bekerja keras " Ucap Bibi Yun sambil tertawa tipis.

" Hei bocah , aku akui kau memang tampan haha " Ucap Feng sambil merangkul pundak Jun dan menggoyang-goyangkan nya.

" Bibi bisa saja " sahut Jun sambil menggaruk kepala nya.

" Oh iya kakak Yun , apa kau tahu si Jun ini memanggil nona muda kita ? " Ucap Feng yang tiba tiba berbicara.

" Diamlah Feng... " Ucap Bai Lin dengan wajah nya yang memerah sambil tersipu malu dan menatap tajam ke arah Feng.

" Memangnya kau memanggil nona apa nak ? " sahut Bibi Yun karena merasa penasaran.

" Dia memanggil Lin er HAHAHAHA " Jawab Feng dengan lantang membuat sunyi keadaan.

Bibi Yun langsung tertawa tipis saat Feng menjawab pertanyaan tersebut.

" KALIAN !!!.....Hemmm " Ucap Bai Lin sambil membalikkan badan dan menuju ruang makan.

Bai Lin berjalan cepat menuju ke ruang makan keluarga sambil menahan kesal di hatinya.

" Benarkah kau memanggil nona kami seperti itu nak ? " Ucap Bibi Yun sambil tersenyum.

" Saksi nya juga Tang kak HAHAHA " Jawab Feng yang menikmati pembicaraan ini.

" Diam lah kak Feng atau kau akan menumbuhkan rambut mu " Ucap Tang yang sedari tadi diam saja.

" Hehehe iya bi , Lin er sendiri yang mempersilahkan nya " Ucap Jun.

" Ya sudah , kalian bertiga cepat ke ruang makan. Aku akan menyusul " Ucap Bibi Yun sambil menuju ke dapur untuk membereskan alat masak.

" Baik kak Yun " sahut Feng dan Tang sambil memimpin jalan Jun.

Akhirnya mereka bertiga berjalan ke ruang makan.

Setelah mereka duduk di bangku masing masih tiba tiba ....

PONG

PONG

...MISSION COMPLETED !!!...

...SELAMAT ANDA MENDAPATKAN 20 POIN SETELAH MENYELESAIKAN MISI INI...

Suara notifikasi terdengar di benak nya , Jun langsung melihat status dan profil nya di jendela sistem.

 

[ Profile Host ]

[ Nama ] : Jun

[ Poin ] : 95

[ Skill ] : -

[ Beladiri ] : Macan Putih ( Tingkat 1 ) + 20 Point

[ Item ] : -

 

Wajah Jun langsung bersemangat ketika tahu poin di super sistem nya itu naik , dia juga ingin membeli seni beladiri atau skill skill yang ada di shop sistem tersebut.

" Hei pengantar makanan mesum , apa yang sedang kau pikirkan " Ucap Bai Lin mengagetkan Jun ketika sedang bersemangat.

" A...aku hanya lapar hahaha " Jun menjawab nya dengan santai sambil menggaruk kepalanya.

Bibi Yun pun datang membawa makanan tambahan ketika Bai Lin , Jun , Feng dan Tang berbincang.

seperti yang dilihat , keluarga Bai menganggap para pekerja di keluarga nya seperti keluarga sendiri.

Terlihat dari kedekatan dan cara mereka bercanda satu sama lain.

" Kita hanya menunggu Tuan sekarang " Ucap Bibi Yun sambil menyiapkan piring , garpu dan lain lain.

Setelah lima menitan bel pun berbunyi pertanda ada orang datang.

Feng dan Tang langsung berdiri dan menuju ke pintu.

" Selamat datang Tuan Bai " Ucap Feng dan Tang bersamaan sambil membungkuk.

" Ah ya , ayo ..., sudah waktunya makan malam " Jawab Tuan Bai yang langsung merangkul mereka berdua.

Karena sifat nya yang sangat humoris Feng dan Tang jadi mudah dekat dengan nya.

Tak

Tak

Tak

Mereka pun sampai ke ruang makan.

" Tuan akhirnya pulang " Ucap Bibi Yun sambil mempersilahkan duduk.

" Sepertinya ada yang berbeda malam ini " Ucap Tuan Bai sambil memegang dagu nya dan melirik ke arah Jun.

" Ah ..... perkenalkan aku Jun tamu mendadak rumah ini " Ucap Jun ketika ditatap oleh Tuan Bai.

" Hmmm , pasti kau teman nya Lin er " sahut Tuan Bai lagi.

" Bukan ayah , aku hanya mengajak nya makan malam. Tadi dia kelaparan sampai perut nya berbunyi. " Jawab Bai Lin membantah ayahnya sambil menggembungkan pipinya.

" Iya Tuan Bai , aku hanya pengantar makanan yang beruntung diajak makan di sini " Ucap Jun membenarkan jawaban Bai Lin.

" Ya , ya , ya ...., aku tidak peduli teman atau bukan , kedepan nya juga akan berteman atau berpacaran hahaha. Kau juga sangat tampan nak. " Ucap Tuan Bai yang asal berbicara itu.

" Ayah....." Ucap Bai Lin yang wajah nya memerah lagi

Bibi Yun , Feng dan Tang juga ikut tertawa mendengar omongan Tuan Bai itu.

" Nah , sekarang ayo makan ...hahaha..." Ucap Tuan Bai.

Mereka pun makan dengan lahap sambil berbincang.

Feng dan Tang tidak lupa memperkenal kan dan menceritakan tentang Tuan Bai ke Jun , Bibi Yun juga ikut serta.

dan untuk Bai Lin hanya mendengarkan saja.

Hampir setengah jam mereka berbincang dan selesai menghabiskan hidangan yang ada di meja.

Feng dan Tang juga melaporkan kejadian tadi yang tak lain pertarungan nya dengan Jun.

Tuan Bai pun tidak menyangka Jun bisa seimbang melawan Feng dan Tang.

" Sepertinya aku butuh kemampuan mu nak di keluarga Bai , apakah kau mau menjadi pengawal anak ku ? " Ucap Tuan Bai ke arah Jun.

" Maaf , sepertinya aku ingin menjadi pengantar makanan dahulu walaupun cuma paruh waktu Tuan Bai. Karena aku juga masih sekolah tetapi , setelah lulus aku akan membicarakan nya dengan anda " Jawab Jun yang menolak ajakan Tuan Bai.

" Ahhh , baiklah kalau itu mau mu " sahut Tuan Bai yang pasrah saat ini mendengar jawaban dari Jun.

dan langsung obrolan tersebut dilanjutkan dengan topik yang menceritakan Tuan Bai dari dahulu sampai menjadi sekarang.

Alangkah terkejut nya Jun ketika mengetahui Tuan Bai adalah Bai Guang , orang terkaya di Ibukota Feng ini.

Dia juga sudah menebak dari awal saat dia ingin mengantar makanan , tetapi karena suasana yang tiba tiba berubah ubah tadi dia jadi lupa.

" Jangan panggil aku dengan sebutan Tuan lagi nak , panggil saja paman Bai " Ucap Bai Guang sambil tersenyum ke arah Jun.

" Ba ..., baik paman bai " sahut Jun dengan ragu sambil melihat ke Bai Guang dan yang lainnya.

Setelah dia menyapa dengan panggilan paman Bai ke Bai Guang , dia permisi ke toilet untuk buang air sambil diantar Feng.

Saat dalam toilet Jun langsung menghidupkan sistem yang ada di pikiran nya dan muncul lah layar monitor seperti biasa yang hanya bisa dilihat oleh nya.

***

Di Ruang Tamu vila Keluarga Bai.

Bai Lin dan ayahnya yaitu Bai Guang sedang membicarakan tentan Jun.

Saat ini Feng dan Tang sudah berjaga lagi di depan gerbang , dan Bibi Yun juga sudah istirahat di kamarnya yang berada di vila ini.

" Ayah , aku juga penasaran dengan postur nya yang kurus itu dia bisa melawan Feng dan Tang. mengapa si Jun itu sangat kuat ? " Tanya Bai Lin ke ayahnya dengan tatapan bingung.

" Lin er ...., di dunia ini ada yang harus kau tahu dan juga ada yang tidak perlu kau tahu. Itulah yang dari dahulu ayah katakan kan ? " Jawab Bai Guang sambil mengelus kepala Bai Lin.

" Baiklah yah.... " Ucap Bai Lin dengan wajah pasrah nya.

" tetapi , sebagai ucapan perkenalan aku akan memberikan sebuah motor nanti kepada nya hahaha... " Ujar Bai Guang yang mengetahui cerita Jun tentang kehidupan nya yang diceritakan saat di ruang makan tadi.

" Ayah jangan terlalu memanjakan nya ! " Ucap Bai Lin yang cemburu sedikit dengan tingkah laku ayahnya itu.

" HAHAHAHA , kau bisa cemburu juga ternyata " sahut Bai Guang sambil tertawa.

Ayah dan anak ini pun masih membicarakan tentang Jun , karena mereka juga kasihan dengan keadaan dan kondisi Jun di sekolah nya.

tetapi , ketika Bai Guang ingin membantu membalas kejahatan teman nya yang suka membully nya Jun menolaknya langsung saat itu.

***

Di Toilet.

Jun sedang melihat-lihat seni beladiri , skill , dan item yang ada di shop sistem nya.

Dia pun kebingungan , karena harga-harga nya lumayan tinggi.

Langsung saja dia berpindah kembali ke Profile Host yang mencakup semua rincian kelebihan nya saat ini.

" Sepertinya aku akan upgrade saja seni beladiri Macan Putih ini menjadi tingkat kedua. Aku juga ingin menabung , siapa tahu poin ini dibutuhkan saat darurat " Ucap Jun dalam hati sambil mengklik tanda + di sebelah bacaan seni beladiri nya.

Clinggggg

*Bersambung

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!