NovelToon NovelToon

Sistem Kebaikan Pemuda Terundung

Chapter 0 | Prolog

Brak! buk! bakk!

di lorong sekolah SMK Negeri 7 Harapan, sekelompok siswi sedang melakukan tindakan anarkis kepada seorang siswa penyendiri.

"bangsat! kenapa tasku bisa sampai jatuh ke tanah!? tas itu harganya mahal! kalau sampai rusak lu mau ganti!?" ucap seorang siswi. dia bernama martha.

martha memukul seorang siswa laki laki yang malang, yang tidak lain adalah aku.

aku sudah biasa jadi target bullying seperti ini. aku dipaksa oleh martha dan anak cewek lainnya untuk membawakan tas mereka yang bobotnya lebih berat hari ini karena ada pelajaran seni dan olahraga. dia menyuruh aku karena badanku besar dan gendut.

mungkin dia kira punya badan besar dan gendut berarti punya tenaga yang besar juga. masalahnya aku ini lemah walaupun punya badan besar, ditambah lagi tas yang harus aku bawa lebih dari 3 buah.

"mau gimana lagi... tas yang aku bawa kebanyakan." ucapku membela diri di hadapan anak anak perempuan itu.

"jangan banyak alasan!!"

aku diseret ke kelas lalu dipukuli dengan sapu kelas. ini juga sudah biasa terjadi. sementara martha memberiku pelajaran teman teman geng nya menjaga pintu kelas.

"dasar aib kelas! sudah jelek, gendut, hitam, gak pintar, letoy, pakaian rusuh lagi. lu ini niat sekolah gak sih?! gak punya modal banget!!"

anak anak perempuan memaki diriku seakan akan aku ini adalah orang yang tidak pantas pergi ke sekolah seperti mereka. mereka bahkan mengejek orang tuaku dengan mengatakan kalau ayah ibuku adalah pasangan suami istri yang sial karena telah melahirkanku.

mendengar keributan di kelas kami anak anak dari kelas lain segera memanggil guru dan datanglah guru bk yang juga adalah wali kelas kami. nama beliau bapak alam.

"martha, bapak alam kesini!!" kata siswi lain yang bernama diana.

martha memberiku satu pukulan terakhir di keningku, dan pukulannya itu membuat keningku berdarah. martha lantas mengancam kalau aku melaporkan perbuatannya pada guru maka dia akan meminta orang tuanya yang seorang menteri pendidikan untuk mengeluarkan aku dari sekolah.

SMK Negeri 7 Harapan adalah sekolah negeri yang mau menerima siswa bodoh sepertiku. alasannya karena kepala sekolahnya pernah memiliki hutang budi dengan mendiang ayahku, karena itulah lewat jalur dalam aku bisa masuk ke sekolah ini. walaupun nilai rata rata siswa di sekolah ini cukup rendah, namun sekolah ini terkenal karena menghasilkan banyak siswa berprestasi di bidang olahraga. aku sendiri masuk ke jurusan seni, karena di jurusan ini saja aku bisa masuk dengan nilaiku yang rendah.

di jurusan seni ini ada banyak anak nakal dan preman. alasan kenapa disini banyak siswa siswi bandel karena yang masuk lewat jalur belakang tidak hanya aku saja.

-jam istirahat pertama-

uang sakuku tidak banyak jadi aku membawa bekal ke sekolah. diantara semua waktu yang aku lewati saat sekolah, jam istirahat pertama adalah waktu yang paling buruk bagiku.

"woi kuda nil, beliin aku nasi goreng sama kaya biasa!"

itu adalah anak yang setiap jam istirahat pertama menjadikanku kacung nya, namanya andi. dia seangkatan denganku, seorang siswa berprestasi di bidang olahraga dan bela diri. satu kelas takut padanya kecuali martha dan gengnya.

"aku boleh nyuap sekali dulu enggak?" tanyaku.

"hah? nyuap sekali? lu bawa bekal yang enggak enak itu lagi?"

dulu saat aku pertama kali bawa bekal ke sekolah, andi datang dan mencicipi bekalku, lalu meludahkannya ke atas mejaku. katanya bekal buatan ibuku enggak enak.

"ini enak kok... cuma seleramu aja yang beda..." jawabku dengan suara pelan.

andi bangkit dari kursinya dan menghampiriku.

"gua suruh lu beliin nasi goreng, tapi lu malah ngedebatin cita rasa bekal lu. lu bilang bekal lu enak kan, mana sini gua cobain!"

aku berikan sendokku pada andi.

"nahh pas banget gua pengen nasi goreng." kata andi pas melihat bekal yang aku bawa isinya nasi goreng.

dia memotong telur dadar dengan sendok lalu menyendok nasi ke mulutnya.

cara makan andi sedikit kotor, saat mengunyah nasi di mulutnya berhamburan kemana mana.

andi mengomentari nasi goreng bikinan ibuku.

"rasanya lebih enak dari yang dulu. tapi tetap aja gak enak."

fuuh...

andi meludahkan nasi tetap ke wajahku. anak anak lain hanya melihat bullying yang dilakukan andi ini sebagai hal yang biasa. akupun juga menganggap hal ini biasa saja, namun jauh di dalam lubuk hatiku aku sangat ingin menangis.

"buruan suap nasi yang enggak enak itu. abis itu beliin gua nasi goreng. kalo sampe nasi gorengnya gak dapet gua patahin tanganlu!"

aku bergegas menyuap nasi lalu berlari secepatnya ke kantin. saking takutnya pada andi aku sampai lupa meminta uangnya.

"minggir! minggir! kuda nil lagi lari tuh!"

"awas sis..!! nanti kamu ketabrak!!"

tidak hanya anak di kelasku, anak anak di kelas lain juga menjauhiku. di sekolah ini aku mempunyai reputasi, yaitu si kuda nil, anak paling payah di seluruh sekolah.

semua orang membullyku. saat pembully tertangkap basah oleh guru, mereka selalu beralasan hanya bercanda dan tidak sungguh sungguh menyakiti anak yang dibully.

itu adalah alasan yang selalu dipakai para pembully, dan anehnya para guru selalu menerima alasan itu walaupun mereka sadar bullying tetaplah bullying.

sesampainya di kantin aku dalam masalah besar. sebab antrean di warung nasi goreng ibu imah sudah panjang. kalau aku ikut antre bisa bisa tidak sempat untuk andi makan nasi gorengnya.

saat aku kebingungan mencari cara tiba tiba anak anak yang antre membukakan jalan untukku. aku baru ingat kalau andi itu anak yang ditakuti oleh satu angkatan kami, yaitu kelas 1. aku yang juga terkenal sebagai kacungnya andi, dibiarkan memesan lebih dulu karena anak anak itu juga takut pada andi.

tatapan tidak mengenakkan aku rasakan saat berada di keramaian. tapi aku berusaha menahannya karena tidak ada jalan lain bagiku. aku harus menghadapinya meskipun hatiku terasa sangat panas.

"saya beli nasi goreng satu porsi..."

"kamu ini, sampai kapan mau di olok olok siswa lain kaya begini?" tanya ibu imah. beliau adalah salah satu orang yang baik padaku di sekolah ini.

"mau gimana lagi bu. saya juga gak bisa melawan mereka..." jawabku dengan nada sedih.

selesai membikin nasi goreng, ibu imah berpesan padaku untuk berhati hati.

"hati hati ya nak... kalau anak anak ada yang mau nyakitin kamu, kamu harus membela diri ya nak..."

aku mengangguk pelan. berkat pengaruh kuat dari andi aku bisa membawakan nasi gorengnya tepat waktu.

10 menit lagi istirahat pertama berakhir.

"nih andi!" aku memberikan nasi goreng pesanannya tepat waktu.

"wahh hari ini lu cepet banget belinya ya, bagus deh..."

untunglah andi tidak memukulku hari ini. aku bernapas lega. meskipun uang saku 10 ribuku hilang karena aku tidak berani menagih uang ganti ke andi, tapi setidaknya aku masih bisa makan bekalku dengan tenang. setidaknya begitulah yang aku pikirkan.

saat kulihat ke mejaku, aku lihat bekalku sudah dimakan oleh seekor kucing berjenis anggora. aku segera menghampiri kucing anggora itu. aku bertanya pada teman sekelasku milik siapa kucing itu.

"aku gak tahu. jangan bicara padaku." jawab teman sebangkuku.

"gak tahu..." yang lainnya menjawab sama.

"kalau pemiliknya bukan anak kelas sini, akan aku titip kucing ini ke pengawas." pikirku.

karena aku suka kucing, aku enggak jadi marah bekalku habis. saat aku akan membawa kucing itu keluar kelas, tiba tiba martha datang sambil marah marah.

"mau dibawa kemana kucing gue? balikin sini!"

aku menurunkan kucing martha.

"heh kuda nil, jangan duduk dulu. gua ada kerjaan buat lu nih.."

"tapi kan bentar lagi istirahat selesai. kamu mau nyuruh aku ngelakuin apa?"

martha mencubit tanganku. rasanya sakit sekali, sampai membekas di tanganku.

"mau nolak? mau gua kasih tau bapak gua perihal tadi pagi?" ancam martha.

"enggak.. enggak..."

"ya udah kalau gak mau dikeluarin. ikut gua ke gang belakang sekolah."

mau tak mau aku harus mengikuti martha. padahal aku enggak mau ikut, soalnya jam pelajaran setelah istirahat pertama adalah pelajaran seni yang merupakan mata pelajaran utama jurusanku.

di gang belakang sekolah...

"lu liat tuh anak anak smk sebelah." kata martha.

"iya liat." jawabku.

"tadi pagi jam tangan gua kececer di jalan. itu jam mahal banget. gua dah suruh teman teman gua nyari di sepanjang jalan menuju sekolah, kecuali jalan gang ini."

aku merasakan adanya bahaya disini. anak anak smk sebelah sedang membolos di lorong gang itu. mereka terkenal sebagai anak anak jurusan lokomotif yang suka berkelahi. reputasi mereka buruk di masyarakat tapi cukup bagus di sekolah mereka.

"udah paham maksud gua kan?" tanya martha.

"aku cuma harus menyusuri jalan yang kamu laluin kan?"

"bukan cuma itu, ambilin jam tangan gua yang diambil sama anak anak smk sebelah. tadi pagi salsa bilang kalau jam gua diambil sama anak anak itu."

"tapi kan belum tentu mereka yang ngambil jam tangan kamu. bisa jadi orang lain yang lewat di gang itu sebelum mereka." aku mencari cari alasan agar tidak perlu mencari ribut dengan anak smk sebelah. kalau terjadi perkelahian aku bisa habis oleh anak anak mesin yang berjumlah 6 orang itu.

"dibilangin, salsa ngeliat mereka ambil jam tangan gua..!! gua gak mau tahu, pokoknya lu usaha dulu buat dapetin jam tangan gua. kalo lu berhasil, gua bakalan maafin lu karena udah ngotorin tas gua tadi pagi..!!"

"masa cuma gara gara jatohin tas, disuruh begini..."

aku sangat takut. martha mengambil sesuatu dari dalam tas tangannya, lalu melemparkan benda itu ke hadapan anak anak mesin.

traak! trak! traak!

"wehh!! apaan nih!!"

martha memulai perkara dengan melempar petasan ke anak anak mesin.

"ingat! usaha dulu buat dapetin maaf gua!"

martha langsung kabur setelah melakukan itu, sementara anak anak mesin mencurigaiku. mereka berbondong bondong mendatangiku.

"heh, lu kah yang ngelempar petasan ke kita?" kata siswa yang paling jagoan diantara mereka.

"keknya enggak mungkin sih zal. soalnya ni anak kan penakut." kata anak lainnya.

"iya, ini kan anak yang digelari kuda nil sama anak anak seni." kata anak lainnya.

"terus kalo bukan lu siapa lagi?! ngapain juga lu diam mematung ngeliatin kita?!" anak jurusan mesin itu mulai meninggikan suaranya.

aku bingung. apa aku harus memberitahu mereka kalau martha yang melemparkan petasan. tapi kalau begitu martha akan terus menerus diganggu oleh anak anak ini. tapi kalau benar yang dikatakan teman martha kalau anak anak ini mengambil jam tangan martha yang tercecer, apakah aku bisa meminta mereka mengembalikannya baik baik? tidak tahu lah, apapun yang aku lakukan aku tetap akan dihajar.

plak!

aku ditampar.

"ni anak diajakin ngomong baik baik malah diem. berarti bener lu yang lemparin kita kan!!"

.....

aku dipukuli oleh mereka sampai pingsan. begitu bangun, aku merogoh kantung, mengambil hp untuk melihat jam, begitu kulihat layar hpku sudah retak parah. mereka sangat keterlaluan, gara gara mereka menghajar membabi buta hpku sampai retak. pada akhirnya aku tidak bisa melakukan apa apa. aku bahkan belum sempat bertanya pada mereka soal jam tangan martha.

aku benar benar pengecut...

aku menangis dikala badanku masih terbaring lemas di tanah. tidak lama aku lihat martha and the gang datang.

"liat tuh, kasian banget dia. perlu aku panggil anak uks kesini?"

"gak usah! buat apa kasian sama dia!"

"heh yuda kuda nil! kau dapat jam tanganku?" tanya martha.

"enggak. aku langsung dihajar setelah kamu lari."

martha tampak akan marah, tapi tatapan matanya yang tajam perlahan menurun.

"ahh sudahlah, buat apa gua berharap sama lu. mau marah pun males." kata martha sambil berbalik pergi.

"bener martha. buat apa ngebully anak yang nangis di jalanan kaya begini."

aku ditertawakan oleh mereka. aku menyalakan hpku dan melihat jam. setelah dihajar anak anak jurusan mesin aku pingsan sampai pulang sekolah dan tidak ada satupun yang mencariku selama itu.

aku pun pergi ke ruang kelasku untuk mengambil tas. untung saja hari ini tidak ada yang jahil menyembunyikan tasku. aku pulang jalan kaki dengan punggung dan pandangan mata ke bawah.

di tengah jalan aku berpapasan dengan seorang nenek pengemis. nenek itu meminta belas kasihku. tapi apa yang aku lakukan...

"kasihan nak..."

aku berjalan melewati nenek pengemis itu tanpa sedikitpun memandangnya. tapi nenek itu malah terus mengikutiku, aku jadi tidak enak dipandang oleh orang orang. apalagi reputasiku di masyarakat juga tidak baik. aku dikenal sebagai seorang penyendiri dan sosiopat.

aku tidak memiliki teman karena trauma dibully sejak masih sd, dan aku menjadi orang yang minim empati alias sosiopat karena tidak percaya diri. karena itulah setiap ada orang yang meminta bantuan padaku aku selalu menolaknya dengan berbagai alasan.

aku adalah seorang pecundang bukan karena aku dibully sejak sd sampai sekarang, tapi karena aku tidak pernah mencoba untuk memperbaiki keadaan, bahkan aku tidak bisa menciptakan lingkungan yang harmonis dengan keluargaku. satu satunya keluarga yang menyayangiku hanyalah ibuku.

"kasihan nak... nenek belum makan seharian ini..." suara nenek pengemis benar benar layu.

"...saya juga belum makan seharian ini, nek." jawabku dengan sinis, sambil berpikir kalau aku berada di posisi yang sama dengan nenek itu. setelah aku berkata seperti itu, nenek itu tidak lagi mengikutiku. aku pun juga tidak berbalik untuk melihatnya.

sesampainya di rumah. aku melihat ibuku sedang mengangkat jemuran. ibuku dipanggil ibu nia di lingkungan ini. tidak seperti aku yang gendut dan jelek, ibuku cukup langsing dan wajahnya tampak muda meski sudah berumur 35 tahun. ibuku bekerja sebagai karyawan di toko laundry. gaji yang diterima ibuku setiap bulannya cukup untuk makan sehari hari dan untuk membayar sewa rumah. sementara untuk listrik dan air kami harus berhemat agar uang belanja bulanannya cukup.

"kamu pulang awal hari ini yudha. tunggu sebentar ya, sebentar lagi nasinya matang, kamu pasti lapar kan." tanya ibuku.

"iya bu, yudha lapar. tadi saya enggak sempat makan pas istirahat."

aku bergegas masuk sambil menyembunyikan memar di wajahku. tapi tidak sempat aku masuk ke dalam rumah, ibuku sudah memergoki wajahnya yang lebam.

"kamu dipukulin lagi ya?" tanya ibuku.

"iya, bu." jawabku dengan berat hati. aku malu kalau pulang dengan babak belur seperti ini.

"siapa yang mukulin kamu!? kamu makan, mandi dulu abis itu kita bikin perhitungan sama anak anak yang nyerang kamu!!" tentu saja ibuku sangat marah saat aku dihajar. beliau adalah orang tua yang baik, tapi sayangnya aku bukan anak yang baik.

"enggak perlu bu... yudha gak papa kok..."

"tapi ibu gak terima anak kesayangan ini diperlakukan kaya begini! pokoknya kita bikin perhitungan!"

"AKU BILANG GAK USAH!!!"

tanpa sadar aku berteriak pada ibuku. aku anak durhaka, karena lebih takut kepada anak anak mesin ketimbang pada ibuku.

"AKU MALU KALO BAWA BAWA ORANG TUA KE SEKOLAH!!! BIARIN AKU YANG NYELESAIN MASALAHKU SENDIRI!!!"

aku membentak dengan suara yang amat keras sampai didengar oleh tetangga di ujung jalan. aku merasa sangat bersalah telah berteriak pada ibuku. rasanya aku ingin menangis tapi egoku menahanku untuk tidak melakukan itu.

"gitu ya, ibu minta maaf sudah ikut campur urusanmu..."

hatiku semakin tercabik saat melihat ibuku menundukkan kepala, hatiku sakit sekali melihatnya.

"kamu makan dulu. abis itu istirahat sambil jaga rumah. ibu mau berangkat kerja." kata ibuku sambil mengangkat keranjang baju.

malam harinya, aku memeriksa hpku yang retak. layarnya masih bisa menyala tapi ada hitam hitam di sebelah kiri tampilan hpku. walaupun hitamnya sedikit tapi itu lumayan merusak pemandangan. aku tidak memberitahu ibuku soal layar hpku yang retak.

aku ketiduran sekitar jam 22.50 wib.

malam itu juga aku bermimpi. dalam mimpiku aku mengulang kejadian pas aku menolak membantu nenek pengemis tadi siang.

"kasihan nak... nenek belum makan seharian ini..." aku mulai berpikir, di dunia nyata aku menolak membantu nenek ini, jadi setidaknya aku harus membantunya dalam mimpi ini. toh dalam mimpi aku tidak akan merasa rugi.

aku mengeluarkan dompetku lalu mengambil sisa uang 2 ribu di dompetku.

"terima kasih nak, semoga tuhan membalas kebaikan kamu..."

saat tangan nenek yang keriput hampir mencapai uang 2 ribuku aku langsung menarik tanganku dan memasukkan uang itu kembali ke dalam dompetku.

"setelah saya pikir pikir, saya juga butuh uang ini. maaf ya nek..." kataku sembari berjalan melewati nenek itu. baik di dunia nyata maupun di dunia mimpi aku adalah orang yang tidak baik.

"sesulit itukah untuk berbuat baik?"

langkahku terhenti mendengar kata kata dari nenek pengemis.

"apa kata nenek?" tanyaku penuh rasa heran.

"kamu merasa kamu adalah orang yang malang, makanya kamu tidak mau membantu orang lain." kata nenek misterius itu.

"memang harusnya aku begitu kan?" tanyaku dalam hati.

"kamu harus belajar kalau kemalangan yang kamu hadapi bukanlah alasan untuk mengacuhkan orang lain yang memerlukan bantuan. nenek kasih kamu kesempatan. kesempatan untuk mengubah hidup kamu."

setelah mendengar kata kata yang sulit dimengerti itu aku melihat dadaku diselimuti api. lebih dalam dari itu aku dapat melihat tubuhku menjadi transparan dan aku melihat hatiku hangus terbakar kobaran api.

dadaku terasa sangat panas, padahal ini hanyalah mimpi. aku berusaha keras menyadarkan diriku. sampai akhirnya aku berhasil bangun setelah menghentakkan kakiku dengan keras ke ranjang.

"mimpi buruk! aku bermimpi buruk!" kataku sambil memegangi dadaku.

saat masih syok dengan mimpi yang aku alami barusan, hpku yang baterainya habis tiba tiba menyala.

aku segera memeriksa hpku, kulihat baterainya sudah terisi penuh padahal tadi sebelum tidur aku sengaja tidak mengecasnya.

"apa ibu yang mengecas hpku?" pikirku.

saat aku lihat jam masih menunjukkan pukul 23.50 wib aku pun menyadari sebuah kejanggalan. baterai hpku tidak mungkin terisi penuh dalam 1 jam. hpku adalah Samsung J1 2015 yang tidak ada fitur pengisian cepatnya.

karena penasaran aku pun mengecek ponselku. semua aplikasi kecuali aplikasi belajar terhapus dengan sendirinya, dan ada satu aplikasi asing bernama K. S. (Kindness System) yang terinstal secara misterius di hpku.

awalnya aku tidak mau membuka aplikasi itu karena takut itu aplikasi hacker. tapi karena rasa penasaranku lebih besar aku pun membuka aplikasi itu.

saat dibuka layar ponselku berubah jadi biru, lalu muncul pilihan pengaturan bahasa. aku pilih bahasa indonesia.

lalu muncul animasi chibi seorang laki laki berbaju serba hitam, dan muncullah tulisan dalam bahasa indonesia -Sistem Kebaikan- diikuti dengan kata kata sambutan dari pria chibi itu.

[selamat datang di alam semesta kebaikan.]

[wahai orang yang beruntung.]

....................................................................................

Jangan lupa tekan like dan taruh novel ini rak buku kesayangan kalian😄

Salam dari agen Nostradamus untuk seluruh orang orang baik di alam semesta😇

....................................................................................

Chapter 1 | Membuat Kontrak Dengan Sistem

...Cerita yang ada di dalam novel ini hanyalah karangan fiksi semata. jika ada kesamaan nama, tempat, nomor dan hal hal lainnya mohon dimaklumi....

Namaku Yudistira, biasa dipanggil yuda. umurku 16 tahun.

aku anak yatim. ayahku meninggal saat aku berumur 11 tahun. ibuku bekerja sebagai pegawai layanan laundry. tahun ini dia akan berumur 36 tahun.

aku sekolah di SMK Negeri 7 Harapan. kelas 1, jurusan seni. aku tidak punya teman sejak semester 2 dimulai.

setiap hari aku dibully oleh martha and the gang, andy si preman sekolah yang jago bela diri dan masih banyak pembully lainnya.

di lingkungan tempat tinggalku aku dikenal sebagai seorang sosiopat. aku merasa takut berinteraksi dengan orang lain dan perasaan itu berkembang menjadi sifat acuh yang ekstrem terhadap sekitar sehingga perlahan lahan aku di cap buruk oleh tetangga tetanggaku.

disaat hari hari di hidupku semakin suram aku mendapatkan sebuah sistem yang dapat aku akses melalui hpku.

sistem itu bernama SISTEM KEBAIKAN.

aku menekan panel lanjutkan di tengah layarku.

tampilan aplikasi itu berubah menjadi gambar angkasa lepas dengan sebuah galaksi berwarna biru yang kemungkinan itu adalah gambar galaksi bimasakti.

tidak ada panel yang bisa aku tekan. yang ada di tampilan layar hanyalah pria chibi berbaju hitam. aku coba tekan wajah chibi itu. dan benar saja, muncul teks lagi tapi kali ini ada suara yang membaca teks tersebut seperti sebuah pesan telepon.

[halo! saya Nostradamus. agen semesta kebaikan nomor 03.]

[apakah anda ingin mengubah hidup anda hanya dengan berbuat kebaikan?]

"apaan ini? mengubah hidup? memangnya bisa hanya dengan berbuat baik?" tanyaku pada aplikasi aneh itu.

[bisa dengan menjadi kontraktor dari sistem kebaikan.]

[anda hanya perlu menyelesaikan quest kebaikan dan mengambil reward dari setiap quest berdasarkan tingkat kesulitannya.]

[kalau anda sudah setuju silahkan isi data anda dan tekan panel setuju.]

aku diminta mengisi dataku. tapi meskipun disebut data, yang perlu aku isi hanyalah nama, umur, jenis kelamin, nomor telepon, hobi, makanan favorit dan kewarganegaraan. ini cukup janggal mengingat ke 7 data itu kurang konkret untuk mendapatkan keseluruhan informasi dari seseorang.

karena mencurigakan aku jadi ragu untuk mengisinya.

"aku gak mau. kalau mau aku membuat kontrak jelaskan dulu sebenarnya ini aplikasi apa." kataku pada aplikasi sistem kebaikan.

[kalau anda maunya begitu, akan saya jelaskan dengan singkat.]

aku mendengarkan baik baik.

[sistem kebaikan tidak ada hubungannya dengan ilmu perdukunan ataupun perjurigan.]

[sistem kebaikan adalah 'Miracle' untuk semua orang yang beruntung mendapatkan tawaran kontrak.]

[kalau anda ingin mengetahui informasi lebih lanjut mengenai sistem kebaikan, anda harus membuat kontrak terlebih dahulu.]

aku masih tidak yakin, bagaimana kalau ini memang ilmu perdukunan.

[apa anda melihat gambaran hati anda hangus di dalam mimpi?]

aku tersentak mendengar kata kata itu. bagaimana dia tahu isi mimpiku. aku semakin yakin aplikasi ini dibuat oleh orang yang memiliki ilmu hitam kuat.

[kalau anda dapat melihatnya itu artinya anda sedang meragukan moral anda sendiri.]

[apakah anda pernah mendengar ada ilmu hitam yang memaksa korbannya untuk melakukan kebaikan?]

[apa yang kau tabur, itulah yang akan kau tuai.]

[jangan takut untuk membuat kontrak dengan sistem kebaikan. karena perbuatan baik anda akan dibalas dengan kebaikan juga.]

mendengar kata kata itu hatiku mulai tergerak. aku memberanikan diri mengisi dataku. selesai mengisi data sampailah momen untukku menyetujui kontraknya. waktu itu aku belum tahu kalau sistem ini akan mengubah hidupku hingga 180 derajat.

hatiku berdebar saat aku menempelkan jariku pada panel setuju. pesan dari sistem muncul di layar ponselku.

[mulai hari ini sistem kebaikan akan memberi anda quest harian dan menghitung poin moral anda.]

"poin moral itu apa?" tanyaku.

[pertanyaan akan dijawab setelah anda menyelesaikan quest pertama dari sistem.]

[quest akan muncul di jam 09.40 hari ini.]

aku lihat jam dinding, ternyata sudah jam 01.26. aku pun langsung tidur agar dapat melihat quest apa yang muncul besok pagi.

.....

keesokan paginya...

"bu, yuda langsung berangkat yak..!!" kataku pada ibu.

"kok pagi banget? enggak ada yang ketinggalan kan?" tanya ibu.

"enggak, hari ini yuda piket jadi harus datang pagi."

"ohh.. ya udah. hati hati ya nak, jangan sampai berantem lagi."

sepertinya ibu sudah melupakan kejadian semalam. meski begitu aku belum bisa melupakannya. aku akan meminta maaf pada ibu nanti.

aku pun berangkat sekolah. dulu aku berangkat menggunakan sepeda, tapi karena berat badanku makin bertambah sepedaku jadi rusak saat aku pakai. meski sudah diperbaiki aku tidak mau menggunakannya lagi. lagipula sepeda itu sekarang digunakan oleh ibuku saat berangkat kerja.

hatiku berdebar debar sepanjang jalan, mungkinkah kehidupan dengan sistem cheat seperti tokoh utama cerita cerita cerita fantasy benar benar menjadi kenyataan?

apakah aku bisa menjadi seperti tokoh utama novel hunter and the system?

itu adalah novel fantasy yang sedang booming belakangan ini. tapi karena semua aplikasi hpku selain aplikasi belajar terhapus aku jadi tidak bisa membaca novel itu lagi.

saat aku sampai di depan gerbang sekolah tanpa sengaja aku menyenggol seorang siswi hingga membuatnya terjatuh.

"aduhh... hati hati dong. badanmu kan besar." kata siswi itu sambil mengusap pinggangnya.

"maaf, tadi aku buru buru..." aku meminta maaf.

saat aku mengulurkan tanganku untuk membantu siswi itu seseorang memelukku dari belakang.

sontak aku sadar kalau itu bukanlah pelukan melainkan kuncian lengan. aku pun dibanting ke belakang dengan sangat keras.

meski di banting ke tanah bukan semen, tapi damage aku rasakan juga tidak main main. leherku rasanya mau patah, kepalaku sangat sakit, aku lihat anak yang membantingku.

dia adalah bima, anak jurusan desain berumur 15 tahun yang terkenal karena mengikuti kejuaraan gulat provinsi. saat dikejuaraan dia mendapatkan posisi ke 3 dan mendapat julukan si banteng berkacamata.

namun meski julukannya garang dari segi penampilan dia lebih cocok disebut kutu buku jurusan desain ketimbang banteng berkacamata. dia pergi ke sekolah dengan model rambut belah tengah, kacamata yang bundal, dan pakaian yang rapi.

bagiku dia sama saja dengan andi yang seorang pembully. mereka hanya berbeda jurusan saja.

aku tidak bisa bangun dan menangis saat itu juga. aku melihat kaki bima yang melangkah mendekatiku.

"lu apain cewek gue, letoy?" suaranya sangat garang berbanding terbalik dengan penampilannya.

"aku... gak sengaja menyenggolnya sampai jatuh..." jawabku sambil merintih.

"kalau mendorong orang harusnya lu minta maaf..!!"

bima menginjak badanku. aku hanya bisa menangis karena aku tidak akan bisa bangun. di pagi yang cerah ini aku jadi bulan bulanan hanya karena tidak sengaja menyenggol dan menjadi tontonan anak anak satu sekolah.

"udahlah bima! nanti kita dipanggil guru bk!" kata siswi yang aku senggol.

"cih, nanti kalau jalan pakai mata!"

setelah menghajar aku, bima pergi bersama ceweknya.

hariku dimulai dengan kesialan, meski begitu aku masih berharap penuh pada sistem kebaikan. aku berharap bisa menjadi kuat dengan menyelesaikan quest seperti tokoh utama novel hunter and the system.

aku pergi ke wc untuk membersihkan bercak tanah di seragam putihku. walaupun jadinya sedikit basah tidak masalah buatku.

jam pelajaran pertama, bahasa inggris.

bahasa inggris adalah mata pelajaran yang paling aku kuasai karena aku sering menonton film bajakan dengan subtitle bahasa inggris di DVD. sayangnya nilaiku di semester sebelumnya masih di bawah standar. maka dari itu di semester ini aku berniat meningkatkan nilai bahasa inggrisku.

aku lewati jam pelajaran pertama dengan damai. martha belum menggangguku sementara andi sebentar lagi akan menyuruhku membeli nasi goreng seperti hari hari sebelumnya.

sebentar lagi quest pertamaku muncul. aku izin ke toilet beberapa menit sebelum jam pelajaran pertama berakhir untuk menghidari andi dan pembully lainnya. aku harus menyelesaikan quest pertama dan mencari tahu lebih banyak tentang peraturan kontrak dengan sistem kebaikan.

aku bersembunyi di dalam bilik toilet yang paling kotor. aku memilih bilik itu karena tidak digunakan lagi saking kotornya.

hawa di dalam toilet itu membuatku merinding. tapi aku harus bertahan, sebentar lagi quest nya muncul.

alarm istirahat pertama berbunyi. andi pasti sudah menyuruh anak lainnya untuk membelikan nasi goreng jadi aku bebas hari ini.

tepat jam 09.40 pagi. quest yang dijanjikan oleh sistem kebaikan muncul.

dari layar hpku muncul sebuah papan quest berwarna hijau. papan quest yang muncul di hadapanku benar benar mirip dengan ilustrasi papan quest yang muncul di novel hunter, bedanya yang ini berwarna hijau.

"ini benar benar papan quest..!!" kataku dengan kegirangan.

pada bagian atas papan quest tertulis...

"apa, ada anak yang tersesat di sekolah ini?"

sebuah notifikasi pesan masuk ke hpku. pesan yang berasal dari aplikasi K. S.

saat aku membuka pesan itu, nostradamus si pria chibi berbaju hitam muncul dan menjelaskan teknis quest pertama ini.

[halo lagi! saya nostradamus agen semesta kebaikan nomor 03, akan menjadi pemandu anda dalam menyelesaikan quest quest tertentu.]

[jika nanti ada yang ingin anda tanyakan perihal quest yang muncul anda bisa membuka aplikasi K. S. dan menekan fitur QNA with Nostradamus di pojok kanan atas layar.]

[sekian, terima kasih telah membaca pesan dari aplikasi sistem.]

pesan dari aplikasi sistem berakhir sampai situ.

aku berpikir sejenak, perlukah aku bertanya pada agen nostradamus. lalu aku memutuskan untuk tidak bertanya.

setelah membaca ulang quest pertama ini aku bergegas keluar dari bilik wc untuk mencari ibu atau anak yang dimaksud.

saat keluar dari wc aku terperangah melihat adanya sebuah benang hijau gaib di kakiku.

dengan banyaknya pengetahuan tentang sistem dari membaca novel, aku pun menyimpulkan kalau benang hijau itu adalah penunjuk arahku dalam quest pertama ini.

aku mengikuti arah yang ditunjukkan oleh benang hijau. saat melewati teras sekolah menuju kantin aku menyadari kalau lingkungan sekolah saat ini sangat sepi. hanya ada beberapa anak saja yang sedang duduk sambil membaca buku.

apa yang terjadi? kemana anak anak lainnya?

aku berjalan melewati kantin, melewati toilet perempuan, melewati perpustakaan dan akhirnya benang hijau itu terputus di pintu masuk ruang bk.

aku meneguk ludah. ruang bk adalah tempat bersemayam sesosok serigala haus darah. sosok serigala yang aku maksud adalah sang guru bk yang terkenal tegas dan temperamen, bapak alam jaya.

"gimana caraku masuk ke dalam sana? kalau mengendap endap nanti aku dikira maling. masa iya aku masuk ke sana dengan alasan buat nyari anak orang."

sepertinya hanya aku seorang yang bisa melihat papan quest yang melayang. aku mencoba menyentuh papan itu tapi tidak bisa.

sepertinya memang tidak ada cara lain. aku pun memberanikan diri untuk masuk.

benang hijau yang tadi terputus muncul lagi. aku masuk lebih dalam mengikuti benang hijau, lagi lagi benang hijau itu terputus di depan sebuah lemari kayu yang tampak usang.

hatiku berdebar kencang. mungkinkah guru bk menyekap anak anak di dalam lemari ini.

saat aku buka pintu lemari yang sedikit macet aku akhirnya menemukan anak yang dimaksud.

ternyata yang dimaksud sistem adalah seekor anak kucing.

dari awal aku sudah merasa aneh, kalau memang ada anak hilang di sekolah harusnya sudah ada pengumuman tentang hal itu.

"meoww..."

aku gendong anak kucing itu lalu aku ikuti benang hijau yang sekarang membawaku ke kantor kepala sekolah.

aku ketuk pintu kepala sekolah. kepala sekolah mengizinkan aku masuk, disana aku lihat ada seekor induk kucing berwarna kuning.

"kucing itu pasti induknya." pikirku.

"saya menemukan kucing ini pak."

"dimana kamu menemukannya?"

aku tidak bisa bilang aku menemukannya di lemari ruang bk, jadi aku berbohong dan kubilang aku menemukannya di samping sumur sekolah.

"terima kasih nak yudistira. kucing ini milik anak bapak."

setelah mengembalikan kucing pak kepsek aku segera ke tempat sepi dan membuka aplikasi sistem.

tampilan papan quest berubah, sebuah ucapan selamat untuk kontraktor muncul seperti ucapan selamat kepada player di cerita cerita fiksi lainnya.

aku mendapat reward dari sistem. aku buka kotak hadiah di aplikasiku.

aku mendapat reward berupa uang 200 ribu rupiah. saat aku buka dompetku uangnya benar benar ada.

sebuah tampilan yang mirip dengan statistik karakter dalam game muncul.

di paling atas pengukuran statistik ada sebuah pengukuran yang bertuliskan 'moral kontraktor' yang berbentuk seperti bar darah atau bar nyawa dari karakter pada video game fighting.

bar moral ku sangat rendah. sistem menghitung moral ku dengan angka 18 sementara moral manusia normal berada di kisaran angka 80 - 100.

ada juga beberapa statistik lain dari diriku yang diukur dari angka negatif hingga positif.

beginilah statistik diriku saat ini.

Etika (20) (Sangat Kurang)

-berdasarkan data sistem kebaikan,

rata rata manusia memiliki tingkat etika (60)-

Moral (18) (Sangat Kurang)

-berdasarkan data sistem kebaikan,

rata rata manusia memiliki tingkat moral (80)-

Ketampanan (-80) (Sangat Jelek)

-berdasarkan data sistem kebaikan, rata rata pemuda berumur 16 tahun memiliki tingkat ketampanan (-35)-

Kekuatan (15) (Lemah)

-berdasarkan data sistem kebaikan, rata rata pemuda berumur 16 tahun yang memiliki bobot seperti anda memiliki tingkat kekuatan (40)-

Kecerdasan (-35) (Sangat Kurang)

-berdasarkan data sistem kebaikan, rata rata pemuda berumur 16 tahun memiliki tingkat kecerdasan (-20)-

Bakat (Tidak Ada) (Sangat Kurang)

-berdasarkan data sistem kebaikan, rata rata pemuda berumur 16 tahun setidaknya memiliki 1 atau 2 bakat alami-

aku tidak mengerti kenapa moral dan etika dibedakan, dan kenapa etika ditulis dengan angka 0.

yang jelas jika ada statistik ketampanan, kekuatan, kecerdasan dan bakat, itu artinya akan ada juga reward dari quest yang dapat meningkatkan statistikku.

ini benar benar luar biasa. dengan quest kebaikan ini aku bisa menjadi orang yang tertampan, terhebat dan yang paling genius. ekspektasiku sangat tinggi untuk quest quest berikutnya. karena berbuat kebaikan itu sangat mudah.

aku bergegas membuka fitur QNA with Nostradamus. tampilan fitur QNA itu didominasi warna merah dan coklat sehingga terlihat sangat cantik.

aku bertanya pada agen nostradamus kapan quest selanjutnya akan muncul.

nostradamus langsung membalas chatku.

[quest selanjutnya akan datang secara random. setiap harinya akan ada 5 daily quest dan beberapa special quest.]

[baiklah. terima kasih agen nostradamus.]

sekarang aku merasa sangat bersyukur telah membuat kontrak dengan sistem kebaikan. tepat disaat aku berpikir begitu, nostradamus memberitahuku kalau dalam kontrak ini juga terdapat beberapa hal yang tidak boleh atau tabu untuk kulakukan. salah satunya adalah menindas atau merugikan orang lain dengan reward yang telah aku terima dari sistem.

misalnya menghajar siswa lain menggunakan penambahan kekuatan yang aku terima dari sistem tanpa persetujuan dari sistem kebaikan atau melakukan hal jahat lainnya. jika aku melakukan itu maka sistem akan memberikanku sanksi yang tidak main main.

jikalau begitu aku harus berhati hati mulai sekarang. aku tidak boleh berkelahi terkecuali orang lain yang memulainya lebih dulu.

beberapa detik kemudian papan quest muncul lagi. kali ini quest tingkat menengah.

"apa! kali ini aku berhadapan dengan hidup dan mati seseorang."

"aura kreasi... tunggu! kalau tidak salah hari ini anak anak jurusan seni kelas sebelah mengikuti acara pembukaan aura kreasi dengan melakukan tari daerah berkelompok. semua peserta tari daerah itu adalah perempuan, mungkinkah salah satu dari mereka?"

kali ini papan questnya bisa aku gerakkan. dengan aku bayangkan saja teks pada papan quest berubah dan memberitahukan nama serta foto seorang siswi yang ikut menari di acara itu.

[08:09...]

[08:08...]

"kau gila!!"

aku berlari secepat mungkin ke aura kreasi yang baru dibuka seminggu yang lalu.

aku tidak melakukan ini atas dasar simpati tetapi karena aku menginginkan hadiah dari sistem.

....................................................................................

Jangan lupa tekan like dan taruh novel ini rak buku kesayangan kalian😄

Salam dari agen Nostradamus untuk seluruh orang orang baik di alam semesta😇

....................................................................................

Chapter 2 | Meningkatkan Statistik

...Cerita yang ada di dalam novel ini hanyalah karangan fiksi semata. jika ada kesamaan nama, tempat, nomor dan hal hal lainnya mohon dimaklumi....

Cerita yang ada di dalam novel ini hanyalah karangan fiksi semata. jika ada kesamaan nama, tempat, nomor dan hal hal lainnya mohon dimaklumi.

sesampainya di aura kreasi.

"loh?? acara pembukaannya sudah selesai? tapi waktu questnya..."

tidak kusangka ternyata acara pembukaan auranya sudah selesai. kini aku tidak tahu dimana siswi yang dimaksud oleh quest karena dia sudah selesai tampil.

aku melihat benang hijau menunjuk ke belakang panggung. benang hijau terputus di depan ruang ganti baju.

"haruskah aku masuk ke dalam? bukankah nanti aku akan dianggap sebagai siswa mesum?" pikirku.

karena tekadku sudah bulat untuk menjadi tampan dan kuat dengan bantuan sistem, aku memutuskan untuk menyelesaikan semua quest tidak peduli seberapa sulitnya itu.

aku buka pintu dengan spontan, lalu kulihat 3 orang siswi yang sedang makan bersama, mereka sedang makan mie instan di sebuah meja belajar rendah.

"ngapain kau? ada perlu apa?" tanya salah satu siswi.

siswi yang duduk di tengah adalah orang yang dimaksud oleh sistem. benang hijau muncul dan menunjuk ke mangkuk mie yang dipegang gadis itu.

"jadi begitu, pakunya ada di dalam mangkuk mienya."

"anu kak denata sari, ada sesuatu di dalam mangkuk mie kakak..." ucapku sambil menunjuk ke mangkuk mienya. aku baru sadar kalau mereka akan kakak kelasku.

"apaan sih! jangan ganggu kakak kelas lagi makan!"

kak saru membentak, dia tidak mau mendengar peringatanku. terpaksa aku melakukannya dengan cara kasar.

zraakk!

kerah bajuku ditarik ke belakang oleh siswa yang menjadi penjaga dari murid murid kelas 2 itu.

si penjaga itu adalah lauroe si anak jurusan seni kelas 1 C. meskipun sebenarnya posisi sebagai penjaga hanyalah main main tapi tidak kusangka dia benar benar berjaga di sekitar sini. terlebih lagi dia juga anggota klub silat yang seangkatan dengan andi.

"jangan ganggu kakak kelasmu, anak buangan kelas 1." kata katanya sangat kasar.

"anu kak, ada paku di dalam mangkuk kakak itu! periksa saja isi mangkuk itu kalau kakak kakak tidak percaya!" aku mengabaikan lauroe, aku tidak peduli lagi, jika ditanya alasannya aku bisa menjawab kalau aku punya kemampuan indigo. dianggap sebagai anak indigo juga tidak buruk, hehee...

"paku!" aku berhasil meyakinkan kak sari, namun aneh tidak ada paku di dalam mangkuknya. bahkan di 2 mangkuk milik kakak kelas lainnya juga tidak ada.

aku ternganga, diam seribu basa. apakah sistem membuat kesalahan? tapi waktu questnya masi berjalan.

aku terperangah saat melihat sisa waktu quest yang tiba tiba berkurang drastis. rupanya peringatanku tentang paku yang tidak terbukti membuat kak sari gelisah dan menyeruput mienya lebih cepat.

aku kehabisan waktu, si lauroe juga terus mendorong badanku, hingga saat waktu quest tersisa 10 detik aku melakukan langkah berani.

aku genggam kerah baju lauroe.

"maaf yah..."

aku kerahkan semua tenaga yang kumiliki ke kepalan tanganku. lalu aku dorong lauroe hingga terjatuh ke atas meja belajar tempat kakak kakak perempuan meletakkan mangkuk mie mereka.

"gyaaa!"

"bangsat! minta dihajar lu!" lauroe marah besar. seragamnya jadi kotor kena tumpahan mie.

aku merasa senang dan takut disaat yang bersamaan. aku berhasil menyelesaikan quest kedua, tapi tindakanku ini bisa membuat anak anak klub silat menargetkanku.

"maaf kakak kelas... aku enggak akan mengulanginya!!" ucapku sambil kabur dari sana.

aku kabur ke kelasku dan meminta izin pulang dengan alasan sakit. guru kimia mengizinkanku untuk pulang. saat itu tidak ada satu pun teman kelas yang peduli padaku, mereka malah menyuruhku cepat pergi gara gara badan lebarku menghalangi papan tulis.

aku ambil tasku, lalu aku bergegas pulang ke rumah. rasanya bercampur aduk, besok hariku di sekolah akan menjadi neraka dunia yang sesungguhnya sebab lauroe si anak temperamen itu suka melebih lebihkan fakta. besok aku pasti akan dihajar olehnya dan anak klub silat lainnya.

di perjalanan pulang aku singgah ke sebuah warung untuk memberi es plastik.

aku ingin menenangkan pikiran dulu. aku jajan pentol dan membungkus 2 pentol isi telur untukku dan ibuku di rumah. aku bisa membeli banyak jajanan dengan uang 200 k hasil reward sistem tadi pagi. aku benar benar tidak sabar mengambil reward quest kedua dan melaksanakan 3 quest harian lainnya.

aku membuka aplikasi sistem lalu mengambil reward quest kedua.

Etika (20) (Sangat Kurang)

Moral (23\=35) (Sangat Kurang)

Ketampanan (-80) (Sangat Jelek)

Kekuatan (15) (Lemah)

Kecerdasan (-35) (Sangat Kurang)

Bakat (Tidak Ada) (Sangat Kurang)

hadiah poin yang bisa ditambahkan ke statistik manapun. sistem ini benar benar mirip dengan sistem di novel hunter.

sekarang aku harus menambahkan semua poin ini ke kekuatan. di bawah statistik kekuatan tertulis 'rata rata pemuda berumur 16 tahun yang memiliki bobot seperti anda memiliki tingkat kekuatan (40)' tubuhku 2-3 kali lebih besar dari siswa siswa lain itu artinya aku memiliki kekuatan yang lebih besar.

untuk memastikan prediksiku aku bertanya pada agen nostradamus. dan ternyata memang sesuai dengan pemahamanku. reward yang aku dapatkan kali ini bukan hanya sebatas itu.

tiket emas. aku tidak tahu tiket ini bisa aku pakai untuk apa.

ada satu hal yang mengganjal di hatiku. karena tidak bisa bertanya ke sistem aku pun bertanya ke agen nostradamus.

[agen, sebenarnya dimana paku yang dimaksud di quest kedua?]

[tring!] agen nostradamus membalas chat ku.

[silahkan anda lihat sendiri rekaman ulang quest ke 2 anda.]

aku memutar video yang dikirim oleh nostradamus. video dimulai saat aku membuka pintu ruang ganti.

angle video berubah ke sudut samping ruangan, dengan sudut pandang itu aku dapat melihat kalau benang hijau ternyata tidak menunjuk ke mangkuk yang dipegang kak sari, melainkan menunjuk ke tok baju yang tergantung di dekat lehernya.

sekarang aku paham, kalau paku yang dimaksud oleh sistem bukanlah paku sungguhan melainkan sebuah tok baju. saat aku meminta kak sari memeriksa mangkuk mienya tok baju itu belum jatuh ke mangkuk, karena itulah pakunya tidak ditemukan, saat lauroe berusaha mengusirku barulah tok itu terjatuh.

"apapun itu yang penting kejadiannya sudah lewat." aku bernapas lega.

aku memutuskan untuk menggunakan semua poin saat sampai di rumah nanti. kalau terlalu lama berada di jalan bisa bahaya.

sesampainya di rumah.

ibuku belum pulang dari bekerja karena aku pulang sekolah lebih awal. sebenarnya aku punya kunci gembok cadangan tapi aku memutuskan untuk duduk bersantai saja di halaman rumahku.

aku kepikiran, bolos sekolah adalah hal yang buruk. tapi aku terpaksa melakukannya agar terhindar dari amukan lauroe.

sekarang aku berniat memeriksa semua reward quest yang aku dapatkan.

aku meraba dompet di kantong samping celanaku, aku tidak meletakkan dompet di kantung belakang karena jambret bisa mengambilnya dengan mudah.

aku berkeringat saat mengambil dompetku yang tiba tiba menjadi tebal.

aku lihat lagi reward dari quest hidup dan mati.

"anda mendapatkan uang tunai sebesar sepuluh juta rupiah langsung ke dompet anda..."

aku buka dompetku perlahan.

cahaya merah menyinari mataku.

aku buka pintu rumah, lalu aku berguling di atas kasur.

"aku kaya!!!"

"dengan uang ini aku bisa membantu ibu melunasi hutang, terus beli fast food yang lagi viral, beli baju baru, beli kuota unlimited, beli hp... eh! hp gak usah."

"makasih banyak sistem kebaikan..!!"

rasanya aku ingin menangis. uang sepuluh juta datang begitu saja ke dompetku. bahkan meskipun setelah ini aku akan diincar oleh anak anak silat dan pembully lainnya aku pasti bisa bertahan, dengan poin peningkatan sistem kebaikan.

begitulah awal dari perubahan hidupku. kontrak saling menguntungkan antara aku dan semesta kesucian yang dihubungkan melalui sistem kebaikan dan agen nostradamus sebagai pengawas kontrak. sebagai ganti atas semua keuntungan yang aku dapatkan, sistem mengharuskan diriku untuk memperoleh sebanyak mungkin poin moral dan menjadi orang yang mulia.

aku kira menjadi orang baik itu mudah, tapi ternyata kebaikan itu dimulai dari hati dan niat. karena saat menuntaskan quest kedua aku melakukannya atas menginginkan hadiah quest dan bukan tulus ingin menolong jadinya poin moral yang aku dapatkan sangat kecil. hal ini diberitahukan oleh agen nostradamus. statistik moral dan statistik etika juga akan terus berubah ubah tergantung dari bagaimana aku bersikap terhadap orang orang di sekitarku.

aku baru tahu hal ini. jika dalam 1 bulan statistik moral dan etikaku tidak mencapai angka 40 maka kontrakku akan diputus dan aku tidak akan bisa menggunakan sistem kebaikan lagi.

karena itulah mulai saat ini aku memutuskan untuk berubah. bukan karena aku ingin mempertahankan kontrakku, tapi karena aku tidak ingin menyia nyiakan kesempatan emas yang diberikan oleh tuhan.

aku akan menjadi orang baik dan meninggalkan kepribadian sosiopatku.

.....

ibuku pulang kerja jam 12:30 siang. sampai rumah jam 12:50.

"loh? kok pintunya kebuka?!"

ibu kaget pas melihat aku sedang berbaring di ruang tamu.

"kamu kenapa nak? kenapa pulang awal? kamu sakit?" tanya ibuku.

"iya bu... tadi yuda enggak enak badan. tapi sekarang sudah baikan."

mata ibu menyimpit.

"kamu enggak bohongan itu kan nak? enggak mungkin kamu bolos kan?" tanya ibuku lembut.

"enggak kok bu! yuda beneran enggak enak badan tadi!" haduh, aku tidak boleh berteriak pada ibu.

"iya ibu percaya kamu tadi sakit. kayanya kamu harus ibu bawa ke dokter deh nak. soalnya muka kami jadi agak kurusan."

aki terkejut mendengar pernyataan ibu.

"eh, kurusan Gimana bu?"

ibu mencubit pipiku, lalu memberikan cermin.

saat aku lihat wajahku. tidak ada yang berubah.

"mukaku sama aja kok bu."

"enggak! kamu jadi kurusan dikit. ibu yakin soalnya ibu setiap hari ngeliat kamu." kata ibu dengan yakin.

mungkinkah itu adalah efek dari peningkatan poin. tapi di statistik apa?

"ya udah, bagus deh kalau kamu kurusan. nanti kamu bisa pakai sepeda lagi."

ibu pergi ke dapur untuk membasuh kaki.

aku bergegas membuka aplikasi sistem dan memeriksa statistikku.

statistikku setelah menyelesaikan quest hidup dan mati.

Etika (18) (Sangat Kurang)

Moral (45) (Kurang)

Ketampanan (-70) (Sangat Jelek)

Kekuatan (25) (Standar)

Kecerdasan (-25) (Kurang)

Bakat (Tidak Ada) (Sangat Kurang) (Poin +10)

statistik moralku sudah mencapai batas minimum untuk mempertahankan kontrak tapi statistik etikaku malah menurun 2 angka. dari semua statistik hanya statistik etika yang ditulis di urutan nol dan bakat yang tidak mendapat penambahan poin +10.

aku melihat ada ikon segitiga terbalik di samping statistik ketampanan. ini hal yang baru, saat menyelesaikan quest pertama aku tidak melihat ada ikon segitiga terbalik itu.

saat kutekan ikon itu muncullah beberapa statistik baru di bawah statistik ketampanan.

Ketampanan (-70) (Sangat Jelek)

• Berat Badan (105 kg \= 102 kg)

• Kharisma ( - )

rupanya bukan hanya statistik ketampanan yang memiliki statistik turunan, statistik kekuatan dan bakat juga punya.

Kekuatan (25) (Standar)

• Kecepatan (15) (Lambat)

• Pertahanan (22) (Lemah)

• Stamina (25) (Standar)

• Mentalitas (35) (Kuat)

Bakat (Tidak Ada) (Sangat Kurang)

setelah melihat keseluruhan statistik, aku memutuskan untuk menambahkan semua poin peningkatan random ke statistik kekuatan.

aku menambahkan +20 poin peningkatan random ke statistik kekuatan, sehingga meningkatkan angka kekuatanku menjadi 45 (Kuat)

kecepatan dan pertahananku juga meningkat mengikuti peningkatan kekuatan.

kecepatan menjadi 21 (Standar), pertahanan menjadi 28 (Kuat). standar disini adalah standar bagi anak yang punya badan sepertiku. itu artinya diriku yang sekarang lebih kuat dari anak anak lainnya yang proporsi badannya normal.

aku meninju udara untuk memastikan peningkatan kekuatan. tidak puas hanya dengan meninju udara aku lanjut meninju pohon pisang di samping rumahku.

setelah meninju tiga kali tertinggal bekas tinjuku di batang pohon pisang itu, tapi tinjuku juga sangat sakit setelah testimoni itu.

saat aku sedang bersenang senang tiba tiba quest harian ketiga muncul.

aku disuruh menghadapi anak anak jurusan lokomotif itu lagi. anak anak yang kemarin menghajarku sampai pingsan. jadi mereka benar benar mengambil jam milik martha.

bagaimana caraku merebut jam martha dari mereka. apa dengan jalan kekerasan? tapi bukankah kekerasan itu tidak baik. aku tahu karena hampir setiap hari mengalami kekerasan di sekolah.

saat pikiran dan hatiku terpacu bagaimana cara mendapatkan jam martha. quest pun memberikan jawabannya.

....................................................................................

Jangan lupa tekan like dan taruh novel ini rak buku kesayangan kalian😄

Salam dari agen Nostradamus untuk seluruh orang orang baik di alam semesta😇

....................................................................................

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!