" Keyraaaaa!" teriak seorang laki-laki di depan wajah gadis cantik yang masih asik bergelut dengan alam mimpinya
" Astaghfirullah, kak Doni apa-apaan sih pagi-pagi udah bikin orang jantungan aja!" sewot Keyra melempar Doni dengan bantalnya
" Ya kamu nya aja yang tidur udah kayak kebo, dibangunin dari tadi susah banget" kesal Doni
" Ini kan hari Minggu kak aku mau istirahat, udah sana ih jangan ganggu aku mau tidur" Keyra kembali merebahkan tubuhnya namun dengan cepat tangannya langsung ditarik paksa oleh Doni
" Tidur lagi kakak gendong ya ke kamar mandi kakak guyur, mau!" ancam Doni pasang wajah serius
" Ishh, apaan sih kakak ini, udah ah sana aku masih ngantuk kakak ku sayang, please ya jangan ganggu. huss.. huss...!" ucap Keyra menekankan kata-katanya
" Bangun Keyra kasihan bunda sama ayah udah nunggu kamu loh dari tadi di meja makan" Doni memaksa Keyra untuk beranjak dari tempat tidurnya
" Iya... iya... bawel " gumam keyra, dengan malas akhirnya Keyra pun menurut, ia berjalan dengan gontai masuk ke dalam kamar mandi
" Jangan lama-lama, awas aja kalau tidur lagi!" ucap Doni sebelum pintu kamar mandi tertutup
" Iya bawel, udah sana pergi!" usir Keyra
Doni turun lebih dulu menghampiri kedua orang tuanya yang sudah setia duduk di meja makan menunggu putra putrinya
" Loh kak Keyranya mana?" tanya bunda Shinta saat melihat Doni datang sendiri
" Lagi dikamar mandi bun, itu anak kalau tidur udah kayak kebo susah banget banguninnya" keluh Doni
" Kalau libur ya begitulah adik kamu, makanya ayah paling enggak mau kalau bunda nyuruh ayah bangunin Keyra" timpal Ayah Rama
" Tuh kan bun ayah aja ngeluh kalau disuruh bangunin Keyra, tuh anak emang nyusahin"
" Ayah ih sama anak sendiri juga!" bunda Shinta mencubit perut sang suami
" Aww... sakit bun, ya emang tuh anak susah kan dibanguninnya" ucap ayah Rama
...Tok...
...Tok...
...Tok...
" Assalamualaikum!" terdengar suara ketukan pintu dan memberi salam dari luar
" Sepertinya ada tamu bun!" ucap Ayah Rama saat mendengar suara orang memberi salam
" Iya yah, sebentar bunda liat dulu!" ucap bunda Shinta beranjak dari duduknya
" Wa'alaikum salam" ucap bunda Shinta seraya membuka pintu
" Bundaaaa!" seru Nabila, Amelia, Bunga dan Inka bersamaan lalu menyalami punggung tangan bunda Shinta bergantian
" Kalian rupanya, ayo masuk kita sarapan bareng!" ajak bunda Shinta kepada para sahabat putrinya
" Terima kasih bunda, tau aja kalau kita lapar" Sahut Bunga
" Bunga ih, malu-maluin loe" Inka mencubit lengan Bunga
" Iya nih Bunga" Bila pun ikut memelototinya
" Ih kenapa si kalian, kan emang benar kita lapar emang loe enggak lapar?" oceh Bunga
" Tapi_" belum selesai bicara bunda sudah lebih dulu memotong ucapannya
" Sudah enggak apa-apa, kalian ini kayak sama siapa aja, udah yuk masuk!" ucap bunda Shinta
" Iya bunda!" sahut mereka serempak
" Selamat pagi om, pagi kak Doni!" sapa mereka bersamaan saat sudah berada di meja makan
" Pagi!" sahut ayah Rama dan juga Doni dengan tersenyum
" Silahkan duduk ikut sarapan bareng!" seru ayah Rama
" Terima kasih om"
" Bun, Keyra nya mana?" tanya Bunga karena tidak melihat keberadaan Keyra di antara mereka
" Biasa dia mah kalau hari Minggu malas-malasan, belum keluar dari tadi " sahut Doni mewakili bunda Shinta
" Selamat pagi semuanya!" suara teriakan menggema di ruangan tersebut saat Keyra baru saja menuruni anak tangga
" Eh ada kalian rupanya, kapan datangnya kok gak bilang-bilang sih mau kesini?"
" Kejutan dong, biar loe enggak malas-malasan terus di rumah makannya kita kesini buat gangguin loe" sahut Bila
" Wah dasar teman laknut loe pada ganggu waktu istirahat gue aja" ucap Keyra sambil tertawa
" Sudah-sudah, nanti dilanjut ngobrolnya sekarang duduk Key kita sarapan dulu!" ucap bunda Shinta menyeru putrinya untuk duduk
" Iya bunda" sahut Keyra lalu mendudukkan dirinya di kursi yang masih tersisa satu
___
" Key jalan yuk!" ajak Bunga saat mereka sedang berada di dalam kamar Keyra sambil menonton drakor
" Jalan kemana?" tanya Keyra
" Ya kemana gitu, ke mall juga boleh" sahut bunga
" Ke taman aja yuk ngapain ke mall mulu bosen kali" timpal Inka
" Gue setuju tuh secara ya kalau hari Minggu gini biasanya taman tuh rame cuy" Amel ikut nimbrung
" Iya betul" sahut Bila
" Jadinya kemana nih mall atau taman?" tanya Keyra
" Taman" seru Amel, Inka dan juga Nabila
" Mall" Seru Bunga
" Fiks ya ini kita ke taman, berdasarkan suara terbanyak loh" Ucap Keyra
" Ya udah iya kita ke taman satu lawan tiga jelas gue kalah" ucap Bunga mengerucutkan bibirnya
" Ha.. ha... ha ..." ke empat temannya tertawa melihat ke kalahan Bunga
" Udah enggak usah dimanyunin tuh bibir udah manyun entar tambah manyun aja!" Keyra mencomot bibir Bunga begitu saja membuat yang lainnya tertawa
" Dasar teman gak ada akhlak, loe kira mulut gue apaan main comot aja" Bunga melempar Keyra dengan bantal tapi sayang Keyra berhasil menghindar
" Enggak kena wleee...."ucap Keyra mengejek
" Ishh... kalian ini udah kayak tom and Jerry aja sih, udah yuk ah capcuss jangan ribut mulu, ribut lagi nanti gue kawinin juga loe berdua" ucap Amel
" Tuh dengerin ibu negara lagi ngomong, awas loe berdua dikawinin!" timpal Inka
" Loe kira gue cewek apakah? masa jeruk makan jeruk enakkan pisang kali " sahut Keyra
" Wah Key otak loe udah traveling jauh kayaknya" ucap Bila geleng-geleng kepala
Keyra tertawa " Ah kayak otak loe pada bener aja pada, somplak semua juga"
Mereka pun tertawa setuju dengan apa yang dikatakan Keyra kalau udah membicarakan tentang 17 + langsung aja koneknya cepat
" Bunda Key sama teman-teman izin ya mau main ke taman!" ucap Keyra menghampiri bunda Shinta yang sedang asik nonton TV
" Iya tapi jangan sore-sore ya pulangnya bantu bunda masak buat makan malam" sahut bunda
" Siap bunda!" Keyra mengangkat satu tangannya dan diletakkan di keningnya
" Ya udah yuk gaess kita cus!" ucap Keyra setelah menyalami tangan bundanya dan diikuti para sahabatnya untuk berpamitan
" Bunda pinjam Key dulu ya bun" ucap Bunga
" Loe kira gue barang di pinjam-pinjam" Protes Keyra
" Huss," bunda Shinta menepuk bahu putrinya
" Iya sayang, hati-hati ya kalian jangan nakal ingat pulang jangan sore-sore!" pesan bunda Shinta
" Siap bunda!" seru Ke empat sahabat Keyra
" Oiya Bun, ayah di mana?" tanya keyra yang tidak melihat keberadaan sang ayah
" Ayah sedang ke rumah sahabat lamanya " jawab bunda Shinta
" Oh" Keyra hanya beroh saja
" Ya udah bun, kami berangkat. Assalamualaikum!" ucap Keyra dan teman-temannya
" Wa'alaikum salam" jawab bunda Shinta
___
Saat ini Keyra dan keempat sahabatnya sedang berada di taman yang letaknya tidak jauh dari sekolah mereka.
Setiap hari Minggu taman tersebut memang selalu terlihat ramai, banyak pedagang kaki lima yang menjajakan dagangannya, banyak juga yang memanfaatkan taman tersebut untuk berolahraga, sekedar bersantai dengan keluarga dan juga sahabat ada juga yang asik menemani putra putri mereka bermain di arena bermain yang ada di sekitar taman tersebut.
" Key bagaimana hubungan loe sama Dika, loe masih jalan sama tuh anak?" tanya Bila pada Keyra yang sedang menunggu bakso pesanannya
" Gue sih sebenarnya udah malas tapi tuh anak maksa terus" Sahut Keyra sambil menyeruput es kelapa yang tadi dibelinya
" Kalau udah malas putusin aja sih Key ngapain juga loe paksain lagian juga tuh anak sok playboy udah syukur loe mau jadi pacarnya eh ngelunjak pake macarin adik kelas" oceh Inka kesal saat ingat Dika sempat berselingkuh di belakang Keyra
" Udah si Ka kenapa juga loe yang sewot, Key nya aja santai-santai aja" Ucap Bila
" Ya gue sih geregetan aja" Sahut Inka
" Emangnya apa sih yang loe harapkan dari tuh anak Key?" tanya Bunga
" Enggak ada" sahut Keyra santai
" Terus?" tanya Bila
" Ya enggak ada terusnya"
" Gue cuma kasihan aja sama tuh anak ya selain itu lumayan lah buat sekedar gratisan jajan di kantin" Sahut Keyra lalu tertawa
" Wah parah loe Key" seru semua sahabatnya
" Memanfaatkan anak orang loe" Ucap Inka
" Ya salah sendiri dia enggak mau gue putusin tapi masih aja macarin cewek lain ya gue sih enggak memanfaatkan anak orang cuma menikmati apa yang ada aja, hahaha.." Tawa Keyra
" Sama aja dodol cuma bahasa loe aja yang di putar-putar" Sarkas Bunga
" Ha..ha.." Keyra pun kembali tertawa
Bakso pesanan Keyra pun datang dan dengan semangat 45 Keyra langsung melahapnya
" Key pelan-pelan aja kali makannya udah kayak enggak makan setahun aja loe" tegur Inka
" Gue lapar nunggu nih bakso gila sampe seabad lama banget" sahut Keyra disela makannya, karena yang ngantri cukup banyak jadi Keyra dan kawan-kawan menunggunya cukup lama
" Iya tapi pelan-pelan aja kali Key makannya, gue enggak bakalan minta kok paling nyomot satu haha..." ucap Bunga lalu tertawa setelah mendapat tatapan sengit dari Keyra
" Ha...Ha.." mereka semua tertawa melihat wajah Keyra yang menurutnya lucu seperti kucing yang takut diambil makanannya
Sekitar jam 4 sore Keyra baru pulang dan sesampainya di rumah ia menghampiri sang bunda yang sedang sibuk berkutat di dapur
" Assalamualaikum bunda"
" Wa'alaikum salam"
" Bunda masak apa?" tanya Keyra dengan tangannya yang tidak bisa dikondisikan mau mencomot perkedel jagung yang baru selesai bunda goreng
Pluk
" Awwww, sakit bunda" Keyra mengerucutkan bibirnya
"Kebiasaan kamu ya, sana cuci tangan dulu mau main comot-comot aja!" omel bunda Shinta
" He...He... iya bunda, maaf lupa!" Keyra cengengesan
Keyra berjalan ke arah wastafel lalu memutar kerannya untuk mencuci tangan
Selesai cuci tangan Keyra kembali menghampiri bundanya " Ada yang bisa Keyra bantu lagi gak Bun?" tanya Keyra seraya mencomot perkedel jagung yang tadi tidak jadi di comotnya
" Bantu bunda cuci sayuran aja sama potong-potong kentang yang sudah bunda kupas tuh diatas meja!" sahut bunda Shinta
" Oke siap laksanakan bunda" Keyra membantu bunda mencuci sayuran dan juga memotong kentang sesuai dengan yang di perintahkan bunda Shinta
Waktu sudah menunjukkan pukul setengah enam, dan masakan pun hampir selesai semuanya.
" Bunda Key ke kamar dulu ya mau mandi gerah!" ucap Keyra pamit pada sang bunda
"Yaudah sana, tapi ingat setelah selesai sholat Maghrib cepat turun untuk makan malam, jangan tidur!"
" Iya bunda ku sayang" Keyra pun langsung melesat pergi ke kamarnya
Setelah selesai dengan ritual mandi dan juga menunaikan kewajibannya sebagai muslimah Keyra pun turun untuk makan bersama dengan keluarganya
" Bun, kak Doni ke mana?" tanya Keyra saat tidak melihat keberadaan Doni di meja makan hanya ada bunda dan ayahnya saja
" Kak Doni tadi telpon katanya hari ini dia lembur, cafenya lagi rame banget ya maklum hari libur" jawab bunda Shinta
" Oh gitu" Keyra manggut-manggut
" Sudah ayok makan nanti keburu dingin sayurnya!" seru bunda Shinta
"Ayah mau makan pakai apa?" tanya bunda
"Apa saja terserah bunda, semua masakan bunda ayah suka apalagi sama yang masaknya" jawab Ayah Rama sedikit menggombal membuat bunda Shinta tersipu lalu tersenyum
" Ayah sama bunda sweet banget sih" Celoteh Keyra
"Itu harus dong sayang walaupun udah enggak muda lagi tapi keromantisan tetap tidak boleh kalah dong sama yang muda!" sahut Ayah Rama
" Ah bikin iri aja ayah" ucap Keyra mendramatisir
" Iri kenapa?" tanya Ayah Rama
" Iri sama bunda punya suami seperti ayah romantis" sahut Keyra
" Kalau iri memangnya kamu udah siap Key kalau punya suami?" goda Ayah Rama seraya tersenyum tapi tidak dengan bunda Shinta entah kenapa raut wajahnya seketika berubah
"Ihhh, apaan si ayah, ya belum lah yah, Key itu masih sekolah, tunggu Key lulus kuliah dulu dong yah, betulkan bun?" Keyra menoleh ke arah bunda Shinta meminta persetujuan
" Sudah cepat makan, tidak baik makan sambil bicara nanti tersedak" ucap bunda Shinta mengalihkan pembicaraan
Mereka pun makan dengan hikmat tidak ada yang bicara saat makan hanya sesekali saja saat Ayah Rama menanyakan tentang sekolah Keyra
_____
" Selamat pagi semuanya wahai rakyatku!" Sapa Keyra saat masuk ke dalam kelas dengan suara nyaringnya
" Huuuuhhhhh!" Sorak Sorai teman-teman Keyra
" Pede loe, siapa juga yang mau jadi rakyat loe, pimpinannya aja begini bagaimana rakyatnya sengklek semua yang ada!" cerocos Dodot teman sekelas Keyra
" Duh Dodot sayang, kalau ngomong suka tepat deh loe, contohnya loe ya Dot satu diantara rakyat gue yang paling sengklek, haha..." Sahut Keyra membuat Dodot mencibikan bibirnya
" Woy Key pagi-pagi udah bikin rusuh aja loe" protes Malik
" Gue bukannya ngerusuh tapi menghangatkan suasana!" Keyra meletakkan tasnya di atas meja lalu berjalan ke kursinya Inka
" Minggir loe!" usir Keyra ke Megan yang tengah duduk di samping Inka
" Pacaran mulu loe berdua, enggak bosen apa dempetan terus saban hari, lama-lama gue kawinin juga loe berdua" cetus Keyra
" Kawin-kawin nikah dulu woy baru kawin" teriak Malik
" Ah gue yakin loe sih kawin dulu dah baru nikah" Sahut Keyra menimpali ucapan Malik
" Eh sorry ya, begini gini juga gue sih nikah dulu lah" ucap Malik
" Yakin loe?"
"Yakinlah"
" Elo berdua pada kenapa sih pagi-pagi ngomonginnya masalah kawin nikah, udah pada ngebet loe?" semprot Bila
" Noh.... Noh... kepala suku loe, pagi-pagi udah mau ngawinin anak orang aja, jangan-jangan dia kali tuh yang udah kebelet mau kawin" sahut Malik
" Gue sih nikah dulu dong baru kawin" sambar Keyra
" Emang loe udah siap gitu Key buat nikah muda?" tanya Inka tiba-tiba
" Tau nih anak masih pagi bahasnya udah masalah orang dewasa aja,kayak udah siap nikah muda aja loe Key" Cerocos Bila
" Kalau udah jodohnya ya mau bagaimana lagi Munaroh, siap kagak siap dah itu mah nikah muda tapi kalau boleh milih sih enggak maulah gue" Sahut Keyra tertawa
" Terus bagaimana dengan cita-cita loe yang mau kuliah keluar negeri?" tanya Bunga
" Ya tetap dong kuliah Maimunah!" sahut Keyra
" Loe kira gue nikah muda beneran apa, ya enggak lah. mana mungkin juga bokap gue ngizinin gue nikah muda bisa di cincang gue dijadiin perkedel sama bunda, ketahuan pacaran aja gue bisa diamuk ya kali nikah muda" lanjutnya
" Pacaran aja enggak boleh pakai begaya ngomongin soal kawin nikah" cibir Malik
" Gue sumpahin loe Key nikah muda, kayak gimana ya Key kalau loe punya suami diusia dini, apalagi kalau punya suami orangnya kayak si El si kulkas berjalan, Ha... ha... enggak kebayang gue" tawa Malik
" Yang satu ramenya enggak ketulungan, berisik pake banget yang satu lagi saking pendiamnya sampai kentut pun nyaris tak terdengar" lanjutnya
" Eh Mastur jahat banget tuh mulut, sembarangan aja loe kalau ngomong" kesal Keyra
" Malik, enak aja loe Markonah main ganti nama gue" protes Malik
" Ya siapalah nama loe terserah, sumpah loe enggak lucu, gue kan tadi ngomongin si Inka sama Megan yang nempel mulu kayak cicak kenapa jadi nyumpahin gue nikah mudah, ihh.. amit-amit dah" sungut Keyra
" Kok cicak si Key, prangko kali Key!" ucap Bunga yang sempat-sempatnya protes masalah cicak
" Kalau prangko udah enggak zaman sekarang udah enggak ke pake jadi diganti sama cicak" sahut Keyra
" Kenapa harus cicak, enggak yang lain aja gitu?" tanya Bunga dengan wajah polosnya
" Hadeuh...." Keyra garuk-garuk kepalanya kayak anak onye gemas sama Bunga " Ya suka-suka gue dong Bambang, mau cicak ke, kecoa ke mulut-mulut gue ini" Gereget Keyra
" Udah deh Bunga mending loe ke taman aja gih sono daripada disini ganggu gue aja loe " kesal Keyra
" Ngapain gue ke taman Key?" entah kemana nih otak gadis yang satu ini membuat Keyra ingin menyiramnya aja dengan air biar seger dikit otaknya
" Ya taman kan emang tempat loe Bunga, di sono pasti banyak tuh temen loe" sahut Keyra dengan mode kesal
" Teman gue? ya teman gue kan loe Key, semuanya kan disini semua Key tuh Bila, Inka sama Amel juga disini" sahut Bunga
" Wah ini anak kalau dilanjutin makin panas" Gumam Inka " Udah Key enggak usah diladenin " Ucap Inka saat Keyra ingin menimpali ocehan Bunga
"Key!" panggil Bunga
" Apa?" sahut Keyra sedikit melotot
" Biasa aja kali Key!" Bila tertawa melihat Keyra melototkan matanya pada Bunga
" Key, Loe takut ya sama sumpahnya Malik " tanya Bunga membuat Keyra memutar bola matanya malas
" Gue enggak takut sama sumpahnya Mak Malik Kundang" Sungut Keyra
" Malin Kundang kali Key" protes Bunga lagi
" Key nih kuaci, gue kasih loe kuaci biar anteng, enggak usah ngoceh lagi ya!" Amel melemparkan sebungkus kuaci ke arah Keyra dan dengan sigap Keyra pun menangkapnya seketika melupakan kekesalannya pada Malik dan Bunga
" Wah dari tadi ke Mel" Ucap Keyra yang langsung membuka bungkus kuaci tersebut dan memakannya
" Hebat loe Mel, tuh anak langsung diam setelah loe empanin kuaci" ucap Malik seraya tertawa
" Empanin empanin loe kira gue binatang?" Keyra mencibikkan bibirnya
" Udah Mal, enggak usah mancing-mancing Key lagi deh loe, bisa panjang ni urusan ngeladenin nih anak satu yang ada gue yang pusing dengerin ocehan loe berdua" omel Bila
" Udah tenang aja loe Bil, gue enggak akan ladenin dia kan udah ada ini" ucap Keyra santai sambil mengunyah biji kuaci
" Mel cara jinakkin loe ampuh" ucap Malik
" Sialan loe, emang loe kira gue apaan jinak jinak" Keyra mendengus kesal
Saat Malik hendak bicara lagi seketika mereka langsung diam serempak saat seorang guru masuk ke dalam kelas, bahkan sepanjang waktu belajar mengajar pun mereka semua tidak ada yang berani berbicara.
Bel berbunyi pertanda jam istirahat telah tiba, sorak gembira buat para cacing-cacing perut yang berdemo untuk segera di isi.
" Key, kantin yuk!" Ajak Inka seraya beranjak dari tempat duduknya
" Duluan aja gih, gue mau balikin ini buku dulu ke perpus" sahut Keyra
" Key, Inka yuk ah cus gue udah lapar nih!" teriak Bunga
" Iya tunggu sebentar" Sahut Inka
" Yaudah gue duluan, loe nanti nyusul ya!"
" Iya, udah sana pergi ditinggal tuh sama yang lain" Keyra menunjuk dengan dagu ke arah pintu yang sudah tidak ada teman-temannya
" Wah tuh anak mau gue piting kali ya, berani ninggalin gue" rancau Inka yang langsung melangkah keluar
" Key jangan lama-lama loe di perpusnya!' teriak Inka sebelum menghilang dari balik pintu
" Key, Loe enggak ke kantin?" tanya Malik yang baru hendak keluar bersama Dodot
" Wait... ada gerangan apa nih Malik Kundang nanyain gue ke kantin apa enggak?" Tanya Keyra sengak membuat Malik memutar bola matanya jengah
" Ehh nih anak ditanya malah balik tanya, serah loe dah" Malik sedang malas menimpali Keyra pasalnya sejak tadi cacing-cacing di perutnya sudah demo akibat tidak sempat sarapan.
" Yuk Dot, lama-lama sama tuh anak bisa ikutan oleng loe nanti!" ucap Malik sebelum berjalan keluar kelas
" Wahh... songong nih anak" ucap Keyra seraya melotot
Karena kelas juga sudah sepi Keyra pun berjalan menuju perpustakaan untuk mengembalikan buku yang sempat di pinjamnya beberapa hari yang lalu.
Meskipun Keyra tipe anak yang enggak bisa diam dan kalau bicara suka nyerocos, tapi soal pelajaran dia cukup memuaskan ya karena terbantu berkat hobi membacanya itu.
" Pagi kak Dewi!" sapa Keyra pada penjaga perpustakaan
" Hai Key apa kabar kemana aja baru keliatan?"
" Ada kak, enggak keliatan karena lagi malas gentayangan di perpus, enggak ada yang enak diliat selain tumpukan buku" Sahut Keyra
" Siapa bilang enggak ada? ada tuh!" bisik Dewi menunjuk dengan ekor matanya pada sosok anak laki-laki yang sedang serius membaca buku di meja paling pojok
" Dihhh... itu sih apanya yang enak diliat kak, bikin sakit mata iya" tungkas Keyra dengan suara pelan
" Eh enggak boleh ngomong gitu, siapa tau jodoh" goda Dewi
" Dihh, kak Dewi mah gitu. ogah banget kak berjodoh dengan kulkas berjalan gitu... ihh.. amit-amit" Keyra bergidik sendiri membayangkannya
" Hemmmm.... berjodoh dengan dia enggak tau rasa kamu Key" Keyra mendelik tak suka tapi Dewi malah tertawa dengan suara tertahan
" Key... Key... dia ganteng loe Key, pintar juga, anak orang kaya lagi Key, masa kamu enggak mau sih Key? tapi bukan cuma kamunya aja sih yang enggak mau ya Key , kak Dewi rasa dia juga enggak mau sama kamu, berisik!" tutur Dewi membuat Keyra mengerucutkan bibirnya
" Ihh.. kak Dewi kalau ngomong ngena banget, tapi biar pun berisik begini kak cowok-cowok banyak yang antri loe kak" ucap Keyra sedikit menyombongkan diri
" Ngantri jadi pacar kamu gitu?" tanya Dewi dengan tatapan tak percaya
" Bukan kak, ngantri nagih hutang. ha...ha..."
Brakk
Keyra langsung bungkam terkejut dengan suara gebrakan meja
" Ini perpustakaan tempat membaca buku bukan tempat mengobrol dan tertawa enggak jelas" Ucap seseorang dengan nada ketus bin jutek
" Yang bilang ini pasar siapa, gue juga tahu kali ini perpus. Sombong amat!" sahut Keyra sewot
Anak laki-laki itu berdiri dan menatap tajam pada Keyra " Kalau loe tau ini perpustakaan bukan pasar tapi kenapa toa pasar loe bawa-bawa ke perpustakaan?" Ucap Elvan dengan aura dingin sedingin es kutub Utara yang kini sudah berdiri tepat di hadapan Keyra
Tanpa bicara Elvan menyodorkan buku yang dipegangnya kepada Dewi, dan dengan cepat Dewi membubuhkan buku tersebut dengan stempel perpustakaan dan setelah itu Elvan pergi begitu saja membuat Keyra menganga
" Tuh anak emang dingin banget, sumpah ya demi apapun gue kok jadi beku begini enggak bisa balas kata-katanya itu!" batin Keyra yang masih menatap punggung Elvan yang berjalan keluar perpustakaan
" Woyy Key, kenapa kamu? terpesona ya sama ketampanannya?" goda Dewi yang melihat Keyra terkesima dengan Elvan
" Dihhh, apaan si kak Dewi enggak banget deh, aku tuh cuma heran aja kak, kok ada ya manusia se dingin itu" sahut Keyra
" Ada itu si El" sahut Dewi sambil terkekeh
" Lahir dimana si tuh anak hawanya dingin gitu, kebanyakan nyemil es balok kali ya " Ucap Keyra
" Tapi Key, tumben loh tuh anak mau bicara biasanya cuek banget dengan keadaan sekitar, sebodo amat gitu deh" terang Dewi
"Masa sih kak, jadi intinya tuh es balok udah kepanasan yang akhirnya mencair gitu akibat adanya Keyra Ramadhani" ucapnya jumawa
" Iya mungkin karena terlalu terganggu kali telinganya sama suara kamu yang ngalahin suara ikan paus" Ucap Dewi lalu terkekeh
" Ih kak Dewi apaan si, suara aku merdu gini juga" Keyra mengerucutkan bibirnya membuat Dewi semakin tertawa
" Udah ah kak mau kekantin aja, lama-lama lapar juga nih perut" pamit Keyra
" Hati-hati Key jalannya awas jangan sampai nabrak es balok bisa beku kamu nanti " ledek Dewi
" Ha... ha... tenang aja kak enggak bakal aku nabrak tuh kulkas berjalan mata aku kan masih awas kak bisa bedain mana orang mana kulkas satu pintu" ucap Keyra lalu tertawa
" Dah kak Dewi" Keyra pun melambaikan tangannya dan keluar dari perpustakaan
Keyra berjalan menuju kantin lumayan masih ada waktu 15 menit buat nyantap sosis bakar sih dia rasa masih keburu.
" Sebaiknya gue telpon Inka dulu aja deh buat mesenin sosis bakar biar pas sampai di kantin langsung makan" gumam Keyra seraya merogoh sakunya dan mengambil ponselnya seraya menundukkan kepalanya
Tiba-tiba saja
...Brukhh...
" Awww..." pekik Keyra yang terhempas ke lantai
" Eh kalau jalan tuh pakai mata dong, jangan seenaknya aj_!" kata-kata Keyra tercekat begitu saja saat melihat siapa yang kini tengah berdiri di hadapannya
" Mampus gue, kenapa sih omongan kak Dewi jadi kenyataan, kenapa harus nih orang sih yang gue tabrak" batin Keyra
Keyra lalu berubah menjadi mode cuek berusaha untuk bersikap acuh dan membangunkan dirinya sendiri menepuk-nepuk roknya yang mungkin kotor akibat mencium lantai
Keyra tidak jadi marah-marah setelah tahu siapa yang menabraknya padahal lebih tepatnya Keyra sendiri yang menabraknya, pasalnya pria yang dijuluki kulkas berjalan itu sedang berdiri sambil menerima telpon tapi tiba-tiba saja seorang gadis bar-bar yang El juluki toa pasar itu menabraknya begitu saja.
" Udah nabrak malah sok-sokan dia yang merasa ditabrak, pakai mata makanya kalau jalan !" Ucap El lalu menarik belakang kerah baju Keyra saat Keyra main nyelonong pergi begitu saja
" Ishh, apaan sih loe main tarik-tarik baju gue aja!" sewot Keyra
" Minta maaf loe, udah nabrak main nyelonong aja" sarkas El
" Ih Ogah, gue yang jatuh ngapain juga gue yang minta maaf, loe aja yang salah ngapain badan segede gitu berdiri di jalan bukannya minggir" Keyra tidak mau di salahkan
" Dasar toa pasar udah salah tetap aja keras kepala, mimpi apa gue semalam sampai ketemu makhluk macam loe" Umpat El yang memilih pergi meninggalkan Keyra yang sudah terbakar emosi diubun-ubun
" Dasar kulkas berjalan, es balok, beruang kutub.. manusia es!" teriak Keyra menatap kesal pada punggung Elvan yang semakin menjauh
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!