NovelToon NovelToon

Sistem Kuas Dan Kanvas

Misi Si Ganda

Segerombolan orang yang memakai seragam karyawan minimarket mengolok seorang pria yang tengah duduk di sebuah bangku taman yang tak jauh dari perumahan dan minimarket itu. "Lihatlah! Si ganda itu terlihat begitu menyedihkan, kesi*alan selalu menghampirinya. Bahkan sekarang ia baru saja dipecat!"

"Hahaha!" Tawa mereka tiba-tiba melenggar secara bersamaan.

"Bahkan orang tuanya turut pergi ke langit karena tidak mau hidup bersama anak si*al seperti dirinya!"

Laki laki itu yang awalnya terlihat diam sekarang bangkit dengan kemarahan, terlihat tangannya mengepal dan .....

Bughh! Suara pukulan itu menghentikan gelak tawa mereka, amarah pria itu membuat wajahnya memerah dengan napas yang memburu.

"Aku diam, bukan berarti aku tidak bisa membalas! Mulut mu itu sudah berani mengatakan hal buruk tentang orang tua ku!"

Melihat pukulan itu melayang di wajah temannya, beberapa pria itu langsung memegangi tangan pria itu dan tentu saja ia kalah jumlah.

"Dengar ganda! Kau itu memang pembawa si*al! Dasar miskin! Wajah tampan mu itu tidak berarti selain menjadi gigo*lo!"

Bughh!

Beberapa pukulan mendarat di wajah tampan itu yang membuat segerombolan orang itu tertawa melihatnya dan setelah puas mereka segera pergi meninggalkan sosok itu yang terlihat terluka.

Beberapa hari kemudian .....

Hari ini ia merupakan awal yang baru baginya, karena ia mendapatkan pekerjaan baru sebagai pelayan di salah satu cafe yang terkenal setelah dipecat tidak hormat di tempat sebelumnya karena konspirasi kejam.

"Waktu jam istirahat tiba, silahkan istrirahat selama 15 menit. Setelah itu kembali bekerja." Terdengar air dari manager cafe itu dari balik dinding.

"Hero, mau gabung?" Tawar seorang pria berkacamata padanya.

"Tidak, terima kasih." Tolaknya dengan halus.

"Baiklah."

Sosok itu adalah Hero Mayendra merupakan seorang pria tampan dan pintar, tapi dibalik itu semua ia sering mendapatkan hinaan dan cacian dari orang orang di sekitarnya hingga gadis yang ia sukai. Hanya karena ia memiliki dua ibu jari yang berdempetan di tangan kanannya, sehingga semua orang mengolok olok dirinya karena itu. Dirinya yang merupakan seorang pelayan di kafetaria, seperti biasa, ia membereskan meja dan membawa pesanan pembeli. Saat jam istirahat, ia duduk memakan bekalnya yang sederhana sambil membayangkan ia akan menjadi pelukis terkenal nanti. Ia ingin sekali bersekolah di sekolah seni untuk mengembangkan bakatnya, tapi uangnya tidak mencukupi. Semenjak kematian kedua orang tuanya, hidup Hero berubah seratus delapan puluh derajat Hingga ia harus berjuang menghidupi dirinya sendiri. Tak jarang, banyak orang yang mengatakan kedua orang tuanya meninggal karena kutukan dan dua ibu jari yang dimilikinya itu. Dalam hatinya Ia bertekad untuk membuktikan bahwa ia akan bisa menjadi pelukis terkenal dan akan melihat wajah yang menghina dirinya akan menunduk bahkan menjilat kakinya. Lamunannya buyar saat mendengar bell tanda istirahat kafetaria berbunyi, dan ia kembali melanjutkan pekerjaannya.

Seharian bekerja membuat tubuh Hero terasa lelah dan ia segera beristirahat, dengan motornya ia melaju menuju rumahnya. Tapi saat sampai di sana ia justru melihat si jago merah melahap habis rumahnya, tak terlihat ada sisa dari sana, tubuh yang lelah dengan kejadian hari ini justru semakin menjadi saat mendengar olokan dan hinaan dari warga tempat tinggalnya yang mengatakan ia pembawa malapetaka di komplek itu. Malam itu, ia akhirnya terus berjalan mendorong sepeda motornya yang sudah dirusak. Suasana yang terlihat sunyi karena rintik hujan ikut menambah suasana menjadi hening. Hero yang mempercepat dorongan motornya tiba tiba terhenti karena sebuah karung berada di hadapannya. Ada perasaan takut saat ia melihatnya, belum lagi berita mengenai begal dengan berbagai cara untuk menjebak calon korbannya. " Apa ini? Aku harap bukan jebakan atau sejenisnya. Apa aku buka saja ya?" Hingga karena penasaran tidak melihat pergerakan, Hero turun dan membawa karung itu bersamanya, hingga ia sampai di sebuah gubuk sederhana.

"Ok, mari kita lihat!" Pria itu segera membuka karung itu yang ternyata berisi seperangkat alat lukis.

"Wah! Alat melukis!" Karena perasaan senang ia segera membuka dan membersihkan kuas yang kotor itu.

"Mari kita coba!" Setelah bersih ia segera memasang kanvas dan langsung membuat garis pertamanya. Tiba-tiba saja ia mendengar suara dari coretannya itu yang berbunyi “Selamat anda telah mengaktifkan sistem kanvas dan kuas!”

Mata pria itu masih mendelik karena tidak percaya akan apa yang ada dihadapannya saat ini. Sistem? Apakah ia bermimpi? Itulah yang menjadi tanda tanya bagi pria itu sekarang. Meskipun suaranya menghilang, tapi perlahan di kanvas itu terdapat tulisan dan di sana tertulis kata next. Hero menekan kata meskipun ada keraguan di dalamnya dan tak lama CLING! tulisan berikutnya muncul. Yang mana mata itu menangkap tulisan jika ingin mendapatkan uang sebesar 20 juta maka silahkan selesaikan misi yaitu lukislah benda persegi di mana ia bisa dibuka dan ditutup dan dari sana kita bisa melihat sesuatu dibaliknya. Hero berpikir sejenak hingga ia mengedarkan pandangan ke segala sisi gubuk yang tidak memiliki pintu atau jendela itu dan setelah menemukan benda yang ia yakini itu adalah jawabannya.

"Ok, mari kita coba!" Ia segera melukiskannya di tempat yang telah disediakan. Hingga tak berapa lama, suara cling kembali muncul dan mata Hero terbelalak saat melihat seamplop uang yang berisi dua puluh juta rupiah.

"Uang ... Aku ..... Kaya? Aku kaya!" Itulah ucapan yang terlontar dari mulutnya.

Meskipun tangan itu bergetar menyentuhnya seperti menyentuh gadis perawan saja. Tapi ia segera membuka dan mendekap uang di dalam amplop itu. Pria itu berulang kali menepuk pipinya karena masih tak percaya akan hal ini. Ia takut ini adalah mimpi semata. Kilauan dari kanvas itu membuat perhatian Hero kembali ke sana. Matanya kembali menangkap kilauan yang ternyata, tulisan itu berkedip ditambah dengan simbol kotak hadiah yang sudah terbuka.

Indra pendengaran Hero menangkap suara yang berasal dari kanvas itu. "Selamat anda berhasil menyelesaikan misi dan selamat anda mendapatkan uang sebesar 20 juta rupiah! Jika ingin melanjutkan misi silahkan tekan tombol berikutnya!

"Aku akan melanjutkan, siapa yang tahu hadiah berikutnya?" Keantusiasan ia menyusut ketika tidak melihat reaksi dari kanvas itu, tidak ada lagi sistem seperti tadi. Pikiran pria itu mulai kalut, apakah ada yang salah, rusak atau hanya bisa digunakan sekali saja, atau apakah ia di prank? Berbagai pikiran dan diagnosa memenuhi kepala pria tampan itu yang terdapat beberapa luka di sana dan juga berkeringat karena hal ini. Berulang kali ia melakukan reka adegan seperti tadi saat ia pertama kali ia melakukan misi. Ia terdiam sejenak, hanya ada kesunyian yang dihiasi oleh suara jangkrik yang berada di sekitar gubuk yang ia tempati saat ini.

"Jangan rusak, aku harap ini tidak rusak, aku mohon ..." Pinta Hero. Pria itu tidak menyerah begitu saja, ia membersihkan kembali kuas yang ia gunakan tapi tetap masih tidak berhasil, seperti sebuah situs yang tidak bisa dibuka karena jaringan atau paket data yang habis. Dia termenung kembali dan saat ia menggerakkan tangannya terutama membolak-balikkan telapak tangannya matanya menangkap Ibu jarinya yang ganda. Seperti mendapat petunjuk saat melihat jari gandanya, pria itu dengan perlahan mendekati kanvas itu dan terlihat ia menghela napasnya dengan panjang. Dalam hatinya semoga yang ia pikirkan memang benar dan akurat. Saat jari gandanya ia tempelkan pada tulisan next itu ....

CLING!!!! Misi selanjutnya!!!

Bersambung .....

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya. Dukung karya ini agar author makin semangat untuk menulis episode berikutnya ya. Terima kasih banyak semuanya...

Kebangkitan Pertama

Ternyata, tindakannya adalah benar, dan kata next itu berhasil ia tekan di mana sistem langsung bekerja seperti sebelumnya.

Misi selanjutnya ..........

Hero membaca tulisan itu dengan segera dan langsung melaksanakannya. Misi kali ini adalah melukis benda dengan keindahan alam di dalamnya dan Hero memutuskan untuk membuat vas bunga dengan hiasan si merah mawar di sekelilingnya. Sungguh gabungan dari buatan manusia dengan keindahan ciptaan Tuhan yang luar biasa.

Goresan itu menghias kanvas yang putih serta bersinar itu, bak seperti Rapunzel yang tengah melukis pakaian pesta ke tempat pangerannya. Hero langsung cekatan karena sungguh ia penasaran dengan hadiah kali ini.

Setelah beberapa saat, akhirnya selesai juga, sebuah lukisan vas dengan hiasan bunga mawar merah di sana, sungguh sangat indah. Tak lama, suara dari kanvas itu kembali bergema dengan tulisan ......

SELAMAT ANDA BERHASIL MENYELESAIKAN MISI INI!!

Tekan kata hadiah maka ia akan muncul. Tanpa pikir panjang, Hero langsung menekannya, sungguh ia tidak sabar sekali dan matanya langsung berbinar saat melihat kotak hadiahnya itu yang langsung terbuka dan menampilkan tulisan Selamat anda akan mendapatkan hadiah motor keluaran terbaru!!!

Bak sihir dan benar saja motor bututnya yang sudah rusak berganti sekilat mungkin menjadi motor keluaran terbaru. Ia langsung menyusul motornya yang sudah berubah menjadi motor mahal dengan harga fantastis serta design yang luar biasa.

"Motorku! Luar biasa! Ini ... Hebat sekali! Aku mendapatkan uang dan juga motor keluaran terbaru berharga fantastis! Aku kaya! Kaya! Hahaha!" Senyum tipis dengan seringainya keluar melihat semua ini. Akhirnya Hero berhasil menemukan system yang akan dapat memperlihatkan kepada orang orang yang telah menghina dirinya menjadi diam dan akan memuja dirinya.

"Mulai hari ini, perlahan Hero yang miskin akan berubah menjadi kaya dalam sekejap mata! Kalian! Maksudku orang-orang itu akan ternganga melihat diriku dengan sistem kekayaan ini!"

Bak anak kecil yang mendapati mainannya, Hero menciumi dan mengelus motornya yang telah berubah itu. Lalu, matanya langsung menangkap keberadaan nya saat ini dan dengan segera ia bangkit lalu membereskan semua peralatan lukisnya itu. "Aku harus segera pergi dari sini dan mencari tempat tinggal atau tidur sekarang! Juga, aku harus segera pergi secepat mungkin dari sini. Siapa yang tau, apa yang akan terjadi, yang jelas aku harus mengamankan semuanya ini." Setelah membereskan semua peralatannya, Hero langsung menaiki motor keluaran terbaru nya itu, dan langsung menancap gas. Di tengah kegelapan malam itu, ia bersenandung ria sambil terus membelah jalanan yang temaram ini.

Di tengah perjalanan ia melihat sekelompok orang yang berniat buruk, tentu saja ditengah malam begini siapapun bisa menjadi pemangsa. Merasa keadaan tidak menguntungkan untuknya Hero langsung tancap gas, tapi sayangnya sesosok pria bertubuh gempal langsung memukuli tangannya membuat ia terluka dan baku hantam pun tak terelakkan.

"Ayo serahkan motor ini dan harta benda mu yang lain, setelah itu kami akan bebaskan!" Ujar salah satu mereka yang membuat Hero tentu tidak terima. Dengan cepat ia harus mencari cara di saat ia terpojok dengan sistem sumber kekayaan nya yang harus ia selamatkan di saat salah satu tangan itu memegang tasnya.

Brak! Bughh! Berbagai pukulan dan juga serangan terus dilayangkan membuat Hero kewalahan untuk menghindar saat sudah terjatuh tersungkur kelompok itu tertawa dan saat merek menarik tas Hero, jiwa penyelamat dari kemiskinan itu langsung meronta dan dengan menggunakan pasir ia berhasil kabur meskipun mendapat luka di bagian tubuhnya.

Dan setelah kejadian itu, ia berhenti di sebuah minimarket itu terbuka selama 24 jam, pria itu duduk di sana sambil membeli minuman dan makanan yang dijual di sana serta dapat mengganjal perut nya. Ia juga membersihkan wajahnya yang terkena beberapa luka.

Ia menggenggam erat botol minumannya itu, karena teringat akan perlakuan yang ia dapatkan selama ini. Pembullyan, kekerasan dan juga kata kata yang tidak pantas terucapkan dari mulut mereka yang terus diarahkan pada dirinya. Hanya karena ibu jari yang ia miliki dua buah yang berdempetan, ia menjadi bahan omongan dan juga hinaan.

"Sekarang, ibu jari yang kalian hina ini, adalah pembawa kekayaan ku! Aku akan membungkam kalian semua dengan ibu jari ini! Hahaha!"

Bersambung.....

Yuk, Ikuti kelanjutan cerita pembalasan dari si ganda ini ya.

Jangan lupa like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak semuanya.

Sepenggal cerita

Hero mengganti pakaiannya di toilet yang ada dalam minimarket itu. Setelah berganti pakaian dan tentunya juga membersihkan diri, pria itu mencari suatu tempat untuk beristirahat, karena jujur saja jam masih menunjukkan pukul 2 pagi. Ia ingin beristirahat sekarang, tidak mungkin di minimarket ini karena takut motornya terlihat mencolok nanti. Dengan segera, ia kembali melanjutkan perjalanan, saat asyik membelah jalan ke arah danau. Mata pria itu menangkap suatu area.

"Wah, sepertinya ada sesuatu yang bisa ku jadikan tempat beristirahat." Ujar Hero. Dia pun mulai memasuki area itu dan terlihat sebuah rumah kosong dengan pintu dan jendela kayu yang masih berfungsi walaupun terlihat sudah tua.

"Lumayan, setidaknya sampai pagi datang." Hero mematikan mesin kendaraan nya yang terdengar cukup keras di tempat yang memiliki beberapa rumah penduduk yang tak jauh darinya.

Mungkin karena kebahagiaan yang ia dapat, tidak membuat matanya mau terlelap meskipun ia sudah menidurkan mata itu. Hero berkali-kali mencari posisi yang nyaman tapi tidak juga. "Astaga! Mataku tidak mau menutup. Sebaiknya apa yang harus ku lakukan?" Pria itu terduduk sambil memandangi rumput ilalang yang cukup tinggi di sekitarnya. Saat asyik termenung, pria itu teringat akan kejadian di mana kehidupan bahagia bersama keluarganya.

Saat ia bangun, ia akan melihat pemandangan wajah ibunya yang tersenyum padanya. Lalu saat ia akan sarapan, maka wajah tampan ayahnya juga akan menyambut pagi cerahnya. "Ayo Hero, makan segera. Ayah agak sedikit cepat datang ke tempat kerja." Ujar ayahnya sambil mengambil ikan dan sayuran.

"Baik ayah." Saat itu usianya baru saja menginjak 17 tahun. Tentunya di usia itu ia duduk di kursi sekolah menengah atas. Meskipun sudah duduk di bangku SMA, ia tetap diantarkan oleh ayahnya yang memang tempat kerja dengan sekolahnya memiliki jalan yang searah.

"Sayang, ini bekal sekolahnya. Ibu sudah memasukkan makanan kesukaan mu di sana." Hero tersenyum sambil mengangguk melihat sekotak bekal yang baru saja diberikan oleh ibunya.

"Terima kasih Ibu." Balas Hero, tak lama motor itu melaju meninggalkan kediaman sederhana dengan keluarga bahagia itu, sang anak dengan sang ayah berangkat seperti biasanya.

"Hati-hati dua cahayaku!" Terlihat sang ibu mengucapkan itu sambil melambaikan tangan kepada keduanya, yang tentu saja dibalas oleh kedua pria berbeda generasi itu.

Bangunan besar di dominasi biru laut itulah motor hitam itu berhenti dan tak lama Hero segera turun dan menyalami tangan ayahnya yang dibalas elusan di rambut hitamnya. "Ayah, aku sekolah dulu."

"Belajar yang baik, supaya kau mendapatkan kampus yang bagus nanti." Jawab ayahnya.

"Baik ayah. Ayah jangan lupa untuk semangat juga dalam bekerja tapi tetap jaga kesehatan serta keselamatan ayah."

"Iya nak, kalau begitu masuklah. Ayah berangkat ya." Hero mengangguk dan melihat kepergian ayahnya dengan motor hitamnya.

Begitulah rutinitas yang selalu ada dan menghiasi kehidupan Hero yang begitu membuatnya bahagia. Tapi semua berubah dalam sekejap saat ia mendengar kecelakaan dari kedua orang tuanya yang baru saja pulang dari acara kondangan. Semenjak itu cahaya yang selalu menyinari dirinya telah hilang, senyum manis yang selalu menyambut dirinya saat bangun pagi membuka mata tidak ada lagi, tidak ada percakapan hangat saat weekend. Bahkan, perlakuan buruk yang ia dapatkan di sekolah mulai menjadi. Jika sebelumnya hanya berupa perkataan, sekarang mereka mulai dengan tindakan.

"Aku akan pastikan kalian tidak akan berani mengucapkan satu katapun saat melihat keberhasilan ku! Ayah, ibu aku akan menggapai impianku yang akan membuat kalian bahagia."

Bersambung .....

Jangan lupa untuk dukungan nya biar author makin semangat ya. Dengan cara like komen dan favorit serta hadiahnya ya terimakasih banyak semuanya ❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Spoiler!!!

Perlahan tapi pasti kanvas dan kuas ajaibnya ia keluarkan dan tak lama misi berikutnya siap ia laksanakan.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!