**Nb:
🌸Novel ini di buat saat NT mungkin sedang eror, sehingga ada 3 bab yang dobel dan salah satunya ada di tempat yang tidak seharusnya. Jadi jika menemukan judul bab yang tidak sesuai urutan, bisa di skip dulu, lanjut ke bab berikutnya karena nanti di bawah akan ada lagi bab yang nyelip tersebut ☺️
🌸Cerita mengandung unsur kekerasan dan dewasa...
🌸Silahkan di baca sampai akhir biar paham isi cerita🥰
🌸Mengandung banyak misteri dan teka-teki,jangan stop di awal cerita yang terkesan sama dengan cerita yang lain😊**
.......
Di malam hari yang gelap,saat kebanyakan umat manusia mulai hanyut dalam buaian mimpi mimpi indah...
Disebuah bangunan megah selayaknya istana yang di huni oleh seorang pria dewasa nan bengis dan keji....
Buuuuuggghhhh........
Eemmmmmmmhhhhh....!!!
Suara memekik itu terdengar dari bibir seorang gadis cantik sembilan belas tahun,Aleta Balqis Aqilah.Suara memekik yang tertahan oleh eratnya lakban hitam yang menempel di bibir tipisnya.
Dengan seragam kerja bertuliskan nama sebuah konter hp yang masih melekat di badan,wanita malang itu nampak meringis kesakitan mana kala tubuh mulusnya dilempar dengan kasarnya oleh sekelompok pria berbadan algojo yang baru saja menyeretnya secara paksa tersebut.
Daaaaarrrrrr....!
Pintu dibanting....!
Para pria pria berbadan tegap dan kekar itu keluar dari dalam ruangan luas itu.Meninggalkan Aleta yang nampak kacau seorang diri.
Aleta meringis.Tubuhnya terasa remuk,bahkan sebagian kulitnya nampak lecet karena benturan dan goresan yang ia terima akibat diseret paksa oleh para anak buah Tuan Leon itu.Aleta dengan tangan yang terikat dan mulut yang dilakban nampak mencoba untuk bangkit,sekedar duduk.Diamatinya ruangan yang kini ia huni seorang diri itu,
sebuah kamar yang begitu luas dengan desain yang begitu elegan.Dinding ber cat putih berornamen lukisan lukisan fulgar menghiasi tembok ruangan itu,sebuah ranjang king size putih yang nampak rapi,serta satu set sofa mewah dan dua buah nakas bercat putih di sisi kanan dan kirinya serta sebuah ruangan berpintu kusen disamping kamar mandi yang sepertinya adalah ruang ganti atau sejenis walk in closet menambah kesan mewah dan elegan dalam kamar yang ia tahu adalah milik seorang pria dewasa yang sangat ia kenal, Leonardo Alfindo Ganada.
Aleta mencoba menggerakkan tangannya,mencoba melepaskan ikatan tali yang menyiksa kedua lengannya itu,namun ternyata begitu sulit.Ia tak kuasa untuk melepaskan nya.
Ketika wanita berkulit putih itu tengah sibuk dengan aktifitasnya, tiba tiba.....
Ceklekk......
Pintu kamar mandi terbuka....
Aleta sontak mendongak menatap ke arah sumber suara.Dilihatnya disana,seorang pria dewasa berusia tiga puluh lima tahunan nampak keluar dari dalam kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk kimononya.
Wajahnya putih dengan jenggot dan kumis menghiasi wajah bule nya.Sorot matanya tajam,menatap angkuh ke arah Aleta yang nampak mulai meringsut awas.
Pria sang pemilik kamar itu menyeringai,dengan langkah tenang namun mengerikan ia mendekati Aleta yang nampak waspada...
"Welcome to my room,baby girl...."ucap pria bernama Leon itu angkuh.Aleta makin awas.
Leon mendekati meja,di ambilnya sebotol wiski dan menuangkan ke dalam gelas kecil yang tersedia di sana.
Laki laki dengan tubuh yang masih sedikit basah itu lantas berjalan menuju sofa single di sana,tepat di hadapan Aleta yang kini bersimpuh di lantai.Ia mendudukkan tubuhnya dengan menekuk satu kakinya di atas kaki yang lain.
Leon mengangkat dagunya,menatap angkuh ke arah wanita yang terus menunduk itu seolah tak mau melihat wajah tampannya.
"Bagaimana perjalanan mu menuju istana ku,sayang?menyenangkan?"tanyanya.
Aleta tak menjawab.Leon menyesap wiskinya.
"Andai kau tidak keras kepala... pasti aku tidak akan menggunakan kekerasan untuk menjemput mu menemui calon suamimu ini...!"ucap Leon sambil memainkan gelas ditangannya.
Aleta nampak bergemuruh.Giginya mengetat tertutup balutan lakban hitam itu.Dadanya naik turun pertanda ia tak suka dengan situasi ini.
Leon kembali menenggak alkoholnya hingga habis.Ia kemudian meletakkan gelas slokinya di atas meja,kemudian bangkit dan berjalan perlahan mengitari tubuh Aleta yang bersimpuh di lantai kamar mewahnya itu.
"Aku sudah pernah memintamu baik baik...namun nyatanya sikapmu justru sangat memuakkan...!"ucap Leon.
"Harusnya kau sadar siapa dirimu Aleta sayang....kau hanyalah anak seorang jalaang..!harusnya kau berterima kasih karena aku bersedia mengangkat mu dari tong sampah...dan menjadikanmu istri keduaku...!"ucap Leon begitu angkuh.
"Tapi nyatanya kau dan ibumu berlagak sok suci...!kau menolak ku mentah mentah dan menginjak injak harga diriku...!kau lupa sayang... dengan siapa kau sedang berhadapan...!"ucap Leon penuh dendam.
Aleta bergetar.Antara benci dan takut, wanita itu terus menunduk.Ia tahu,siapa Leon itu.Ia adalah seorang pria beristri yang dikenal sebagai seorang raja judi yang sering berkunjung ke night club tempat dimana ibunya sering mangkal sebagai wanita malam.Laki laki itu menaruh hati pada Aleta sejak pertama kali melihat gadis yang bekerja sebagai karyawan sebuah konter hp itu menjemput sang ibu di tempat hiburan malam tersebut.
Leon jatuh cinta,atau lebih tepatnya,bernafsuu.Bernafsuu untuk menjadikan Aleta sebagai istri keduanya.Namun alih alih menerima pinangan Leon,wanita itu justru menolak dengan alasan belum ingin menikah.Wanita itu juga dengan lantangnya mengatakan bahwa ia tak sudi dijadikan istri kedua dan dengan tegas meminta Leon untuk pulang dan menemui istri sahnya.
Hal itu membuat Leon murka.Ia merasa harga dirinya di injak injak oleh wanita itu.Dan ini lah hasilnya...
Leon yang sudah bernaffsu tinggi dan hilang kesabaran pun memerintahkan para anak buahnya untuk menculik Aleta dan membawanya paksa menghadapnya.
Leon adalah pria arogan yang cukup disegani banyak orang,selain raja judi sebagai profesi terselubungnya,ia juga dikenal sebagai seorang pemilik sebuah rumah produksi yang cukup dikenal di negara itu.Diam diam,ia juga menjadi salah satu orang yang terlibat dalam sindikat perjudian online.Kekayaannya tak terhingga,membuatnya menjadi serasa bak seorang raja yang bisa melakukan apapun yang ia mau.Ia bisa membeli dan memiliki apapun yang ia inginkan, termasuk Aleta.
Leon berjongkok di hadapan Aleta yang terus menunduk.Tangan kekarnya tergerak meraih dagu lancip wanita cantik berkulit putih itu dan mengangkatnya pelan,membuat wajah cantik yang nampak kacau dengan lelehan keringat dan air mata itupun terangkat.Aleta memejamkan matanya,ia tak mau menatap ke arah laki laki itu.
"Bagaimana rasanya...?apa kau menyesal pernah menolakku?"tanya Leon pelan namun mengerikan.Ia berbicara tepat di telinga Aleta dengan ujung hidung yang menempel di pipi gadis cantik tersebut.
"Kau salah pilih lawan sayang..aku selalu mendapatkan apapun yang ku mau....termasuk sela**kanganmu"ucap Leon dingin dengan senyuman psikopat yang mengerikan.
Aleta makin bergetar.Leon tersenyum smirk.Ia lantas mendorong tubuh wanita itu kasar hingga kembali jatuh terjerembab ke lantai marmer yang dingin.
Leon menyeringai menatap calon istrinya yang terlihat begitu cantik sempurna itu.
...----------------...
***Selamat sore menjelang malam....
novel ke 5 ....lagi pengen nulis yang culik menculik....
yuk....banyakin dukungannya....mampir yaa....🥰🥰🥰***
Sreeeeeekkkkk......
Akkkhhhh...!!!
Leon menarik paksa lakban itu dari mulut Aleta dengan kasarnya.Gadis itu memekik.Ia menangis merasakan bibirnya seolah ikut tertarik bak hendak terlepas dari tempatnya.
Leon yang berdiri angkuh itu membuang lakban tersebut dengan kasarnya.Dilihatnya sang gadis malang dengan tatapan mata tajam seolah hendak memangsanya.Pria berkimono itu lantas membungkuk.Satu tangannya kemudian tergerak mengusap sebagian rambut Aleta yang tergerai menutupi wajah cantik itu.Aleta berontak,namun tangan kekar Leon dengan kasarnya menarik paksa sebagian rambut itu membuat si gadis malang tak bisa bergerak ke mana mana.
Aleta menatap penuh kebencian ke arah Leon.Laki laki itu menggerakkan satu tangannya yang bebas, merapikan rambut Aleta ke belakang hingga terlihatlah wajah cantik berkulit putih yang beberapa hari terakhir berhasil meracuni pikiran Leon.
"Kau benar benar sangat cantik sayang...."ucap Leon sambil mengusap wajah sang gadis dengan pelan namun terasa mengerikan bagi Aleta.
Tangan kekar itu terus bergerak.Dari wajah ia lantas berjalan turun membelai leher hingga pundak Aleta.Tatapannya buas penuh nafssu membuat gadis malang itu makin gemetar antara takut dan benci.
"Aku tidak bisa membayangkan...secantik dan semulus apa tubuh yang berbalut kain murahan ini...pasti akan jauh terlihat lebih indah dari wajahmu.."ucap Leon sambil menggerakkan lidahnya menyapu area bibir bawahnya dengan tatapan buas.
Aleta nyengir geli.Laki laki ini benar benar menjijikkan....!!
Masih dalam posisi berjongkok,Leon mendekat kan kepalanya perlahan mendekati wajah Aleta.Diendusnya aroma tubuh wanita yang jarak usianya hampir separuh dari umurnya tersebut.
"Hmmmm....kau wangi sekali sayang..."ucapnya sambil menggerak gerakkan kepalanya di ceruk leher Aleta membuat wanita itupun bergidik merasa merinding sambil mencoba meringsut menjauh dari Leon.
"Aku jadi tidak sabar ingin segera menikmati malam pertama kita..."ucap Leon dibarengi dengan sebuah tawa yang tak lebar namun terdengar mengerikan bagi Aleta.
Aleta bergidik ngeri.Pria itu kemudian bangkit.
"Siapkan tubuhmu sayang....karena besok pagi kau akan menjadi istriku...!"ucap Leon mengerikan lalu berbalik badan dan pergi menuju ruang gantinya untuk berganti pakaian.
Aleta hanya menatap benci ke arah laki laki yang kini nampak melepas kimono bajunya itu sebelum sampai di ruang ganti.Membuat mata suci Aleta pun berhasil menangkap objek sesosok pria dewasa dengan tubuh polos tanpa sehelai kain pun yang menutupinya berjalan menjauh dalam posisi membelakangi nya.
Aleta memalingkan wajahnya.Dadanya naik turun.Ada rasa takut di sana.Ia tak siap jika harus menikah dan menjadi istri kedua laki laki yang usianya hampir dua kali lipat dari umurnya itu.Ia tak mau.....!!
Sepertinya ia harus mencari cara,
sebelum pagi tiba,ia harus sudah bisa keluar dari tempat ini dan lari dari cengkeraman Leon.
...****************...
Malam makin larut....
Disebuah tempat perjudian...
Sekelompok pria dewasa nampak duduk mengelilingi sebuah bangku persegi panjang di sebuah tempat remang remang itu.Alunan musik menggema begitu kencang.Beberapa wanita berpakaian kurang bahan bahkan setengah telanjaang pun terlihat menemani beberapa pria dewasa yang tengah sibuk dengan permainan haram mereka tersebut.
Satu diantara pria pria itu,adalah Leonardo Alfindo Ganada.
Seperti yang sudah disebutkan di bab sebelumnya, Leonardo,atau biasa di panggil Leon adalah seorang pria matang beristri satu yang dikenal sebagai seorang raja judi di dunia malam.Laki laki itu hampir tak bisa dikalahkan.Kemampuannya dalam permainan haram itu sudah sangat tersohor.Membuatnya cukup disegani di dunia perjudian.
Namun,Leon tak hanya dikenal sebagai penjudi.Sebagian orang mengenal Leon adalah sosok seorang produser sukses di sebuah PH ternama di kota itu.
Puluhan bahkan ratusan judul film telah berhasil di terbitkan nya.Ratusan artis yang kebanyakan adalah wanita juga berhasil di orbit kan nya.Semua bisa dengan mudah meraih kesuksesan jika berada di tangan Leon.Namun tentunya,tidak gratis bukan.....
Memangnya apa sih di dunia ini yang bisa didapat kan secara cuma cuma selain oksigen untuk bernafas??
Seperti nya tidak ada....
Ada harga yang harus dibayar untuk kesuksesan yang Leon janjikan itu.Bukan dengan uang,bukan dengan barang,melainkan...dengan kehormatan...!
Ya...Leon adalah pria yang bisa dibilang sangat suka bergonta ganti pasangan di atas ranjang.Meskipun ia sudah punya satu istri yang dinikahinya sejak enam tahun yang lalu,namun nyatanya itu tak cukup bagi Leon.Naffsu birahinya seolah begitu tinggi manakala melihat wanita wanita cantik di sekitarnya.
Berjudi,mabuk,s*x,adalah makanan pokoknya tiap hari.
Aksi perjudian semakin malam semakin menarik saja untuk di ikuti.
Leon menyeringai.Diletakkannya kartu kartu remi berisi joker,As,dan lainnya di tangannya itu di atas meja...
"aaaaakkkkhhh....!sial....!!"ucap salah seorang rekan judi Leon.
Sang raja judi menang lagi..!uang puluhan juta rupiah di atas meja diraupnya...!Leon panen uang lagi.Laki laki itu tertawa lepas.Ia meraih lembar demi lembar uang kertas yang kini menjadi miliknya itu dan memasukkannya ke dalam beberapa kantong jas miliknya.
Leon kembali duduk dengan angkuhnya, ia menyesap alkoholnya di bantu oleh seorang wanita yang nampak bergelayut manja di sampingnya sejak tadi.Melihat Leon yang berhasil mendapatkan uang puluhan juta membuat wanita itu makin menjadi jadi di samping pria beristri itu.Satu tangan Leon bergerak nakal.Ia meraba paha mulus wanita itu sambil menatap wajahnya dengan tatapan penuh nafsu.
Sang wanita tersenyum menggoda,seolah tau apa yang ada dalam otak Leon.
Leon merengkuh pinggang ramping wanita setengah telanjaang itu dan mendekatkan wajahnya ke area dada wanita tersebut.
"jangan di sini tuan..."ucap wanita itu.
"lalu dimana?aku sudah tidak tahan sayang..."jawab Leon makin bernaffsu.
"kita cari hotel terdekat tuan...."ucap wanita cantik itu.
Leon pun bangkit.Ia merangkul pinggul wanita malam itu dan membawanya menuju hotel terdekat.
Dengan sebuah mobil mewah berwarna hitam yang dikemudikan oleh Fathur,asisten pribadi Leon,l
mereka pun melesat menuju hotel terdekat.
Sepanjang perjalanan,Leon seolah bertingkah bak cacing kepanasan.Tubuhnya terus bergerak merangsek ke arah wanita di sampingnya seolah sudah tak tahan ingin segera menyergap tubuh molek wanita penghibur itu.Tangannya sudah bergerak kemana mana, mulutnya sudah bergerilya memberi tanda di sekujur leher hingga dada sang wanita hingga membuat perempuan itupun mengeluarkan suara suara indahnya pertanda sangat menikmati aksi Sang Leon.
drrrrttt..... drrrrttt.....
ponsel di saku Leon bergetar.
Laki laki itu tak menggubrisnya.
drrrrttt..... drrrrttt.....
bergetar lagi...
Namun tetap tak menggubris nya.
drrrrttt..... drrrrttt.....
"shi*....!!"umpat Leon murka.Di raihnya benda pipih itu,lalu dilihatnya pada layar benda canggih tersebut.Sebuah nama lengkap dengan sebuah foto pernikahan lawas nampak terpampang di layar ponsel tersebut.Nomor dari seorang wanita yang sangat ia kenali.Wanita yang dulu terlihat begitu cantik,namun kini tak lagi menarik di mata Leon
*Mayang...
memanggil*....
Leon berdecak kesal.Dengan gerakan kesal dan penuh emosi ia mengusap layar ponsel tersebut,
"apa?!"tanya Leon sedikit membentak,membuat seorang wanita yang berada di seberang sana pun terjingkat kaget.
"halo mas...kamu dimana?udah jam segini ka.............."ucapan wanita itu terhenti saat tiba tiba Leon memotong ucapannya dengan kalimat yang lantang dan kasar.
"sejak kapan kau punya hak ikut campur urusanku....?!"tanya Leon kesal.
"mas....aku kan istri kamu...aku cu..........."
"cukup....!aku tidak peduli denganmu wanita sampah..!"ucap Leon.
"mas aku sakit....."ucap wanita itu sambil menangis.
"matipun aku tidak peduli...!!"ucap Leon sadis kemudian dengan cepat mematikan sambungan telepon nya.Ia melempar benda itu asal ke atas jog mobil.Ia pun kembali menatap nakal ke arah wanita penghibur di sampingnya,dan dengan cepat menyergap wanita itu seolah tak sabar untuk memangsanya malam ini.
...----------------...
***Selamat pagi....
up 05:10
yuk....kasih dukungan dulu...🥰***
Dini hari di sebuah hotel berbintang....
Seorang pria nampak mengenakan kembali pakaiannya di depan sebuah cermin disana.Sedangkan di atas ranjang hotel yang terlihat kusut dan basah di beberapa bagiannya itu nampak seorang wanita tengah duduk bersandar dalam kondisi telaaanjang bulat sambil sesekali menyesap rokok yang berada di sela sela jari telunjuk dan tengahnya.Wanita itu tersebut smirk melihat pria tampan nan gagah yang semalam sukses membuatnya merasakan kenikmatan yang tiada tara itu.
Leon sudah rapi,setelan jas hitam sudah kembali melekat sempurna membungkus tubuh tegap atletisnya.Pria beristri itu lantas berjalan mendekati sang wanita yang semalam berhasil ia buat berjerit jerit itu.Diambilnya dompet gemuk milik nya yang berada di saku celananya.Ia mengambil semua lembaran uang berwarna merah yang berada disana,dan dengan gerakan yang angkuh,ia melempar satu persatu lembar demi lembar uang seratus ribuan itu ke arah sang wanita malam bak membuang kertas kertas sampah.
Wanita itu tertawa lebar.Ia panen rupiah malam ini..!inilah salah satu yang disukai para wanita malam itu jika bertemu Leon,uang nya tak tanggung tanggung.Asal mereka bisa memuaskan laki laki beristri itu,dan menuruti semua kemauan Leon,maka pundi pundi rupiah akan mengalir deras masuk kedalam kantong mereka.Meskipun pada awalnya mereka akan dibuat kewalahan oleh aksi Leon yang seolah tak pernah punya rasa lelah.
.
.
.
Aksi sebar uang selesai....
Leon berjalan keluar dari kamar hotel itu.Didepan kamar,sudah ada Fathur, sopir sekaligus asisten pribadi nya yang setia menunggu sang tuan sejak tadi.
"tuan..."ucap Fathur sambil membungkuk hormat.
"antar aku menemui calon istri mudaku"ucap Leon.
"baik tuan..."jawab Fathur hormat.
Dua pria dewasa itu pun melangkah turun dari lantai dua puluh yang kini mereka pijak, menuju lobby hotel yang berada di lantai dasar.Leon berjalan di depan,disusul Fathur,pemuda dua puluh enam tahun itu dibelakang nya.
Mereka lantas menuju parkiran tempat dimana Fathur memarkirkan kendaraan roda empat nya.
...****************...
Setengah jam perjalanan...
Tepat saat jarum jam menunjukkan pukul tiga pagi...
Mobil mewah berwarna hitam itu sampai di halaman luas rumah megah kediaman Leonardo Alfindo Ganada.
Pria beristri tersebut lantas keluar dari dalam mobilnya setelah Fathur sang sopir membukakan pintu untuknya.Sambil membenarkan jas nya yang sudah rapi,pria itu berjalan menuju pintu utama istana megahnya itu, mengabaikan barisan barisan manusia berbaju hitam yang nampak membungkuk saat Leon melewati mereka.Tatapan mata tajamnya menatap lurus kedepan.Ia mengayunkan kakinya cepat dan lebar menuju lantai dua dimana sang gadis tawanan yang sebentar lagi akan ia nikahi itu berada.
"tuan..."ucap seorang anak buah Leon yang berjaga di depan pintu kamar.Ia menyapa sang tuan sambil membungkuk kan badannya.
"apa dia aman di dalam?"tanya Leon.
"aman tuan.."jawab sang anak buah yakin.
Leon membuka kunci pintu kamar tersebut.Ia kemudian masuk ke dalam kamar itu untuk menemui gadis cantik sembilan belas tahun tersebut.
ceklek.....
pintu terbuka....
Leon mengedarkan pandangannya ke segala arah,mencari sosok Aleta yang tak nampak berada di dalam ruangan itu.
Leon berjalan cepat, mendekati sebuah tali tambang yang ia gunakan untuk mengikat tangan dan kaki Aleta tadi.Tali itu sudah putus di samping sebuah gelas yang nampak pecah berserakan di lantai.
Pria itu mulai naik pitam,ia lantas berjalan menuju jendela kamar yang terhubung langsung dengan balkon itu Dilihatnya disana,sprei dan gorden nampak terikat di salah satu batang pagar balkon, terjulur ke bawah, hingga menyentuh tanah yang merupakan halaman belakang istana megahnya itu.
Kedua bola mata Leon mendelik.Dadanya naik turun menandakan emosinya yang memuncak.
"FATHUR......!!!!!!!"teriak Leon sekuat tenaga.Suaranya menggema ke seluruh penjuru istana itu membuat para anak buah,pelayan dan penjaga rumah itupun terjingkat kaget mendengarnya.
Fathur sang asisten yang sejak tadi berada di depan kamar pun dengan cepat berlari masuk ke dalam kamar megah tersebut.Dilihatnya sang tuan nampak berdiri di balkon kamar dengan raut wajah yang begitu mengerikan.Sedangkan Aleta...tak terlihat....!kemana wanita itu? pikir Fathur.
"saya tuan..."ucap Fathur saat sudah berada di samping Leon.
"bawa masuk penjaga kamar ini"ucap Leon dingin dengan mata yang menatap tajam ke arah depan.
Fathur membungkuk pertanda paham.Ia pun kembali ke depan kamar,memanggil anak buah yang bertugas menjaga kamar utama itu untuk menghadap sang tuan.
Sang anak buah pun menurut,ia masuk kedalam kamar mewah itu di ikuti Fathur di belakangnya.
"saya tuan"ucap sang anak buah sambil menunduk takut.Ia mencium gelagat tak mengenakan dari dalam diri bos besarnya itu.
"kau bilang calon istriku aman?dimana dia sekarang?"tanya Leon dingin dan mengerikan.
Anak buah itu nampak mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru ruangan.Tak nampak sosok Aleta yang harusnya masih terikat dan bersimpuh di lantai saat ini.Kemana wanita itu?pikir sang anak buah.
Leon meraih pistol di bagian belakang tubuhnya, mengangkat nya dan mengarahkan nya ke arah sang anak buah yang payah itu.
"apa kerjamu manusia tolol...?!!"tanya Leon mengerikan.
Sang anak buah bergetar.
"a....amp..ampuni saya tuan...!!saya tidak tau jika..........."
"jangan bergerak...!jika tembakan ku meleset...maka aku akan menyeret keluarga mu dan menghabisi mereka di depan matamu..."ucap Leon memotong ucapan sang anak buah.
Anak buah itupun makin gemetar.Ia tau betul aturan dirumah ini.Tidak boleh ada kesalahan dalam bertugas,jika ada kesalahan maka nyawa taruhannya ,dan bagi yang berontak untuk di eksekusi,maka keluarga merekalah sebagai gantinya...!
.
.
Leon menatap bengis ke arah pria tolol itu.Dengan tangan yang masih mengacungkan pistolnya,pria beristri itupun berucap....
"jongkok"
Sang anak buah makin ketakutan.Tak ada pilihan lain baginya selain menurut.Ia pun berjongkok dalam posisi menghadap sang tuan.Kedua tangannya ia letakkan di belakang kepalanya.Ia nampak memejamkan matanya,bersiap menjemput ajal yang akan datang menghampiri nya melalui tangan Leonardo Alfindo Ganada.
"selamat tinggal manusia bodoh...!sampai bertemu di neraka....!!"
.
.
.
.
.
DHOOOORRRRR.....!!!!!!!!!
Peluru bersarang tepat di kepala..!laki laki itu tewas dalam kondisi yang mengenaskan.Darah nya bahkan terpercik kemana mana...!
Leon menyeringai.Diusapnya sepercik darah yang mengenai pipinya,
"cari calon istriku..!dia pasti belum jauh dari sini...!seret dia...!pastikan dia menangis saat berada di hadapan ku...!"perintah Leon begitu mengerikan.
"baik tuan..."jawab Fathur menyanggupi.
Asisten Leon itupun pergi.Ia keluar dari kamar itu, mengerahkan pasukan sebanyak banyaknya untuk mencari keberadaan Aleta...!
.
.
.
.
***Visual...
👇👇
Leonardo Alfindo Ganada,35tahun👇
Aleta Balqis Aqilah ,**19 tahun***👇👇*
Mayang Anjani,35tahun👇
Visual hanya berdasarkan imajinasi author... boleh skip jika kurang cocok🥰
...----------------...
up 21:06
yukkk..dukungan yang banyak....🥰🥰
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!