Di sebuah dunia yang maju, beberapa teknologi hampir mengubah seluruh gaya hidup dari manusia masa kini. Meskipun demikian, kemajuan teknologi yang tidak dibarengi dengan kesadaran diri atas lingkungan membuat dunia kala itu mengalami krisis yang sangat mengerikan.
Tanah subur nan indah serta udara segar lagi menyejukkan telah tercemar asap polusi maupun limbah industri.
Memandang jauh ke depan, sebuah Cyber City yang terlihat begitu gagah menampakkan kecanggihan teknologinya.
Busana lengkap dari set baju hazmat nampak membalut setiap tubuh dari penduduk lokal yang berlalu lalang di jalanan kota seakan nampak abai akan kerusakan alam yang ada.
Beralih ke sebuah tempat hiburan yang begitu terkenal, seorang pekerja dari Cyberlic Industrial nampak berdiri di antara krumunan itu dengan sebuah sepatu besi penuh karat lengkap dengan pakaian hazmat yang nampak tidak layak.
" Hey, hey.. lihat orang itu... " bisik beberapa orang yang berlalu dengan pakaian hazmat yang lebih layak sementara yang lain hanya acuh dan enggan untuk menanggapinya.
" Mari, mari, silahkan datang dan nikmati. Pagelaran luarbiasa dari event gaming Igenium! " ucap sebuah hologram dari seorang pria berpakaian formal sembari menari dan sesekali memainkan topi bundarnya untuk menarik perhatian para pengunjung dari tempat hiburan itu.
" Sudah berapa tahun yah... semenjak aku menapakkan kakiku di tempat ini. " ucapnya sembari melihat hologram itu dengan senang dan sesekali mengikuti gerakan dari hologram itu.
Melihat tingkah aneh dari seorang yang menari di depan hologram membuat beberapa pengunjung tempat itu berfikiran bahwa orang itu mengalami masalah kejiwaan.
" Hehehe... baiklah, saatnya masuk dan mencari apa yang aku butuhkan di sini. " lanjutnya setelah melepas tawa senangnya sebelum mulai berjalan menuju area pusat permainan.
Beberapa saat setelah dirinya masuk ke dalam area itu, beberapa orang nampak sibuk memainkan permainan favoritnya dalam beberapa bilik yang tersedia.
Melewati lantai kedua dari ruangan itu, dirinya nampak iri dengan beberapa orang yang memainkan virtual battle ground yang cukup populer sebelum menapakkan diri di lantai ke tiga yang dipenuhi perlengkapan penunjang para pemain dari berbagai macam perlengkapan dasar dengan harga standar maupun perlengkapan penunjang dengan harga diluar nalar.
*sdampst, sdampst, sdampst * bunyi keras dari langkah kaki berselimut sepatu besi, begitu jelas terdengar mendekati sebuah meja kasir dari genre game clasic Rpg.
" Selamat datang tuan. Saya Neil, seorang Ai yang akan membantu anda menemukan apa yang anda cari. " ucap seorang humanoid berbalut kostum priest.
" [Hmph... Ternyata tempat ini juga sudah berubah cukup banyak, ya.. ]" ucapnya dalam hati sembari melihat rak-rak dari game yang berisi data pengarsipan game yang dapat diakses melalui sistem QR Code.
" Selamat Sore, C. Niel. Saya berniat membeli beberapa paket pembaharuan dari game Rpg classic berjudul Fantasyium dengan perangkat dasar XD-2875 versi 60..." ucapnya sembari mengambil sebuah game box dari game yang dia sebutkan untuk pembaharuan sistem secara manual.
* Scringst, scringst, scringst... * sebuah tanda pencarian muncul di bagian wajah dari humanoid itu hingga membuat pria itu harus menunggu selama beberapa jam atas proses perintah yang dirinya minta.
Sembari memanfaatkan waktu dari perintah data yang ditunggu, pria itu mulai berjalan mengamati setiap game yang ada mulai dari game aksi sampai game simulasi dan membuatnya sadar bahwa banyak hal telah terlewat tanpa dirinya sadari.
" *Scriiiiiingsst * Maaf telah menunggu lama atas pesanan anda. Ini adalah pencarian yang saya temukan berdasarkan opsi pembaruan atas perangkat dasar yang anda minta. " balas Niel sembari menunjukkan satu bar berisikan data pembaharuan game semenjak terakhir kali di perbaharui.
" Fantasyum : Land of Enternity, Serverals Chaos, Guardian of Dael Doom, Nightmare, Phantomhive.... " ucapnya sembari membaca deretan terakhir dari pembaharuan game itu.
Merasa bahwa game yang dia mainkan sudah cukup jauh dari pembaharuan yang ada, dia memutuskan untuk memilih sebuah versi beta dari game seris tersebut atas harga yang jauh lebih rendah lagi cukup mendukung ringan dalam perangkat dasar miliknya.
" Baiklah tuan, kami akan memproses pembaruan dari game yang anda minta. Sebagai bahan pertimbangan untuk pembelian tambahan dari proses pembaruan, saya menyarankan kepada anda untuk memilah opsi yang ada..." ucap Niel sembari menunjukkan sebuah buku digital diatas layar meja.
Sembari melihat isi dari katalog itu dan membaca berbagai hal yang ada, dia merasa sangat sedih karena game yang dibeli olehnya memiliki rating yang cukup rendah dengan beberapa bug dan sistem yang dirasa kurang mendukung.
" [ Meraka hanya orang bodoh yang enggan memahami bahwa game itu adalah kombinasi dari Rpg classic dari sistem sandbox dan open word, dimana pemain dapat bergerak bebas dengan kemampuannya sendiri tanpa adanya sistem rumit seperti game saat ini.] "gumamnya sembari melihat beberapa review dari game itu yang tertera 4 tahun lalu.
" [Meskipun system idle itu cukup berguna untuk beberapa hal seperti farming, maining maupun hal yang berkaitan dengan looting research dan item. Sistem semacam ini terkadang membatasi para pemain untuk melakukan hal lebih seperti eksplorasi...] " lanjutnya sembari melihat wajah dari Niel yang menunjukkan pembaharuan sistem telah mencapai 99%.
Dengan selesainya pembaharuan sistem dalam game box yang dirinya mainkan, dia mendapatkan VR controller sebagai bonus yang tertera dalam codex pembaharuan sistem dengan sedikit tambahan biaya.
" Dan sekarang sisa uang yang aku miliki hanya ini. " gumamnya sembari melihat grafik dari sebuah pasar uang elektronik yang menunjukkan penurunan.
Sembari berjalan menuju rumahnya di pinggiran kota yang mulai terkikis oleh limbah polutan dan asam berbahaya, beberapa layar berisikan berbagai macam peringatan mengenai kadar polusi yang semakin meningkat serta tingkat polutan dalam aliran air yang semakin berbahaya.
" Dengan adanya hal ini, Cyberlic Industrial telah menciptakan filtrasi baru dengan nama Filas A511 yang diklaim mampu menyaring polutan berbahaya dalam aliran sungai maupun lautan yang tentunya akan membantu masyarakat yang kekurangan sumber air bersih.. " ucap seorang humanoid dalam sebuah televisi layar datar yang berwarna buram.
" * Bessss statatatap bessss bessss statatatap bessss, sclipts sbrrruuuuummmsshh * Proses sterilisasi berhasil dilakukan.
Selamat datang kembali tuan... " ucap seorang humanoid wanita dengan wujud sederhana dan menampakkan beberapa bagian kabel listrik yang berantakan dan belum tertutup sempurna.
" Aku pulang, Vi. Terima kasih atas sambutanmu " balas pria itu sembari mengusap bagian kepala dari humanoid itu sebelum duduk dan melepaskan sebuah kaki palsu yang melekat di salah satu kakinya.
" Tidak apa tuan... * scriiingps * ini adalah tugasku untuk melayani tuan.. " balas Vi yang sesekali mengalami trouble karena sistem operasi yang belum sempurna.
" Untuk sekarang kamu bawalah barang ini ke filterasi 611-T9. Mengerti? " lanjutnya setelah melipat rapi baju hazmat yang dikenakan olehnya dan bersama dengan sarung tangan besi, sepatu berkarat serta masker gas yang filterasinya telah di pisahkan
" Baik, tu----tuan... saya me---mengerti " balas Vi dengan trouble sistemnya.
* Sciiiingssss gruuuuuummmmsssshhh * sebuah ingatan dari sebuah insiden semburan pipa gas beracun sempat terlintas dalam ingatannya ketika memandang sebuah tubuh dalam pantulan cermin yang menampakkan seorang pria dewasa berusia 27 tahun yang kehilangan satu kaki beserta separuh tubuhnya hingga harus di sangga oleh peralatan kesehatan dengan beberapa lampu indikator dalam opsi maupun kegunaan berbeda.
" [ Penetralisir rasa sakit C09 masih tersisa dua atau tiga hari lagi dan filtrasi E-87m5 masih dapat digunakan satu atau setengah bulan kedepan. Namun kapsul antibiotik dan anti radiasi hanya tersisa untuk beberapa jam lagi.] " ucapnya dalam kesendirian sembari melihat beberapa keterangan dalam layar hologram yang terkoneksi langsung dengan mata dan pikirannya.
* scrinptss scrinptss scrinptss * " Tuan, makan malam telah siap * dbraghsss * " ucap Vi memanggil tuannya yang masih berada di ruang sterilisasi sesaat sebelum sesuatu yang besar jatuh dan menimbulkan kegaduhan
Dia yang semula hanya terfokus pada tubuhnya sendiri, buru-buru melihat apa yang terjadi karena khawatir pada Vi setelah suara keras terdengar beberapa saat sebelum keheningan terjadi.
" Syukurlah kamu baik-baik saja, Vi. " ucapnya dengan perasaan lega sewaktu melihat bahwa Vi tidak mengalami hal buruk seperti dalam bayanganya.
" Ma---maafkan saya tu---tuan... * script * saya tidak sengaja merusaknya. " balas Vi dengan nada sedih sembari berusaha merapikan tumpukkan onderdil lama yang menumpuk di sekitar ruang tamu.
Meskipun pada mulanya dia harus berjingkrak dengan satu kaki dan menahan sakitnya luka dalam diri, semua perasaan itu tiba-tiba hilang dan berganti dengan kebahagiaan karena Vi dalam kondisi yang baik
" Sudahlah Vi, tidak apa. Itu adalah salahku karena aku membiarkan barang-barang itu berserakan di sekitar kita." balasnya sembari merangkak untuk mencapai Vi.
Sesaat setelah Vi mengkonfirmasi perintah dalam data yang ada, sistem dalam diri Vi mulai merespon perkataan dari tuannya dan setelahnya Vi membantu membersihkan kekacauan yang tidak sengaja itu dan diakhiri dengan makan malam bersama.
Di waktu makan itu, Dia memakan beberapa daging dan sayuran hijau yang tercipta dari sebuah kapsul khusus. Sedangkan Vi nampak melakukan charging melalui desktop yang ada di bagian punggungnya dan duduk dengan tenang dihadapan tuannya.
" Vi, tolong install beberapa perangkat ini dan lakukan pembaharuan sistem operasi yang tersedia didalamnya. " ucapnya sembari mengusapkan telapak tangannya ke wajah Vi yang berlapis silikon sebelum merentangkan tubuhnya kembali diatas tempat tidur yang letaknya tidak jauh dari ruang makan sebelumnya.
Bersama dengan diterimanya dua perangkat keras dan satu perangkat lunak berupa chip berisikan program data pembaharuan dan pemeliharaan sistem, Vi mulai melakukan apa yang tuannya minta dan setelahnya Vi menyerahkan satu perangkat VR controller yang telah terinstal kepada tuannya yang mana tuannya nampak terbaring lemas di atas tempat tidur dengan satu tangan yang menutupi matanya.
" Tuan... pembaharuan dan pemeliharaan sistem berhasil dilakukan. Dengan adanya opsi Cloud-save, game versi terdahulu dapat di akses pada versi saat ini... " ucap Vi setelah beberapa kali menyentuh pipi dari tuannya dengan pelan sesuai kode sistem operasi yang ada
Setelah sebuah tarikan nafas panjang yang terdengar cukup menyakitkan, pria itu kembali terbangun dari tidur singkatnya dan menerima perangkat VR itu dari Vi dan bermiat memainkan game yang telah dinantikan olehnya.
" Vi... Beberapa kapsul Cal-99 dan Ratigen-559 yang dikirimkan pihak Cyberlic Industrial mungkin akan tersendat beberapa hari ke depan. *khreeeehhhhsss* Sementara sisa dari kapsul yang ada dalam tubuhku hanya bisa bertahan beberapa jam lagi. * Khreeehhhssss * Oleh karena itu, Vi. Jika nanti ataupun esok hari, aku tidak juga bangun dari tempat ini. * khreeeehhhhsss* Aku ingin kamu mengantar surat ini ke Requilem 119. " ucapnya yang sesekali terjeda cukup lama untuk menarik nafas sembari memberikan sebuah surat elektronik dalam drive device kepada Vi.
Ucapan lirih yang terdengar begitu ramah di ungkapkan oleh Vi sebagai bagian atas sistem responsi dalam wajah bahagia lagi berseri seakan menunjukkan bahwa Vi belum memiliki kode sistem empati.
" Nah, sekarang. * khreeeehhhhsss * Mari nikmati petualangan terakhir ini. * khreeeehhhhsss *" lanjutnya sembari meneteskan air mata sebelum tersenyum dalam diam tanpa kata.
...----------------...
* Scrinptss, swungs, swungs, swungs, scringsss, dampt, dampt * Sesaat setelah layar VR tersambung dalam sistem kendali syaraf dan pikiran, sebuah cahaya terang mulai meluncur cepat sebagai tanda terinstal nya game itu dan disusul dengan beberapa cahaya dengan warna yang berbeda dan diakhiri dengn sepasang pedang dan perisai yang muncul didepan sebuah latar pegunungan dalam waktu senja membuat game itu terasa begitu kental atas fantasinya.
" [Baiklah, mari kita lihat disini.] " ucapnya dalam wujud cahaya yang bersinar di depan beberapa opsi yang tersedia.
Mengingat kembali ucapan dari Vi yang mengatakan bahwa opsi dari penyimpanan awan dapat diakses, dia pun memilih opsi melanjutkan daripada opsi game baru yang tersedia.
" Dengan beberapa pembaharuan sistem yang ada, data yang anda miliki akan mengalami sedikit perubahan akibat penyesuaian kisah utama yang telah ditulis ulang dan beberapa bugs dalam sistem yang telah di optimalkan.... " Jelas sistem dalam game dengan suara dari seorang gadis cilik yang menggemaskan.
Setelah sempat berfikir mengenai beberapa legendary item yang sempat diperoleh olehnya yang mungkin akan menghilang, pada akhirnya dia menekan opsi konfirmasi dan setelahnya beberapa opsi sebelumnya menghilang bersama dengan terbenamnya matahari dan layar yang mulai menyoroti sebuah rumah di tengah peternakan yang menandakan bahwa pemindahan kesadaran ke avatar yang digunakan pun dimulai.
" *Scriiimpts* Selamat datang kembali Secilian Rose. Setelah 1680 hari semenjak anda terakhir kali bermain dalam game ini, kami telah bekerja keras untuk meningkatkan kualitas dari fitur-fitur dan berbagai macam sistem yang ada...." lanjut sistem itu bersamaan dengan beberapa screen berisikan fitur dan kisah yang telah diperbarui setelah layar yang semula berwarna hitam itu menampakkan portal berwarna biru yang berputar.
" *sdriiiimpsss* Code akses berhasil dianalisis. * scriiimpts* Selamat bagi Secilian Rose karena berhasil mendapatkan purple bag, Thotem of undying, dan Nightmare Phantom set" tambah sistem itu setelah menampakkan kembali sebuah portal biru yang berputar bersamaan dengan keluarnya beberapa item yang dimaksudkan.
Bersama dengan beberapa glich yang kembali muncul dalam portal itu, sebuah ledakkan cahaya tiba-tiba terjadi dan setelahnya pandangan yang ada dihadapannya kembali menghitam untuk sesaat sebelum akhirnya mulai terlihat terlihat jelas sebuah pintu gerbang dari pelataran rumah yang nampak sederhana.
" Aku pulang, Vi. " ucapnya dengan tangis air mata ketika melihat seorang perempuan demi human dengan ras serigala putih yang menyambutnya dengan segera sesaat setelah pintu itu terbuka.
" Selamat datang kembali tuanku " balas perempuan itu sembari membungkuk hormat sebelum mempersilahkan tuannya masuk.
" [Senang rasanya bisa kembali ke rumah.]" lanjutnya dalam diam sembari memeluk erat tubuh perempuan itu.
Dalam sebuah ruangan yang dilindungi oleh beberapa dinding kayu sederhana, pandangan yang sempat terfokuskan pada dua tangannya mulai teralih pada berbagai macam perabotan lain yang nampak terbuat dari bahan kayu serupa.
" Jika diperhatikan lagi, seluruh ruangan ini terlihat sama seperti saat terakhir aku mendiasainnya. " ucapnya sembari bangkit dan kembali duduk di sebuah kursi yang berada di dekat jendela kamar yang terbuka
" *Hyuuuupssss huuuuuh.... * Meskipun tidak terlihat adanya perbedaan yang mencolok di sekitar sini. Tapi nampaknya, aku dapat melihat area luar kamar ini dari jendela yang terbuka dalam versi kalih ini. Dan lagi, dengan adanya penambahan filtrasi yang masih aku gunakan di dunia nyata. Suasana pagi buta berselimut embun pagi adalah hal terbaik yang dapat aku nikmati dalam sisa waktu ini. " gumamnya lirih sembari melihat bagian luar dari tempatnya berada yang nampak memberikan sebuah pemandangan berupa lautan hutan dan perbukitan yang masih asri lagi berselimut kabut dari sisi ke sisi.
* ckreeeeekkkssss * bunyi pintu yang bergeser menimbulkan decitan kasar dalam sunyi.
" Aku harap Tuan Rose segera bangun dari tidur panjangnya. " ucap seorang demi human dengan ras rubah putih yang mengenakan kemeja motif kotak-kotak berwarna merah dengan dasar putih.
Mendengar suara pintu yang terbuka beserta langkah kaki yang menuju ke arahnya, dia yang semula hanya bersandar malas sembari menikmati apa yang tersisa menjelang akhir kehidupannya kembali teralihkan pada muasal suara langkah kaki dan mendapati bahwa ada seorang wanita demi human yang datang dengan membawa sebuah ember kecil berisikan air serta perlengkapan penunjang untuk membasuh diri.
* Gbyarrrrssssh.... * Ember kecil berisikan air itu jatuh dengan keras dan menumpahkan isinya ketika demi human itu melihat sosok tuannya tengah berdiri tegap di sisi jendela lagi melihat ke arahnya
" Tuan!! Tuan Rose!! " Teriak demi human itu dengan wajah penuh kebahagiaan sembari memeluk erat tubuh seorang pria yang ada dihadapannya.
" Tuan Rose~! Senang rasanya bisa melihat anda sehat kembali! " tambahnya sembari mempererat pelukannya dengan wajah yang berlinang air mata.
Dalam situasi yang tidak terduga itu, Rose sempat berfikir bahwa hal yang ada dihadapannya merupakan sebuah pembaharuan yang luar biasa karena pada versi kalih ini dirinya bisa merasakan sensasi hangat dan nyaman dari sosok npc yang juga dapat menunjukkan ekspresi wajah maupun suara indah tanpa gangguan dari teksbox maupun opsi interaksi.
" Alodia Viviola? " ucapnya secara spontan ketika mengingat seorang npc yang sempat dirinya atur sebagai seorang pelayan.
Dalam tangis kebahagiaan itu, sosok wanita demi human yang memeluknya itu melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya sembari membungkuk hormat.
" Anda benar tuan. Saya Alodia Viviola. Seorang pelayan setia yang selalu menemani anda sedari awal anda menyematkan saya dari tempat itu. " balas wanita demi human itu dengan ramah sembari beberapa kali menghapus air matanya.
Sesaat ketika sosok itu menjawab, sebuah ingatan mengenai sebuah event tutorial yang mana didalam event itu para pemain harus menyelamatkan sekelompok npc yang terdiri dari petani, pelayan, ahli pedang dan ahli bela diri dalam zona dungeon dan sebagai hadiah atas pertolongan itu, player harus memilih seorang partner diantara npc yang tersedia.
" [Oah, benar. Event itu.] " gumamnya sesaat mengingat secara jelas event tutorial itu
" Senang rasanya bisa kembali bertemu denganmu Vi. " ucapnya dengan lembut sembari mengusap kepala dari wanita demi human itu dan mencubit gemas pipi tembamnya.
" Jangan terlalu kasar kepada ku, tuan. " balas Vi dengan sebuah senyuman sembari memegangi bagian pipinya
" Hehehe. maaf ya, jika cubitan itu terlalu keras. " balasnya sembari ikut mengusap bagian yang nampak merah itu untuk sesaat
Dengan merasakan sensasi lain berupa kelembutan dari sosok yang ada dihadapannya, dia kembali merasa sangat bahagia karena pembaharuan itu dapat memberikan sensasi baru yang jauh berbeda dari versi sebelumnya.
" Hm~mph. Vi~ aku sangat senang karena aku bisa kembali melihatmu di dunia ini. " ucapnya tanpa sadar membuat Vi yang kini berada dalam pelukannya.
" Saya pun merasa sangat senang, tuan. Terlebih lagi, anda terlihat lebih lembut dari sebelumnya [ dan saya sangat bersyukur karena anda selalu bersikap lembut terhadap demi human seperti saya.] " balas Vi dengan perasaan bahagia yang tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata
Dengan adanya sebuah kelembutan dan kehangatan yang diberikan oleh Vi dikala berada dalam pelukannya, sempat terlintas sebuah hal kotor yang mana dirinya ingin melakukan sesuatu terhadap tubuh Vi yang begitu menggoda.
" Vi~, bolehkah aku tahu berapa lama waktu yang terlewat ketika aku tertidur dalam ruangan ini? " ucapan bertanya untuk memastikan sesuatu setelah menyadari bahwa kelakuan tidak pantas dapat membuat ijin akses terhadap game itu akan dicabut dan itu lebih buruk dari semua hal yang ada di dunia nyata.
" Jika saya tidak salah mengingatnya, sudah ada lebih dari 5 tahun semenjak anda terbaring dalam diam tanpa adanya kepastian akan satu tanda pemulihan. " balasnya sembari melihat ke arah tempat tidur yang Rose tempati sebelumnya
" Hm~ [jadi hitungan waktu yang ada dalam dunia game versi terbaru ini sama seperti hitungan waktu dari dunia nyata] Maaf kan aku ya, Vi. Karena selama waktu itu, aku membiarkanmu hidup dan mengurus rumah ini sendiri.. " balasnya sembari memegangi bahu dari Vi untuk membuat perasaannya lebih baik dan mencoba untuk bersikap se normal mungkin untuk menghadapi sebuah dialog tanpa adanya pilihan karma baik maupun buruk
" He~em. Tidak apa tuan. Lagipula sekarang tuan sudah terlihat sehat kembali dan kembalinya tuan ke dunia ini merupakan kebahagiaan terbesar yang mampu menghapus semua beban di masa yang telah berlalu. " balas Vi dengan memegangi tangan dari tuannya sebelum berbalik dan menenggelamkan kembali kepalanya pada tubuh tuannya yang perkasa
Merasakan adanya sensasi lain di bagian vital yang seharusnya tidak pernah dirinya duga, membuatnya kembali melepas pelukan dari Vi secara paksa dan memintanya untuk menemaninya berkeliling sembari memikirkan bugs seperti apa yang sebenarnya ada dalam avatar miliknya.
" Dengan kepergian tuan di waktu yang cukup lama itu, beberapa perubahan terus terjadi di luar sana dan memaksa saya untuk menjual beberapa barang jarahan yang selalu tuan bawa ketika selesai menaklukkan suatu reruntuhan. " ucapnya menjelaskan sebuah ruang penyimpanan yang semula di penuhi oleh berbagai macam artefak maupun item dan reserse dengan tingkat berbeda yang kini telah habis tidak bersisa
Dengan raut wajah yang menunjukkan sebuah ekspresi kekecewaan, Rose mencoba untuk tetap tenang karena apapun yang terjadi pada ruangan itu merupakan dampak lain dari pemilihan opsi yang sempat dirinya lakukan di awal game
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!