NovelToon NovelToon

Kekasih Hantu

Pucat

...🍀🍀🍀...

Aku melajukan mobil ku dengan ke cepatan tinggi di saat jalan yang lurus, namun di saat jalan berkelok dan turunan aku pun menurunkan kecepatan kendaraan ku, semua ini ku lakukan tidak lain hanya untuk bisa sampai tempat tujuan dengan sesegera mungkin.

Selama perjalanan memasuki perkampungan, tidak ku temui satu pun kendaraan yang melintas selain kendaraan yang aku kemudikan di tengahnya malam yang gelap gulita hanya bercahayakan sorot lampu yang berasal dari mobil ku.

"Dasarrr atasan bodoh, maen seenak nya saja menyuruh ku tugas ke luar kota, gak tahu apa kalo jalan yang di tempuh membutuhkan waktu lama, memang dia pikir aku naek pesawat apah, memerintah kan orang seenak jidat nya saja." aku ngedumel di balik kemudi mobil honda jess yang aku kemudikan.

Aku harus menahan kantuk saat malam semakin larut, saat di mana seseorang akan terlelap dalam tidur nya di bawah selimut yang dapat menghangat kan tubuh. Tapi saat ini itu semua tidak berlaku bagi ku.

Begini lah nasib jadi bawahan yang suka seenak jidat nya punya bos sedeng, maen memerintah kan bawah nya tanpa kenal waktu meski di bayar gede, dari gaji ku, aku bisa membeli mobil honda jess meski masih mencicil, tapi yah harus bersyukur aku bisa menghasil kan dari gaji ku.

Malam ini juga aku harus sampai di kota Tasikmalaya lalu menuju daerah B yang aku denger jalan menuju daerah itu sangat tidak biasa, selain jalan nya yang sepi apa lagi ini sudah larut meski hanya baru jam 10 malam, tetap saja bulu kuduk ku berdiri seakan ada sosok yang tidak kasat mata yang ikut serta bersama dengan ku.

Ah mungkin hanya pikiran ku saja, segera ku tepis pikiran negatif yang melintas di otak ku.

Saat sisi jalan yang ku lewati semakin dalam aku melaju, hanya hamparan pohon yang menjulang entah tinggi atau pendek yang pasti hanya gelap gulita, untung saja aku sudah mengisi full persediaan bahan bakar mobil ku, tidak akan takut jika ke habisan bensin di tengah jalan apa lagi hutan.

Jika itu sampai terjadi, siapa yang akan menolong ku? apa hantu? dedemit? tidak mungkin manusia, saat ini saja aku tidak melihat seorang pun di jalan, aneh kan ini desa, desa manusia apa desa jadi jadian sih!

Pandangan ku terfokus pada jalan yang aku lalui, menatap ke depan.

"Coba saja tadi aku berhasil membujuk Mimi untuk ikut serta dengan ku, mungkin saat ini aku ada teman untuk mengobrol, mana sepi lagi, gak ada orang apa ya!" gumam ku dengan menoleh kanan dan kiri, hasil nya nihil, hanya pohon dan pohon.

Saat aku melewati tikungan tajam dengan sisi kiri pembatas jalan dan kanan nya adalah tebing.

Ciiiit.

Aku mengerem mendadak hingga menghasilkan bunyi dari ban mobil saat aku menginjak pedal rem.

"Astaga, itu siapa?" mata ku menangkap seseorang yang sedang duduk dengan menekuk kedua kaki nya di bawah pohon besar dengan pakaian putih rambut hitam tergerai.

Turun gak ya? tapi kasian orang itu, kalo saja ia sampai bertemu dengan orang jahat, entah bagaimana nasib nya, tapi untuk apa ya ia berada di sana malam malam begini seorang diri. batin ku.

Gak mungkin kan itu hantu? karena menurut yang aku dengar dari Mimi adik perempuan ku, hantu model kuntilanak itu pasti berdiri dengan kaki mengambang meski pakaian yang ia kenakan sama berwarna putih, tapi gak mungkin itu kuntilanak.

Aku memutuskan untuk menghampiri nya, karena jujur saja aku bukan tipe laki laki yang percaya akan hal berbau mistis apa lagi dengan ada nya hantu, memang selama ini aku tidak pernah melihat sosok nya langsung dengan mata dan kepala ku. Untuk menonton film horor saja no way untuk ku. Mending nonton film komedi.

Saat sudah berdiri di depan nya, aku pandang sosok itu, ini fiks wanita, rambut nya panjang, ia memakai kebaya putih panjang, apa mungkin ia adalah penganti yang lari dari pelaminan? gaun putih brukat yang biasa di pakai pengantin wanita.

Aku dapat mendengar nya, ia menangis, tangis nya terdengar pilu sangat menyayat hati, entah apa yang membawa nya kesini dan apa yang menyebabkan nya menangis seorang diri di malam seperti ini di tempat seperti ini..

"Permisi, apa anda baik baik saja?" tanya ku.

Tidak ada jawaban dari nya, aku mensejajarkan tinggi ku dengan nya, aku berjongkok di hadapan nya.

"Tidak baik bagi wanita berada di tempat seperti ini, apa lagi anda seorang diri, apa anda mau saya antar pulang ke rumah?" tanya ku lagi.

Ia mengangkat kepalanya menghadap ke arah ku, menatap mata ku dengan bulir bening yang terus mengalir di mata indah nya ia sesegukkan dalam diam, sungguh cantik wanita ini meski hanya dengan sorot lampu sebagai cahaya.

"Pulang ke rumah?" cicit nya.

"Ia, aku antar kamu pulang ke rumah... mau kan? aku bukan orang jahat ko."

Ia menganggukkan kepalanya.

Aku pun langsung berdiri saat ia menganggukkan kepalanya, aku mengulurkan tangan ku pada nya.

"Biar aku bantu kamu berjalan, seperti nya kamu kesulitan berjalan karena pakaian mu itu." ucap ku sambil menatap kedua kakinya, kedua kaki nya menapak tanah itu arti nya ia manusia. batin ku merasa tenang.

Saat aku menggenggam tangannya, kenapa dingin ya? beda dengan suhu tubuh ku.. mungkin karena ia terlalu lama menangis di bawah pohon ini apa lagi kan ini malam udara nya juga sangat dingin. pikir ku yang tak ambil pusing.

Ia duduk di kursi depan sebelah kemudi, dan aku yang mengemudikan nya.

Saat aku hendak melajukan mobil ku, ia belum juga mengenakan sabuk pengaman, "Maaf ya, aku pakai kan sabuk pengaman dulu biar kamu tetap aman... ini salah satu syarat keamanan dalam berkendara." ujar ku sambil memakaikan sabuk pengaman pada nya.

Wanita ini hanya diam, tanpa ekspresi, bibir nya pucat, wajah nya pucat, mata nya sayu dari sorot mata nya begitu kosong. Entah apa yang membuat nya jadi begini.

Aku melajukan mobil ku, baru saja mobil ini berjalan indra penciuman ku menangkap aroma wangi bunga melati, sangat menyerbak seakan aku tengah berada dekat dengan pohon melati yang tengah di mekari bunga nya.

bersambung...

...🍀🍀🍀🍀🍀...

Jangan lupa jempol nya ya 🤭

komen mu merubah popularitas ku 😊

...Salam manis 😊...

Dunia yang berbeda

Wanita ini hanya diam, tanpa ekspresi, bibir nya pucat, wajah nya pucat, mata nya sayu dari sorot mata nya begitu kosong. Entah apa yang membuat nya jadi begini.

Aku melepas jaket yang tengah aku kenakan, berfikir jika wanita ini kedinginan dan butuh kehangatan.

Tanpa bicara, wanita ini mencegah ku mendekat dengan menjulurkan ke dua tangannya ke depan daa ku.

"Aku hanya ingin memakai kan mu ini!" Aku membalut kan jaket ku pada tubuh nya, "Mungkin dengan cara ini, kami bisa merasa sedikit hangat." Aku tersenyum pada nya.

Lagi lagi wanita ini hanya diam dan menunduk kan kepalanya.

Aku melajukan mobil ku, baru saja mobil ini berjalan indra penciuman ku menangkap aroma wangi bunga melati, sangat menyerbak seakan aku tengah berada dekat dengan pohon melati yang tengah bermekaran bunga nya.

"Apa kau mencium wangi kembang?" Tanya ku yang belum tahu siapa nama wanita ini.

"Heei, aku bertanya pada mu! Ah ya, nama ku Bimo Suningrat, aku berasal dari kota Jakarta, apa kau pribumi sini? Emmm siapa nama mu?"

Bukan nya menjawab wanita ini malah menampak kan wajah sedih pada ku.

"Ini." Aku menyodorkan sekotak tisu yang ada di dasbor mobil.

Ia menatap ku dengan tanya.

"Ini untuk menghapus air mata mu." Aku meletak kan kotak tisu di atas paha nya.

Aneh sekali wanita ini, aku bertanya siapa nama nya, ia tidak menjawab. Batin ku menatap sekilas wajah wanita yang duduk di samping ku, hanya diam saja dengan tatapan kosong dan wajah pucat.

"Aku kan mau mengantar kan ku pulang, jadi kau sekarang tinggal di mana?" Tanya ku.

Ia hanya menatap ku dalam diam.

"Kenapa kau bisa ada di tempat tadi? Sendirian lagi, kalo ada masah itu ya harus nya di omongin baik baik kan bisa, gak perlu lah sampe kabur dari rumah." Ucap ku yang mengambil kesimpulan.

Aaah lama lama aku frustasi juga menghadapi wanita ini, hanya diam di saat aku ajak bicara.

"Kau ini bisu ya? Dari tadi aku bertanya panjang lebar, aku terus bertanya kenapa kau tidak menjawab? Apa kau tidak mengerti bahasa ku? Apa kau berasal dari dunia yang berbeda dengan ku? Apa kau itu tuli? Atau kau ini bisu?"

"Aku tidak tuli, aku tidak bisu, aku memang berasal dari dunia yang berbeda dengan mu, tapi aku bisa mengerti bahasa mu." cerocos wanita ini dengan menatap ke arah ku.

Ciiiit.

Aku mengerem mendadak, untung saja tidak ada kendaraan lain selain kendaraan ku, kalau tidak sudah di pastikan aku jadi penyebab kecelakaan karena mengerem mendadak, kaget lah aku saat dia bilang berasal dari dunia lain, mana percaya aku.

Deg.

"Kau bercanda kan? Mana ada dunia lain, yang aku tahu itu ya dunia manusia. Bodoh nya diri mu, mau bercanda kok sama orang dewasa, bercanda ya sama anak kecil yang bisa dan mudah di bohongi." Gurau ku yang kembali melajukan mobil ku.

Bodoh nya aku sama dengan wanita ini jika aku percaya jika dia dari dunia lain, mana ada dunia lain, yang ada hanya bumi ya manusia.

"Maaf ya!" Aku menyibak kan kain penutup bawah yang ia kenakan dan melihat kedua kaki nya.

Kaki nya tidak mengambang, kaki nya sama seperti ku, ada dua dan menapak. Batin ku sesekali menatap dan memperhatikan nya.

"Maaf lagi, ya!" Aku menyampir kan rambutnya ke telinga nya dan mengelus pipi nya.

Aku bisa menyentuh nya, apa yang salah di sini? Aku mengucek ke dua mata ku, aku menatap nya lagi sepintas, tidak ada yang salah dengan nya, dasar wanita aneh, salah jika diri mu mau mengerjai ku, aku bukan anak kecil yang takut akan hantu atau segala macem nya lah, Bimo Suningrat gitu. Batin ku berbangga diri yang tidak takut akan hantu.

Kalo kata teman kerja ku ya hantu itu rupa nya sangat menyeram kan apa lagi bagi yang meninggal karena jadi korban kecelakaan, sudah di pasti kan wajah nya sangat amat menyeram kan tapi itu kata teman ku sih, selama ini aku lempeng lempeng aja, gak percaya tuh diri ku dengan hal yang seperti itu.

bersambung...

...🍀🍀🍀🍀🍀...

Jangan lupa jempol nya ya 🤭

komen mu merubah popularitas ku 😊

...Salam manis...

Melati

...💀💀💀...

Kalo kata teman kerja ku ya hantu itu rupa nya sangat menyeram kan apa lagi bagi yang meninggal karena jadi korban kecelakaan, sudah di pasti kan wajah nya sangat amat menyeram kan tapi itu kata teman ku sih, selama ini aku lempeng lempeng aja, gak percaya tuh diri ku dengan hal yang seperti itu.

"Jadi aku harus mengantar mu kemanan?"

"Di depan belok kanan, tidak jauh dari sana adalah rumah ku." Ucap nya.

"Gitu dong dari tadi, kan jelas aku mengantar mu ke mana nya! Nama mu siapa? Kalo aku kan Bimo."

"Melati."

"Oh jadi nama mu itu Melati, nama yang bagus, cantik dan sesuai dengan orang nya." Ucap ku tanpa sengaja memuji kecanti kan Melati, gadis yang sempat membuat ku frustasi karena dari tadi aku bertanya dia hanya diam, tapi tidak lagi untuk saat ini.

"Mas Bimo ke sini ada urusan apa?" Tanya Melati.

"Aku ada tugas dari kantor, pihak kantor meminta ku untuk menyurvei wilayah yang akan di jadikan pabrik." Ujar ku.

"Lalu mas Bimo akan tinggal dimana?"

"Aku untuk sementara tinggal di..." aku mengambil hape ku yang ada di saku celana, aku buka chat dari bos sinting ku, mati aku... seperti nnya ini sudah lewat dari tempat ku menginap.

"Ada apa, mas Bimo?"

"Hehehe, seperti nya aku sudah melewati cukup jauh tempat aku menginap, harus nya kan aku sudah tiba di Motel Mawar yang ada di jalan Mawar. Tapi ini kita sudah ada di jalan Melati, nama jalan nya sama seperti nama mu ya, Melati."

"Maaf ya, mas Bimo jadi sudah semakin jauh dengan tempat mas menginap."

"Tidak apa kok, aku bisa kembali lagi ke jalan Mawar." Ucap ku santai.

Aku memarkir mobil honda jass ku di depan rumah yang kecil, aku dan Melati sama sama turun dari mobil.

Aku melihat beberapa rumah yang sudah tampak gelap tanpa penerang lampu di depan nya. Mungkin tuan rumah nya sudah tidur, cara mereka juga untuk mengirit listrik dengan memadam kan lampu depan rumah.

"Ayo, mas Bimo masuk dulu!" Melati menarik tangan ku dan membawa ku masuk ke dalam.

Melati mendudukan ku di sebuah sofa yang empuk dan nyaman

Rumah ini kecil, tapi tampak nyaman dan terawat.

"Melati, di mana orang tua mu?" Tanya ku karena rumah Melati tampak sepi dan seperti nya hanya Melati sendiri yang tinggal di rumah ini.

"Orang tua ku sedang ke luar kota, mas Bomo!" Seru Melati dengan membawa segelas air putih, rumah Melati tampak sederhana jauh dari kesan mewah.

"Jadi kamu tinggal sendiri untuk saat ini?" Tanya ku dan meminum air yang ia bawa.

"Jika mas Bimo mau menginap di sini, aku sangat merasa senang mas." Ujar nya.

"Apa? Menginap di sini? Apa kata orang jika aku menginap di sini?" Tanya ku, kok Melati mau jika aku tinggal dan bermalam di rumah nya sudah jelas rumah nya sepi, gak enak hati jika aku harus menginap.

"Iya, mas menginap di sini." Ujar Melati, jika mas Bimo punya niat jahat maka ia akan dengan senang hati menerima tawaran ku untuk menginap, di sana lah aku akan mengambil nyawa mu mas, sebagai teman ku di alam ku.

"Maaf Melati, kurang etis dan kurang sopan rasa nya jika aku menginap tanpa ada orang lain di sini, apa lagi rumah ini tampak sepi, aku takut akan berbuat hilaf, lebih baik aku kembali ke Motel Mawar saja, tempat di mana seharus nya aku berada." Aku jelas menolak tawaran Melati, takut plus ngeri, takut aku di perkosaaa sama Melati, cari aman saja lah.

Aku berdiri, "Lebih baik aku pamit sekarang, jaga diri mu baik baik ya!" Pamit ku pada Melati.

Aku tidak akan membiar kan kamu pergi mas Bimo, kamu akan jadi milik ku, aku akan ikut kemana pun kau pergi. Melati menatap ku dengan senyum.

Aku berjalan ke luar rumah Melati, Melati mengantar ku dengan berjalan di belakang ku.

"Apa apaan ini!" Seru ku kaget bukan main saat mendapati ban belakang mobil ku kempes.

Melati menyeringai.

"Itu pertanda mas Bimo gak boleh pergi, mas Bimo harus menginap di rumah ku!" Ujar Melati dengan ke dua tangan bertaut di belakang tubuh nya.

"Kalo sudah begini ya apa boleh buat, Melati... kamu masuk lah ke dalam rumah, ini sudah terlalu larut, kau harus tidur." Aku menyuruh Melati untuk masuk ke dalam rumah.

"Lalu mas Bimo gak ikut masuk?"

"Aku kan laki laki dewasa, kau juga wanita dewasa, tidak baik kita berada di satu ruang tanpa ada nya pihak ke tiga, aku akan tidur di dalam mobil saja, kau masuk lah ke dalam, jangan lupa kunci pintu." Ujar ku yang langsung masuk ke dalam mobil, aku duduk di belakang kemudi dengan mengatur bangku yang aku duduk kan agar senyaman mungkin aku tidur.

Tidak salah aku memilih mu, mas Bimo. Melati masuk ke dalam rumah.

bersambung...

...🍀🍀🍀🍀🍀...

Jangan lupa jempol nya ya 🤭

komen mu merubah popularitas ku 😊

...Salam manis...

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!