NovelToon NovelToon

Mom You Are Our Angel

Bab 01

Hoooeeekkkk..... hoeeekkkkkk

Suara tangisan bayi memenuhi ruang persalinan. Rani yang baru saja meyelamatkan 1 nyawa pun langsung lemas. Samar-samar dia mendengar perbincangan antara dokter dan perawat yang sedang membantu.

" Dok, ibu Rani sudah lemah apakah bayi-bayi yang tersisa harus dikeluarkan sekarang atau gimana dok?" tanya salah satu perawat.

Ketika sang dokter hendak menjawab.

" Dok, tolong selamtkan anak saya, saya mohon". Ucap Rani dengan nafas berat.

" tapi kondisi ibu sangat lemah sekarang "?

" Saya mohon dokter ...." kata Rani dengan berlinang air mata. Ya, Rani mendapatkan 3 orang anak sekaligus dari peristiwa yang menyedihkan beberapa bulan lalu.

" Baiklah," ujar sang dokter pasrah

Dengan sekuat tenaga, Rani mengejan dan suara dua bayi yang keluar berturut-turut pun terdengar. Rani pun pingsan. Para perawat pun langsung melakukan tugasnya. Dan bayi-bayi pun dibersihkan.

Setelah itu, kakek yang telah menolong Rani pun diperbolehkan masuk untuk melihat kondisi Rani.

" Dok, bagaimana keadaan cucu saya ?''

" Ibu Rani baik-baik saja kek. hanya pingsan.

saya baru menemukan seorang wanita yang melahirkan normal tiga bayi tanpa operasi, sungguh keajaiban Tuhan terjadi . semoga anak-anaknya kelak bisa membahagiakan ibunya.ucap sang dokter kagum.

" ia dokter, saya pun sangat terkejut sekaligus tidak mau saat dia mengatakan ingin melahirkan normal, tapi dia tetap ingin melahirkan normal. semoga yang dokter katakan dapat terjadi." doa sang kakek.

"baiklah kalau begitu saya permisi dulu yaah kek, mau memeriksa pasien yang lain. dan ingat yaah kek, untuk bu Rani ketika keluar tidak melakukan kerja berat."

"baik dokter".

Setelah kepergian Dokter Ani. Kakek menghampiri ranjang tempat Rani sedang dibaringkan.

" Kau adalah wanita yang kuat, masalah berat kau tanggung sendiri dan sekarang kau menyelamatkan 3 nyawa. Sungguh kau seperti malaikat". ucap sang kakek sambil mengelus puncak kepala cucunya.

"suster, apakah saya bisa melihat cicit-cicit saya?" tanya kakek kepada salah satu perawat yang kebetulan ada diruangan itu.

"silahkan ikuti saya,kek."

Mereka pun memasuki tempat penyimpanan bayi.

"ini kek, yang cowok ini pertama keluar, yang kedua juga cowok, yang ini, dan yang terakhir cewek". Jelas perawat tersebut.Sang kakek tentunya ikut bahagia dengan kehadiran bayi-bayi mungil itu yang sudah dianggap sebagi cicitnya.

"Semoga kalian bisa menjaga dan membahagiakan ibu kalian dimasa depan". doa sang kakek sambil menghapus air mata yang tiba-tiba mengalir di pipinya.

***

Beberapa saat kemudian. Rani sadar. Dia melihat sekelilingnya dan mendapati kakeknya yang sedang duduk di kursi yang tidak jauh dari ranjang Rani. Rani sangat kasihan dan berterima kasih kepada sang kakek yang selama ini membantunya dalam masa-masa kehamilannya. yang jika pada umumnya, seharusnya ditemani oleh suami.

" kek" panggil Rani pelan

"kamu sudah sadar nak? tanya sang kakek sambil menghampiri Rani.

"sudah kek. makasih ya kek, seharusnya Rani tidak menyusahkan kakek, seharusnya saat ini kakek tenang dirumah untuk menikmati masa tua kakek. Rani tidak tahu kalau kakek tidak menemukan Rani saat itu''. kata Rani sambil menangis.

" tidak apa-apa nak, kamu sudah kakek anggap sebagai cucu kakek sendiri, dan anak-anakmu sebagai cicit kakek".

"makasi yaa kek" kata Rani sambil memeluk kakeknya.

Setelah beberapa saat.

"kek, anak-anak Rani mana kek? apakah mereka baik-baik saja? . tanya Rani

"ia mereka baik-baik saja. anakmu yang laki-laki ada 2 , sedangkan yang 1 nya perempuan. kalau kau ingin melihatnya, kakek akan meminta suster untuk membawakannya untukmu."

" baiklah kek".

Bab 02

Tak berselang lama . Suster datang membawa bayi dibantu dengan 2 orang temannya.Mereka memberikan anak-anak itu kepangkuan Rani satu per satu dan menjelaskannya seperti yang mereka jelaskan kepada kakek. Rani sangat senang dan berterima kasih kepada Tuhan yang sudah mengizinkannya untuk menjaga, melindungi, dan memberikan kebahagian untuk putra dan putrinya.Rani meneteskan air mata, saat mengingat mantan kekasihnya itu. Sang kakek yang mempunyai nama Sonny Domani, mendekat ke samping Rani.

" Lihatlah anak-anakmu sangat tampan dan cantik." kata kakek . " Apakah kau sudah mempersiapkan nama-nama mereka?" tambahnya

"Sudah kek" jawab Rani sambil tersenyum kepada kakek agar beliau tidak banyak pikiran. " yang pertama Fernando Adiputra, Fernandi Adiputra dan Nindhy Marissa Adiputra. Apakah bagus kek? tanyanya dengan bahagia

" Wah bagus sekali, sanga tampan dan cantik juga, semoga mereka bisa membahagiakanmu suatu hari nanti"

Ketika Rani hendak menjawab Kakek Sonny langsung berkata : Istirahatlah, agar kau cepat pulih"

"baiklah kek". Katanya sambil mnyerahkan anak-anaknya kepada suster-suster itu setelah bergantian menggendong mereka.

***

Setelah 1 minggu, akhirnya Rani diperbolehkn untuk pulang karena sudah pulih. Tapi dengan anjuran dokter agar Rani tidak mengerjakan pekerjaan berat. Sang kakek menuju administrasi untuk melakukan pembayaran. Setelah kembali kakek Sonny dan 2 orang perawat membantu mengantarkan mereka hingga ke rumah. Mereka memanggil taksi yang kebetulan lewat untuk mengantarkan mereka

Setelah beberapa saat. " Terima kasih yaa sus, maaf banget yaahh udah ngerepotin" Ucap Rani ketika mereka sudah tiba dirumah dan menyuruh mereka masuk.

" sama-sama bu, gakpapa kok bu. Kami juga senang bisa membantu ibu dan menggendong anak-anak ibu. Kita langsung pamit aja yaa bu, takut kelamaan ". ucap salah satu perawat.

"minum aja dulu yaahh sus, sebentar aja".

" Bukan kami gak mau bu, tapi gak enak juga kita kan hanya melakukan tugas saja bu. maaf yaa bu. Lain kali kalau lagi off kami mampir kesini gakpapa kan bu. heehheh

kata perawat yang satunya lagi.

"oo gitu yaa sus, yaudah gakpapa. hati-hati yaa sus".

" baik bu, kami permisi dulu yaa." Kedua suster itu pun beranjak dari tempat duduknya dan meninggalkan rumah kakek.

"Nak," panggil kakek

"iaa kek" kata Rani yang masih menggendong Nindy yang sudah tertidur.

"Ini coba kamu kasih asi dulu sama Nando, sepertinya dia kehausan."

"baiklah kek". katanya sambil menidurkan nindy di box bayi dan segera mengambil Nando. Sedangkan Nandy masih tertidur.

Dan begitulah Rani. Wanita yang mampu merawat ke-3 anaknya sekligus. Meskipun mereka hadir karena hal yang tidak berperikemanusiaan, tapi mereka tetaplah makhluk kecil yang tidak tahu apa-apa.

Memutuskan untuk merawat dan membesarkan ke-3 anaknya tanpa menikah lagi adalah keputusan yang sudah bulat. Meskipun umurnya masih sangat muda yaitu 22 tahun. Kenangan buruk yang menimpanya, membuatnya hampir bunuh diri. Tapi rupanya Tuhan mengingatkan lagi padanya. Dengan mengirim sang kakek untuk mencegahnya bunuh diri di jembatan. Masalah sebesar apapun tidak akan melebihi kemampuanmu. Hal itu membuat Rani semangat untuk merawat putra dan putrinya meski tanpa seorang suami. Kakek Sonny menyuruhnya untuk mencari pasangan, tetapi dia menolak karena hidup dengan anak-anaknya adalah sebuah kebahagiaan yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata daripada harus menikah lagi.

Bab 03

Hari berlalu dengan sangat cepat.

Tak terasa anak-anak Rani sudah berumur 2 tahun.

Suara burung yang sedang bernyanyi dipagi hari, seolah membangunkan siapa saja yang sudah mendengar suara merdunya.

Pagi itu, seperti biasa Rani sudah bangun untuk menyiapkan sarapan. Dan akan bersiap-siap untuk menjual Kue didepan rumahnya. Yaa. Rani sangat pandai membuat kue. Bermacam-macam kue, baik itu kue kering maupun basah. Dari penghasilannya yang terus bertambah, Rani berencana untuk membangun sebuah toko kue ketika anak-anaknya sudah memasuki bangku sekolah.

Setelah membuat sarapan, Rani kembali kekamar untuk membangunkan anak-anaknya. Kakek Sonny yang sudah bangun, terlihat sedang menikmati segelas kopi yang di seduhkan oleh Rani sembari membaca koran pagi.

'' Kek, sarapannya sudah siap." ujar Rani pada kakek.

" Baiklah, kakek akan segera kesana."ujarnya sambil pergi kemeja makan.

Saat Rani masuk ke kamar dia melihat anaknya Nindy sudah bangun sedangkan dua saudaranya masih tertidur.

" Nindhy udah bangun?"katanya sambil memeluk dan mengecup kening nindhy.

"utah ma..." sambil membalas pelukan mamanya.

" Nando, Nandi, ayok bangun udah waktunya sarapan" Rani membangunkan Nando dan Nandi.

Rani menggendong Nindhy . Setelah itu Nando dan Nandi.

Saat mereka semua tengah menikmati sarapan pagi(Rani menyuapi anak-anaknya bergantian), tiba-tiba ketukan pintu mengalihkan perhatian.

" Siapa yang sudah datang pagi-pagi begini, kata sang kakek.

" Rani liat dulu yaah kek".

Rani pergi ke depan untuk membuka pintu.

" Ohh bu Wati, mari masuk bu, "

Bu Wati pun masuk dan dipersilahkan duduk oleh Rani. Bu Wati mau minum apa, atau mau ikut sarapan, soalnya kita lagi sarapan bu.heheh."

"ngga usah deh Ran, saya kesini cuman sebentar kok," kata bu Wati.

"oohiaa, ibu mau perlu apa, kok serius banget keliatan." tanya Rani

" Ini loh Ran, ada temanku dikota, dia sahabatku semenjak SMA. Cucunya kebetulan mau ulang tahun seminggu lagi , jadi dia minta tolong ke saya biar cari kue yang bagus buat anak-anak. Soalnya dia tuh pengennya gak manis-manis banget kue nya tapi enak.." Rani serius mendengarkan permintaan hu Wati. Tiba-tiba Nando berjalan tertatih-tatih menuju sang mama..

"mama," panggil Nando

"iaa sayaangg" jwab Rani sambil menggendong Nando.

" lanjut-lanjut bu, trus gimana?

" Nah, saya langsung ingat sama kamu, jadi saya bilang, nanti saya ngomong ke teman saya , soalnya kue nya tuh enak-enak banget." kata bu Wati antusias."Kamu mau kan Ran?

nanti katanya dia yang ngambil langsung"

ooh gtu." kata Rani sambil manggut-manggut.

"boleh banget bu.nanti saya usahain biar gak bikin kecewa."

" makasi yaah Ran,.

iihh anak ganteng, udah mamam." kata bu Wati sambil mencubit gemas pipi Nando.

"Atiiiitttt" kata Nando hampir menangis

bu Wati sama Rani langsung tertawa melihat wajah Nando.

" yaudah gitu aja Ran, saya mau pulang dulu, ada yang mau saya kerjakan lagi." Sebenarnya bu Wati masih ingin berbincang dengan Rani, karena orangnya yang sangat asyik ketika diajak mengobrol. tapi karena Rani sudah akan bersiap menjual kuenya dia mengurungkan niatnya.

"iaa bu, nanti kabarin saya yah, kalo ada yang mau ditambahin" kata Rani

"iaa Ran, da...daaa.... Nando " sambil beranjak pergi.

Selepas kepergian Bu Wati. Rani kembali ke meja makan.

" siapa Ran? tanya kakek

"bu Wati kek, minta dibikinin kue untuk cucu temannya."jwab Rani

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!