NovelToon NovelToon

Jeratan Cinta Sang Ceo Tampan

bab 1

Seorang pemuda dengan airpont di telinganya sedang berbicara dengan seseorang sambil melangkah keluar dari dalam lift.

"Baik Bos,akan saya awasi Tua bangka itu !" jawab Pemuda itu sambil melepas airpont yang terselip di telinganya.

Pemuda itu menganggukkan kepalanya saat berpapasan dengan beberapa karyawannya.

Pemuda tampan dengan lulusan luar negri dan menjadi tangan kanan di salah satu perusahaan ternama di kotanya.Pemuda itu sudah bertahun-tahun mengabdikan dirinya di PT PRATAMA GRUP,Pemuda itu bernama Andre.

"Tunggu Tuan Andre !" panggil Karyawan Wanita yang bernama Sindi sambil berlari saat melihat Andre akan masuk ke dalam mobil pribadinya.

Andre menghentikan langkahnya dan Ia berbalik dan melihat Sindi berlari ke arahnya.Andre melepas kaca mata hitam yang bertengger di hidung mancungnya dan menatap Sindi yang ada di hadapannya.

"Ada apa Sindi ?" tanya Andre sambil mengerutkan keningnya.

"Maaf Tuan Andre,di lobi ada seseorang yang ingin bertemu dengan Tuan .'' Jawab Sindi sambil menundukkan kepalanya.

"Hari ini Saya tidak ada janji dengan siapa-siapa ," ucap Andre dingin.

"Tapi Tuan,beliau ngotot ingin bertemu dengan Tuan ." jawab Sindi.

"Saya tidak peduli,Saya ada urusan lebih penting dari pada harus meladeni Dia ." Ucap Andre sambil melirik orang yang duduk di kursi lobi.

Orang yang sedang duduk di kursi lobi tersenyum menatap Andre yang melirik ke arahnya,Andre tidak menanggapi senyuman orang itu.

''Andre Tunggu ," suruh Pria paruh baya yang duduk di lobi sambil beranjak dari duduknya dan melangkah ke arah Andre, di mana Andre akan masuk ke dalam mobil pribadinya.

Andre menghentikan langkahnya, Ia pun berbalik dan melihat Pria paruh baya itu melangkah ke arahnya.

"Suruh Pria itu ke ruangan Saya ," ucap Andre sambil melangkah masuk kembali ke kantor.

Pak Supir yang sedari tadi berdiri di samping mobil sambil membuka pintu mobil untuk Tuannya,menghembuskan nafas panjang dan kembali menutup pintu mobil.

Andre masuk ke dalam lift khusus Ceo.Lift khusus ceo hanya di peruntukkan untuk Asisten pribadi ceo dan ceonya sendiri.Selain ke dua orang penting yang ada di kantor itu siapapun tidak boleh memasuki lift khusus ceo,kecuali keluarga ceo itu sendiri.

Para karyawan PT PRATAMA GRUP belum pernah bertemu dan bertatap muka dengan pemilik asli perusahaan itu,mereka semua yang ingin meminta tanda tangan harus melewati Asisten pribadi ceo yaitu Andre.

Sesampainya Andre di lantai 45 di mana ruangannya berada.Ia menghentikan langkahnya saat berada tepat di depan ruangan Ceo.Ia menghembuskan nafas panjang sebelum melanjutkan langkahnya kembali ke ruangannya yang tidak jauh dari ruangan ceo.

Sindi mempersilahkan Pria paruh baya itu untuk masuk ke dalam lift karyawan.Setelah Pria paruh baya itu masuk ke dalam lift Sindi memencet tombol 45.Lift pun bergerak ke atas membawa Mereka ke lantai 45.

Sesampainya Sindi dan Pria paruh baya itu di lantai 45,Sindi dan Pria paruh baya itu keluar dari dalam lift dan menuju ke ruangan Andre.

Tok...Tok...Tok...

Sindi mengetuk pintu ruangan Andre.

''Masuk ," suruh Andre dari dalam ruangannya.

Sindi membuka pintu dan mempersilahkan Pria paruh baya itu untuk masuk ke dalam ruangan Pak Andre.Setelah Pria paruh baya itu masuk Sindi menutup pintu itu dari luar.

"Silahkan duduk ," Suruh Andre sambil menatap tajam Pria paruh baya itu yang ada di hadapannya .

Pria paruh baya itu tersenyum dan tidak mempedulikan tatapan tajam dari Andre,lalu Ia pun duduk di depan Andre.

''Ada perlu apa Tuan mencari Saya?" tanya Andre tanpa basa basi.

Pria paruh baya itu menghembuskan nafas kasar saat melihat Andre bersikap dingin padanya.Ia tahu kenapa Andre bersikap dingin padanya padahal darahnya mengalir juga pada darah Andre.Karna kesalahan di masa lalu yang membuat Andre membencinya sampai sekarang.

"Pulanglah ke rumah Dre,'' ucap Pria paruh baya itu menatap kerinduan pada putra pertamanya dari mendiang istri pertamanya.

Andre tersenyum sinis saat Pria paruh baya itu menyuruhnya untuk pulang.

" Apa Kau tak mau mempunyai perusahaan sendiri?Kamu bisa saja menggantikan posisi Ayah sebagai presdir ?" tanya Pria paruh baya itu sambil tersenyum menatap Andre yang memasang wajah datar.

"Maaf Saya tidak ada niat untuk menggantikan posisi Anda ," tolak Andre "Suruh saja Anak kesayangan Anda untuk menggantikan Anda menjadi presdir ," ucapnya lagi sambil tersenyum sinis.

Pria paruh baya itu menghembuskan nafas kasar saat mendapat penolakan dari putra sulungnya.

bab 2

Pria paruh baya itu menghembuskan nafas panjang saat mendapat penolakan dari Putra Sulungnya.

''Anak ini keras kepala persis seperti mendiang ibunya,Kalau saja Anak Marini bisa di andalkan Aku tidak akan repot-repot memohon pada anak sombong ini untuk meneruskan perusahaanKu .'' Ucap Pria paruh baya itu dalam hati.

''Apa Kau akan selamanya menjadi jongos atau suruhan dari Pratama?'' tanya Pria paruh baya itu sambil menyindir dan tersenyum tipis menatap putra sulungnya itu.

Andre menyunggingkan senyum tipis menanggapi sindiran dari Ayah kandungnya.

''Saya lebih baik mengabdikan diri Saya pada keluarga Pratama yang telah menolong Saya ,'' jawab Andre tersenyum dingin menatap Pria paruh baya yang ada di hadapannya.

''Pikirkan baik-baik Dre,dari pada Kau membesarkan perusahaan milik orang lain,lebih baik Kau membesarkan perusahaan milik Ayah yang nantinya akan menjadi milikMu .'' ucap Pria paruh baya itu terus berusaha membujuk Andre agar bersedia bekerja di perusahaannya.

Andre tersenyum sinis menatap Pria paruh baya yang berusaha membujuknya.

''Maaf Saya tidak ada niatan untuk membantu perusahaan Anda ,'' jawab Andre menatap dingin pada lawan bicaranya.

''Andre Saya ini Ayah kandung Kamu,bisakah Kamu memanggil Saya Ayah .'' ucap Pria paruh baya itu sendu ingin mendengar langsung putra sulungnya memanggilnya Ayah.

Andre tersenyum sinis menatap Pria paruh baya yang ada di hadapannya yang tak lain Papa kandungnya sendiri.

Andre masih ingat bagaimana perlakuan Ayah kandungnya saat Ia masih duduk di kelas 2 SMP,saat itu Ia masih berusia 14 tahun. Dengan tega Papa kandungnya membawa pulang wanita yang di kenal sebagai Sahabat Mamanya, sebagai Ibu tirinya.

Mamanya yang saat itu sedang sakit-sakitan mendengar bahwa Suaminya menikah dengan sahabatnya sendiri langsung pingsan.

''Mama....!'' teriak Andre kecil saat melihat Mamanya jatuh di lantai dekat tangga.

Andre kecil berlari menghampiri Mamanya yang pingsan di lantai, dan berjongkok untuk memeluk Mamanya yang pingsan di lantai.

''Pa, Aku mohon bawa Mama ke rumah sakit .'' Pinta Andre kecil menatap Papanya yang diam berdiri seperti patung menatap tidak peduli pada Anak dan Istrinya yang pingsan.

''Dengar Andre,MamaMu itu nantinya juga akan bangun sendiri. tak perlu di bawa ke rumah sakit cuma akan menghabiskan uang saja .'' Ketus Marini ibu tirinya sambil tersenyum sinis menatap Andre dan Belinda yang masih pingsan di lantai.

''Andre sebaiknya Kalian berdua pergi dari rumah ini dan jangan pernah Kau meminta uang Ayah satu persen pun ,'' ujar Ayah Andre sambil mengusir Mereka dari rumah.

Marini tersenyum saat Suaminya mengusir Mereka berdua,dengan begini Ia akan mudah menguasai harta Belinda tanpa harus mengotori tangan nya sendiri,Sudah di pastikan Belinda akan mati dengan sendirinya.

Andre kecil menangis dan berlari lalu bersimpuh di kaki Ayahnya agar Ayahnya tak mengusir Mereka.

''Ayah Aku mohon jangan usir Kami,Mama sakit Yah,kasian Mama .'' mohon Andre sambil berlutut di kaki Ayahnya.

''Pengawal..... !'' panggil Ayah Andre sambil berteriak pada pengawal yang berjaga di luar rumah.

Pengawal yang di panggil berlari masuk ke dalam rumah.

''Ada apa Tuan ?'' tanya salah satu Pengawal itu.

''Usir Mereka berdua dari rumah ini ,'' suruh Ayah Andre sambil menunjuk Andre kecil dan Belinda yang terkapar di lantai.

Ke dua Pengawal itu saling berpandangan.

''Tapi Tuan nyonya ,'' ucap Pengawal itu tak meneruskan ucapannya saat mendapat tatapan tajam dari Marini yang berdiri di samping Ayah Andre sambil bersedekap dada.

bab 3

''Cepat bawa wanita penyakitan itu keluar dari rumah ini ,'' suruh Marini menatap tajam kedua Pengawal yang sejak tadi diam saja.

Kedua Pengawal itu dengan cepat menghampiri Belinda yang pingsan di lantai.

''Pa Aku mohon jangan usir Kami ,'' pinta Andre kecil masih memegangi kaki Ayahnya.

''He Kau....,'' panggil Marini pada kepala pelayan yang sejak tadi diam saja di pintu dapur.

''Iya Nyonya ,'' jawab Kepala pelayan yang bernama Darto.

''Bawa keluar Anak ini ,'' tunjuk Marini kepada Andre kecil yang menangis sambil berlutut di kaki Ayahnya.

Kepala pelayan yang bernama Darto itu berlari menghampiri Andre kecil,dan membawanya keluar dari rumah.

''Pa Aku mohon jangan usir Kami, Kasihanilah Mama Pa !'' teriak Andre kecil sambil meronta-ronta supaya terlepas dari genggaman tangan Pak Darto yang menyeretnya keluar dari dalam rumah.

Ayah Andre tidak mempedulikan teriakan dari Putra sulungnya.Ia dan Marini memilih menaiki anak tangga untuk menuju ke kamar utama yang ada di lantai dua.

''Paman akan mencarikan taksi untuk Aden ,'' ucap Darto menatap sendu Andre kecil dan Belinda yang sedang di gendong salah satu bodyguard.

Andre kecil diam saja Ia menatap rumah Ayahnya dengan tatapan dingin dan ke dua tangan yang mengepal.

Pak Darto menyuruh salah satu Bodyguard untuk mencari taksi ke depan.

Tidak lama kemudian taksi yang di cari oleh salah satu Bodyguard berhenti di depan Mereka yang sedang berdiri di depan gerbang.

''Den,ayo taksinya sudah datang .'' Ajak Darto sambil menepuk bahu Andre kecil.

Andre kecil menatap sekilas pada pak Darto.

Bodyguard yang menggendong Belinda meletakkan Belinda di kursi penumpang.

Andre kecil sebelum masuk ke dalam mobil menatap dingin sekali lagi pada rumah Ayahnya,Ia melihat Marini tersenyum sinis menatap Andre kecil dari balkon kamarnya.

Setelah Andre kecil masuk dan duduk di dalam mobil,Pak Darto memberikan sejumlah uang untuk berobat Belinda.

Andre kecil menatap haru pada Pak Darto yang memberinya uang. Setelah itu taksi pun meninggalkan komplek perumahan Ayah Andre menuju ke rumah sakit.Setelah Pak Darto menyuruh supir taksi mengantarkan Mereka ke rumah sakit.

Sesampainya di rumah sakit, Belinda langsung ditangani oleh Dokter.

Andre kecil menangis di ruang tunggu menunggu Ibunya di periksa.

Andre kecil menghampiri Dokter saat Dokter keluar dari ruangan.

''Dok,bagaimana keadaan Mama Saya ?'' tanya Andre kecil sambil menghapus air matanya.

''Mama Adek, harus segera di operasi .'' jawab Dokter itu memberitahu.

''Di operasi Dok ?'' tanya Andre kecil.

''Iya ,'' jawab Dokter itu sambil berlalu pergi meninggalkan Andre kecil yang langsung terduduk setelah mendengar Mamanya harus di operasi.

''Aku harus mencari uang kemana untuk biaya operasi Mama ,'' gumam Andre kecil menatap lantai yang ada di hadapannya.

Dengan langkah gontai Andre kecil masuk ke dalam ruangan Mamanya.

Cklek

Belinda yang sudah siuman tersenyum melihat Putranya yang berdiri di depan pintu.

''Mama cari apa ?'' tanya Andre kecil saat melihat Mamanya menatap ke arah pintu.

''Di mana PapaMu ?'' tanya Belinda yang mengira Suaminya yang membawanya ke rumah sakit.

Andre kecil diam saja tidak mungkin Ia mengatakan Mereka di usir dari rumah.

Belinda yang melihat Andre diam saja,Belinda mengingat kejadian sebelum Dirinya pingsan.

''Andre ayo kita pergi dari rumah sakit ini ,'' ajak Belinda yang tidak mau menyusahkan Putra semata wayangnya.

''Tapi Mama masih sakit,Mama harus di rawat .'' tolak Andre.

''Tidak Nak,Mama sudah baik-baik saja.'' Jawab Belinda sambil melepas selang infus yang menancap di tangannya.

''Tapi Ma...,'' ucap Andre terputus karena Mamanya terlebih dahulu mengajaknya keluar dari ruangan itu.

Andre dengan terpaksa mengikuti Mamanya keluar dari rumah sakit.

Berhari-hari Mereka terlunta-lunta di jalanan.Mau makan saja Mereka harus mencarinya di tempat sampah dan belas kasihan dari orang-orang.

Sampai suatu ketika.

''Mama....Ma...bangun Ma !'' teriak Andre kecil sambil menepuk-nepuk pipi Mamanya yang tiba-tiba jatuh di jalan.

Semua orang cuma berkerumun tanpa ada niatan untuk menolong Mereka berdua.

Sebuah mobil yang lewat di jalan itu berhenti.

''Ma lihat,ada anak kecil yang sedang menangis,kasian Dia Ma .'' Ucap Anak kecil laki-laki yang duduk di kursi penumpang sambil menunjuk Anak kecil yang menangis yang sedang mencoba membangunkan Mamanya.

Wanita yang di panggil Mama itu melihat arah tunjuk Putranya. Betapa terkejutnya Wanita itu melihat seorang Anak yang seumuran dengan putranya menangis di jalanan dengan seorang Wanita yang tidak sadarkan diri di jalan.Ia cuma bisa menghembuskan nafas panjang saat melihat orang-orang tidak ada niatan untuk membantunya.

''Pa ayo Kita tolong Anak itu dan Mamanya ,'' ajak Rania kepada Suaminya yang duduk di kursi pengemudi.

''Ayo Ma ,'' jawab Suaminya.

''Sayang,Kamu tunggu di sini sebentar .'' Suruh Rania kepada putranya.

Rania dan Suaminya keluar dari dalam mobil dan menghampiri Andre dan Belinda,Mereka akhirnya di bawa ke rumah sakit oleh pasangan Suami Istri itu.

Tapi Tuhan sudah berkehendak lain,Sesampainya Mereka di rumah sakit Belinda sudah tidak bisa di tolong lagi.

Andre menangis di depan jenasah Belinda.Ia pun bersumpah akan membalas kematian Mamanya.

Setelah pemakaman Belinda,Rania dan Suaminya Pratama mengangkat Andre menjadi Putranya.Pratama dan Rania pun tidak membedakan Andre dan ke dua Anak kandungnya.Andre pun di kuliahkan ke luar negri bersama Putra ke duanya.

Andre memejamkan matanya sejenak saat mengingat kejadian 11 tahun yang lalu,di mana Mama kandungnya tiada.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!