💞 " Tak peduli semua Wanita mendekatiku, Tak peduli Semua melarangku, Tak peduli jika langit dan Bumi tidak mendukungku, Tak peduli siapa kamu sebenarnya, Hatiku telah memilihmu Untuk menjadi Permaisuriku, karena Cintaku Untuk Pengasuhku seorang... " 💞
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
Kisah ini Menceritakan tentang Cinta dari Tuan Muda dan Pengasuhnya. Ia terpisah dari pengasuhnya saat masih kecil karena ia harus pindah keluar Negri. Lalu beberapa tahun kemudian mereka di pertemukan kembali. Pengasuhnya ternyata bekerja di Perusahaan yang di pimpin olehnya, Cinta pun tumbuh di hati Tuan Muda. lalu bagaimana Cerita dan kisah Cinta dari Tuan Muda untuk pengasuhnya? apakah Pengasuhnya akan menerima perasaan Tuan Muda?!! mari simak yuk kisahnya..!! ♥♥♥
\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=\=
POV RAY
Cinta memang sulit untuk di tebak, dengan siapa dan di mana ia akan berlabuh. Itulah yang aku rasakan saat ini mencintai seorang wanita yang usianya lebih tua empat tahun dariku, dan wanita itu adalah Pengasuh masa kecilku dulu.
Entah apa yang aku pikirkan sampai bisa tergila-gila padanya, sampai-sampai aku menutup hatiku untuk semua wanita, demi rasa cintaku pada Pengasuhku itu. Pasti semua orang mungkin tidak percaya bahwa seorang Rayyan G Michael, pria dingin, angkuh, kejam, seorang pemimpin Perusahaan, dan satu lagi Pria tampan (uhuk) yang di Idolakan semua wanita. Bisa setia terhadap perasaannya kepada Pengasuhnya yaitu Zoey Lestari atau kita panggil saja dia Zuy.
Ya tapi memang itu kenyataannya, yang tidak bisa di elakkan sampai aku rela melakukan apapun demi dirinya, bahkan sampai menikahinya tanpa sepengetahuan darinya. Hanya demi memilikinya seutuhnya, melindunginya dan membuatnya bahagia selalu.
*****
Awal Cerita...
Namanya Zoey Lestari biasa di panggil Zuy, gadis cantik berumur 10 tahun, Dia duduk d bangku sekolah Dasar kelas 3, Orangtuanya pergi ninggalin Zuy, sang Ayah meninggal, Ibunya Kabur entah kemana, dia di rawat oleh Bibinya yang bernama Nana. Bi Nana bekerja sebagai pembantu di rumah keluarga MICHAEL.
Michael adalah keluarga kaya Ia memiliki istri bernama Candika dan anaknya yang bernama Rayyan G Michael usianya 6 tahun masih duduk di Taman kanak-kanak, mereka sangat dermawan dan baik bahkan menganggap Zuy dan Bi Nana seperti keluarga mereka.
•••
*Di Pagi yang cerah
Seperti biasa, setiap pagi Bi Nana selalu sibuk dengan kerjanya, memasak dan menyiapkan sarapan untuk majikannya, dan Zuy selalu membantu Bi Nana, setelah selesai membantu Bi Nana, Zuy kembali ke kamar untuk mengganti bajunya dengan seragam sekolah. sedangkan Bi Nana menyiapkan sarapan di meja, Candika pun ikut membantu Bi Nana, setelah selesai Bi Nana pun langsung kembali ke dapur.
"Ray, Daddy.... Ayo turun kita sarapan..!!" seru Candika memanggil
"Selamat pagi Mrs Candika," sapa Zuy
"Selamat pagi juga Zuy, oh ya kamu ke atas bantu Ray siap2 ya..!!!" suruh Candika ke Zuy
Lalu Zuy pun pergi ke kamar Ray.
*Di kamar Ray
Setelah di kamar Ray, Zuy langsung mengetuk pintu kamar Ray.
"Tuan muda, Zuy masuk Ya..!" Zuy membuka pintu kamar Ray.
"Kebenalan, kak Zuy tolongin Ray, susah di kancing bajunya," seru Ray sambil memakai baju.
"Yaudah sini Kak Zuy bantu, Tuan muda imut banget kalau lagi kesulitan gini, hehehe.." canda Zuy sambil mengancing baju Ray.
Setelah selesai, mereka pun turun dan menuju ke meja makan.
"Pagi Mom, Dad.." Ray menyapa
"Pagi sayang, Ray sarapan dulu, Zuy kamu mau sarapan bareng?!!" tawar Candika
"Terimakasih Mrs. Zuy mau nyarap di belakang aja sama Bi Nana, permisi.." kata Zuy, Ia pun pergi ke dapur
*Di Dapur
Setelah di dapur, Bi Nana pun langsung memberikan sarapan ke Zuy, "Zuy, nih sarapan dan susu buat buat kamu," kata Bi Nana
"Makasih Bi nana.." ucap Zuy sambil tersenyum
Zuy pun mengambil sarapannya, lalu ia pun memakannya. Setelah selesai makan, Zuy pun siap-siap berangkat ke sekolah.
"Bi Nana Zuy berangkat ya!" pamit Zuy sambil mencium tangan Bi Nana
"Hati-hati belajar yang Rajin ya!" ucap Bi Nana sambil memberikan tas Zuy
"Zuy apa kamu udah siap berangkat?!!" tanya Candika.
"Sudah Mrs.Candika," jawab Zuy.
Lalu mereka berangkat, di antar oleh Michael dan Candika, sekalian mereka berangkat kerja, berhubung sekolah mereka berdekatan jadi Zuy di suruh mengawasi Ray juga.
°°°°°°°°°°
*Di Sekolah
Setelah beberapa saat kemudian, mereka pun sampai di sekolah, Zuy dan Ray pun langsung turun dari mobilnya, mereka langsung mencium tangan Michael dan Candika.
"Kalian belajar yang rajin nanti Daddy suruh supir buat jemput kalian, Daddy dan Mom pergi dulu, Byee.." tutur Michael.
"Iya Daddy kerja yang rajin ya, Bye-bye.." ucap Ray sambil melambaikan tangan
Mereka pun pergi, sedangkan Zuy dan Ray masuk ke kelas masing-masing.
•••••••••
*Beberapa Tahun kemudian
Tak terasa beberapa tahun berlalu, Zuy pun duduk di bangku Smp kelas 3, sedangkan Ray kelas 5 Sd, setiap pagi Zuy selalu membantu Bi nana menyiapkan sarapan, namun kali ini Candika dan Michael sedang berada di Luar Negri.
**Di Kamar Ray
"Tuan muda bangun! Ayo siap-siap sekolah, Zuy juga buru-buru. Soalnya Ini hari dimana Zuy bisa tau lulus apa tidak," seru Zuy sambil membangunkan Ray.
"Iya Kak, Ini juga udah bangun, apa Mom dan Daddy udah pulang? Katanya hari mereka ini pulang." sambil mengucek mata Ray pun bangun dari tidurnya.
"Mr dan Mrs blm datang Tuan, yaudah buruan mandi, Zuy tunggu di bawah ya Tuan," ujar Zuy
Mendengar itu Ray menghela nafasnya, "Haaa... Kapan mereka akan peduli pada anaknya sendiri."
"Hust jangan bicara seperti itu, buruan mandi sana!"
"Iya Kakak..."
Lalu Ray berjalan menuju ke kamar mandi, sedangkan Zuy melangkah keluar dari kamar Ray. Tak berapa lama kemudian....
"Zuy aku udah siap, ayo berangkat..!!" ajak Ray ke Zuy
"Nanti dulu, ayo nyarap dulu baru berangkat.." suruh Zuy sambil menyiapkan makanan
Setelah selesai Makan, mereka pun berangkat ke sekolah.
°°°°°°°°°
*Di Sekolah
Sesampainya di sekolah, Mereka pun masuk k kelas masing-masing karna Ray ada ujian terakhir untuk kenaikan kelas.
Setelah beberapa lama, Bel pulang berbunyi, Zuy pun menunggu Ray di taman dekat sekolah.
"Tuan Muda di sini..!!!" lambai Zuy yg sudah menunggu Ray..
"Lho kok Kak Zuy udah duluan pulang?!! sepertinya lagi seneng makanya senyum-senyum gitu, ada apa Kak?!!" tanya Ray
"Hehehe, Zuy lulus dan paling menyenangkan Zuy dapet peringkat pertama dan dapet beasiswa lagi Sampai lulus Smk.." jawab Zuy sambil kegirangan.
"Wooaaa selamat Zuy.." ucap Ray
"Makasiih ayo pulang.!!!" ajak Zuy sambil menggandeng tangan Ray, Mereka pun pulang ke Rumah.
**Di Rumah
Sesampainya di Rumah..
"Kalian sudah pulang.." sambut Candika..
"Mom kapan datang?!!" tanya Ray dengan senang...
"Baru sampai.. ayo ganti baju ada yang mau Mom omongin ke kamu Ray" jawab Candika
Lalu Ray pun ke kamar untuk ganti baju, setelah selesai..
"Mom mau ngomong apa?!!" tanya Ray dengan rasa penasaran
Dengan penuh hati-hati Candika memberi tahu ke Ray "Begini, Mom pulang mau jemput kamu, kita akan pindah ke Amerika..!!"
*Bersambung...
*** Perkenalan Karakter
Zoey Lestari / Zuy 29 tahun
Rayyan G Michael 25 tahun
Aries Gilfan 31 tahun
Kimberly Fuca 25 tahun
Erlinda Khanza 25 tahun
Davino Roveis 28 tahun
Anne Siancy 26 tahun
Agatha Airin (Airin) 25 tahun
Brian Candra 27 tahun
💞 " Tak peduli semua Wanita mendekatiku, Tak peduli Semua melarangku, Tak peduli jika langit dan Bumi tidak mendukungku, Tak peduli siapa kamu sebenarnya, Hatiku telah memilihmu Untuk menjadi Permaisuriku, karena Cintaku Untuk Pengasuhku seorang... " 💞
<<<<<
*****
"Begini, mom mau jemput kamu kita akan pindah ke Amerika..!!" jelas Candika ke Ray.
Mendengar penjelasan dari Candika, Ray pun langsung terkejut, "Apa!! jadi Kita akan pindah ke Amerika, lalu apakah Zuy dan Bi Nana juga ikut?!!" tanya Ray ke Candika.
"Sayang, Mom hanya menjemputmu saja, Bi Nana dan Zuy, mereka gak ikut," jawab Candika.
"Kenapa Mom tidak bawa serta Zuy dan Bi Nana, kalau mereka gak ikut, Ray juga gak mau ikut Mom pindah ke Amerika, biarin aja Ray tetap di sini bersama Zuy dan Bi Nana..." dengan rasa kecewa Ray pun lari ke kamar.
"Ray, Mom belum selesai bicara, Ray...!" seru Candika.
Mendengar suara Candika, Zuy pun langsung menghampiri Candika.
"Ada apa Mrs Candika?" tanya Zuy.
"Ray Sepertinya marah pada Saya, tolong kamu bujuk dia ya Zuy, karena Ray hanya akan menuruti perkataanmu dan setelah itu saya akan bicara dengan kalian..!!" dengan nada sedih Candika menyuruh Zuy
Zuy pun Naik ke atas menuju kamar Ray.
*Di kamar Ray
Setelah sampai di kamar Ray, Zuy menghela nafasnya, lalu ia pun langsung mengetuk pintu kamar Ray.
Tok Tok Tok
"Tuan Muda, ini Zuy, Zuy boleh masuk tidak? Kalau tidak boleh Zuy turun ya!" kata Zuy
Lalu Ray membuka pintu dan memegang tangan Zuy sambil menangis ray berkata "Kak Zuy jangan pergi, Ray gak mau pisah sama Zuy, karena Kak Zuy selalu menemani Ray.."
Melihat Ray menangis, Zuy pun masuk ke kamar Ray, lalu ia duduk di atas tempat tidur milik Ray,
"Tuan muda, sini duduk dengerin Zuy bicara ya, Tuan muda, Zuy tau bahwa Tuan tidak mau berpisah dengan Zuy, dan Zuy juga tidak ingin berpisah dari Tuan, tapi mau bagaimana pun Itu sudah menjadi keputusan dari Mrs Candika untuk membawa Tuan Muda pergi, bukannya bagus jadi Tuan bisa dekat sama mereka dan banyak teman-teman baru di sana.." tutur Zuy ke Ray.
"Tapi Ray gak mau kalau Zuy gak ikut, Ray cuma mau sama Zuy.." papar Ray sambil memegang tangan Zuy
Lalu Zuy mengusap Air mata Ray dan berkata, "Tuan Muda begini saja, walau sekarang berpisah, siapa tau nanti kita bertemu lagi. Tuan muda yg mengenali Zuy ataupun sebaliknya. Jadi Tuan Muda jangan bersedih, Tuan Muda harus semangat. Tuan Muda di sana juga harus rajin belajar, jangan telat makan, jangan tidur terlalu malam, harus nurut apa kata Mom dan Daddy!" "
"Oh iya biar Tuan Muda inget Zuy, ini Zuy kasih kalung kesayangan Zuy untuk Tuan muda, udah jangan sedih lagi ya!" sambung tuturnya.
"Iya baiklah kak, Ray akan ikut Mom pindah. Tapi Kak Zuy harus janji sama Ray, kalau suatu saat nanti kita bertemu lagi, Kak Zuy harus kenal Ray dan kak Zuy harus cari Ray juga, Ray juga janji akan mencari dan akan mengenal Kak Zuy walau wajah Zuy berubah, Ray akan tetap mengenal Zuy," ucap Ray dengan penuh semangat.
"Baiklah, ayo kita turun, Mrs Candika sepertinya menunggu kita, tapi ingat anda harus dengerkan perkataan Mom anda, Tuan Muda!" tutur Zuy
Lalu mereka pun turun ke bawah untuk menemui Candika.
"Mom, Ray akan ikut Mom pergi ke Amerika..." ucap Ray, dengan senangnya Candika langsung memeluk Ray.
"Sayang, akhirnya kamu mengerti, terimakasih Zuy, udah membujuk Ray," ucap Candika, "Oh iya bisakah Zuy memanggil Bi Nana untuk ke sini..!"
Zuy pergi memanggil Bi Nana, berapa saat kemudian Zuy dan Bi Nana pun menghadap ke Candika.
"Ada apa Mrs. anda memanggil saya?" tanya Bi Nana.
"Duduk sini, saya ingin berbicara dengan kalian..!!" pinta Candika.
Mereka pun Duduk di sebelah Candika. Dengan berat hati Candika mengatakan apa yang ingin Ia katakan....
"Begini, Bi Nana sudah lama kerja di sini, tapi maaf saya bener-bener minta maaf. Saya pulang juga hanya untuk menjemput Rayyan, kita akan menetap di Amerika. Maaf kita tidak bisa membawa kalian, jadi saya hanya memberikan ini, itu adalah alamat rumah kalian yang baru dan sejumlah uang untuk kalian. Jadi mohon maaf saya berhentikan kalian dari pekerjaan kalian!" ujar Candika
Mendengar perkataan Candika, Bi Nana pun langsung menunduk seakan ingin menangis, namun Bi Nana menahan rasa kesedihannya.
"Saya mengerti Mrs Candika dan terimakasih atas hadiah dari anda. Walau berat hati, saya akan terima keputusan Mrs Candika. Kalau begitu saya akan bantu beresin semua barang Tuan Muda, saya permisi Mrs Candika, Tuan Muda," kata Bi Nana dengan menahan Rasa sedih.
Lalu Bi Nana dan Zuy mulai mengemasi barang-barang milik Ray dan barang-barang miliknya juga, sesekali Bi Nana melihat Zuy menitihkan air mata, Bi Nana pun mencoba menenangkan Zuy.
*****
Hari yang menyedihkan pun tiba, di mana mereka harus berpisah.
"Zuy dan Bi Nana kami berangkat dulu ya, Ray katanya kamu mau ngasih sesuatu untuk Zuy," ujar Candika
Ray pun lalu menghampiri Zuy, dan ia memberikan hadiah sebagai kenang-kenangan untuk Zuy.
"Kak Zuy, ini buat Kakak, Ray janji akan giat belajar, tidak tidur malam, pokoknya semua perkataan Zuy akan Ray lakukan. Dan Ray juga ingin Zuy menepati janji Zuy pada Ray!!" kata Ray
Zuy mengangguk, "Iya Tuan Muda, Zuy akan ingat Janji Zuy, hati-hati di sana, Zuy akan selalu menunggu.." ucap Zuy sambil memegang kepala Ray
"Ayo Ray kita pergi, nanti ketinggalan pesawat. Bi Nana, Zuy, Selamat tinggal."
Candika berpamitan ke Zuy dan Bi Nana, lalu mereka pun berangkat menuju bandara. Setelah mobil mereka sudah jalan dan menjauh.
"Tuan Muda....!!" teriak Zuy mengejar mobil yang di tumpangi Ray membuat Bi Nana terkejut dan mengejar Zuy.
Namun apalah daya, mobil itu terus berjalan dan menjauh. Zuy pun menjatuhkan dirinya.
Hiks...
"Tuan Muda, Tuan Muda..."
Kemudian Bi Nana mendekati Zuy dan mengelus kepala Zuy.
"Sudah gak usah nangis, di masa depan masih banyak rintangan. Kau juga harus berusaha menjadi anak yang bisa di andalkan, jangan mudah menyerah dan putus asa. Ayo kita pergi ke alamat yang di berikan Mrs Candika.." ajak Bi Nana
Zuy menganggukkan kepalanya, "Iya Bi Zuy akan berusaha sekuat tenaga untuk menghadapi rintangan kedepannya, semangat" ucapnya sambil bangkit dari posisinya.
Lalu Zuy dan Bi Nana pergi...
*bersambung...
💞 " Tak peduli semua Wanita mendekatiku, Tak peduli Semua melarangku, Tak peduli jika langit dan Bumi tidak mendukungku, Tak peduli siapa kamu sebenarnya, Hatiku telah memilihmu Untuk menjadi Permaisuriku, karena Cintaku Untuk Pengasuhku seorang... " 💞
<<<<<
********
"Udah gak usah nangis, di masa depan masih banyak Rintangan, kau juga harus berusaha menjadi anak yang bisa di andalkan, jangan gampang menyerah dan putus asa. Ayo kita pergi ke alamat yang di berikan Mrs Candika..!!" ajak Bi Nana
"Iya Bi, Zuy akan berusaha sekuat tenaga untuk menghadapi rintangan kedepannya, semangat.."
Mereka pun pergi.
°°°°°°°°°
*Flashback Bi Nana..
Bi Nana, dia adalah adik dari Ayahnya Zuy, sejak Ibunya Zuy kabur meninggalkan Zuy dan Ayahnya Zuy dan saat itu Zuy baru berusia 2 bulan. Bi Nana membantu Kakaknya untuk merawat Zuy, namun pada akhirnya Ayahnya Zuy depresi dan mempunyai penyakit kronis. Ayahnya meninggal di saat Zuy berumur 1 tahun. Setelah kepergian sang Ayah, Bi Nana mengambil alih peran sebagai orang tua tunggal Zuy.
Akan tetapi pada saat itu usia Bi Nana masih 14 tahun dan tentu belum bisa untuk mengadopsi Zuy. Akhirnya Zuy di titipkan di Panti dan setiap harinya Bi Nana selalu menjenguk Zuy karena janjinya pada sang Kakak.
Setelah 4 tahun kemudian, Bi Nana pun mengambil Zuy dari Panti asuhan yang saat itu usia Zuy menginjak 5 tahun. Dan semenjak itu Bi Nana bekerja keras demi membesarkan Zuy meskipun banyak fitnahan dan hinaan dari orang-orang yang menganggap Bi Nana mempunyai anak haram. Akan tetapi Bi Nana tidak memperdulikannya dan terus bertahan merawat Zuy. Karena baginya Zuy adalah segalanya dan satu-satunya keluarga yang di milikinya.
Setelah melewati semua, Bi Nana bertemu dengan seseorang yang mau menolongnya, dan pada akhirnya Bi Nana bekerja di rumah seorang tersebut yang tak lain adalah keluarga Michael. Bi Nana di sana bekerja sebagai Asisten rumah tangga. Dan ia bahkan sampai bisa menyekolahkan Zuy berkat bantuan dari Keluarga Michael.
***
Bi Nana dan Zuy pun terus berjalan mencari alamat yang di berikan Mrs Candika, karena sepertinya alamat yang di tuju ada di tempat agak jauh, dan setelah lama mencari akhirnya ketemu, rumah yang di berikan Mrs Candika ternyata lumayan besar, mempunyai 3 kamar, Bi Nana dan Zuy sangat senang.
"Zuy, kamu mau pake kamar yang mana?" tanya Bi Nana
"Zuy mau kamar ini aja Bi," jawab Zuy sambil menunjuk kamar yang ia pilih
Lalu Bi Nana memberikan koper milik Zuy "Nah ini kopermu, dan barang-barangnya di taroh di tempatny masing-masing!!"
Lalu Zuy pun masuk ke kamar untuk menaroh dan menata barang-barang miliknya.
Braaaaak...
Barang-barang Zuy jatuh, ia pun membereskannya, tiba-tiba ia melihat kotak kecil, Zuy baru tersadar bahwa kotak itu pemberian dari Ray. Lalu Zuy membukanya, ternyata Isi kotak itu sebuah Gelang liontin yg cantik dan di dalamnya ada Foto mereka, lalu ada Suratnya juga dan Zuy langsung membaca surat tersebut.
"Kak Zuy, jangan lupa pakai ya..! jangan sampai hilang, Pokoknya harus selalu di pakai, supaya suatu saat kita bertemu kembali Ray bisa mengenali Zuy. Ray juga akan selalu memakai kalung pemberian Dari Zuy, Ray akan berusaha sekuat Ray, Ray ingin cepat tumbuh agar bisa ketemu sama kak Zuy. kak Zuy juga harus berjuang sampai bertemu lagi Kak, Ray sayang kakak."
^^^Salam Rayyan^^^
Begitulah isi surat dari Ray.
"Tuan Muda, terimakasih hadiahnya, Zuy janji akan selalu memakainya, Zuy janji karena Tuan Muda udah Zuy anggap sebagai adik Zuy," ucap Zuy sambil menangis.
Tak berapa lama setelah selesai berberes, Zuy pun tertidur.
•••••••••••
°Malam hari....
Zuy dan Bi masih sibuk membereskan barang2nya, lalu tiba-tiba ada seseorang mengetuk pintu rumahnya.
Tok Tok Tok
Lalu Bi Nana pun langsung berjalan menuju pintu.
"Iya tunggu sebentar!" seru Bi Nana,
Lalu ia membukakan pintunya. Setelah terbuka ternyata yang datang wanita dengan membawa sesuatu di tangannya.
"Kamu tetangga baru ya? perkenalkan nama saya Ima, panggil saja Bu Ima, saya tinggal di sebelah Rumah anda, oh iy ini saya bawakan makanan untuk anda," kata bu ima sambil memberikan makanan.
" Oh iya saya Nana, terimakasih atas makanannya, mari Bu Ima masuk dulu!" ajak bi Nana
"Terimakasih, tapi lain kali saja soalnya anak saya lagi tidur takut terbangun, kalau begitu saya pulang dulu, kalau ada apa-apa jangan sungkan ya, permisi.." pamit Bu Ima.
Sesaat Bu Ima pergi, dan Bi Nana pun langsung menutup intu rumahnya dan kembali ke ruang tengah.
"Siapa yang datang Bi? " tanya Zuy
"Itu tetangga kita namany bu Ima, ini makanan dari Bu Ima, kita Makan ya..!" kata Bi Nana sambil menaroh makanan
"Yaudah Zuy ambil piring dulu ya,"
Zuy pun ke dapur mengambil piring, beberapa saat kemudian...
"Zuy, sepertinya besok Bibi mau cari kerjaan, Bibi gak mungkin nganggur terus kan, uang dari Mrs Candika juga pasti habis, kamu Sekolah yang bener ya, biar jadi orang yang bisa di andalkan," tutur Bi Nana
"Iya, tapi Zuy juga mau bantuin, selama ini Zuy selalu nyusahin Bi Nana," ucap Zuy
"Anak ini, ini udah kewajibanku juga tanggung jawab ku, ini janji q pada kakak jadi kamu gak perlu khawatir ya.." ucap Bi Nana sambil memegang kepala Zuy
°°°°°°°°
**Seminggu kemudian...
Nampak Bi Nana sedang berjalan menuju ke rumah, dari wajah Bi Nana sepertinya ia sedang bahagia, setelah sampai rumah, Bi Nana mencari Zuy, lalu...
"Zuy, Zuy... Bibi dapet kerja di Resto, walau gajiny gak besar tapi cukup buat kita sehari-hari.." seru Bi Nana sambil kegirangan
"Waaah syukur Bi, entar kalau Zuy kerja, Zuy akan ganti semuanya.." ujar Zuy
Bi Nana langsung memeluk Zuy "Zuy kamu selalu saja begitu, Bibi akan marah jika kamu ngomong gitu terus"
"Maaf Bi Zuy cuma gak ingin Bibi susah," ucap Zuy
Zuy pun memeluk Bi Nana.
"Ayo makan dulu!!" ajak Bi Nana
*****
* 3 tahun kemudian...
Tak terasa 3 tahun berlalu, Zuy pun sudah Kelas 3 SMA, bentar lagi lulus, Zuy pun sedang giat belajar untuk kelulusan, sementara Bi Nana masih bekerja di Resto.
°°°°°°
Pagi hari yang cerah...
Zuy pun bersiap-siap pergi ke sekolah, lalu ia pun langsung menuju ke ruang tengah, disana Bi Nana sedang menyiapkan sarapan, Zuy pun menghampiri Bi Nana.
"Pagi Bi Nana..." sapa zuy
"Pagi Zuy, kamu udah mau berangkat ya? Sini nyarap dulu..!!" ajak Bi Nana sambil menyiapkan makanan.
"Zuy nyarap di sekolah aja Bi, soalny udah telat. Zuy berangkat dulu ya Bi," ucap Zuy
"Yaudah hati-hati Zuy! Belajar yang Rajin ya, nih bawa bekalnya! Untungnya udah Bibi siapain, " kata Bi Nana.
Zuy lalu mengambil kotak bekal makannya, setelah itu ia pun berangkat ke Sekolah, selang beberapa saat kemudian, seseorang datang ke rumah Zuy.
Tok.. Tok.. Tok...
"Iya sebentar.. siapa ya yang pagi-pagi udh datang ke Rumah," gumam sambil berjalan ke arah pintu, lalu membuka pintu.
"Pagi Na..." sapa seseorang
"Eeh, pa-pagi juga Pak Bos, euuummm ada yang bisa aq bantu?" dengan gugupnya Bi Nana bertanya, dan ternyata yang datang itu Bosnya Bi Nana, yaitu Pak Randy
"Boleh masuk gak nih? terus jangan panggil aku pak bos dong, kan tidak sedang di Resto," tuturnya
"Euumm, iya silahkan masuk pak Randy!" ajak Bi Nana
Lalu pak Randy pun masuk..
"Silahkan duduk pak, mau minum apa?!!" tawar Bi Nana
"Gak usah, gak lama kok, saya kesini mau ajak kamu belanja, soalnya stock Resto udah mau habis, yang biasa belanja juga lagi sakit, apa kamu mau nemenin saya?!!", ajak pak Randy.
" Baiklah pak saya siap-siap, kalau gitu saya ambil tas saya dulu," kata Bi Nana, lalu Bi Nana pun ke kamar
Tak berapa lama kemudian
"Maaf pak lama, Ayo berangkat!!" ajak Bi Nana
Lalu Mereka pun pergi..
°°°°°°°°
*Di Sekolah
Zuy pun sedang duduk di teras sekolah sambil membaca buku pelajaran.
"Aaach hari ini ujian terakhir, semoga saja aq bisa. Ayo kamu pasti bisa, Zuy." Zuy menyemangati dirinya sendiri.
Lalu seseorang menghampiri Zuy.
"Hayooo.... Masih pagi juga udah ngoceh sendiri," cetus deva teman Zuy.
Zuy menoleh. "Ya ampun.... Deva masih pagi juga udah ngagetin aja," gumam Zuy.
"Iya maaf Zuy, lagian aku lihat kamu ngomong sendiri. Tuh bel masuk udah berbunyi." papar Deva. "Ayo kita ke kelas!" ajak Deva..
"Iya Ayo..."
Mereka pun masuk kelas, Zuy dan Deva dengan serius mengerjakan soal ujian, Zuy berharap agar ia bisa mendapatkan nilai sempurna.
***
Beberapa Hari Kemudian....
Akhirny hari kelulusan tiba, Zuy pun Lulus dengan Nilai tertinggi membuat Zuy sangat bahagia. Namun untuk kali ini, ia tidak mendapatkan beasiswa lagi dan dengan berat hati pendidikan Zuy hanya sampai SMA, lalu kemudian Zuy bergegas pulang ke rumah.
******************
^Di Rumah
Sesampainya di rumah, Zuy langsung mencari Bi Nana, kebetulan hari ini Bi Nana sedang ada di rumah.
"Aku pulaaang.. Bi Nana, Zuy Lulus Bi dengan nilai tertinggi, Bibiii.." seru Zuy
Zuy pun terus mencari Bi Nana, setelah ketemu ternyata Bi Nana pingsan di kamar mandi, Zuy sangat terkejut dan langsung mencoba membangunkan Bi Nana.
"Bi Nana, Bi Nana, Bi Nana..."
Zuy bergegas keluar untuk meminta pertolongan, dan kebetulan Pak Randy datang berkunjung.
"Ada apa Zuy?!!" tanya Pak Randy
"Pak, tolongin Bi Nana! Dia pingsan Pak.." ucap Zuy tersedu-sedu.
"Di mana? Udah jangan nangis! Ayo kita bawa kerumah sakit.!" kata Pak Randy
Pak Randy pun masuk dan menggendong Bi Nana, mereka pun langsung ke Rumah sakit,
***********************
^Di Rumah Sakit
Sesampainya Rumah sakit, Bi Nana pun langsung d bawa ke IGD untuk di periksa, beberapa saat kemudian, Dokter keluar dari dalam ruang IGD.
"Dok.. Bagaimana keadaan Bi Nana?" tanya Zuy sambil menangis
"Sepertinya Bibi kamu kena radang, darahnya juga rendah tapi tidak parah, kamu tenang aja ya! Saya akan pindahkan beliau ke ruang rawat inap," jelas Dokter
"Baik Dok, berikan kamar terbaik untuknya, soal biaya biar saya yang urus!" pinta Pak Randy
"Siap Tuan, Kalau gitu saya pergi dulu.." jelas Dokter
Dokter pun pergi meninggalkan Zuy dan Pak Randy, lalu Pak Randy memegang kepala Zuy.
"Sudah tidak apa-apa, doakan saja ya semoga Nana cepat sembuh," tutur Pak Randy menenangkan Zuy
Zuy menganggukan kepalanya, kemudian mereka segera masuk dan menghampiri Bi Nana. Saat berada di samping Bi Nana, Zuy berlutut dan memegang tangan Bi Nana.
Hiks..
"Bi, maafin Zuy yang selalu bikin susah Bibi. Bi, Zuy sekarang sudah lulus dan Zuy sekarang akan mencari kerjaan, jadi Bi Nana gak perlu cape lagi ya! Zuy janji tidak akan menyusahkan Bi Nana lagi," tangis Zuy di depan Bi Nana.
**Bersambung....
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!