NovelToon NovelToon

Jenderal Rembulan

Kepastian !

"Entah di mana aku berpijak aku merasa bukan sesuatu yang baik,sejauh mata memandang hanya kematian yang terbesit di hatiku ,aku lelah berlari lebih jauh lagi "

"Jangan bodoh ! hidupmu ada saat kamu tidak berhenti berlari"

"Sampai kapan haa,apa selama setahun berlari tampa berhenti belum cukup,aku bahkan sudah lupa caranya bernapas dengan teratur , aku lupa kapan terakhir aku tidur ,makan teratur ,tertawa dan bahkan aku sudah lupa caranya untuk berjalan karna tidak pernah berhenti berlari! "

"hmmm... aku tau tapi keadaan yang memaksa"

"Sampai kapan ..sampai kapan profesor kami harus berlari ,kami butuh kepastian

Lihat dengan benar profesor kita terus berlari mempertahankan hidup tapi apa yang terjadi jumlah kita semakin berkurang ,jika pada akhirnya tidak ada harapan untuk kita hidup untuk apa menyiksa diri terlalu lama "

"Bodohhh ...setahun kita berjuang dan kamu ingin menyerah dan membiarkan makhluk makhluk itu menguasai daratan kita " Ucapa Profesor marah

Semua mata kini tertuju pada gadis yang sejak tadi mengajukan pendapatnya ,ya..bukan hanya gadis itu yang merasa putus asa tapi semuanya

Setahun lebih mereka berlari menghindari mahluk mahluk yang mengejar dan menginginkan nyawa mereka .Kelaparan,lelah,kehilangan ,kecewa dan tidak adanya tujuan yang jelas telah meningkatkan keputusasaan mereka,jumlah mereka yang hidup hanya kurang dari 200 orang jika di bandingkan dengan jumlah mereka pada awal berjuang yang hampir ribuan ini bukan apa apa

"Aku hanya ingin tau ada kah harapan kita hidup,jika kita berlari tampa tujuan seperti ini sama saja kita akan berujung sia sia. Namun jika ada harapan dan kepastian kita hidup... haa" Ucap nya

profesor menghela napas kasar ,kepalanya pening bagai di hantam batu besar

"Tolong profesor beri kami informasi yang jelas ,bahkan jika harapan hidup itu hanya 1 % itu sudah cukup" Sambungnya

"Baiklah, kita memang memiliki harapan hidup tapi aku tak tau dimana kita bisa menemukannya "

"Apa yang harus kita temukan profesor?"

"Apa katakan pada kami profesor"

"Benar kami akan membantu profesor"

"Pintu dimensi " Ucapnya

"Pintu dimensi? apa itu?" Ucap salah seorang pria

"Pintu yang memiliki ruang dan waktu yang berbeda dengan tempat ini, pintu yang akan menghantarkan kita pada kehidupan yang lain " Ucap gadis tadi

" Kamu tahu banyak rupanya " Ucap profesor itu sambil tersenyum samar

"Saya pernah membacanya dalam buku sejarah ,selain itu saya tau apa yang terjadi dan siapa yang menyebabkan mahluk itu muncul,bahkan saya tau profesor adalah salah satunya" Ucap gadis itu tampa memandang wajah profesor

"Jadi profesor yang menyebabkan semua ini" Bentak semua warga dengan wajah penuh dendam

"Bukan " Jawab gadis itu

Semua mata kembali tertuju pada gadis itu ,tak terkecuali profesor yang sudah pucat pasif sejak tadi

"Apa maksud kamu diel " Ucap seorang wanita

"Profesor Adolf hanya menemukan pintu dimensi yang menghubungkan dengan mahluk mahluk itu sedangkan yang membukanya adalah profesor Aghof" Jelas Diel

"Dari mana kamu dapat mengetahui informasi serahasia ini" Ucap profesor Adolf terkejut

"Saya adalah informan rahasia nomor satu dari kesatuan informan Agni ,Adiella Domani" Ucapnya

"Jika bukan dalan kondisi seperti ini mungkin saya akan sangat senang bisa mengetahui anggota termudah sekaligus ketua Informan Agni " Ucap profesor Adolf

"jadi itu sebabnya dia sangat teliti dan dihargai" batin profesor Adolf

"Kami butuh penjelasan yang jelas profesor " Ucapnya senduh

" Saya akan menceritakannya ,tapi kita tidak bisa berhenti terlalu lama setidaknya kita harus berjalan agar memperbesar jarak dengan mahluk mahluk itu" Ucap profesor Adolf

mohon dukungannya ya gaes

jangan lupa like,komen,follow aku author dan tekan love

Awal Kehancuran

Sekitar 3 tahun silam di Bangsa Thaksi di gemparkan dengan kabar yang beredar di mana terdapat satu kelompok yang diberi nama informan agni telah mengupas tuntas segala perkara di Negara Thaksi

Bukan hanya mengupas tuntas dengan pemberian informasi ,kelompok ini juga menawarkan penjagaan dan keamanan

Pemerintah Thaksi sangat membanggakan Informan Agni . Namun ,meski nama mereka telah terkenal tidak ada satu orang pun yang mengetahui motif dan anggota dari Informan Agni ini ,mereka selalu bertindak bagaikan angin ada di mana mana ,dapat di rasakan namun tidak dapat di lihat.

Tidak ada hal yang bisa di sembunyikan dari kelompok Agni ini.Namun, keterbatasan informasi yang dimiliki masyarakat tentang Informan Agni tidak menyulut kepercayaan mereka kepada Informan Ini

Tak segan segan bahkan hampir seluruh stasiun televisi selalu menayangkan setidaknya 15 menit per hari nama Informa Agni dan apa saja yang telah mereka lakukan

Tidak seperti masyarakat dan pemerintah,ada yang merasa tersaingi oleh Informan Agni ,Kehadiran mereka serasa bukan hal yang luar biasa lagi karna hampir seluruh masyarakat mengatakan Informan Agni adalah jenius dan pahlawan mereka

Orang orang itu adalah para ilmuan Bangsa Thasik

Hingga pada suatu hari seorang ilmuan ternama menemukan sebuah goa di dalam kawah gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi dia adalah Profesor Adolf

"Aghof...Aghof .." Seru Prof.Adolf

"Astaga Adolf bisakah kau berhenti berteriak , kita sedang berada di kawah gunung " Balas Prof.Aghof dengan wajah kesal

"Kau tidak akan pernah menyangka Hof, aku menemukan sebuah goa di dalam kawah" Ucap Adolf antusias tampa memperdulikan kembarannya yang menampakkan wajah kesalnya itu padanya

"Apa hebatnya sebuah goa, goa ada di mana saja di Thaksi ini ,dan....oh..tidak jangan bilang otak jeniusmu itu sudah terkunci sekarang hanya karna kemunculan Informan Agni? Tidak ...tidak... kita seorang ilmuan tidak akan kalah dengan Informan Agni yang bahkan kabarnya di pimpin oleh wanita" Ucap Prof. Aghof

Adolf menatap kesal kepada adik sekaligus kembarannya itu

"Bukan otakku yang terkunci tapi otakmu dan dirimu yang sudah frustasi dengan kehadiran Informan Agni . Bagaimana mungkin ada sebuah goa yang masih utuh tampa ada kehancuran apapun di dalam kawah gunung yang bahkan baru meletus tiga bulan lalu" Ucap nya ketus

Aghof memikirkan hal yang di katakan kakak nya itu

"Benar juga kamu Ad mungkin saja kita akan menemukan tulang dinasaurus atau mungkin peradaban manusia purba atau bahkan harta karun " Ucap Prof.Aghof antusias

" Kamu benar" Timpal Prof.Adolf

Sejak saat itu Profesor Adolf dan Profesor Aghof melakukan penelitian rahasia tidak ada yang mengetahuinya selain mereka berdua

Sudah hampir setegah tahun mereka melakukan penelitian namun tidak ada tanda tanda mereka bisa membuka pintu goa itu

Dan hal itu membuat kelelahan tersendiri untuk Profesor Adolf tapi tidak dengan Profesor Aghof dia terus berjuang hingga dia mengalami kecelakaan yang mengakibatkan empat jari tangan kanannya patah ,darah mengunjur deras membanjiri area pintu goa yang membuat Profesor Adolf panim

Namun hal yang tak terduga terjadi pintu goa itu perlahan terbuka sedikit saat meresap darah Profesor Aghof

Melihat hal itu Profesor Adolf memutuskan sepihak bahwa mereka akan menghentikan penelitian karna dia merasa bahwa ini bukan hal yang baik

Namun siapa sangkah tampa sepengetahuan Profesor Adolf ,Profesor Aghof tetap melakukan proses pembukaan pintu goa dengan mengorbankan darah manusia yang ia bunuh

Setelah pintu goa terbuka nampak lah mahluk mahluk mengerikan pemghisap darah yang mengabdikan dirinya kepada Profesor Aghof asal tetap di beri darah manusia

Sejak saat itu Bangsa Thaksi terancam akibat kesarakahan Profesor Aghof untuk menguasai dan menjadi orang yang paling kuat di dunia

Hutan Beringin

Di wilayah hutan beringin ini lah sekarang berkumpul rombongan terakhir rakyat Thaksi .Meski keadaan hutan tampak menyeramkan dengan cahaya matahari yang tidak bisa sampai ke dasar hutan karena tinggi dan lebatnya pohon pohon beringin ,di tambah akar akar yang bergelantungan di pohon beringin menambah kesan mengerikan

"Kakak aku lapar " Ucap Sisil bocah 7 tahun kepada Adiella

"Sabar ya dek " Ucapnya lirih

"hiks...hiks...hiks..kangen mama sama papa" Lanjutnya

"Nara mau sama mama !! hiks...hiks.." Tangis bocah 3 tahun pada Adiella

Melihat adik adik nya menangis dan merindukan mama dan papa nya membuat hati Adiella bagai di hujam ribuan pisau ,kepalanya bagai di hantam gunung besar ,dadanya bagai di aliri larva gunung merapi

Diella melangkahkan kakinya meninggalkan adik adiknya beserta rombongannya menuju ke dalam hutan

"Apa yang dia lakukan ,kenapa dia pergi" Ucap satu wanihutan

tengah abab

" Biarkan dia menenangkan diri ,tanggungjawab yang dibebankan pada nya terlalu berat untuk ukuran gadis seusianya " Ucap Profesor Adolf

"Anda benar Profesor ..bahkan jika saya yang berada di posisinya saat ini ,mungkin saya lebih memilih mengakhiri hidup saya" Timpal seorang pria yang berperawakan sekitar 37 tahunan

"Kakak!! ..." Teriak Joy gadis berusia 13 tahun menghentikan langkah Diella

Adiella menatap sekilas pada adik kandungnya itu

"Pergilah..aku akan menjaga adik adik kita ,setelah kau puas kembalilah segera. Kami membutuhkanmu kakak!" Teriak Joy yang di angguki semua warga

Adiella tersenyum dan melanjutkan kembali aksinya menjelajahi hutan. Semua mata mengikuti pergerakan Adiella sampai akhirnya dia tak terlihat lagi oleh rimbunnya pohon beringin

"Jika aku masih di beri satu kesempatan untuk meminta ,aku hannya ingin dia bahagia sang pencipta dia terlalu banyak menanggung beban orang lain dan tidak pernah sekalipun aku melihat dia tersenyum seperti itu. Izinkan dia tersenyum lebih lama dan ambil nyawaku jika itu bisa menjadi tukaran sepadan " Batin Profesor Adolf yang tampah sadar meneteskan air mata

Setelah hampir setengah jam Adiella berjalan tampah arah dia menemukan sebuah sungai yang di bagian tengah sungai terdapat lingkaran besar membentuk danau dengan air yang sangat jerni . Adiella mendekati genangan air yang menyerupai danau itu iya duduk di salah satu batu yang berada di tepi danau itu

Tak terasa air mata nya meluncur begitu saja pertahanannya runtuh seketika . Air mata yang selama ini dia tahan ,rasa sakit dan kecewa yang tiada tara itu akhirnya luruh seketika saat ia menatap ke dalam danau itu

Entah mengapa danau itu seakan menarik paksa ingatan Adiella pada kejadia dua tahun yang lalu ,disaat bencana berdarah yang di sebabkan oleh mahluk gif peliharaan Profesor Aghof .

Bagaimana kejadian itu telah merampas semua mimpi dan harapan nya bahkan mahluk itu juga sudah merampas senyum dan kebahagiaannya

Kehancuran Desa kecilnya ,bahkan kematian keluarga nya terjadi di depan matanya

Tidak sampai di sana ia juga harus melihat kehancuran Informan Agni secara umum bahkan khusus

Seluruh rakyat mencaci maki Informan Agni atas kejadia makhluk penghidap darah itu, citra yang telah di bangun dengan sangat baik dan penuh perjuangan itu akhirnya hancur karna kesalahan orang lain

Anggota sekaligus sahabat terbaik yang di miliki Adiella meregang nyawa hanya untuk menyelamatkan nyawanya

**Trimakasih buat yang udah dukung author

Jangan lupa terus dukung author dengan cara like ,rate,komen,follow and tekan love nya ya

Karna author masih pemula dan belum lama jadi members noveltoon

tolong bantuin author beri saran dan tips tips untuk membantu author melalui

*grup chat saya

*Ig :dinisireg

*fb: dini siregar

see you next time gues**

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!