NovelToon NovelToon

This Love Is For You

Prolog

Di kamar seorang gadis cantik Tengah terlelap dalam mimpi hingga tak tau waktu yang menunjukan bahwa ia akan kesiangan untuk berangkat sekolah.

tok tok tok..........

“Non non Bangun non nanti non kesiangan, tuan sudah menunggu untuk sarapan.”ucap si pembantu.

Mendengar suara yang membangunkan nya gadis cantik itu mengerjap ngerjapkan mata nya dengan separuh nyawanya yang belum terkumpul penuh.

“Non ini sudah jam tujuh non nanti non kesiangan.”ucap si pembantu itu lagi.

“Apa ini udah jam tujuh? aduh kesiangan lagi.” gumamnya gadis itu.

“Iya bi Acha udah bangun bi!.” Teriak Acha.

Dengan tergesa gesa Acha bangkit dari tempat tidur nya bersiap untuk ke sekolah.

Seusai bersiap rapi untuk kesekolah Acha segera turun dan melihat sang papi tengah menikmati sarapan pagi nya.

“Pagi papi.” Ucap Acha mengecup pipi sang papi.

“Pagi sayang anak papi yang cantik.”ucap sang papi.

“Pi Acha kesiangan acha langsung berangkat ya pi ke sekolah.” Ucap Acha lalu menenggak susu dan pergi.

“Acha sarapan dulu.” Cegah sang papi

“No papi, Acha sudah kesiangan pi nanti aja di sekolah, Acha berangkat Pi bye.”pamit Acha mencium tangan sang papi

An**dai mami kamu masih hidup sayang pasti ia kan merawatmu dengan kasih sayang nya

batin Davin menatap nanar sang putri yang telah berlarian kecil untuk keluar dari rumah dengan tujuan menuntut ilmu yaitu sekolah.

ACHARYA ADINDA. Gadis cantik imut, mungil berusia genap 17 tahun itu hidup dengan tanpa seorang ibu.

DAVIN PRAMUJA SANTOS. Duda beranak satu itu di tinggal sang istri dan mengurus Acha seorang diri. Karena wajah tampan dan masih sangat terlihat muda bahkan orang sering menyebutnya kakak nya acha.

SINTIA ADINDARI. Istri Davin mami Acha sintia meninggal dunia setelah melahirkan Acha.

Davin dan sintia menikah di usia remaja dimana Davin saat itu kelas 3 SMA ia baru berusia 17 tahun dan Sintia 2 SMA baru genap 16 tahun Davin dan Sintia di Nikahkan karena Sintia hamil anak Davin dengan hubungan terlarang mereka.

Dengan adanya pergaulan bebas mereka melakukan hubungan layaknya suami istri hingga benih cinta tumbuh r di rahim Sintia.

Awalnya mereka tak mendapatkan restu dari kedua belah pihak orang tua mereka namun karena keadaan yang memaksa, mereka memberikan restu hingga mereka menikah dengan janji Davin akan merawat Sintia dengan baik dan anaknya.

Davin dan Sintia saling memang mencintai, Davin pun bertanggung jawab atas perbuatan nafsunya.

Dengan usia yang masih labil Davin dan Sintia dinikahkan. Dengan usia yang masih sangat rentan untuk mengandung hingga Sintia meninggal setelah melahirkan Acha, maka tak ayal Davin dibilang kakaknya Acha karena terlihat usianya tak beda jauh dari Acha apa lagi Davin mempunyai wajah yang tampan masih muda dan terlihat segar mungkin orang menyebutnya duren alias duda keren dan mungkin orang menyangka nya tidak memiliki anak yang seperti adiknya.

Davin menjadi ayah sekaligus ibu untuk Acha dan mengurus Acha seorang diri. Davin sangat menyayangi Acha hingga apapun yang Acha inginkan selalu diberikan tak heran Acha tumbuh menjadi gadis yang manja karena berasal dari keluarga terpandang. Davin meneruskan bisnis dari papah nya yang sekarang sudah lanjut usia Davin pun bertanggung jawab menjadi CEO di beberapa perusahaan besar milik papanya.

SMA GENERASI BANGSA

Dimna saat ini Acha sekolah

Acha terkenal gadis cantik imut mungil ceria, periang, berisik dan jahil.

Acha mempunyai dua sahabat yaitu Elsa dan Safira Kaka kelas acha.

Di depan sekolah Acha segera menuju sekolah dan melihat satpam sekolah yang tengah menutup gerbang.

“Tunggu tunggu pak, pak biarin Acha masuk dulu ya pak please.” Ucap Acha dengan menunjukkan wajahnya seimut mungkin.

“Acha tumben kamu kesiangan ini udah jam berapa Acha kamu terlambat.”ucap satpam sekolah.

Dengan modal wajah Acha menunjukkan seimut mungkin yang menatap satpam dengan mata yang membulat bibir mengecil memohon kepada satpam simpati dengan nya.

“Please ya pak satpam Acha mohon.”

“Hadeh Cha tuh muka bikin orang iba dan simpati aja yaudah bapak kasih masuk Jangan ulangi lagi.”

“Makasih pak satpam nanti Acha teraktir deh.”

Dengan persetujuan dari pak satpam Acha langsung masuk ke sekolah

”Hehe ada untung nya juga punya wajah imut.”gumam Acha cengengesan seolah bangga apa yang ia miliki.

Acha segera menuju ke kelas dan ternyata sudah memulai pelajaran.

guru yang melihat kedatangan Acha.

“Acha tumben sekali kamu terlambat,ini sudah jam berapa Acha!.” Ucap sang guru dengan menunjukkan jam tangan nya kepada Acha.

“Maafin Acha Bu Acha kesiangan.”

“Huh yaudah kamu boleh duduk tapi Jangan ulangi lagi.”

“Terimakasih bu Acha ga akan ulangi lagi.”

*

*

*

Jam istirahat sudah berbunyi dimana murid berhamburan untuk istirahat.

Acha yang tengah membereskan alat tulisnya

dan dua sahabat receh nya menghampiri acha.

“Wooy Cha!!.”ucap kedua sahabatnya.

“Hadeh untung jantung aman terkendali ,hissss!! kakak ngagetin Acha tau.”

“Hehe sorry udah yu ke kantin cacing gw udah demo ni minta di transfer makan.” ucap Elsa sembari mengusap perut seolah sedang kelaparan

“Yaelah lu cacing ajh pake demo udah kayak masyarakat ajah demo gara gara BBM naik emang lu ajh yang kelaperan.”Ucap Safira jengah kepada Elsa.

“Yaudah ayok ka.”

Acha memang bermain dengan sahabat yang lebih tua dari nya seperti Safira dan Elsa karena menurut ya lebih nyaman dibanding dengan teman sekelas.

*

*

*

Malam harinya Acha tengah duduk asyik di ruang tv sambil mengemil makanan di tangannya dengan tertawa terbahak-bahak melihat acara lawak kan tv.

Davin yang baru saja pulang dari kantor menghampiri Acha.

“Acha papi pulang!.” panggil sang papi tak gubris putrinya.

Acha yang tengah asyik nonton tv tak mendengar suara sang papi.

Davin yang diacuh kan menghampiri Acha dan memeluk nya dari belakang.

“Hemm oke papi di abaikan.” Memeluk Acha dari belakang dan mengecup pipi putri kesayangannya bolak balik.

“papi?,papi udah pulang hehe Acha gak denger Pi asyik nonton TV Acha.” cengengesan Acha.

“yaudah papi ganti baju dan mandi dulu yaa.”

mampir kesebelah juga ya

KESUCIAN YANG DI RENGGUT 🤗

Diantar Papi

Malam yang sunyi dan sepi seorang gadis bernama panggilan Acha tengah bergulang-guling tak jelas di atas tempat tidur entah apa yang dirasakannya.

“Aduh ko ga bisa tidur si udah tengah malam lagi ngapain ya enaknya.” Gumamnya sambil berpikir karena tak bisa tidur.

“Hemm ke kamar papi kali ya tapi jam segini papi pasti udah tidur ah bangun aja deh.” Gumam Acha.

Setelah berdebat dengan pikirannya acha memutuskan untuk ke kamar papinya.

Acha turun ke kamar Davin lalu mengetuk pintu kamar nya.

“Pi Pi bukain pintunya!!” Teriak Acha saat mengetuk pintu. Davin pun membukakan pintu.

“Sayang, ini udah jam berapa kenapa kamu belum tidur?”

“Acha enggak bisa tidur pi,boleh ya acha tidur sama papi malam ini?”

“Kamu rindu ya sama pelukan papi. Yasudah masuk!”

Acha dan papi Davin pun tidur bersama

“Kamu kenapa nggak bisa tidur?” Tanya Davin.

“Nggak tahu Pi acha pengen tidur sama papi aja pengen dipeluk papi.”

“Huh manjanya anak papi ya udah sini papi peluk!”

Walaupun usianya tak terbilang anak kecil lagi tapi sikap manja Acha bagaikan anak TK yang tak ingin lepas dari pelukan sang papi.

“Pi acha boleh nggak nanya sama papi?”

“Kenapa sayang?”

“Papi kenapa nggak mau menikah lagi? Kan mami juga pernah bilang sama papi kalau mami nggak ada papi, papi disuruh cari penggantinya mami, seperti yang papi ceritakan ke Acha.”

“Acha. papi nggak mau nikah lagi, papi hanya ingin fokus mengurus kamu dan pekerjaan papi.”

“Tapi kan pi Acha juga butuh mami, Acha selalu kesepian di rumah saat papi kerja.”

“Sayang menikah itu bukan suatu hal yang hanya di di ucapkan saja, tapi butuh perjuangan dan persiapan. Memang kamu mau kalau papi menikah kasih sayang papi terbagi?”

“Tapi kan pi Acha butuh teman di rumah saat kesepian mau ya Pi acha juga pengen punya adik yang lucu.”

“Iya nanti papi pikir kan. ya sudah sekarang kamu tidur ini udah malam nanti kamu kesiangan berangkat sekolah karna mengantuk, besok papi akan mengantarmu ke sekolah.”

Acha yang mendengar ucapan sang papi langsung tidur dalam pelukan davin.

M**aafin papi Acha.papi belum siap untuk menikah lagi papi masih sangat mencintai mami mu andai papi tak melakukan kebejatan papi waktu itu, mungkin mami mu masih ada saat ini.

Batin Davin saraya mengeratkan pelukannya dan mengecup lembut kening Acha yang sudah terlelap dalam mimpinya.

*

*

*

Pagi harinya sesuai yang diucapkan Davin mengantarkan Acha ke sekolah.

Mobil mewah Davin menepi di gerbang sekolah.

Acha dan Davin turun dari mobil.

“Pi Acha mau masuk ke kelas dulu ya.” Ucap Acha mencium tangan Davin.

“Iya sayang belajar yang semangat dan rajin ya. oke, papi berangkat ya, baik baik baby.” Mengecup kening Acha.

“Iya pi hati hati.”

Davin pun sudah melaju dan meninggalkan pekarangan halaman sekolah.

“Nah gitu dong enggak telat lagi kamu Cha.” Ucap sang satpam sekolah kepada Acha.

“Hehe iya pak tapi Acha nggak traktir bapak hari ini, karena acha nggak telat.” Ucap acha cengengesan.

“Siapa juga yang minta traktir kamu. Eh tapi tumben sekali kamu diantar. Kakaknya ya? biasanya sama sopir.” Mendengar ucapan sang satpam Acha menjadi cemberut.

Ini yang membuatnya selalu kesal apalagi Acha bersama papinya yang selalu dibilang kakak adik.

“Bapak tadi tuh yang antar Acha tuh papi Scha bukan kakak Acha!” Ucapnya lantang, penuh penekanan dan berlalu pergi. sang satpam pun tercengang dan cengok di tempat, setelah mendengar penuturan Acha.

Siswi-siswi yang melihat Acha diantar, terheran karena baru kali ini ia diantar apalagi yang mengantar pemuda tampan, membuat siswi-siswi berkumpul membicarakannya.

“Eh eh!! lu pada ngiatin apaan sih?serius amat!!”

“Itu tuh si Acha tumben diantar. Terus yang ngantar ganteng banget lagi, sumpah.”

“Mana sih yang nganter, terus siapa?”

“Udah pergi nggak tahu kayaknya kakaknya deh.”

Ya kira-kira begitulah percakapan mereka kakak kelas Acha yang centil centil itu.

Mampir kecerita sebelah juga ya

KESUCIAN YANG DI RENGGUT

Kesal

Masih penasaran yang menghantar Acha kakak kakak kelasnya pun memutuskan menghampiri Acha untuk berniat bertanya.

”Eh Cha kok lu kga pernah bilang sih kalau punya kakak, ganteng banget lagi, bolehlah Cha comblangin gw, gue rasa umurnya kga beda jauh Ama gue ” Kata Rina kakak kelas centilnya acha.

“Iya Cha. Keren abis Abang lo kayak CEO CEO di dalam novel. Buat gue ajalah Cha.”

“Eh lu pada ya gila cowok ya? Kalo kakak nya si Acha udah punya bini gimana. lu mau jadi pelakor.”

Acha yang mendengar perdebatan kakak kelas centilnya itu mulai geram.

“Iss!! kakak tadi tuh yang anterin Acha, itu papi Acha! Bukan kakak Acha!! Acha gak punya kakak titik!” Tegas nya dan suara yang lantang serta penuh penekanan lalu Acha berlalu pergi karna kesal.

Acha meninggal kan kakak kelasnya yang ternganga karna ucapannya tadi.

Saat hendak masuk kelas Elsa dan safira menghampiri Acha.

“Pagi Acha ku yang imut.” Ucap Safira.

“Pagi juga kakak.” Balasnya

”Eh Cha tadi siapa yang nganter lo, abang lo ya? Atau om lu? Sumpah Cha tampan banget!!” Ucap Elsa riang.

”Iya Cha tumben banget gak di Anter supir? Cakep bener lagi yang nganter lo, kaya artis artis papan bawah, eh papan atas maksud nya. Kenalin dong Cha hehe.” Ucap Safira menimpali.

Mendengarkan ucapan sahabat nya yang tadinya kesal tambah emosi, hingga kepalanya ngebul di atas ubun ubun.

“Kakak! itu papi Acha bukan om atau kakak Acha! Tau ah Acha mau masuk!!” Balasnya ketus dan sedih serta kesal dan pergi meninggalkan kedua sahabatnya itu.

“Yah ngambek, sumpah gue gak percaya sama gak tau klo itu papinya, muda banget soalnya.” ucap Elsa tak percaya.

“Iya gue juga gak percaya, Abang gue ajh gak semuda itu. Emang beneran itu papinya?” ucap Safira pun tak percaya.

Karena mereka memang tak mengenal orang tua Acha yang mereka tau Acha adalah seorang gadis piatu dan mereka juga belum pernah bertemu dengan orang tua Acha termasuk papinya.

“Eh tapi kan Acha piatu berarti papinya Duvan dong, alias duda tampan dan masih ada kesempatan buat gue deket nih.” Kata Elsa berharap.

“Emang Lo mau jadi maminya si acha? beuhh klo gue jadi maminya Acha, bakalan tutup kuping tiap dengerin ocehan mulutnya, itu Lho kaya burung beo berisik banget.” Ucap Safira bergidik ngeri karena Acha memang gadis yang cerewet ,berisik dan mereka juga sering jadi korban dari kejahilan Acha.

“Iya juga ya bisa pecah gendang kuping gue, yaudah kita Samperin aja tuuh bocah yuk!”

Mereka pun masuk ke dalam kelas Acha dan melihat nya tengah cemberut dengan tangan berlipat di dada.

“Yaaelah Cha tuh muka kaya baju gak di setrika aja, lecek amat. Udah jangan ngambek lagi ntar imutnya ilang lho.”Elsa berusaha membujuk nya.

Kedua sahabatnya memang sangat menyayangi Acha dan menganggap Acha seperti saudara nya sendiri karena Acha selalu ada saat mereka butuh dan selalu menolong saat mereka susah.

“Acha tuh kesel tau gak! Pak satpam, Genk kakak Rina bahkan kakak, semuanya bilang kalau papi Acha kakak nya Acha.” Ucap Acha sedih.

“Emang Acha kelihatan gak pantes ya jadi anak papi, terus segitu tuanya kah Acha sampai semua orang bilang papi itu kakak Acha.” Lanjutnya masih dengan nada sedih.

Karena setiap orang yang melihat Acha dengan Davin selalu dibilang kakak-adik bahkan banyak yang menggoda davin saat mereka bersama.

“Nggak gitu chaa.. Mungkin papi lo yang masih kelihatan muda, jadi orang menganggap papi lo, seperti kakak loh.” Ucap Safira menenangkan apa yang ada dipikiran buruk Acha.

“Tapi emang papi lo masih muda s, gue aja udah jatuh cinta pada pandangan pertama. Sumpah tampan banget papi lo.” Ucap Elsa senyum-senyum tak jelas.

“Iisss!! Apaan sih lo Sa! mana mau papi nya Acha sama lo.” Timpal Safira seraya menyenggol lengan Elsa, Elsa pun cemberut memonyongkan bibirnya.

“Ehh Cha emang papi lo nikah umur berapa sih? Punya anak segede Lo Masih muda ajh.” Tanya Elsa penasaran karena Elsa dan Safira tak pernah tahu menahu tentang keluarga Acha dan Acha pun tak pernah bercerita tentang keluarga nya.

“Papi pernah cerita sama Acha. kalo papi menikah sama mami waktu SMA dan masih sangat remaja.”Jawab Acha.

“Yaa pantes aja lu dibilang kakak adik. Lo pantes ko jadi anak papi kan papi lo ganteng terus anaknya dan imut jadi wajah nya sama. Ya udah gue ke kelas dulu ya bye.” Kata Elsa.

“Iya gue juga ke kelas dulu ya. Udah jangan cemberut lagi nanti gue beliin coklat buat loh deh.” Kata Safira. Mereka berdua pun meninggalkan Acha di dalam kelas dan menuju ke kelasnya

“Iya yang banyak ya kak hehehe.” Teriak acha di oke kan Safira.

Yah mungkin dia sudah lupa dengan kejadian tadi hingga hati nya berubah kembali menjadi ceria setelah mendengar kata coklat.

Acha memang sangat suka coklat, tapi Davin selalu melarang nya untuk memakan nya, karena gak bagus untuk gigilah atau kesehatan katanya. Davin memang terlalu posesif kepada putri kesayangannya, sampai Acha harus mengendap ngendap untuk memakannya.

*

*

*

Bel sekolah sudah berbunyi, menandakan semua murid sudah waktunya pulang.

Acha tengah menunggu supir datang di depan gerbang sekolah ,namun tiba-tiba seseorang berbadan tegap dan berpakaian rapi serta formal dengan kacamata hitam yang menambah kesan dan pesonanya yang tampan dan berkharisma.

“papi?” Gumam Acha, ketika pria itu menghampirinya.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!