NovelToon NovelToon

Musuh Kesayangan

Bab 1

Amara Putri Sebastian seorang siswi SMA yang baru berusia 19 tahun, memiliki cita-cita ingin menjadi seorang desainer terkenal di seluruh dunia.

Seorang putri tunggal dari pasangan Budi Sebastian dan Esih Fatmala.

Amara asli dari kota Magelang namun karena dia tinggal bersama kakeknya di Jakarta. Maka dia harus melanjut kan SMA nya disana.

Ara adalah anak yang pintar namun sedikit nakal. Dia suka keluar malam nongkrong bersama para teman-teman nya.

Dan kakek Besari diusianya yang sudah tidak lagi muda khawatir dengan pergaulan anak muda zaman sekarang, dia tidak bisa menjaga Cucunya 24 jam.

Maka dari itu para keluarga memutuskan untuk menjodohkan Ara dengan keluarga Andi Kusuma sahabat baik dari Budi Sebastian, agar ada yang menjaga Amara.

Andi Kusuma memiliki seorang putra bernama Angga Kusuma dia adalah pengusaha sukses lulusan Amerika.

Kepintaran nya sudah terkenal dimana-mana, dia juga putra pertama dari pasangan Andi Kusuma dan Ana Darmawangsa

Dia adalah pria yang gigih dalam bekerja, selalu kompeten, disiplin dan sangat dingin terhadap siapa pun.

Angga memiliki seorang kekasih bernama Dwi Ayu Ratna. seorang model papan atas yang sangat terkenal.

Mereka sudah menjalin hubungan selama 3 tahun, namun sayangnya hubungan mereka tidak direstui oleh keluarga kusuma. Karena status Ratna yang seorang janda.

Maka dari itu Andi menyetujui perjodohan anaknya, selain memang rencana sejak dulu namun salah satu alasan nya, yaitu untuk menjauhkan Angga dan Ratna.

Sebelum menjadi seorang model, Ratna adalah seorang LC. Makannya Andi tidak menyetujui hubungan mereka karena Ratna dulu juga pernah menjalin hubungan dengan Tomi Kusuma adik dari Andi Kusuma.

Jadi Tomi banyak menceritakan sifat buruk dari Ratna, sehingga membuat Andi dan ana semakin membenci ratna

.

Matahari telah bersinar menampakan keindahan pagi.

Hari ini adalah hari dimana Ara akan menjalankan serangkaian acara pernikahan, yang hanya di hadiri dengan kerabat terdekat nya saja.

Tepat hari Minggu acara di adakan di kota Magelang.

Ara terlihat cantik mengenakan kebaya adat Jawa tengah, dengan rambut di sanggul ke atas. polesan make up tipis di wajah menambah kesan anggun pada diri ara.

" Cah ayu sudah siap ndok ?'' tanya Asmi pengasuh Ara kecil

" Ara siap budhe, " menatap sendu ke arah Asmi " budhe ora nyongko koe arep di pinang ndok !!" Mereka berpelukan lalu mengantarkan Ara duduk di depan pak penghulu dan yang lain.

Semua terlihat senang menatap kedatangan Ara. Angga hanya melirik Ara lalu membaca janji suci mereka.

" Mas Angga silahkan jabat tangan pak Bastian " Ucap pak penghulu yang memimpin jalannya acara.

Angga mengikuti arahan pak penghulu

" Mau langsung atau latihan dulu ?" Tanya pak penghulu

" Langsung saja pak "

" Seperti nya mas Angga ini grogi tangan nya dingin !" Ucap pak penghulu lagi mencoba mencairkan hati Angga yang terlihat dingin.

Semua orang tertawa kecuali Angga dan Ara, mereka tampak diam tak merespon.

" Ya sudah kita langsung saja, nanti ketika pak Bastian mengucapkan kata terakhir tunai, jenengan langsung jawab nggeh " kata pak penghulu, Angga Mengangguk.

Semua tampak menatap Angga dengan serius saat Angga akan membaca akat.

Bastian menarik nafas

" Bismillahirrahmanirrahim, Angga Kusuma, hari ini saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri saya yang bernama Amara Putri Sebastian binti saya sendiri, Dengan mas kawin seperangkat alat solat dan emas batangan 5 gram di bayar tunai. "

Angga menarik nafas " Saya terima nikah dan kawinnya Amara Putri Sebastian binti Budi Sebastian dengan mas kawin tersebut di bayar tunai "

Pak penghulu bertanya kepada para saksi. " Sah !" Ucap para saksi. Penghulu lalu membacakan doa seperti biasa

Semua terharu dengan suasana itu. Esih menitihkan air mata melihat anak semata wayangnya telah di pinang seseorang.

Namun berbeda dengan kedua mempelai mereka tampak biasa saja. Mereka menandatangani buku nikah, lalu Angga memasangkan cincin kawin ke jari manis Ara.

Akad telah selesai. kini semua keluarga Kusuma telah kembali ke Jakarta begitupun juga dengan Angga dan Ara.

Mereka kini telah berada di mention baru yang di berikan Andi sebagai hadiah pernikahan.

" Stella nginep sini ya ! " Bujuk Ara dia takut jika dia harus melayani Angga, karena dia belum siap jika harus dituntut untuk memenuhi kewajiban nya sebagai seorang istri.

" Biarkan Stella pulang ! Tenang saja kamu bukan levelku ! " Sinis Angga lalu berlalu meninggalkan Ara

" Jangan diambil hati ya.. mari ku antar merapikan barang mu ! " Tutur Stella menenangkan hati sahabat nya ini.

Stella adalah adik perempuan dari Angga, dia teman satu kelas Ara bahkan mereka adalah sahabat.

Stella adalah seorang siswi yang pintar. Sifatnya sangat lemah lembut, namun terkesan dingin.

Sifatnya yang lemah lembut membuat nya sering di bully oleh teman-teman nya, namun itu dulu sebelum dia mengenal Ara. Setelah mengenal Ara Stella memiliki banyak teman dan sekarang dia menjadi pribadi yang lebih berani karena benar.

Saat dia mendengar Ara akan menikah dengan kakak nya dia sangat senang, karena dia tau jika Ara adalah wanita yang baik dan Angga akan beruntung jika memiliki Ara di hidupnya.

.

Stella membantu membereskan barang-barang Ara dengan sesekali bercanda.

" Ara kamu sabar ya, dengan sikap kak Angga ke kamu "

" Tenang aja gue bisa atasi dia kok " jawabnya mantap

" Aku percaya kamu.. udah sore aku pulang dulu ya! Besok aku jemput kamu oke !'' Ara mengantar kan Stella keluar

" Stella udah pulang ?" Tanya Angga yang baru turun dari kamar nya.

Bukanya menjawab Ara malah berlalu meninggalkan Angga.

" Hey.. gue ngomong sama lu ya ..! "

" Gue !" Tunjuk Ara pada dirinya sendiri

" Bukan, sama tembok no belakang lu. " Timbal Angga lagi

" Ouh yaudah. Lanjutin aja ngomongnya ! Gue mau tidur" ucap nya lalu masuk kamarnya.

Ara memang memilih kamar di bawah karena dekat dapur dan pintu keluar.

" Dasar gadis aneh !'' ucap Angga sendiri

Angga melanjutkan tujuan pertama nya yaitu mengambil minum, dia merasa haus karena seharian membereskan kamarnya sendiri.

.

Malam ini Angga maupun Ara tak ada yang keluar rumah mereka memesan makanan dari luar.

Ara mengerjakan tugas-tugas nya sedang kan Angga lagi asyik melakukan panggilan video Dengan Ratna.

" Sayang lagi apa..? " Tanya Angga

" Habis mandi. Tadi ada pemotretan di pantai ! Pasti malam ini kamu sedang menikmati malam pertama dengan istri kamu ya..? " Ucap Ratna sedikit merengek

" Sstt nggak boleh ngomong gitu, dengarkan baik-baik ya ! Sampai kapan pun aku nggak akan nyentuh dia !"

" Bohong.. aku nggak percaya !''

" Ih kok gitu si, kamu kan sayang nya aku. Udah sekarang bobok ya besok pagi aku jemput ! " Bujuk Angga.

" Maunya bobok sama kamu " ucap Ratna manja

" Emmh manja banget si, selamat malam sayang muach! I love you 😘" ucap Angga

" I love you more sayang 😘 " balas Ratna

Selesai panggilan Angga keluar untuk melihat Ara tapi pintu Ara sudah terkunci.

" Udah tidur ini anak ? " Ucap nya lalu kembali ke kamarnya

Bab 2

Pagi ini Ara berangkat sekolah di jemput oleh Stella. Angga sudah lebih dulu berangkat untuk menjemput Ratna

Tidak ada perubahan dalam hidup Ara, sebelum menikah maupun sudah menikah Ara masih tetap welcome dengan siapapun.

Di Sekolah

Ara sudah berada di kelas, duduk di samping Stella.

" Hay cantik ! 1 hari nggak ketemu kamu, rasanya udah kaya seminggu tau nggak !!" Ucap Steven cowok Terpopuler di sekolah

" Sama tau nggak sih !!" balas Ara

Mereka pun duduk karena guru sudah datang.

" Selamat pagi. Buka buku kalian hal-76 kerjakan soal-soal itu. Ibu kasih waktu 1jam dari sekarang. "

Semua murid membuka buku paket sesuai arahan gurunya.

" Nj*r banyak banget soal nya !" Ngeluh Dika

" Nggak usah banyak protes ntar di tambah soal baru tau rasa lu !!" Sambung Steffi

" Iya lu protes aja !" Tutur intan

" Sekali lagi saya dengar kalian ngeluh ibu kurangi jam pengerjaan nya.

" Jangan bu 🙏🏻 " ucap satu kelas

" Bagus. saya ada rapat satu jam lagi saya kembali, selesai nggak selesai harus di kumpulkan mengerti ?" Tegas Bu Devi guru matematika paling killer di SMA negeri jaya

" Iya Bu '' jawab semuanya lagi " kalau gini kan lebih enak, eh contekin gue ya la, Ra." Ucap intan, Dika dan Steffi

" Kalian itu nyontek di besar-besarkan !!" Imbuh Steven

Steven termasuk murid yang cerdas, dia selalu mewakili sekolah dalam perlombaan apapun, dan hasilnya pasti juara.

" Sewot aja lu " senggol Dika tak terima.

" berisik !!" Tegur Ara sambil melotot memandang dika

Dika pun diam. Dia tidak akan membantah jika Ara sudah melotot seperti itu. Kini semua murid mulai mengerjakan tugas ulangan mereka, dengan tenang kecuali Dika yang sibuk mencari contekan.

Sepuluh menit berlalu, sudah banyak murid yang sudah menyelesaikan ulangannya.

Ara dan Stella pun selesai, mereka segera mengumpulkan kertas ulangan ke depan.

" Ara bantuin " rengek intan yang panik karena sekeliling nya sudah banyak yang selesai

Ara pun membantu. Ahirnya tepat satu jam Bu Devi masuk dan semua tugas sudah terkumpul di mejanya.

" Baik karena tugas sudah selesai, silahkan keluar untuk beristirahat !! " Ujarnya lalu beliau pun keluar karena memang sudah jam istirahat.

Ara cs pun keluar menuju kantin, untuk mengisi tenaga yang sudah terkuras habis, karena ulangan Bu Devi.

Mereka berkumpul dalam satu meja yang sama, saling mengobrol bercerita tentang kejadian yang di alami satu sama lain.

Tak terasa semua jam pelajaran telah usai. Bel tanda pulang sudah berbunyi, dan semua siswa pun bersorak senang.

Ara pulang dan minta diturunkan sampai depan supermarket depan gang saja, karena dia harus membeli sesuatu.

Selesai berbelanja Ara langsung pulang.

Saat akan menyebrang tak sengaja dia di serempet pengendara motor, dan orang nya kabur begitu saja.

Ara di bawa warga ke klinik kompleks, dokter bilang jika tidak ada luka serius hanya luka di tangan, pelipis, Lukanya juga tidak terlalu dalam tapi kakinya terkilir.

Karena pemeriksaan telah selesai jadi Ara pamit " Pelan-pelan saja mb jalan nya, atau mending di suruh jemput orang rumah aja ! Soalnya rumah mb Ara kan jauh dari sini. Dan kaki anda juga sedang sakit, takutnya nanti kalau di buat jalan jauh bisa bengkak. " Saran dokter Maya

" Iya biar saya hubungi keluarga saya dulu dok " dokter mengangguk

.

Di Perusahaan

" Selamat siang sayang, aku bawakan makan siang untuk kamu !!" Ratna masuk ruangan Angga langsung duduk di sofa tamu dan menyiapkan makanan yang di bawa nya.

Angga memutar kursi kebesaran nya menatap senang kearah Ratna.

Angga mendekat mencium pipi Ratna " terimakasih sayang ku ! Aku punya kabar bagus, mau tau nggak ? "

" Apa ?" Jawab nya masih fokus menata makanan

" Aku baru saja memenangkan tender terbesar dari Singapura.!!"

" Wow selamat sayang ku, kamu berhasil ! Kamu mau hadiah apa dari ku ? Hmm ? " Ratna mengalungkan kedua tangannya di pundak Angga

Angga tak menjawab dia malah semakin mendekat kan wajah nya, menepis jarak antara dia dan Ratna.

Cup.. satu kecupan manis dari Ratna

Ratna berulah mulai melu*at bibir Angga. Seperti biasa Angga selalu membalas ciu*an itu, semakin lama semakin menuntut tangan yang tadinya diam sekarang sudah bergerilya kesana kemari mecari kenyamanan nya sendiri.

Drettt... Ponsel Angga berbunyi

" Sial !! " Berdecak kasar, ternyata Ara yang menelpon nya

Panggilan tak di gubris Angga mematikan ponselnya kembali melanjutkan aktivitas nya yang sempat tertunda.

Drettt.. dering ponsel pun kembali berdendang, tertulis nama Ara disana.

Karena sebal dirinya terus-terusan di ganggu jadi diangkat panggilan itu.

📞 " Ada apa, aku sedang sibuk jika tak penting jangan menghubungi ku !! Mengganggu !! " Ponsel langsung di matikan sepihak oleh Angga

" Siapa yank ?"

" Nggak penting. kita pulang yok ! aku antar kamu pulang !!" Ratna mengangguk dan berjalan menggandeng tangan Angga

.

" Ih belum juga ngomong udah nerocos

Mulu ! " Memandang layar ponselnya " yaudah gue gak perlu dia.

" Seperti nya saya pulang sendiri aja dok, permisi ya dok assalamualaikum.!

" Waalaikumsalam ! " Saat Ara akan keluar dokter Maya memanggil " Tunggu mb Ara biar anak saya aja ya, yang mengantarkan mb Ara pulang.

Belum sempat Ara menjawab dokter Maya sudah memanggil Bagas anaknya.

" Ada apa si mah, Bagas capek baru pulang juga !"

" Gas tolong anterin Ara pulang ya ! kasian kakinya sakit, rumahnya jauh dari sini gas, kakinya bisa bengkak ntar gas "

Bagas memandang Ara dari atas hingga kebawah kembali ke atas lagi.

" Kenapa ? " Ucap Ara bingung

" Ayo.. ! "Bagas langsung mengangkat tubuh Ara ala bridal

Maya kaget tapi malah membiarkan Bagas menggendong Ara. " Hati-hati ya !" Senyum senang

Bukanya marah ara malah tersenyum menatap Bagas.

Setengah perjalanan Ara baru berani bersuara. " Kak makasih ya Ara udah di anterin pulang ! " menoleh dan tersenyum menatap Bagas

" Rumah kamu di mana ?" Tanya Bagas

" Ini belok kiri " Bagas pun mengikuti arahan Ara " itu yang pojok ! rumah Ara kak ! " Bagas menghentikan mobilnya tepat di depan gerbang besar rumah. Ara pun turun dan melambai ke arah Bagas " sekali lagi terimakasih ya kak ! " Ucap nya tulus sambil terus memandang Bagas

Bagas tak menjawab dia hanya membunyikan klakson nya sebagai jawaban.

Baru saja Ara masuk Angga menyapa di belakang, karena dia juga baru pulang mengantarkan Ratna.

" Dianterin siapa ? " Ara menoleh

" Kak Bagas ! '' cueknya lalu kembali berjalan dengan kaki sedikit di seret.

Angga terus memandang gerak-gerik Ara. " Kenapa kamu ?" Ahirnya dia bertanya karena melihat tubuh Ara banyak perban di sikut tangan, kaki dan pelipis.

" Jatuh !" Singkat nya lagi

" Dimana ? " Ara menarik nafas panjang lalu kembali menoleh " aga boleh kan aku duduk, sakit tau kaki gue "

" Duduk..duduk aja ! Nggak ada yang ngelarang juga ! " Jawabnya lebih judes dari Ara.

" Gimana mau duduk, orang dari tadi lu tanyain terus "

" Ya nggak usah di jawab ! " Ujarnya lalu meninggalkan Ara.

Ara mulai kesal dengan Angga " dasar kutu kuprett " teriaknya. Sambil berjalan masuk dan duduk di kursi meja makan.

" Aduh sakit banget kaki gue ! Laper !"ucapnya sendiri

Ara bangkit dari duduknya, berjalan ke dapur dan membuka kulkas " wah lengkap sekali bahan makanan nya, mau bikin mie nyemek enak ni kayanya !!" Ara terus berbicara sendiri sambil membuat makanan untuk perutnya.

Sore ini kota Jakarta sedang dilanda hujan. Selesai memasak Ara keluar ke taman belakang melihat pemandangan hujan di sore hari.

" Enak ni kayaknya " Angga menyendok makanan yang di bawa Ara

" Apa-apaan si lu ga, bikin sendiri sana ! kue lapar tau !

" Yaudah si cuma dikit gini !" Angga ikut duduk di samping Ara

" Gimana kaki lu ?"

" dikit bengkak !"

'' besok nggak usah berangkat kalau masih sakit ! " Ucapnya sambil menatap air hujan yang turun bebas membasahi bumi

" Terus kalau nggak berangkat, ngapain ntar di rumah ?"

Bab 3

" Terus kalau nggak berangkat, ngapain ntar di rumah ?"

" Ya beres-beres rumah lah hahaha !" Angga tertawa lepas Ara pun spontan menatap nya

" Nggak lucu tau ! " Kembali menatap hujan

" Hmmm ! " Suasana kembali hening.

Hujan yang turun semakin deras suasana semakin dingin. Ara berdiri untuk masuk

" Mau kemana ? " Tanya aga menoleh melihat Ara yang sudah berjalan masuk " Tidur kaki gue sakit !" Jawabnya sambil berjalan pincang

" Mau gue bantu nggak ?" Berdiri di samping Ara " nggak usah gue bisa sendiri " masih berjalan dengan kaki sedikit di seret.

Angga tidak meninggalkan Ara sendiri, dia masih bejalan dibelakang Ara sambil terus mengawasi.

Tiba-tiba Ara berhenti kakinya terasa nyeri. Dia memegang kakinya sambil meringis kesakitan.

" Kenapa ? " Aga panik " kaki gue sakit !"

" Sombong si sok-sokan nolak bantuan gue.! " Angga langsung membopong Ara menuju kamarnya.

" Aga gue bisa jalan sendiri kok ! " Angga tak menjawab dia membuka pintu kamar langsung membaringkan Ara di kasur.

Selesai mengantarkan Ara. Angga langsung keluar, namun belum sempat keluar Ara memegang tangan nya.

" Ada apa ? " Menoleh menatap Ara

" Pengen minum ! " Ucap nya memelas

" Tunggu. gue ambilkan ! " Langsung pergi mengambil minum untuk ara

Angga datang membawa satu gelas berisi air putih penuh. " Malam ini mau makan apa ?" Tanyanya sambil memberikan minum.

" Apa aja lah ga. Tolong dong ambilkan selimut itu ! " Menunjuk ke arah lemari tempat menyimpan selimut. Angga pun berjalan mengambil selimut

" Yaudah tidur ! ntar kalau udah mateng gue bangunin ! " Ucapnya sambil menyelimuti tubuh ara

" Makasih " balas nya.

Ara benar-benar tidur, badannya serasa remuk dan sakit.

Angga sudah fokus bermain dengan alat dapur. Membuat masakan sederhana untuk mengganjal perut.

Di bukanya kulkas ada banyak bahan masakan tapi dia bingung harus membuat apa.

Setelah lama berfikir ahirnya sudah diputuskan dia akan membuat dadar gulung pake sosis dan udang.

10 menit makanan pun jadi dia menyimpan 1 piring untuknya dan satu piring lagi di siapkan untuk Ara.

Tanpa mengetuk Angga langsung masuk. Karena Ara masih tertidur Jadi dia harus membangunkan nya lebih dulu.

merasa ada yang menepuk pundak nya Ara bangun. Ternyata Angga yang membangunkan dirinya dengan setumpuk makanan di piring.

" Ini udah adzan Maghrib ya ?" Tanyanya

Dan mencoba duduk dengan di bantu Angga.

" Iya. Badan kamu panas ! Kita kerumah sakit ya !"

" Nggak usah ga, nggak apa-apa gue ! " Ara memang sedikit lemas dan pusing namun dia tak ingin kerumah sakit, karena tadi siang dokter Maya sudah mengatakan jika dia akan meriang setelah ini.

" Yaudah makan dulu ni !" Menyuapkan makanan ke mulut Ara, tak ada bantahan Ara hanya menerima perlakuan Angga karena tubuhnya terasa sangat lemas.

" Besok nggak usah sekolah biar gue bilang ntar sama guru Lu !" Ara mengangguk mengerti.

" Tumben lu baik banget sama gue !" Ucapnya menyelidik " kenapa ? Lu baper ? " Tanya Angga mengejek

" idihhh nggak lah, baper kok sama lu. Nggak akan !" Jawabnya mantap

" Ok kita buktikan nanti !" Ucap Angga kembali menyuapi Ara.

Sebenarnya jantung Ara mulai berdetak tak beraturan saat ini. Namun dia diam dan tak banyak menatap Angga, Karena dia takut jika ucapan angga benar dia sedang baper.

" Habis ini tidur jangan main hp ! Gue mau keluar bentar.! " Lagi-lagi Ara menggangguk

Selesai menyuapi Ara. Angga keluar menggunakan mobilnya, memecah jalanan Jakarta yang sedang dilanda hujan deras sejak sore tadi.

Angga mendatangi Aris wali kelas Ara, untuk mengijinkan jika Ara tidak bisa berangkat besok pagi karena sakit.

Aris adalah sahabat Angga dan Sekarang mengajar di sekolah SMA negeri jaya sebagai wali kelas Ara.

Pulang dari rumah Aris dia langsung pulang tanpa pergi kemana-mana lagi, dia khawatir dengan keadaan Ara.

Keadaan jalan disekitar kompleks nya saat itu sedang mati lampu, karena ada pohon besar, yang tumbang mengenai kabel listrik besar.

Sampai di rumah Angga langsung memarkirkan mobilnya dan masuk, baru sampai di depan pintu dia mendengar suara orang nangis.

Dia mendengar suara nya semakin dekat, Angga terus berjalan mencari sumber suara.

Semakin dekat dan ternyata suara berasal dari kamar Ara, dia langsung berlari menuju kamar Ara membuka pintu dan mencari keberadaan Ara.

*FLASHBACK ON*

Ara sedang tertidur, dia bangun karena pengen pipis saat dia membuka mata dia kaget karena lampu sudah mati.

Dia berteriak memanggil Angga tapi Angga tak ada datang menghampiri nya, Ara benar-benar takut dengan gelap. dia menangis memanggil nama Angga, tapi Angga tetap tidak datang menemuinya.

Dia mulai menyerah, dia duduk dipojok tempat tidur sambil menyilang kan kedua kakinya di tekuk, dan memegang lututnya. dia menangis sesenggukan, dengan terus memanggil nama Angga berharap Angga datang.

*FLASHBACK OFF*

Angga menemukan Ara menangis sesenggukan dengan terus memanggil namanya.

Dia datang lalu mendekati Ara " aku disini ! Kamu kenapa ?" Tanyanya mulai khawatir

Mendengar suara Angga Ara langsung mendongak menatap Angga ternyata Angga ada tepat di depan nya, tanpa berpikir panjang dia langsung memeluk tubuh Angga karena takut.

Badannya sudah gemetaran dia benar-benar takut kali ini.

" Tenang ya ! " Ucap Angga mengelus punggung Ara

Ara masih terus menangis lalu diangkat tubuh Ara ke atas kasur oleh Angga.

" Kemana aja si aga. Aku takut lampunya tiba-tiba mati dan aku pengen pipis!" Ucapnya tanpa jeda membuat Angga sedikit mengembang kan senyuman

" Kamu punya ponsel kan ? Kenapa tidak kamu gunakan lampunya ! Mari ku antar ke kamar mandi" bujuknya

" Tapi aku takut " jawab Ara memelas

" Lalu gimana, mau aku temenin sampai dalam kamar mandi ? Hmm ? " Ara langsung melepas pelukan nya dan mencari ponselnya.

Di dalam gelap Angga kembali tersenyum melihat tingkah lucu istri kecilnya ini.

" Tunggu aku di depan pintu kamar mandi ! " Perintah Ara

" Siap bos " jawab Angga lalu ikut berdiri mengikuti Ara

Malam ini Angga tidur di sofa kamar Ara, dia harus menemani Ara Karana listrik belum juga menyala.

Sedangkan Ara sudah tidur tengkurap di atas kasur empuk nya dengan mendengarkan musik yang di sambungkan kan dengan kabel handset dan ponsel masih menyal

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!