NovelToon NovelToon

Berawal Dari Mimpi

berawal dari mimpi eps 1

Hari itu sebuah mimpi yang kini aku jadikan kenyataan, hidup dimasalah lalu yang begitu sulit.

Mencari kehidupan dijalanan sebagai anak pengamen yang berandalan.

Orang tuaku hanyalah penjahit sepatu jalanan, yang tidak mampu mencukupi kehidupan Anak-anaknya.

"Nama saya Alfin,! Saya memiliki 3 saudarah, 2 laki-laki dan 1 perempuan.

...~~~~...

Cerita diawali dengan seorang anak laki-laki yang bernama Alfin yang begitu sangat peduli dengan kehidupan keluarganya.

Orang tua Alfin, mengiginkan Alfin untuk sekolah setinggi-tingginya, sedangkan uang Semester cukup besar bagi dia orang yang susah.

Hari-hari Guru di Sekolahnya mengirimkan surat kepada orang tua Alfin, untuk segerah melunasi tunggakan pembayaran semester.

Agar kelak Alfin tetap bisa melanjutkan pendidikannya.

Saat Alfin mengetahui hal itu,setiap malam Alfin berfikir dan menjadikan beban dalam hidupnya.

Yang lebih menyiksa batinnya.! Kedua orang tuanya yang setiap hari memaksa tubuhnya untuk tetap kerja keras walaupun sakit.

Sering kali juga ibunya mencari uang tambahan sebagai pembantu rumah tangga.

Namun itu masih jauh dari kata mencukupi, sitiap hari mereka hanya makan sisa beras yang terbuang di pasar.

"Nak ibu mau kerja dulu yah,! Kamu sekolah yang rajin,agar bisa mejadi seperti orang lain yang sukses,tidak seperti kehidupan ayah dan ibumi ini,"saut Ibu Alfin kepada Anaknya Alfin.

"Tapi Bu,! Alfin tidak bisa masuk kelas belajar sebelum pembayaran uang semester di lunasi,"balas Alfin kepada ibunya.

Lalu kemudian ibunya berfikir cara melunasi tunggakan uang semester Alfin yang belum lunas.

"Bagai mana yah, agar Alfin bisa ikut masuk belajar di kelasnya,"saut lbu Alfin dalam hati.

"Mana ayah juga belum dapat uang tambahan hasil dari menjahit sepatu lagi,"sambung lbu Alfin memikirkan.

Setiap ayahnya pulang dari mencari orang yang mau menjahit sepatu, dia akan selalu singgah untuk memunguti beras-beras yang jatuh ditanah.

Dari hari-hari itu yang sangat sulit, Alfin memilih berhenti sekolah demi meringankan beban orang tuanya.

•Sin berlanjut.....

Satu minggu berlalu, orang tua Alfin sudah mengetahui bahwa Alfin sudah berhenti sekolah dikarenakan surat dari sekolah.

•Ibu Alfin sangat marah...

Karna Alfin sangat takut, jadi dia tidak berani pulang kerumah.

"Bagai mana ini,! lbu dan Ayah sudah mengetahui bahwa saya sudah berhenti sekolah,pasti jika saya pulang kerumah Ayah dan lbu akan memarahiku,"saut Alfin memikirkan dirinya yang takut pulang kerumah.

Kemudian malam tiba dan saat ini Alfin tidak tahu dimana harus tidur,! Suasana dingin pun semakin terasa berbarengan dengan jam yang semakin larut.

Sedangkan dibadannya hanyalah pakaian serangam sekolah yang dia kenakan.

Malam ini sangat dingin,! Alfin tertidur di depan tokoh dengan memakai karung bekas sebagai alas, yang dia dapat di pinggir jalan untuk menutupi setegah badannya dengan kardus kecil.

"Aduhhh,,Badanku sangat kedinginan,"kata Alfin yang merasa sangat kedinginan.

•Sin berlalu.....

Sekarang Alfin sudah berhenti sekolah, kehidupan dinjalanan membuatnya semakin kebal dengan penderitaan.

Rasa takut pun tak dia hiraukan, semua atas pilihannya sendiri, apa yang harus di sesalkan tak penting lagi, semuanya sudah terlanjur.

Kemudian tidak segaja bertemu dengan kepala Geng dijalanan. Mereka mengajaknya untuk ikut dengannya, dengan iming-iming menjadi orang yang berkuasa.

"Hai Nak...Nama kamu siapa.!!! Kenapa kamu disini sendirian.?," saut orang itu.

"Nama saya Colang,! Akrab dipanggil Abang Colang,"saut Abang Colang sambil menjulurkan tanganya.

Alfin terlihat sangat ketakutan dengan kedatangan Abang Colang, namun menahan rasa takutnya untuk bertahan hidup.

"*Kamu mau tidak ikut denganku,! aku akan memberikanmu tempat dan makanan yang banyak," saut Abang Colang.

"Kamu akan mendapatkan pekerjaan jika mau ikut denganku* ", sambung Abang Colang.

Kemudian Alfin terdiam dan memikirkan sesuatu yang indah untuk kehidupannya kelak.

"Ini sudah yang aku harapkan,! saya ingin menjadi penguasa.?," dalam fikiran Alfin yang sedang membayangkan.

Kemudian Alfin memperkenalkan dirinya kepada Abang Colang.

"Nama aku Alfin om," saut Alfin

Tampa berfikir panjang Alfin ikut dengannya, dia jalani kehidup dengan semua Geng berandalan jalanan yang dipimpin oleh Abang Colang.

Selain menjadi pengamen, Alfin juga dijadikan pencuri jalanan, yang dilatih dan diawasi oleh anggota-anggota Abang Colang.

•Lama berlalu......

Alfin semakin handal dan selalu ikut dalam kegiatan penyerbuan, pembacotan Kepala Geng.

Setelah memamahami semuanya, bahwa dia sudah handal dan mampu memimpin anggota yang baru, Alfin pun lansung menghadap kepada Abang Colang, mengajukan diri memimpin Geng.

•Percakapan....

"Bang saya ingin memimpin anak bauah Abang," saut Alfin.

"Saya akan membawakan uang yang banyak untuk Abang," sambung Alfin.

"Hahahahhaa...hahahha...Kamu mau memimpin Geng,! kamu hanyalah anak ingusan yang belum tau apa-apa, jangan bermimpi jadi pemimpin," ucap Abang Colang sambil melemparkan Alfin puntung rokok.

"Kamu pergi sanah, tidak usah bermimpi setinggi pagit,"ucap Abang Colanh.

Hati Alfin sangat sakit karena diremehkan oleh Abang colang. Padahal dia merasa bahwa dia sudah mampu dan layak di angkat jadi pimpinan Geng anak buah Abang Colang.

• Sin berlanjut...

Alfin yang kecewa meninggalkan tempat Abang Colang, dan masuk kedalam Klub malam untuk melampiaskan kekesalanya.

Menghabiskan uang yang ada ditangannya sampai dia mabuk berat.

Tiba-tiba datanglah seseorang duduk disamping Alfin, memberikan saran seolah dia tahu permasalahannya.

"Hei...! Besok malam ada pertandingan tinju bebas kalau kamu ingin tahu kemampuanmu datanglah,! sampai nanti kamu bisa tunjukkan kemampuanmu sama bos mu," ucapnya si orang misterius sambil meninggalkan formulir di tangan Alfin.

•Waktu berlalu.....

Setelah esok hari Alfin tersadar dari mabuk semalam,dan terkejut melihat suasanah masih didalam bar.

Alfin melihat desekitarnya dengan perasaan dan penglihatan yang masih agak buram.

Terlihat juga ada satu perempuan disana sebagai kariawan yang setiap hari datang membersihkan klub.

•Percakapan....

"Kamu udah bangun," sautnya perempuan itu.

Alfin tidak merespons apa-apa dan masih memengang kepalanya sambil menunduk karena masih merasakan mabuk yang semalam.

"Mau air putih," saut Perempuan itu.

Alfin berdiri melangkah untuk meninggalkan tempat, tiba-tiba dia terjatuh, wanita itupun menghampirinya dan merangkul Alfin berdiri.

" Kamu tidak apa-apa kan,! Aku ambilkan air yah.? ," sautnya yang ke 3 kali.

Wanita itupun bergegas kedalam dapur untuk mengambilakan Alfin air minum.

Setelah Alfin minum, dia kembali berdiri lalu meninggalkan Klub,bergegas kemarkas Abang Colang.

Sesampainya dimarkas Abang Colang Alfin melihat semuanya sudah hancur berantakan karena baru saja selesai penyerangan dari geng lain.

•Percakapan....

📱Tring..tring...tring "Henpone berbunyi," Dari Abang Colang.

"Ia..Halo bang.! Abang dimana,?" ucap si Alfin.

"Kamu dimana semalam, markas diserang," balas Abang Colang.

"Aku ada di Klub Bang,! semalam saya terlalu banyak minum sampai taksadar kan diri," balas ucapan Abang Colang.

Abang colang memarahi Alfin,memaki dan menghina.Mengancam Alfin agar dia segerah menghadap kepadanya, Setelah itu telepon lansung di matikan.

Alfin terdiam menatap ke meja, melihat ada Formulir yang sama seperti ditangannya.

Kemudian Alfin berfikir,! Kenapa dia tidak ikut bertanding saja, sedangkan hadiahnya cukup lumayan.

"Iyah,,,saya mengingatnya,! ini kan formulir yang di berikan orang tadi malam," ucap Alfin dalam hati.

•Sin berlanjut....

Saat Alfin sampai ditempat pertarungan tinju bebas, dia juga ikut mendaftarkan diri, berharap bahwa dirinya bisa menunjukkan bakatnya dan akan menjadi sang juara.

Dari awal pertandingan Alfin bisa menguasai pertandingan,jalannya sangat lancar hingga dia terus-terusan menjadi pemenang.

Beberapa hari Alfin terus-terusan mengikuti ajang pertadingan itu,sampai dia sudah banyak di kenal orang-orang disana.

Disisih lain Abang Colang sangat murkah kepada Alfin, karnah beberapa kali menghubunginya tapi Alfin tidak pernah datang, hingga dia menyuruh anak buahnya mencari keberadaan Alfin sekarang.

Kejuaraan tinju bebas membuat Alfin sangat dikenal, banyak penonton yang bertaruh banyak uang untuk Alfin, menyuarainya sebagai aligator sang juara.

Begitu pula Bos-bos Mapia sudah banyak mengincarnya, ingin menjadikan Alfin sebagai anak buah mereka.

Tatapi Alfin tidak mau, dengan keinginannya yang tinggi untuk menjadi bos Mapia terbesar dan paling disegani, Alfin terus-terusan ikut dalam adu tinju bebas.

•Sin berlanjut.....

Sekarang Alfin sudah cukup terkenal, memilik rumah,mobil dan perempuan disekelilingnya.

Bahkan Alfin sudah mampu membangun Klub malam dimana-mana,serta memiliki anak buah ribuan.

Tetapi Alfin masih belum merasa puas karena dia merasa bahwa ada satu Geng kriminal yang tanggu yang tidak mudah untuk ditundukkan,! yaitu Geng yang dipegang oleh Abang Colang.

•Sin berlanjut.....

Saat Abang Colang mengetahui bahwa Alfin saat ini mempunyai kelompok kriminal, maka Abang Colang bersitegas berniat untuk menundukkan kelompok Alfin.

Kemudian setelah menjadi pemimpin mapia,! Alfin kembali ke kampung halamnya untuk ketemu sama keluarganya, Alfin datang seolah dia adalah orang yang baik, yang sudah cukup sukses di kota.Dengan membawa beberapa anak buah sebagai pengawalnya.

Kini Alfin didepan orang tuanya adalah anak yang sangat dihandalkan, menjadi kebanggaan keluarganya.

"Nak...! Hidup di kota itu sangat keras, ayah dan ibu minta maaf kepada Alfin yang tidak mampu mengurus dengan becus semenjak kecil, dari dulu ayah dan ibu merindukan Alfin," ucap Ayah Alfin.

"Alfin juga minta maaf kepada Ayah dan Ibu,! Alfin duluh sudah banyak bersalah kepada Ayah dan Ibu," saut Alfin.

Setelah berbincang-bincang dengan orang tuanya dan 2 saudaraya itu. Alfinpun bertanya kepada mereka, karena penasaran dari tadi tidak melihat adiknya Fadli di rumah.

"Bu ayah,! Fadli sekarang ada di mana," saut Alfin.

"Dia juga merantau kekota Nak,!katanya ingin mencari kamu," ucap Ibu Alfin.

"Dia tidak pernah mendatangiku,bagai mana wajahnya sekarang.? ,"ucap Alfin.

Ibunya Alfin pun segerah mengambil poto Fadli yang terpajang di dalam kamar Fadli.

" Ini dia wajah adikmu Fadli sekarang,! setahun yang lalu dia merantaun kejakarta mencarimu,"saut Alfin.

"Tidak terasa dia sudah dewasa seperti ini," balas Alfin.

" IA nak...! Katanya dia tidak akan pulang sebelum dia bisa membawa kamu pulang," sambung Ayah Alfin.

Alfin berbicara sambil minum kopi buatan adik perempuannya yang sudah berumur 18 tahun, yang bernama Ike.

Kemidian Alfin mengajak adik perempuannya untuk berbicara.

"Ike kamu mau punya motor tidak...? Kalau Ike mau, nanti abang belikan," ucap Alfin

" Ia Bang...Ike mau."ucap Adik perempuannya.

"Kalau begitu Ike jaga Ibu dan Ayah," ucap Alfin.

"Dan kamu Jamal tetap lanjut sekolah,nanti Abang kirimkan uang bulanan untuk kalian semua,"sambung Alfin.

" Ia Abang,"balas Jamal adik laki-lakinya.

Setelah itu Alfin kembali ke Jakarta dengan membawa poto Fadli.

"Ibu,bapak,!Alfin Akan segerah kembali kekota mencari Fadli,ini aku simpan nomor teleponku, sewaktu-waktu telepon nomorku kalau kangen," ucap Alfin.

Setelah pamitan Alfin berangkat kekota.

Sesampainya dikota Alfin mencari jaringan keberadaan adiknya.

Selama tiga hari barulah anak buah Alfin mendapatkan Informasi tentang keberadaan adiknya itu, dan ternyata dia adalah ketua bandar Obat-obatan terlarang yang sangat terkenal. Dia juga penguasa di Kalimantan.

Saat Alfin menemuinya ternya dia sudah tau bahwa Alfin adalah ketua geng Mapia di Jakarta, karena dia yang menemuinya di Klub malam waktu itu.

Kemudian Fadli bicara kepada Alfin.

"Kamu harus hati-hati kepada Colang, kerna dia sedang mencarimu saat ini," ucap Fadli.

Dengan kekuatan Alfin saat ini dia merasa tidak takut kepada Abang Colang.

•Sin berlanjut....

Setelah sampai diwaktu pertemuan Alfin dengan Abang Colang, Alfin sangat marah kepadanya.

Namun karena dia tidak ingin sekarang berurusan dengan Abang Colang akhirnya Alfin Masih menahan amarahnya itu.

"*Hahahhaahha..saudaraku..Alfin..Alfin, sudah lama kita tidak bertemu, bagai mana kabarmu sekarang, " saut Abang Colang.

"Kamu sekarang sudah sangat besar,!namamu terlalu besar Alfin," ucap Abang Colang.

"Sekarang aku mengajakmu kembali bergabung dengan keluarga lamamu. Ayo kita kuasai jakarta," sambung Abang Colang*.

" Sekarang saya pemimpin, saya tidak ingin kembali menjadi anak buah," balas Alfin.

Terlihat Abang Colang sangat marah mendengar jawaban Alfin, namun karena dia berada dalam markas Alfin akhirnya Abang Colang menahan diri untuk tidak bertarung melawan Alfin.

"Baiklah kalau kamu menolaknya, berarti kamu menganggapku sebagai musuh,!!! Hati-hati Alfin jangan terlelap .! Ular cobra dimana-mana. akan memangsa siapa saja:,"ucap Abang Colang.

Mendengar perkataan Abang Colang yang soalah-olah menantang Alfin akhirnya Alfin menantang balik Abang Colang.

" Jika kamu berani lakukan saja," ucap Alfin.

Kemudian Abang Colang meninggalkan markas Alfin bersama anak buahnya.

•Sin berlanjut.....

Keesokan harinya Alfin dapat kabar bahwa salah satu Clab malam miliknya ada yang terbakar,!!! lalu Alfin terbangun.

Kemudian menghubungi semua anggota untuk berkumpul dimarkas, menyuruhnya menjaga ketat semua usaha Alfin.

Tiba-tiba datang penyerangan dan menghabisi beberapa anak buah Alfin di kediaman Alfin.

Saat itu Alfin sangat murkah mendengar kabar kejadian itu dari anak buahnya, lalu kemudian Alfin tirun tangan untuk mencari siapa yang mengacaukan tempatnya.

Melihat semua anak buahnya sudah terkapar dilantai tiba-tiba ada yang menyaut dengan luka berat bekas bacotan disekucur tubuhnya.

"Pelakunya adalah geng Abang Colang," ucapnya.

•Alfin sangat marah....

Mengarahkan semua anggota ke markas abang colang, menghabisi satu persatu anak buahnya.

Lalu mereka melakukan perlawanan dengan menembakkan senjata serbuk ke arah anak buah Alfin,sehingga membuat kelompok Alfin sangat berkurang.

Karena melihat keadaa yang tidak memungkinkan akhirnya anak buah kebanggan Alfin mengarahkan untuk mundur, menarik Alfin sampai keluar dari tempat Abang Colang.

Yang tersisah hanyalah sebagian saja anak buah Alfin, sampai pada akhirnya Abang Colang yang menguasai semua Clab yang Alfin bangun saat ini.

...Teman-teman silahkan dukung cerita novel ini,dan teruskan membaca untuk mengetahui alur cerita yang semakin seruh...

Terima kasih dan jagan lupa lkuti novel Alip-alip serta berikan saran dan bantu like dan sher kepada teman-teman yang lain.

berawal dari mimpi eps 2

Setelah kekalahan itu, Alfin bersembunyi di sebuah bangunan yang sangat jauh dari kawasan Abang Colang.

Mengumpulkan aggota baru, dan memasang Strategi untuk melakukan perlawanan suatu saat nanti.

•Sin berlalu....

Satu minggu berlalu, anak buah Alfin setiap hari melakukan pengawasan disekitar tempat yang mereka jadikan markas.

Kemudian mereka juga selalu mengawasi daerah pasar sambil bekerja.

Mereka melakukan pekerjaan seperti orang biasa dipasar. Mengumpulkan uang untuk menyumbangkan kepada anak yatim. Kegiatan itu mereka lakukan setiap hari.

•Sin berlanjut....

Disisih lain Fadli mencari keberadaan Alfin, karna dia mengetahui atas kekalahan Alfin tempoh hari.

Atas kekalahan Abangnya, Fadli sangat marah dan mengumpulkan semua anak buahnya untuk menyerbu markas Abang Colang.

"Dimana Abang Alfin sekarang",ucap Fadli.

"Haaa..Alfin...Hahhaahha.! Dia sudah kabur karna takut kepadaku," sautnya Abang Colang.

"Kau berani menyentuh Abang Alfin,! maka kamu akan berhadapan denganku," ucap Fadli.

"Hahahhahaha...Tidak akan ada yang mampu menghalangi keinginanku, akulah sang penguasa,"sautnya Abang Colang.

"Lalu Fadli murkah kepada Abang Colang"

Fadli kemudian lansung menyerang Abang Colang dengan tendangan, yang serangan itu mampu ditangkis oleh Abang Coalang.

Pertempuran pun semakin kacau, hingga tercium di kalangan masyarakat.

Karna warga yang tinggal di daerah itu takut akan kena dampaknya,sehingga salah satu dari mereka melaporkan ke polisi.

Kemudian tidak lama datanglah polisi untuk membubarkan perkelahian di Markas Abang Colang.

Abang Colang dan komplotanya berhasil untuk kabur dari tempat itu,sedangkan Fadli dan beberapa anak buahnya ditangkap. Lalu dia ditahan dan diintrogasi oleh petugas.

"Kamu adalah kriminal yang paling di cari saat ini,! ada beberapa kasus yang telah di simpan oleh kepolisian sebagai bahan bukti, dari pembakaran perusahaan Suasta milik Dino Gruf,sampai pembajakan kilang minyak di kalimantan," ucap Petugas itu.

"Memang Anda ini adalah orang yang paling disegani,dengan segalah macam kasus anda, pihak Polisi masih membiarkan anda laulalang di luar,tampa tindakan," sambung Petugas itu.

"Saya harap,! Kedepannya Saudara Pak Fadli tidak melakukan tindakan yang merugikan Masyarakat,dan segerah sadar,"saut Petugas itu.

Fadli hanya terdiam dan tidak terlalu menghiraukan perkataan Petugas itu.

•Sin berlanjut......

Setelah perbincangan selesai datanglah seorang Pengacara yang membebaskan Fadli.

Fadli orang besar, punya nama yang sangat besar sehingga dia akan sangat susah ditangkap.

Sementara markas Abang colang di awasi oleh petugas, sehingga memaksa Abang Colang bersembunyi semetara dirumah anak buanya.

"Bang,! Sebaiknya abang besembunyi di rumah saya dulu,untuk menghindari kejaran polisi,"saut anak buah Abang Colang.

Anak buahnya itu memiliki istrih muda yang lagi hamil besar.

Abang Colang pun tergoda dengan kecantikannya dan kemulusan badanya, kulitnya yang putih membuat Abang Colang bernafsuh.

"Bang sementara abang tinggal disini dulu,! masih ada kamar yang kosong, nanti Istriku bantu bersihkan kamar abang," ucap anak buah Abang Clang.

"Terima kasih Don,"Jawab Abang Colang dengan menyebut nama anak buahnya.

Lama Abang Colang bersembunyi, hingga pada akhirnya dia melarikan diri ke Kalimantan.

Alfin pun kembali menguasai markas, melakukan kegiatan Sosialisasi kepada anak muda jalanan.

Mengajaknya untuk masuk kedalam usaha yang Alfin bangun, mengubah tempat hiburan malam menjadi restoran berkelas, tak ada lagi pemberontakan.

Fadli adik Alfin juga sudah berhenti melakukan kegiatan ilegal, berhenti menjual obat-obatan terlarang yang dulu dia jalani.

Mencoba menjalankan hidup yang lebih baik, membuka usaha sorum sepatu, dan mengajak semua kaum muda untuk berkarya.

Setelah keadaan sudah menjadi Normal, Alfin dan Fadli kembali kekampung halamanya untuk bertemu kedua orang tua dan saudara.

Menjelaskan semua yang telah terjadi selama di Jakarta.

•Sin berlanjut.....

Lama berlalu Alfin dan Fadli tiba di kampung Halamanya,setelah beberapa hari tinggal di rumah Orang Tuanya,Alfin pun mencoba menceritakan kehidupannya di Jakarta.

"Ibu Ayah, kami sekarang sudah kembali, mengejar mimpi yang menjadi kenyataan", saut Alfin.

"Upaya kami ingin merubah nasib selama ini telah salah,"ucap Alfin.

"Namun atas kesalahan itu,Aku dan Fadli menyadarinya dan mencoba memperbaikinya,"ucap Alfin.

"Maafkan lah kedua anakmu ini ayah...Ibu, kami telah bayak berbuat dosa,"ucap Fadli.

•Sin berlanjut....

Saat sudah bertemu dengan keluarganya, mereka berdua kembali ke Jakarta, untuk mengurus pekerjaan.

Lama telah berlalu,! Saat ini Alfin mengingat wanita yang pernah membantunya di tempat hiburan malam.

Mencari Informasi tentang Wanita itu, dan ternya dia bekerja sebagai penjual gorengan di pinggir jalan.

Mengetahu hal itu Alfin pun segera kesana, berpura-pura datang sebagai pembeli.

•Percakapan....

"Mbak,! aku mau beli gorengan."ucap Alfin.

"Harga berapa mas.?," balasnya.

"boleh tidak aku beli semuanya....!Aku mau borong semuanya, tampa tersisah,"balas sambil menutupi wajah dengan masker dan kaca mata hitam.

"Ahhhh..!ba....baik mas,mohon tunggu sebentar saya siapkan dulu,"ucapnya.

Sambil menyiapkan gorongan itu,Alfin mengajaknya berbincang.

"Mbaknya sudah punya suami belum",ucap Alfin.

"Yah belum to mas...!Laki-laki mana yang mau dengan perempuan miskin kaya aku mas.?," ucapnya.

"Loh..mbaknya kan cantik, masa tidak ada," saut Alfin.

Sambil ketewa diapun sudah selesai menyiapkan gorengan.

"Ini mas, sudah selesai,"ucapnya.

"Berapa harganya mbak?," tanya Alfin.

"Yahhhh...800 ribu mas,"ucapnya.

Saat itu Alfin membuka masker dan kacamata yang dia kenakan,lalu menanyanya apakah perempuan itu masih kenal dengannya.

"Mbak masih kenal sama aku ghak,"tanya Alfin.

"Eh..masnya yang lalu toh...!Yang di Pap itu kan,! ia masih kenallah, bagai mana...! masih suka mabuk-mabukan yah ," jawab wanita itu.

"Hehheheh...!Aku sudah tobat Mbak, sekarang udah Fokus ke kerjaan," jawab Alfin.

"Alhamdulillah...!Mas harus betul-betul serius berubah,karna kasian orang disekitar Mas yang sayang sama Masnya,"ucap Cewe itu.

Satu hari berbicara dengannya, hingga dia menengur Alfin karna gorengannya sudah dingin.

"Mas gorenganya sudah dingin tuh, kasian yang makan jadi hambar,"ucap Cewe itu.

"Aduh....Ia, aku lupa sudah dengan gorengan ini...Yaudah aku pulang dulu yah,! besok aku akan kesini lagi," saut Alfin.

"Ia mas...! Belanja yang banyak lagi yah,"teriak Cewe itu.

"Siap,"jawab Alfin.

Kemudian Alfin membawa gorengan itu ke tempat anak-anak Yatim Piatu, dia membagikan kepada anak-anak itu.

Lalu kemudian dia menyuruh anak-anak itu berkumpul besok pagi,karna dia akan mengajak mereka untuk memborong gorengan lagi.

"Ade-ade...Besok kalian kumpul disini lagi yah, om akan mengajak kalian untuk makan gorengan lagi,"kata si Alfin.

"Yeeee....Ia Om,"teriak Anak-anak itu.

Setelah itu Alfin pulang karna waktu hampir malam,badannya sudah terasa bauh Amis.

"Uhhhhmm...Badanku sudah bau,lantaran satu hari tidak mandi,"ucapnya.

•Sin berlalu....

Saat malam Alfin duduk diteras rumah, dia terlihat termenung membayangkan perempuan cantik itu.

"Betul-betul perempuan itu bisa membuatku seperti ini, sudah lama aku kenal banyak perempuan,namun tak ada satu pun seperti dia yang membuat aku senyum-senyum sendiri",ucap Alfin

"Yah besok aku harus mengajaknya kencan,pokonya harus kencan,"ucap si Alfin.

Kemudian Alfin masuk kedalan kamarnya untuk tidur, dan ketika terbangun pagipun tiba, dia segerah mandi,menggosok gigi sambil bernyanyi,menggambarkan orang yang sedang bahagian.

Masih sementara menyanyi, pembantu yang biasa mencuci pakaian Alfin berteriak.

"Pak Alfin... Pak Alfin...Pak Alfin",teriak pembantu itu.

"Uhhhhh... Ada apa lagi sih,! Tidak tau apa orang sedang bahagia," saut Alfin.

"Baju didalam kamar dicucikan semua tidak pak,"ucap pembantu itu.

"Cuci semua saja yang bergelantungan.!Mengganggu kesenangan saja,"ucap Alfin.

Mbo itu pun memungut semua pakaian didalam kamar, termaksud kemeja yang sudah Alfin siapkan diatas meja.

Setelah Alfin selesai mandi,dia masuk membalus rambutku,dan memperhatikan baju yang hilang diatas meja,kemudian Alfin pun mencari baju yang sudah dia siapkan.

"Mbo...Mbo... baju diatas meja mana,kemeja putih itu",teriak Alfin.

"Udah Mbo cucikan Mas",ucap pembantu itu.

Alfin yang sudah mempersiapkan pakaian itu berubah menjadi kesal,untung masih ada satu baju yang sama.

Jadi Alfin memakai baju itu, untuk ketempat cewe cantik itu.

•Lanjut cerita,

Alfin bersama anak-anak udah datang ditempat penjual gorengan. Kemudian mereka memborong kembali semua gorenganya.

Karena gorengannya semu habis,perempuan itupun senang karna tidak harus menunggu lama pembeli untuk menghabiskan jualanya.

Alfin mengajak perempuan itu duduk santai sambil kenalan.

Sementara anak-anak yang dia bawa masih senang menghabiskan gorengan itu.

Sekarang Alfin sudah mengenal nama perempuan itu.

Dengan akalnya, Alfin berusahan untuk mengajak perempuan itu kencan.

•Lanjut cerita....

Percakapan pun sangat panjang, hingga pada akhirnya Alfin mengajak perempuan itu untuk kencan.

"Nadin mau tidak jalan denganku, jam 7 malam saya tunggu ditempat ini," kata Alfin.

Untuk tanda terima kasih Nadin kepada Alfin, Nadin menerima ajakan Alfin.

"Insyaallah Mas, Nadin mau", Balasnya.

•Singkat cerita....

Keesokannya pas jam 5 sore setelah selesai siap-siap Alfin berangkat menjemput Nadin.

Diperjalanan Alfin berfikir untuk singga mencarikanya bunga untuk dia berikan kepada Nadin.

setelah selesai memilih bunga, Alfin melihat Jam yang sudah hampir Pukul 18:00, Alfin pun buru-buru untuk tepat waktu tiba ditempat dimana dia janjikan.

Setelah sampai di sana terlihat Nadin belum berada di tempat itu.

Kemudian Alfin menunggu Nadin beberapa menit.

Tidak lama kemudian dia datang dengan pakain yang sangat sederhana namun nampak begitu cantik.

Terlihat Alfin terpesona melihat kecantikan Nadin,sampai menatapnya terlalu dalam.

"Mas,,! Kok lihat Nadin begitu sekali,Nadin tidak punya gaun mewah jadi Nadin cuman pakai yang seadanya ajah,"saut Nadin.

"Tidak Apa-apa kok Din,Begini juga Nadin kelihatan sangat cantik,"balas Alfin.

"Mas,! Pasti ngejekin Nadin,"saut Nadin.

"Serius Din,! Nadin begini ajah udah kekihatan sangat cantik,"balas Alfin.

"Yaudah, kita berangkat sekarang ajah yah,"sambung Nadin.

"Baiklah, kita akan pergi ke suatu tempat yang indah,"ucap Alfin.

•Lanjut cerita...

Alfin membawanya kesuatu tempat yang sangat Romantis. berbincang seruh-seruan.

•Ringkas cerita...

Setelah waktu sudah hampir jam 10 Alfin mengajak Dian untuk pulang, mengantarnya sampai didepan rumahnya.

Pada saat itu orang tuanya sangat marah, melihat putrinya datang dengan laki-laki, hampir tengah malam.

"Kamu dari mana saja, apa kamu lupa dengan aturan Nak," Tanya ayah Nadin.

"Maaf Om, itu kesalahan saya,"Jawab Alfin.

"Yah, seharusnya memang kamu sebagai laki-laki harus lebih bertanggung jawab jika mengak anak gadis keluar," saut Ayah Nadin.

"Apalagi menjemputnya di tengah jalan,di mana sifat sofan santun ade sebagai laki-laki,"tanya Ayah Nadin.

"Itu kesalahan Nadin ayah,"sambung Nadin.

Ayah Nadin yang begitu sayang kepada anaknya sangat kuatir dengan keadaan anaknya.

"Om harap kepada ade,jika memang serius kepada Nadin,hargailah dia sebagai mana kamu mengargai Ibumu nak,"tanya ayah Nadin

"Baiklah Om, Terima kasih atas pelajaran berharga yang Om berikan pada saya hari ini, Saya akan lebih belajar lagi dari kesalahan Alfin," jawab Alfin

"Baiklah, kamu jangan marah dengan perkataan Om, jadikanlah pelajaran Nak,"saut Ayah Nadin.

"Iya Om,saya akan lebih bayak belajar lagi," balas Alfin.

"Sebaiknya Nak Alfin segerah pulang,ini sudah larut malam,tidak baik jam begini masih di rumah anak gadis,"ucap Ayah Nadin.

"Kalau begit Alfin pamit pulang Om,sekali lagi Alfin minta maaf," saut Alfin.

"Iya, Nak Alfin hati-hati di jalan,jangan terlalu laju berkendara,"ucap Ayah Nadin.

Alfin pun pamit pulang dari rumah Nadin,dan menyesali awal pertemuanya yang salah dengan orang tua Nadin.

•Sin berlanjut.....

Kini Alfin lebih banyak membantu anak muda yang tidak memiliki pekerjaan.

Mengajak mereka untuk magang di perusahaan yang Alfin bangun.

Usahanya itu dengan maksud untuk memberikan pengetahuan yang lebih luas,sehingga mereka bisa bekerja di dalam perusaan yang Alfin miliki, agar bisa mengurangi pengangguran di daerah itu.

berawal dari mimpi eps 3

Lama berlalu,kekuasaan Alfin semakin dikenal luas,dan adiknya Fadli berhenti melakukan kegiatan jual beli barang haram.

Dia sekarang lebih fokus untuk membangun sebuah perusahaan, mengajak semua anak buahnya menjadi kariawan di perusahaan yang dia bangun.

Menjadi pengusaha yang jujur ternyata lebih bagus dan tidak menjadi beban,menolong banyak orang dengan uang halal sungguh menyenagkan.

Sedangkan Alfin sudah pendekatan dengan Nadin sudah cukup lama, terlihat Alfin sudah yakin untuk merencanakan untuk Taaruff.

"De...!Aku sayang sama ade, Abang ada rencana untuk datang kerumah ade untuk bicara sama kedua orang tua ade, kalau ade izinkan saya ingin melamar ade," saut Alfin kepada Nadin.

"Iyah bang,! Aku juga sayang sama abang, kalau memang serius dengan niat baik abang, dan betul-betul sayang Nadin,Abang lansung datang saja kerumah untuk ketemu dan bicara kepada ibu dan bapa,"balas Nadin.

•Sin berlanjut.....

Dua hari setelah berbicara dengan Nadin, Alfin mengajak Fadli untuk bertamu kerumah Nadin, dengan perlu untuk menayakan keseriusanya dengan Nadin.

Sesampainya dirumah Nadin, Alfin dan Fadli disambut dengan wajah yang gembira oleh keluarga Nadin.

"Assalamualaikum," saut Alfin kepada keluarga Nadin dari luar.

"Walaikumsalam,! Eh...Nak Alfin, silahkan masuk," balas Bapa Nadin.

"Marih nak Alfin,! Silahkan duduk," sambung Ibu Nadin.

Setelah itu Alfin dan Fadli duduk di kursih ruang tamu setelah di persilahkan oleh keluarga Nadin.

Setelahnya Alfin tampa rasa grogih lansung membahas keperluannya datang untuk bertamu.

Disisih lain Nadin sedang membuat teh di dapur.

"Ibu...Bapa.! Aku datang kemari dengan niat baik, untuk melamar anak bapa Nadin, mohon doa dan restu dari bapa dan ibu," ucap Alfin.

"Sebenarnya keseriusan Nak Alfin itu sangat baik, namun kami sebagai orang tua Nadin perlu mempertanyakan tentang ke matangan Niat baik nak Alfin,Apakah Nak Alfin serius lahir dan batil untuk merencanakan niat baik ini," saut ayah Nadin.

"Ia Ibu..bapa,! Saya dan Nadin sudah merencanakan secara matang-matang,"balas Alfin.

"Saya melihat Abang Alfin serius dengan ucapannya, dia bertanggung jawab pak.. ibu, mohon restunya,"balas Fadli adik Alfin.

Tiba-tiba Nadin datang dengan membawa minuman panas yang sengaja di sajikan untuk menyambut Alfin dan Fadli.

Belum duduk Nadin pun lansung di tanya oleh Ayahnya perihal rencana mereka berdua.

"Bagai mana Nadin,apakah kamu sudah siap menjadi Istrih dari Alfin," ucap Ayah Nadin.

"Saya dan Alfin sudah sepakat dengan serius melanjutkan ke jenjang yang lebih baik hubungan kami Ayah," saut Nadin.

Setelah orang tua Nadin memikirkan, dan melihat keseriusan dan keberanian Alfin, keluarga Nadin pun merestui hubungan mereka dan menyuruh untuk segerah mencari waktu yang baik.

Alfin yang mendengar perkataan ayah Nadin sangat bahagia karna niat baiknya di terima oleh keluarga Nadin dengan baik.

•Sin berlanjut.....

Pembicaraan pun sudah selesai, dan Alfin bersama Fadli cukup lama berbicara kepada keluarga Nadin.

Karna harapanya yang mendapatkan restu dari orang tua Nadin.

Maka dia mohon izin untuk pulang karna sudah agak larut malam.

"Baiklah kalau begitu, Alfin ingin pamit pulang,terima kasih atas restu bapak dan ibu.," saut Alfin.

"Kami pamit pulang, untuk waktu melansungkan pernikahannya nanti kami kabari,"ucap Alfin.

"Baiklah Nak, hati-hati di jalan,"ucap ayah Nadin.

•Sin berlanjut....

Setelah itu Alfin dan Fadli lansung pulang. Sesampainya dirumah Alfin lansung menelpon Nadin

"Tring...tring" Bunyi telepon....

Nadin pun mengangkat telpon,"Assalamualaikum Bang,!Abang sudah sampai dirumah belum," ucap Nadin.

"Ia abang sudah sampai, abang sangat senang sudah dapat restu dari orang tua ade,semogah dilancarkan sampai hari ha nya,? amin,"ucap Alfin.

"Ia bang, Nadin pun sangatlah senang,tidak bisa diucapkan dengan kata-kata lagi," balas Nadin.

Karena Alfin sangat kelelahan,dia meminta kepada Nadin untuk istrahat.

"Udah duluh yah, abang mau istrah cape betul abang rasa sekarang," ucap Alfin.

Mengucapkan salam lalu menutup telpon.

•Sin berlanjut....

Jam berputar sampai waktu pagi kembali, Alfin lansung segera kekantornya, mencari kariawan yang bisa dipercaya untuk mengurus kantor dalam beberapa hari, dikarenakan dia akan pulang kekampung untuk bertemu sama kedua orang tuanya.

Untuk meminta restu, dan menayakan hari yang baik melansungkan pernikahannya.

"Memanggil kariawan...

" Tok...tok bunyi ketukan pintu,? Bapa memanggil saya,"ucap kariawan itu.

"Ia, besok saya akan pulang kampung dan saya ingin kamu mengurus kantor, jika ada yang mencariku bilang saja saya ada urusan keluar kota,"jawab Alfin

"Baik pak...! Saya akan melaksanakan perintah bapak, percayakan saja semuanya kepada saya,"balas Kariawan.

"Baiklah...silahkan kembali kerja,"ucap Alfin,

Setelah itu.! Alfin menghubungi adiknya Fadli untuk mengawasi kantornya sementara waktu.

•Sin berlanjut....

Waktu esok pun telah tiba, dan Alfin berangkat sendiri kekampung halamanya untuk bertemu kedua orang tuanaya.

Lama perjalanan Alfin pun sudah sampai dirumah orang tuanya,Ibu dan Ayah Alfin sangat senang melihat kedatangannya.

"Pipppppppppp,,,,! Bunyi kelekson....

Bunyi suarah klakson mobil Alfin yang dia sengaja untuk kejutan kepada orang tuanya.

Terlihat kedua orang tuanya heran dengan kedatangan mobil mewah yang parkir di halaman kecil rumahnya.

"Lah,,,,! Itu yang datang siapa yah,"ucap Ibu Alfin.

"Mobilnya sangat mewah,"sambung Ibu Alfin.

Saat Alfin sudah memarkirkan mobilnya diapun pelan-pelan menurunkan kaca mobilnya.

Saat ibunya melihat Alfin yang ada di dalam mobil itu, membuatnya kegirangan anaknya datang.

"Alfin,,,Nak.! Kamu datang," teriak Ibu Alfin.

"Iya bu,,,,Ayah,! Alfin datang, karna Alfin ingin memberikan kabar yang gembira," Ucap Alfin.

"Lahhhhh....! Itu mobil Alfin yah," saut ibunya.

"Iya Ibu,Alhamdulillah anakmu sudah dapat rezeki yang lebih,jadi bisa belih mobil," ucap Alfin.

"Iya toh ndo,! Bukannya Anaknya di ajak masuk kedalam malah di ajak ngobrol di luar,"ucap Ayah Alfin.

Alfin pun bersalaman kepada ibu dan bapanya serta memeluknya dengan penuh rasa rindunya.

Ayah Alfin pun menggandeng Alfin untuk masuk kedalam rumah, sambil berbincang-bincang sedikit di perjalanan.

Saat ini cuman ada ayah dan ibu di rumah,Sementara adiknya belum pulang dari sekolah.

"Fadli mana kenapa tidak ikut dengan kamu, ibu sangat rindu sama kalian berdua",ucap ibuku.

"Ia bu..aku datang sendiri, Fadli aku suruh mengawasi kantor aku,"balas ucapan ibu.

Ditengah perbincangan antara Alfin dengan orang tuanya di dalam ruang tamu Tiba-tiba adiknya datang dari sekolah.

Melihatku mereka berdua sangat gembira,"yeeeeee,,,,Abang Alfin pulang," teriak Ike.

"Bang..!Abang Fadli mana bang kok tidak ikut pulang.?,"ucap Jamal.

"Ia...? Fadli tidak ikut,Abang suruh awasi kantor,Abang datang untuk jemput kalian," ucap Alfin.

"Jemput.?," saut Jamal.

"Ia...jemput,! Abang tuh..mau menikah, jadi Abang jemput bapa... ibu dan adik-adik Abang,"saut Alfin.

"Yang serius Alfin...! Kamu mau menikah," acap Ayah.

"Ia ayah, kita ke Jakarta yah.?,"balas ucapan ayah.

Ibu dan bapanya sangat senang mendengar kabar baik dari Alfin.

"Jadi...! Semuanya harus siap-siap karna malam ini kita lansung ke kota," sambung Alfin..

Mereka lansung mengemas pakaian mereka, dengan wajah senang mereka semua semangat mengemas pakaiannya.

Setelah sudah selesai berkemas semuanya pun berangkat.

diperjalanan tidak jauh dari kampung Alfin, adiknya mengingat ternyata mereka belum izin sekolah.

Jadi Alfin kembali memutar balik mobilnya untuk menuju kerumah kepala sekolah adik-adiknya, untuk minta izin terlebih dahulu.

Setelah selesai semua urusan merekapun melanjutkan perjalanan menuju kejakarta.

"Sin berlanjut.....

Akhirnya Alfin dan keluarganya sudah sampai dengan selamat di kediaman Alfin.

Melihat rumah Alfin yang sangat megah, membuat ayah dan ibunya sangat senang, bersyukur atas pencapaian Alfin.

"lni rumah kamu Alfin,! Kaya rumah gedongan besar sekali,"ucap ibu.

"la bu,! Alhamdulillah ini rumah Alfin. nanti ibu dan bapa tinggal disini yah," balas ucapan ibu.

"IA bu,,,! Kita tinggal sama Abang Alfin ajah yah bu,disini enak," ucap adikku yang perempuan.

"Mari masuk Ibu,,,, bapa. tasnya biar disitu, entar pembantu yang kasih masuk kedalam,"ucap Alfin.

Keluarga Alfin sangat senang masuk bersama-sama kedalam rumah Alfin yang bak seperti istanah,mereka kembali melogo melihat kemewahan aksesoris yang ada didalam isi rumahku.

"Kak Alfin,! Rumah kaka kaya istanah. lndah sekali,"ucap Ike.

Sambil berjalan masuk kedalam ruang tengah, pembantu pun datang dan mengarahkan mereka kedalam kamarnya masing-masing.

"Mba,,,,! Tolong yah antar mereka ke kamarnya. Siapkan semua keperluan ibu dan bapakku serta adik-adikku," ucapku kepada pembantu.

"Ia Mas, silahkan aku antarkan kekamarnya,"jawab pembantu.

Setelah mereka melihat disekitaran ruangan rumah Alfin, mereka pun semuanya lansung kedalam kamarnya untuk tidur, karna sudah kecapean.

Pagi-pagi adikku Fadli datang, semantara orang tuaku masih tertidur. Fadili pun menunggu diruang tamu, tidak lama menunggu mereka sudah pada bangun.

Semtara pembatu sedang menyiapkan sarapan pagi.

Melihat Fadli sudah datang ibu dan bapa pun sangat senang.

"Fadli kamu ada disini," ucap ibuku.

"Hahahahha...ia ibu, kan Fadli kangen sama kalian semua,jadi Fadli datang pagi-pagi temui ibu sama bapa dan bocil-bocil ini," ucap Fadli Sambil cubitin pipih adikya.

"Mari kita makan, mbo sudah siapin makanan,"ucap Alfin.

Mbo pun mengarahkan orang tua Alfin kearah meja makan, disana terjadi keseruan. Makan sambil curhat bercerita tentang segalah hal.

"Sekarang kita berkumpul kembali setelah lama berpisah, ibu sangat senag," ucap ibu.

"IA bu,! kita semua sangat senang, hari-hari seperti ini yang kami dambakan.semogah kita bisa berkumpul terus," ucap Fadli.

Melanjutkan makan sampai selesai, setelah itu Semua duduk diruang tamu membahas tentang waktu yang bagus untuk melansungkan pernikahan.

"lbu,,,,bapak.! Untuk hari yang baik melansungkan pernikahan semuanya diserahkan kepada saya dari orang tua Nadin calonku. jadi kalau menurut ibu dan bapa bulan berapa dan tanggal berapa yang pas.?," ucap Alfin.

"Kalau menurut Bapa,! Lusa hari jum'at itu sangat bangus, segerah lah kabari calonmu,beri tahu bahwa hari jumat bagus," ucap Ayah Alfin.

Setelah memberi kabar Nadin,orang tuanya pun menyetujui hari yang sudah ditentukan. Samapai pada waktunya hari bahagia itu dan kami sekarang sudah halal.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!