"Putri bangun... Putri bangun jangan tinggalkan nubi ini hiks.. hiks... "Ucap lan hua
"Apa yang harus nubi katakan pada jie jie putri nanti, nubi pantas mati putri karena tidak bisa menjaga putri... Putri ayo bangun putri "ucap lan hua
"Hiks... Hiks.... Putri ayo bagun"
"Arghhh.... Mengapa seluruh tubuhku terasa sakit "rintih xiao lu yang sedang berusaha membuka matanya
"Mengapa dia lama sekali mencari tabib jika terjadi sesuatu pada putri maka aku tak mau lagi mengenalmu ken" gerutu lan hua
"Putri ayo bangun.. nubi mohon putri bangunlah hiks... Hiks.. "lirih lan hua memohon dalam tangisnya.
"Putri jika kamu pergi apa yang akan aku katakan pada jie jie mu. Demi melindungi mu ia kehiLangan nyawanya, dan nubi sudah berjanji menemani dan melindungi putri seperti adikku sendiri" batin lan hua
Flashback lan hua
Lan hua ingat permintaan tuannya untuk menjaga adiknya.
"Lan hua..." Panggil xiao li
"Hamba putri "sahut lan hua
"Kau adalah orang kepercayaan ku, dan kau tidak pernah ku anggap sebagai pelayan namun kau adalah teman bagiku. Jika nanti aku sudah tiada aku mohon padamu jagakan xiao lu untukku, dia adik kandungku satu satunya aku tidak ingin terjadi sesuatu padanya"
"Tapi putri tidak akan kenapa kenapa bukan?" Tanya lan hua
"Berjanjilah padaku lan hua " ucap xiao li pada lan hua
"Baiklah putri nubi berjanji" sahut lan hua.
Flashback off
"Uhhh... Aku dimana...." Ucap xiao lu
"Putri akhirnya anda bangun terima kasih putri hiks hiks.." ucap lan hua di sela tangis bahagianya.
"Kau siapa..?" Tanya xiao lu
"Putri tidak mengingat nubi, hamba pelayan tuan putri" sahut lan hua
"Putri...?" Tanya xiao lu binggung
"Ia putri adalah nona muda kedua dari kerajaan wei, putri anak kandung dari kaisar wei dan permaisuri zhou."
"Anak...argh..... Sakit kepalaku sakit sekali", teriak xiao lu beriringan kepingan kepingan ingatan pemilik tubuh ini berputar..
"Putri apa yang terjadi padamu "tanya lan hua panik.
"Sungguh tidak dapat di percaya aku berpindah dimensi dan ironisnya aku berpindah di tubuh gadis lemah, gendut dan berjerawat "gerutu xiao lu
"Sungguh dunia kedua yang kejam, anak kandung sendiri di asingkan dan di cambuk hingga mati hanya karena fitnah dari seorang anak selir saja" batin xiao lu
"Aku tidak apa apa lan hua" sahut xiao lu.
Ia berusaha bangkit tapi tidak bisa karena tubuh ia gunakan begitu lemah, bagaimana tidak selama beberapa hari sebelum menerima hukum cambuk ia bahkan belum makan apapun.
selain itu xiao lu pun binggung biasanya pada novel novel perpindahan waktu akan ada misi untuk membalas dendam tapi kali ini berbeda pemilik tubuh ini tidak sedikit pun memiliki emosi pada dirinya, seakan ia menerima semua perlakuan yang terjadi pada dirinya.
lalu apa tujuan ku datang ke dunia kedua ini. tak mungkin ku balaskan dendam pemilik tubuh ini, ia bahkan tidak pernah merasa benci atas perlakuan orang tuanya bahkan yang terjadi sebaliknya ia sangat menyayangi orang tuanya dan saudarinya. sungguh orang yang merugi telah menelantarkannya hanya karena menganggapnya bodoh padahal ia seorang berlian di kerajaan ini.
" lalu apa yang akan ku lakukan saat ini" gumam xiao lu yang saat ini hanya terdiam entah ia harus menangis atau bahagia dengan kesempatan hidup kedua ini.
Lan hua mencegah xiao lu untuk terus menggerakkan tubuhnya dan menyuruhnya menunggu ken datang bersama tabib. Ia pun menceritakan apa yang terjadi pada xiao lu hingga ia berakhir di hutan ini.
"Maafkan nubi membuat putri bersedih" ucap lan hua
"Tidak apa apa lan hua, karena sebagian ingatan ku belum kembali aku membutuhkan itu" sahut xiao lu
Awalnya permaisuri masih menyayangi xiao lu tetapi keadaan berubah saat xiao li terbunuh demi melindungi xiao lu, sejak saat itu permaisuri tidak perduli padanya ia di anggap pembunuh dan pembawa sial. Sejak kecil xioa lu tidak pernah merasakan kasih sayang ayahnya karena kaisar tidak suka dengan orang tidak berguna. Pada akhirnya ia di fitnah meracuni nona ketiga anak dari seorang selir akhirnya ia di cambuk dan di buang ke hutan surgawi ini.
"Lan hua bagaimana dengan putri..?" Tanya ken
"Mengapa kau lama sekali ken?" Tanya lan hua kesal
"Kau fikir mencari tabib itu mudah kau tahu hutan ini jauh dari perdesaan" sahut ken kesal.
"Apa kalian akan terus berdebat" ucap xioa lu kesal
"Maafkan hamba putri" sahut mereka kompak
"Tabib cepat obati aku" perintah xiao lu.
"Ehh... aku baru sadar jika putri sedikit berbeda" batin lan hua
"Putri tidak apa apa hanya saja luka cambuknya membutuhkan waktu 2 minggu untuk sembuh, tubuh putri sedikit lemah. Berikan makanan pada putri untuk mengisi perutnya dan berikan ini untuk stamina dan akan menbantu mengobati lukanya dari dalam, berikan salep ini pada lukanya agar tidak berbekas" ucap tabib
" Terima kasih tabib, lan hua berikan tabib ini beberapa koin Atas kerjanya" ucap Xiao lu
"Ken carilah gua dekat sini, Untuk sementara waktu kita akan tinggal di sini dan lan hua berikan 5 koin emas pada tabib perintah" xiao lu.
"Akan lebih baik bila kita mencari desa terdekat putri, di sana akan lebih aman untuk kita" sahut ken
"Itu benar putri" sahut lan hua
"Tidak kita akan tetap tinggal di sini atau kalian saja yang pergi kedesa "jawab xiao lu
"Baik la putri tunggulah di sini bersama lan hua hamba akan mencari gua tersebut "ken pun berlalu pergi kedalam hutan
"Apa tidak ada sungai dekat sini lan hua aku ingin membersihkan diriku ? "Tanya xiao lu..
"Sepertinya terdengar suara air mengalir dari dalam hutan yang tak jauh dari sini putri "sahut lan hua.
"Mari kita kesana" ajak xiao lu
"Tapi keadaan putri belum membaik.. tenanglah aku bisa apa gunanya tabib tadi memberiku obat "sahut xioa lu
Tak lama setelah membersihkan tubuhnya ken pun datang menghampirinya.
"Bagaimana ken apa kau menemukannya" tanya xiao lu.
"Hamba menemukannya putri, mari kita menuju kesana "sahut ken
"Naiklah ke punggung hamba putri, maaf jika hamba lancang tapi hamba tidak tega melihat putri berjalan dengan keadaan begini dan perjalanan kita cukup jauh" ucap ken
Xiao lu memang cukup lelah berjalan tadi saat mencari sungai bersama lan hua. Terlebih lagi dengan luka sekujur tubuh membuatnya cukup lelah.
"Baiklah" sahut xiao lu.
"Sungguh indah" gumam xiao lu yang terdengar di teliga ken. Ken hanya tersenyum melihat putrinya yang tersenyum baginya sudah lama sekali tidak melihat senyum itu.
Gua tersebut memiliki air terjun di sampingnya dan berapa bunga bunga menambah kesan indah pada gua tersebut, sunguh hutan ini akan menjadi rumah kedua bagiku, akan ku bangun rumahku di sini batin xiao lu.
Dua minggu berlalu luka pada tubuh xiao li sembuh total, itu bukan hanya karena obat dari tabib saja. Ia pun meracik obatnya sendiri berkat ilmu dari dunia modernnya selain itu jerawat pada wajah xiao lu sembuh wajah itu kini mulus bersih.
"Aku butuh olah raga untuk membuat tubuh ini ideal.." gumamnya
"Gege kemana kau akan pergi" ucap xiao lu pada ken
"Gege akan berburu mei mei, dan menjual buruan ini untuk kebutuhan kita." sahutnya
"Boleh aku ikut gege" tanya xiao lu
"Tidak mei mei ini berbahaya untuk mu, selain binatang buruan di dalam hutan ini ada banyak binatang buas "sahut ken
"Gege jahat... "Ucap xiao lu yang merajuk dan memajukan bibirnya itu terlihat menggemaskan untuk ken dan tidak akan bisa membuat ken untuk menolaknya
"Baiklah kau boleh ikut tapi ingat selalu di dekatku" sahut ken
"Gege yang terbaik" sahut xiao lu tersenyum senang dan memeluk lengan ken.
"Sebaiknya hentikan putri, jika lebih lama aku tidak akan sanggup menahan untuk tidak mencubit pipimu" batin ken
Mereka pergi memasuki hutan lebih dalam untuk berburu. Mereka membawa panahnya masing masing, xiao lu tiba tiba melihat ayam hutan ia mulai mengejarnya dan terpisah dari ken. Ken pun tidak sadar saat ia terpisah dari xiao lu di sisi lain ken melihat kelinci itulah fokusnya terbagi dan melupakan xiao lu.
Xiao lu yang fokus terus mengejar buruannya ia telah mendapat beberapa ekor ayam hutan, kelinci dan seekor rusa bahkan ia sudah memasuki bagian terdalam di hutan tersebut tanpa sadar. Tiba tiba ia melihat seekor rubah putih berekor sembilan." sungguh cantik" gumam xiao lu.
"Gege tunggulah di sini bersama hasil buaruanku, aku akan menangkap rubah itu dulu dia begitu lucu " ucap xiao lu yang belum sadar kalau mereka terpisah
Xiao lu meninggalkan buruannya berlari ke arah rubah putih itu pergi. Sunguh pengejaran yang tak sia sia guman xiao lu
Saat ia melihat tanaman obat yang melimpah
"Wahh... Ginseng 1000 tahun, linzi merah darah, gingseng air, teratai kehidupan dan masih banyak lagi.. aku kaya aku kaya. Akan ku ambil nanti waktu kembali aku akan mengejarnya dulu." gumam Xiao lu
Rubah itu memasuki gua, gua ini lebih kecil dari gua yang di tinggali xiao lu sekarang.
Ia terus mengikuti rubah tersebut melihat rubah itu berhenti xiao lu dengan cepat melemparkan jarum akupuntur pelumpuhnnya pada rubah tersebut.
"Argh..." Teriak rubah tersebut
"Heh tidak ku sangka aku akan di kalahkan dengan seorang manusia lemah sepertimu" ucap rubah tersebut.
"Kau bisa bicara ?" Tanya xioa lu
"Tentu saja, manusia bodoh apa yang kau lakukan padaku ? " Tanya rubah itu yang tak dapat mengerakkan tubuhnya.
"Huh dasar rubah yang sombong sudah tidak bisa apa apa saja masih terus mengumpat, rasakan racunku kau kan segera mati dan akan menjadi santap malamku" sahut xiao lu.
"Tidak bisa tidak bisa bagaimana hewan suci seperti ku dan penjaga hutan surgawi ini menjadi santapan mu manusia bodoh" ucap rubah itu kesal
"Bagaimana aku bisa begitu ceroboh hah.. meski dia begitu lemah tapi tak pernah terpikir olehku gadis ini menggunakan cara seperti ini padaku. Aku rubah ribuan tahuan bisa lumpuh tak berdaya hanya karena satu tusukan jarum, jangan sampai pioneix dan naga busuk itu tahu mau di taruh mana mukaku " batin rubah putih
" Terserah kau saja aku hanya perlu menunggumu selama sepulu menit dan kau akan mati begitu saja" sahut xiao lu berjalan mendekati batu kemudian duduk bersila.
Batu yang diduduki xiao lu berubah menjadi batu giok dan mulai terasa hangat di tubuh xiao lu karena rasa nyaman ia memejamkan matanya.
"Bagaimana bisa batu itu berubah saat ia mendudukinya bahkan warna giok itu menunjukkan semua warna elemen padanya. Sunguh orang terpilih" batin rubah putih
Tubuh xiao lu mulai berkeringat dan darah kehitaman berbau busuk keluar dari tubuh xiao lu melalui pori pori kulitnya dantiannya yang selama ini tertutup oleh racun yang ia dapatkan dari sejak kandungan.
Kini dantian pada tubuh xiao lu di penuhi oleh dengan qi yang begitu alami dari hutan surgawi ini ia mencapai tingkatnnya
"Duar...."
Ia membuka matanya dan melihat tubuhnya yg begitu kotor dan berbau busuk ia pun kaget, "apa yang kau lakukan padaku rubah tua? "Tanya xiao lu
"Heii gadis bodoh selain kau bodoh ternyata kau busuk juga. Pergi bersihkan tubuhmu pada kolam itu kau sunguh bau" sahut rubah putih
"Awas saja kau rubah tua" sahut xiao lu kesal.
Xiao lu yang belum menyadari kalau dirinya bisa berkulvitasi bahkan tingkatanya sudah mencapai tingkat 5 puncak.
Rubah putih yang sudah mengetahui tingkatan ledakan pada xiao lu hampir muntah darah pasal nya ia saja untuk mencapai tingkatan butuh bertahun tahun lamanya. Orang biasa saja bisa mencapai 3 tahun untuk 1 tingkatan awal saja.
Xiao lu yang masih berada di dalam kolam melihat air yang keruh kehitam yang berasal dari tubuhnya semakin binggung.
"Hei rubah tua apa yang kau lakukan pada tubuhku "tanya xiao lu yang tidak mengerti.
"Heh dasar kau gadis bodoh benar - benar bodoh, itu racun yang keluar dalam tubuhmu selama ini dantianmu di racuni hingga kau tidak bisa berkulvitasi dan sekarang selain racun mu hilang kau juga sudah mencapai tingkat lima puncak "sahut rubuh tersebut.
"Hemm aku mengerti "jawab xiao lu.
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!