Kediaman Perdana Menteri Bai Su.
Aura suram memenuhi kamar luas yang bernuansa kuno. Para pelayan menangis tersedu-sedu. Di tengah ruangan terdapat ranjang besar yang di atasnya tergeletak sesosok wanita muda. Wajahnya yang cantik tampak seputih kertas, sangat pucat.
Di samping ranjang, Perdana Menteri Bai Su berdiri mengamati putrinya yang sedang diperiksa oleh tabib. Wajahnya tampak sangat cemas.
Pagi ini dia menerima kabar dari orang kepercayaannya bahwa putrinya tiba-tiba jatuh tak sadarkan diri. Dia yang sedang dalam diskusi dengan para pejabat kerajaan, terpaksa harus kembali lebih awal.
Akan tetapi dari sekian banyak tabib yang diundang, tidak ada satu pun dari mereka yang mampu mengatasi penyakit ini. Satu-satunya harapan adalah tabib Lu dari istana kerajaan yang sekarang sedang mendiagnosis.
Setelah 15 menit berlalu, tabib Lu menggelengkan kepalanya. "Saya minta maaf, Menteri Bai, saya tidak bisa menolongnya. Ini adalah racun 7 serangga yang mematikan." Dia menghela nafas lalu menyingkat peralatannya dan melangkah ke pintu keluar.
"Tabib Lu, tunggu sebentar. Apa benar-benar tidak ada cara lain?" tanya Menteri Bai.
Dia merasa kecemasan yang hampir tidak pernah dialami. Bai Yin Xue adalah putri yang harus dia jaga. Berapa pun harga yang harus dikeluarkan, dia pasti akan menyelamatkan kehidupannya.
Tabib Lu menghela napas. Dia menggelengkan kepala dan tidak berbicara lebih lanjut. Setelah itu dia langsung berjalan keluar.
Menteri Bai mendesah sedih dan berjalan mendekati putrinya. Dia tidak pernah berharap jika putrinya akan mendapatkan racun yang mematikan. Bagaimana dia harus menghadapi ini?
"Xue'er, ibumu tidak bersama kita. Apa kamu juga akan meninggalkan pria yang sudah tua ini? Kamu bahkan belum bertemu dengan ibumu yang selalu kamu rindukan." Tangannya mengusap lembut puncak kepala Bai Yin Xue.
Dia merenung dalam hatinya. Tidak peduli apa, dia tidak bisa kehilangan putrinya. Dia harus mencari cara untuk menyingkirkan racun dari tubuh putrinya. Dengan cepat Menteri Bai berjalan keluar dari kamar.
"Pelayan, jaga nona muda. Jika ada sesuatu panggil aku di Aula Leluhur." Dia pergi meninggalkan kamar Bai Yin Xue menuju Aula Leluhur.
Tidak lama setelah Menteri Bai pergi, sesuatu yang aneh terjadi. Seuntai cahaya putih terang memasuki tubuh Bai Yin Xue. Tubuhnya yang terbujur kaku diselimuti oleh cahaya yang sangat sakral.
Setelah beberapa saat cahaya itu mulai meredup. Mata yang sebelumnya tertutup rapat tiba-tiba terbuka dengan vitalitas kehidupan.
Bai Yin Xue tertegun pada pandangan pertama. Dia mengedarkan pandangannya untuk mengamati ruangan di mana dia berada. Saat ini dia sedang berbaring di kamar yang besar. Interior kamar ini terlihat sangat elegan dengan furnitur yang memiliki gaya klasik kuno.
Ini terlalu mirip dengan drama-drama kolosal yang sering dia tonton di televisi. Apakah dia diculik untuk mengikuti rekaman film? Hah, tapi bagaimana mungkin?
Tunggu sebentar, dia harus mengingat dulu apa yang telah dia alami. Bai Yin Xue mengetuk-ngetuk dahinya dengan pelan. Setelah beberapa saat akhirnya dia mengingat apa yang sebenarnya telah terjadi.
Pada saat yang lalu dia sedang mengerjakan tugasnya di depan komputer. Tiba-tiba dia tidak sengaja menumpahkan gelasnya yang berisi air tepat di atas stopkontak. Hal itu menyebabkan korsletting dan akhirnya dia tersengat listrik sampai mati.
Bukankah itu terlalu konyol? Dan bagaimana dia bisa berakhir di tempat seperti ini?
"Nona, akhirnya kamu bangun!"
Seorang gadis yang mengenakan pakaian kuno muncul dari pintu. Wajahnya tampak sangat terkejut tetapi juga terlihat sangat bahagia.
'Hah, siapa nona yang dia maksud?' Bai Yin Xue semakin bingung pasalnya tidak ada orang lain selain dirinya. Dia menunjuk ke hidungnya sendiri. "Aku? Nona?"
Gadis itu tidak menghiraukan raut kebingungan di wajah Bai Yin Xue. "Ahh, Nona, tunggu sebentar. Biarkan Ah Qing memanggil tuan lebih dahulu."
Gadis itu berlari keluar dengan cepat. Bai Yin Xue hendak menghentikannya tapi si gadis sudah terlanjur pergi.
Bai Yin Xue kembali berpikir tapi kepalanya terasa sangat sakit. Rangkaian ingatan dan pengetahuan asing tiba-tiba masuk ke dalam memorinya, seperti adegan film yang sedang diputar secara berulang di kepalanya.
Setelah itu, barulah dia memahami apa yang sebenarnya terjadi. Ini sungguh keajaiban!
Dia ternyata dilahirkan kembali di dunia antah berantah yang hanya bisa dia temui di novel-novel fantasi. Itu adalah dunia di mana kekuatan berada di atas segalanya, dunia di mana pembantaian adalah hal yang sangat wajar.
Dan sekarang jiwanya telah masuk ke dalam tubuh nona muda dari keluarga Bai. Ayahnya adalah Perdana Menteri Bai Su di kerajaan besar Linxiang. Pemilik asli dari tubuh ini sebelumnya telah meninggal tanpa sepengetahuan orang lain. Hal itu membuatnya mendapat kesempatan bagi jiwanya untuk masuk ke dalam raga ini.
Dia tidak pernah berpikir untuk dapat merasakan apa yang disebut kelahiran kembali. Ini adalah hal yang berada di luar jangkauan manusia. Namun dia juga merasa tertantang dengan kehidupan barunya. Tidak peduli apa, dia harus bisa merasakan dan menjalani kehidupan kejam di dunia ini.
Bai Yin Xue mendapatkan informasi tentang pemiliki sebelumnya yang terkena racun Tujuh Serangga. Namun dia benar-benar tidak menemukan pelaku kejahatan itu dari memori yang dia dapatkan.
Sekarang karena jiwanya sudah menyatu dengan raga Bai Yin Xue yang asli, dia harus bisa membalaskan keluhannya. Saat ini dia harus menjadi pribadi yang tidak berperasaan untuk bisa bertahan hidup di era yang penuh dengan persaingan kekuatan.
***
Follow akun media sosial author
Facebook: Julia Rain
Instagram: @anayuliana_17
Jangan lupa like, komen dan juga vote, ya 😊
Bai Yin Xue berbaring di atas ranjangnya. Tubuhnya masih terasa sangat lemah. Saat ini dia mendengar suara langkah tergesa yang datang mendekat. Kemudian seorang pria setengah baya masuk ke kamarnya dengan wajah lembut. Di belakangnya ada gadis yang baru saja keluar dari kamarnya.
"Xue'er, kamu sudah bangun? Apanya yang salah? Di mana yang terasa sakit?" Menteri Bai bertanya secara beruntun.
Bai Yin Xue tersenyum sedikit. "Ayah, Yin Xue baik-baik saja." Hatinya tiba-tiba merasa hangat. Inikah rasanya memiliki seorang ayah yang perhatian?
"Bagaimana bisa baik-baik saja. Ah Qing, panggilkan Tabib Lu segera!"
Menteri Bai masih sedikit khawatir. Tabib Lu sudah mengatakan bahwa putrinya tidak bisa ditolong, tapi bagaimana bisa tiba-tiba terbangun begitu saja?
"Baik, Tuan." Gadis bernama Ah Qing itu langsung pergi lagi. Tidak lama setelah itu, dia kembali bersama dengan Tabib Lu. Tanpa diminta, Tabib Lu langsung memeriksa keadaan Bai Yin Xue.
"Surga! Ini sungguh keajaiban! Racun Nona Bai sudah bersih. Vitalitasnya sekarang sudah kembali penuh." Tabib Lu berkata dengan takjub.
Awalnya dia mengira hidup gadis itu hanya tinggal menghitung jam. Namun, siapa yang akan menebak jika racunnya tiba-tiba hilang entah ke mana.
"Sungguh? Terima kasih banyak, Tabib Lu. Maaf sudah merepotkanmu." Menteri Bai berkata dengan bahagia. Wajahnya yang sebelumnya mendung, sekarang terlihat sangat cerah.
"Ah, Menteri Bai terlalu sopan. Nona Kedua Bai baik-baik saja sekarang. Setelah ini minumlah Bubuk Musim Semi untuk membantu memulihkan tubuhnya. Kalau begitu saya permisi dulu," ucap Tabib Lu. Kemudian dia keluar diantar oleh Ah Qing.
Menteri Bai mendekati putrinya. Kemudian dia duduk di samping ranjang sambil bertanya, "Xue'er, sebenarnya apa yang terjadi?" Sorot matanya terlihat sangat serius.
"Ayah, biarkan Yin Xue yang mengatasi ini. Apakah Ayah percaya padaku?" tanya Bai Yin Xue. Dia tidak bisa menceritakan detailnya dan tidak mau menyeret ayahnya masuk ke dalam masalah ini.
"Baiklah. Ayah percaya padamu, tapi kamu harus berhati-hati. Kalau begitu istirahatlah dengan baik. Nanti biarkan Ah Qing yang akan mengantarkan Bubuk Musim Semi untukmu," ucap Menteri Bai.
"Em." Bai Yin Xue menganggukkan kepalanya tanpa menanyakan hal-hal lain. Walaupun dia benar-benar tidak mengetahui dunia di mana dia berada, dia tidak ingin bertanya secara langsung kepada Bai Su.
Jika tidak, mungkin Bai Su akan menjadi curiga tentang identitasnya. Lebih baik dia mencari pengetahuan tentang seluk-beluk dunia ini sendiri, tanpa bergantung pada orang lain.
Menteri Bai beranjak dari duduknya. Setelah memastikan semuanya baik-baik saja, dia pun berjalan keluar ruangan.
Tidak lama kemudian Ah Qing masuk membawa nampan. Di atasnya ada mangkuk yang berisi larutan Bubuk Musim Semi.
"Nona, minumlah selagi hangat." Gadis bernama Ah Qing itu mengulurkan mangkuk kepadanya.
Bai Yin Xue menatapnya dengan rumit. Ini tidak mungkin berisi racun lagi, 'kan? Namun, setelah melihat interaksi antara pemilik sebelumnya dengan Ah Qing, dia mencoba untuk percaya.
Dengan beberapa tegukan, larutan obat itu langsung ditelan habis. Setelah itu, dia kembali menaruh mangkuk itu di atas nampan.
"Ah Qing, biarkan aku sendiri dulu. Aku akan beristirahat," ucap Bai Yin Xue.
"Baik, Nona,” jawab Ah Qing. Kemudian gadis itu berjalan keluar ruangan.
***
Di sisi lain di sebuah kamar keluarga Bai, sepasang ibu dan anak perempuan sedang berpesta riang.
"Hahaha, sebentar lagi anak itu akan mati." Suara wanita yang tampak berusia 30 tahun lebih terdengar sangat licik di telinga. Matanya berkilat dengan kekejaman yang terlihat sangat jelas.
"Ibu, jangan bicarakan si jaalang itu. Huh, tentunya Putra Mahkota akan segera menjadi milikku," ucap anak perempuannya dengan sinis.
Dia adalah gadis paling hebat di keluarganya. Putra Mahkota akan lebih pantas jika bersanding dengannya, bukan Bai Yin Xue yang menjijikkan itu.
Saat mereka sedang bersenang-senang, tiba-tiba seorang pelayan masuk ke ruangan dengan terburu-buru. "Nyonya, kabar buruk! Ini benar-benar kabar buruk!" serunya. Dia terlihat sangat tergesa-gesa bahkan sampai melupakan formalitas.
Sang Ibu mengerutkan keningnya tidak senang. "Apa yang salah sampai kamu lupa sopan santun? Ceritakan dengan benar!"
Pelayan itu menjadi takut dan langsung berlutut di hadapan mereka berdua. "Ini tentang Nona Ke Dua, d—dia ...." Si pelayan berkata sambil tergagap.
"Dia kenapa? Dia akhirnya mati? Hahahaha." Tawa wanita itu terdengar sangat menyeramkan saat bergema di seluruh ruangan.
Namun, si pelayan segera menyela tawanya dan berkata dengan cepat, "Dia hidup, dia telah selamat."
Tawa yang bergema langsung berhenti dengan seketika. Wanita itu melebarkan matanya tanpa bisa berkata-kata. Bagaimana mungkin?!
Racun 7 Serangga adalah racun yang mematikan, bahkan dokter terhebat pun mungkin tidak akan bisa menyingkirkan racun jenis ini. Sungguh keajaiban apa yang bisa membuat gadis itu bisa selamat?
"Braakkk!!"
Gadis yang terdiam sejak tadi menggebrak meja di depannya dengan keras. Mekanan dan minuman yang ada di atasnya berhamburan ke mana-mana.
"Bagaimana mungkin?! Dasar jaalang sialan!!" Dia mengutuk dengan marah. Bagaimana mungkin dia tidak marah saat orang yang ingin dia bunuh masih tetap hidup dengan selamat?
"Ibu, bagaimana bisa seperti ini?" Gadis itu mengeluh pada ibunya.
"Diam! Aku akan memikirkan cara lain untuk membunuhnya!" Sudut bibirnya dinaikkan menjadi sebuah seringaian dingin.
***
Suasana kamar terasa sangat tenang. Bai Yin Xue berjalan menuju cermin yang ada di atas meja. Dia melihat sosoknya di balik cermin. Itu sangat biasa, tidak terlalu cantik juga tidak begitu buruk.
"Eh apa ini?"
Bai Yin Xue mengusap keningnya. Di sana ada bagian yang tertutup dengan kulit mengelupas sehingga terlihat seperti luka yang mengerikan.
Bai Yin Xue mengerutkan kening. Dahinya terasa panas yang membakar tepat di antara kedua alisnya. Kulitnya semakin kering dan menyumbul seperti terkelupas.
Dia menggosok kulit itu sedikit. Saat jarinya bersentuhan dengan kulit yang mengelupas, dia bisa merasakan dingin yang membekukan. Aneh.
Bai Yin Xue menjadi semakin penasaran. Dia menggosokkan jarinya lagi sampai ada sebagian kecil kulit yang terkelupas.
"Ini adalah ...."
Dia tertegun. Itu adalah penampilan simbol berbentuk ekor yang menjuntai. Simbol itu baru terlihat sebagiannya saja. Dengan keingintahuan yang tinggi, dia langsung menggosok kulitnya lagi.
"Hampir selesai!"
Tiba-tiba cahaya biru terang terpancar dari simbol itu. Sangat terang bahkan sampai matanya tidak bisa terus melihatnya lagi. Dengan refleks Bai Yin Xue langsung menutup matanya.
Setelah beberapa saat rasa panas yang terbakar sudah menghilang digantikan dengan rasa sejuk yang sangat nyaman. Dia membuka matanya dengan hati-hati.
Namun, baru saja dia membuka mata, hatinya langsung menjadi terkejut. Di dahinya terpampang simbol phoenix yang sangat cantik. Anehnya, itu berwarna biru kristal, bukan merah seperti Phoenix biasa.
"Ini .... Blue Phoenix yang legendaris!" dia diam-diam berseru dengan takjub.
Blue Phoenix atau Ice Phoenix adalah binatang mitos dalam sejarah yang berhubungan erat dengan air dan es. Lalu kenapa bisa ada simbol Blue Phoenix pada dirinya?
Saat dia sedang bergelut dengan pikirannya, tiba-tiba Bai Yin Xue marasakan kesadarannya goyah. Pandangannya menjadi buram dalam sekejap.
Dia menjadi waspada, namun hal itu hanya terjadi dalam sekejap. Saat ini apa yang dilihat di depannya bukan lagi kamar besar tempat dia tinggal sebelumnya. Itu adalah tempat bersalju dengan dingin yang sangat nyaman di tubuhnya.
"Tempat apa ini?"
Bai Yin Xue mengedarkan pandangannya. Lautan salju ini terlihat sangat luas seperti tanpa batas. Walaupun salju ada di seluruh tempat ini, udaranya benar-benar tidak membuat dia kedinginan. Ini adalah hal yang sangat menakjubkan.
Mungkin jika ada di bumi, lautan salju ini akan terlihat seperti kutub utara maupun selatan. Sungguh keberuntungan baginya untuk bisa memasuki wilayah ajaib semacam ini.
Dengan hati-hati Bai Yin Xue berjalan menyusuri lautan salju. Tidak lama kemudian suara pekikan burung menggema di atasnya. Bukan, bukan burung. Itu adalah ....
Dia dengan cepat mendongak ke langit. Kedua matanya melebar ketika melihat burung berwarna biru yang terbang di atasnya. Itu adalah Blue Phoenix asli!
Ukuran Phoenix itu sangat normal seperti dalam gambar buku-buku mitologi. Warna bulunya berwarna biru, mirip seperti warna biru kristal. Sungguh sangat cantik!
Blue Phoenix itu kemudian turun menghampirinya dan berputar beberapa kali sambil mengukur penampilannya. "Huh, terlalu lemah!" Suara cemoohannya langsung terdengar.
"Ah? Kamu bisa berbicara?" tanya Bai Yin Xue dengan bingung.
Sesaat kemudian, dia merasa sangat takjub. Dunia ini benar-benar luar biasa, di mana manusia bisa berkultivasi dan menjadi kuat. Bahkan burung pun juga bisa berbicara seperti manusia. Dia tidak pernah menduga akan dikirim ke dunia seperti ini.
Bai Yin Xue tidak memprotes ucapan Blue Phoenix. Dia memang sangat lemah karena di usianya yang menginjak 15 tahun, ranah kultivasinya hanya di level 3 alam mortal.
'Pemilik tubuh ini pasti sangat malas berkultivasi,' pikirnya.
Ranah kultivasi di dunia ini dibagi menjadi 5 yaitu mortal, bumi, langit, duniawi dan surgawi. Masing-masing ranah memiliki 9 level/tingkatan. Tentu saja tidak terbatas sampai di sana. Hanya saja selama ini belum ada yang mencapai ranah lebih lanjut.
"Huh, tentu saja. Aku adalah binatang ilahi. Aku bisa berbicara, bahkan aku bisa berubah menjadi manusia." Nada bicaranya terdengar sangat bangga.
"Lalu, coba tunjukkan padaku wujud manusiamu." Bai Yin Xue menantang Phoenix itu. Walaupun dia mengagumi binatang ilahi, tapi dia tidak terlalu menyukai karakternya yang sombong.
Blue Phoenix terdiam selama beberapa saat. "Ituuu ... tunggu sampai kamu kuat dulu," ucapnya dengan malu-malu.
"Alasan. Bukankah itu karena kamu belum mencapai alam surgawi?" ejek Bai Yin Xue. Wajahnya terlihat mencemooh pada burung itu.
"Apa itu alam surgawi? Aku bahkan sudah mencapai roh perak!"
Blue Phoenix itu mendengus tidak senang. Tidak ada yang berani berbicara padanya dengan nada mengejek seperti itu. Namun, gadis ini begitu berani di depannya!
Dia adalah binatang ilahi, kesombongannya sudah melekat dalam karakternya. Namun, karena suatu alasan, dia tidak berani untuk menyebabkan masalah pada gadis ini.
"Apa itu roh perak?" Bai Yin Xue bertanya dengan penasaran.
Blue Phoenix mendecakkan lidahnya. "Ck! Kamu masih terlalu lemah. Kamu tidak pantas untuk menyentuh ranah ini."
"Hmm, lalu mungkin bentukmu yang terlalu jelek sehingga enggan menunjukkannya padaku?" Bai Yin Xue menebak dengan kasar. Bagaimana bisa ada burung arogan seperti ini?
"Ck, kamu belum melihat pesona ketampananku. Kalau tidak, kamu pasti akan pingsan hingga mimisan," ucapnya dengan serius.
"..."
Apakah binatang ilahi harus sangat narsis seperti ini? Bai Yin Xue menghela napasnya dengan kasar. "Berhenti mengatakan omong kosong! Jadi, tempat apa ini sebenarnya?"
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!