Donita
Pada suatu saat Rahmad tidak masuk kesekolah, entah apa yang terjadi, Lucy, Reno, dan Danu sangat khawatir dengan Rahmad, bahkan mereka hamper kerumah Rahmad untuk melihat apa yang terjadi, namun Reno melarangnya, karena menurutnya dia tidak kenapa-napa. 1 minggu berlalu,namun Rahmad tak kunjung masuk. Lucy dan Danu semakin khawatir dengan Rahmad, sedangkan Reno hanya tenang-tenang saja, kemudian Lucy memarahi Reno karena Reno tak memikirkan Rahmad sama sekali, Mereka beradu mulut, dan semakin lama semakin hebat pertengkaran mereka, “Sudahhhhh” Danu berteriak dengan kencang, dan mereka berdua langsung diam sekejap, “Sekarang bagaimana bila kita ke rumah Rahmad saja?” Lanjut Danu, “Baiklah, apa kamu setuju Reno?” kata Lucy dengan nada sedikit marah, “Baiklah mau bagaimana lagi, dia kan juga sahabatku” ucap Reno dengan tersenyum. Merekapun langsung berangkat kerumah Rahmad menggunakan sepeda mereka. Setelah sampai disana, apa yang terjadi, dari luar mereka melihat Rahmad terbaring lemah disebuah kasur yang lapuk dengan muka yang begitu pucat. Spontan, Lucy, Reno dan Danu langsung menjatuhkan dan meninggalkan sepeda mereka dipinggir jalan, Lucy menangis dan bertanya-tanya “Apa yang terjadi padamu Rahmad?”, dia bertanya berkali-kali kepada Rahmad, namun Rahmad hanya menjawab dengan senyuman. Reno dan Danu pun ikut menangis, mereka bertiga menangis disamping rahmad yang hanya tersenyum sedari tadi. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu “Assalamualaikum, Rahmad!” “Waalaikumsalam”, ternyata itu adalah Ibu Tati ibunya Rahmad, “Ada apa kalian kemari, dan kenapa kalian menangis?” tanya Ibu kepada Reno,Lucy dan Danu, namun mereka tak menjawab dan mereka meneruskan tangisan mereka .“Bu, Rahmad kenapa, kenapa bu? Ada apa dengannya?” tiba-tiba Lucy bertanya dengan keadaan panik dan menangis tak henti-hentinya, “Ehm, bagaimana ibu mengatakannya kepada kalian semua?” “Memangnya Rahmad sakit apa bu?” Tanya Reno dengan gelisah “Ehm, Rahmad menderita penyakit Anemia,ibu tidak bisa membawanya kedokter,karena tidak ada biaya!”,”Anemia bu?” Lucy, Reno dan Danu tersentak kaget.
Tiba-tiba Rahmad pingsan, “Rahmad kamu kenapa?” Lucy kaget, “Sebaiknya kita bawa dia kerumah sakit saja!” Ajak Danu. Sesampainya dirumah sakit Lucy,Danu,Reno dan Ibu Tati menunggu Rahmad yang diperiksa dengan sangat gelisah dan Ibu Tati tak henti-hentinya menangis. Setelah menunggu kira-kira 30 menit lamanya, dokterpun keluar dari ruangan tempat Rahmad diperiksa tadi, “Dok,ada apa dengan sahabat saya dok,ada apa?” tanya Lucy dengan paniknya, “Dia sangat lemah,darahnya sangat sedikit,kita harus segera mencarikan donor darah untuknya!” “Apa golongan darahnya dok?” tanya Reno dengan bimbang “A-“ “A-, itukan termasuk golongan darah yang langka!” Kata Danu dengan amat kaget, “Bagaimana kita mendapatkannya?” tanya Lucy kepada kedua sahabatnya, “Kita tanya Bu Tati dulu!” jawab Danu singkat, “Bu, apa golongan ibu A-?” “Saya tidak bisa menolong anak saya sendiri, golongan darah saya A+”, “Bagaimana ini?” kata Lucy kepada Danu dan Reno, Danu mengatakan sesuatu “Tunggu, aku ingat sesuatu, aku pernah melihat sebuah Kartu Pelajar dan disitu tercantum golongan darah A-! Iya Reno!” “Apa aku, kenapa aku?” “Reno….” bentak Lucy kepada Reno “Baiklah aku mengaku, bahwa golongan darahku A-“ “Reno, apa kamu mau mendonorkannya untuk Rahmad, sahabat kita!” tanya Lucy dengan amat memelas kepada Reno, Reno sempat menolak tapi akhirnya dia pun mau untuk mendonorkan darahnya kepada Rahmad, Sahabatnya. Sesaat Lucy telah memanggil dokter untuk melakukan pengambilan darah, dokter menyuruh Reno masuk kedalam ruangan, dokter menyuruh Reno untuk tidur di tempat tidur yang ada diruangan tersebut, “Lemaskan tangannya ya dek!” suruh dokter kepada Reno, setelah itu dokter menusukkan jarum yang menyambung dengan selang serta kantung darah ke tangan Reno. 15 menit kemudia pengambilan darah selesai, Reno dan dokter keluar dari ruangan lalu dokter masuk kamar Rahmad untuk segeran melakukan transplatasi darah, beberapa saat transplatasi selesai, dan Rahmad masih tak kunjung bangun, Lucy, Reno dan Danupun langsung pulang dari rumah sakit, karena hari sudah beranjak sore. 1 1/5 minggu Rahmad tak kunjung bangun dari komanya, setiap hari Reno, Lucy dan Danu selalu kesana untuk melihat keadaan Rahmad dan dengan harapan yang begitu besar agar Rahmad bisa terbangun dari komanya. Hari ini adalah hari minggu dan mereka pergi kerumah sakit lebih awal, sesampainya dikamar Rahmad ternyata tidak ada siapapun kecuali Rahmad sendiri, mereka berfikir mungkin bu Tati pulang untuk mengambil barang yang ia perlukan. Mereka duduk disamping Rahmad yang sedang koma, tiba-tiba kejadian yang mereka harapkan terwujud, tangan Rahmad bergerak dan beberapa saat setelah itu Rahmad membuka matanya, “Ak…aku ada dimana?” tanya Rahmad dengan agak gagap “Kamu ada dirumah sakit kawan, dulu waktu kita kerumahmu, kau pingsan dan kami membawamu kesini!” jawab Lucy dengan tangisan bahagia “Berapa lama aku disini?” “2 minggu” jawab Reno “Lama sekali, apa yang aku lakukan selama 2 minggu itu?” “Kau koma” “Ehm, ada yang aneh didalam diriku, kenapa aku sekarang tidak lemas lagi?, siapa yang mendonorkan darahnya untukku” “Sobat sebagian dari tubuhku ada apa dirimu!” Reno menjawab dengan tersenyum “Ren..Reno…ap..apa..apakah kamu? Aku sungguh berterima kasih kepadamu Reno” Rahmad pun langsung memeluk Reno, dan Lucy serta Danu ikut memeluk mereka berdua. Setelah Rahmad sehat, semua berlangsung seperti biasa, Reno semakin sayang kepada Rahmad, dan mereka berempat saling menyayangi satu sama lain.